Anda di halaman 1dari 28

Reliability Centered

Maintenane
Kelompok 7
• Roberts Fernandes Pangaribuan (180401137)
• Bagas Alfachry Sitompul (180401141)
• Asmara Lumantobing (18040149)
• Dimas Setya Mahendra (180401150)
• Handrian Damanik (180401151)
Reliability Centered Maintenance
01 02 03
PENGERTIAN PENDAHULUAN TUJUAN

04 05
LANDASAN TEORI CONTOH STUDI KASUS
01 PENGERTIAN
PENGERTIAN
Apa itu Reliability Centered
Maintenance?

Proses sistematik dan metodologi


dalam menentukan cara paling
efektif dan efisien dalam
merencanakan manajemen perbaikan
dalam platform, sistem dan
komponen tertentu.
PENGERTIAN
PENDAHULUAN 02
RCM merupakan bagian penting dari manajemen
hidup mesin. Itu merupakan proses analitik untuk
menentukan strategi manajemen kegagalan,
termasuk kebutuhan predictive maintenance dan
aksi lain yang mendukung keselamatan operasi
dengan menyamaratakan biaya dan kemampuan
TUJUAN
Tujuan utama dari RCM adalah untuk
mempertahankan fungsi sistem dengan
cara mengidentifikasi mode kegagalan
(failure mode) dan memprioritaskan
03
kepentingan dari mode kegagalan
kemudian memilih tindakan perawatan
pencegahan yang efektif dan dapat
diterapkan
04 LANDASAN TEORI
Pembuatan dan Perencanaan
01 RCM
02 03
Menjaga
Analisis Program RCM
Memastikan hasil RCM adalah ‘Living Program’
dari analisis logis
Implementasi yang berarti, membutuhkan
secara teknis, Memberikan manajemen, pelatihan,
dapat dilacak dan keluaran dari RCM benchmarking and proses
memiliki nilai ke dalam program review untuk memberikan
keluaran yang perbaikan feedback dan mengukur
baik kemajuan dari manajemen
aset.
Perencanaan dan Implementasi dari
RCM Program
Identifikasi Tim Perencanaan
● Identifikasi personil untuk mendukung program RCM
● Tentukan Jangkauan dari Analisis
● Identifikasi batasan dari sistem.
● Tentukan tingkatan dari analisis
● Tentukan apakah terdapat tambahan Analisis.
● Identifikasi Peraturan Dasar dan asumsi yang dibutuhkan
● Standard Operating Procedures.
● Sumber data.
● Metode analisis.
● Metode analisis beban-keuntungan.
Kemungkinan kegagalan yang dapat diterima dalam modus kegagalan
tertentu berdasarkan akibat.
● Menentukan Manpower
Bergantung pada komitmen manpower, skill, dukungan organisasi untuk
kemajuan RCM.
● Identifikasi Pelatihan dan Sertifikasi
Identifikasi pelatihan dan sertifikasi untuk tiap elemen pendukung RCM.
● Menimbang Pengunaan Simulasi dan Pemodelan
Simulasi dan Pemodelan dapat diaplikasikan ke seluruh life-cycle untuk
mendukung program RCM.
● Menentukan Sumber Data
Identifikasi kebutuhan data dan sumber, penting dalam mendukung analisa
RCM.
● Identifikasi Kebutuhan Pendanaan
Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat dan mempertahankan program
RCM.Biaya training, biaya perjalanan tim, fasilitas dan biaya material untuk
mendukung program RCM.
Faktor Penting: Partisipasi

RCM Lead/Champion RCM Facilitator

Profesional RCM yang sangat


Mengarahkan usaha perencanaan,
terampil dan berpengalaman,
menyiapkan analisis, analisis
yang mendukung Pemimpin RCM
performa dan keseluruhan
dalam mempersiapkan analisis,
eksekusi
dan memimpin tim analisis
melalui pelaksanaan analisis yang
sebenarnya
Personil Pendukung

Engineering Logistician
Krusial dalam koleksi data dan analisis. Anggota penting dalam mendukung
Personil penting dalam melakukan pengumpulan data dan analisis untuk
analisa RCM dari sistem. mendukung analisa RCM dengan
memberikan keahlian system/supply
chain dan konteks operasi.

