Anda di halaman 1dari 11

INFORMASI UMUM KOREA SELATAN

Profil Negara Korea Selatan (Republic of Korea) – Korea Selatan adalah negara yang terletak di
semenanjung Korea, Asia Timur. Semenanjung Korea yang sebelumnya merupakan wilayah untuk
satu negara yaitu negara Korea yang saat ini terpisah menjadi dua negara (Korea Selatan dan Korea
Utara) karena perang saudara. Korea Selatan membentuk negara tersendiri dan menamakannya
sebagai Republik Korea (Republik of Korea) pada tahun 1948.

Korea Selatan menganut sistem pemerintahan Republik Presidensil. Berdasarkan sistem Presidensil
yang dianut oleh Korea Selatan ini, Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dijabat oleh seorang
Presiden yang dipilih oleh rakyat berdasarkan hasil Pemilihan Umum untuk masa jabatan 5 tahun.

Luas wilayah Korea Selatan yang sebesar 99,720km2 ini berada di antara 124°BT- 130°BT dan 33°LU-
39°LU. Secara geografis, Korea Selatan berbatasan darat dengan Korea Utara disebelah utaranya
sedangkan sebelah timur, selatan dan barat dikeliling oleh laut. Di sebelah barat dan selatan adalah
Laut Kuning dan sebelah barat adalah laut Jepang sedangkan di sebelah tenggaranya adalah selat
Korea yang berbatasan dengan Jepang.

Korea Selatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 51.835.110 jiwa (2020) dengan bahasa resminya
adalah bahasa Korea. Agama Kristen (Katolik, Protestan) dan Agama Buddha merupakan agama
mayoritas di negara tersebut namun sebagian besar penduduk Korea Selatan memilih untuk tidak
beragama atau atheisme. Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan angka kelahiran
terendah di dunia yaitu sekitar 8,2 bayi per 1000 penduduk Korea Selatan.
Baca juga : 10 Negara dengan Angka Kelahiran Terendah di Dunia.

Di bidang perekonomian, Korea Selatan yang termasuk sebagai negara maju di dunia ini memiliki
pendapatan domestik bruto (PDB) yang tinggi yaitu menduduki urutan ke-14 (tahun 2017) dengan
nilai sebesar US$. 2,035 triliun sedangkan Pendapatan Perkapita Korea Selatan adalah US$. 39.500,-.
Industri-industri yang menjadi tulang punggung perekonomian Korea Selatan diantaranya seperti
produk Elektronik, Telekomunikasi, Otomotif, kimia, perkapalan dan industri baja. Merek-merek
terkenal yang sering kita dengar seperti Samsung, LG, Hyundai, KIA, Daewoo dan Lotte adalah berasal
dari Korea Selatan.

Di Hubungan Luar Negeri, Korea Selatan adalah anggota PBB dan lembaga-lembaga PBB lainnya. Ban
Ki-moon yang sebelumnya merupakan Menteri Luar Negara Korea Selatan pernah menjabat sebagai
Sekretaris Jenderal PBB selama dua periode yaitu dari 1 Januari 2007 – 31 Desember 2016. Selain
sebagai anggota PBB, Korea Selatan juga berperan aktif dalam organisasi internasional seperti G-20,
OECD, APEC dan Konferensi Tinggi Asia Timur.

Berikut ini adalah Profil Negara Korea Selatan :

Nama Lengkap : Republik Korea (Republic of Korea)


Nama Lokal : Taehan-min’guk
Bentuk Pemerintahan : Republik Presidensil
Kepala Negara : Presiden MOON Jae-in (sejak 10 Mei 2017)
Kepala Pemerintahan : Presiden MOON Jae-in (sejak 10 Mei 2017)
Ibukota : Seoul
Luas Wilayah : 99,720km2
Jumlah Penduduk : 51.835.110 jiwa (2020)
Pertumbuhan Penduduk : 0,39%
Angka Kelahiran : 8,2 bayi dari 1000 penduduk
Bahasa Resmi : Korea
Agama : Kristen (Katolik dan Protestan) 31,6%, Buddha 24,2% dan Tidak beragama43,3%
Mata Uang : Won Korea Selatan (KRW)
Hari Nasional : 15 Agustus 1945 (dari Jepang)
Lagu Kebangsaan : “Aegukga” (Patriotic Song)
Kode Domain Internet : .kr
Kode Telepon : 82
Pendapatan Per Kapita : US$. 39.500,-
Pendapatan Domestik Bruto Nominal : US$. 2,035 triliun
Lokasi : Benua Asia (Asia Timur)

