OLEH:
Mengetahui
Plt Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Kabupaten Gowa
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
Coach, Penguji,
Mengetahui
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Selatan
ii
iii
i
KATA PENGANTAR
1. Bapak Dr H. Adnan Purichta Ikhsan Yasin Limpo, SH., MH. Selaku Bupati
Gowa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti Pelatihan Dasar di Balai Diklat Pemerintah Kabupaten Gowa.
2. Bapak Nur Amin AM, AMKG selaku mentor sekaligus Plt. Kepala Puskesmas
Tonrorita Kab. Gowa yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
3. Bapak Drs. Abdullah Nasir, M.Si selaku Coach yang sepenuh hati
membimbing dan memberikan masukan dalam proses penyusunan
laporan kegiatan aktualisasi
1
Angkatan XXIII Gelombang I Tahun 2022 Kabupaten Gowa yang selalu
kompak, telah membagi inspirasi dan semangat dalam menjalani proses
aktualisasi ini.
2
OLEH: ................................................................................................................................................. i
........................................................................................................................................................... i
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XXIII PEMERINTAH KABUPATEN
GOWA BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPROVINSI
SULAWESI SELATAN ........................................................................................................................ i
TAHUN 2022 ................................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI.................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 1
BAB I ................................................................................................................................................. 6
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 6
B. Tujuan ................................................................................................................................... 7
C. Manfaat ................................................................................................................................. 8
D. Ruang Lingkup ....................................................................................................................... 8
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................................................ 8
BAB II ................................................................................................................................................ 9
A. Gambaran Umum .................................................................................................................. 9
F. Visi dan Misi......................................................................................................................... 13
G. Tugas Dan Fungsi Organisasi ................................................................................................ 14
H. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN .............................................................................................. 16
I. Konsep Kedudukan dan Peran ASN menuju Smart Gevornance............................................. 22
BAB III ............................................................................................................................................. 26
A. Identifikasi Isu ...................................................................................................................... 26
B. Deskripsi Isu......................................................................................................................... 26
C. Analisis Isu ........................................................................................................................... 27
D. Gagasan Pemecahan Isu....................................................................................................... 32
E. Rancangan Aktualisasi.......................................................................................................... 32
F. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi.................................................................................... 36
J. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi.................................................................................... 37
BAB IV ............................................................................................................................................. 38
A. Capaian Aktualisassi............................................................................................................. 38
A. Deskripsi Capaian Aktualisasi ............................................................................................... 42
BAB V .............................................................................................................................................. 72
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 72
B. Saran ................................................................................................................................... 72
3
REFERENSI ....................................................................................................................................... 74
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
Pengisian berkas rekam medis merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang
pelayanan, dimana berkas rekam medis tersebut dapat di gunakan Sebagai alat
komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut ambil bagian 3 dalam
memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien serta sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan/perawatan yang diberikan kepada seorang pasien.
Di UPT Puskesmas Tonrorita telah membuat rekam medis untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Namun kondisi saat ini masih sering terjadinya
keterlambatan pelayanan pasien dalam menyiapkan berkas rekam medis salah satunya
dalam pemberian nomor yang di ambil dari buku bank nomor, namun buku bank nomor
juga masih kurang efektif dikarenakan ada item yang tidak diperlukan pada buku bank
nomor tetapi masih di cantumkan yang akhirnya membuat pengulangan pengisian data
pada item tersebut. Sehingga perlu ditanamkan nilai-nilai kompeten dan adaptif dalam
diri tenaga kesehatan khususnya bagian rekam medis. Oleh sebab itu penulis dalam
melakukan kegiatan aktualisasi mengambil isu tentang “ Digitalisasi Registrasi Pasien
Rawat Jalan Di UPT Puskesmas Tonrorita”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
7
C. Manfaat
D. Ruang Lingkup
Aktualisasi peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam NKRI sebagai
unsur aparatur Negara. Ruang lingkup aktualisasi yaitu “Digitalisasi Registrasi Pasien
Rawat Jalan Di UPT Puskesmas Tonrorita”.yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar
profesi PNS yaitu BerAKHLAK. Dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pertemuan dengan mentor guna membahas rancangan aktualisasi
2. Melakukan konsultasi dan meminta arahan untuk pelaksanaan kegiatan kepada Kepala
Puskesmas serta koordinasi dengann penanggung jawab Poli Rawat Jalan
3. Membuat Form Registrasi dengan berbasis database
4. Melakukan sosialisasi dengan staf Poli Rawat Jalan
5. Melakukan pengimputan laporan harian pasien rawat jalan
6. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan aktualisasi
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
8
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Gambaran Umum
UPT Puskesmas Tonrorita merupakan salah satu Puskesmas yang ada di wilayah
kerja Kecamatan Biringbulu dan terletak di sebelah tenggara ibukota kabupaten Gowa yang
berjarak kurang lebih 125 km, luas wilayah 96,94 km2.
Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa
sebagian besar masih rusak dan dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua
dan roda empat.
