Anda di halaman 1dari 50

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II

PELAYANAN PASIEN PRIORITAS RAWAT JALAN DENGAN


MENGGUNAKAN KARTU PRIORITAS

Oleh :

ANNAR WULAN GALIB, A.Md.Kep.


NIP.19950316201902 2 002

Peserta Latihan Dasar CPNS Golongan II Angakatan LIV

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
CAPAIAN AKTUALISASI

NAMA : ANNAR WULAN GALIB, A.Md.Kep.


NIP : 19950316201902 2 002
SATUAN KERJA : UPTD PUSKESMAS PENRANG KECAMATAN
PENRANG KABUPATEN WAJO
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
PEMECAHAN MASALAH :

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN PADA


SEMINAR
CAPAIAN AKTUALISASI LATSAR CPNS
GOLONGAN II ANGKATAN LIV TAHUN
2019
PADA TANGGAL 28 SEPTEMBER TAHUN 2019

MAKASSAR , 25 SEPTEMBER 2019

Menyetujui:

COACH, MENTOR,

A.WAHYUDDIN, S.Sos.,M.A.P KARMILA, SKM


NIP. 19720211 199203 1 004 NIP : 19821024 201101 2 001

MENGETAHUI:

ii
An. KEPALA BKPSDM KAB. WAJO
KEPALA BIDANG PENGEMBNGAN
KOMPETENSI ASN,

MAPPANYOMPA,S.Sos
NIP.19740802 199303 1 001

iii
LEMBAR PENGESAHAN
CAPAIAN AKTUALISASI

NAMA : ANNAR WULAN GALIB, A.Md.Kep.


NIP : 19950316201902 2 002
SATUAN KERJA : UPTD PUSKESMAS PENRANG
KECAMATAN PENRANG
KABUPATEN WAJO
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
PEMECAHAN MASALAH : PELAYANAN PASIEN PRIORITAS
RAWAT JALAN DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU PRIORITAS

TELAH DISEMINARKAN PADA SEMINAR

LAPORAN CAPAIAN AKTUALISASI LATSAR CPNS


GOLONGAN II ANGKATAN LIV TAHUN 2019
PADA TANGGAL 4 SEPTEMBER TAHUN 2019

WAJO , 4 SEPTEMBER 2019


Menyetujui:

COACH, PENGUJI,

A.WAHYUDDIN, S.Sos.,M.A.P
NIP. 19720211 199203 1 004 NIP :
Mengetahui:
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov Sulsel

iv
Kepala Bidang Diklat Kepemimpinan Aparatur

SULTAN RAKIB, SS
NIP : 19761008 200901 1 007

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................ii


LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR........................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...............................................................................................1
B.Tujuan dan Manfaat.......................................................................................2
C.Waktu dan Tempat Pelaksanaan....................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A.Gambaran Umum Organisasi Unit Kerja.......................................................4
B.Visi dan Misi Unit Kerja................................................................................6
C.Nilai-nilai Organisasi ....................................................................................6
D.Tugas Pokok dan Uraian Tugas Perawat.......................................................6
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI
A.Konsep Nilai-nilai Dsar Profesi ASN............................................................8
B.Rancangan Kegiatan Aktualisasi....................................................................9
C.Capaian Aktualisasi
1)Capaian Rancangan Kegiatan................................................................17
2)Deskripsi dan Analisis Dampak.............................................................18
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan..................................................................................................27
B.Saran............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................28
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 2.1 Nama-Nama Desa dan Jumlah Penduduk Di Wilayah


Kerja PUSKESMAS PENRANG.........................................
4
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Penrang.............................. 5
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi......................................................... 11
Tabel 3.2 Jadwal Aktulisasi.................................................................. 15
Tabel 3.3 Capaian Rancangan Kegiatan............................................... 17
Gambar 3.1 Melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas terkait
rencana kegiatan...................................................................
18
Gambar 3.2.1 .............................................................................................. 19

Gambar 3.2.2 .............................................................................................. 19

Gambar 3.3.1 .............................................................................................. 20

Gambar 3.3.2 .............................................................................................. 21

Gambar 3.3.3 .............................................................................................. 21

Gambar 3.3.4 .............................................................................................. 21

Gambar 3.4 .............................................................................................. 22

Gambar 3.5 .............................................................................................. 23

Gambar 3.6 .............................................................................................. 24

3
Gambar 3.7 .............................................................................................. 25

Gambar 3.8.1 .............................................................................................. 26

Gambar 3.8.2 .............................................................................................. 26

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya penulis

dapat menyelesaikan penulisan laporan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar

profesi ASN di UPTD PUSKESMAS PENRANG. Laporan ini dapat terwujud

atas bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak dan pada kesempatan kali

ini dengan ketulusan hati saya ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih kepada :

1. Kepala BKPSDM Kabupaten Wajo yang telah membantu dan memberi

kesempatan dalam kegiatan aktualisasi nilai ANEKA di lingkungan kerja.

