Anda di halaman 1dari 73

BAB III

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. CAPAIAN AKTUALISASI ( form 2 )


Setelah berada di tempat kerja yaitu Kejaksaan Negeri
Tapin, peserta segera melaksanakan kegiatan - kegiatan yang telah
direncanakan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab, sesuai
dengan jadwal yang juga telah direncanakan. Apabila terjadi
perubahan jadwal atau perubahan kegiatan yang disetujui Mentor,
maka peserta segera menyampaikan perubahan - perubahan tersebut
kepada Coach. Coach dan Mentor memandu dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan, ketepatan aktualiasi substansi materi pokok
mata pelatihan, kualitas capaian hasil kegiatan, kontribusi hasil
kegiatan terhadap visi - misi, tujuan organisasi dan kontribusi hasil
kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi, untuk kegiatan -
kegiatan yang mengalami perubahan melalui berbagai media
komunikasi seperti WA (WhatsApp) dan E-mail.

Untuk mempermudah penulisan capaian aktualisasi, maka


semua kegiatan yang telah dilaksanakan ditulis dalam formulir 2
Capaian Aktualisasi berikut ini :

37
Kegiatan I : Meminta petunjuk atau berkonsultasi dengan Kasi Pidum
Tgl Pelaksanaan 21 Oktober 2019
Lampiran

Gambar 1.Meminta petunjuk atau berkonsultasi dengan kasi pidum

URAIAN KEGIATAN:
 Meminta izin kepada Kasi Pidum sehubungan dengan Rancangan Aktualisasi.
 Memaparkan mengenai konsep kegiatan Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan.
 Meminta saran serta petunjuk mengenai kegiatan Rancangan Aktualisasi.

38
 Mencatat hasil dari petunjuk Kasi Pidum pada buku catatan.

Indikator Nilai Dasar ANEKA :


 Akuntabilitas
Saat melakukan konsultasi dengan atasan membutuhkan sikap yang baik dan tanggung jawab sudah mempercayakan untuk meminta
pertimbangan.

 Nasionalisme
Menuangkan hasil konsultasi dalam bentuk tertulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
 Etika Publik
Dalam meminta izin dan memaparkan konsep kegiatan menunjukkan sikap sopan serta santun kepada atasan.
 Komitmen Mutu
Berjalannya komunikasi yang baik dengan atasan.
 Anti Korupsi
Menggunakan peralatan kantor sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi pemborosan.
Peran dan Kedudukan ASN :

 WOG
Sebagai wujud kerjasama yang solid maka terjadilah komunikasi dan koordinasi dengan atasan agar mengetahui tujuan dari kegiatan.

 Manajemen ASN
Menanamkan sikap profesional dalam berkonsultasi dengan Kasi Pidum

Kegiatan II : Menyiapkan handphone dan kartu perdana sebagai alat pengiriman permintaan T-10 (surat izin
mengunjungi tahanan)

39
Tgl Pelaksanaan 22 Oktober 2019
Lampiran

Gambar 1. Menyiapkan handphone dan mendownload apk whatsapp sebagai alat dan sarana
permintaan surat megunjungi tahanan (T-10)
URAIAN KEGIATAN:
 Membeli handphone bekas yang masih bagus dan bisa untuk aplikasi whatsapp.
 Membeli kartu perdana untuk dipakai pada handphone tersebut.
 Mengaktifkan kartu perdana.
 Mendownload aplikasi whatsapp.

40
 Login aplikasi whatsapp dan membuat akun dengan nama “Petugas T-10”.
Indikator Nilai Dasar :
 Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut saya harus bertanggung jawab memastikan bahwa handphone dan kartu perdana dalam kondisi bagus dan
siap untuk digunakan.

 Nasionalisme
Dalam membeli handphone dan kartu perdana bertutur kata menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah Kamus Besar
Bahasa Indonesia.

 Etika Publik
Dalam membeli handphone dan kartu perdana harus menampilkan sikap yang ramah dan sopan santun.

 Komitmen Mutu
Mengedepankan efektifitas dan efisiensi dalam menyelesaikan pembuatan akun whatsapp dengan nama “Petugas T-10”.

 Anti Korupsi
Melakukan pekerjaan dengan ikhlas tanpa meminta imbalan dari atasan.
Peran dan Kedudukan ASN :

 WoG
Pemberian informasi perihal pembuatan pemberitahuan hasil putusan PN mengenai besaran denda tilang di facebook dan Instagram pidum
Kejari Mabar adalah bentuk koordinasi internal Kejaksaan Negeri Manggarai Barat agar memperbaiki kualitas kinerja kejaksaan dalam proses
pelayanan tilang sebagai bentuk aktualisasi nilai dasar atau konsep Whole of Government;
 Manajemen ASN
Pembuatan pemberitahuan hasil putusan PN mengenai besaran denda tilang di facebook dan Instagram pidum Kejari Mabar ini merupakan
sudah tugas saya sebagai Staf Pidum yang berkewajiban memaksimalkan pelayanan penegakan hukum dalam pelayanan. Hal ini menunjukan
pemahaman terhadap kewajiban dan peran sebagai Staf TU Pidum sebagai bentuk aktualisasi nilai dasar Manajemen ASN;

41
 Pelayanan Publik
Pembuatan pemberitahuan hasil putusan PN mengenai besaran denda tilang di facebook dan Instagram pidum Kejari Mabar ini meningkatkan
pelayanandengan menerapkan prinsip responsif terhadap kurang maksimalnya jadwal pelayanan tilang sebelumnya. Hal ini sebagai bentuk
aktualisasi Pelayanan Publik.

Kegiatan III : Membuat banner dan mencetak poster untuk sosialisasi tentang permintaan T-10 (surat izin
mengunjungi tahanan) melalui via whatsapp
Tgl Pelaksanaan 24 Oktober 2019
Lampiran

42
Gambar 1. Membuat desain untuk banner dan poster yang akan dibuat di tempat percetakan Ibnu Sina Rantau

43
Gambar 2. Konsultasi dengan Kasi Pidum perihal letak banner prosedur Surat Izin Mengunjungi Tahanan (T-10) secara Online.

URAIAN KEGIATAN:
 Membuat desain untuk banner dan poster yang akan dibuat.
 Berangkat menuju percetakan untuk membuat banner dan poster.
 Menyerahkan desain ke percetakan untuk dibuat banner dan poster.
 Mengambil hasil jadi banner dan poster tersebut di percetakan.
Indikator Nilai Dasar ANEKA :
 Akuntabilitas
Rasa akan tanggung jawab terhadap hasil banner dan poster yang maksimal

 Nasionalisme
Saat membuat banner dan poster menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai ejaan yang terdapat pada KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).

