Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 3 No 2 September 2017 ISSN : 2477-4383

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN PUTING


SUSU LECET DI BPM SUHARTINI, SST KECAMATAN DIWEK
KABUPATEN JOMBANG

(Midwefery Care In The Post Partum Mothers With Nipple Blisters In Bpm
Suhartini, Sst Sub-District Diwek Of Jombang District)

Erda Eliyanti , Mudhawaroh, Hexawan Tjahja Widada


Stikes Pemkab Jombang
Email : erdaeliyanti65@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan : Menyusui merupakan perlekatan puting susu dalam mulut bayi untuk menghisap keluar air
susu dari payudara. Kesulitan menyusui dapat mengakibatkan kebutuhan ASI pada bayi tidak terpenuhi.
Kesulitan yang terjadi antara lain puting datar atau terbenam, puting lecet, payudara bengkak, saluran
susu tersumbat, mastitis dan abses pada payudara. Tujuan penelitian yaitu memberikan asuhan kebidanan
pada Ibu Nifas dengan Puting Susu Lecet di BPM Suhartini, SST, Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang.Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah berupa studi kasus yang dilakukan di BPM
Suhartini, SST selama 4 kunjungan pagi dan sore. Teknik pengambilan data dengan menggunakan lima
langkah varney. Perbandingan pengumpulan data menggunakan alat ukur berupa observasi, pemeriksaan
fisik dan dokumentasi. Hasil : asuhan menunjukkan bahwa pada kasus 1 dan kasus 2 yang telah diberi
intervensi mulai hari ke 1-4 pada pasien pertama mengalami kemajuan dan berhasil pada hari ke-3, yaitu
nyeri pada puting susu sebelah kiri sudah sembuh dan bayi mau menyusu pada payudara sebelah kiri.
Sedangkan pada pasien kedua berhasil pada hari ke-3, yaitu nyeri pada puting susu sebelah kanan sudah
sembuh dan bayi mau menyusu pada payudara sebelah kanan. Pembahasan : Penanganan puting susu
lecet dapat dilakukan secara mandiri oleh ibu dengan perawatan puting susu lecet, teknik menyusui yang
benar dan perawatan payudara. Bidan juga harus ikut serta memberikan informasi khusus dalam
penanganan puting susu lecet agar ibu nifas mampu melakukan perawatan secara mandiri bila terjadi
puting susu lecet.
Kata kunci : Ibu nifas, puting susu lecet dan ASI.

ABSTRACT

Introduction : Breastfeeding is the attachment of the nipple in the baby's mouth to suck out of milk from
the breast. Difficulty breastfeeding can lead to the needs of breast milk in infants are not met. Difficulties
that occur include flat or set nipples, nipples, swollen breasts, clogged milk ducts, mastitis and abscesses
in the breast. The purpose of this research is to give midwifery care to post partum mother with chafed
nippleat BPM Suhartini, SST, Diwek Sub-district of Jombang Regency. Method : This type of research is
a case study conducted at BPM Suhartini, SST for 4 visits in the morning and afternoon. Technique of
collecting data using five step varney. Comparison of data collection using measuring instruments such
as observation, physical examination and documentation. Results of care show that in first case and
second case that have been given intervention from first day until fourthday on the first patient progress
and succeed on third day, the pain in the left nipple has healed and the baby will feed on the left breast .
While the second patient succeeded on the third day, the pain in the right nipple has healed and the baby
will suckle on the right breast. Discussion : Handling of scuffed nipples can be done independently by the
mother with blisters nursing care, correct breastfeeding techniques and breast care. Midwives should
also participate to provide specific information in the treatment of nipple blisters for postpartum capable
of performing treatment independently in case of nipple blisters.
Keywords: postpartum, blisters and breast milk.

PENDAHULUAN yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi.


Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam
Menyusui merupakan suatu cara yang ASI membantu melindungi bayi terhadap
tidak ada duanya dalam pemberian makanan penyakit (Anggraini, 2010). World Health
yang ideal bagi pertumbuhan dan Organization (WHO) merekomendasikan
perkembangan bayi yang sehat serta agar setiap bayi baru lahir mendapatkan
mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan ASI eksklusif selama enam bulan, namun
pada sebagian ibu tidak memberikan ASI ASI diproduksi melalui proses
eksklusif karena alasan ASInya tidak keluar kompleks yang mencakup faktor fisik dan
atau hanya keluar sedikit sehingga tidak emosional serta interaksi banyak hormon
memenuhi kebutuhan bayinya (Ummah, terutama hormon prolaktin. Setelah bayi
2014). Kesulitan menyusui dapat dilahirkan dan plasenta dikeluarkan, kadar
mengakibatkan kebutuhan ASI pada bayi hormon progesteron dan estrogen ibu
tidak terpenuhi. Kesulitan yang terjadi menurun sehingga kadar prolaktin akan
antara lain puting datar atau terbenam, meningkat dan dimulailah produksi ASI
puting lecet, payudara bengkak, saluran (kontrol endokrin). Setelah beberapa hari
susu tersumbat, mastitis dan abses pada kadar prolaktin secara bertahap berkurang
payudara (Norazizah, 2013). tetapi produksi ASI dipertahankan bahkan
Proses mulai menyusui terbanyak meningkat karena mekanisme umpan balik
terjadi pada 1-6 jam setelah kelahiran lokal yaitu dengan mengosongkan payudara
(35,2%) dan kurang dari 1 jam (inisiasi (kontrol otokrin). Oleh karena itu,
menyusui dini) sebesar 34,5%. Sedangkan peningkatan kadar prolaktin diperlukan
proses mulai menyusui terendah terjadi untuk meningkatkan produksi ASI, tetapi
pada 7-23 jam setelah kelahiran yaitu tidak untuk mempertahankan produksi ASI.
sebesar 3,7%. Mengacu pada target renstra Jika pengosongan payudara tidak dilakukan
pada tahun 2015 yang sebesar 39%, maka secara teratur dan sempurna, produksi ASI
secara nasional cakupan pemberian ASI akan berkurang. Sebaliknya, makin sering
eksklusif pada bayi usia kurang dari enam dan sempurna pengosongan payudara
bulan sebesar 55,7% telah mencapai target menyebabkan peningkatan produksi ASI
(Kementerian Kesehatan RI, 2015). Kendati (IDAI, 2013).
pada 2015 capaian target pemberian ASI Menurut Ikatan Dokter Anak
eksklusif di Jatim mencapai 73,8 %, tetapi Tim Indonesia (2013) masalah yang paling
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan sering terjadi pada ibu yang menyusui
Keluarga (TP PKK) Provinsi Jatim terus adalah puting susu nyeri/lecet. Keadaan
berupaya meningkatkan hingga mencapai seperti ini biasanya terjadi karena posisi
100%. Berdasarkan laporan bulanan dari bayi sewaktu menyusu salah. Bayi hanya
Puskesmas didapatkan cakupan pemberian menghisap pada puting karena aerola
ASI eksklusif Kabupaten Jombang tahun 2014 sebagian besar tidak masuk ke dalam mulut
sebesar 79,87% meningkat dibanding tahun bayi. Hal ini juga dapat terjadi pada akhir
2013 dimana tercapai 79,42%. Pada tahun menyusui bila melepaskan hisapan bayi
2015 dari 80 % target cakupan ASI yang tidak benar. Juga dapat terjadi bila sering
diharapkan saat ini sudah tercapai 79,87% membersihkan puting dengan alkohol atau
(Dinkes Kab. Jombang, 2015). Dari data sabun. Puting lecet ini dapat menggagalkan
laporan bulanan gizi (ASI eksklusif) pada bayi upaya menyusui oleh karena ibu akan segan
di Kabupaten Jombang pada tahun 2016 menyusui karena terasa sakit dan tidak terjadi
sebanyak 24.000 bayi yang mendapatkan ASI pengosongan payudara sehingga produksi
eksklusif sebanyak 20.308 bayi (81,7%), ASI berkurang. Hal ini akan memberikan
Data persalinan di BPM Suhartini, dampak pada kebutuhan ASI eksklusif pada
SST, Kecamatan Diwek Kabupaten bayi tidak terpenuhi, sehingga untuk
Jombang didapatkan jumlah persalinan memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi ibu
pada 2016 sebanyak 56 ibu bersalin, yang secara tidak langsung memberikan susu
mengalami puting susu lecet sebanyak 17 formula yang memiliki rentan terserang
orang (30,36%), ASI tidak lancar sebanyak penyakit. (Roesli, 2010).