Bendera Korea disebut Taegeukgi dalam bahasa Korea. Desain bendera tersebut melambangkan
filsafat Yin dan Yang. Lingkaran ditengah bendera dipisahkan menjadi dua bagian yang sama. Bagian
atas berwarna merah melambangkan kekuatan kosmik yang proaktif dari Yang. Sebaliknya, bagian
bawah berwarna biru melambangkan kekuatan kosmik yang responsif dari Yin. Dua kekuatan
bersamaan membentuk konsep dari pergerakan terus-menerus, keseimbangan dan keharmonisan
yang membentuk karakter dari lingkup yang tak terbatas. Lingkaran ini dikelilingi oleh empat trigram,
satu trigram pada tiap sudutnya. Tiap trigram melambangkan satu dari empat elemen umum: langit,
bumi, bulan, dan matahari.

Pembagian Wilayah Administrasi di Korea Selatan


Secara Administratif, Korea Selatan terbagi atas 9 Provinsi, 6 Kota Metropolitan, 1 Kota Istimewa dan
1 Kota Khusus Otonom.

No. Provinsi / Kota Tipe Ibukota


1 Seoul Kota Khusus Seoul
2 Sejong Kota Khusus otonom Sejong
3 Busan Kota Metropolitan Busan
4 Incheon Kota Metropolitan Incheon
5 Daegu Kota Metropolitan Daegu
6 Gwangju Kota Metropolitan Gwangju
7 Daejeon Kota Metropolitan Daejeon
8 Ulsan Kota Metropolitan Ulsan
9 Gyeonggi Provinsi Suwon
10 Gangwon Provinsi Chuncheon
11 Chungcheongbuk Provinsi Cheongju
12 Chungcheongnam Provinsi Daejeon
13 Jeollabuk Provinsi Jeonju
14 Jeollanam Provinsi Muan
15 Gyeongsangbuk Provinsi Daegu
16 Gyeongsangnam Provinsi Changwon
17 Jeju Provinsi Kota Jeju

Mata Uang Korea Selatan : Won

1 Won = 11/12 Rupiah 

Tips Berpakaian Sesuai Musim di Korea Selatan


Dalam setahun Korea Selatan terbagi menjadi 4 musim, yaitu musim semi, musim panas, musim
gugur, dan musim dingin. Sebelum pergi berlibur ke Korea Selatan, sebaiknya memperhatikan dulu
pakaian yang akan dibawa agar disesuaikan dengan musim yang sedang berlangsung di sana.

Musim Semi - spring

Musim semi berlangsung dari bulan Maret hingga bulan Mei dengan suhu sekitar 7-23 ℃. Pada awal
memasuki musim semi, Maret hingga April, udara dari musim dingin masih terasa sehingga suhu
masih terbilang dingin. Jadi, kenakan pakaian yang cukup hangat dan nyaman, seperti coat, cardigan,
dan juga celana bahan. Hindari memakai rok berbahan tipis karena angin di musim semi berhembus
cukup kencang dan dingin. Sebaiknya siapkan payung karena di musim semi juga mungkin terjadi
hujan lebat. Menjelang bulan Mei, suhu menjadi lebih hangat sehingga gunakan pakaian yang lebih
casual dengan bahan agak ringan.

Musim Panas

Musim Panas di Korea berlangsung dari bulan Juni hingga Agustus dengan suhu berkisar dari 25-38
℃. Memasuki akhir Juli hingga akhir Agustus, udara akan terasa sangat panas dan lembab. Jadi,
siapkan pakaian dengan bahan yang ringan, nyaman, dan dapat menyerap keringat dengan baik,
seperti kaus berbahan dingin atau berlengan pendek. Lengkapi juga dengan kacamata hitam dan topi
untuk melindungi dari sengatan sinar matahari. Jika Anda pergi antara akhir bulan Juni hingga
pertengahan Juli, sebaiknya siapkan jas hujan atau payung karena biasanya sudah memasuki musim
hujan.