9
Dalam melaksanakan peran dan fungsi penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, Puskesmas Tonrorita dilengkapi instrument manajemen yang terdiri dari
Perencanaan Tingkat Puskesmas, Lokakarya Mini Puskesmas serta Penilaian Kinerja
Puskesmas Malangke Barat dan manajemen sumber daya kesehatan termasuk
pengelolaan alat kesehatan, obat-obatan dan perbekalan kesehatan, ketenagaan
kesehatan serta pengelolaan keuangan yang didukung dengan system pencatatan dan
pelaporan dari berbagai program / kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Tonrorita.
Peran dan fungsi yang diemban oleh Puskesmas Tonrorita secara operasional
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari berbagai disiplin ilmu kesehatan yang bertugas
di Puskesmas Tonroritadan jaringannya. Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan di
dalam maupun di luar gedung puskesmas dan sarana kesehatan lain yang terdapat dalam
wilayah Kecamatan Biringbulu.
Ruang pendaftaran, Ruang Obat, Ruang Poli Umum, Ruang Poli Gigi, Ruang
Laboratorium, Ruang TU, Ruang loket pendaftaran, ruang gizi, sanitasi dan promkes,
ruang rawat inap, ruang bersalin, ruang pertemuan, ruang obat.
10
1) Cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan.
2) Ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya.
3) Ruangan kegiatan mendapatkan distribusi cahaya secara merata.
4) Penghawaan
Penghawaan yang merupakan factor kenyaman yang akan memberikan
kesegaran terhadap karyawan / pasien / pengunjung puskesmas,
sehingga tercipta sanitasi yang sehat dengan memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
a. Adanya pengaliran atau pergantian udara secara kontinyu melalui
ruangan-ruangan dan lubang-lubang pada bidang pembatas dinding
atau partisi sebagai ventilasi.
b. Udara yang masuk sama dengan volume udara yang keluar. Udara
yang masuk bukan berasal dari asap dapur atau bau kamar mandi.
c. Suhu dan kelembaban udara ruangan.
Suhu dan kelembaban udara ruangan sesuai dengan suhu tubuh
manusia normal. Untuk mengatur suhu udara dan kelembaban
normal pada ruangan dan penghuni perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Keseimbangan penghawaan antara volume udara masuk dan
keluar.
2) Pencahayaan yang cukup pada ruangan
3) Bagian-bagian mutu struktur pokok bangunan meliputi :
pondasi, dindin ( kerangka bangunan ), atap dan lantai harus
memenuhi ketentuan terhadap faktor keamanan dan keselamatan
penghuni/tamu puskesmas.
1. Kepala puskesmas
2. Kasubag tata usaha
3. Bag system informasi kesehatan
4. Bag Kepegawaian
5. Bag Rumah Tangga
11
6. Badan keuangan
a. Jkn
b. Bok
c. Jampersal
7. Ukm esensial dan keperawatan kesmas
a. Pelayanan kesling
b. Pelayanan gizi kesmas
c. Promkes
d. Pelayanan kia – kb
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
P2 Imunisasi
P2 ispa
P2 TB
P2 diare
P2 kusta
P2 DBD
P2 rabies
P2 malaria Kecacingan Surveilence
8. Ukm pengembangan
a. Kesehatan jiwa
b. Kesehatan indra
c. Kesehatan lansia
d. Kesehatan olah raga
e. Yankestrad
f. PTM / posbindu
g. Kesehatan kerja
9. Ukp kefarmasian dan laboratorium
10. Pelayanan rawat jalan
11. Pelayanan gawat darurat
12. Pelayanan Gilut
13. Rawat nginap persalinan
14. Pj dan Jaringan pelayanan puskesmas
a. Pustu dan Bides Taring
b. Pustu dan Bides Pencong
12
c. Pustu dan Bides Parangloe
d. Pustu dan Bides Lembangloe
VISI:
MISI:
13
3. mendorong kemandirian masyarakat serta keluarga dalam pembangunan
kesehatan dengan mengupayakan agar perilaku Hidip Bersih dan Sehat menjadi
kebutuhan masyaraka
4. melaksanakan kmitraan dengan berbagai sektor
Motto
Tata Nilai
Tata Budaya
“Sipangngaliki”
1. Tugas Organisasi.
Tugas Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukurng terwujudnya
kecamatan sehat.
2. Fungsi Organisasi Penyelenggaraan UKM Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti
:
a. Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan masyarakat dan
analisa pelayanan yang diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
14
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
d. Menggerakan masyarakat unntuk mengidentidikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang beerjasama dengan
sektor lain terkait.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat.
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap asas, mutu dan cakupan
pelayanan kesehatan.
i. Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti :
1) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
2) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif.
3) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
4) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
5) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi dan
kerjasama inter dan antar profesi.
6) Melaksanakan rekam medis.
7) Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan.
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya.
10) Melaksanakan rujukan pasien.
15
H. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN
1. Berorientasi Pelayanan
Penjabaran berikut ini akan mengulas mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai
Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-
hari,yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
1) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
3) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku. Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;dan
3) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat,berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan perbaikan tiada henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
1) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
2) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Tantangan Aktualisasi Nilai Berorientasi Pelayanan dalam lingkungan
pemerintahan sendiri, banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya
inovasi, diantaranya komitmen dari pimpinan, adanya budaya inovasi,dan dukungan
regulasi. Instansi pemerintah dituntut untuk lebih jeli mengamati permasalahan dalam
pelayanan publik sehingga inovasi yang dilahirkan benar-benar sesuai kebutuhan dan
tepat sasaran. Inovasi juga tidak boleh monoton karena setiap daerah memiliki
kebutuhan yang berbeda-beda antara satu sama lain. Untuk itu, adanya kolaborasi
antara pemerintah, partisipasi masyarakat, dan stakeholders terkait lainnya perlu
dibangun sebagai strategi untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya inovasi.