1 orang (1,79%), bendungan ASI sebanyak Peran bidan sangat penting dalam
2 orang (3,57%) dan tidak ada masalah memberikan asuhan kebidanan pada masa
sebanyak 36 orang (64,29%), bulan Januari nifas untuk meningkatkan kesejahteraan
2017 jumlah ibu bersalin sebanyak 1 orang fisik dan psikologis ibu. Perawatan payudara
yang mengalami puting susu lecet sebanyak merupakan salah satu untuk meningkatkan
1 orang, sedangkan pada bulan Februari kesejahteraan fisik dan psikologis ibu.
2017 ibu bersalin sebanyak 2 orang yang Pelaksanaan perawatan payudara
mengalami puting susu lecet 1 orang. hendaknya dimulai sedini mungkin yaitu 1-
2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan
dua kali sehari. Perawatan payudara yang Hasil Pengkajian data Dasar
dilakukan meliputi pengurutan payudara, didapatkan kasus 1 dan kasus 2 pada
pengosongan payudara, pengompresan keluhan utama dan pengkajian ditemukan
payudara dan perawatan puting susu sama-sama mengeluh puting susu lecet,
(Norazizah, 2013). Penatalaksanaan puting pada kasus 1 mengeluh puting susu lecet
susu lecet mencakup perbaiki posisi sebelah kiri dan kasus 2 mengeluh puting
menyusui, mulai menyusui dari payudara susu lecet sebelah kanan.
yang tidak sakit, tetap mengeluarkan ASI Identifikasi diagnosa pada kasus 1
dari payudara yang putingnya lecet, P10001 post partum hari ke-6 dan kasus 2
keluarkan sedikit ASI dan oleskan ke P10001 post partum hari ke -5.
puting yang lecet dan biarkan kering, Intervensi yang sudah diberikan
pergunakan Bra yang menyangga, dan bila pada kasus 1 dan kasus 2 secara
terasa sangat sakit boleh minum obat keseluruhan hampir sama yaitu
pengurang rasa sakit (IDAI, 2013). memberikan dan menjelaskan tentang
personal hygiene, istirahat sesuai ritme
METODE PENELITIAN tidur bayi, KIE tentang puting susu lecet
dan perawatannya, perawatan payudara,
Pendekatan penelitian yang teknik menyusui yang benar, dan teknik
dilakukan dengan studi kasus. Penelitian memerah ASI.
studi kasus adalah studi yang Implementasi yang sudah dilakukan
mengeksplorasi suatu masalah kebidanan pada kasus 1 dan kasus 2 yaitu sesuai
dengan batasan terperinci, memiliki dengan intervensi yang telah diberikan pagi
pengambilan data yang mendalam dan dan sore, yaitu memberikan dan
menyertakan berbagai sumber informasi. menjelaskan tentang personal hygiene,
Penelitian studi kasus ini adalah untuk istirahat sesuai ritme tidur bayi, KIE
mengeksplorasi masalah asuhan kebidanan tentang puting susu lecet dan perawatannya,
ibu nifas dengan puting susu lecet perawatan payudara, teknik menyusui yang
Penelitian tentang kasus ibu nifas benar, dan teknik memerah ASI selama 2
dengan puting susu lecet dilakukan di BPM hari, yaitu kunjungan 1 dan 2.
