1. Apakah etugas memberikan salam, senyum dan sapa?
2. Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk berbaring di tempat tidur? 3. Apakah petugas melakukan informed consent? 4. Apakah petugas meyiapkan perlengkapan alat? a. Troli bagian atas berisi : Bak instrument besar berisi ( Partus Set Besar) yang berisi : 2 sarung tangan steril Duk steril Kateter nelaton 1 buah ½ kocher 1 buah Klem tali pusat 2 buah Gunting tali pusat 1 buah Benang tali pusat Kasa steril Gunting Episiotomi 1 buah Delee Kom tertutup berisi kapas DTT yang berjumlah 8 buah Kom terbuka berisi tisu Kom berisi betadin Spuit 3 cc 2 buah Obat – obatan seperti oksitosin dan metergin Delee Lenec / Dopler Jam tangan Gelas berisi air minum infuse set ( jika perlu ) 2. b. Troli Bagian bawah berisi : Alat untuk TTV ( Tensimeter, Stetoskop, Termometer Axilla ) Botol berisi air bersih dan air klorin Nierbekken 2 buah Tempat plasenta Handuk besar 2 buah Perlengkapan ibu seperti : baju ibu, kain, BH, CD, Softex dan gurita Perlengkapan bayi seperti : baju bayi, popok, bedong dan topi bayi c. APD yang terdiri dari: topi, kacamata google, masker, celemek, handuk kecil dan sepatu boot ) d. Underpads e. Lampu Sorot f. Tabung Oksigen g. Tiang infuse h. Baskom berisi air 2 buah yang berisi air klorin untuk rendam sarung tangan dan alat i. Ember klorin untuk membersihkan tempat tidur atau semprotan berisi air klorin dan air bersih j. Troli berisi waskom 2 buah untuk mandi ibu k. Waslap 4 buah l. Tempat sampah yang terdiri dari Tempat sampah medis berwarna kuning Tempat sampah non medis / kering berwarna hitam 5. Apakah petugas mengenali tanda gejala kala dua? a. Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran b. Ibu merasakan regangan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina c. Perineum tampak menonjol d. Vulva dan spinger ani membuka 6. Apakah petugas menyiapkan pertolongan persalinan? a. Apakah petugas memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obata esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk asfiksia → tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi? Menggelar kain diatas perut ibu, tempat resusitasi dan ganjal bahu bayi Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril pakai di dalam b. Apakah petugas memakai celemek plastik? c. Apakah petugas melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai dan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian mengeringkan tangan dan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering? d. Apakah petugas memakai sarung tangan DTT untuk melakukan periksa dalam? e. Apakah petugas memasukan oksitosin ke dalam tabung suntik? 7. Apakah petugas memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik? a. Apakah petugas membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT? Apakah petugas membersihkan dengan seksama dari arah depan kebelakang Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja? Apakah petugas membuang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yangtersedia? Apakah petugas mengganti sarung tangan jika terkontaminasi? b. Apakah petugas melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap? c. Apakah petugas melakukan amniotomi bila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan sudah lengkap? d. Apakah petugas memeriksa denyut jantung janin ( DJJ ) setelah kontraksi / saat relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal? e. Apakah petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil penilaian serta asuhan lainnya dalam partograf? 8. Apakah petugas menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran? 9. Apakah petugas meritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan membantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya? 10. Apakah petugas menjelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar? 11. Apakah petugas melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran? 12. Apakah petugas mengnjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit? 13. Apakah petugas mempersiapan pertolongan kelahiran bayi? a. Apakah petugas meletakkan handuk bersih untuk mengeringkan bayi diperut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm? b. Apakah petugas meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu? c. Apakah petugas memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan? 14. Apakah petugas melahirkan kepala setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm dengan mebuka vulva melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering dan tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala? 15. Apakah petugas menganjurkan ibu untuk menahan perlahan sambil bernapas cepat dan dangkal? a. Apakah petugas memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi dan segera melanjutkan proses kelahiran bayi? b. Apakah petugas melepaskan lewat bagian atas kepala bayi jika tali pusat melilit leher secara longgar? c. Apakah petugas mengklem tali pusat didua tempat dan memotong diantara dua klem Jika tali pusat melilit leher secara kuat? 16. Apakah petugas melahirkan bahu setelah kepala melakukan putaran paksi luar dengan memegang secara biparental? 