16
2. Akuntabel
17
3. Kompeten
4. Harmonis
Dari laman Wikipedia Harmoni (dalam bahasa Yunani harmonia) berarti terikat
secara serasi/sesual). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai
faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur.
Pola harmoni merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai
pertentangan dalam masyarakat. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan
membuat kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk
saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas
layanan kepada pelanggan.
Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja
nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah :
a. Membuat tempat kerja yang berenergi
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
18
Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki pengetahuan
tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak awal Indonesia berdiri, sejarah proses
perjuangan dalam mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam
gerakan gerakan separatism dan berbagai potensi yang menimbulkan perpecahaan dan
menjadi ancaman bagi persatuan bangsa. Secara umum, menurut Undang-Undang No.
5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN, tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut.
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perilaku ASN penerapan sikap yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis.
Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi
stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
a. Toleransi
b. Empati
c. Keterbukaan terhadap perbedaan
5. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu "Loial"
yang artinya mutu dari sikap setia, Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan
sebagai "giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or
institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh
dan konstan kepada seseorang atau institusi)"
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Care Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara. Adapun kata-kata kunci yang dapat
digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas
diantaranya adalah sebagai berikut:
19
Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakulkan sesuatu
atau hubungan keterikatan dan rasa tinggung jawab akan sesuatu.
Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini
bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang fuhur dan
diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh.
Kontribusi yang bermakna keterlibatan, kefkutsertaan, sumbangsih yang
diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran, kepemimpinan,
kinerja, profesionalisme. finansial atau, tenaga yang diberikan kepada pihak
lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk
negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujud
dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan
budaya sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip
kebebasan dan kesamarataan Kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat,
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat,
atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
6. Adaptif
20
istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”,
membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat
dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai
juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.
Nilai – Nilai Dasar Adaptif Yaitu :
a. Eksperimen orang yang beradaptasi
b. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
c. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
d. Bertindak proaktif
e. Melihat peluang dimana orang lain melihat kegagalan
f. Memiliki sumberdaya
g. Selalu berpikir ke depan
h. Tidak mudah mengeluh
i. Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan
j. Tidak mencari popularitas
k. Memiliki rasa ingin tahu
l. Beradaptasi
m. Membuka pikiran
n. Memahami apa yang sedang diperjuangkan
7. Kolaboratif
Ansen dan gash (2012 p 550) mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui
dalam menjalin kolaborasi yaitu:
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi.
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing ownership
dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
5) Menetapkan outcome.
Nilai-nilai dasar perilaku kolaboratif dapat ditunjukkan dengan :
1) Kesediaan bekerja sama
2) Sinergi untuk hasil yang lebih baik
21
I. Konsep Kedudukan dan Peran ASN menuju Smart Gevornance
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan tentang kedudukan, peran,
hak dan kewajiban, kode etik ASN, sistem merit dalam pengelolaan ASN, dan
pengelolaan ASN. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan
atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna
untu Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja.
Pegawai Negeri Sipil merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai
secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Kedudukan ASN berada di pusat,
daerah, dan luar negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu kesatuan menciptakan
birokrasi yang profesional.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
22
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas,
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjaminkesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap
ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
2. Smart ASN
Membekali Peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada
perspektif literasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang
kaya akan informasi. Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia
muncul berbagai perbincangan, regulasi pendukung dan upaya konkret
menerapkan transformasi digital di lingkungan perguruan tinggi dan semua
tingkat sekolah di Indonesia. Terjadinya pandemi COVID-19 justru
memberikan dampak yang sangat luar biasa dalam aspek ini.
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh
internet. Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat
Indonesia tidak terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN
dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat
dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalam meningkatkan
efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka
meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian
kepada masyarakat.
Nilai – Nilai dalam Smart ASN sebagai berikut :
a. Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi Pegawai ASN dalam
berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur
23
dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi dan
bertanggung jawab
b. Nasionalisme
24
Inggris, Mandarin dan lain sebagainya.
f. Berjiwa hospitality ( Keramahan )
Hospitality / Keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi bahasanya,
manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas pelaksanaan tugas
dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan prima kepada masyarakat
g. ASN memiliki kemampuan Networking
Networking adalah membangun dan menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan profesional maupun personal
h. ASN memiliki jiwa Enterpeneurship
25
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi dari beberapa isu yang
ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai perawat di UPT Puskemsas Tonrorita. Isu
yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini antara lain.
1. Belum optimalnya registrasi pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Tonrorita
2. Belum optimalnya penerapan SOP penggunaan tirai di Unit Gawat Darurat di UPT
Puskesmas Tonrorita
3. Belum optimalnya penerapan SOP triase di Unit Gawat Darurat puskesmas Tonrorita
4. Belum optimalnya pengelolaan sampah medis di UPT Puskesmas Tonrorita
5. Kurang optimalnya perawat dalam menggunakan APD di unit Gawat Darurat UPT
puskesmas Tonrorita
B. Deskripsi Isu
Berdasarkan hasil pengamatan studi lapangan, situasi problematik yang terjadi di UPT
Puskesmas Tonrorita dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Belum optimalnya registrasi pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Tonrorita.
