Tari Primitif
Tari Primitif
TRADISIONAL
( TARI PRIMITIF )
Anggota :
1. Aura Nabila
2. Devi Nurmaulani
3. Dinan Zakka .F
4. Kezia Nabila .A
5. Nova Aryanti
6. Shabrina Raihana
7. Daffara Hillabi .P
8. Bagas Putra
9. Lukman Nurzaki
10. Sanubari Nuraulia .L
X IPA 2
1
Tari Tradisional adalah tarian yang tumbuh dikalangan
rakyat, ragam tarian rakyat tumbuh menurut letak geografis, seperti
daerah pegunungan, dan pesisir pantai, hal ini yang membedakan
betuk dan dinamika tariannya.
Ciri – ciri :
Gerakan sederhana
Gerakan meniru gerak berburu, panen dll
Iringan musik sederhana
Tata rias dan kostum disesuaikan dengan kultur alam sekitar
Contoh :
Tari sajojo
2
Tari sajojo
Tari Sajojo adalah tarian tradisional masyarakat Papua. Termasuk dalam jenis tari
pergaulan, Sajojo memiliki gerakan yang khas, energik, penuh keceriaan, dan semangat
kebersamaan. Dengan gerakan yang cukup mudah untuk diikuti, tarian ini dapat
dibawakan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, tua dan muda.
Menurut beberapa sumber, Tari Sajojo diambil dari lagu Sajojo yang juga
merupakan lagu iringannya. Lagu Sajojo menceritakan tentang seorang gadis cantik dari
desa yang didamba-dambakan oleh keluarga dan para pria di desa. Gerakan Tari Sajojo
sendiri tidak secara terang-terangan menjelaskan soal cerita dan lirik lagunya, namun
memiliki lagat dan makna seperti menggambarkan kebahagiaan dan keceriaan
masyarakat.
Gerakan dasar
Gerakan Tari Sajojo memfokuskan pada hentakan kaki dan loncatan, baik ke arah
depan, belakang, ke kiri, maupun ke kanan dengan ritme dan ketegasan gerak. Ada
banyak variasi gerak dalam Tari Sajojo. Ia tidak memiliki patokan ketat sehingga kita
bisa juga membuat kreasi gerakan sendiri.
Adapun langkah-langkah gerakan dasar yang sederhana seperti:
3
Posisi pertama adalah dari bawah setengah berdiri dan setengah duduk.
Lalu saat lagu mulai, kita berdiri dan melompat ke depan dan ke belakang.
Tangan dibuka ke depan saat melompat ke depan dan saat melompat ke belakang,
ditaruh di bawah.
Lakukan beberapa kali sampai lirik Sajojo dinyanyikan.
Selanjutnya, lompat ke kanan dan lompat kembali ke posisi awal. Saat sudah
kembali berdiri di posisi awal, tepuk tangan dua kali.
Lalu kita berjalan maju dan mundur empat kali sambil menggerakkan tangan ke
kanan dan ke kiri.
Lakukan beberapa kali dan setelah itu, kita bisa membuat lingkaran dan
menghentakan kaki sambil berputar mengelilingi lingkaran kita.
Pola lantai
Formasi dalam Tari Sajojo beragam dan disesuaikan berdasarkan jumlah
penarinya. Biasanya pola lantai berbentuk V, sejajar, lingkaran, atau berbaris. Pola
lantai yang baik akan menambah unsur estetika, kerapihan, dan kekompakan dalam
penampilan Tari Sajojo.
Sajojo, sajojo
Yumanampo misa papa
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
4
Sajojo, sajojo
Yumanampo misa papa
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
1. Penutup Kepala
Kita mulai dari atas ke bawah. Penutup kepala berfungsi untuk menutupi
kepala penari. Bentuknya bernuansa alam dan terbuat dari ijuk, kayu halus,
bulu burung atau daun sagu biasanya. Lalu ia dibentuk melingkar
menyesuaikan kepala penarinya.
2. Lukisan Khas Papua
Bagi penari laki-laki, telanjang dada sering dilakukan saat mementaskan Tari
Sajojo. Badan mereka juga tidak biarkan begitu saja. Lukisan-lukisan motif
fauna dan flora khas Papua dibubuhkan di badan, wajah, tangan, atau kaki
mereka. Ini juga berlaku untuk penari perempuan, hanya saja penari Sajojo
perempuan sekarang lebih sering menutup badannya dengan kain atau baju.
3. Kalung
Kalung yang digunakan di leher penari terbuat dari kerang, batu, kayu, tulang
atau gigi binatang. Ia dibentuk menyerupai liontin ikon-ikon Papua seperti
5
burung cendrawasih, patung asmat, honai ataupun yang lainnya. Ukuran
kalung bervariasi, ada yang kecil dan ada yang besar dan panjang.
4. Gelang
Selanjutnya adalah aksesoris yang digunakan di tangan dan kaki, yaitu
gelang. Gelangnya berbentuk rumbai dan terbuat dari daun sagu kering, ijuk,
atau rafia.
5. Rok Rumbai
Rok rumbai dapat dikatakan ikon dari kostum Tari Sajojo. Baik penari laki-
laki maupun perempuan menggunakan kostum satu ini. Rok yang berbentuk
rumbai-rumbai wajib dikenakan saat menari Sajojo. Rok ini terbuat dari daun
sagu kering, daun rumbia, atau ijuk.
Demi kemudahan, sekarang juga banyak yang beralih menggunakan rafia
yang berwarna-warni. Rok rumbai menutupi sebagian tubuh bagian bawah
mulai dari pinggang hingga lutut atau sampai betis. Rok yang dikenakan
memiliki arti kedekatan masyarakat dengan alam.
6. Senjata
Terakhir, Tari Sajojo bisa dilengkapi dengan properti senjata khas Papua
seperti tombak atau busur panah. Properti satu ini tidak wajib, tetapi
kehadirannya dapat mempertegas gerakan tari. Selain itu nilai tradisional
bahwa masyarakat Papua menggunakannya sebagai alat berburu juga turut
disampaikan jika menari dengan senjata.
Tata rias
Make up Tari Sajojo tergolong unik karena banyak menggunakan
warna putih. Alasannya untuk memperlihatkan dengan jelas motif atau
lukisan yang diberikan. Biasanya riasan di wajah diberi pada bagian mata,
pipi, dan hidung. Sedangkan untuk riasan lainnya seperti bedak, lipstick, eye
shadow, alis, dan lain-lain, menyesuaikan dengan kebutuhan.