ABSTRAK
Perubahan tataguna lahan baik perubahan kategori maupun intensitasnya akan membangkitkan
lalulintas, sehingga kecil ataupun besar akan mempunyai pengaruh terhadap lalu lintas di
sekitarnya. Untuk mengantisipasi terjadinya pengaruh lalu lintas yang cukup besar pada jaringan
transportasi di sekitar pembangunan tersebut, perlu dilakukan kajian analisis dampak lalu lintas
(traffic impact analysis). Analisis dampak lalu lintas atau sering disebut Andalalin adalah suatu studi
khusus yang menilai efek-efek yang ditimbulkan oleh lalu lintas yang dibangkitkan oleh suatu
pengembangan kawasan terhadap jaringan transportasi di sekitarnya.
Pembangunan gedung baru di beberapa bagian kawasan kampus Unsrat seperti pembangunan
Rumah Sakit Kampus, pembangunan gedung kuliah baru di beberapa fakultas, dan pembangunan
gedung baru lainnya diperkirakan akan berpengaruh terhadap volume dan sistem pergerakan lalu
lintas di beberapa jaringan jalan dalam kampus dan jaringan jalan sekitar kampus Universitas Sam
Ratulangi diantaranya adalah ruas Jalan Wolter Monginsidi dan ruas jalan kawasan kelurahan
Bahu, sehingga perlu dilakukan kajian analisa dampak lalu lintas (Andalalin). Misalnya pada ruas
jalan Wolter Monginsidi, sebagai akibat kondisi tataguna lahan jalan tersebut adalah pertokoan dan
merupakan salah satu pintu masuk dan keluar dari kawasan kampus Unsrat, maka di ruas jalan ini
sering terjadi kemacetan pada jam puncak pagi, siang dan sore hari. Kondisi yang sama terjadi pula
di ruas jalan dalam kawasan kampus. Pada jam-jam tertentu sering terjadi kemacetan.
Kata kunci: andalalin, tataguna lahan, pengembangan kawasan, jaringan transportasi.
1
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (133-143)
beberapa fakultas, dan pembangunan gedung di kawasan Kampus Unsrat yang mempunyai
baru lainnya. Pembangunan ini diperkirakan andil besar dalam penambahan pembebanan
akan berpengaruh terhadap volume dan kapasitas jalan harus membuat Analisis
sistem pergerakan lalu lintas di beberapa dampak lalu lintas (Andalalin), agar
jaringan jalan dalam kampus dan jaringan gangguan-gangguan lalu lintas dapat segera
jalan sekitar kampus universitas Sam diketahui sedini mungkin untuk selanjutnya
Ratulangi. Adapun jaringan jalan sekitar digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja
kampus diantaranya adalah ruas Jalan Wolter jalan di dalam dan sekitar Rumah Sakit
Monginsidi dan ruas jalan kawasan Unsrat dan dapat memberikan solusi terbaik
Kelurahan Bahu. untuk mengatasi permasalahan lalu lintas
pada kawasan tersebut. Kegiatan ini
Perumusan Masalah sekaligus untuk memenuhi ketentuan yang
Salah satu gedung yang dibangun di ada dalam peraturan Menteri Perhubungan
areal kampus Universitas Sam Ratulangi Nomor: KM 14 Tahun 2006 tentang
adalah Rumah Sakit Unsrat. Dengan manajemen dan rekayasa lalu lintas di Jalan,
berdirinya Rumah Sakit Unsrat di kawasan pasal 10 ayat 1.
kampus Unsrat maka akan menimbulkan Parameter yang digunakan untuk
tarikan dan bangkitan lalu lintas pada jalan- mengevaluasi kinerja persimpangan, ruas
jalan sekitar Rumah Sakit dan akan jalan dan jalinan yang ditinjau adalah nilai
menambah volume lalu lintas. Meskipun derajat kejenuhan (DS), yang dianggap
nantinya Rumah Sakit Unsrat ini bukan satu- normal jika lebih kecil dari 0,8. Dari hasil
satunya penyebab utama penurunan kinerja analisa persimpangan, ruas jalan dan jaringan
jalan, terjadinya penambahan volume lalu didapatkan DS pada kondisi setelah
lintas jalan akan mengakibatkan kemacetan pembangunan Rumah Sakit dalam keadaan
lalu lintas pada ruas jalan disekitar pusat jenuh pada persimpangan dan jaringan.