2. Kepala Badan Diklat Kabupaten Wajo yang telah memfasilitasi kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.

3. Bapak A.Wahyuddin, S. Sos., M.A.P. selaku Coach yang telah menyediakan

waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan dalam

penyusunan rancangan kegiatan.

4. Ibu Karmila, SKM selaku mentor berserta seluruh staf Puskesmas yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

5. Orang tua yang selalu memberikan semangat dorongan serta dukungan

sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik.

6. Rekan-rekan peserta latsar angkatan LIV yang dalam kebersamaan selalu

saling memberikan bantuan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran

5
dan kritik dalam laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Wajo, 24 September 2019

Penyusun

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara (ASN)

yang berorientasi pada pelayanan publik secara profesional yang selalu

mengedepankan kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan pelayanan publik

bagi masyarakat serta mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan

dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945, maka di

bentuklah peraturan tentang ASN dalam UU No. 5 Tahun 2014 sebagai

landasan operasional tentang Aparatur Sipil Negara.

Fungsi Aparatur Sipil Negara menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10 yaitu Aparatur Sipil

Negara sebagai: pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan

pemersatu bangsa. Dalam menjalankan ketiga fungsi tersebut Aparatur Sipil

Negara yang telah mengucapkan sumpah jabatan harus secara konsisten

menjalankan ketiga fungsi tersebut tanpa melanggar nilai-nilai dan kode etik.

Fungsi-fungsi tersebut juga tidak dapat dijalankan dengan baik apabila tidak

ada kesadaran dari dalam diri Aparatur Sipil Negara untukmenerapkan nilai-

nilai dasar yang dirumuskan kedalam 5 (lima) pokok nilai-nilai dasar Aparatur

Sipil Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi.

1
Penerapan 5 (lima) nilai dasar ASN harus dijalankan dengan tindakan

konkrit saat Aparatur Sipil Negara tersebut menjalankan tugasnya sebagai abdi

negara. Tidak hanya dalam menjalankan tugasnya sebagai petugas administrasi

yang berurusan dengan sistematika kerja suatu instansi pemerintahan, namun

dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik yang senantiasa melayani

kebutuhan masyarakat. Maka dalam perkembangannya nilai dasar ASN yang

terangkum kedalam ANEKA dielaborasikan dengan peran ASN dalam NKRI

yang terdiri dari Whole Of Goverment, Pelayanan Publik dan Manajemen

ASN.

Sejalan dengan semangat untuk menerapkan kelima nilai dasar ASN

tersebut diatas maka ditetapkannya Undang-undang Aparatur Sipil Negara dan

merujuk pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa

percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegritasi untuk

membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme

dan kebangsan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan

memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah

penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi yaitu

penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan

nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan

peserta mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan serta

membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan merasakan manfaatnya,

sehingga terpatri dalam diri sebagai karakter PNS yang profesional. Melalui

2
pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS

profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas.

Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang

melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang

melaksanakan tugasnya sebagai jabatan struktural,  salah satunya yaitu

dibawah naungan KEMENKES dan  Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota yang

pada hal ini contohnya yaitu Perawat Terampil di Puskesmas Penrang.

Salah satu Misi Puskesmas Penrang adalah memberikan pelayanan

kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat, hal ini

hanya bisa dicapai jika semua pasien yang datang diberikan pelayanan prima

khususnya kepada pasien prioritas. Kurangnya tenaga perawat dan banyaknya

pasien di Puskesms Penrang menyebabkan sering terjadi penumpukan pasien

terutama pasein prioritas dalam pelayanan, sehingga pasien prioritas

menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan.

Mengingat, di Puskesmas Penrang masih ada pasien prioritas yang

seharusnya diberikan pelayanan terlebih dahulu, tapi karena sistem yang

berjalan tidak sebagaimana mestinya, akhirnya mereka pun mengikuti antrian

seperti pasien umum lainnya. Meskipun di Pusksemas penrang telah disediakan

kursi prioritas, tapi penggunaannya belum optimal dikarenakan belum ada

tanda khusus yang diberikan kepada pasien yang menunjukkan bahwa ia adalah

pasien prioritas. Sehingga rekam medis pasien prioritas yang masuk di ruangan

pengkajian, bercampur dengan rekam medis. Melihat kondisi ini, diperlukan

3
adanya inovasi agar pasien prioritas tetap mendapatkan pelayanan sesuai dengn

kategorinya sebagai pasien prioritas.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka di susunlah rancangan aktualisasi yang


berjudul “PELAYANAN PASIEN PRIORITAS RAWAT JALAN DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU PRIORITAS”.

Melalui diklat prajabatan pola baru, diharapkan perawat puskesmas, yang


menjadi calon ASN, dapat memberikan pelayanan prima, sebagai wujud
aktualisasi dari nilai-nilai dasar: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi. Sehingga, secara tidak langsung dapat
berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Adapun tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ini diharapkan ASN

dapat mengaktualisasikannya pada saat menjalankan tugas dan fungsinya

di lingkungan kerja masing-masing sehingga tercipta lingkungan kerja

yang kondusif yang berimplikasi pada pelayanan yang prima. Proses

aktualisasi ini juga ditujukan agar ASN bekerja lebih profesional dalam

melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelaksana kebijakan publik,

pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.

