Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN BELA NEGARA

Kepada Yth : Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan
Dari : CPNS Formasi 2019 OJT BBPJN Sulsel
Hal : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Bela Negara CPNS Formasi
2019 Batch 1
Tanggal : 26 Maret 2021

I. Pendahuluan
Kegiatan Pelatihan Bela Negara Formasi 2019 Batch 1 dilaksanakan berdasarkan
Surat Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga Nomor SM 0301-BS/290 tanggal
2 Maret 2021 tentang Penugasan Calon Peserta Pelatihan Bela Negara CPNS Formasi
2019 Direktorat Jenderal Bina Marga. Pelatihan bela negara adalah sebuah konsep
yang disusun sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945, pasal 27, ayat (3) bahwa
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Pemahaman bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai
kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan begi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, bertanggung jawab dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada bangsa dan negara.
Panggilan untuk bela negara dilakukan oleh seluruh warga negara termasuk di
dalamnya Pegawai Kementerian PUPR. Pelatihan bela negara CPNS dilakukan dalam
rangka menumbuhkan nilai-nilai kepemimpinan, kedisiplinan, kepatuhan dan loyalitas
pada organisasi dan atasan, militansi dan cinta tanah air serta siap ditempatkan dimana
saja.
Pelatihan Bela Negara Batch 1 ini dilaksanakan pada tanggal 4 s.d 21 Maret 2021
di:
1. Brigade Infanteri (Brigif) 1, Cilandak jakarta Selatan
2. KRI (Kapal Republik Indonesia) Semarang 594
3. Pusat Latihan Tempur Lampung (Brigif 4 Mar/BS)

II. Jadwal Kegiatan


Kegiatan Pelatihan Bela Negara CPNS Formasi 2019 Batch 1 adalah sebagai berikut:
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan
1 Kamis, - Berangkat dari Makassar ke Jakarta
4 Maret 2021

