Disusun Oleh:
COACH, MENTOR,
Menyetujui,
Kepala BKPP Ogan Komering Ilir
Mauliddini , SKM
Pembina (IV/a)
NIP.198312272005011
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-
Nya penulis dapat mengikuti diklat prajabatan calon pegawai negeri sipil dan menyusun serta
menyelesaikan rancangan aktualisasi berjudul “Pengendalian Data Ibu Hamil melalui
Aplikasi Inovasi Revolusi KIA di Puskesmas Mulyaguna”. Rancangan ini merupakan
tugas dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan
II angkatan XII tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Kab. Ogan Komering Ilir bekerja sama dengan BPSDMD Provinsi Sumatera
Selatan.
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini diharapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK tidak hanya sebatas teori tetapi dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari
ASN. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu penulis dalam penyusunan rancangan ini, di antaranya adalah:
1. Bapak Mauliddini, SKM selaku penguji dan Kepala BKPP Kabupaten Ogan Komering
Ilir yang telah memberikan arahan, masukan serta motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini
2. Ibu Linda Aryani, SKM, M.Kes selaku mentor dan Kepala UPTD Puskesmas Mulyaguna
yang telah memberikan izin dan bimbingan kepada penulis untuk menyusun dan
menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini.
3. Ibu Dra. Sugiastuti, S.S.,M.M. selaku coach yang telah meluangkan waktu,
membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan dari laporan aktualisasi
ini.
4. Bapak/Ibu fasilitator (Widyaiswara) yang telah memberikan materi dengan tulus dan
semangat selama pendidikan dan pelatihan.
5. Panitia dari BKPP Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Ogan
Komering Ilir yang telah membimbing selama proses kegiatan pelatihan dan pendidikan
serta bantuan dalam pembuatan rancangan aktualisasi.
6. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil.
7. Rekan-rekan Latsar angkatan XII yang juga turut berkontribusi dalam memberikan
semangat untuk mengerjakan rancangan aktualisasi
Semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada rancangan
aktualisasi ini, sehingga segala kotak dan saran yang membangun penulis harapkan demi
iii
perbaikan dan penyempurnaan rancangan aktualisasi ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat di UPTD Puskesmas
Mulyaguna Kabupaten Ogan Komering Ilir.
iv
DAFTAR ISI
i. COVER........................................................................................................................i
ii. LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................................ii
iii. KATA PENGANTAR ................................................................................................iii
iv. DAFTAR ISI ...............................................................................................................v
v. DAFTAR TABEL .......................................................................................................vii
vi. DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................viii
vii. DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................ix
viii. DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................
v
ix DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................
x LAMPIRAN ................................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR DIAGRAM
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan bagian dari aparatur negara
harus memiliki komitmen dalam melayani masyarakat. Ditegaskan dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, guna untuk mewujudkan
tujuan nasional dibutuhkan pegawai ASN yang memiliki peran utama, yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Dengan demikian, peningkatan kualitas sumber daya manusia harus diterapkan agar
ASN memiliki kualifikasi kompetensi dan kinerja yang dibutuhkan sesuai dengan
jabatannya masing-masing. Salah satu sarana yang efektif yaitu meningkatkan kualitas
sumber daya kesehatan sehingga dapat memperbaiki mutu pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
yang menindaklanjuti Pasal 63 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, seorang Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS tersebut serta ntuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul, bertanggung jawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang sesuai jabatannya yang diberikan secara
terintegrasi. Berdasarkan Permenpan No. 20 tahun 2021, nilai-nilai dasar PNS yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAKHLAK) merupakan nilai-nilai dasar profesi PNS yang perlu
diterapkan dan dimaknai dalam setiap kegiatan yang dilakukan PNS sesuai dengan
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).
Saat ini penulis ditugaskan sebagai bidan terampil di poli KIA Puskesmas
Mulyaguna. Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatus Negara Re Nomor
01 Tahun 2008, tugas pokok Bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan
reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan Ibu dan
Anak serta pelayanan kesehatan masyarakat.
Revolusi KIA merupakan suatu program terencana yang dikembangkan supaya
setiap ibu hamil dapat melahirkan di fasilitas kesehatan yang memadai atau
sepantasnya dan juga bagaimana bayi baru lahir atau neo natal juga mendapatkan
pertolongan yang memadai. Dari program tersebut, tampak bahwa kesehatan ibu hamil
dan bayi neonatal mendapatkan perhatian yang dilanjutkan dengan aksi nyata.
1
Program inovasi Revolusi KIA yang di rancang oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ilir lahir karena adanya permasalahan tentang masih
adanya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang dalam hal
ini akan mempengaruhi target kinerja Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten
Ogan Komering Ilir.
Puskesmas Mulyaguna adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis yang
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering
Ilir. Puskesmas Mulyaguna sangat berperan penting dalam pelaksanaan inovasi
revolusi KIA.
Bidan sebagai tenaga kesehatan mempunyai peran dalam menurunkan AKI dan
AKB sesuai dengan kewenangannya. Bidan berwenang melakukan upaya promotif
dan preventif guna mencegah penyebab kematian ibu dan anak atau bisa mendeteksi
secara dini kompilkasi yang terjadi pada ibu dan anak. Selain itu bidan juga bisa
melakukan kolaborasi ataupun rujukan untuk menangani kasus kegawatdaruratan
sehingga tidak terjadi telambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan,
terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapat pelayanan di fasilitas
kesehatan
Sejak tahun 2021 jumlah data pasien yang dientri di aplikasi Inovasi Revolusi
KIA baru ada sebanyak 136 data pasien ibu hamil, sedangkan pada data pemantauan
ibu hamil pada tahun 2021 sebanyak 286 data pasien ibu hamil.