2. Manfaat

a. Manfaat untuk peserta latsar

1. Dapat menerapkan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) pada saat

menjalankan tugas di Puskesmas Penrang

2. Dapat merubah pola pikir sehingga menjadi individu yang lebih

professional, berkomitmen, beretika dan berintegritas.

4
3. Sebagai tempat belajar untuk mengemban tanggungjawab penuh

sebagai abdi Negara pada khususnya dan pengabdi masyarakat pada

umumnya.

4. Mampu memberikan pelayanan khususnya kepada pasien prioritas

b. Manfaat bagi unit kerja

Terwujudnya visi dan misi, serta tata nilai pada Puskesmas Penrang

c. Manfaat bagi masyarakat

Masyarakat mendapatkan haknya dimana ia diberikan informasi dan

pelayanan terkhusus bagi pasien prioritas sehingga mereka tidak

membutuhkan waktu yang lama agar mendapatkan pelayanan.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Wajo selama 51 hari kerja

mulai tanggal 09 September s/d 2 November 2019, dengan tahapan kegiatan :

1. Tahapan internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dilaksanakan tanggal 09

September s/d 28 September 2019 bertempat di Kampus I Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan

Alauddin, No. 105, Makassar.

2. Tahapan aktualisasi dilaksanakan tanggal 30 September s/d 2 November

2019 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Penrang, Kabupaten Wajo.

3. Tahapan evaluasi kegiatan aktualisasi, dilaksanakan tanggal 4 November


s/d 6 November 2019
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi aktualisasi mata pelatihan untuk
pembelajaran agenda Sikap Perilaku Bela Negara, aktualisasi Mata Pelatihan
untuk pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, aktualisasi mata pelatihan

5
untuk pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI. Nilai-
nilai dasar profesi PNS hanya terbatas pada lima nilai dasar yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
serta mata pelatihan untuk agenda Habituasi yang dilaksanakan di UPTD
Puskesmas Penrang Kabupaten Wajo sejak tanggal 30 September sampai 2
November 2019 yang mencakup 7 (delapan) tahapan kegiatan dalam lingkup
bagian Pelyanan pasien UPTD Puskesmas Penrang

6
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Penrang
a. Keadaan Geografis

Wilayah kerja UPTDPuskesmas Penrang meliputi :

1) Kelurahan Doping

2) Desa Benteng

3) Desa Raddae

4) Desa Lawesso

5) Desa Temmabarang

6) Desa Walanga

7) Desa Padaelo

8) Desa Makmur

9) Desa Tadang palie

10) Desa Penrang

Luas Puskesmas Penrang : 154,90 km2

b. Data Demografi

Jumlah penduduk : 16.369 jiwa

Jumlah KK : 4.841KK

Kepadatan Penduduk : 106 jiwa/km2

Rata-rata jiwa/ KK :4

7
a. Struktu Organisas

Penanggung Jawab Jaringan


Pelayanan / Jaringan Fasyankes

8
c. Sosial Ekonomi

1) Sarana Pendidikan

TK :9

SD/MI : 19

SLTP :4

SMU :2

2) Sarana ibadah berupa mesjid/musholla sebanyak 20

3) Transportasi. Sarana transportasi yang ada di wilayah kerja.

Puskesmas Penrang terbagi dua yaitu : darat (kendaraan roda empat

dan kendaraan roda dua).

4) Mata Pencaharian

Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai

petani.Sebagian kecil bermata pencaharian sebagai pengrajin,

nelayan, pedagang, pegawai negeri dan lain-lain.

2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Dasar UPTD Puskesmas Penrang

a) Visi UPTD Puskesmas Penrang

Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Penrang Sehat Tahun 2020.

Motto : “Kepuasan Anda Tujuan Kami.Kesembuhan Anda Harapan

Kami”

b) Misi UPTD Puskesmas Penrang

1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau oleh masyarakat.

9
2) Meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam pelaksanaan upaya

puskesmas.

3) Mengembangkan kemitraan dan kemandirian masyarakat melalui

pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.

4) Mendorong masyarakat untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS).

c) Nilai-Nilai Dasar UPTD Puskesmas Penrang

1) Profesional (Profesional dalam bekerja)

2) Efektif & Efisien (Efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan)

3) Nyaman (Nyaman dalam memberi pelayanan)

4) Ramah (Ramah terhadap pasien dan rekan kerja)

5) Aman (Aman dalam bertindak berdasarkan prinsip keselamatan

kerja)

6) Nyata (Nyata dalam berkarya)

7) Giat (Giat dalam upaya pemberdayaan masyarakat)

10
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI

A. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Berdasarkan kurikulum baru yang telah diberlakukan dalam Pelatihan Dasar

CPNS terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

Berikut ini akan dijelaskan masing-masing nilai-nilai dasar profesi ASN :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban mempertanggungjawabkan amanah

yang telah diberikan.Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap

individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang

menjadi amanahnya. Adapun indikator dari nilai dasar akuntabilitas yaitu:

a. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan

untuk mempengaruhi orang lain. Lingkungan yang akuntabel tercipta

dari atas ke bawah di mana pimpinan memainkan peranan yang penting

dalam menciptakan lingkungannya.

b. Transparansi

Dengan adanya transparansi maka dapat memberikan perlindungan

terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam

mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas

dalam keputusan-keputusan.