17. Apakah petugas mengajurkan ibu untuk meneran saat kontraksi dan petugas menggerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan menggerakannya ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang? 18. Apakah petugas melahirkan badan dan tungkai setelah kedua bahu lahir, dengan menggeser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah? 19. Apakah petugas menulusuri tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki setelah tubuh dan lengan lahir? 20. Apakah etugas melakukan penanganan bayi baru lahir? a. Apakah petugas memastikan bayi menangis kuat dan bernafas tanpa kesulitan? b. Apakah petugas memastikan bayi bergerak dengan aktif? c. Apakah petugas mengringkan dan memposisikan tubuh bayi diatas perut ibu? d. Apakah petugas memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi dalam uterus? 21. Apakah petugas memberitahukan pada ibu bahwa penolong akan menyuntikkan oksitosin? 22. Apakah petugas menyuntikan oksitosin 10 unit? 23. Apakah petugas memotong dan mengikat tali pusat dengan satu tangan, mengangkat tali pusat yang telah dijepit kemudian melakukan pengguntingan tali diantara 2 klem? 24. Apakah petugas melakukakan penatalaksanaan aktif kala tiga? a. Apakah petugas memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva? b. Apakah petugas meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas simpisis untuk mendeteksi kemudian tangan lain menegangkan tali pusat? c. Apakah petugas meregangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang–atas (dorsokranial) secara hati-hati setelah uterus berkontraksi untuk mencegah inversio uteri? 25. Apakah petugas melakukan penegangan hingga plasenta terlepas, dan meminta ibu meneran sambil petugas menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir tetap melakukan tekanan dorsokranial? a. Apakah petugas memberi dosis ulangan oksitosin 10 unit IM jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit? b. Apakah petugas melakukan kateteriasi (aseptik) jika kandung kemih penuh 26. Apakah petugas melahirkan plasenta dengan kedua tangan saat plasenta muncul di introitus vagina dengan memegang dan memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilih kemudian melahirkannya? 27. Apakah petugas menempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan? 28. Apakah petugas melakukan ekspolarasi sisa selaput? 29. Apakah petugas merangsang taktil selama 15 detik? 30. Apakah petugas menilai perdarahan dengan memeriksa sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan memastikan selaput ketuban lengkap dan utuh? 31. Apakah petugas memasukkan plasenta kedalam kantung plastik atau tempat khusus? 32. Apakah petugas mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum dan melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan? 33. Apakah petugas melakukan asuhan pasca persalinan dengan mengajarkan ibu inisiasi menyusui dini? a. Apakah petugas melakukan penimbangan pada bayi? b. Apakah petugas memberikan salep mata antibiotik profilaksis? c. Apakah petugas menyuntikan vitamin K1 secara intramuskular? d. Apakah petugas menyuntikan imunisasi HEPATITIS B (minimal setelah satu jam pemberian Vitamin K1) ? e. Apakah petugas meletakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu – waktu bisa disusukan? f. Apakah petugas meletakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu didalam satu jam pertama dan membiarkan sampai bayi berhasil? 34. Apakah petugas melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam? 35. Apakah petugas mengajarkan ibu cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi? 36. Apakah petugas mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah? 37. Apakah petugas memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pascapersalinan? 38. Apakah petugas memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama pascapersalinan? 39. Apakah petugas memeriksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik serta suhu tubuh normal? 40. Apakah petugas menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminasi (10 menit)? 41. Apakah petugas mencuci dan membilas peralatan setelah dekontaminasi? 42. Apakah petugas membersihkan badan ibu menggunakan air? 43. Apakah petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian mengeringkan dengan tissue atau handuk yang kering dan bersih? 44. Apakah petugas mendokumentasikan dalam partograf?