Suhartini, SST, Kecamatan Diwek Hasil evaluasi pada kasus 1 dan
Kabupaten Jombang pada tanggal 06 s.d 09 kasus 2 yang telah diberi intervensi mulai
Maret 2017 dan 18 s.d 21 April 2017. Pada hari ke 1-4 pada pasien pertama mengalami
kasus ibu nifas dengan puting susu lecet kemajuan dan berhasil pada hari ke-3, yaitu
dibutuhkan waktu kurang lebih 4 hari nyeri pada puting susu sebelah kiri sudah
dengan dilakukan hari kedua kunjungan ke- sembuh dan bayi mau menyusu pada
1 pasien pertama tanggal 07 Maret 2017 payudara sebelah kiri. Sedangkan pada
dan pasien kedua tanggal 19 April 2017, pasien kedua berhasil pada hari ke-3, yaitu
hari ketiga kunjungan ke-2 pasien pertama nyeri pada puting susu sebelah kanan sudah
tanggal 08 Maret 2017 dan pasien kedua sembuh dan bayi mau menyusu pada
tanggal 20 April 2017, hari keempat payudara sebelah kanan.
kunjungan ke-3 pasien pertama tanggal 09
Maret 2017 dan pasien kedua tanggal 21 PEMBAHASAN
April 2017.
Subyek penelitian yang akan Patient, pada kasus 1 mengatakan
digunakan adalah 2 pasien dengan masalah bahwa putting susu lecet pada payudara
kebidanan yang sama, yaitu : sebelah kiri dan pasien 2 pada payudara
1. Ibu nifas primipara dengan puting sebelah kanan,nyeri saat menyusui dan
susu lecet. bayinya menyusu pada payudara yang tidak
2. Ibu nifas yang menyusui ASI lecet yaitu pada pasien 1 payudara sebelah
eksklusif. kanan dan pasien 2 payudara sebelah
3. Ibu nifas yang melahirkan secara kiri.saat diperiksa pada pasien 1
normal atau SC. payudaranya sebelah kiri lecet berwarna
kemerahan,kolostrum sudah keluar ASI
HASIL PENELITIAN +/+, dan ibu tanpa cemas. Pasien kedua
payudaranya lecet sebelah kanan berwarna
kemerahan, kolostrum sudah keluar ASI ankiloglosia (adanya malformasi yang
+/+, dan ibu tanpa cemas. membatasi pergerakan lidah), palatum
Intervensi yang diberikan kedua pasien tinggi, atau ketidaksesuaian antara ukuran-
pada hari pertama di BPM Suhartini, SST. ukuran puting ibu dengan mulut bayi,
diberikan anjuran-anjuran seperti perawatan menarik bayi dari payudara tanpa
puting susu lecet, teknik menyusui yang melonggarkan terkunci mulut bayi pada
benar dan perawatan payudara. payudara ibu, Penggunaan zat yang dapat
Comparasion Setelah dilakukan memicu reaksi kulit misalnya sabun,
intervensi pada kedua pasien ketahui bahwa produk mandi yang diberi pengharum,
tidak bisa menyusui secara mandiri, pada spray antiseptik (Astutik, 2014).
pasien pertama diketahui penyebab dari Patient, pada pasien 1 dan pasien 2
puting lecet adalah kesalahan ibu mengatakan bahwa masih sedikit nyeri saat
memposisikan bayinya pada saat menyusui menyusui pada payudara sebelah kiri dan
dan belum tampak ada perubahan, puting kanan, sehingga ibu menyusui bayi
susu masih nyeri saat disusukan, namun menggunakan payudara sebelah kiri dan
ASI sudah keluar. Sedangkan pada pasien kanan dan bayi menyusu selama 10 menit
kedua penyebab dari puting susu lecet pada saat diperiksa payudara masih tampak
ibu adalah kesalahan memposisikan bayi kelihatan lecet berwarna kemerahan dan
saat menyusui serta belum tampak ada pemeriksaan TTV dalam batas normal.
perubahan, puting susu tampak masih Intervensi,yang diberikan kedua
merah dan terbentuk celah serta nyeri pada pasien dilakukan 2 kali pagi dan sore yang
saat disusukan pada bayinya namun ASI mencakup menjelaskan personal hygiene,
sudah keluar dengan lancar. istirahat sesuai ritme tidur bayi, KIE
Hasil atau Outcome, Setelah tentang puting susu lecet dan perawatannya,
dilakukan tindakan asuhan kebidanan pada menyusui bayinya pada puting susu yang
ibu puting susu lecet belum teratasi tidak lecet, meneteki bayinya sesering
dikarenakan pasien pertama dan kedua mungkin, mengajarkan teknik memerah.