Untuk pelaksanaan dalam pemantauan baik secara multimedia menggunakan
whatsaapp grup ibu hamil dan pemantauan secara langsung, Bidan desa di Puskesmas
Mulyaguna sudah sangat baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Namun pada
pendokumentasian data ibu hamil yang ada diaplikasi inovasi revolusi KIA belum
optimal. Padahal ini merupakan salah satu upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan
Komering Ilir untuk memantau ibu hamil terutama ibu hamil yang memiliki faktor
resiko.
Dalam rangka untuk mengoptimalkan pendokumentasian data pasien ibu hamil
di aplikasi inovasi revolusi KIA, yang pertama harus dilakukan adalah identifikasi isu
yang terjadi di Puskesmas Mulyaguna.Setelah isi diidentifikasi dan ditetapkan, maka
selanjutnya dapat disusun kegiatan yang akan diaktualisasikan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat isu
dengan judul “PENGENDALIAN DATA IBU HAMIL PADA APLIKASI
INOVASI REVOLUSI KIA DI PUSKESMAS MULYAGUNA”.
2
B. TUJUAN
Tujuan disusunnya rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Mampu mengaktualisasikan nilai- niai dasar profesi yaitu Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaktif dan Kolaboratif (BerAKHLAK)
dan mampu mengaktualisasikan peran dan kedudukan manajemen ASN dan
SMART ASN di lingkungan kerja Puskesmas Mulyaguna.
b. Memaksimalkan pendokumentasian data ibu hamil pada aplikasi inovasi revolusi
KIA di Puskesmas Mulyaguna.
C. MANFAAT
Manfaat disusunnya rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peserta diklat
a. Mampu meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk
melaksananakan tugas secara profesional dengan menerapkan nilai-nilai
profesi ASN yang BerAKHLAK untuk kepentingan instansi ,masyarakat dan
negara.
b. Agar menjadi Aparatur Sipil Negara yang mampu berperan sebagai
pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Mampu menjadi ASN yang profesional dan bertanggung jawab demi
mendukung terwujudnya visi organisasi yakni terwujudnya masyarakat yang
sehat dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna..
2. Bagi Unit Kerja
a. Terciptanya pelayanan kesehatan yang lebih optimal di Puskesmas Mulyaguna
b. Dengan teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK pada unit kerja
memberikan dampak positif dilingkungan kerja.
c. Efektifnya Pendokumentasian Aplikasi Inovasi Revolusi KIA
3. Bagi Masyarakat
a. Menciptakan Pegawai Negeri yang memiliki integritas dan profesional yang
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat
b. Menciptakan birokrasi yang profesiona, transparan, dan sistematis terhadap
pengelolaan pemerintahan.
3
D. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan Habituasi dan Aktualisasi dilakukan ditempat tugas peserta
Latsar yaitu di Puskesmas Mulyaguna dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai bidan terampil dalam memberikan pelayanan
yang bermutu. Serta peran ASN untuk mendukung terwujudnya Smart Governance
(Manajemen ASN dan Smart ASN). Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan dari tanggal
03 Oktober 2022 sampai dengan 04 November 2022.
4
BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Gambaran Umum
Puskesmas Mulya Guna terletak di desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam
Kabupaten Ogan Komering Ilir ( OKI ). Masyarakat yang ingin berobat dapat
menjangkaunya dengan berjalan kaki maupun menggukan kendaraan bermotor.
Puskesmas Mulya Guna terletak di desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam
Kabupaten Ogan Komering Ilir ( OKI ). Luas wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna
+54,85 Km. Puskesmas Mulyaguna ini berdiri sejak tahun 2016 terletak di desa
Mulyaguna. Puskesmas mulyaguna merupakan puskesmas induk yang mempunyai
empat puskesmas pembantu ( pustu ) dan 4 bidan desa.
Puskesmas Mulya Guna terletak di desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam
Kabupaten Ogan Komering Ilir ( OKI ), Dengan jarak sekitar 29 Km dari ibukota
Kabupaten OKI, Kayuagung dan sekitar 14 Km dari Kecamatan Teluk Gelam.
Luas wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna + 54,85 Km. Sebelumnya
puskesmas bernama Pustu ( Puskesmas Pembantu ) Mulyaguna. Pustu Mulyaguna
dibangun pada tahun 1998 dan dilakukan rehab pada 2010 kemudain 2016 berganti
menjadi Puskesmas Mulyaguna ( SK BUPATI OGAN KOMERING ILIR Nomor
:128/KEP/D.KES/2016 ) Luas tanah Puskesmas Mulyaguna + 4000 m2,luas bangunan
+ 270,5 m2.
5
Batas wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna di sebelah utara berbatasanan
dengan wilayah kerja Puskesmas Pedamaran, sebelah barat berbatasan dengan
wilayah kerja puskesmas pedamaran, di sebelah timur berbatasan dengan wilayah
kerja Puskesmas Tugumulyo, dan di sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kerja
Puskesmas Sugih Waras.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna pada tahun 2021 dari
4 Desa dengan luas wilayah 3.610 Km2 yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Mulyaguna adalah sebesar 10.089 jiwa yang terdiri dari 5.059 jiwa laki-laki dan 5.030
jiwa perempuan dengan Jumlah Kartu Keluarga (KK) sebanya 2.835 KK dan jumlah
rumah 2.835 buah.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang ada di puskesmas mulyaguna adalah sebagai berikut:
a. Pimpinan Puskesmas
b. Kassubag Tata Usaha, membawahi:
1) Sistem Informasi Puskesmas
2) Kepegawaian
3) Umum/rumah tangga
4) Keuangan
c. PJ UKM Pengembangan dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, terdiri dari
1) PJ UKM Esensial, membawahi:
- Pelayanan promosi kesehatan dan UKS
- Pelayanan kesehatan lingkungan
- Pelayanan KIA-KB
- Pelayanan P2P
- Pelayanan gizi
- Pelayanan kesehatan masyarakat
2) PJ UKM Pengembangan, membawahi:
- Pelayanan Kesehatan Jiwa
- Pelayanan Gigi Masyarakat
- Pelayanan Kesehatan Tradisional
- Pelayanan Kesehatan Indra
- Pelayanan Kesehatan Olahraga
- Pelayanan Kesehatan Kerja
d. PJ UKP Kefarmasian dan Laboratorium, membawahi :
1) Pelayanan Rawat Jalan
6
2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3) Pelayanan Tindakan
4) Pelayanan Laboratorium
e. PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
membawahi :
1) Puskesmas Pembantu
2) Puskesmas Keliling
3) Bidan desa dan Poskesdes
9
a) Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
Kemenkes selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan
harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.
b) Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa
membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.