 Etika Publik
Ketika kita menyerahkan desain banner dan poster ke percetakkan harus menampilkan sikap yang ramah dan sopan santun.

 Komitmen Mutu
Mengedepankan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan pembuatan desain agar tidak terjadi kesalahan kata.

 Anti Korupsi
Ketika kita meminta nota di percetakkan harus jujur dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan kepada atasan.

44
Peran dan Kedudukan ASN :

 Manajemen ASN
Menanamkan sikap profesional dan integritas dalam melakukan pembuatan banner dan poster.

Kegiatan IV : Mensosialisasikan tentang T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) secara online kepada keluarga
terdakwa di Rutan Rantau.
Tgl Pelaksanaan 28 Oktober 2019
Lampiran

45
Gambar 1. Menyerahkan Brosur kepada Pihak Rutan.

46
Gambar 2. Melakukan Sosialisasi kepada keluarga terdakwa di rutan rantau

URAIAN KEGIATAN:
 Menyiapkan poster untuk sosialisasi di Rutan Rantau.
 Berangkat menuju Rutan Rantau.
 Meminta izin kepada pihak Rutan Rantau untuk melakukan sosialisasi tentang permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan)
yang menggunakan via whatsapp.
 Melakukan sosialisasi tentang permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) yang menggunakan via whatsapp
Indikator Nilai Dasar ANEKA :
 Akuntabilitas
Bertanggung jawab terhadap apa yang saya sosialisasikan di Rutan Rantau ;
 Nasionalisme
Ketika bersosialisasi di Rutan Rantau menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar .;
 Etika Publik
Sopan dan santun saat bersosialisasi dengan keluarga terdakwa di Rutan Rantau ;
 Komitmen Mutu
Mengutamakan prinsip efektifitas dan efisiensi dalam melakukan sosialisasi sehingga lebih memudahkan keluarga terdakwa dalam
memahaminya;
 Anti Korupsi

47
Melakukan sosialisasi dengan jujur dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan kepada keluarga terdakwa ;
Peran dan Kedudukan ASN :
 WOG
Menjalin komunikasi yang baik dengan pegawai Rutan Rantau.

Kegiatan V : Melakukan pengecekkan aplikasi whatsapp tentang permintaan T-10 ( surat izin mengunjungi
tahanan).
Tgl Pelaksanaan 28 Oktober s/d 5 November 2019
Lampiran

48
Gambar 1. Koordinasi dengan Petugas Pengadilan Negeri Labuan Bajo dan
meminta print out daftar putusan perkara pelanggaran lalu lintas.

URAIAN KEGIATAN:
 Mengambil handphone pada lemari.
 Membuka aplikasi whatsapp.
 Mengecek aplikasi whatsapp tentang permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan).
 Melihat chat dari keluarga terdakwa apakah keluarga terdakwa sudah mengirimkan bukti persyaratan permintaan T-10 (surat izin
mengunjungi tahanan) seperti memfoto KTP keluarga terdakwa dan menulis nama terdakwa.
 Membalas chat permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) bahwa permintaan sedang diproses dan dapat diambil pada
hari senin sampai jumat jam 09.00 – 16.00 WITA di Kantor Kejaksaan Negeri Tapin.
 Menghitung banyaknya permintaan pembuatan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) .

Indikator Nilai Dasar ANEKA :


 Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam melakukan pengecekkan permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) jangan sampai ada yang
terlewatkan;
 Nasionalisme
Ketika membalas chat permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ;
 EtikaPublik

49
Harus santun dan sopan ketika membalas chat permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) kepada keluarga terdakwa ;
 Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam membalas chat permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) agar cepat terselesaikan ;
 Anti Korupsi
Bekerja dengan jujur, ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan dari atasan .

Kegiatan VI : Menuliskan permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan)


Tgl Pelaksanaan 05 November 2019
Lampiran

50
Gambar 1. Menulis Permintaan T-10 (Surat Izin Mengunjungi Tahanan).

URAIAN KEGIATAN:
 Menyiapkan formulir T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) dan pulpen.
 Memfotocopy formulir T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) yang sudah di tanda tangan oleh Kasi Pidum.
 Menyiapkan buku bantu RP-9 (register perkara tahap penuntutan) untuk menuliskan data terdakwa.
 Menghitung formulir sesuai permintaan di aplikasi whatsapp.
 Menuliskan formulir T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) sesuai dengan permintaan di aplikasi whatsapp dan buku bantu RP-9
(register perkara tahap penuntutan).
 Memberi stempel pada formulir T-10 (surat izin mengunjungi tahanan)
Indikator Nilai Dasar ANEKA :
 Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam menuliskan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan);
 Nasionalisme
Dalam menuliskan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ;
 Etika Publik
Bersikap sopan dan santun dalam meminta tanda tangan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) kepada Kasi Pidum;
 Komitmen Mutu

51
Ketika menuliskan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) harus efisien waktu serta efektif agar cepat dan tidak ada kesalahan data ;
 Anti Korupsi
Bekerja dengan jujur, ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan dari atasan ;

Kegiatan VII : Menyerahkan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) kepada keluarga terdakwa
Tgl Pelaksanaan 06 November 2019
Lampiran

52
Gambar 1. Menyerahkan Permintaan T-10 (Surat Izin Mengunjungi Tahanan).

URAIAN KEGIATAN:
 Memanggil nama keluarga terdakwa sesuai urutan antriannya.
 Menyerahkan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) kepada keluarga terdakwa
Indikator Nilai Dasar ANEKA :
 Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam menyerahkan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) kepada keluarga terdakwa ;
 Nasionalisme
Dalam berkomunikasi dengan keluarga terdakwa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ;
 Etika Publik
Bersikap ramah terhadap keluarga terdakwa ;
 Komitmen Mutu
Selalu teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam menyerahkan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan ;
 Anti Korupsi
Bekerja dengan jujur, ikhlas dan tidak meminta imbalan kepada keluarga terdakwa ;

