ꦏ꧀ꦏ ꦑ꧀ꦑ ꦒ꧀ꦒ ꦓ꧀ꦓ ꦔ꧀ꦔ ꦲ꧀ ꦲ

k kh g gh ng h

ꦕ꧀ꦕ ꦖ꧀ꦖ ꦗ꧀ꦗ ᬛ᭄ᬛ ꦚ꧀ꦚ ꦯ꧀ꦯ ꦪ꧀ꦪ

c ch j jh ñ ś y

ꦛ꧀ꦛ ꦜ꧀ꦜ ᬟ᭄ᬟ ꦞ꧀ꦞ ꦲ꧀ ꦟ ꦰ꧀ꦰ ꦲ ꦿ

ṭ ṭh ḍ ḍh ṇ ṣ r

ꦠ꧀ꦠ ꦡ꧀ꦡ ꦢ꧀ꦢ ꦣ꧀ꦣ ꦤ꧀ꦤ ꦱ꧀ꦱ ꦭ꧀ꦭ

t th d dh n s l

ꦥ꧀ꦱ ꦦ꧀ꦦ ꦧ꧀ꦧ ꦨ꧀ꦨ ꦲ꧀ ꦩ ꦮ꧀ꦮ

p ph b bh m w

ꦄ ꦆ ᬋ ᬍ ꦌ ꦈ ꦎ
a i ṛĕ ḷĕ é u o

ꦄꦴ ꦇ ᬌ ᬎ ᬐ ᬊ ᬒ
ā ī ṛeu ḷeu ai ū au Commented [RAN1]: Untuk tanda baca anuswara -ng,

ꦄꦼ ꦄꦼꦴ ꦘ
apabila bertemu vokal maka akan kembali menjadi konsonan
ng dengan bunyi vokal tersebut. Selain itu, sebelum huruf h,
k, g, dan ś ditulis dengan konsonan ng.

ĕ eu dña Berlaku juga untuk wisarga -ḥ apabila bertemu vokal

menjadi konsonan h bervokal.

ꦏ꧀ ꦏ꧀ꦶ ꦏ꧀ᬺ ꦏ꧀ꦭꦼ ꦏꦏ꧀ ꦏ꧀꧀ ꦏꦏ꧀ꦴ Untuk r mati di akhir kata ditulis dengan r dengan pemati.
Ada aturan apabila bertemu konsonan setelahnya.

ka ki kṛĕ kḷĕ ké ku ko Apabila dua kata yang berbeda, seperti ꧀ꦴꦗ꧀ ꧀ mājar dan ꦏ꧀꧀꧀

kamu menjadi ꧀ꦗ꧀ꦏ꧀ꦏ꧀꧀, konsonan r menjadi rĕpha di atas k.

ꦏ꧀ꦴ ꦏ꧀ꦷ ꦏ꧀ᬺꦴ ꦏ꧀ꦭꦼꦴ ᬓꦏ꧀ ꦏ꧀ᬹ ᬓꦏ꧀ꦴ Sementara huruf r mati jika ada konsonan lain setelahnya
seperti k dalam satu kata yang sama, maka konsonan tersebut
kā kī kṛeu kḷeu kai kū kau digandakan, kecuali h, p, ph, s, ṣ, ṭ, ṭh, t, dan th, contoh:
ꦕ꧀ꦠ꧀꧀ꦏ꧀ꦏꦭ꧀ꦱꦤ꧀ caturkalpana.

ꦏ꧀ꦼ ꦏ꧀ꦼꦴ ꦏ꧀ꦁ ꦏ꧀ꦃ ꦏ꧀ꦏ ꦏ꧀꧀ Commented [RAN2]: Sastra tidak menggunakan jarak
antarkata. Apabila berada dalam satu kalimat tetap digabung
kĕ keu kang kaḥ rka k (mati) katanya hingga titik.

Konsonan terdiri atas huruf jati dan pasangan. Pasangan

adalah huruf yang dalam tabel ada di bawah atau samping
konsonan jati dan berguna untuk ditempelkan pada konsonan
lain jika sebelumnya konsonan juga seperti sta, berarti s
konsonan jati dan huruf t pasangan. Paling banyak ada tiga
tumpukan konsonan.