11
c. Integritas

Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk

menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-

undang, kontrak, kebijakan dan peraturan yang berlaku.Dengan adanya

integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan

kepada publik dan/atau stakeholders.

d. Tanggung Jawab (Responsibilitas)

Responsibilitas terbagi menjadi responsibilitas institusi dan

responsibilitas perseorangan.Responsibilitas institusi dan perseorangan

memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bahwa ada

suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan karena

adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah

dibuat.

e. Keadilan

Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas sehingga harus

dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan kepada unit organisasinya.

f. Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan

kemudian akan melahirkan akuntabilitas sehingga lingkungan

akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.

12
g. Keseimbangan

Keseimbangan diperlukan untuk mencapai akuntabilitas dalam

lingkungan kerja.Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus

dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.

h. Kejelasan

Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan

dan mempertahankan akuntabilitas.Fokus utama kejelasan adalah

mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi,

kinerja yang diharapkan organisasi dan sistem pelaporan kinerja baik

individu maupun organisasi.

i. Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten

dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki

konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak

akuntabel akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota

organisasi.

j. Menghindari Perilaku yang Curang dan Koruptif


Tiga cabang utama dari fraud tree adalah kecurangan tindak pidana

korupsi, kecurangan penggelapan asset dan kecurangan dalam hal

laporan keuangan.Sebagai seorang PNS yang akuntabel harus terhindar

dari praktek kecurangan dan perilaku korup.

k. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara

Setiap PNS harus memastikan bahwa penggunaan sumber daya

milik negara sesuai dengan prosedur yang berlaku, dilakukan secara

13
bertanggung jawab dan efisien serta pemeliharaannya secara benar dan

bertanggung jawab.

l. Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah

Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta

dilaporkan oleh pemerintah harus relevan, dapat dipercaya, dapat

dimengerti serta dapat dibandingkan sehingga dapat digunakan

sebagaimana mestinya oleh pengambil keputusan dan dapat

menunjukkan akuntabilitas publik.

m. Mengatasi Konflik Kepentingan

Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas

publik dan kepentingan pribadi bertentangan.Tidak masalah jika

seseorang mempunyai konflik kepentingan, tetapi bagaimana seseorang

tersebut menyikapinya.

2. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang

meninggikan bangsanya sendiri sekaligus tidak menghargai bangsa lain

sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme berarti

pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara dan

sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun indikator-indikator dari nilai

dasar nasionalisme yakni :

a. Kerja Keras

Kerja keras artinya pantang menyerah, gigih dan selalu mengerahkan

segala macam bentuk daya dan upaya dalam melakukan sesuatu.

14
b. Disiplin

Disiplin berarti taat atau patuh terhadap tata tertib atau peraturan yang

berlaku.

c. Tidak Diskriminatif

Setiap perilaku untuk tidak membatasi, tidak melecehkan, atau tidak

mengucilkan orang lain berdasarkan pada pembedaan manusia atas

dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status

ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan keyakinan politik.

d. Taqwa

Bertakwa merupakan indikator yang mencerminkan perwujudan sila

pertama Pancasila yang menitikberatkan pada ketaatan umat beragama

dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan dalam

agamanya.

e. Gotong royong

Contoh nyata gotong royong adalah sebagai berikut:

1) Kerja sama;

2) Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga;

3) Saling membantu demi kepentingan umum;

4) Bersama membantu orang lain;

5) Bersama membela kebenaran;

6) Bekerja giat dalam kelompok kerja

15
f. Demokratis

Demokratis adalah suatu kondisi dimana individu memiliki kebebasan

untuk mengutarakan kehendak dan pendapat, serta menghormati adanya

perbedaan pendapat.

g. Cinta tanah air

Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh tumpah darah

Indonesia.

h. Rela berkorban

Sikap yang mencerminkan adanya kesediaan memberikan sesuatu yang

dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok kerja walaupun akan

menimbulkan kehilangan atau penderitaan terhadap diri sendiri.

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang

menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan

untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung

jawab pelayanan publik. Adapun indikator-indikator dari nilai dasar etika

publik adalah:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila;

b. Setia dan mempertahankan undang-undang negara kesatuan republik

Indonesia 1945;

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

16
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik;

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program

pemerintah;

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;

j. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi;

k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu menekankan pada penerapan 4 indikator yakni :

a. Efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar atau merupakan

pencapaian tujuan.

b. Efisien adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

c. Inovasi adalah membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu

masalah dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.

d. Menjaga mutu adalah mempertahankan atau memastikan bahwa

kualitas dari output sudah baik.