53
B. MATRIK LAPORAN AKTUALISASI ( form 3 )
KONTRIBUSI
TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI-NILAI
DAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Meminta 1. Meminta izin kepada 1. Kasi Pidum Akuntabilitas Kontribusi terhadap Satya
petunjuk atau Kasi Pidum memberikan izin Saat melakukan visi Pokok dari hasil
berkonsultasi sehubungan dengan konsultasi dengan atasan Menjadi penegak meminta pertimbangan
dengan Kasi Rancangan Aktualisasi membutuhkan sikap yang hukum yang bersih, dibuat dengan
Pidum baik dan tanggung jawab efektif, efisien serta sesungguhnya, yang
2. Memaparkan 2. Rancangan sudah mempercayakan akuntabel, dengan berlandaskan nilai jujur
mengenai konsep kegiatan sudah untuk meminta menjalankan arahan dalam setiap pekerjaan.
kegiatan Rancangan dipaparkan pertimbangan. atasan dengan
cermat dan teliti. Adhi
Aktualisasi Nasionalisme
Pembuatan hasil
yang akan Menuangkan hasil Kontribusi terhadap
meminta pertimbangan
dilaksanakan konsultasi dalam bentuk misi
dibuat dengan penuh
tertulis dengan Memaksimalkan
3. Mendapatkan tanggung jawab akan
3. Meminta saran serta menggunakan bahasa pelaksanaan fungsi

54
saran dan Indonesia yang baik dan Kejaksaan dalam kewajiban pekerjaan
petunjuk mengenai arahan benar sesuai Kamus pelaksanaan tugas yang ditugaskan.
kegiatan Rancangan rancangan Besar Bahasa Indonesia. dan wewenang, baik
Aktualisasi kegiatan dalam segi kualitas Wicaksana
Etika Publik maupun kuantitas Dalam membuat hasil
4. Petunjuk Kasi Dalam meminta izin dan kegiatan Pidana koordinasi ke dalam
4. Mencatat hasil dari Pidum sudah memaparkan konsep Umum Kejaksaan, bentuk tertulis
petunjuk Kasi Pidum dicatat ke dalam kegiatan menunjukkan secara profesional, menggunakan bahasa
pada buku catatan sikap sopan serta santun transparan dan yang baik.
buku catatan
kepada atasan. bermartabat.

Komitmen Mutu
Berjalannya komunikasi
yang baik dengan atasan.

Anti Korupsi
Menggunakan peralatan
kantor sesuai dengan
kebutuhan agar tidak
terjadi pemborosan.
Manajemen ASN
Menanamkan sikap
profesional dalam
berkonsultasi dengan
Kasi Pidum.
2. Menyiapkan 1. Membeli handphone 1. Mendapatkan Akuntabilitas Kontribusi terhadap SATYA
handphone dan bekas yang masih handphone Dalam melaksanakan visi Dalam menyiapkan
bekas yang

55
kartu perdana bagus dan bisa untuk masih bagus kegiatan tersebut saya Dengan tidak atau membeli
sebagai alat aplikasi whatsapp harus bertanggung jawab menunda-nunda handphone dan kartu
pengiriman 2. Mendapatkan memastikan bahwa pekerjaan perdana harus di dasari
permintaan T-10 2. Membeli kartu perdana kartu perdana handphone dan kartu memanfaatkan waktu dengan rasa jujur tidak
(surat izin untuk dipakai pada baru perdana dalam kondisi seefisien mungkin menambah atau
mengunjungi handphone tersebut bagus dan siap untuk telah berkontribusi mengurangi harga
tahanan) digunakan. terhadap visi aslinya.
3. Kartu perdana
3. Mengaktifkan kartu kejaksaan sebagai
sudah aktif Nasionalisme
perdana lembaga penegak ADHI
Dalam membeli
hukum yang bersih , Bertanggung jawab
4. Aplikasi handphone dan kartu
4. Mendownload aplikasi efektif, efisien, dalam mengaktifkan
whatsapp telah perdana bertutur kata
whatsapp akuntabel untuk kartu perdana secara
terdownload menggunakan bahasa
mewujudkan proses teliti, cermat, tepat dan
Indonesia yang baik dan
hukum secara cepat.
5. Akun whatsapp benar sesuai kaidah
5. Login aplikasi profesional dan
dengan nama Kamus Besar Bahasa
whatsapp dan proporsional. WICAKSANA
“Petugas T-10” Indonesia.
Bijaksana dalam
membuat akun dengan
sudah siap Etika Publik Kontribusi terhadap bekerja dan tidak
nama “Petugas T-10”
digunakan Dalam membeli misi mengandalkan orang
handphone dan kartu Memaksimalkan lain.
perdana harus pelaksanaan fungsi
menampilkan sikap yang Kejaksaan dalam
ramah dan sopan santun. pelaksanaan tugas
dan wewenang, baik
Komitmen Mutu dalam segi kualitas
Mengedepankan maupun kuantitas
efektifitas dan efisiensi kegiatan Pidana
dalam menyelesaikan Umum Kejaksaan,
pembuatan akun secara profesional,

56
whatsapp dengan nama transparan dan
“Petugas T-10”. bermartabat.

Korupsi
Melakukan pekerjaan
dengan ikhlas tanpa
meminta imbalan dari
atasan.
Manajemen ASN
Menanamkan sikap
profesional dan integritas
dalam melakukan
pembuatan akun
whatsapp dengan nama
“Petugas T-10”.

3. Membuat banner 1. Membuat desain 1. Desain banner Akuntabilitas Kontribusi terhadap SATYA
dan mencetak untuk banner dan dan poster Bertanggung jawab akan visi Dalam meminta nota di
poster untuk poster yang akan sudah selesai hasil banner dan poster Menjadi penegak percetakkan harus di
sosialisasi dibuat dibuat agar sesuai apa yang hukum yang bersih, dasari rasa jujur tanpa
tentang diharapkan. efektif, efisien serta menambah maupun
permintaan T-10 2. Berangkat menuju 2. Sampai di akuntabel, dengan mengurangi dari harga
Nasionalisme
(surat izin percetakan untuk tempat menjalankan arahan aslinya, dan
Dalam membuat banner
mengunjungi membuat banner dan percetakkan atasan dengan melaksanakan sesuai
dan poster menggunakan
tahanan) melalui cermat dan teliti. perintah atasan.
poster kata yang baku sesuai
via whatsapp
kaidah Kamus Besar Kontribusi terhadap
ADHI
3. Menyerahkan desain 3. Desain diterima Bahasa Indonesia. misi
Bertanggung jawab
oleh

57
ke percetakan untuk percetakkan dan Komitmen Mutu Memaksimalkan dalam melakukan
dibuat banner dan akan segera Mengedepankan pelaksanaan fungsi desain dan pembuatan
poster dibuat efektifitas dan efisiensi Kejaksaan dalam banner secara teliti,
dalam melakukan desain pelaksanaan tugas cermat, tepat dan
4. Banner dan dan pembuatan banner dan wewenang, baik cepat.
4. Mengambil hasil jadi poster sudah agar tidak terjadi dalam segi kualitas
banner dan poster siap pemborosan. maupun kuantitas WICAKSANA
tersebut di percetakan kegiatan Pidana Bijaksana dalam
Anti Korupsi
Umum Kejaksaan, bekerja dan tidak
Ketika kita meminta nota
secara profesional, mengandalkan orang
di percetakkan harus jujur
transparan dan lain.
tanpa menambah
bermartabat.
maupun mengurangi dari
harga aslinya dan ikhlas
tanpa mengharap imbalan
dari atasan.