2. Inklusif
a) Seluruh program pembangunann kesehatan harus melibatkan semua
pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya
dilaksanakan oleh Kemenkes saja.
b) Seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang
meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat,
pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
3. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi
kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis.
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan
sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
10
C. Nilai-nilai Dasar Berakhlak
Nilai-Nilai Dasar PNS Tatanan nilai dasar (core values) seorang ASN adalah
BerAKHLAK hal ini berdasarkan kode etik dan kode perilaku undang undang No 5
tahun 2014 tentang Aparatur negara dan surat edaran menteri pendayagunaan aparatur
negara dan reformasi birokrasi Republik Indonesia No.20 tahun 2021.
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS bertujuan agar peserta mampu
mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.Nilai dasar profesi
ASN sering disingkat dengan ASN BERAKHLAK ini merupakan modal awal ASN
dalam menjalankan tugasnya.Dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diharapkan
ASN dapat mengimplementasiakn nilai-nilai tersebut kedalam kegiatan yang
dilakukan. Tujuh nilai dasar profesi ASN adalah sebagai berikut :
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani Antara lain meliputi
masyarakat, atasan, rekan kerja, unit kerja terkait, dan/ atau instansi lain. Seorang
abdi Negara haruslah memiliki „jiwa yang bisa melayani”. ASN diharapkan
mampu memahami dan memenuhi ekspetasi masyarakat dalam memberikan
pelayanan publik (ramah, cekatan, soluktif, dapat diandalkan dan perbaikan
berkelanjutan). Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
ASN berkedudukan sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik
hendaknya dapat membuat kebijakan yang dapat bermanfaat untuk kebutuhan
masyarakat secara luas.
b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan.
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik hendaknya
dapat membuat kebijakan yang solutif sehingga dapat bermanfaat untuk
kebutuhan masyarakat secara luas.
c. Melakukan perbaikan tiada henti
Agar dapat menghasilkan kebijakan yang solutif dan bermanfaat untuk
kebutuhan masyarakat secara luas, ASN harus selalu melakukan evaluasi untuk
setiap kebijakan yang di buat.
Kata Kunci dari berorientasi Pelayanan adalah :
11
1. Responsivitas
2. Kualitas
3. Kepuasan
2. Akuntabel/ Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responbilitas. Namun pada
dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab.Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung
jawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas vertical
(pertanggung jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas
horizontal (pertanggung jawaban pada masyarakat luas).
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,
maka mekanisme akuntabilitas kejujuran, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan. Akuntabel adalah bertanggung
jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kode etik dan panduan perilakunya
adalah:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan public hendaknya
dapat bekerja secara jujur, bertanggung jawab, cermat disiplin dan berintegritas
tinggi demi tercapainya smart governance.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
Seorang PNS akan mendapatkan beberapa fasilitas dari kantor, dengan adanya
fasilitas yang dimiliki hendaknya PNS menggunakan kekayaan dan barang
milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Menjadi seorang PNS akan mendapatkan privilege dalam kehidupan pekerjaan
dan keseharian, menggunakan privilege dengan bijak dan bertanggung jawab.
Kata Kunci dari berorientasi akuntabel adalah :
1. Integritas
2. Konsisten
3. Dapat dipercaya
4. Transparan
12
3. Kompeten
Kata “kompetensi” memiliki pengertian menyoroti aspek dan penekanan
yang relative berbeda. Kompetensi memiliki pengertian yang sama dengan
capability (kemampuan). Seseorang yang kompeten adalah yang memiliki
kemampuan, pengetahuan dan keahlian untuk melakukan sesuatu secara efisien
dan efektif.
Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah diamanatkan
dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS, bahwa setiap
aparatur diberikan hak 20 jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar
setiap ASN dapat melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Kompeten adalah
terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kode etik dan panduan perilakunya
adalah:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah, Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam
basis online network.
b. Membantu orang lain belajar.
Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk
morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik sangat penting dilakukan tetap
menjaga semangat ASN untuk selalu unggul.
Kata Kunci dari kompeten adalah :
1. Kinerja terbaik
2. Sukses
3. Keberhasilan
4. Learning agility
5. Ahli dibidangnya
4. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika,
yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus
dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap
ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
13
Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih
produktif. Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan.
Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN tidak membedakan pelayanan
terhadap siapapun dan apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain
Seorang ASN harus memiliki jiwa pelayanan tanap membedabedakan.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN yang baik harus selalu menjaga
hubungan baik sesama ASN.
Kata Kunci dari harmonis adalah :
1. Peduli
2. Perbedaan
3. Selaras
5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar Negara
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI
serta pemerintahan yang sah, bukan pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN
harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik
instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi
logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga
rahasia jabatan dan negara. Adapun panduan perilakunya adalah :
a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD negara Republik Indonesia tahun
1945, setia kepada negara kesatuan republik Indonesia serta pemerintahan
yang sah.
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah, dengan tetap memegang teguh ideologi Pancasila, setia dan
mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 serta pemerintahan yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat
Indonesia.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya. Sedangkan beberapa Kewajiban ASN yang dapat diwujudkan
dengan Panduan Perilaku Loyal yang kedua ini diantaranya.
14
c. Menjaga rahasia dan jabatan negara
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
Kata Kunci dari loyal adalah :
1. Komitmen
2. Dedikasi
3. Kontribusi
4. Nasionalisme
5. Pengabdian
6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur
harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada.
Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah
Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan
semakin tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan
mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif
dan tidak hanya berpangku tangan.
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun
individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan
yang konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk
mentalitas kolektif maupun individual.
b. terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah kreativitas. Tanpa
daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan diciptakan
c. bertindak proaktif.
Memiliki sikap inisiatif yang cenderung proaktif dalam melaksanakan tugas,
agar terjadi terjadi percepatan dalam setiap kebijakan dan kegiatan yang
dilakukan.
Kata Kunci dari adaptif adalah :
1. Inovasi
15
2. Antusias terhadap perubahan
3. Proaktif
7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus
dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu
visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama
akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan
bersama. Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
Dalam menjalankan tupoksi sebagai ASN akan selalu ada kondisi terbenturnya
pikiran dalam menghadapi suatu masalah, dsinilah pentingnya nilai memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam penyelesaian
masalah.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
Bekerja sama secara transparan agar tingkat kepercayaan dalam tim selalu
terjada demi mencapai tujuan bersama.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang tersedia untuk tujuan bersama.
Kata Kunci dari kolaboratif adalah :
1. Kesediaan bekerjasama
2. Sinergi untuk hasil yang lebih baik
D. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Terwujudnya Smart Governance Sesuai
dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan
menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi yang disiapkan untuk
mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia. Profil ASN tersebut meliputi
integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan
bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan
luas. Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban moderen,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
16
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yangditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut,maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik; Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai
kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan publik,bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,
mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral dan
golongan. Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter kepublikan yang kuat
dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah pelaksanaan
kebijakan publik.
2. Pelayan publik; Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak
diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus
bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh
mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus
diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas menjadi penting
bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjungtinggi nilai-nilai kejujuran,
keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel dan memuaskan publik.
3. Perekat dan pemersatu bangsa; Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa
nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai
penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi
damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.
E. Identifikasi Isu
a. Environmental Scanning
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi terhadap
beberapa isu yang ditemukan di instansi tempat bekerja, yaitu Puskesmas
17
Mulyaguna. Sedangkan sumber isu yang diangkat, diantaranya berasal dari tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi No 36 Tahun 2019
tentang Jabatan Fungsional Bidan Terampil nomor 1 yaitu melakukan pengkajian
pada ibu hamil fisiologis. Dimana pada saat pendokumentasian ibu hamil
fisiologis pada aplikasi inovasi Revolusi KIA dapat dideteksi daftar ibu hamil
yang memiliki faktor resiko dari pengkajian yang dilakukan bidan desa sehingga
diperlukan perencanaan asuhan kebidanan selanjutnya.
Selama hampir tiga bulan bertugas di Puskesmas Mulyaguna, penulis
mengamati beberapa masalah yang terjadi sehari-hari dan perlu dicarikan
solusinya dengan segera. Dikaitkan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN,
penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut.
1. Masih Rendahnya Pelayanan pada remaja putri tentang kesehatan
reproduksi perempuan
Beberapa remaja putri yang ada di puskesmas mulyaguna masih ada
yang belum mengetahui tentang kebutuhan tablet Fe untuk pencegahan
anemia. Hal ini diketahui karna masih adanya remaja putri yang mengalami
disminorhea, lemah, lunglai pada saat menstruasi. Jika tidak diatasi maka
akan berdampak pada remaja putri dimana dalam hal ini pasti akan
mengalami kehamilan yang akan berdampak pada meningkatnya jumlah
kasus anemia pada ibu hamil yang ada di puskesmas yang nantinya dapat
memicu kasus BBLR. Dari permasalahan tersebut sangat berkaitan dengan
materi Manajemen ASN dikarenakan belum maksimal nya sosialisasi
tentang pengetahuan remaja putri tentang pentingnya tablet Fe untuk
mencegah anemia.
2. Belum adanya pengendalian data ibu hamil melalui aplikasi inovasi
revolusi KIA
Inovasi Revolusi KIA yang di rancang oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ilir lahir karena adanya permasalahan tentang
masih adanya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) yang dalam hal ini akan mempengaruhi target kinerja Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sejak tahun
2021 jumlah data pasien yang dientri di aplikasi Inovasi Revolusi KIA baru
ada sebanyak 136 data pasien, sedangkan pada data pemantauan ibu hamil
dari bulan januari sampai agustus 2022 sebanyak 165 pasien. Hal ini sangat
18
berdampak pada ibu hamil yang mengalami faktor resiko karna tidak
terdeteksi pada database aplikasi inovasi revolusi KIA. Selain itu juga akan
berdampak pada kinerja Puskesmas Mulyaguna yang dalam hal ini
merupakan Unit Pelaksana Teknis yang bertugas melaksanakan kegiatan
Inovasi Revolusi KIA yang dirancang oleh dinas kesehatan Kabupaten OKI.
. Dari permasalahan tersebut sangat berkaitan dengan materi Smart ASN
dikarenakan kegiatan pendokumentasian dalam pemantauan Ibu hamil pada
aplikasi inovasi revolusi KIA belum dilakukan secara efektif.
3. Belum maksimalnya pelayanan pada keluarga tentang kesehatan ibu
sesuai kebutuhan
Cakupan kunjungan pemeriksaan pertama (K1) merupakan salah satu
cara untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dalam melakukan
pelayanan pada ibu hamil di puskesmas mulyaguna diketahui saat
melakukan anamnesa pada salah satu pasien ibu hamil, ada pasien yang
tidak melakukan kunjungan K1 dikarenakan tidak diizinkan keluarga. Hal
ini berdampak pada ketidaktahuan ibu hamil tentang bahaya trimester 1.
Dari permasalahan tersebut sangat berkaitan dengan materi Manajemen
ASN dikarenakan belum maksimal nya sosialisasi tentang pengetahuan
keluarga tentang anjuran kunjungan K1 ibu hamil.