17
5. Anti Korupsi

Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang menentang adanya

perilaku korup. Perilaku korup ini diantaranya: suap-menyuap, merugikan

uang negara, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,

benturan kepentingan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar

anti korupsi meliputi:

a. Jujur. Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma).

b. Peduli. Ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain.

c. Mandiri. Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri

seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang

lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-

pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.

Kaitannya dengan nilai dasar profesi PNS, misalnya adalah dengan

mengerjakan pekerjaan individu secara mandiri dan tidak

melimpahkannya kepada orang lain.

d. Disiplin. Menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan

undang-undang yang mengatur.

e. Tanggung Jawab. Berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita

kerjakan dalam bentuk apapun.

f. Kerja Keras. Bekerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka

tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai,

peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu)

menjadi lebih kecil.

18
g. Sederhana. Menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah

ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita.

h. Berani. Berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan atau

pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan

kesalahan.

i. Adil. Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun

perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

B. Peran dan Kedudukan ASN

1. Whole of Government

Whole of Government (WoG) didefinisikan sebagai “suatu model

pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk

mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena

berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas

sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.

Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-

Government.E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance)

yang diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi

IT, agar hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan

masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan

responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e-government antara

lain adalah:

a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance), efisien dan efektif

19
b. Hemat anggaran dan tepat waktu

c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan

korupsi akan banyak berkurang.

d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan

tingkat kesalahan berkurang

e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga

kepuasan publik juga meningkat

2. Pelayanan Publik

Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service”.A.S. Moenir

mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat

pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau

dilayani, tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi

harapan pengguna.” Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian

kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan

berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam

masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan

saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan.

Selanjutnya A.S. Moenir (2002: 16) menyatakan bahwa proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang

dinamakan pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan

yang bertujuan untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang

diperlukan orang lain.

20
Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah

aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan

pemberi pelayanan yang menggunakan peralatan berupa organisasi atau

lembaga perusahaan. Dalam kamus Bahasa Indonesia (1990), pelayanan

publik dirumuskan sebagai berikut :

a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.

b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual

beli barang dan jasa.

c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam

hubungannya dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan suatu

gangguan kesehatan tertentu.

d. Publik berarti orang banyak (umum)

Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah “Sejumlah

manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap

dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai- nilai norma yang

mereka miliki”. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diatur bahwa Pelayanan publik

adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik. Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan

21
umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan

kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; persamaan perlakuan/tidak

diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan khusus

bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan,

dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari pelayanan public adalah

sebagai berikut:

a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,

tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang

terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;

b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak

sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang

baik;

c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan

peraturan perundang-undangan; dan

d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

3. Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi

bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud

Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil

untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik

22
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam konsep manajemen ASN ini

dikenal apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah

kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,

kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan

latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin,

status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai

ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan

perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan

diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara

lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan sedangkan

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN

secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan

pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan

kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola

karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;

penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari

tua; dan perlindungan.

C. Rancangan Aktualisasi

1. Deskripsi Isu

Isu adalah masalah yang diprioritaskan untuk ditanggapi, dalam hal ini

yaitu masalah-masalah yang urgent yang ada di UPTD Puskesmas Penrang,

23
khususnya di bagian program kesehatan lingkungan.Isu didapatkan setelah

dilakukan studi lapangan.Adapun beberapa isu yang ditemukan dari studi

lapangan tersebut yakni:

a. Kurangnya pengimplementasian 6 langkah cuci tangan di kalangan petugas

IGD dalam melakukan tindakan.

b. Tidak adanya kartu prioritas pasien rawat jalan di Puskesmas Penrang.

c. Tidak adanya jadwal petugas dipengkajian.

2. Analisis Isu

Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis Urgency,

Seriousness, Growth (USG).

a. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan

ditindaklanjuti

b. Seriousness : seberapas serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan

akibat yang ditimbulkan

c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut

jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Penilaian dengan metode USG dilakukan dengan menggunakan

nilai dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai

menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgent dan sangat serius untuk

segera ditangani, dengan pembobotan:

24
Tabel 1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu Menggunakan
Analisis USG
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 2. Penentuan Isu Menggunakan Analisis USG

No. Penilaian Kriteria Jml Peringkat


Masalah
U S G
(1-5) (1-5) (1-5)

1. Kurangnya 5 4 4 13 1
pengimplementasian 6
langkah cuci tangan di
kalangan petugas IGD dalam
melakukan tindakan.
2. Tidak adanya kartu prioritas 5 5 4 14 2
pasien rawat jalan di
Puskesmas Penrang

3. Tidak adanya jadwal petugas 3 3 3 9 3


di pengkajian

25
D. Rancangan Tahapan Kegiatan

Nama : Annar Wulan Galib, A.Md.Kep.

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Penrang

Identifikasi Isu : Kurangnya pengimplementasian 6 langkah cuci tangan di kalangan petugas IGD dalam melakukan tindakan.