Manajemen ASN
Menanamkan sikap
profesional dan integritas
dalam melakukan
pembuatan banner dan
poster.

4. Bersosialisasi 1. Menyiapkan banner 1. Banner dan Akuntabilitas Kontribusi terhadap Satya


dengan keluarga dan poster untuk poster sudah Bertanggung jawab visi Dalam bersosialisasi di
terdakwa di sosialisasi di Rutan siap digunakan terhadap apa yang saya Menjadi penegak Rutan Kandangan
Rutan Rantau Rantau untuk sosialisasi sosialisasikan di Rutan hukum yang bersih, berlandaskan nilai jujur
Rantau. efektif, efisien serta dalam setiap pekerjaan.

58
2. Berangkat menuju 2. Telah tiba di akuntabel, dengan
Rutan Rantau Rutan Rantau Nasionalisme menjalankan arahan Adhi
Ketika bersosialisasi di atasan dengan Dalam bersosialisasi di
3. Pihak Rutan Rutan Rantau cermat dan teliti. Rutan Kandangan
3. Meminta izin kepada memberi izin menggunakan bahasa dengan penuh
Kontribusi terhadap
pihak Rutan Rantau untuk sosialisasi Indonesia yang baik dan tanggung jawab akan
misi
untuk melakukan tentang benar sesuai kaidah kewajiban pekerjaan
Memaksimalkan
sosialisasi tentang permintaan T-10 Kamus Besar Bahasa yang ditugaskan.
pelaksanaan fungsi
permintaan T-10 Indonesia.
(surat izin Kejaksaan dalam
(surat izin mengunjungi Etika publik pelaksanaan tugas
Wicaksana
mengunjungi tahanan) tahanan) yang Dalam meminta izin untuk dan wewenang, baik
Dalam bersosialisasi di
yang menggunakan menggunakan bersosialisasi di Rutan dalam segi kualitas
Rutan Rantau
via whatsapp via whatsapp Rantau menggunakan maupun kuantitas
menggunakan bahasa
tutur kata yang sopan dan kegiatan Pidana
yang baik.
4. Sosialisasi dapat santun. Umum Kejaksaan,
4. Melakukan sosialisasi diterima dengan secara profesional,
Komitmen Mutu
tentang permintaan T- baik oleh transparan dan
Mengedepankan
10 (surat izin keluarga bermartabat.
efektifitas dan efisiensi
mengunjungi tahanan) terdakwa dalam sosialisasi
yang menggunakan sehingga lebih
via whatsapp memudahkan keluarga
terdakwa dalam
memahaminya.

Anti Korupsi
Tidak meminta imbalan
kepada keluarga

59
terdakwa.

Whole Of Government
Menjalin komunikasi yang
baik dengan pegawai
Rutan Rantau.
5. Melakukan 1. Mengambil 1. Handphone Akuntabilitas Kontribusi terhadap SATYA
pengecekkan handphone pada telah diambil Bertanggung jawab akan visi Dalam mengecek
aplikasi lemari pengecekkan aplikasi Menjadi penegak aplikasi whatsapp
whatsapp whatsapp tentang hukum yang bersih, tentang permintaan T-
tentang 2. Membuka aplikasi 2. Aplikasi permintaan T-10 (surat efektif, efisien serta 10 (surat izin
permintaan T-10 whatsapp whatsapp telah izin mengunjungi akuntabel, dengan mengunjungi tahanan)
(surat izin dibuka tahanan) jangan sampai menjalankan arahan harus di dasari dengan
mengunjungi ada yang terlewatkan. atasan dengan rasa jujur.
tahanan) 3. Mengecek aplikasi 3. Mengetahui cermat dan teliti.
Nasionalisme ADHI
whatsapp tentang siapa saja yang Ketika membalas chat Kontribusi terhadap Dalam menghitung
permintaan T-10 meminta T-10 permintaan T-10 (surat misi banyaknya permintaan
(surat izin (surat izin izin mengunjungi Mengoptimalkan pembuatan T-10 (surat
mengunjungi tahanan) mengunjungi tahanan) menggunakan pengecekkan izin mengunjungi
tahanan) bahasa Indonesia yang aplikasi whatsapp tahanan) dengan penuh
baik dan benar sesuai tentang permintaan rasa tanggungjawab.
kaidah Kamus Besar T-10 (surat izin
4. Membalas chat 4. Keluarga Bahasa Indonesia. mengunjungi WICAKSANA
permintaan T-10 terdakwa tahanan) secara teliti, Bijaksana dalam
(surat izin menerima Etika Publik cepat, tepat dan tidak bekerja dan tidak
mengunjungi tahanan) balasan chat ketika membalas chat menunda-nunda mengandalkan orang
bahwa permintaan bahwa permintaan T-10 (surat pekerjaan. lain.
sedang diproses dan permintaanya izin mengunjungi

60
dapat diambil pada sedang diproses tahanan) kepada keluarga
hari senin atau rabu dan dapat terdakwa menggunakan
jam 09.00 WITA diambil pada bahasa yang sopan dan
hari senin atau santun.
rabu jam 09.00
WITA Komitmen Mutu
Dalam mengecek aplikasi
5. Menghitung 5. Mengetahui whatsapp tentang
banyaknya permintaan T-10 (surat
berapa banyak
permintaan izin mengunjungi
permintaan T-
pembuatan T-10 tahanan) harus efisien
10 (surat izin
waktu serta efektif agar
(surat izin mengunjungi cepat dan tidak ada yang
mengunjungi tahanan) tahanan) yang terlewatkan.
masuk
Anti Korupsi
Bekerja dengan jujur,
ikhlas dan tanpa
mengharapkan imbalan
dari atasan.
6. Menuliskan 1. Menyiapkan formulir 1. Formulir T-10 Akuntabilitas Kontribusi terhadap SATYA
permintaan T-10 T-10 (surat izin (surat izin Saat mengisi formulir T- visi Dalam menuliskan
(surat izin mengunjungi tahanan) mengunjungi 10 (surat izin Dengan tidak formulir T-10 (surat izin
mengunjungi dan pulpen tahanan) dan mengunjungi tahanan) menunda-nunda mengunjungi tahanan)
tahanan) pulpen sudah dilakukan dengan penuh pekerjaan sesuai dengan
siap rasa tanggung jawab. memanfaatkan waktu permintaan di aplikasi
seefisien mungkin whatsapp dan buku
2. Memfotocopy formulir 2. Formulir T-10 Nasionalisme telah berkontribusi bantu RP-9 (register
Dalam mengisi formulir terhadap visi perkara tahap