Musim Gugur

Di musim yang berlangsung dari September hingga November ini udaranya lebih kering namun sejuk
bahkan cenderung dingin. Di bulan September, udara musim panas masih tersisa, sehingga pada siang
hari akan terasa panas, namun di pagi dan sore hari terbilang dingin. Untuk berpakaian, pada awal
musim gugur hingga pertengahan kenakan coat atau sweater. Sedangkan dari pertengahan musim
gugur hingga akhir, disarankan memakai jaket karena udara semakin dingin, bisa mencapai 5 ℃.
Lengkapi juga dengan syal, penutup kepala, sarung tangan, dan kaus kaki agar semakin hangat.
Musim Dingin - winter

Musim dingin di Korea biasanya dimulai dari bulan Desember hingga bulan Februari dengan suhu
terdingin dapat mencapai 3 hingga -15 ℃. Suhu terdingin di Korea biasanya terjadi pada pertengahan
Januari. Pastikan memakai long john dan pakaian berlapis-lapis dengan bahan yang dapat
menghangatkan tubuh. Jika ingin beraktivitas di luar, jangan lupa membawa mantel, jaket, sarung
tangan, syal, penutup kepala, kaus kaki, sepatu boots, dan bila perlu penutup telinga.

Melancong ke Negara Oppa kurang berkesan tanpa mencicipi berbagai hidangan makanan khas Korea
Selatan yang dapat menggugah selera. Korea Selatan memiliki banyak destinasi wisata yang menarik
untuk dikunjungi, seperti Menara Seoul, Myeongdong, Istana Changdeok, Pulau Jeju, dan masih
banyak lagi. Selain itu ada satu hal lagi yang tidak boleh kamu lewatkan saat mengunjungi negeri
Ginseng ini adalah mencicipi makanan khas Korea Selatan. Berikut 10 kuliner khas Korea Selatan yang
wajib kamu cicipi.

1. Asam, Asin, dan Gurihnya Kimchi


Kimchi merupakan yang selalu ada di dalam lemari pendingin orang Korea. Sehingga tidak heran jika
Kimchi menjadi makanan khas Korea selatan yang harus kamu cicipi ketika berkunjung ke sana. Kamu
pasti juga tahu kan jika Kimchi ini merupakan makanan tradisional yang terbuat dari sawi putih dan
lobak. Kimchi ini sejenis asinan sayur yang difermentasi dan diberi bumbu pedas.

Di masa lalu Kimchi diucapkan dengan nama chim-chae yang berarti sayuran yang direndam. Selain
dimakan secara langsung, Kimchi juga bisa divariasikan menjadi berbagai menu makanan, seperti nasi
goreng, sup dan sebagainya. Jika anda tertarik untuk membuat asinan Korea ini dapat mengikuti kelas
memasak Kimchi & Tteokbokki Cooking Class.

2. Mencicipi Tteokbokki, Makanan bercita rasa pedas dan manis


Tteokbokki merupakan makanan khas korea selatan yang berupa kue beras. Makanan ini juga sering
muncul di drama-drama Korea loh. Kue beras ini berbentuk seperti tabung panjang dan berwarna
putih. Cara penyajiannya adalah dipotong-potong dan kemudian dimasak bersama saus khas Korea,
gochujang. Biasanya saat makan tteokbokki orang Korea akan menambahkan telur rebus atau
lembaran fish cake sebagai toping.

Pada masa Dinasti Joseon, makanan ini dimasak dengan kecap asin, daging sapi, kecambah, wortel,
dan bawang bombay. Sehingga bisa dikatakan bahwa tteokbokki pada masa itu, sangat berbeda
dengan tteokbokki yang dijual di masa sekarang. Kudapan ini cocok dinikmati saat musim dingin atau
setelah anda berkeliling ke tempat wisata terkenal di Korea maka akhirilah dengan menyantap
tteoboki pedas.

3. Rasakan manis dan gurihnya Jajangmyeon


Jajangmyeon merupakan makanan khas Korea selatan yang mirip dengan mi ayam yang ada di
Indonesia. Makanan yang cukup terkenal di Korea Selatan ini biasa disajikan dengan saus pasta kacang
hitam dengan citarasa asin. Saus ini disebut Chunjang oleh orang Korea. Kemudian diberi toping
berupa daging yang dipotong dadu, dan dilengkapi dengan aneka sayuran.

Namun bagi kamu yang beragama Islam harus berhati-hati, karena biasanya potongan daging dari
jajangmyeon ini menggunakan daging babi. Jajangmyeon pertama kali muncul pada tahun 1905,
dimana seorang imigran dari Cina membuka sebuah restoran di kawasan Incheon. Saat ini restoran
tersebut telah beralih fungsi menjadi Museum jajangmyeon.