Biaya Analis Operators and Maintainers


Melakukan analisa biaya/keuntungan Anggota terpenting dari tim analisis RCM.
dan rekomendasi yang menghasilkan Mereka memiliki pemahaman menyeluruh
analisis dan mendukung proses dari konteks operasi dan mengisi celah yang
budgeting dan eksekusi program. tidak dapat disediakan oleh teknologi IT
dalam kemampuan praktis dan pengalaman
Dalam operasional dan merawat sistem, operator dan maintainer memiliki
pemahaman penuh mengenai filosofi pendukung dan memberikan pendapat.
Tahapan dari informasi : pemilihan keputusan dan komunikasi

● Identifikasi Fungsi Sistem: Apa yang dibutuhkan pengguna dalam konteks operasi
saat ini?
● Identifikasi Kegagalan Fungsional: Dalam cara apa sistem dapat mengalami
kegagalan/gagal memenuhi fungsinya
● Identifikasi Mode Kegagalan: Apa yang menyebabkan kegagalan?
● Identifikasi dari Efek Kegagalan: Apa yang terjadi ketika kegagalan muncul dan apa
efek jika mengalami kegagalan?
● Identifikasi Konsekuensi dari kegagalan: Bagaimana dan mengapa kegagalan
penting? Frekuensi kejadian. Severity of the failure mode
● Menentukan Tugas Perbaikan dan Interval: Apakah kegagalan dapat diprediksi atau
dihindarkan?
● Identifikasi aksi logis: Apa yang mampu dilakukan jika kegagalan tidak mampu
diprediksi atau dihindarkan?
● Identifikasi aksi logis lain: Apa yang mampu dilakukan jika kegagalan tidak mampu
diprediksi atau dihindarkan?
Contoh Standar dari FMEA (RCM Required) Contoh FMECA Format (Tidak memerlukan RCM)
Pengenalan dari Konsekuensi Kegagalan
(Diagram Proses)
Konsekuensi dari tiap kegagalan dapat dikategorikan sebagai:
● Failure Modes
● Keselamatan dan Lingkungan (prioritas 1) dan Ekonomi (prioritas 2).
● Konsekuensi operasional (1st Priority) dan non-operational (2nd Priority).
On-condition tasks (Predictive or Condition Based Maintenance) dapat di-
implementasikan dalam failure mode spesifik untuk perbaikan jika:
● Terdapat potensi kegagalan dan juga pengembangan periode kegagalan
yang dideskripsikan dalam P-F curve.
● Dimungkinkan dalam kondisi interval yang kurang dari interval P-F.
● Waktu terdekat diantara penemuan dari potensi kegagalan dan kejadian
dari kegagalan fungsional haruslah cukup lama untuk mengambil
keputusan, mengurangi dan meminimalisir konsekuensi dari failure mode.
On-Condition Tasks:
● Barang yang telah diinspeksi dan ditinggal. yang menyebabkan failure
mode tidak mungkin dilakukan sebelum pengecekan selanjutnya
dilakukan.
Tim RCM harus meriview hasil untuk memantau pertanyaan berikut:
● Apakah konteks dari operasi berubah?
● Apakah Ekspektasi performa dari equipment berubah?
● Apakah FMEA berubah?
● Apakah konsekuensi dari kegagalan ditinjau untuk alasan
tertentu?
● Apakah tujuan dari perbaikan dipilih dalam pemilihan proses
valid dan perlu dilakukan? Apakah frekuensinya berubah?
● Apakah terdapat metode proaktif lain untuk tiap modus
kegagalan?
● Apakah pekerjaan perbaikan dilaksanakan oleh orang yang
berbeda dari orang yang dipilih?
● Apakah peralatan telah dimodifikasi untuk mengubah tiap fungsi
dari modus kegagalan?
05
STUDI KASUS
PENERAPAN METODE RELIABILITY CENTERED
MAINTENANCE (RCM) BERBASIS WEB PADA SISTEM
PENDINGIN PRIMER DI REAKTOR SERBA GUNA GA.
SIWABESSY
PENERAPAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
(RCM) BERBASIS WEB PADA SISTEM PENDINGIN PRIMER DI
REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY
Terkait fungsinya sebagai pendingin utama reaktor RSG GA. Siwabessy, untuk menjamin
suhu di dalam teras dan reflektor sesuai batas operasi yang diijinkan selama reaktor beroperasi.
Komponen–komponen sistem pendingin primer yang terkait harus mengacu pada daya termal reaktor
dan dapat meminimalkan kebolehjadian kegagalan (failure) pada komponen supaya dalam
pengoperasiannya reaktor aman dan selamat. Pengembangan RCM (Relibility Centered Maintenance)
berbasis web dengan perangkat lunak Free Open Source Software (FOSS) / GPL (General Public License),
akan membantu sebagai sistem informasi pendukung perawatan yang bisa bekerja dalam jaringan
intranet/internet.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui penerapan metode RCM untuk sistem
pendingin primer yaitu dengan mendefinisikan fungsi dan kegagalan fungsi setiap aset-aset dalam sistem
pendingin primer, serta mengidentifikasikan failure mode, failure cause, dan failure effect dari kegagalan
fungsi sistem pendingin primer; (2) pembuatan program komputer metode RCM berbasis web sebagai
sistem informasi pendukung perawatan yang bisa bekerja dalam jaringan intranet/internet dengan
perangkat lunak Free Open Source Software (FOSS) / GPL (General Public License).
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan manajemen perawatan sistem
pendingin primer dengan metode RCM (Reliabiltiy Centered Maintenance), untuk dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan manajemen perawatan yang lebih baik.
Metode RCM
Pemilihan Sistem dan Fungsi dan Kegagalan
Pengumpulan Informasi Fungsional
Pemilihan sistem dan informasi Kinerja dan ketidakmampuan suatu
dalam analisis RCM sistem untuk memenuhi standar
Definisi Batas
Failure Mode and Effect Analysis
Sistem
Mendefinisikan batasan Proses mengidentifikasi
sistem yang akan di kegagalan dari suatu
analisis RCM komponen