4. Masih rendahnya pelayanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
pada akseptor KB tentang Keluarga Berencana
Melalui KB masyarakat diharuskan untuk membatasi jumlah kelahiran
anak, yaitu setiap keluarga memiliki maksimal dua anak. Dalam melakukan
pelayanan pada akseptor KB diketahui saat melakukan anamnesa pada
akseptor, diketahui ada beberapa pasien yang tidak tahu jenis pelayanan KB
apa saja yang ada di Pelayanan KIA. Mereka hanya mengetahui jika di
Puskesmas khususnya diruang KIA hanya melayani KB suntik. Padahal
masih ada jenis pelayanan KB lain yang ada di Puskesmas khususnya ruang
KIA. Ini berdampak pada menurunnya cakupan pelayanan KB di
puskesmas. Dari permasalahan tersebut sangat berkaitan dengan materi
Manajemen ASN dikarenakan belum maksimalnya sosialisasi tentang jenis
pelayanan KB yang ada di Puskesmas Mulyaguna khususnya ruang KIA
baik pada calon akseptor KB maupun akseptor KB
5. Belum efektifnya pendokumentasian e-kohort KIA pada aplikasi e-
kohort KIA.
19
Aplikasi e-Kohort KIA adalah sebuah sistem pemantauan terintegrasi
bagi ibu, bayi, dan balita yang mencakup implementasi pencatatan-el,
pemantauan-el, dan pelaporan-el dan tindak lanjut pelayanan KIA berbasis
teknologi informasi. Di Puskesmas Mulyaguna masih sangat kurang dalam
pembuatan e-kohort KIA, hal ini diketahui dari 4 desa yang ada di
puskesmas Mulyaguna, hanya ada rata-rata 3 pasien yang di entri di aplikasi
e-kohort tersebut. Dari masalah isu tersebut akan berdampak pada kinerja
bidan desa dalam bidang teknologi. Karna akan dinilai tidak adaptif dengan
perkembangan zaman yang sekarang sudah serba teknologi. Dari
permasalahan tersebut sangat berkaitan dengan materi Smart ASN
dikarenakan kegiatan pendokumentasian e-kohort KIA belum dilakukan
secara efektif.
b. Alat Bantu Analisis
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping itu
tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu
dilakukan analisis kriteria isu, alat analisis kriteria isu dengan menggunakan alat
analisis APKL (Aktual, Problematika, Kelayakan dan Layak).
Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1-5,
yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat
mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya. Keterangan bobot skor yang
digunakan menggunakan skala Likert, yaitu:
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Kurang setuju
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
20
Tabel 2.1 Aspek Penilaian Isu APKL
No Indikator Keterangan
1 Aktual Isu yang benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan
2 Problematik Isu yang memiliki dimensi masalah yang
komplek
3 Kekhayalakan Isu secara langsung menyangkut hajat orang
banyak dan bukan hanya untuk kepentingan
seseorang saja
4 Layak Isu yang merupakan masuk akal dan realistis
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahannya
Isu yang ada di unit kerja kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode APKL, maka analisis dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Analisis Isu
N
Isu A P K L Jumlah Peringkat
o
1 Masih Rendahnya Pelayanan pada remaja putri 3 4 5 4 16 2
tentang kesehatan reproduksi perempuan
2 Belum adanya pengendalian data ibu hamil melalui 5 5 5 5 20 1
aplikasi inovasi revolusi KIA
3 Belum maksimalnya pelayanan pada keluarga 3 4 4 4 15 3
tentang kesehatan ibu sesuai kebutuhan
4 Masih rendahnya pelayanan Komunikasi, Informasi,
dan Edukasi pada akseptor KB tentang Keluarga 3 3 4 3 13 5
Berencana
5 Belum efektifnya pendokumentasian e-kohort KIA 4 3 4 3 14 4
pada aplikasi e-kohort KIA.
Isu terpilih berdasarkan analisis APKL adalah Belum adanya pengendalian
data ibu hamil melalui aplikasi inovasi revolusi KIA. Adapun penilaian terhadap
kualitas isu ditunjukkan pada tabel 2.3 sebagai berikut :
Tabel 2.3 Penilaian Kualitas Isu Prioritas
No Analisis APKL Kualitas ISU Data/Fakta/sumber
1. Aktual : Isu ini bener adanya di Puskesmas Saat ini hanya ada 136
Benar-benar terjadi Mulyaguna belum adanya entrian sejak tahun 2021.
dan sedang hangat pengendalian data ibu hamil melalui Padahal data capaian ibu
dibicarakan aplikasi inovasi revolusi KIA hamil tahun 2021 sebanyak
286 ibu hamil
21
2 Problematik: Isu yang memiliki dimensi masalah Sebelum adanya aplikasi
Isu yang memiliki kompleks, sehingga perlu dicarikan inovasi revolusi KIA,
dimensi masalah solusinya karena jika tidak ada terdapat masih adanya Angka
kompleks, sehingga pengendalian data ibu hamil melalui Kematian Ibu dan Bayi
perlu dicarikan aplikasi inovasi revolusi KIA akan
solusinya berdampak pada peningkatan Angka
Kematian Ibu dan Bayi
3 Kekhalayakan : Isu yang menyangkut hajat hidup Ada 150 ibu hamil yang tidak
Isu yang menyangkut orang banyak (Stakeholders), baik terdata di aplikasi inovasi
hajat hidup orang dari ibu hamil yang tidak terdeteksi revolusi KIA pada tahun
banyak melalui database aplikasi inovasi 2021
revolusi KIA maupun penilaian kinerja
4 Kelayakan : Isu masuk akal dan realistis serta berdasarkan diskusi dengan
Isu yang masuk akal relevan untuk dimunculkan inisiatif mentor bahwa isu yg terpilih
dan realistis serta pemecahan masalahnya karena merupakan isu yang relevan
relevan untuk merupakan tugas dan fungsi dari Bidan untuk segera dicarikan
dimunculkan inisiatif Terampil pemecahan masalahnya.
pemecahan
masalahnya
MAN METHOD
MATERIAL MEASUREMENT
22
Selanjutnya adalah penapisan dengan metode USG (Urgency, Seriouseness,
Growth) untuk menemukan penyebab isu terpilih terhadap penyebab yang telah
dianalisis menggunakan fishbone diagram. Urgency berarti penilaian terkait penyebab
tersebut mendesak. Seriousness berarti penilaian terkait penyebab sangat serius.