4. Jika di Jepang ada sushi, maka di Korea ada Kimbab


Jika dilihat dari bentuknya kimbab ini tidak jauh berbeda dengan sushi. Varian dari isian kimbab ini
juga mirip dengan sushi yaitu berupa sayur dan daging. Namun faktanya pada zaman dinasti Joseon
terdapat makanan yang dinamakan bokssam atau bungkusan keberuntungan. Makanan ini terbuat
dari nasi gulung yang dibungkus rumput laut kering atau sering disebut kim.

Kimbab sendiri terbuat dari nasi, daging, dan sayuran. Nasi putih yang sudah dibumbui dengan garam
dan minyak wijen. Isinya pun beragam, mulai dari daging, ikan, telur, keju,acar dan sebagainya.
Kimbab biasanya dibawa sebagai bekal piknik, hiking atau aktivitas lain di luar ruangan. Mungkin
karena praktis dan mudah dibawa kemana saja.

5. Mencicipi Bibimbap, Nasi Campur Ala Korea


Disebut nasi campur karena kamu haru mencampur semua bahan yang ada, mulai dari lauk, nasi, dan
saus hingga tercampur secara rata. Biasanya isi dari semangkuk Bibimbap ini terdiri dari nasi putih,
beberapa jenis sayur, daging sapi, telur mata sapi setengah matang dan saus gochujang. Biasanya
orang Korea menyantap Bibimbap ini dengan tambahan acar sebagai topping.

6. Chimaek, Ayam Goreng Tepung Khas Korea


Makanan khas Korea selatan ini biasanya disajikan dengan segelas bir sebagai pelengkap. Jadi tidak
heran jika namanya Chimaek. Karena Chimaek sendiri berasal dari kata “Chi” atau chicken yang
berarti ayam dan “maek” dari kata maekju yang berarti bir.

Ada banyak cara dalam penyajian Chimaek, tetapi hampir semua ayam yang disajikan memiliki cita
rasa pedas dan digoreng garing serta diberi taburan wijen. Hampir semua restoran di Seoul Korea
Selatan menjual Chimaek.

7. Nikmati Pedasnya Jjampong


Bagi kamu yang menyukai kuliner dengan cita rasa pedas pasti tidak akan melewatkan makanan khas
Korea selatan satu ini. Jjampong sendiri merupakan mie kuah pedas yang dicampur dengan seafood
dan bubuk lada merah yang biasa disebut gochugaru.

Mie jjampong ini terbuat dari tepung gandum. Jjamppong biasanya disajikan di dalam mangkok besar,
dan disiram dengan kuah yang gurih, pedas, dan panas. Makanan ini akan sangat nikmat jika disantap
saat musim dingin.

8. Dak Galbi atau ayam tumis pedas ala Korea


Mungkin nama Dak Galbi masih asing di telinga beberapa orang, tetapi ternyata makanan ini cukup
populer di Korea Selatan. Dak Galbi ini terbuat dari daging ayam yang dipotong dadu, lalu
ditambahkan saus gochujang, kol, daun bawang, kue beras atau tteok, dan bahan-bahan lainnya.

Makanan ini sangat cocok jika dimakan ramai-ramai, karena porsinya sangat banyak. Di Korea Selatan,
Dak Galbi biasa disajikan di piring berukuran besar di tengah-tengah meja, sehingga kamu dan teman-
temanmu dapat menyantap makanan ini bersama-sama.

9. Naengmyeon, Mie Dingin asal Korea Utara


Makanan khas korea selatan satu ini sering disajikan di musim panas. Naengmyeon sendiri merupakan
makanan asal Korea utara yang populer di Korea Selatan. Naengmyeon sendiri memiliki arti mie
dingin. Karena saat membuatnya mie dibilas dengan air dingin lalu dicampurkan dengan minyak, cuka,
kecap, sayuran, dan disajikan dengan kuah kaldu dingin.

Di Korea Selatan sendiri terdapat dua jenis Naengmyeon, yaitu Pyongyang Naengmyeon dan
Hamheung Naengmyeon. Perbedaan utama dari kedua jenis makanan ini adalah kuahnya, jika
Pyongyang Naengmyeon berkuah dingin, Hamheung Naengmyeon hanya dicampur saus pedas manis
tanpa kuah.

10. Samgyetang, Sup Ayam Ginseng Khas Korea Selatan


Samgyetang biasanya dibuat dengan memakai ayam muda yang direbus dalam keadaan utuh hingga
terasa empuk. Kemudian dimakan dengan tambahan merica, garam, dan kimchi. Selain ginseng sup ini
juga mengandung tanaman obat lain seperti kastanye, kacang cemara, buah jujuba kering, jahe,
dangsam, gugija atau danggwi. Samgyetang biasanya dimakan pada saat musim panas, sehingga
tubuh yang selalu berkeringat tidak menjadi lemas.