Registrasi pasien adalah pencatatan yang dilakukan untuk menunjang tercapainya
tertib administrasi dalam rangka meningkatkan layanan Kesehatan. Disini
pencatatan yang dilakukan masih menggunakan cara manual/buku register.
26
3. Belum optimalnya penerapan SOP triase di Unit Gawat Darurat puskesmas
Tonrorita.
Triase adalah system yang digunakan menentukan yang diutamakan untuk
memperoleh penanganan medis disebuah Unit Gawat Darurat berdasarkan tingkat
keparahannya, seperti Cedera ringan, Cedera sedang, cedera berat dan atau sudah
meninggal.
C. Analisis Isu
Berdasarkan hasil identifikasi isu yang telah dilakukan, selanjutnya akan ditentukan
isu prioritas yang akan dicarikan solusinya dengan melakukan analisis isu. Alat analisis
isu yang digunakan untuk menentukan prioritas isu dalam rancangan aktualisasi ini
adalah alat analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Kelayakan), selanjutnya
dilakukan penentuan isu utama /Core Issue dengan alat analisis USG (Urgency,
Seriosness, Growth).
1). Analisis APKL
Analisis APKL adalah alat analisis yang digunakan untuk menentukan isu prioritas
menggunakan bobot penetapan kriteria kualitas isu dengan memperhatikan empat
faktor yaitu :
a. Aktual (A) yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga
masa sekarang.
27
b. Problematik (P) yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
c. Kekhalayakan (K) yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang.
d. Kelayakan (L) Isu yang masuk akal (logis) pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, dan wewenang.
Tabel 3.1
Bobot Keterangan
Tabel 3.2
1. Belum optimalnya 5 4 4 5 18 II
registrasi pasien rawat
jalan di UPT Puskesmas
Tonrorita
1. Belum optimalnya 4 4 3 4 15 III
penerapan SOP
penggunaan tirai di Unit
28
Gawat Darurat di UPT
Puskesmas Tonrorita
2. Belum optimalnya 4 3 3 4 14 IV
penerapan SOP triase di
Unit Gawat Darurat
puskesmas Tonrorita
3. Belum optimalnya 5 5 5 4 19 I
pengelolaan sampah medis
di UPT Puskesmas
Tonrorita
4. Kurang optimalnya 5 3 3 3 13 V
perawat dalam
menggunakan APD di
unit Gawat Darurat UPT
puskesmas Tonrorita
Berdasarkan analisis APKL seperti tercantum pada tabel 3.2 Analisis isu
strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pengelolaan sampah medis di UPT Puskesmas Tonrorita
2. Belum optimalnya registrasi pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Tonrorita
3. Belum optimalnya penerapan SOP penggunaan tirai di Unit Gawat Darurat di UPT
Puskesmas Tonrorita
Dari hasil analisis isu dengan alat analisis APKL, dilakukan analisis lanjutan yaitu
dengan alat analisis USG, yang meliputi kriteria:
a. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisa, dan ditindak lanjuti
b. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dengan akibat yang ditimbulkan
29
c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Tabel 3.3
Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu USG
No Keterangan
5 Sangat (Penting/Serius/Berkembang)
4 Penting/Serius/Berkembang
3 Cukup (Penting/Serius/Berkembang)
2 Tidak (Penting/Serius/Berkembang)
1 Sangat tidak (Penting/Serius/Berkembang)
Tabel 3.4
Analisis Kriteria Isu Dengan Alat Analisis USG
Kriteria Peringkat
No Isu Jumlah
U S G Kualitas
30
Berdasarkan penilaian yang dilakukan dengan kriteria USG, maka ditentukan bahwa
isu prioritas utama yang memiliki skor tertinggi adalah: “Belum optimalnya registrasi
pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Tonrorita”. Isu tersebut dipengaruhi oleh factor
urgensi pemasalahan, keseriusan isu yang teridentifikasi, dan memburuknya situasi apabila
tidak segera diberikan solusi.
Setelah mendapatkan isu yang menjadi prioritas permasalahan, selanjutnya akan
dilakukan analisa berupa diagram pohon. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar
penyebab dari suatu permasalahan. Akar penyebab menjadi acuan untuk mendapatkan ide
yang memberikan solusi untuk pemecahan masalah
Diagram. 1
31
D. Gagasan Pemecahan Isu
Adapun yang menjadi gagasan pemecahan isu atau ide dalam pemecahan isu yang
ditetapkan adalah dengan “Digitalisasi Registrasi Pasien Rawat Jalan Di UPT Puskesmas
Tonrorita”. Adapun kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan isu tersebut adalah sebagai
berikut:
E. Rancangan Aktualisasi
32
3. Belum optimalnya penerapan SOP penggunaan tirai di Unit
Gawat Darurat di UPT Puskesmas Tonrorita
Isu yang diangkat Belum optimalnya registrasi pasien rawat jalan di UPT Puskesmas
Tonrorita
33
Tabel 3.6 Rancangan kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Manajemen ASN : Kegiatan yang Kegiatan ini
pertemuan Saya berkonsultasi dengan dilakukan berkontribusi sesuai dengan
dengan mentor mentor sebagai etika profesi. dalam mendukung Misi tata nilai UPT
guna UPT Puskesmas Puskesmas
membahas Smart ASN: Tonrorrita Yaitu :” Tonrorita
rancangan Saya berkonsultasi dengan Menyelenggarakan organisasi yaitu
aktualisasi mentor dengan tutur kata yang sistem informasi Koordinasi,
baik berjiwa hospitality dan puskesmas yang Harmonis, loyal,
merupakan salah satu bentuk bermutu”. dan solidaritas
musyawarah.