belum melakukan anjuran-anjuran yang Comparasion Setelah diberikan
diberikan oleh petugas, seperti perawatan intervensi pada hari ke-2 ini pasien pertama
puting susu lecet, teknik menyusui yang masih tetap sama puting susu masih tampak
benar dan perawatan payudara, sehingga kemerahan dan terbentuk celah. Pada
kedua pasien masih mengeluh terasa nyeri pasien kedua dari hasil intervensi
saat menyusui, serta nampak pada puting susu sebelumnya hingga intervensi yang
tampak merah dan terbentuk celah sehingga diberikan pada hari ini juga sama puting
saat menyusui terasa nyeri. susu masih tampak kemerahan dan
Teori, Puting susu lecet (Abraded and terbentuk celah.
or cracked nipple) akibat trauma pada puting Hasil atau Outcome, Setelah
susu saat menyusui, selain itu dapat pula diberikan intervensi pada pasien pertama
terjadi retak dan pembentukan celah-celah. masih belum ada perubahan, puting susu
Retakan pada puting susu bisa sembuh sendiri sebelah kiri masih tampak kemerahan dan
dalam waktu 48 jam. Pada keadaan ini terbentuk celah, sedangkan pada pasien
seorang ibu sering menghentikan proses kedua belum ada perubahan puting susu
menyusui karena putingnya sakit sebelah kanan masih lecet. Informasi dari
(Sulistyawati, 2009). Puting susu dan areola keluarga (ibu pasien) mengatakan bahwa
terletak di bagian tengah setiap payudara. puting susu memang masih tampak
Puting susu warna dan tekstur yang berbeda kemerahan dan nyeri saat disusukan pada
dari kulit di sekelilingnya. Warnanya bayinya, kemudian intervensi dilanjutkan.
bermacam-macam dari yang merah muda Teori, Kebutuhan masa nifas salah
pucat sampai hitam dan gelap selama masa satunya mencakup personal hygiene yang
kehamilan dan menyusui (Anggraini, 2010). bertujuan untuk menjaga kebersihan diri
Penyebab puting susu lecet, antara lain : secara keseluruhan untuk menghindari infeksi
posisi dan kelekatan bayi yang buruk pada dan kebutuhan istirahat agar ibu mendapatkan
payudara, adanya pembengkakan sehingga kenyamanan yang bertujuan untuk
pelekatan terganggu, penyebab fisiologis, mengurangi atau mencegah sindrom masa
misal bayi dengan lidah pendek atau nifas (Anggraini, 2010). Puting susu lecet
terjadi pada masa nifas, pelaksanaan puting keluarga (ibu pasien) mengatakan bahwa
susu lecet yaitu puting susu dan areolla puting susu masih sedikit nyeri apabila
terletak dibagian tengah setiap payudara, disusukan pada bayi. Pada pasien kedua
puting susu warna dan tekstur yang berbeda juga mulai ada kemajuan, nyeri pada puting
dari kulit di sekelilingnya, warnanya susu sebelah kanan juga sudah mulai
bermacam-macam dari yang merah muda berkurang. Informasi dari keluarga (suami
pucat sampai hitam dan gelap selama masa pasien) nyeri pada puting kanan sudah
kehamilan dan menyusui. Penyebabnya mulai sedikit sembuh.
dikarenakan posisi dan kelekatan bayi yang Teori, Puting susu lecet dapat
buruk, adanya pembengkakan, lidah disebabkan karena trauma pada puting susu
pendek, palatum tinggi, ketidaksesuaian saat menyusui, selain itu dapat pula terjadi
antara ukuran puting dengan mulut bayi, retak dan pembentukan celah-celah.
menarik bayi dari payudara tanpa Retakan pada puting susu dapat kembali
melonggarkan kuncian, penggunaan zat sembuh sendiri dalam waktu 48 jam
yang dapat memicu reaksi kulit misalnya (Damaiyanti, 2014).