Itulah 10 makanan khas yang wajib kamu coba ketika berlibur ke Korea Selatan. Semua makanan di
atas sangat mudah di cari di restoran-restoran ataupun di kedai-kedai makanan pinggir jalan. Namun
perlu diingat bahwa beberapa makanan diatas mengandung babi jadi bagi kamu yang muslim harus
hati-hati dalam memilih makanan yang akan dicicipi ya.

Ibu Kota Korea Selatan - Seoul


Seoul adalah ibu kota Korea Selatan yang berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945, ibu kota dari
seluruh Korea. Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea—lebih dikenal
dengan nama Korea Selatan—pada tahun 1948, dia menjadi ibu kota negara, kecuali beberapa waktu
pada masa Perang Korea.

Seoul terletak di barat laut negara, di bagian selatan DMZ Korea, di Sungai Han. Kota ini adalah pusat
politik, budaya, sosial dan ekonomi di Korea Selatan dan Asia Timur. Dia juga pusat bisnis, keuangan,
perusahaan multinasional, dan organisasi global. Sampai sekarang, dia dianggap sebagai sinar dari
ekonomi Asia Timur, simbol dari keajaiban ekonomi Korea.

Dengan 10 juta penduduk terdaftar yang hidup dalam area sebesar 605.21 km², Seoul merupakan
salah satu kota terpadat di dunia. Kepadatannya telah membuatnya menjadi salah satu kota digital-
kabel di dunia. Kota ini juga memiliki kendaraan terdaftar lebih dari 1 juta kendaraan yang
menyebabkan kemacetan sampai lewat tengah malam. Bagian Seoul besar dan daerah komuter,
termasuk dermaga kota Incheon dan daerah tempat tinggal Seongnam, adalah slah satu daerah
terpadat di dunia.

Sejarah kota Seoul


Pada era Baekje, Seoul dikenal dengan nama Wirye-seong (위례성; 慰禮城), Hanju (한주; 漢州) pada
era Silla, Namgyeong ( 남경; 南京) pada era Goryeo, Hanseong ( 한성; 漢城) pada era Baekje dan
Joseon, Hanyang (한양; 漢陽) pada era Dinasti Joseon dan Gyeongseong ( 경성; 京城) pada masa
kolonial.[4] Pembentukan kota dimulai pada era Baekje, Wirye-seong, pada 17 SM. Lokasi awal
pembentukan kota diperkirakan berada disekitar daerah perbatasan Seoul yang sekarang.

Seoul adalah kota mega dengan satu sistem transportasi publik terbaik di dunia.

Jaringan kereta bawah tanah dan busnya yang luas meliputi seluruh kota, sehingga kamu dapat
mencapai tujuan apa pun di Seoul hanya dengan bantuan sarana transportasi umum.

Berikut ulasan tentang sarana transportasi publik dan pribadi di Seoul, dengan pro dan kontra di
dalamnya.

Sebelum memulai perjalanan di Seoul

Sama seperti kebanyakan kota besar lainnya di dunia, Seoul menawarkan diskon untuk menggunakan
transportasi umum jika kamu membayar melalui kartu transportasi khusus.

T-Money
Kartu transportasi di Seoul adalah kartu T-Money, yang dapat digunakan pada hampir semua moda
transportasi di kota, termasuk metro, bus, dan bahkan taksi.

T-Money memberi kamu potongan harga 100 won setara Rp 1336.44 untuk metro dan bus, serta
diskon transfer tambahan antara bus dan jalur metro.

Kartu T-Money ada 2 jenis, yakni prabayar atau pasca bayar (menggunakan kartu kredit).
Kartu T-Money prabayar biayanya 2.500 won setara Rp 33 ribu dan dapat dibeli di setiap stasiun
metro atau toko yang nyaman (7-Eleven, CU, GS 25, dll.).

Jika kamu meninggalkan Seoul dan masih memiliki sejumlah uang dalam kartu, bisa mendapatkan
pengembalian uang untuk sisa saldo setelah biaya layanan 500 won setara Rp 6.6682.20.

Kartu M-Pass
Ada juga kartu M-Pass, yang dibuat untuk wisatawan yang perlu menggunakan angkutan umum Seoul
beberapa kali per hari selama beberapa hari.