Growth berarti penilaian tentang kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani dengan segera. Berikut adalah analisis penapisan dengan metode USG di
mana nilai yang diperoleh merupakan nilai paling tinggi dari hasil diskusi bersama
Mentor.
Tabel 2.4 Analisis Penyebab Isu
23
Tabel 2.5 Analisis Tapisan Mc Namara
Tapisan
No Alternatif Total Rank
Efektivitas Biaya Kelayakan
24
Tabel 2.6 Pedalaman Core Isu
Belum adanya pengendalian 1. Tidak melakukan pendokumentasian pasien Belum adanya pengendalian
data ibu hamil melalui ibu hamil di aplikasi inovasi revolusi KIA data ibu hamil secara
aplikasi inovasi revolusi KIA pada hari saat pasien datang berkala dalam melakukan
2. Seringnya mati listrik sehingga sinyal pendokumentasian pada
provider tidak terdeteksi dan tidak bisa aplikasi inovasi revolusi KIA
membuka aplikasi
3. Bidan desa belum mengetahui pentingnya
pendokumentasian data ibu hamil pada
aplikasi inovasi revolusi KIA
4. Belum adanya pengendalian data ibu
hamil secara berkala dalam melakukan
pendokumentasian pada aplikasi inovasi
revolusi KIA
H. Analisis Dampak
Dampak jika isu tidak di tangani yaitu pada ibu hamil dengan faktor resiko,
akan tidak terdeteksi melalui database aplikasi program inovasi revolusi KIA oleh
dinas Kesehatan Kab OKI. Selain itu akan berdampak pada menurunnya kinerja dan
upaya dinas kesehatan Kab OKI dalam menjalankan program inovasi revolusi KIA
yang tujuannya untuk menurunkan AKI dan AKB. Dampak yang terjadi pada
puskesmas mulyaguna sendiri yaitu tidak berkembangnya pendokumentasian data
pasien yang sekarang sudah serba digital.
25
J. Rancangan Kegiatan
Adapun rancangan kegiatan yang akan dilakukan adalah pada tabel 2.5 sebagai berikut:
Tabel 2.8 Matrik Rancangan Aktualisasi
No KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA PELATIHAN DAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan persiapan Membuat jadwal Jadwal aktualisasi BERORIENTASI PELAYANAN Kegiatan yang dilakukan merupakan Kerja sama yang sinergitas
pelaksanaan kegiatan pelaksanaan aktualisasi Ramah, cekatan, solutif, dan wujud dari pemenuhan misi yang sama-sama dibangun
aktualisasi dapat diandalkan Puskesmas untuk antara mentor dan penulis
Saya menggunakan bahasa yang “Meningkatkan upaya kesehatan ibu, dalam membahas suatu
ramah, sopan, dan santun saat anak, remaja dan lansia menuju rancangan aktualisasi
menyampaikan jadwal aktualisasi keluarga sehat dan sejahtera” merupakan tata nilai
kepada mentor dan coach Profesional.
AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Saya membuat jadwal aktualisasi
dengan konsisten dan disiplin
KOMPETEN
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Saya menyusun jadwal dengan baik
untuk keberhasilan aktualisasi
HARMONIS
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif
Saya mengikuti arahan mentor dan
26
coach agar tercipta lingkungan
kerja yang kondusif
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Saya menyampaikan jadwal
aktualisasi kepada mentor dan
coach melalui whatsapp apabila
tidak bisa tatap muka
KOLABORATIF
Menggerakkan pemanfaatan
sumber daya untuk tujuan
bersama
Saya melaporkan jadwal aktualisasi
dan menerima saran dan masukan
dari mentor
Menyampaikan kegiatan Foto BERORIENTASI PELAYANAN
dan tahapan kegiatan
Ramah, cekatan, solutif, dan
aktualisasi kepada
mentor, coach, dan bidan dapat diandalkan
koordinator
Saya menyampaikan kegiatan dan
tahapan kegiatan kepada coach,
mentor, dan bidan koordinator
dengan ramah, sopan dan santun
AKUNTABEL
Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya
Saya menyampaikan kegiatan dan
tahapan kegiatan kepada mentor,
coach, dan bidan koordinator
27
dengan konsisten dan tanggung
jawab
KOMPETEN
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Saya menerima masukan dan saran
dari mentor, coach, dan bidan
koordinator agar dapat
melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
HARMONIS
Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya
Saya melakukan penyampaian
dengan sikap peduli dan
menghargai setiap masukan baik
dari mentor, coach, dan bidan
koordinator tanpa melihat apapun
latarbelakangnya
LOYAL
Menjaga nama baik sesama
ASN, pimpinan,instansi, dan
negara
Saya menyampaikan kegiatan dan
tahapan kegiatan dengan tetap
menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, dan instansi tempat saya
bekerja
ADAPTIF
28
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Saya menyampaikan kegiatan dan
tahapan kegiatan kepada mentor
dan coach melalui whatsapp
apabila tidak bisa tatap muka
KOLABORATIF
Menggerakkan pemanfaatan
sumber daya untuk tujuan
bersama
Saya meminta saran dan masukan
dari mentor,coach, dan bidan
koordinator dengan membangun
kerjasama sinergis untuk hasil yang
lebih baik
Melakukan Konsultasi Surat persetujuan BERORIENTASI PELAYANAN
dengan mentor dan bidan Ramah, cekatan, solutif, dan
koordinator dapat diandalkan
Saya melakukan konsultasi dengan
mentor dan bidan koordinator
dengan ramah, sopan dan santun
AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Saya bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan apabila
disetujui untuk melakukan kegiatan
HARMONIS
Membangun lingkungan kerja
29
yang kondusif
Melakukan konsultasi dengan
kondusif dengan mentor dan bidan
koordinator untuk mencapai hasil
yang diinginkan
LOYAL
Menjaga nama baik sesama ASN,
Pimpinan, Instansi, dan Negara
Saya meminta persetujuan mentor
untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi
ADAPTIF
Bertindak proaktif
saya akan bersikap proaktif dalam
melakukan konsultasi
KOLABORATIF
Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
Saya mengajak bidan koordinator
untuk berkontribusi dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi
2. Mempersiapkan Membuat surat Surat undangan AKUNTABEL Kegiatan yang dilakukan merupakan Kerja sama yang sinergitas
kegiatan sosialisasi undangan Melaksanakan tugas dengan wujud dari pemenuhan misi yang sama-sama dibangun
dan bahan presentasi jujur, bertanggung jawab, Puskesmas untuk antara mentor, bidan
sosialisasi cermat, disiplin, dan Meningkatkan promosi kesehatan koordinator dan penulis dalam
berintegritas tinggi dan pencegahan penyakit melalui membahas suatu rancangan
Saya membuat undangan sesuai pemberdayaan masyarakat serta aktualisasi merupakan tata nilai
dengan waktu yang telah di menjalin kemitraan dengan pihak Profesional.