Tidak adanya kartu prioritas pasien rawat jalan di Puskesmas Penrang

Tidak adanya jadwal petugas pengkajian rawat jalan di Puskesmas Penrang

Isu yang diangkat : Tidak adanya kartu prioritas pada pasien prioritas di Puskesmas Penrang

Gagasan Pemecahan Isu: Pengadaan kartu prioritas pada psien pasien rawat jalan di Puskesmas Penrang

26
Tabel 3. Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Nilai-Nilai terhadap Visi- Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Pembelajaran Misi Organisasi
Organisasi
1. Melakukan a. Menghadap ke a. Terlaksananya Akuntabilitas Dalam Dengan Dengan
konsultasi dan pimpinan dengan sopan pertemuan tahapan peserta terlaksananya dilakukannya
meminta dan rapi dengan pimpinan. menjelaskan dan koordinasi dan konsultasi
persetujuan b. Tersampainya mengkonsultasikan persetujuan mengenai kegiatan
pimpinan b.Mengutarakan maksud maksud dan rencana kegiatan peserta dari pimpinan yang akan
terhadap kegiatan dan tujuan tujuan. kepada pimpinan maka dapat dilakukan maka
yang akan c. Meminta saran dan c. Mendapatkan merupakan wujud berkontribusi konsep suatu
dilakukan. koreksi. masukan dari penerapan nilai kejelasan terhadap kegiatan dapat
pimpinan. pada pimpinan atas perwujudan didiskusikan dan
d.Meminta persetujuan d. Mendapatkan rencana kegiatan yang misi organisasi dievaluasi yang
pelaksanaan kegiatan. persetujuan dari akan dilaksanakan. yakni akan mendukung
atasan. Nasionalisme Dalam “Memberikan sebuah institusi
tahapan saat peserta pelayanan untuk
meminta, mendengarkan, kesehatan meningkatkan
menerima dan mencatat yang mutu agar dapat
saran dan arahan yang bermutu, berjalan secara
disampaikan pimpinan merata dan efektif dan efisien
menunjukkan bahwa terjangkau yang dapat
dalam menghasilkan oleh menguatkan nilai
keputusan dilakukan masyarakat” organisasi efektif
secara musyawarah dan & efisien dalam
peserta mampu pelayanan.
menerima pendapat dari

27
orang lain.
Etika Publik
Dengan melapor dan
meminta persetujuan
pimpinan maka saya
telah mengaktualisasikan
nilai etika publik yaitu
dengan menggunakan
sikap, perilaku dan tutur
kata yang sopan dan
santun sebagai bentuk
penghormatan dengan
memelihara dan
menjunjung tinggi nilai
standar etika luhur.
Whole of Government
Tercermin ketika peserta
melakukan konsultasi
dengan pimpinan
merupakan perwujudan
aspek WOG, dimana
kegiatan ini terlaksana
karena adanya koordinasi
antara berbagai pihak
untuk menyelaraskan
pemikiran dan teknis
pelaksanaan dari
rancangan aktualisasi

28
sehingga tercapai
kesepahaman dalam
mencapai tujuan bersama
dari pelaksanaan
aktualisasi ini.
2. Membuat SOP a.Mencari referensi a. Teridentifikasiny Komitmen Mutu Dengan Pelaksanaan
tentang Pelayan tentang langkah- a referensi (berorientasi pada mutu tersedianya kegiatan ini
Pasien Prioritas langkah Pelayan Pasien tentang langkah- dan inovasi) Dalam SOP maka menguatkan nilai
Rawat Jalan Prioritas Rawat Jalan langkah tahapan kegiatan ini dapat organisasi
dengan dengan Menggunakan peserta membuat SOP mewujudkan “Efektif & Efisien
Menggunakan Kartu Prioritas b. Tersedianya yang berisi prosedur misi (Efektif dan
kartu Prioritas b. Membuat konsep SOP konsep SOP serta informasi bagi Puskesmas efisien dalam
dengan tepat petugas dan masyarakat Penrang yaitu pelayanan
waktu tentang Pelayan Pasien “Memberikan kesehatan)
Prioritas Rawat Jalan pelayanan
c. Tersedianya SOP dengan Menggunakan kesehatan
c. Mencetak SOP yang yang dilakukan Kartu Prioritas yang
telah di konsep sebagai bentuk Anti Korupsi bermutu,
tanggung jawab (Tepat waktu) merata dan
terjangkau
Akuntabilitas oleh
Dalam tahapan ini masyarakat”
peserta membuat SOP
yang merupakan wujud
penerapan rencana
kegiatan yang akan
dilaksanakan.
3. Membuat poster a. Membuka dan a. Terdokumentasin Komitmen Mutu Pembuatan Pengadaan media