2 Jumat, - Berangkat ke Brigif 1 Cilandak


5 Maret 2021 - Melaksanakan registrasi dan tes swab
- Pembagian Kaporlap (Perlengkapan
Perorangan Lapangan), Kompi, dan Pleton
3 Sabtu, - Latihan PBB (Peraturan Baris Berbaris) Brigif 1
6 Maret 2021 /PPM (Peraturan Penghormatan Militer) Cilandak
- Pembekalan dari PUPR (Kepala BPSDM,
Sekretaris BPSDM, dan Staf Ahli Menteri)
- Pembekalan dari Satgas Bela Negara
4 Minggu, - Pembekalan dari Satgas Bela Negara
7 Maret 2021 - Mountaineering (Body Rappelling, Fast
Rope, Zipline atau Flying Rope, Sit Heli
Rappelling, Body Hesty)
- Pembagian Pasukan PBB, Karate, dan
Bongkar Pasang Senjata
5 Senin, - Mountaineering (Merayap Tali, Meniti Tali,
8 Maret 2021 Naik Turun Tali)
- Pembersihan Barak
- Swab Persiapan Ke KRI Semarang 594
- Berangkat dari Brigif ke Pelabuhan Tanjung
Priok
- Naik ke KRI Semarang 594
6 Selasa, - Gladi Acara Pembukaan KRI
9 Maret 2021 - Upacara Pembukaan oleh Sekretaris Semarang
Kementerian PUPR selaku Inspektur 594
Upacara
- KRI Semarang 594 berangkat ke Lampung
- Tour KRI
- Materi Pancasila dan UUD 1945
- Hukum Humanitarian
- Peraturan Dinas dalam (PDD) Khas TNI AL
7 Rabu, - Pengenalan Tali Temali
10 Maret 2021 - Pembekalan Hukum Laut
- Pembagian Peran di KRI
- Pembekalan Konsep Komcad (Komponen
Cadangan) dan Komduk (Komponen
Pendukung)
- Bahaya Narkoba dan Strategi
Pencegahannya
8 Kamis, - Pembekalan Kesadaran Bela Negara
11 Maret 2021 - Penegakan Hukum di Laut
- Pengenalan dan Praktek Peluit
- KRI Semarang 594 Tiba di Lampung
9 Jumat, - Latihan Menembak (Senjata SS 2 jarak Brigif 4
12 Maret 2021 tembak 100 m) Marinir/BS
- Pengenalan Senjata (AK 47, K7 Dew, SS 1, Lampung
Tampuk Dew, Pistol 62 Kombat, Pistol P2,
Pisau Sangkur)
- Bongkar Pasang Senjata
- PBB
10 Sabtu, - Dayung dan Eksersisi Perahu Karet
13 Maret 2021 - Renang Laut
- Terjun Paku
- PBB
11 Minggu, - Jurit Komando (Lempar Pisau dan Kapak)
14 Maret 2021 - Bela Diri Militer
- Search and Rescue (Pandu Para Helikopter)
- IMMP (Ilmu Medan Membaca Peta)
- Penutupan Kegiatan di Lampung
12 Senin, - Pembersihan Barak di Brigif Lampung KRI
15 Maret 2021 - Swab Persiapan ke KRI Semarag
- KRI berangkat ke Jakarta 594
- Peran Orang Jatuh di Laut
13 Selasa, - PBB
16 Maret 2021 - Maritim Domain Awareness
- Wawasan Nusantara
- Strategi Pertahanan Militer dalam Perspektif
Pembangunan Nasional
14 Rabu, - PBB
17 Maret 2021 - Sistem Pertahanan Laut Nusantara
- Latihan Peran PEK (PenyelamatanKapal)
dan Peninggalan Kapal (Liferaft)
- Pembersihan Kamar KRI Semarang 594
- KRI tiba di Jakarta (Pelabuhan TP)
- Kembali ke Brigif 1 Cilandak
15 Kamis, - Pemantapan Formasi dan Gerakan PBB, Brigif 1
18 Maret 2021 Karate dan Bongkar Pasang Senjata untuk Cilandak
Penutupan Bela Negara
16 Jumat, - Gladi Kotor Upacara Penutupan
19 Maret 2021 - Jurit Malam (Caraka Malam)
- Renungan Suci
17 Sabtu, - Gladi Bersih Upacara Penutupan Pelatihan
20 Maret 2021 Bela Negara Batch 1
- Upacara Penutupan Pelatihan Bela Negara
Batch 1 dengan Menteri PUPR selaku
Inspektur Upacara
- Swab Tes
- Pembersihan Barak
- Peserta Pelatihan Bela Negara Batch 1
Dikembalikan ke Unor masing-masing
18 Minggu, - Kembali ke Makassar
21 Maret 2021