Kamu menggunakan kartu M-Pass untuk naik gratis hingga 20 kali sehari terlepas dari jarak selama 1
hingga 7 hari (tergantung pada jenis kartu M-Pass yang kamu beli).

Kartu ini dapat digunakan di sebagian besar kereta bawah tanah dan bus umum, dan juga dapat
berfungsi sebagai kartu T-Money biasa (kartu M-Pass memiliki fungsi T-Money built-in ) jika kamu
memuatnya dengan dana tambahan.

Kamu dapat membeli kartu M-Pass di pusat informasi turis di lantai 1 Bandara Internasional Incheon
(di depan Pintu Keluar 5 dan Keluar 10).

Harga kartu M-Pass tergantung pada jenis kartu: 1-hari 10.000 won setara Rp 133 ribu; 2 hari 18.000
won setara Rp 240 ribu; 3 hari 25.500 won setara Rp 340 ribu; 5 hari 42.500 won setara Rp 567 ribu
dan 7 hari 59.500 won setara Rp 795 ribu.

Kartu M-Pass berlaku selama satu bulan sejak tanggal pembelian.

Kartu diaktifkan pada penggunaan pertama dan berakhir pada 23:59 hari terakhir.

Misalnya, jika kamu mulai menggunakan kartu M-Pass 2 hari hari ini, itu akan berakhir pada 23:59
besok.

Kartu Seoul City Pass


Seoul juga memiliki kartu Seoul City Pass, yang menggabungkan manfaat kartu T-Money dengan
memberikan diskon untuk tempat wisata, pameran, dan restoran tertentu.

Dengan kartu Seoul City Pass, kamu dapat menggunakan jalur metro dan bus umum gratis hingga 20
kali per hari.

Kamu juga dapat menikmati diskon tarif dari Seoul City Tour Buses, yang mengelilingi kota dan
berhenti di banyak tempat wisata.

Kartu Seoul City Pass tersedia untuk dibeli di pusat informasi turis, stasiun kereta bawah tanah, dan
toserba termasuk toko-toko di Incheon Airport's Arrivals Hall.

Kartu ini tersedia dengan harga 15.000 won setara Rp 200 ribu untuk 1 hari; 25.000 won setara Rp
334 ribu untuk tiket 2 hari; dan 35.000 won setara Rp 467 ribu untuk 3 hari.

Berikut Transportasi umum yang bisa kamu gunakan untuk keliling Seoul.

1. Seoul Metropolitan Subway


Naik kereta bawah tanah adalah cara cepat, nyaman, dan murah untuk berkeliling di Seoul dan
mencapai area kota mana pun.

Seoul Metropolitan Subway memiliki 18 jalur operasi.

Setiap garis memiliki nama dan warna tersendiri, yang membuatnya mudah untuk menggunakan
moda transportasi ini. Kereta bawah tanah juga memiliki tanda-tanda yang jelas dan peta terperinci
dalam bahasa Inggris di setiap stasiun. Ini juga cukup mudah untuk memperkirakan waktu perjalanan
kamu dari titik awal ke tujuan. Karena biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 menit untuk
melakukan perjalanan antara dua stasiun.

Kamu harus membayar deposit 500 won setara Rp 6682.20 ketika membeli satu tiket perjalanan di
mesin penjual tiket. Kamu dapat memperoleh kembali deposit di mesin pengembalian tiket di stasiun
kedatangan. Lebih mudah jika menggunakan kartu T-Money karena tidak perlu membayar deposit.

Apa yang lebih baik tentang menggunakan kartu T-Money adalah dapat mentransfer dari dan ke
metro dan bus hingga 5 kali tanpa biaya tambahan.

Perhatikan bahwa transfer gratis hanya berlaku ketika naik metro atau bus lain dalam waktu 30 menit
(atau dalam waktu 1 jam dari 21:00 hingga 07:00) setelah keluar dari yang sebelumnya.

Jam subway: Bervariasi tergantung pada garis, umumnya mulai dari 05:30 hingga 01:00 pada hari
kerja; dan 05:30 sampai 00:00 pada akhir pekan.

Jadwal kereta bawah tanah: Setiap 2 - 3 menit selama jam sibuk, dan 5 - 7 menit pada jam non-jam
sibuk

Tarif kereta bawah tanah: 1.250 won setara Rp 16 ribu per 10 km pertama, kemudian 100 won setara
Rp 1.336.44 untuk setiap 5 km berikutnya, dan setelah 50 km 100 won setara Rp 1.336,44 untuk
setiap 8 km berikutnya

Catatan

- Tarif di atas disediakan untuk kartu T-Money.


Jika menggunakan tiket perjalanan tunggal, harus membayar lebih dari 100 won setara Rp 1.336,44.

- Jika bepergian dengan sepeda, satu-satunya cara untuk membawanya di kereta adalah di depan atau
belakang mobil.

- Dapatkan peta Seoul Metropolitan Subway yang terperinci di sini .

2. Seoul Public Buses

Menggunakan bus umum adalah cara yang terjangkau dan cepat untuk berkeliling di Seoul.

Namun, mungkin membingungkan bagi orang asing untuk menggunakan bus di Seoul karena sebagian
besar bus tidak memiliki tanda dalam bahasa Inggris. Ada empat jenis bus Seoul, yang diberi kode
warna: Biru, Hijau, Kuning dan Merah.

- Bus biru menjalankan perjalanan jarak jauh dan menghubungkan pusat Seoul dengan pinggiran kota.
- Bus hijau melakukan perjalanan jarak pendek dan menghubungkan stasiun kereta bawah tanah dan
rute bus biru utama dengan daerah pemukiman.
- Ada juga bus mini hijau yang menjalankan perjalanan jarak pendek di dalam distrik atau lingkungan.
- Bus kuning menjalankan perjalanan melingkar di pusat kota Seoul dan menghubungkan kawasan
perbelanjaan dan wisata utama.

Bus-bus ini memberi para pelancong cara yang menyenangkan dan murah untuk berkeliling dan
menjelajahi pusat kota Seoul.

Bus merah melakukan rute ekspres antara Seoul dan daerah metropolitan kota.

Bus merah tidak menawarkan diskon meskipun kamu menggunakan kartu transportasi dan paling baik
digunakan untuk pergi ke tempat-tempat seperti Suwon dan Incheon .
Naik bus di Seoul selama jam sibuk bukanlah ide yang bagus karena mereka cenderung ramai.

Jam bus: Bervariasi tergantung pada rute, tetapi sebagian besar layanan rute dari 04:30 hingga 01:00
setiap hari

Jadwal bus: 5 hingga 15 menit

Tarif bus

- Bus biru dan hijau: 1.050 won setara setara Rp 14 ribu 10 km pertama, kemudian dari 10 km 100
won setara Rp 1.336,44 untuk setiap 5 km

- Bis kuning: 850 won setara Rp 11 ribu10 km pertama, kemudian dari 10 km 100 won setara Rp
1.336,44 untuk setiap 5 km

- Bus merah: 1,850 won setara Rp 24 ribu 10 km pertama, kemudian dari 10 km 100 won setara Rp
1.336,44 untuk setiap 5 km

Catatan

- Tarif di atas disediakan untuk kartu T-Money.


Jika menggunakan kartu perjalanan tunggal, harus membayar 100 won lebih banyak .

- Jika menggunakan kartu T-Money, transfer dari dan ke metro dan bus hingga 5 kali tanpa biaya
tambahan.

Transfer gratis hanya berlaku ketika naik metro atau bus lain dalam waktu 30 menit (atau dalam
waktu 1 jam dari pukul 21:00 hingga 07:00) setelah keluar dari yang sebelumnya.

3. Taksi Seoul
Bepergian di Seoul menggunakan taksi tidak murah.

Namun dapat membawa kamu ke mana saja yang kamu inginkan ,kapan saja dan menyelamatkan
kamu dari kesulitan karena harus mencari tahu cara menggunakan kereta bawah tanah atau bus
metropolitan kota.

Jika ingin menggunakan taksi tanpa ada masalah, jangan menggunakan layanan ini selama jam sibuk.

Karena kamu harus menghadapi kemacetan lalu lintas yang cukup sering terjadi.

Ada empat jenis taksi di Seoul: taksi reguler (oranye, putih atau abu-abu), taksi deluxe (warna hitam
dengan tulisan 'deluxe' di pintu), taksi jumbo (warna hitam 7-kursi) dan taksi internasional (hitam atau
hitam) oranye dengan tulisan 'Internasional' di pintu).

Taksi reguler, mewah, dan internasional dapat menampung hingga 4 penumpang, sementara taksi
jumbo dapat memuat hingga 9 penumpang.

Taksi deluxe lebih baru, lebih besar, dan juga lebih mahal daripada taksi biasa.

Taksi internasional , yang dirancang untuk pengunjung asing di Seoul, memiliki pengemudi yang fasih
berbahasa Inggris, China, dan Jepang.

Tarif mereka lebih tinggi dari taksi biasa.

Jumbo taxis cocok untuk kelompok yang terdiri dari 5 hingga 9 orang, atau penumpang dengan
banyak koper.
Mereka jauh lebih mahal daripada taksi biasa.

Semua taksi di Seoul memiliki taksimeter dan kebanyakan dari mereka menerima kartu kredit dan
kartu transportasi (T-Money) untuk pembayaran.

Cari tanda kartu berwarna oranye berbentuk V di atap taksi untuk memeriksa apakah ia menerima
pembayaran melalui kartu.

Taksi dapat ditemukandi daerah mana saja di Seoul, atau di sekitar hotel-hotel besar dan tempat-
tempat wisata.

Tarif taksi

- Taksi reguler: 3.000 won (Rp 40 ribu) per 2 km pertama, kemudian 100 won (Rp 1.336,44) per setiap
142 m

- Taksi internasional: 3,600 won (Rp 48 ribu) per 2 km pertama, kemudian 120 won (Rp 1.603,73) per
setiap 142 m

- Taksi Deluxe dan Jumbo: 5.000 won (setara Rp 66 ribu) per 3 km pertama, lalu 200 won (Rp
2.672,88) per setiap 164 m

Jam taksi: 24 jam

Catatan

- Jika menggunakan taksi reguler, ada biaya tambahan 20% dari tarif dasar dalam periode antara
00:00 dan 03:59.

Biaya tambahan tidak berlaku untuk taksi deluxe dan jumbo.

- Kebanyakan taksi dilengkapi dengan GPS, yang berarti dapat dengan mudah mencapai tujuan.

4. Bus Wisata Kota Seoul

Sama seperti kota besar lainnya di dunia, Seoul memiliki bus tur sendiri yang memungkinkan
pengunjung untuk menjelajahi kota dan tempat-tempat wisatanya.

Bus-bus wisata ini adalah pilihan ideal bagi pengunjung pertama kali yang ingin mengenal kehidupan
kota di jalan-jalan dan tempat-tempat wisata utama.

Kamu hanya perlu membayar 12.000 won (Rp 160 ribu) untuk tiket yang memberi kamu akses tak
terbatas ke bus.

Bus-bus itu mengikuti rute melingkar yang menghubungkan banyak tempat wisata kota seperti
Menara Seoul, istana Gyeongbokgung, istana Changgyeonggung, pasar Namdaemun, dan pasar
Dongdaemun.

Bus kota berjenjang memungkinkan orang untuk pergi jalan-jalan keliling kota, sementara papan
tingkat dua hanya menyediakan tur Seoul Panorama Course.

Jam layanan: 09:00 - 21:00 Selasa hingga Minggu untuk bertingkat tunggal, dan 09:00 - 17:00 Selasa
hingga Minggu untuk bertingkat ganda

Jadwal layanan: Setiap 30 menit untuk tingkat tunggal, dan setiap jam untuk tingkat dua

Tarif: 12.000 won (Rp 160 ribu) untuk single-decker, dan 15,000 won (Rp 200 ribu) untuk double-
decker

Catatan

- Bus gratis untuk anak-anak di bawah 5 tahun.

- Jika memiliki kartu Seoul City Pass, dapat menikmati banyak diskon pada harga tiket, atau bahkan
mengambil Seoul City Buses gratis di beberapa rute.

5. Kereta gantung Namsan


Kereta gantung Namsan adalah jalur trem udara di Seoul, yang membentang dari pangkalan Namsan
Mountain ke N Seoul Tower, yang merupakan satu tempat wisata paling populer di kota ini.

Setiap mobil kabel dapat mengangkut hingga 48 orang dan memiliki kaca pada keempat sisinya,
memungkinkan pengendara untuk menjelajahi pemandangan indah di pegunungan Seoul.

Untuk mencapai kereta gantung Namsan, gunakan lift luar Namsan (Namsan Oreumi), yang
merupakan elevator luar ruang pertama di Korea.

Lift luar Namsan dapat ditemukan sekitar 15 menit berjalan kaki dari Stasiun Myeong-dong (Seoul
Subway Line 4).

Dibutuhkan lift hanya 2 menit untuk membawa kamu ke kereta gantung.

Jam layanan: 10:00 - 23:00 setiap hari

Jadwal layanan: Setiap 20 menit

Tarif: tiket satu arah 6.000 won (Rp 80 ribu) dan tiket pulang pergi 8.500 won (Rp 113 ribu)

Anda mungkin juga menyukai