30
konsultasikan bersama mentor, terkait
coach, dan bidan koordinator
KOMPETEN
Meningkatkankompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
Saya meningkatkan kompetensi diri
dalam membuat surat undangan
dengan berkonsultasi dengan yang
ahli dibidangnya apabila ada
kendala
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Saya menyiapkan file scan surat
undangan utnuk disebarkan melalui
whatsapp apabila ada surat
undangan yang tidak bisa
disampaikan secara langsung
KOLABORATIF
Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
Saya bersinergi dengan meminta
masukan kepada rekan keerja untuk
hasil yang lebih baik
Mempersiapkan bahan Bahan presentasi BERORIENTASI PELAYANAN
presentasi Ramah, cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan
31
Saya berkomitmen membuat bahan
presentasi dengan cekatan dan
dapat diandalkan
AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Saya bertanggungjawab atas
kepercayaan yang diberikan dalam
membuat bahan presentasi
KOMPETEN
Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
Saya mempersiapkan bahan
presentasi dengan kualitas terbaik
HARMONIS
Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya
Saya meghargai jika ada perbedaan
pendapat dengan mentor, coach,
dan bidan koordinator
LOYAL
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi, dan negara
Saya melaporkan bahan presentasi
kepada mentor dan coach sebelum
di soasialisasikan
32
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Saya mencstat bahan presentasi
dengan menggunakan microsoft
power point
KOLABORATIF
Terbuka dalam bekerjasama
untuk menghasilkan nilai
tambah
Saya bersinergi melakukan diskusi
dengan mentor dan bidan
koordinator serta meminta arahan
dan masukan yang baik apabila ada
bahan presentasi yang perlu
diperbaiki
Membuat daftar hadir Google form AKUNTABEL
sosialisasi Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Saya bertanggung jawab dalam
pembuatan daftar hadir sosialisasi
KOMPETEN
Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
Saya meningkatkan kompetensi
dengan belajar dengan rekan kerja
33
yang mampu membuat daftar hadir
melalui google form
LOYAL
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan Negara
Saya menyampaikan link google
form daftar hadir kepada coach dan
mentor
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Saya membuat daftar hadir
menggunakan google form
KOLABORATIF
Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
Saya meminta saran dan masukan
kepada mentor dan coach apabila
susunan daftar hadir belum benar
Membuat link post test Link Google form AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Saya membuat daftar pertanyaan
post test dengan cermat
KOMPETEN
Melaksanakan tugas dengan
34
kualitas terbaik
Saya berdiskusi dengan mentor dan
bidan koordinator dalam
pembuatan pertanyaan post test
agar mendapat daftar pertanyaan
dengan kualitas terbaik
LOYAL
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan Negara
Saya menyampaikan daftar
pertanyaan post test kepada coach
dan mentor
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Saya membuat pertanyaan evaluasi
sosialisasi menggunakan google
form
KOLABORATIF
Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
Saya meminta saran dan masukan
kepada mentor dan coach apabila
daftar pertanyaan yang saya buat
belum benar
3. Melaksanakan Membagikan daftar Rekapan daftar hadir BERORIENTASI PELAYANAN Kegiatan yang dilakukan merupakan Mensosialisasikan secara
sosialisasi dan hadir kepada peserta Ramah, Cekatan, solutif, dan wujud dari pemenuhan misi maksimal kepada bidan desa
penilaian sosialisasi dapat diandalkan Puskesmas untuk terkait pelaporan,
35
Saya menyapa peserta sosialisasi Meningkatkan upaya kesehatan pendokumentasian aplikasi
dengan ramah, sopan, dan santun ibu, anak, remaja, dan lansia inovasi revolusi KIA
AKUNTABEL menuju keluarga sehat dan merupakan tata nilai
Saya memastikan bahwa yang sejahtera Memuaskan
mengisi daftar hadir sudah sesuai
dengan daftar peserta yang saya
undang dengan cermat dan
tanggung jawab
KOMPETEN
Membantu orang lain belajar
Saya membantu menjelaskan
peserta sosialisasi untuk mengisi
daftar hadir melalui google form
apabila ada peserta yang belum
paham cara pengisiannya
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Saya membagikan link daftar hadir
peserta melalui fitur chat yang ada
di zoom meeting
Melaksanakan Video dan Foto BERORIENTASI PELAYANAN
sosialisasi Ramah, Cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan
Saya bersikap ramah, cekatan, dan
solutif dalam melakukan sosialisasi
AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab,
36
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Saya akan menjelaskan bahan
presentasi dengan tanggung jawab
dan dapat dipercaya oleh mentor
KOMPETEN
Membantu orang lain belajar
Saya akan membantu peserta
sosialisai mempelajari aplikasi
inovasi revolusi KIA apabila ada
bidan desa yang belum paham
dalam mengaplikasikannya
HARMONIS
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif
Saya menyampaikan sosialisasi
dengan bahasa yang mudah
dimengerti agar tercipta lingkungan
kerja yang kondusif
LOYAL
Memegang teguh ideologi
pancasila, UUD 1945, NKRI,
serta pemerintah yang sah
Saya melakukan sosialisasi dengan
tetap memegang teguh ideologi
pancasila
ADAPTIF
Bertindak proaktif
