Anda di halaman 1dari 2

A.

PROSEDUR OPERASIONAL TINDAKAN YANG DILAKUKAN


a. Tujuan
Tujuan dari desain inovatif ini untuk mengetahui efektifitas dari penggunaan
terapi baby oil dingin pada pasien dengan pruritus dengan intra hemodialisa.

b. Ruang Lingkup
Pasien dengan keluhan pruritus dan sedang menjalankan hemodialisa.
c. Sarana
Alat
 Lemari pendingin
 Termometer
 Selimut
 Baju rumah sakit
Bahan
 Baby oil
d. Prosedur Kerja
Persiapan
1) Siapkan pakaian rumah sakit dan selimut untuk pasien
2) Gunakan lampu atau senter untuk mengkaji adanya luka yang terbuka
3) Cuci tangan dengan menggunakan sabun atau handscrub
4) Gunakan termometer untuk mengukur suhu dari baby oil yaitu 10 – 15 derajat
celsius
Pelaksanaan
1) Ketika melakukan perawatan pruritus selama hemodialisa dengan
mengaplikasikan baby oil dingin atau tidak dingin. Ulangi pemberian setiap
30 – 60 menit sesuai kebutuhan.
2) Ketika melakukan perawatan pruritus atau kulit kering, aplikasikan baby oil
dingin atau tidak dingin pada area yang gatal dan kering. Untuk mencetak
ketidaknyamanan, setiap pemberian baby oil dibatasi selama 15 menit.
3) Ketika melakukan perawatan gatal selama hemodialisa baik pruritus atau
kulit kering, direkomendasikan dalam pemberian baby oil diberikan setiap 30
– 60 menit.
Evaluasi
1) Setelah pemberian baby oil, responden dapat mengganti pakaian dan
beristirahat
2) Setiap perubahan yang terjadi pada tubuh harus dicatat dan
didokumentasikan.
3) Setelah melakukan tindakan, cek suhu lemari pendingin kemudian baby oil
disimpan dalam lemari pendingin. Untuk baby oil yang tidak dingin disimpan
pada suhu lingkungan atau ruang.
Komplikasi
1) Segera hentikan pemberian jika responden mengeluhkan gemetar, mati rasa,
atau nyeri.
2) Ukur vital sign sampai responden stabil dan jaga kehangatan responden.
3) Hubungi dokter jika responden mengeluhkan rasa ketidaknyaman

Anda mungkin juga menyukai