Deskripsi Sistem dan Diagram Blok Logic Tree Analysis


Fungsional Mengklasifikasikan failure
Representasi dari fungsi- mode ke dalam beberapa
fungsi utama yang menyusun kategori
sistem tersebut
Gambar 1. Fungsi Pompa :
Memompakan Fluida dari
Tangki A ke Tangki B dengan
Kapasitas 300 m3/Jam Gambar 2. Form Fungsi Sistem dan Fungsi
Kegagalan
Tabel 1. Logic Tree Analysis pada
pompa

Gambar 3. Form Failure Mode and Effect Analysis


(FMEA)
Pemilihan Tindakan (Task Selection)
Pemilihan tindakan merupakan tahap terakhir dari proses analisa RCM.
Dari tiap mode kerusakan dibuat daftar tindakan yang mungkin untuk dilakukan
dan selanjutnya memilih tindakan yang paling efektif

Gambar 4. Diagram Alir Pemilihan


Tindakan
Pembuatan Program Komputer
• Instal Ubuntu 9.04 (Jaunty
Jackalope)
Pembuatan program komputer
berbasis web pada tugas akhir ini
menggunakan operating system
(OS) Ubuntu 9.04 Jaunty Jackalope Gambar 5. Tahapan Awal
Instalasi Ubuntu 9.04
• Apache Web server
Sebelum membuat program
(scripting) komputer, terlebih dahulu
harus diinstal apache web server
melalui synaptic package manager
yang terdapat pada menu di ubuntu
atau bisa secara manual

Gambar 6. Instal Apache Web Server


melalui Synaptic Package Manager
HASIL PEMBAHASAN

Tabel 2. Data Komponen Sistem


Pendingin Primer di RSG GA.
Siwabessy

Gambar 7. Sistem Pendingin Primer


HASIL PEMBAHASAN

Tabel 3. Fungsi dan Kegagalan Fungsi Tabel 4. Hasil Logic Tree


dari Pompa Analysis

Tabel 5. Hasil Task Selection


Proces
KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan adalah sebagai berikut :


• Data kegagalan (failure mode) pada sistem pendingin primer di RSG- GAS
karena kegagalan indikasi pada mechanical 59 %, electrical 31% dan
instrumentation 10%.
• Logic Tree Analysis dari total 54 failure mode menunjukkan bahwa 24 %
diantaranya adalah kategori A, 65 % kategori A/B, 7% kategori B, 4% kategori
C, sedangkan untuk kategori D/A, D/B dan D/C adalah 0%.
• Metode RCM merekomendasikan sebanyak 52 jenis perawatan dari Task
selection untuk diterapkan pada sistem pendingin primer dengan rincian 35%
time directed (18 task), 63% condition directed (33 task) dan 1% failure finding
(1 task).
THANKS
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai