Anda di halaman 1dari 1

Ridwan : 

Saya akan membacakan puisi yang berjudul “ BUNGA HATIKU BUNGA HATIMU ” untuk gadisku
yang manis.
Muklas : Saya akan membacakan puisi yang berjudul “ PENTOL BAKSOKU SEMANGAT HIDUPKU ”
Adit : Dan Saya akan membacakan puisi yang berjudul “ CINTA KASIH PERAWAT BAYI ”
Ridwan : “ Aku punya pacar yang sangaaat cantik…, rambutnya…, matanya…, tingginya…,  bodinya…, mirip
dengan …”
Muklas : Tukang pentol, membawa pentol keliling kampung demi sesuap nasi. Pentol bakso merupakan bagian
hidupku. Tanpa bakso hidupku tak berarti .Semua jenis bakso kujual. Dari pentol kecil, pentol sedang,
sampai pentol . . .
Adit : Bayi, Kau tersenyum padaku ketika aku menggendongmu siang itu. Dengan hati-hati kurawat dirimu
seperti merawat . . .
Muklas : Gerobak pentol, sungguh besar jasamu. Berkat dirimulah aku mampu menjajakan . . .
Ridwan : Cinta, suatu anugrah terindah bagiku. Tiada makna hidup tanpa adanya cinta. Karna cinta itu bisa
membuat . . .
Adit : Bayi menangis, apabila bayi menangis aku harus segera menenangkannya dengan cara menyanyikan lagu.
Muklas : Pentol! Pentol! Bakso! Bakso! Begitulah caraku menjajakan bakso setiap hari.Hujan dan panas tak
menjadi penghalang.Oh pentolku . . .
Ridwan : Aku cinta padamu, saat ini aku ingin membelaimu lembut, membelai rambutmu yang indah. Wajahmu
yang cantik bagaikan . . .
Muklas : Daging giling, adalah salah satu bahan pembuat bakso yang sangat penting. Sebelum daging
dimasukkan terlebih dahulu adonan wajib diberi . . .
Adit : Kotoran-kotoran Bayi… adalah hal yang paling menjengkelkan bagiku. Setiap hari tugasku merawat bayi
bayi titipan orang tua. Setelah bayi-bayi itu kumandikan, langsung saja . . .
Muklas : Ku Aduk-aduk dengan sekuat tenaga… ku pukul-pukul dengan keras agar adonan itu menjadi lembut.
Kemudian adonan itu ku masukkan ke dalam . . .
Ridwan : “ Mulut Pacarku…, menghembuskan hawa segar odol Pepsodent, hidungnya yang mancung…, bibirnya
yang ranum…, ingin sekali aku mengecup . . .
Adit : Pantat Bayi…, merupakan bagian tubuh bayi yang sensitif. Sebelum pantat bayi kubedaki, terlebih dahulu
wajib . . .
Muklas : Ku Jilati…, ku cicipi adonan pentol itu, barang kali kurang gurih ku tambah dengan margarine…, apabila
kurang asin ku tambah dengan . . .
Ridwan : “ Lipstick…, Bedak…, dan parfum pacarku…, selalu mengingatkanku di kala aku sedih, wajah pacarku
membuat aku susah tidur, apalagi kalau dia memakai . . .
Adit : Pampers…, adalah alat yang dapat menahan ngompol bayi. Agar bayi bisa tertawa dan tetap sehat, ku
ambilkan . . .
Muklas : Pisau dan sendok, membantuku dalam membentuk adonan menjadi pentol. Agar hasilnya lebih cantik ku
masukkan adonan itu ke dalam . . .
Ridwan : Celana pacarku, berwarna biru dan bajunya yang berwarna putih membuat dia terlihat begitu menawan.
Sering kali aku bertanya, bolehkah aku . . .
Adit : Mik Cucu Mik Cucu…, itulah kata-kata yang diucapkan bayi ketika haus. Agar bayi itu tenang langsung
saja ku gendong, kemudian ku letakkan ke dalam . . .
Muklas : Air yang mendidih, membuat pentol menjadi kenyal. Setelah masak, kusimpan di . . .
Adit : Popok bayi, bila adik kecil pipis aku harus menggantinya dengan popok . . .
Ridwan : Pacarku, begitu merdu suaranya. Setiap kali dia bernyanyi aku serasa ingin . .
Adit : Buang Air Besar, sudah 3 kali adik kecil BAB dalam satu hari ini. Mungkin karena kemarin aku
memberinya . . .
Muklas : Pentol . . .oh pentol, sekarang aku dalam keadaan merugi karena pentolku tak laku lagi. Ku renungi nasib
pentolku yang . . .
Ridwan : Dimabuk cinta, Kita sama-sama tertawa bahagia dengan penuh kasih sayang. Ku usap keningmu dengan ..
Muklas : Sumbu kompor, karena sumbu kompor sudah habis aku hanya berkata . . .
Ridwan : Sayangku tidurlah dan mimpilah yang indah. Aku akan menjagamu dan . . .
Adit : Jangan nakal lagi, karena dapat merugikan dan akan membahayakan . . .
Muklas : Kuah pentol, akan lebih gurih bila dicampur . . .
Ridwan : Bedak pacarku, kini tinggal sedikit dan hampir habis. Aku harus segera membelikannya . . .
Adit : Susu, kuberikan pada bayiku agar dia tumbuh sehat dan kuat . . .
Muklas : Berjualan pentol, adalah rutinitas yang harus kujalani agar . . .
Ridwan : Terlihat romantis dan penyayang, adalah tindakanku untuk mencintai dan dicintai. Saling mengerti adalah
kunci dari cinta antara aku dan . . .
Adit : Majikanku, kini telah pulang dan menanyakan keadaan . . .
Muklas : Pentol, oh pentol. Aku Cuma bisa berkata . . .
Ridwan : Sayangku, tidurlah. Aku berjanji . . .
Adit : Akan menjaga . . .
Muklas : Baksoku . . .
Ridwan : Aku serahkan hatiku kepadamu. Biarkan ku kecup . . .
Muklas : Panci yang penuh dengan pentol, kini telah . . .
Adit : Tiba waktunya untuk . . .
Ridwan : Aku dan Pacarku . . .
Muklas : Berjualan pentol lagi . . .

Anda mungkin juga menyukai