sabun. Kemudian menganjurkan ibu tidak Pasien,Pasien 1 dan pasien 2
membersihkan puting susu dengan sabun, mengatakan bayinya sudah mau menyusu
tidak menarik/ memaksa untuk melepas langsung pada kedua payudara, dari
putting, mengoles puting susu dengan ASI pemeriksaan didapatkan data : keadaan
akhir (hindmilk), puting susu diistirahatkan umum baik, kesadaran composmentis, tanda-
+ 1 x 24 jam bisa sembuh dalam kurun tanda vital dalam batas normal
waktu 2 x 24 jam, keluarkan ASI dari Intervensi yang diberikan kedua
payudara yang sulit dengan tangan pasien adalah memotivasi ibu untuk terus
(Wulandari dan Handayani, 2011). memberikan ASI eksklusif pada bayinya
Patient, pada pasien 1 mengatakan serta mengimunisasikan bayi pada usia 1
bahwa masih sedikit nyeri saat menyusui tahun, penimbangan berat badan bayi
pada payudara sebelah kiri sehingga secara rutin, dan menganjurkan untuk ke
bayinya disusui pada payudara sebelah tenaga kesehatan bila mengalami penyulit
kanan. Pada pasien 2 mengatakan masih dalam masa nifas.
sedikit nyeri saat menyusui pada payudara Comparasion, Dari intervensi yang
sebelah kanan sehingga bayinya disusui telah diberikan mulai hari ke 1-4 pada
pada payudara kiri. pasien pertama mengalami kemajuan dan
Intervensi, Intervensi yang diberikan berhasil, nyeri pada puting susu sebelah kiri
kedua pasien adalah perawatan putting susu sudah sembuh. Sedangkan pada pasien
lecet, perawatan payudara, menganjurkan kedua dari hasil intervensi mulai hari ke 1-4
untuk sementara pada puting susu yang yang diberikan juga terus mengalami
lecet untuk diistirahatkan selama 24 jam kemajuan dan juga berhasil, nyeri pada
dan ASI tetap dikeluarkan dengan teknik puting susu sebelah kanan sudah sembuh.
memerah, tidak membersihkan puting susu Hasil atau Outcome, Setelah
setelah menyusui dan cukup diangin- diberikan intervensi pada pasien pertama
anginkan karena sisa ASI sebagai nyeri pada puting susu sudah tidak ada
disinfektan, mengajari cara cebok yang terasa lagi dan sembuh, payudara ibu sudah
benar. sering kosong karena sering disusukan pada
Comparasion, Setelah intervensi bayinya. Informasi dari keluarga (ibu
yang telah diberikan sebelumnya dan dari pasien) mengatakan bahwa nyeri pada
intervensi yang telah diberikan pada hari puting susu yang lecet memang sudah
ke-3 ini pada pasien pertama dan kedua mulai sembuh. Pada pasien kedua puting
mulai ada kemajuan meskipun ibu masih susu yang nyeri juga sudah sembuh dan
merasa sedikit nyeri dan puting susu masih tidak tampak kemerahan serta celah, ibu
tampak kemerahan. merasa nyaman ketika menyusui bayinya
Hasil atau Outcome, Setelah karena tidak lagi merasakan nyeri pada
diberikan intervensi pada pasien pertama ada putingnya. Informasi dari keluarga (suami
kemajuan meskipun ibu masih merasakan pasien) nyeri pada puting payudara sebelah
sedikit nyeri pada puting susu saat kanan sudah sembuh.
disusukan pada bayinya, informasi dari Teori, Tehnik menyusui yang benar
diperlukan agar bayi dan ibu merasa memberikan kebijakan terhadap tenaga
nyaman dan bayi bisa memperoleh manfaat kesehatan untuk lebih memperhatikan
terbesar dari menyusui. Kemampuan dan pentingnya perawatan masa nifas
kemauan ibu untuk menyusui didasari pada khusus ibu hamil trimester III untuk
tingkat pengetahuan yang merupakan suatu mengikuti kelas hamil, sehingga pada
proses belajar yang dapat menghasilkan saat nifas ibu mengalami kasus yang
perubahan tingkah laku yang diharapkan serupa, yaitu puting susu lecet ibu
(Astutik, 2014). mampu melakukan perawatan puting
susu lecet secara mandiri.