Terlaksananya .
pertemuan dengan
mentor, dengan
bukti sebagai
berikut:
a.Menyiapkan rancangan a.Naskah a. Akuntabel
program kegiatan untuk rancangan program Dalam menyiapkan bahan
dikonsultasikan kegiatan konsultasi dengan baik/bahan
konsultasi yang akurat.
29
Terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas
dalam melakukan kegiatan
2. Melakukan Manajemen ASN: Kegiatan yang Kegiatan ini
konsultasi Melakukan koordinasi dan dilakukan berkontribusi sesuai dengan
dengan meminta izin untuk pelaksanaan , hal ini sesuai dengan nilai organisasi
penanggung kegiatan sebagai bentuk etika misi yaitu: yaitu Koordinasi,
jawab poli profesi. “menyelenggarakan harmonis, loyal
rawat jalan system informasi dan solidaritas
SMART ASN : puskesmas yang
Melakukan konsultasi dan bermutu”.
meminta izin dengan Bahasa
dan tutur kata yang sopan dan
Terlaksananya berjiwa hospitality
konsultasi dengan
penanggung jawab
poli rawat jalan
dengan bukti
sebagai berikut:
30
3. Membuat form SMART ASN : Dengan membuat form Dengan membuat
registrasi Dengan adanya registrasi pasien registrasi pasien untuk form laporan
pasien dengan berbasis digital ini mencapai misi yaitu : agar kegiatan
Microsoft Acces menunjukkan ASN harus menyelenggarakan sejalan dengan
menguasai IT dan berwawasan system informasi tata nilai
luas. puskesmas yang puskesmas yaitu
bermutu. : Loyal
Manajemen ASN :
Dalam kode etik ASN adalah
melaksanakan tugas dengan
integritas dan tanggung jawab
dengan memberikan pelayanan
publik yang profesional dan
berkualitas
Tersusunya form
registrasi pasien
dengan bukti
sebagai berikut :
Loyal :
Menunjukkan dedikasi dan
kontribusi terhadap puskesmas
dengan membantu menyediakan
registrasi pasien dengan
berbasis Digital.
31
c. Mendokumentasikan c.Dokumentasi c.Akuntabel :
kegiatan yang telah dalam bentuk foto Mendokumentasikan kegiatan
dilakukan adalah bagian yang tidak bisa
diabaikan. Hal ini dimaksudkan
agar tetap berhati- hati dan
bertanggungjawab terhadap
segala yang menjadi masukan
dari pimpinan selama proses
mentoring berlangsung.
32
c. Mendokumentasikan c.Dokumentasi c.Kompeten
kegiatan yang dilakukan dalam bentuk foto Melakukan suatu yang baru
dapat memacu kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
33
6. Evaluasi dan Manajemen ASN : Dilakukankann evaluasi Dengan
pelaporan hasil Melalui evaluasi maka dapat sejalan dengan Misi melakukan
kegiatan diketahui yang dilaksanakan Puskesmas Monitoring dan
telah berjalan efektif dan menyelenggarakan evaluasi sejalan
efisien. system informasi dengan nilai
puskesmas yang organisasi
Terlaksananya bermutu. Integritas
evaluasi dan
laporan dengan
bukti sebagai
berikut :
34
F. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
36
J. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
37
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK NILAI-NILAI DASAR ASN
A. Capaian Aktualisassi
Pelaksanaan aktualisasi ini sebagai rangkaian dari Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan
pada tanggal 5 Agustus 2022 sampai tanggal 9 September 2022 di bagian rawat jalan UPT
Puskesmas Tonrorita . Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan pada
tanggal 3 Agustus 2022 di Balai Diklat Daerah Kabupaten Gowa, kegiatan aktualisasi ini
terdiri dari 6 kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pertemuan dengan mentor guna membahas rancangan aktualisasi
2. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab poli rawat jalan
3. Membuat Form Registrasi dengan Microsoft Acces
4. Melakukan pengimputan laporan harian pasien rawat jalan
5. Melakukan Sosialisasi dengan teman sejawat
6. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan aktualisasi
38
Tabel 4.1 Capaian Aktualisasi Kegiatan
3. Catatan arahan
39
3. Membuat form 11 Agustus Tersusunya form 1.Smart ASN
2.Manajemen
registrasi pasien 2022 registrasi pasien
ASN
dengan Microsoft dengan bukti 3.Akuntabel
4.Adaptif
Acces sebagai berikut:
5.Loyal
1. Daftar identitas 6.Akuntabel
pasien
2.Form registrasi
pasien
3.Dokumentasi
dalam bentuk
foto
2.Laporan
harian terinput
3.Dokumentasi
dalam bentuk
foto
2. Undangan dan
daftar hadir
3. Dokumentasi
kegiatan
6. Evaluasi dan 29 Terlaksananya 1.Manajemen
evaluasi dan ASN
pelaporan hasil Agustus laporan dengan
kegiatan 2022 – 3 bukti sebagai 2.Loyal
berikut :
3.Akuntabel
40
Septembe 1.Laporan hasil
kegiatan 4.Akuntabel
r 2022 aktualisasi
2.Screenshot
video testimoni
dari mentor dan
sejawat
3.Laporan
Aktualisasi
41
A. Deskripsi Capaian Aktualisasi
42
Output dan Hasil Kegiatan
1. Naskah rancangan program kegiatan
43
Tanda tangan lembar persetujuan mentor (Senin, 8 Agustus 2022)
3. Catatan arahan mentor
44
Keterkaitan subtansi mata pelatihan
Manajemen ASN
Berkonsultasi dengan mentor dengan tutur kata dan bahasa Indonesia yang baik
sebagai etika profesi, Peserta mengutarakan maksud dan tujuan dengan jelas,
mudah dipahami, dengan harapan melalui hubungan yang baik ini terjalin
kerjasama yang baik antara pimpinan dan peserta latsar.
Smart ASN
Peserta berkonsultasi dengan mentor dengan tutur kata yang baik berjiwa
hospitality dan merupakan salah satu bentuk musyawarah.
Akuntabel
Peserta menyiapkan bahan konsultasi dengan kualitas terbaik sehingga
dibahasilkan bahan konsultasi yang akurat.
Akuntabel
Peserta menghadap ke mentor, akan diperoleh lembar persetujuan kegiatan yang
akan dipertanggungjawankan dalam laporan
45
semua tahapan kegiatan aktualisasi di sampaikan dan di konsultasikan dengan mentor
sebagai bentuk tanggung jawab dan profesionalisme.
Dampak Negatif
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan apabila peserta tidak menyampaikan
rancangan aktualisasi (Digitalisasi Registrasi Pasien Rawat Jalan) ini dengan baik dan
benar adalah akan menimbulkan masalah terutama pada msalah kesepahaman dan
komunikasi. Maksud dan tujuan dari gagasan kegiatan aktualisasi akan menjadi
simpang siur dan tidak jelas dikarenakan tidak terkoneksi maksud dan tujuan antara
peserta dan mentor.
46
Kegiatan 2 : Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab poli rawat jalan
Tanggal : Selasa, 9 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan rancangan kegiatan yang akan dikonsultasikan
Sebelum melakukan pertemuan saya menyiapkan rancangan yang di konsultasikan
2. Menghadap kepada penanggung jawab poli rawat jalan
Pada hari Selasa tanggal 9 Agustus 2022, saya melakukan pertemuan dengan
teman sejawat dalam hal ini penanggung jawan poli rawat jalan untuk
menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan aktualisasi saya. dalam pertemuan
ini saya memperhatikan nilai sopan santun dalam berkomunikasi dengan baik
terkait kegiatan yang akan saya lakukan
3. Meminta arahan dari penanggung jawab poli rawat jalan
Kemudian saya meminta arahan dari penanggung jawab poli rawat jalan
47
2. Konsultasi terlaksana dengan penanggung jawab poli rawat jalan
48
3. Catatan arahan
Notulensi
SMART ASN :
Melakukan konsultasi dan meminta izin dengan Bahasa dan tutur kata yang sopan dan
berjiwa hospitality
Berorientasi pelayanan:
Menyiapkan rancangan program karena adanya rasa memahami dan ingin memenuhi
kebutuhan masyarakat mengenai informasi Kesehatan
Kolaboratif :
Melibatkan kerjasama dengan sejawat
Harmonis :
Menghargai semua orang termasuk penanggung jawab poli rawat jalan
49
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Melakukan konsultasi awal dengan Penanggung jawab poli berkontribusi dalam
mendukung Misi UPT Puskesmas Tonrorrita Yaitu :” Menyelenggarakan sistem
informasi puskesmas yang bermutu”.
Penguatan Nilai Organisasi
Dengan melakukan konsultasi dengan Pimpinan terkait rencana kegiatan maka sejalan
dengan tata nilai UPT Puskesmas Tonrorita yaitu : Koordinasi, Harmonis, loyal, dan
solidaritas
Analisis Dampak
Dampak Positif
Pertemuan dan konsultasi dengan penanggang jawab Poli Rawat jalan akan
berdampak positif karena dan membantu memberi gambaran yang lebih jelas
mengenai manfaat kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan registrasi pasien.
Selain itu penanggung jawab program juga dapat memberikan arahan, masukan dan
dukungan agar kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan berjalan dengan lancar.
Dampak negatif
Jika dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi tidak didahului dengan koordinasi dan
pertemuan kepada penanggung jawab poli rawat jalan maka pelaksanaan kegiatan
aktualisasi tidak dapat berjalan dengan maksimal karena kegiatan ini membutuhkan
dukungan, data, saran dan masukan untuk pelaksanaan kegiatan. Hal ini bertentangan
dengan Manajemen ASN dimana semua tahapan kegiatan aktualisasi di sampaikan
dan di koordinasisakan sebagai bentuk tanggung jawab dan profesionalisme. Tidak
adanya koordinasi juga tidak sesuai dengan nilai kolaborasi.