III. Hasil Pelatihan Bela Negara


• Pemahaman Materi
1. Pancasila dan UUD 1945 oleh Letkol Marinir Ahmad Sahuri
- Pancasila sebagai kepribadian, tujuan, karakter, cita-cita moral, dasar
negara dan inti dari UUD 1945.
- Kedudukan Pancasila sebagai dasar hukum dan pandangan hidup serta
petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.
- Bangsa Indonesia harus mampu mempertahankan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi bangsa karena merupakan kesepakatan bersama dan
menjadi titik temu antar kelompok dan golongan masyarakat Indonesia yang
majemuk.
- Pembukaan UUD 1945 tidak boleh dirubah, karena akan mengubah dasar
dan bentuk negara, serta sistem pemerintahan.
2. Wawasan Nusantara oleh Letkol Marinir Ahmad Sahuri
- Wawasan nasional adalah wawasan yang dimiliki oleh suatu bangsa atau
negara.
- Wawasan nusantara adalah wawasan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
- Wawasan kebangsaan yaitu 4 pilar yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
- Dasar pemikiran wawasan nusantara adalah dasar geografis (jumlah
penduduk) dan dasar geostrategis.
- Latar belakang wawasan nusantara adalah adanya falsafah Pancasila,
aspek kewilayahan, aspek sosial budaya, dan aspek historis.
- Wawasan nusantara untuk mewujudkan nasionalisme.
3. Kesadaran Bela Negara oleh Letkol Marinir Ahmad Sahuri
- Setiap warga negara berhak membela negara.
- Konsep pertahanan semesta yaitu TNI, POLRI, dan rakyat.
- Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai kecintaan
terhadap negara.
- Adapun bela negara dilakukan untuk menghadapi ancaman dan gangguan
terhadap kepentingan negara di masa datang seperti terorisme, gerakan
separatis, radikalisme, konflik komunal, kejahatan lintas negara, kegiatan
migrasi gelap dan gangguan keamanan laut.
- Sebagai warga negara yang sebaiknya dilakukan adalah turut membangun
prestasi nasional, waspada terhadap pengaruh negatif serta melawan rasa
apatisme.
4. Konsep Komponen Cadangan (Komcad) dan Komponen Pendukung (Komduk)
Pertahanan Negara oleh Letkol Marinir Ahmad Sahuri
- Komponen cadangan diatur dalam UU No. 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional.
- Komponen Pendukung diatur dalam PP No. 3 tahun 2002 tentang Sistem
Pertahanan Negara.
- Ancaman terdiri dari ancaman militer (agresi dan non agresi), hibrida, dan
non militer.
- Komponen pertahanan untuk menghadapi ancaman militer yaitu TNI
(pelatihan dasar militer untuk kombatan), komponen cadangan (pelatihan
dasar militer kombatan setelah mobilisasi), dan komponen pendukung
(pelatihan dasar non kombatan).
- ASN berfungsi sebagai komduk, namun bisa menjadi komcad ketika
mendaftar dan mengikuti pelatihan khusus.
- Komponen pendukung merupakan wadah bagi warga negara dan
pemanfaatan sumber daya serta sarana dan prasarana nasional dalam
sistem pertahanan negara.
- Pengelolaan komduk oleh POLRI, warga terlatih, dan tenaga ahli.
- Penataan komduk dimulai dari penyiapan, pendataan, pemilihan, verifikasi,
pembinaan dan penggunaan (langsung dan tidak langsung).
5. Hukum Humanitarian oleh Mayor Laut Yudhi Widayat S.H., M.H
- Hukum Humanitarian adalah hukum yang mengatur tata cara dan alat perang
(Hukum Den Haag) serta perlindungan korban kombat maupun kombatan
(Hukum Jenewa).
- Tujuan hukum humanitarian yaitu untuk melindungi kombatan (militer)
maupun non kombatan (non militer) dari penderitaan yang tidak perlu,
menjamin penghormatan dan perlindungan hak asasi tertentu dari orang
yang jatuh atau berada dalam kekuasaan musuh, serta memungkinkan
diakhiri peperangan dalam waktu yang cepat antara pihak yang terlibat
sengketa bersenjata dan dipulihkannya perdamaian secepat mungkin.
- Prinsip hukum humaniter adalah manusiawi, kepentingan intern,