perbelanjaan. Hal ini sering diakibatkan oleh Sehingga perlu adanya manajemen lalu-lintas
perilaku pengguna jalan yang kurang untuk mengurangi nilai derajat kejenuhan.
mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Hal lain
yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas Pembatasan Masalah
disebabkan pula oleh adanya pergerakan Penelitian ini memiliki batasan-batasan
kendaraan keluar masuk pusat perbelanjaan sebagai berikut:
dan kendaraan yang menyeberang jalan baik
yang bertujuan untuk menuju ke Rumah Batasan Subtansi
Sakit Unsrat maupun yang bermaksud 1. Penelitian ini membahas Analisis
meninggalkan Rumah Sakit Unsrat. Keadaan Dampak Lalu-Lintas ditinjau dari
tersebut masih pula diperparah dengan bangkitan / tarikan yang terjadi akibat
adanya angkutan umum dengan rute/trayek oleh adanya Kampus Universitas Sam
di sekitar Kampus Unsrat yang berhenti Ratulangi.
untuk menaikkan/menurunkan penumpang, 2. Analisis dilakukan pada tahun 2013
kendaraan parkir di badan jalan yang dapat 3. Jalan yang dijadikan obyek penelitian ini
menambah kesemerawutan jalan dalam dan adalah ruas jalan yang ada dalam
sekitar Rumah Sakit Unsrat serta sekitar kawasan kampus Unsrat, persimpangan
kawasan kampus Unsrat. Kondisi ini dialami jalan kampus dengan ruas Jalan Wolter
oleh Kampus Unsrat, dari kondisi ini maka Monginsidi.
sudah seharusnya Universitas Sam Ratulangi 4. Ruas jalan yang dianalisa semua ruas
membuat analisis dampak lalu lintas untuk jalan dalam kampus Unsrat dan ruas
setiap pembangunan Rumah Sakit Unsrat jalan sekitar kampus Unsrat.
ataupun pusat-pusat kegiatan/gedung lainnya 5. Analisa yang dilakukan adalah analisa
lalu lintas untuk kondisi saat ini dan
analisa lalu lintas pada saat gedung-
gedung baru telah beroperasi (asumsi 6. Data yang digunakan untuk analisa terdiri
awal tahun 2013). dari data primer dan data sekunder.
2
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (133-143)
kota Manado. Data jumlah tarikan Kampus. Data tentang luas bangunan
Kawasan utama dan bangunan parkir yang
didapatkan dari Kampus Universitas Sam
Ratulangi.
Mulai
ANALISIS
ANALISIS
AnalisisDAMPAK LALUlintas
Tarikan lalu LINTAS
Analisis kinerja jaringan dan ruas Analisis
JaringanLalu
Jalan Kawasan
Lintas sistemKampus Universitas Sam Ratulangi
jaringan
SELESAI
5
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (133-143)
6
Tabel 3. Nilai Derajat Kejenuhan (DS)
Volume Kapasitas Derajat
Ruas Jalan Hari/Tanggal Periode waktu Kejenuhan
(smp / jam) (smp/jam) (DS)
Senin, 3 Juni 2013 11.30 – 12.30 2447.8 0.62
Pos Survey 1 : Jalan Rabu, 5 Juni 2013 12.45 – 13.45 2698.1 0.68
3956.37
Wolter Monginsidi
Kamis, 6 Juni 2013 12.00 – 13.00 2499.4 0.63
Senin, 3 Juni 2013 11.45 – 12.45 820 0.16
Pos Survey 2 : Jalan
Kampus (Depan Rabu, 5 Juni 2013 07.45 – 08.45 812 5275.16 0.15
Fakultas Sastra) Kamis, 6 Juni 2013 12.45 – 13.45 870 0.16
Pos Survey 3 : Jalan Senin, 3 Juni 2013 08.45 – 09.45 1006 0.52
Kampus Utara Rabu, 5 Juni 2013 10.00 – 11.00 1024.8 1929 0.53
Menuju ke Jalan
Santo Joseph Kamis, 6 Juni 2013 11.00 – 12.00 819.2 0.42
Pos Survey 4 : Jalan Senin, 3 Juni 2013 15.45 – 16.45 336 0.29
Kampus Selatan Rabu, 5 Juni 2013 12.00 – 13.00 359.2 1157.59 0.31
(Sebelum Simpang
empat perikanan) Kamis, 6 Juni 2013 12.00 – 13.00 349.6 0.30
Pos Survey 5 : Jalan Senin, 3 Juni 2013 11.00 – 12.00 416.8 0.36
Kampus Selatan Rabu, 5 Juni 2013 11.00 – 12.00 439.2 0.38
1157.59
(Sesudah Simpang
empat perikanan) Kamis, 6 Juni 2013 14.45 – 15.45 500.8 0.43
Senin, 3 Juni 2013 07.30 – 08.30 680 0.35
Pos Survey 6 : Jalan
Kampus Barat (Depan Rabu, 5 Juni 2013 12.00 – 13.00 560.8 1929 0.29
Gereja Kampus) Kamis, 6 Juni 2013 11.15 – 12.15 601 0.31
Sumber: Analisa data, 2013
Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa depan Fakultas Sastra. Adapun jumlah
nilai derajat kejenuhan (DS) tinggi pada saat pergerakan yang masuk/keluar kampus
volume meningkat. Begitu juga sebaliknya Universitas Sam Ratulangi melalui ruas jalan
apabila volume menurun maka nilai derajat Wolter Monginsidi sebesar 870 smp/jam.
kejenuhan menurun. Hal ini dapat dilihat Sedangkan di ruas yang satunya lagi melalui
bahwa nilai derajat kejenuhan (DS) tertinggi ruas jalan Kampus Barat (Depan Gereja
terjadi pada hari Rabu 5 Juni 2013 pada ruas Kampus) jumlah pergerakan yang masuk/
Jalan Wolter Monginsidi, dengan nilai keluar kampus Universitas Sam Ratulangi
derajat kejenuhan sebesar 0,68 dan terendah melalui ruas jalan Wolter Monginsidi adalah
terjadi pada hari Rabu 5 Juni 2013 ruas jalan sebesar 680 smp/jam.
depan Fakultas Sastra dengan nilai derajat Berdasarkan kondisi ini dengan volume
kejenuhan 0,15. lalu lintas di ruas jalan Wolter Monginsidi
Dengan nilai derajat kejenuhan atau sebesar 2698,1 smp jam maka memerlukan
degree of saturation (DS) dari hasil analisa penanganan khusus pada lokasi:
data lapangan terlihat bahwa nilai derajat persimpangan tiga lengan antara jalan
kejenuhan tertinggi yang terjadi pada ruas Wolter Monginsidi dengan ruas jalan
adalah 0,68 < 1,00, berarti tingkat pelayanan Kampus.
ruas jalan tersebut masuk dalam kategori C persimpangan tiga lengan antara jalan
dengan batas lingkup (V/C) 0,45-0,74 yaitu Wolter Monginsidi dengan ruas jalan
kondisi arus stabil, tetapi kecepatan operasi Kampus Barat.
dan gerak kendaraan dipengaruhi oleh besar Adapun usulan penanganannya sebagai
volume lalu lintas. Pengemudi dibatasi berikut: untuk masuk Kawasan Kampus
dalam memilih kecepatan. harus melalui persimpangan tiga lengan
Data kendaraan yang masuk ke kawasan antara jalan Wolter Monginsidi dengan ruas
kampus Universitas Sam Ratulangi melalui jalan Kampus dan untuk keluar melalui
ruas jalan Wolter Monginsidi diketahui persimpangan tiga lengan antara jalan Wolter
melalui data volume dari ruas jalan Kampus Monginsidi dengan ruas jalan Kampus Barat.
Sebagai Pintu Masuk
Tabel 4. Analisa Kebutuhan Peta Parkir kawasan Kampus Universitas Sam Ratulangi
No Peta Parkir Kebutuhan (Demand) Ketersediaan (Supply) Kekurangan
1 Roda Dua 3812 714 3098
2 Roda Empat 565 441 124
Sumber : Hasil Data Olahan, 2013
d) Pos Survey 4: Jalan Kampus Selatan e) Pos Survey 5: Jalan Kampus Selatan
(Sebelum simpang empat per- (Sesudah Simpang empat per-
ikanan) volume lalu lintas tertinggi ikanan) volume lalu lintas tertinggi
sebesar 359,2 smp/jam. sebesar 500,8 smp/jam.
f) Pos Survey 6: Jalan Kampus Barat b) Pos Survey 2: Jalan Kampus (Depan
(Depan Gereja Kampus) volume Fakultas Sastra) nilai derajat
lalu lintas tertinggi sebesar 680,0 kejenuhan (DS) sebesar 0,16.
smp/jam. c) Pos Survey 3: Jalan Kampus Utara
4) Hasil rekapitulasi perhitungan kecepatan menuju ke Jalan Santo Joseph nilai
kendaraan untuk 6 pos survey yaitu: derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,53.
a) Pos Survey 1: Jalan Wolter Mongin- d) Pos Survey 4: Jalan Kampus Selatan
sidi kecepatan kendaraan tertinggi (Sebelum Simpang empat per-
sebesar 41,143 km/jam dan ikanan) nilai derajat kejenuhan (DS)
kecepatan terendah sebesar 15,607 sebesar 0,31.
km/jam. e) Pos Survey 5: Jalan Kampus Selatan
b) Pos Survey 2: Jalan Kampus (Depan (Sesudah Simpang empat per-
Fakultas Sastra) kecepatan kendara- ikanan) nilai derajat kejenuhan (DS)
an sebesar 34,450 km/jam dan sebesar 0,43.
kecepatan terendah sebesar 13,891 f) Pos Survey 6: Jalan Kampus Barat
km/jam. (Depan Gereja Kampus) nilai
c) Pos Survey 3: Jalan Kampus Utara derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,35
menuju ke Jalan Santo Joseph 6) Berdasarkan kondisi dengan volume lalu
kecepatan kendaraan sebesar 41,32 lintas di ruas jalan Wolter Monginsidi
km/jam dan kecepatan terendah sebesar 2698,1 smp/jam maka memerlu-
sebesar 21,90 km/jam. kan penanganan khusus pada lokasi:
d) Pos Survey 4: Jalan Kampus Selatan a) persimpangan tiga lengan antara
(Sebelum simpang empat per- jalan Wolter Monginsidi dengan
ikanan) kecepatan kendaraan se- ruas jalan Kampus.
besar 24,64 km/jam dan kecepatan b) persimpangan tiga lengan antara
terendah sebesar 10,29 km/jam. jalan wolter monginsidi dengan ruas
e) Pos Survey 5: Jalan Kampus Selatan jalan Kampus Barat.
(Sesudah simpang empat per- Adapun usulan penanganan di
ikanan) kecepatan kendaraan se- persimpangan ini adalah untuk masuk
besar 24,58 km/jam dan kecepatan kawasan kampus di melalui persim-
terendah sebesar 11,50 km/jam. pangan tiga lengan antara jalan wolter
f) Pos Survey 6: Jalan Kampus Barat monginsidi dengan ruas jalan Kampus
(Depan Gereja Kampus) kecepatan dan untuk keluar melalui persimpangan
kendaraan tertinggi sebesar 38,503 tiga lengan antara jalan wolter
km/jam dan kecepatan terendah monginsidi dengan ruas jalan Kampus
sebesar 13,585 km/jam. Barat.
5) Nilai derajat kejenuhan (DS) untuk 6 7) Data kendaraan yang masuk maupun
ruas jalan yang ditinjau adalah sebagai keluar ke kawasan kampus Universitas
berikut: Sam Ratulangi melalui ruas Jalan Santo
a) Pos Survey 1: Jalan Wolter Mongin- Joseph, berdasarkan hasil survey dike-
sidi nilai derajat kejenuhan (DS) tahui melalui data volume dari ruas jalan
sebesar 0,68. Kampus Utara menuju ke ruas Jalan
Santo Joseph diperoleh data volume
sebesar 1024,8 smp/jam. Berdasarkan
kondisi volume yang masih rendah dan
kondisi geometrik simpang yang baik
maka kondisi geometrik yang ada sudah
dapat berfungsi sebagai pintu masuk
maupun keluar kampus Universitas Sam
Ratulangi.
Saran 1.) Dalam perencanaan pengembangan suatu
kawasan atau perencanaan tata ruang Bina Marga, Departemen Pekerjaan
suatu wilayah hendaknya selalu Umum, Jakarta.
terintegrasi dengan perencanaan jaringan
transportasi kawasan tersebut, sehingga Anonim, 1997. Pemodelan Sistem Transpor-
dampak lalu lintas yang timbul dapat tasi, LPM ITB bekerja sama dengan
diminimalkan dan memudahkan dalam KBK Rekayasa Transportasi, ITB,
penanganan. Bandung.
2.) Diperlukan kajian lebih lanjut dari Alqifari, 2000. Analisis Regresi (Teori,
penelitian ini terutama dampak peng- Kasus dan Solusi). Penerbit BPFE
operasian dari masing-masing gedung Yogyakarta.
baru di kawasan Kampus Unsrat Dikun, S. dan Arief, D., 1993. Strategi
terhadap aspek lingkungan berupa Pemecahan Masalah Luas Bangunan
kebisingan, polusi dan getaran serta dan Lalu Lintas, Bahan Seminar
umur konstruksi dan saat pembangunan Dampak pemanfaatan Intensitas lahan
gedung baru. gedung tinggi/Superblok di Jakarta
3.) Solusi yang dapat dilakukan adalah: terhadap lalu lintas disekitarnya,
a) Mengatur ruas jalan dalam kampus Universitas Taruma Negara bekerja
dan sekitar kampus dengan cara sama dengan Pemerintah DKI Jakarta.
menghapus pangkalan ojek yang ada
dipinggir jalan (persimpangan) serta Hobbs F. D., 1999. Perencanaan dan Teknik
membuat halte untuk tempat pember- Lalu Lintas. Gajah Mada, University
hentian angkutan umum sehingga Press.
tidak mengganggu arus lalu lintas Johara Jayadinata, 1986. Tata Guna Tanah
serta tidak menurunkan kapasitas Dalam Perencanaan Pedesaan
jalan jalan itu sendiri. Perkotaan dan Wilayah, Penerbit ITB
b) Membuat pengaturan lalu lintas untuk Bandung.
kendaraan yang masuk ataupun yang LPM ITB, 1997. Modul Pelatihan Mana-
keluar dari kawasan kampus dari jemen Lalu Lintas Perkotaan, ITB
jalan Wolter Monginsidi. Bandung.
c) Menyediakan fasilitas bagi penye-
berang jalan baik zebra cross dan Morlok E. K., 1991. Pengantar Teknik dan
fasilitas trotoar dengan berpelindung Perencanaan Transportasi, Penerbit
atap yang menghubungkan semua Erlangga, Jakarta.
Halte dengan semua Fakultas. Nasution, 1998. Metode Research Penelitian
d) Memerlukan pembangunan lahan Ilmiah, Bandung.
parkir dengan sistem vertikal (gedung Ortuzar and Williumsen, 1990. Modelling
parkir). Transport, John Willey & Sons Ltd,
England.
DAFTAR PUSTAKA Riduwan dan Akdon. 2008. Rumus dan Data
Dalam Analisis Statiska, Alfabeta
Anonim, 1996. Perencanaan Transportasi, Bandung.
LPM ITB bekerja sama dengan KBK Susanti M. 2010. Statistika Deskriptif &
Rekayasa Transportasi, ITB, Bandung. Induktif, Edisi pertama, Graha Ilmu
Anonim, 1997. Manual Kapasitas Jalan Yogyakarta.
Indonesia (MKJI), Direktorat Jenderal Tamin Ofyar, Z. 2000. Perencanaan dan
Pemodelan Transportasi, Edisi kedua.
ITB Bandung.