50
Kegiatan 3 : Membuat form registrasi pasien dengan Microsoft Acces
Tanggal : Kamis, 11 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan
1. Menyusun daftar identitas pasien
Pada hari kamis, 11 Agustus 2022, saya mendesain Form Registrasi yang nantinya akan
terintegrasi bagian Rekam Medis. Sebelum membuat desainnya saya terlebih dahulu
menyusun daftar identitas pasien. Bentuk pertanggung jawabab terhadap aktualisasi
dengan menyusun daftar identitas pasien
2. Membuat desain Form registrasi pasien
Kemudian membuat desain form registrasi pasien rawat jalan berbasis digital
dengan menggunakan Microsoft Acces. Ini merupakan hal utama dalam kegiatan
aktualisasi saya karena selama ini registrasi pasien secara manual ( tulis tangan),
sehingga terlalu banyak waktu dan tenaga yang harus digunakan maka dari itu
dibuatlah inovasi registrasi pasien berbasis digital agar lebih menghemat waktu dan
tenaga sehingga pelaporan jadi lebih efektif.
3. Mendokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan
Mendokumentasikan kegiatan adalah bagian yang tidak bisa diabaikan. Hal ini
dimaksudkan agar tetap berhati- hati dan bertanggungjawab terhadap segala yang
menjadi masukan dari pimpinan selama proses mentoring berlangsung.
51
Output dan Hasil Kegiatan
1. Daftar identitas pasien
Manual
52
Digital
Form Registrasi Pasien Rawat Jalan
53
Pembuatan Form Menu Utama
54
Keterkaitan subtansi mata pelatihan
SMART ASN :
Dengan adanya registrasi pasien berbasis digital ini menunjukkan ASN harus
menguasai IT dan berwawasan luas.
Manajemen ASN :
Dalam kode etik ASN adalah melaksanakan tugas dengan integritas dan tanggung
jawab dengan memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
1. Menyusun daftar identitas pasien
Akuntabel:
Bentuk pertanggung jawabab terhadap aktualisasi dengan menyusun daftar
identitas pasien
2. Membuat desain Form registrasi pasien
Adaptif:
Melakukan inovasi dengan Digitalisasi registrasi pasien rawat jalan di Puskesmas
Tonrorita.
Loyal :
Menunjukkan dedikasi dan kontribusi terhadap puskesmas dengan membantu
menyediakan registrasi pasien dengan berbasis Digital.
3. Dokumentasi dalam bentuk foto
Akuntabel :
Mendokumentasikan kegiatan adalah bagian yang tidak bisa diabaikan Hal ini
dimaksudkan agar tetap berhati- hati dan bertanggungjawab terhadap segala yang
menjadi masukan dari pimpinan selama proses mentoring berlangsung.
55
Analisis Dampak
Dampak Positif
Menyusun identitas pasien adalah salah satu Bentuk Pertanggung jawaban terhadap
aktualisasi yang di laksanakan sehingga adanya kejelasan target kedepannya untuk
menyelesaikan form registrasi pasien rawat jalan ini.
Dampak Negatif
Adapun Dampak yang terjadi apabila tidak dilakukan penyusunan daftar identitas
pasien adalah dapat mempersulit dalam penginputan karena penginputan kedalam
form regitrasi pasien atas dasar dari lembar hasil pemeriksaan dokter tersebut dan
diketik satu persatu.
56
Kegiatan 4 : Melakukan penginputan laporan harian pasien rawat jalan
Tanggal : Senin, 15 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan buku registrasi pasien
Sebelum melakukan penginputan harus menyiapkan buku registrasi pasien rawat
jalan sebagai acuan data yang akan diinput kedalam form registrasi pasien yang
sudah penulis buat
2. Melakukan pengimputan laporan harian pasien
Pada hari senin, 15 Agustus 2022 mulai melakukan penginputan kedalam aplikasi
yang telah dibuat sebelumnya. Pengimputan ini dilakukan sebagai arsip atau bukti
data registrasi pasien yang telah dating berobat di puskesmas Tonrorita, laporan ini
juga digunakan sebagai acuan pembuatan laporan setiap bulannya. Kegiatan ini
sesuai dengan peran dan fungsi ASN yaitu Manajemen ASN penginputan berbasis
elektonik dengan menggunakan Microsoft Acces sebagai bentuk tanggung jawab
dan nilai yang unggul dan berkualitas dalam pembuatan aplikasi regiastrasi pasien
rawat jalan.
3. Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan
Mendokumentasikan kegiatan adalah bagian yang tidak bisa diabaikan. Hal ini
dimaksudkan agar tetap berhati- hati dan bertanggungjawab terhadap segala yang
menjadi masukan dari pimpinan selama proses mentoring berlangsung.
57
Output dan Hasil Kegiatan
1. Buku registrasi pasien
58
Form Pemeriksaan Pasien
59
3. Dokumentasi dalam bentuk foto
60
Keterkaitan subtansi mata pelatihan
SMART ASN :
Melakukan pengimputan berbasis digital menunjukkan bahwa ASN berkualitas dan
menguasai IT.