61
T-10 (surat izin (surat izin T-10 (surat izin kejaksaan sebagai penuntutan) harus di
mengunjungi tahanan) mengunjungi mengunjungi tahanan) lembaga penegak dasari dengan rasa
yang sudah di tanda tahanan) yang menggunakan bahasa hukum yang bersih , jujur, melaksanakan
tangan oleh Kasi sudah di tanda Indonesia yang baik dan efektif, efisien, sesuai perintah atasan.
Pidum tangan oleh Kasi benar sesuai kaidah akuntabel untuk
Kamus Besar Bahasa mewujudkan proses ADHI
Pidum sudah di
Indonesia. hukum secara Dalammenuliskan
fotocopy
profesional dan formulir T-10 (surat izin
Etika Publik proporsional. mengunjungi tahanan)
3. Menyiapkan buku 3. Buku bantu RP-
Bersikap sopan dan sesuai dengan
bantu RP-9 (register 9 (register Kontribusi terhadap
santun dalam meminta permintaan di aplikasi
perkara tahap perkara tahap misi
tanda tangan T-10 (surat whatsapp dan buku
penuntutan) untuk penuntutan) Mengoptimalkan bantu RP-9 (register
izin mengunjungi
menuliskan data untuk dalam menuliskan perkara tahap
tahanan) kepada Kasi
terdakwa menuliskan data formulir T-10 (surat penuntutan) dengan
Pidum.
terdakwa sudah izin mengunjungi penuh rasa
siap tahanan) sesuai tanggungjawab ,
Komitmen Mutu
dengan permintaan semangat, dan
Dalam menuliskan
4. Menghitung formulir 4. Formulir sudah di aplikasi whatsapp pengabdian.
formulir T-10 (surat izin
sesuai permintaan di dan buku bantu RP-9
dihitung sesuai mengunjungi tahanan
aplikasi whatsapp (register perkara WICAKSANA
permintaan di harus efisien waktu serta
tahap penuntutan) Bijaksana dalam
aplikasi efektif agar saat keluarga
secara penuh melaksanakan
whatsapp terdakwa datang
tanggung jawab dan pekerjaan dan perintah
mengambil formulir sudah
5. Menuliskan formulir T- kejujuran. atasan.
5. Formulir T-10 dalam keadaan siap.
10 (surat izin (surat izin
mengunjungi tahanan) mengunjungi
sesuai dengan tahanan) sudah Anti Korupsi

62
permintaan di aplikasi ditulis sesuai Bekerja dengan jujur,
whatsapp dan buku dengan ikhlas dan tanpa
bantu RP-9 (register permintaan di mengharapkan imbalan
perkara tahap aplikasi dari atasan.
penuntutan) whatsapp dan
buku bantu RP-9 Manajemen ASN
(register perkara Bahwa dalam menuliskan
formulir T-10 (surat izin
tahap
mengunjungi tahanan)
penuntutan)
sesuai dengan data
6. Memberi stempel buku bantu RP-9 (register
6. Formulir T-10
pada formulir T-10 perkara tahap
(surat izin penuntutan).
(surat izin mengunjungi
mengunjungi tahanan) tahanan) sudah
diberi stempel

7. Menyerahkan T- 1. Memanggil nama 1. Keluarga Akuntabilitas Kontribusi terhadap SATYA


10 (surat izin keluarga terdakwa terdakwa datang Bertanggung jawaban visi Dalam menyerahkan
mengunjungi sesuai urutan ke loket antrian atas T-10 (surat izin Dengan tidak T-10 (surat izin
tahanan) kepada antriannya. mengunjungi tahanan) menunda-nunda mengunjungi tahanan)
keluarga yang sudah dibuat dan pekerjaan di dasari rasa jujur
terdakwa 2. Menyerahkan T-10 2. Keluarga diserahkan ke keluarga memanfaatkan waktu tanpa meminta uang
(surat izin terdakwa terdakwa. seefisien mungkin kepada keluarga
mengunjungi tahanan) menerima T-10 telah berkontribusi terdakwa dan
(surat izin Nasionalisme terhadap visi melaksanakan sesuai
kepada keluarga
Berkomunikasi dengan kejaksaan sebagai perintah atasan.
terdakwa. mengunjungi
keluarga terdakwa lembaga penegak
tahanan) ADHI
menggunakan bahasa hukum yang bersih ,

63
Indonesia yang baik dan efektif, efisien, Dalam menyerahkan
benar karena kita akuntabel untuk T-10 (surat izin
berbeda latar belakang mewujudkan proses mengunjungi tahanan)
suku. hukum secara dengan penuh rasa
profesional dan tanggungjawab ,
Etika Publik proporsional. semangat, dan
Ketika memberikan T-10 pengabdian.
Kontribusi terhadap
(surat izin mengunjungi
misi WICAKSANA
tahanan) haruslah tetap
Mengoptimalkan Bijaksana dalam tutur
ramah dan beretika
permintaan kata dan tingkah laku
santun.
pembuatan T-10 khususnya dalam
(surat izin menyerahkan T-10
Komitmen Mutu
mengunjungi (surat izin mengunjungi
Dalam menyerahkan T-10
tahanan) secara tahanan) kepada
(surat izin mengunjungi
penuh tanggung keluarga terdakwa.
tahanan) kepada keluarga
jawab, kejujuran.
harus benar jangan
sampai tertukar dengan
keluarga terdakwa yang
lain.

Anti Korupsi
Bekerja dengan jujur,
ikhlas dan tanpa meminta
imbalan dari keluarga
terdakwa.

Pelayanan Publik

64
Mungkin ketika ada
keluarga terdakwa yang
ingin mengunjungi
terdakwa tetapi keluarga
terdakwa tidak tahu kalau
terdakwa ternyata sudah
di limpah ke Pengadilan,
kita memberi tahu bahwa
meminta surat besuknya
langsung di Pengadilan
tidak di Kejaksaan lagi.