proporsionalitas, pembatasan dan perbedaan.
- Adapun yang harus dilindungi ketika terjadi perang adalah rumah sakit dan
rumah ibadah.
6. Pembekalan Hukum Laut,oleh Mayor Laut Yudhi Widayat, S.H., M.H
- Perbatasan laut Indonesia yaitu India, Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei,
Filipina, Palau, Papua Nugini, Australia, Timor Leste.
- Ada 2 konsep hukum laut internasioanal, yaitu:
Res Nullius : Laut itu tidak ada yang memiliki oleh karena itu dapat diambil
oleh masing-masing negara.
Res Commmunis : Laut itu milik bersama masyarakat dunia dan karena itu
tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing negara.
- Dari konvensi hukum laut, Indonesia ditetapkan dengan lebar laut 12 mill dan
merupakan negara kepulauan.
- Negara yang berdaulat berarti negara berhak secara penuh untuk
menentukan wilayah teritorialnya.
- Jenis lintas di hukum laut meliputi lintas damai, transit, alur laut kepulauan
(ALKI), akses dan komunikasi.
7. Penegakan Hukum di Laut oleh Mayor Laut Yudhi Widayat, S.H., M.H
- Indonesia berada di posisi strategis yaitu berada di antara 2 benua dan 2
samudera. Posisi ini memberi keuntungan bagi Indonesia seperti menjadi
jalur lintas laut dunia dan memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Namun
tentu juga memberikan kerugian karena dapat terjadi penyelundupan,
perampokan dan pembajakan.
- Penegakan hukum di laut merupakan kegiatan yang dilakukan oleh TNI AL
untuk menegakkan hukum dan menjaga keamanan di laut. Oleh karena itu
ketika terjadi kejahatan di laut, maka TNI AL berhak untuk melakukan
pengejaran, penangkapan, penyidikan, penggeledehan dan penangkapan
terhadap kapal dan ABK yang terlibat kejahatan.
8. Maritim Domain Awareness (MDA) oleh Letkol Laut Ridwansyah, S.E., D.W.C
- Sejarah maritim Indonesia dimulai dari zaman Kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit melalui jalur perdagangan.
- Menurut Alfred Thayer Mahan, elemen penting sebagai negara maritim
adalah posisi geografis, bentuk fisik, luas wilayah, jumlah penduduk, karakter
bangsa dan karakter pemerintah.
- Adapun 5 poros maritim yaitu membangun kembali budaya maritim
Indonesia, menjaga dan mengelola sumber daya laut (kedaulatan pangan
dan industri), prioritas pada pengembangan infrastruktur, diplomasi maritim
dan membangun kekuatan pertahanan.
- Maritim Domain Awareness adalah segala yang berhubungan dengan
maritim seperti keamanan, ekonomi, keselamatan, dan lingkungan.
- Instansi militer yang bertanggung jawab pada keamanan laut Indonesia
terdiri dari Bakamla, Polair, TNI AL, Bea Cukai, PSDKP.
- 7 pilar kebijakan MDA meliputi budaya bahari, penataan ruang laut, SDA dan
SDM maritim, ekonomi, tata kelola, pertahanan dan keamanan, serta
diplomasi.
- Tantangan dalam mewujudkan MDA di Indonesia adalah kurangnya
pengumpulan informasi, kurangnya kerjasama dan koordinasi antar instansi
serta ketidaktepatan penggunaan sumber daya.
- Pada level strategis, kebijakan hukum MDA harus diimplementasikan aturan
yang jelas dan diupayakan untuk menghilangkan ego sektoral.
9. Strategi Pertahanan Militer dalam Perspektif Pembangunan Nasional oleh Mayor
Mar Amin Surya Laga, S.E., M.M., MTR, Opsla
- Pertahanan maritim dibentuk berdasarkan spektrum negara Indonesia yaitu
negara kepulauan.
- Strategi maritim dengan pengerahan kekuatan laut adalah untuk
mengendalikan situasi untuk tercapainya pengendalian laut dan dampak
terhadap pihak laut.
- Strategi maritim juga merupakan strategi nasional karena keberhasilan
penguasaan laut tercapai karena keberhasilan di darat.
- SDM, SDA dan sumber daya buatan berperan untuk mendukung
kepentingan pembangunan nasional.
- Adapun strategi pertahanan militer dilakukan agar laut bebas dari ancaman
navigasi, kekerasan, perusakan lingkungan dan pelanggaran lain.