29
alur pelayanan menyalakan laptop. ya proses Dalam tahapan kegiatan Poster, leaflet sosialisasi agar
pasien prioritas, membuka laptop ini peserta membuat bertujuan masyarakat dapat
leaflet , kartu b. Membuat desain b. Tersedianya desain Poster, leaflet, sebagai media dengan mudah
pasien prioritas, poster alur pelayanan desain poster alur yang menarik dan komunikasi memahami pesan
dan daftar hadir pasien prioritas, pelayanan pasien membutuhkan kreativitas sosialisasi yang disampaikan
pertemuan dan leaflet kartu prioritas, prioritas, leaflet, dan inovasi sertadalam upaya sehingga
sosialisasi. dan daftar hadir. kartu prioritas, memiliki isi berupa pelayanan pengetahuan
pertemuan dan dan daftar hadir. informasi yang mudah kesehatan masyarakat dapat
sosialisasi sosialisasi pertemuan dan diterima oleh masyarakat merupakan bertambah. Hal ini
sosialisasi. serta menarik perhatian . bentuk menunjukkan
c. Mencetak poster alur c. Tersedianya Akuntabilitas kontribusi sikap nyata dalam
pelayanan pasien poster alur Tersedianya poster alur terhadap bekerja sehingga
prioritas, leaflet, kartu pelayanan pasien pelayanan pasienperwujudan menguatkan nilai
pasien prioritas, dan prioritas, leaflet, prioritas, leaflet, kartu misi organisasi Nyata
daftar hadir kartu prioritas, pasien prioritas, dan organisasi dalam berkarya.
sosialisasi. dan daftar hadir daftar hadir pertemuan yakni
pertemuan dan dan sosialisasi merupkan “Memberika
sosialisasi suatu bentuk tanggung n pelayanan
d. Menggandakan leaflet, d. Tersedianya jawab dari apa yang telah kesehatan
kartu pasien prioritas. leaflet dan kartu direncanakan. yang
prioritas bermutu,
merata dan
terjangkau
oleh
masyarakat”
4. Melakukan a. Melakukan a. Terlaksananya Etika Publik Melakukan Merancang konsep
pertemuan koordinasi dengan koordinasi. Dalam tahapan ini Melakukan untuk mendukung
dengan petugas ketua pokja UKP peserta dengan sopan dan pertemuan sebuah institusi

30
pelayanan b. Membuat surat b. Tersedianya beretika bertemu dengan dengan dalam
Puskesmas undangan surat undangan ketua pokja serta Petugas melaksanakan
Penrang terkait pertemuan. pertemuan. menyampaikan maksud pelayanan tugasnya dengan
pelayan pasien dan tujuan kegiatan berkontribusi efektif dan efisien
priortas rawat c. Membuat daftar c. Tersedianya dengan santun serta terhadap serta dengan saling
jalan hadir pertemuan daftar hadir bertutur kata yang baik. perwujudan bersinergi satu
untuk peserta Nasionalisme misi organisasi sama lain,
pertemuan. Melalui pertemuan tujuan yakni menguatkan nilai
d. Melakukan d. Terselenggaran yang ingin dicapai yaitu “Memberikan organisasi “efektif
pertemuan tentang ya petemuan kerja sama, dapat pelayanan dan efisien dalam
Pelayan Pasien dengan petugas menyumbangkan pikiran kesehatan pelayanan
Prioritas Rawat pelayanan dan tenaga, saling yang kesehatan Serta
Jalan dengan pasien prioritas membantu demi bermutu, Ramah (Ramah
Menggunakan kartu rawat jalan kepentingan umum; merata dan terhadap pasien
Prioritas dengan terjangkau dan rekan kerja)”
menggunakan oleh
e. Mencatat hasil kartu Prioritas masyarakat”.
pertemuan e. Terdokumentas
inya catatan
hasil pertemuan
5. Melakukan a. Mempersiapkan poster, a. Tersedianya Nasionalisme Pemberian Pelaksanaan
kegiatan krtu prioritas pasien poster, krtu Melalui sosialisasi tujuan sosialisasi kegiatan sosialisasi
sosialisasi kepada daftar hadir dan leaflet prioritas pasien , yang ingin dicapai yaitu dapat dilaksanakan
pasien rawat untuk disosialisasikn daftar hadir dan masyarakat mengetahui berkontribusi secara profesional
jalan terkait pada pasien sebagai leaflet. tentang mekanisme dalam dan ramah kepada
Pelayanan Pasien media komunikasi. terkait Pelayanan Pasien perwujudan masyarakat. Hal
Prioritas Rawat b. Menghampiri peserta b. Daftar hadir yang Prioritas Rawat Jalan misi organisasi ini terkait dengan
Jalan dengan sosialisasi untuk telah di isi oleh dengan Menggunakan yakni nilai organisasi

31
Menggunakan mengisi daftar hadir peserta kartu Prioritas “Memberikan profesional dan
kartu Prioritas c. Membagikan leaflet c. Peserta menerima pelayanan ramah dalam
leaflet Etika Publik kesehatan bekerja.
d. Melakukan Sosialisasi d. Terselenggaranya Dalam kegiatan ini nilai yang
sosialisasi kepada dasar yang ingin dicapaia bermutu,
pasien adalah Memberikan merata dan
layanan kepada publik terjangkau
e. Diskusi / Tanya jawab e. Terselenggaranya secara jujur, tanggap, oleh
diskusi cepat, tepat, akurat, masyarakat.
f. Peserta mengisi hasil f. Terdokumentasiny berdaya guna, berhasil
diskusi a hasil diskusi guna dan santun;