C. JADWAL IMPLEMENTASI AKTUALISASI ( form 4 )

Nama : A.M. SYAYYID AL HAFIDZ


Instansi : KEJAKSAAN RI
Tempat Aktualisasi : KEJAKSAAN NEGERI TAPIN

TGL
NO KEGIATAN NILAI DASAR OUTPUT
PELAKSANAN

65
1 Meminta Akuntabilitas 21 Oktober 2019 1. Kasi Pidum memberikan
petunjuk atau Saat melakukan konsultasi dengan izin
berkonsultasi atasan membutuhkan sikap yang baik 2. Rancangan kegiatan
dengan Kasi dan tanggung jawab sudah sudah dipaparkan
Pidum. mempercayakan untuk meminta 3. Mendapatkan saran dan
pertimbangan. arahan rancangan
Nasionalisme kegiatan
Menuangkan hasil konsultasi dalam 4. Petunjuk Kasi Pidum
bentuk tertulis dengan menggunakan sudah dicatat ke dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar buku catatan.
sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Etika Publik
Dalam meminta izin dan memaparkan
konsep kegiatan menunjukkan sikap
sopan serta santun kepada atasan.

Komitmen Mutu
Berjalannya komunikasi yang baik
dengan atasan.

Anti Korupsi
Menggunakan peralatan kantor sesuai
dengan kebutuhan agar tidak terjadi
pemborosan.
Manajemen ASN
Menanamkan sikap profesional dalam

66
berkonsultasi dengan Kasi Pidum.
2 Menyiapkan Akuntabilitas 22 Oktober 2019 1. Mendapatkan handphone bekas
handphone dan Dalam melaksanakan kegiatan tersebut yang masih bagus
kartu perdana saya harus bertanggung jawab 2. Mendapatkan kartu perdana
sebagai alat memastikan bahwa handphone dan baru
pengiriman kartu perdana dalam kondisi bagus dan 3. Kartu perdana sudah aktif
permintaan T-10 siap untuk digunakan. 4. Aplikasi whatsapp telah
(surat izin terdownload
Nasionalisme
mengunjungi 5. Akun whatsapp dengan nama
Dalam membeli handphone dan kartu
tahanan) “Petugas T-10” sudah siap
perdana bertutur kata menggunakan
. digunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai kaidah Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
Etika Publik
Dalam membeli handphone dan kartu
perdana harus menampilkan sikap yang
ramah dan sopan santun.
Komitmen Mutu
Mengedepankan efektifitas dan efisiensi
dalam menyelesaikan pembuatan akun
whatsapp dengan nama “Petugas T-10”.

Korupsi
Melakukan pekerjaan dengan ikhlas
tanpa meminta imbalan dari atasan.
Manajemen ASN

67
Menanamkan sikap profesional dan
integritas dalam melakukan pembuatan
akun whatsapp dengan nama “Petugas
T-10”.

3 Membuat Akuntabilitas 24 Oktober 2019 1. Desain banner dan poster sudah


banner dan Bertanggung jawab akan hasil banner selesai dibuat
mencetak dan poster agar sesuai apa yang 2. Sampai di tempat percetakkan
poster untuk diharapkan. 3. Desain diterima oleh percetakkan
sosialisasi dan akan segera dibuat
Nasionalisme
tentang 4. Banner dan poster sudah siap.
Dalam membuat banner dan poster
permintaan T-10
menggunakan kata yang baku sesuai
(surat izin
kaidah Kamus Besar Bahasa Indonesia.
mengunjungi
tahanan) melalui Komitmen Mutu
via whatsapp Mengedepankan efektifitas dan efisiensi
dalam melakukan desain dan
pembuatan banner agar tidak terjadi
pemborosan.
Anti Korupsi
Ketika kita meminta nota di percetakkan
harus jujur tanpa menambah maupun
mengurangi dari harga aslinya dan
ikhlas tanpa mengharap imbalan dari
atasan.

Manajemen ASN
Menanamkan sikap profesional dan

68
integritas dalam melakukan pembuatan
banner dan poster.

4 Bersosialisasi Akuntabilitas 28 Oktober 2019 1. Banner dan poster sudah siap


dengan Bertanggung jawab terhadap apa yang digunakan untuk sosialisasi
keluarga saya sosialisasikan di Rutan Rantau. 2. Telah tiba di Rutan Rantau
terdakwa di 3. Pihak Rutan memberi izin untuk
Rutan Rantau Nasionalisme sosialisasi tentang permintaan T-10
Ketika bersosialisasi di Rutan (surat izin mengunjungi tahanan)
Kandangan yang menggunakan via whatsapp
menggunakan bahasa Indonesia yang
4. Sosialisasi dapat diterima dengan
baik dan benar sesuai kaidah Kamus baik oleh keluarga terdakwa.
Besar Bahasa Indonesia.
Etika publik
Dalam meminta izin untuk bersosialisasi
di Rutan Rantau menggunakan tutur
kata yang sopan dan santun.
Komitmen Mutu
Mengedepankan efektifitas dan efisiensi
dalam sosialisasi sehingga lebih
memudahkan keluarga terdakwa dalam
memahaminya.

Anti Korupsi
Tidak meminta imbalan kepada keluarga
terdakwa.

69
Whole Of Government
Menjalin komunikasi yang baik dengan
pegawai Rutan Kandangan.
5 Melakukan Akuntabilitas 29 Oktober s/d 5 1. Handphone telah diambil
pengecekkan Bertanggung jawab akan pengecekkan November 2019 2. Aplikasi whatsapp telah dibuka
aplikasi aplikasi whatsapp tentang permintaan T- 3. Mengetahui siapa saja yang
whatsapp 10 (surat izin mengunjungi tahanan) meminta T-10 (surat izin
tentang jangan sampai ada yang terlewatkan. mengunjungi tahanan)
permintaan T-10 4. Keluarga terdakwa menerima
Nasionalisme
(surat izin balasan chat bahwa
Ketika membalas chat permintaan T-10
mengunjungi
(surat izin mengunjungi tahanan) permintaanya sedang diproses
tahanan)
menggunakan bahasa Indonesia yang dan dapat diambil pada hari
baik dan benar sesuai kaidah Kamus senin atau rabu jam 09.00 WITA
Besar Bahasa Indonesia. 5. Mengetahui berapa banyak
permintaan T-10 (surat izin
Etika Publik mengunjungi tahanan) yang
ketika membalas chat permintaan T-10 masuk
(surat izin mengunjungi tahanan) kepada
keluarga terdakwa menggunakan 1.
bahasa yang sopan dan santun.

Komitmen Mutu
Dalam mengecek aplikasi whatsapp
tentang permintaan T-10 (surat izin
mengunjungi tahanan) harus efisien
waktu serta efektif agar cepat dan tidak
ada yang terlewatkan.