- Prinsip sistem pertahanan militer adalah prinsip pendekatan corong,
pengendalian martim, jalur pantai, dan pulau-pulau.
- Fungsi pertahanan maritim adalah untuk mempertahankan kedaulatan
negara.
- 4 elemen pertahanan adalah penangkalan, pengendalian, proyeksi
kekuatan, dan keamanan maritim.
10. Sistem Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) oleh Mayor Mar Amin Surya Laga,
S.E., M.M., MTR, Opsla
- Strategi pertahanan laut adalah untuk mengerahkan sumber daya laut untuk
mencapai tujuan.
- Tujuan SPLN adalah untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah
negara Indonesia.
- Ancaman pertahanan laut meliputi ancaman hibrida yaitu gabungan
ancaman militer dan non militer.
- Strategi pertahanan yang dapat dilakukan adalah penangkalan dan
penindakan.
- Perang dapat terjadi karena kesepakatan 2 pihak dan disetujui oleh PBB.
- Strategi penangkalan meliputi bangkuat (pengembangan kekuatan),
bangpuan (pengembangan kemampuan), personel dan alutsista, intel
pertahananan dan keamanan.
11. Bahaya Narkoba dan Strategi Pencegahannya oleh LTJG Bimo Mukti
Wicaksono, M.D
- Narkoba berdampak negatif yaitu mengganggu saraf dan menyebabkan efek
stimulan dan halusinogen.
- Ketergantungan pada narkoba karena adanya kompromi dan toleransi.
- Adapun faktor penyebab penyalahgunaan narkoba adalah dari diri sendiri,
lingkungan, keluarga, maupun kelompok.
- Strategi dan kebijakan untuk pencegahan dalam keterlibatan terhadap
narkoba adalah dengan meningkatkan kesadaran diri, deteksi dini, dan
perketat regulasi.
12. Pembagian Peran di KRI oleh Letda Laut Pelaut One Mirtha
- Pembagian peran adalah sistem untuk menempatkan ABK serta alat sesuai
dengan tugas dan fungsinya secara efektif.
- Pembagian peran di KRI Semarang 594 terdiri dari:
a. Peran administratif yaitu peran yang bersifat menunjang kesiapan kapal
dan pelayaran rutin yang tidak didahulukan dengan alarm.
Contoh : pemeriksaan alat teknik dan senjata, jangkar, peran muka
belakang, pemanduan, parade, lambung, pelumasan.
b. Peran Operatif yaitu peran kapal untuk menyelamatkan diri dari bahaya
Contoh : Peran persiapan kapal
c. Peran Darurat yaitu peran untuk mengorganisir personil untuk mengatasi
kejadian-kejadian darurat yang mengancam keselamatan dan keamanan
tempur kapal.
Contoh : Peran penyelamatan dan peran orang jatuh di laut
d. Peran khusus yaitu peran yang tidak termasuk dalam 3 peran yang telah
disebutkan.
Contoh : Peran docking/undocking, buka tutup side ramp, sekoci,
penggelapan, penutupan pintu xyz.
13. Peraturan Dinas dalam (PDD) Khas TNI AL oleh Pelatih Mahaputra
- Tugas pokok KRI adalah melakukan operasi tempur untuk keamanan laut
serta angkutan lintas laut militer sesuai dengan fungsi asasinya.
- KRI Semarang 594 adalah jenis Landing Platform Dock.
- Adapun pembagian waktu jaga di KRI adalah bergantian selang waktu 4 jam
14. Pengenalan dan Praktek Peluit
- Peluit terdiri dari bagian mulut dan leher
- Cara memegang peluit harus benar agar suara yang dihasilkan juga baik dan
benar.
- Macam tiupan peluit terbagi atas tiupan untuk panggilan, memberikan isyarat
atau tanda, memberikan aba-aba atau perintah dan untuk penghormatan.
15. Pengenalan Tali Temali oleh Pelatih Samino
- Simpul dalam tali temali terdiri atas simpul mati, hidup (digunakan pada ujung
tali untuk menghentikan gesekan), anyam (menyambung 2 tali yang
besarnya tidak sama), kambing (untuk menjerat dan tidak dapat digeser),
pangkal (untuk mengikat tali tenda), simpul 8 ganda untuk tambat kapal).
- Tali temali memiliki prinsip multi guna, aman dan mudah dibuat.
- Sosok adalah hubungan antara tali dengan benda.
16. Peran Orang Jatuh di Laut
Simulasi peran dilakukan dengan melibatkan salah satu peserta pelatihan bela