KESIMPULAN 2. Bagi Responden
Dengan asuhan kebidanan yang telah
Hasil penelitian pada kasus 1 dan diberikan, diharapkan klien tidak malas
kasus 2 yang telah diberi intervensi mulai untuk menyusui bayinya dengan benar
hari ke 1-4 pada pasien pertama mengalami dan melakukan perawatan payudara
kemajuan dan berhasil pada hari ke-3, yaitu sehingga dapat mencegah komplikasi
nyeri pada puting susu sebelah kiri sudah yang mungkin dapat terjadi dan
sembuh dan bayi mau menyusu pada mempercepat dalam proses pemulihan
payudara sebelah kiri. Sedangkan pada pada ibu nifas dengan puting susu lecet
pasien kedua berhasil pada hari ke-3, yaitu
nyeri pada puting susu sebelah kanan sudah DAFTAR PUSTAKA
sembuh dan bayi mau menyusu pada
payudara sebelah kanan. Anggraini, 2010. Asuhan Kebidanan Masa
Penanganan putting susu lecet yaitu Nifas. Yogyakarta : Pustaka
memberikan dan menjelaskan tentang Rihama.
personal hygiene, istirahat sesuai ritme Astutik. 2014. Payudara dan Laktasi.
tidur bayi, KIE tentang puting susu lecet Jakarta : Salemba Medika
dan perawatannya, perawatan payudara, Bandiyah. 2009. Kehamilan, Persalinan
teknik menyusui yang benar, dan teknik dan Gangguan Kehamilan.
memerah ASI. Yogyakarta. Nuha Medika.
Chris, dkk. 2014. Kapita Selekta
SARAN Kedokteran. Jakarta : Media
Aesculapius.
Saran Teoritis Damaiyanti dan Sundawati. 2014. Asuhan
1. Bagi Peneliti Selanjutnya Kebidanan Masa Nifas. Bandung :
Diharapkan tenaga kesehatan Refika Aditama
khususnya bidan lebih meningkatkan Depkes RI. 2014. Buku Kesehatan Ibu dan
ketrampilannya dalam memberikan Anak. Kementerian Kesehatan RI.
asuhan kebidanan pada ibu post partum Dinkes Kab. Jombang. 2015. Profil
dengan puting susu lecet dalam Kesehatan Tahun 2015. Available
melakukan perawatan dan cara online : http://www.dinkes.go.id.
menyusui yang benar, sehingga IDAI. 2013. Laktogogue: Seberapa Besar
pelayanan yang diberikan kepada klien Manfaatnya. Available online :
bisa lebih bermutu dan lebih baik. http://www.idai.or.id.
2. Bagi Institusi Pendidikan Jannah. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.
Diharapkan penelitian ini dapat Jakarta : Ar-Ruzz Media.
digunakan sebagai rujukan atau Kementerian Kesehatan RI. 2015. Profil
referensi mahasiswa STIKES Pemkab Kesehatan Indonesia Tahun 2015.
Jombang untuk memberikan asuhan Available online :
kebidanan pada ibu post partum dengan http://www.kemkes.go.id.
puting susu lecet. Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Pendekatan
Saran Praktis Praktis Edisi 3. Jakarta : Salemba
1. Bagi Bidan Medika.
Diharapkan tempat pelayanan Nugroho. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas.
kesehatan dapat memfasilitasi atau Yogyakarta : Nuha Medika
Norazizah. 2013. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Perawatan Payudara dengan
Kejadian Puting Susu Tenggelam di
BPM Ny. Sri Handayani Desa
Welahan Jepara. Volume 4 No. 2,
September 2013
Rusli. 2010. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta
: Pustaka Bunda
Sulistyawati. 2009. Buku Ajar : Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Yogyakarta : Andi Offset.
Ummah. 2014. Pijat Oksitosin Untuk
Mempercepat Pengeluaran Asi
Pada Ibu Pasca Salin Normal Di
Dusun Sono Desa Ketanen
Kecamatan Panceng Gresik.
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014.
Wulandari dan Handayani, 2011. Asuhan
Kebidanan Ibu Masa Nifas.
Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Anda mungkin juga menyukai