70
Anti Korupsi
Bekerja dengan jujur, ikhlas dan tanpa
mengharapkan imbalan dari atasan.
6 Menuliskan Akuntabilitas 05 November 2019 1. Formulir T-10 (surat izin
permintaan T-10 Saat mengisi formulir T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) dan
(surat izin mengunjungi tahanan) dilakukan dengan pulpen sudah siap
mengunjungi penuh rasa tanggung jawab. 2. Formulir T-10 (surat izin
tahanan) mengunjungi tahanan) yang
Nasionalisme sudah di tanda tangan oleh Kasi
Dalam mengisi formulir T-10 (surat izin Pidum sudah di fotocopy
mengunjungi tahanan) menggunakan
3. Buku bantu RP-9 (register
bahasa Indonesia yang baik dan benar
perkara tahap penuntutan) untuk
sesuai kaidah Kamus Besar Bahasa
menuliskan data terdakwa sudah
Indonesia.
siap
Etika Publik 4. Formulir sudah dihitung sesuai
Bersikap sopan dan santun dalam permintaan di aplikasi whatsapp
meminta tanda tangan T-10 (surat izin 5. Formulir T-10 (surat izin
mengunjungi tahanan) kepada Kasi mengunjungi tahanan) sudah
Pidum. ditulis sesuai dengan permintaan
di aplikasi whatsapp dan buku
Komitmen Mutu bantu RP-9 (register perkara
Dalam menuliskan formulir T-10 (surat tahap penuntutan)
izin mengunjungi tahanan harus efisien 6. Formulir T-10 (surat izin
waktu serta efektif agar saat keluarga mengunjungi tahanan) sudah
terdakwa datang mengambil formulir diberi stempel.
sudah dalam keadaan siap.

71
Anti Korupsi
Bekerja dengan jujur, ikhlas dan tanpa
mengharapkan imbalan dari atasan.

Manajemen ASN
Bahwa dalam menuliskan formulir T-10
(surat izin mengunjungi tahanan) sesuai
dengan data buku bantu RP-9 (register
perkara tahap penuntutan).

7 Menyerahkan T-10 Akuntabilitas 1. Keluarga terdakwa datang


(surat izin Bertanggung jawaban atas T-10 (surat ke loket antrian
mengunjungi izin mengunjungi tahanan) yang sudah 2. Keluarga terdakwa
tahanan) kepada dibuat dan diserahkan ke keluarga menerima T-10 (surat izin
keluarga terdakwa terdakwa.
mengunjungi tahanan)
Nasionalisme
Berkomunikasi dengan keluarga 6 November 2019
terdakwa menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar karena
kita berbeda latar belakang suku.

Etika Publik
Ketika memberikan T-10 (surat izin
mengunjungi tahanan) haruslah tetap

72
ramah dan beretika santun.

Komitmen Mutu Dalam menyerahkan


T-10 (surat izin mengunjungi tahanan)
kepada keluarga harus benar jangan
sampai tertukar dengan keluarga
terdakwa yang lain.

Anti Korupsi
Bekerja dengan jujur, ikhlas dan tanpa
meminta imbalan dari keluarga
terdakwa.

Pelayanan Publik
Mungkin ketika ada keluarga terdakwa
yang ingin mengunjungi terdakwa tetapi
keluarga terdakwa tidak tahu kalau
terdakwa ternyata sudah di limpah ke
Pengadilan, kita memberi tahu bahwa
meminta surat besuknya langsung di
Pengadilan tidak di Kejaksaan lagi.

73
D. CATATAN BIMBINGAN ( form 5 )

Nama : A.M. SYAYYID AL HAFIDZ


NIP : 19991228 201902 1 001
Unit Kerja : KEJAKSAAN NEGERI TAPIN
Jabatan : PENGAWAL TAHANAN
Isu : Optimalisasi permintaan pembuatan surat izin mengunjungi tahanan (T-10) tindak pidana umum
yang didukung melalui pesan elektronik di Kejaksaan Negeri Tapin
Kegiatan 1 : Meminta petunjuk atau berkonsultasi dengan Kasi Pidum.
(Media komunikasi :
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Telpon/SMS/Email/Dll)
Mentor
Dengan Coach
 Tahapan Kegiatan 4 tahapan kegiatan pada kegiatan 1  

74
telah dilaksanakan sesuai dengan Whatsapp Messenger dan E-mail
Rancangan Aktualisasi yang telah
dibuat oleh Peserta Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
 Output kegiatan terhadap Output yang dihasilkan pada
pemecahan isu pelaksanaan kegiatan 1 sangat
mendukung gagasan pemecahan isu
yang akan dilaksanakan di Kejaksaan
Negeri Manggarai Barat.
 Keterkaitan Substansi Mata Kegiatan 1 yang telah dilaksanakan
pelatihan memiliki keterkaitan dengan substansi
mata pelatihan Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
Kegiatan 1 yang telah dilaksanakan oleh
 Kontribusi Terhadap Visi - Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Misi Organisasi; Republik Indonesia 2018 memiliki
kontribusi terhadap Visi - Misi
Organisasi.
Kegiatan 1 yang telah dilaksanakan oleh
 Penguatan Nilai Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Organisasi; Republik Indonesia 2018 telah sesuai
dengan Nilai Penguatan Organisasi.

Kegiatan 2 : Menyiapkan handphone dan kartu perdana sebagai alat pengiriman permintaan T-10 (surat izin
mengunjungi tahanan)

75
(Media komunikasi :
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Telpon/SMS/Email/Dll)
Mentor
Dengan Coach
 Tahapan Kegiatan 5 tahapan kegiatan pada kegiatan 2  
telah dilaksanakan sesuai dengan Whatsapp Messenger dan E-mail
Rancangan Aktualisasi yang telah
dibuat oleh Peserta Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
 Output kegiatan terhadap Output yang dihasilkan pada
pemecahan isu pelaksanaan kegiatan 2 sangat
mendukung gagasan pemecahan isu
yang akan dilaksanakan di Kejaksaan
Negeri Manggarai Barat.
 Keterkaitan Substansi Mata Kegiatan 2 yang telah dilaksanakan
pelatihan memiliki keterkaitan dengan substansi
mata pelatihan Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
Kegiatan 2 yang telah dilaksanakan oleh
 Kontribusi Terhadap Visi - Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Misi Organisasi; Republik Indonesia 2018 memiliki
kontribusi terhadap Visi - Misi
Organisasi.
Kegiatan 2 yang telah dilaksanakan oleh
 Penguatan Nilai Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Organisasi; Republik Indonesia 2018 telah sesuai
dengan Nilai Penguatan Organisasi.

