Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN

1. Menentukan jenis hiperemia dan penyebabnya.


2. Menentukan tahapan yang terjadi dalam triple response.

METODOLOGI

PEMBAHASAN

Hiperemia

Hiperemia terbagi menjadi 3 jenis yaitu hiperemia aktif,


pasif, dan reaktif. Hiperemia aktif adalah peningkatan
aliran darah pada organ tubuh karena peningkatan
aktivitas metabolisme dari organ atau jaringan tersebut.
Aktif hiperemia dapat terjadi saat kontraksi otot,
peningkatan aktivitas kardiak, aktivitas mental, dan
aktivitas gastrointestinal saat penyerapan makanan.
Peningkatan aktivitas metabolisme ini menyebabkan
berkurangnya hambatan vaskular sehingga tejadinya
vasodilatasi untuk meningkatkan suplai darah yang
masuk. Hal ini menyebabkan organ yang mengalami Gambar xx. Hiperemia aktif dan reaktif
Sumber :
hiperemia berwarna merah dan menjadi lebih hangat. http://flylib.com/books/en/4.5.1.11/1/
Hiperemia pasif adalah keadaan dimana terjadi halangan
terhadap aliran darah balik dalam vena atau kapiler sehingga terjadi kelebihan darah pada
organ tertentu. Bagian tubuh yang mengalami hiperemia pasif akan mengalami sianosis,
membengkak, bersuhu lebih dingin dan tidak berfungsi secara normal. Hiperemia reaktif
adalah keadaan dimana terjadi peningkatan aliran darah sementara setelah sebelumnya terjadi
penghambatan aliran darah sehingga jaringan mengalami iskemia atau kekurangan oksigen
untuk beberapa saat. Peristiwa selama masa iskemia menyebabkan kondisi dimana perbaikan
sistem kardiovaskular justru menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi. Hal ini dapat terjadi
bila seseorang menggunakan dekongestan hidung secara berlebihan yang malah membuat
hidung tersumbat menjadi semakin memburuk akibat adanya hiperemia reaktif yang terjadi.
Triple Response

Triple response adalah respon yang diberikan


ketika kulit mengalami inflamasi akut akibat
tergores suatu benda dengan ujung yang
cukup tajam. Proses ini mengalami 3 tahap.
Tahap pertama yaitu kulit yang terluka
Gambar xx. Triple response
menjadi berwarna merah akibat terjadinya Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Triple_response_of_Lewis
vasodilatasi pembuluh darah. Tahap
berikutnya, warna kemerahan menyebar
disekitar garis luka akibat adanya senyawa mediator yaitu histamin yang terbebas dari sel
mast sebagai respon tubuh terhadap luka. Penyebaran warna merah terjadi karena histamin
menstimulasi saraf ujung bebas secara lokal dibagian luka. Tahap terakhir adalah
pembentukan benjolan atau udem. Hal ini terjadi karena senyawa sitokin meningkatkan
permeabilitas lokal vaskular sehingga mengeluarkan eksudat pada daerah inflamasi.

KESIMPULAN

1. Hiperemia terbagi menjadi hiperemia aktif, pasif, dan reaktif. Hiperemia aktif disebabkan
peningkatan aliran darah karena aktivitas metabolsime. Hiperemia pasif disebabkan terjadi
halangan terhadap aliran darah balik dalam vena atau kapiler. Hiperemia reaktif
disebabkan karena adanya peningkatan aliran darah sementara setelah sebelumnya terjadi
penghambatan aliran darah.
2. Pada triple responses terjadi 3 tahap yaitu pemerahan kulit setempat, penyebaran
kemerahan disekitar luka, dan pembentukan benjolan atau udem.

DAFTAR PUSTAKA

Klabunde, Richard E.. 2012. Cardiovascular Physiology Concepts. Philadelpia : Lippincott


Williams & Wilkins. Halaman 164.

Rubin, Raphael dan Strayer, David S.. 2008. Rubin’s Pathology, Clinicopathologic
Foundations of Medicine. Philadelpia : Lippincott Williams & Wilkins. Halaman 231.
http://www.gpnotebook.co.uk/simplepage.cfm?ID=-650837956 (Diakses pada 7 Oktober
2017, pukul 10.54 WIB)

Anda mungkin juga menyukai