Saya bertindak proaktif saat
37
melakukan sosialisasi
KOLABORATIF
Menggerakkanpemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
Saya meminta kesediaan mentor
dan bidan koordinator untuk
menyampaikan kata sambutan
kepada peserta sosialisasi agar
berjalan dengan baik
Melakukan evaluasi Hasil post test peserta BERORIENTASI PELAYANAN
kegiatan sosialisasi Ramah, Cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan
Saya menyampaikan link post test
kepada peserta dengan bahasa yang
ramah, sopan, dan baik sesuai
dengan nilai berorientasi pelayanan
AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Saya membagikan link post test
sesuai dengan pertanyaan yang sdh
di siapkan dengan jujur dan
berintegritas tinggi
KOMPETEN
Membantu orang lain belajar
Saya akan membantu menjelaskan
38
cara pengisian link google form
apabila ada peserta yang belum
paham
LOYAL
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan Negara
Saya menyampaikan hasil post test
peserta kepada mentor dan coach
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Saya membagikan link daftar hadir
peserta melalui fitur chat yang ada
di zoom meeting
KOLABORATIF
Menggerakkanpemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
Saya meminta saran dan masukan
kepada mentor dan coach
Mendiskusikan format Kerangka format rekapan BERORIENTASI PELAYANAN Kegiatan yang dilakukan merupakan Pembuatan format rekapan
rekapan pelaporan dengan pelaporan Ramah, Cekatan, solutif, dan wujud dari pemenuhan misi pendokumentasian aplikasi
mentor dapat diandalkan Puskesmas untuk inovasi revolusi revolusi KIA
Saya akan bersikap ramah, cekatan, Meningkatkan upaya kesehatan merupakan tata nilai Inisiatif.
4. Melakukan evaluasi
kegiatan solutif, dan dapat diandalkan dalam ibu, anak, remaja, dan lansia
berdiskusi dengan mentor perihal menuju keluarga sehat dan
format rekapan pelaporan yang sejahtera
akan dibuat
AKUNTABEL
39
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Saya akan bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan mentor
dalam pembuatan format rekapan
pelaporan
KOMPETEN
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Saya akan melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik dalam
mendiskusikan format rekapan
pelaporan
LOYAL
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan
pemerintah
Saya mengikuti arahan yang
disampaikan mentor dalam
membuat format rekapan pelaporan
sesuai dengan wujud nilai loyal
KOLABORATIF
Menggerakkan pemanfaatan
sumber daya untuk
menghasilkan nilai tambah
Saya akan membangun kerjasama
yang sinergis dengan mentor
40
dalam pembuatan format rekapan
pelaporan
Membuat format rekapan Dashboard excel AKUNTABEL
pelaporan Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Saya membuat format rekapan
pelaporan dengan bertanggung
jawab
KOMPETEN
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Saya membuat format rekapn
pelaporan dengan kualitas terbaik
LOYAL
Menjaga nama baik sesama ASN,
Pimpinan, instansi, dan negara
Saya menyampaikan format
rekapan pelaporan kepada mentor
dan coach
ADAPTIF
Terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
Saya membuat rekapan pelaporan
dalam bentuk dashboard excel
KOLABORATIF
Mengegrakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
41
tujuan bersama
Saya meminta saran dan masukan
kepada mentor dan coach
Membuat checklist Lembar checklist evaluasi AKUNTABEL
evaluasi kegiatan Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Saya akan melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab,cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi, Konsisten
untuk mengecek data seluruh
kegiatan. Tindakan ini merupakan
penerapan dari sikap perilaku
Konsisten, Integritas.
KOMPETEN
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Saya akan mengumpulkan data
seluruh hasil kegiatan merupakan
penerapan sikap perilaku kinerja
terbaik
LOYAL
Menjaga nama baik sesama
ASN,pimpinan, instansi, dan
negara
Saya akan melaporkan lembar
checklist evaluasi kegiatan kepada
42
mentor dan coach
KOLABORATIF
Terbuka dalam bekerjasama
untuk menghasilkan nilai
tambah
Saya akan mencatat dan menerima
setiap masukan dari mentor dan
coach. Tindakan ini merupakan
penerapan dari sikap perilaku
Kesediaan bekerjasama, Sinergi
untuk hasil yang lebih baik
Menyampaikan laporan Foto BERORIENTASI
hasil evaluasi kepada PELAYANAN
mentor dan coach Melakukan perbaikan tiada
henti
Saya akan melakukan perbaikan
tiada henti dengan Memperbaiki
kembali apabila ada kritik dan
saran dari mentor maupun coach
KOMPETEN
Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah
Saya akan meningkatkan
kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah
dengan mengevaluasi kembali
hasil kegiatan jika ada yang
belum maksimal
43
HARMONIS
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif
Saya akan membangun
lingkungan kerja yang kondusif
dengan diskusi dengan mentor
ADAPTIF
Bertindak proaktif
saya akan lebih aktif bertanya
dengan mentor tentang evaluasi
kegiatan
KOLABORATIF
Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
saya akan menerima arahan dan
bimbingan dari mentor maupun
coach agar kegiatan mencapai
hasil yang baik sesuai dengan
wujud nilai kolaboratif
44
K. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi MP Agenda II
L. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.10 Jadwal Kegiatan
46