6. Melaksanakan a.Menyiapkan buku a.Tersedianya buku Akuntabilitas Dengan Dengan


pengawasan, evaluasi pelayanan evaluasi pelayanan Dalam tahapan peserta melakukan melakukan
meliputi : pasien prioritas. pasien prioritas melakukan evaluasi monitoring dan monitoring dan
Monitoring dan b. Menulis hasil b. Tercatatnya hasil terhadap pasien yang evluasi dapat evaluasi dapat
Evaluasi Monitoring evaluasi Monitoring tidak mendapatkan kartu berkontribusi menguatkan nilai
keberlanjutan pada buku evaluasi. Evaluasi terhadap prioritas ini merupakan terhadap organisasi yakni
kegiatan pasien prioritas bukti pelaksanaan perwujudan “Nyata dalam
c.Menyerahkan laporan c.Diterimanya tanggung jawab atas misi organisasi berkarya”
hasil kegitan laporan oleh kegiatan yang telah yakni “
pimpinan direncanakan. Memberikan
Membuat rencana tindak pelayanan
lajut laporan merupakan kesehatan
wujud akuntabilitas yang
karena laporan harus bermutu,
bersifat netral, merata dan
transparan, jelas dan terjangkau

32
dapat oleh
dipertanggungjawabkan. masyarakat”.
Anti korupsi
Dalam tahapan
menganalisis data hingga
penulisan laporan
aktualisasi peserta
melakukannya secara
jujur, disiplin dan
bertanggungjawab sesuai
dengan nilai-nilai pada
anti korupsi. Tidak
dibuat-buat berdasarkan
kepentingan maupun
keuntungan pribadi,
merupakan cerminan
nilai anti korupsi.

7. Rencana Tindak Melakukan pengawasan, Dokumentasi Komitmen mutu Dengan Rencana tindak
Lanjut meliputi : Monitoring berupa testimoni (berorientasi pada mutu) adanya lanjut ini dapat
dan Evaluasi pernyataan oleh keberlanjutan menguatkan nilai
keberlanjutan kegiatan kapus dan pj mutu evaluasi dari organisasi yakni
dan keselamatan penggunaan “Nyata dalam
pasien kartu prioritas berkarya”
dapat
berkontribusi
terhadap

33
perwujudan
misi organisasi
yakni “
Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu,
merata dan
terjangkau
oleh
masyarakat”.

34
2.

35
2.

3.
4
5
6.
7.
Tabel 5.Kegiatan Tambahan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai-Nilai Kontribusi terhadap Penguata
Pembelajaran Visi-Misi Organisasi Organ
1. Pelayanan di a. Memberikan nomor antrian Pasien mendapatkan Etika Publik Dengan memberikan Dengan me
bagian informasi kepada pasien informasi pelayanan Peserta memberi pelayanan kepada pelayanan
dan pendaftaran b. Memanggil pasien sesuai yang dibutuhkan dan pelayanan kepada pasien berkontribusi pasien deng

36
nomor antri pasien untuk pasien telah pasien dengan terhadap perwujudan santun, ram
melakukan pendaftaran diregistrasi untuk menggunakan misi organisasi yaitu profesional
c. Meminta Kartu Tanda mendapatkan komunikasi yang “Memberikan berkontribus
Pengenal(KTP, Kartu pelayanan kesehatan baik, dengan sikap, pelayanan kesehatan terhadap p
ASKES/KIS/BPJS) dan kartu selanjutnya. perilaku dan tutur yang bermutu, merata nilai organis
kontrol pasien. kata yang sopan dan dan terjangkau oleh Ramah
d. Menanyakan keluhan dan santun sebagai masyarakat”. pasien
mendaftarkan pasien serta bentuk profesional
mencatat kunjungan pasien penghormatan bekerja.
pada buku register kunjungan dengan memelihara
b. Menyerahkan kembali kartu nilai-nila etika.
kepada pasien yang
bersangkutan
c. Mengambil dan mengantar
berkas rekam medis pasien ke
ruangan pemeriksaan.
d. Mempersilahkan pasien untuk
duduk di dekat ruangan
pemeriksaan dan pasien
menunggu untuk dipanggil.

a. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 September s/d 2 November 2019, dengan waktu pelaksanaan sebagai berikut :
Tabel 4. Jadwal KegiatanAktualisasi
Bulan Bulan O

37
Kegiatan Sepember
2019
30 31 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1
1. Melapor,
konsultasi dan
meminta
persetujuan
pimpinan
2. Mengumpulkan
dan
menganalisis
data sekunder
3. Membuat
rencana
kegiatan
4. Membuat
materi
penyuluhan
5. Konsultasi dan
koordinasi
dengan pihak
terkait
6. Pelaksanaan
kegiatan
penyuluhan
7. Pembinaan dan
monitoring

38
8. Evaluasi
kegiatan
9. Penyusunan
Laporan
10. Seminar
Aktualisasi

39
40

Anda mungkin juga menyukai