Manajemen ASN :
Dalam kode etik ASN adalah melaksanakan tugas dengan integritas dan tanggung
jawab dengan memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
Akuntabel :
Laporan hasil kegiatan yang dilakukan dibuat secara akurat dan jujur serta dapat di
pertanggungjawabkan.
Adaptif :
Terus berinovasi mengembangkan dan kreativitas
Kompeten :
Melakukan suatu yang baru dapat memacu kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah
61
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
62
Kegiatan 5 : Melakukan Sosialisasi dengan teman sejawat
Tanggal : Kamis, 18 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan
1. Koordinasi dengan Kepala puskesmas terkait persetujuan pelaksanaan
sosialisasi.
Sebelum melakukan sosialisasi, saya terlebih dahulu menghadap kepada
kepala puskesmas untuk meminta izin persetujuan kegiatan sosialisasi.
2. Membuat undangan dan daftar hadir sosialisasi
Setelah mendapat persetujuan dari kepala puskesmas saya membuat undangan
dan daftar hadir yang telah ditanda tangani oleh kepala puskesmas yang
selanjutnya saya bagikan kepada sejawat. Selain itu, saya juga menyiapkan
daftar hadir peserta sosialisasi.
3. Melaksanakan sosialisasi
Pada tanggal 18 agustus 2022, saya melakukan sosialisasi kepada sejawat
khususnya bagian rekam medis dan penanggung jawab unit yang lain tentang
bagaimana menggunakan Form Registrasi pasien ini . setelah sosialisasi saya
mengedarkan daftar hadir untuk ditandatangani oleh peserta yang mengikuti
sosialisasi.
63
2. Undangan dan daftar hadir
64
3. Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN:
Melakukan koordinasi untuk sosialisasi sebagai bentuk etika profesi.
SMART ASN :
Melakukan sosialisasi dengan Bahasa dan tutur kata yang sopan dan berjiwa
hospitality
Kompeten:
Meningkatkan kompetensi diri sebelum pelaksanaan kegiatan agar memberikan
kualitas terbaik
Akuntabel
Undangan dan daftar hadir sebagai bentuk pertanggungjawaban yang transparansi
Akuntabel
Dokumentasi kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas sosialisasi yang telah
dilaksanakan
65
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
66
Kegiatan 6 : Evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan
Tanggal : 29 Agustus 2022 – 3 September 2022
Tahapan Kegiatan
1.Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi kepada mentor
Kegiatan Evaluasi adalah sebagai bentuk penilaian dari pimpinan dan rekan kerja
agar peserta dapat memperbaiki kegiatan apabila ada saran yang diberikan pada
saat tahap evaluasi. Pada kegiatan ini peserta dapat melihat apakah inovasi yang
diajalankan berhasil atau tidaknya sehingga dalam melaksanakan evaluasi diharapkan
adanya peningkatan kualitas pelaporan dan menjadi lebih unggul dan berkualitas serta
profesional dalam bekerja. Adanya laporan ke mentor sebelum menyusun laporan
aktualisasi menandakan menjaga nama baik
2.Meminta testimoni kepada mentor dan sejawat
Screenshot video testimony yang dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban
yang transparansi. Meminta Testimoni dengan rekan kerja sebagai bentuk penilaian
dari inovasi yang di buat yaitu Digitalisasi Registrasi Pasien Rawat Jalan dimana video
testimoni yang dibuat berdasarkan realita/fakta dilapangan. Hal ini berkaitan dengan
transparansi dan tanggung jawab sebagai ASN yang memberikan bukti fakta yang
aktual.
3.Menyusun laporan aktualisasi
Penyusunan Laporan Aktualisasi adalah bentuk tanggung jawab peserta selama
pelaksananan aktualisasi berlangsung. Mempertanggung jawabakan setiap tahapan kegiatan
dengan baik agar menadapatkan hasil yang maksimal dan bisa menjadi inovasi yang
berlanjut digunakan kedepannya..
67
Menyusun Laporan aktualisasi
68
2. Screenshot video testimoni dari mentor dan sejawat
Testimoni sejawat
69
3. Laporan Aktualisasi
Manajemen ASN :
Melalui evaluasi maka dapat diketahui yang dilaksanakan telah berjalan efektif dan
efisien.
Loyal
Adanya laporan ke mentor sebelum menyusun laporan aktualisasi menandakan
menjaga nama baik
Akuntabel
Screenshot video testimony yang dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban yang
transparansi
Akuntabel
Menyusun laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban dari kegiatan yang
dilakukan.
Analisis Dampak
Dampak Positif
70
Tersaji data tetang hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan, sekaligus menjadi bahan
perencanaan upaya yang dilakukan pada masa yang akan datang.
Dampak Negatif
Dampak yang terjadi apabila evaluasi tidak dilakukan adalah tidak diketahuinya apakah
laporan tersebut sudah efektif atau belum.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
72
2. Kepada pimpinan agar kiranya menyediakan fasillitas terkait inovasi digitalisasi
dalam hal ini computer dan perangkatnya.
3. Diharapkan dengan pembuatan digitalisasi pencatatn dan pelaporan ini dapat
bermanfaat lebih luas ke Puskesmas.
73
REFERENSI
74