negara CPNS PUPR. Ketika peran dilaksanakan semua personil yang ada di
kapal harus berkumpul di heli deck dan ABK memulai simulasi proses
penyelamatan dengan menggunakan life boat serta melakukan simulasi
pengecekan tanda-tanda vital dan pemberian pertolongan pertama.
17. Latihan peran PEK (Penyelamatan Kapal) dan peninggalan kapal ketika situasi
genting dengan menggunakan liferaft yang telah ditentukan ketika pertama kali
masuk KRI Semarang 594. Peran PEK adalah upaya penyelamatan kapal
karena adanya kebocoran, kebakaran, nuklir, biologi. Peran PEK ketika kapal
bersandar diambil alih oleh perwira jaga kapal dan ketika berlayar oleh kadiv
mesin. Pada simulasi peran PEK, peserta akan bergabung dengan kelompok
liferaft dan menggunakan pelampung yang ada di kapal.
• Kegiatan Fisik
1. Aspek Darat
- Latihan PBB/PPM, melatih dan meningkatkan ketangkasan, kecepatan,
kedisiplinan, menghilangkan keraguan, bergerak pasti.
- Kegiatan Mountaineering, meningkatkan dan melatih keberanian, kekuatan,
kepercayaan diri, taat instruksi, dengan pelaksanaan kegiatan menggunakan
teknik yang baik dan benar maka cedera dapat diminimalisir.
- Latihan Menembak, melatih kekuatan, ketepatan, kesabaran, ketenangan,
pengendalian diri, serta mengetahui dengan pasti tujuan atau sasaran.
- Pengenalan senjata, dapat mengetahui jenis, fungsi dari masing-masing
senjata, cara penggunaan, jarak tembak, dan jenis amunisi yang digunakan.
- Latihan Bongkar Pasang Senjata, untuk mengetahui komponen-komponen
senjata dan teknik bongkar pasang senjata
- Lempar Pisau Kapak, melatih ketepatan, sasaran, ketangkasan.
- Bela Diri Militer, melatih reflek dan kekuatan serta mampu mempertahankan
diri ketika menghadapi ancaman.
- Pandu Para Helikopter, ketika terjadi situasi genting sebagai komponen
cadangan harus mampu membantu dan memandu pendaratan ataupun
keberangkatan helikopter.
- Ilmu Medan Membaca Peta, melatih dan menambah pengetahuan
pembacaan dan penggunaan kompas dan peta.
- Kegiatan Jurit Malam (Caraka Malam), paham teori dan pelaksanaan
kegiatan yang bertujuan untuk melatih sensory, aware dengan sekitar,
terlatih untuk melihat dalam jarak dan medan yang sulit, mampu bergerak
cepat dan bertindak tepat ketika ada rintangan.
2. Aspek Laut
- Dayung dan eksersisi perahu karet,renang laut dan terjun paku untuk melatih
penyelamatan diri dan tim di laut, meningkatkan keberanian, kekuatan, kerja
sama tim, paham tugas pribadi dan masing-masing anggota tim.
IV. Penutup
Kegiatan Pelatihan Bela Negara CPNS Formasi 2019 Batch 1 telah selesai
dilaksanakan. Adapun hasil dari pelatihan ini baik pemahaman materi serta hasil
pelatihan fisik dan mental diharapkan dapat bermanfaat dalam melaksanakan tugas di
Kementerian PUPR serta sebagai abdi bangsa dan negara. Demikian laporan
pelaksanaan kegiatan ini dibuat dengan sebaik-baiknya, atas perhatiannya saya
ucapkan terima kasih.

Makassar, 26 Maret 2021


CPNS Formasi 2019 OJT BBPJN Sulsel

Dani Krismayanti, S.T.


NIP.19950527 202012 2 009
Lampiran 1
Dokumentasi Pelatihan Bela Negara Batch 1

Brigif 1 Cilandak

Latihan PBB Materi dari Satgas Bela Negara

Kegiatan Mountaineering Body Rappeling Kegiatan Mountaineering Zipline


Kegiatan Mountaineering Fastrope Kegiatan Mountaineering Body Hesty

Kegiatan Mountaineering Meniti Tali Kegiatan Mountaineering Naik Turun Tali

Kegiatan Mountaineering Merayap Tali


Swab Tes Persiapan Naik KRI Semarang 594 (Tanjung Priok)

Persiapan Upacara Pembukaan Upacara Pembukaan

Materi di KRI
Brigif 4 Marinir/BS Lampung

Latihan Menembak Jarak 100 m Pengenalan Senjata

Dayung Perahu Karet Terjun Paku

Kegiatan Pandu Para Helikopter Kegiatan Lempar Pisau Kapak


Brigif 1 Cilandak

Gladi Kotor Upacara Penutupan

Anda mungkin juga menyukai