76
Kegiatan 3 : Membuat banner dan mencetak poster untuk sosialisasi tentang permintaan T-10 (surat izin
mengunjungi tahanan) melalui via whatsapp

(Media komunikasi :
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Telpon/SMS/Email/Dll)
Mentor
Dengan Coach
 Tahapan Kegiatan 4 tahapan kegiatan pada kegiatan 3  
telah dilaksanakan sesuai dengan Whatsapp Messenger dan E-mail
Rancangan Aktualisasi yang telah
dibuat oleh Peserta Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
 Output kegiatan terhadap Output yang dihasilkan pada
pemecahan isu pelaksanaan kegiatan 3 sangat
mendukung gagasan pemecahan isu
yang akan dilaksanakan di Kejaksaan
Negeri Manggarai Barat.
 Keterkaitan Substansi Mata Kegiatan 3 yang telah dilaksanakan
pelatihan memiliki keterkaitan dengan substansi
mata pelatihan Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
Kegiatan 3 yang telah dilaksanakan oleh
 Kontribusi Terhadap Visi - Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Misi Organisasi; Republik Indonesia 2018 memiliki
kontribusi terhadap Visi - Misi
Organisasi.
Kegiatan 3 yang telah dilaksanakan oleh
 Penguatan Nilai Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Organisasi; Republik Indonesia 2018 telah sesuai

77
dengan Nilai Penguatan Organisasi.

Kegiatan 4 : Bersosialisasi dengan keluarga terdakwa di Rutan Rantau.

(Media komunikasi :
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Telpon/SMS/Email/Dll)
Mentor
Dengan Coach
 Tahapan Kegiatan 4 tahapan kegiatan pada kegiatan 4  
telah dilaksanakan sesuai dengan Whatsapp Messenger dan E-mail
Rancangan Aktualisasi yang telah
dibuat oleh Peserta Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
 Output kegiatan terhadap Output yang dihasilkan pada
pemecahan isu pelaksanaan kegiatan 4 sangat
mendukung gagasan pemecahan isu
yang akan dilaksanakan di Kejaksaan
Negeri Manggarai Barat.
 Keterkaitan Substansi Mata Kegiatan 4 yang telah dilaksanakan
pelatihan memiliki keterkaitan dengan substansi
mata pelatihan Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
Kegiatan 4 yang telah dilaksanakan oleh
 Kontribusi Terhadap Visi - Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Misi Organisasi; Republik Indonesia 2018 memiliki
kontribusi terhadap Visi - Misi
Organisasi.
Kegiatan 4 yang telah dilaksanakan oleh
 Penguatan Nilai Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan

78
Organisasi; Republik Indonesia 2018 telah sesuai
dengan Nilai Penguatan Organisasi.

Kegiatan 5 : Melakukan pengecekkan aplikasi whatsapp tentang permintaan T-10 (surat izin mengunjungi
tahanan).
(Media komunikasi :
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Telpon/SMS/Email/Dll)
Mentor
Dengan Coach
 Tahapan Kegiatan 5 tahapan kegiatan pada kegiatan 5  
telah dilaksanakan sesuai dengan Whatsapp Messenger dan E-mail
Rancangan Aktualisasi yang telah
dibuat oleh Peserta Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
 Output kegiatan terhadap Output yang dihasilkan pada
pemecahan isu pelaksanaan kegiatan 5 sangat
mendukung gagasan pemecahan isu
yang akan dilaksanakan di Kejaksaan
Negeri Manggarai Barat.
 Keterkaitan Substansi Mata Kegiatan 5 yang telah dilaksanakan
pelatihan memiliki keterkaitan dengan substansi
mata pelatihan Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
Kegiatan 5 yang telah dilaksanakan oleh
 Kontribusi Terhadap Visi - Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Misi Organisasi; RI 2018 memiliki kontribusi terhadap
Visi - Misi Organisasi.
Kegiatan 5 yang telah dilaksanakan oleh
 Penguatan Nilai Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan

79
Organisasi; Republik Indonesia 2018 telah sesuai
dengan Nilai Penguatan Organisasi.

Kegiatan 6 : Menuliskan permintaan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan)


(Media komunikasi :
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Telpon/SMS/Email/Dll)
Mentor
Dengan Coach
 Tahapan Kegiatan 6 tahapan kegiatan pada kegiatan 6  
telah dilaksanakan sesuai dengan Whatsapp Messenger dan E-mail
Rancangan Aktualisasi yang telah
dibuat oleh Peserta Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
 Output kegiatan terhadap Output yang dihasilkan pada
pemecahan isu pelaksanaan kegiatan 6 sangat
mendukung gagasan pemecahan isu
yang akan dilaksanakan di Kejaksaan
Negeri Manggarai Barat.
 Keterkaitan Substansi Mata Kegiatan 6 yang telah dilaksanakan
pelatihan memiliki keterkaitan dengan substansi
mata pelatihan Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
Kegiatan 6 yang telah dilaksanakan oleh
 Kontribusi Terhadap Visi - Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Misi Organisasi; Republik Indonesia 2018 memiliki
kontribusi terhadap Visi - Misi
Organisasi.

80
Kegiatan 6 yang telah dilaksanakan oleh
 Penguatan Nilai Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Organisasi; Republik Indonesia 2018 telah sesuai
dengan Nilai Penguatan Organisasi.

Kegiatan 7 : Menyerahkan T-10 (surat izin mengunjungi tahanan) kepada keluarga terdakwa.

(Media komunikasi :
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Telpon/SMS/Email/Dll)
Mentor
Dengan Coach
 Tahapan Kegiatan 2 tahapan kegiatan pada kegiatan 7  
telah dilaksanakan sesuai dengan Whatsapp Messenger dan E-mail
Rancangan Aktualisasi yang telah
dibuat oleh Peserta Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
 Output kegiatan terhadap Output yang dihasilkan pada
pemecahan isu pelaksanaan kegiatan 7 sangat
mendukung gagasan pemecahan isu
yang akan dilaksanakan di Kejaksaan
Negeri Manggarai Barat.
 Keterkaitan Substansi Mata Kegiatan 7 yang telah dilaksanakan
pelatihan memiliki keterkaitan dengan substansi
mata pelatihan Diklat Latsar CPNS
Kejaksaan Republik Indonesia 2018.
Kegiatan 7 yang telah dilaksanakan oleh

81
 Kontribusi Terhadap Visi - Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Misi Organisasi; Republik Indonesia 2018 memiliki
kontribusi terhadap Visi - Misi
Organisasi.
Kegiatan 7 yang telah dilaksanakan oleh
 Penguatan Nilai Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan
Organisasi; Republik Indonesia 2018 telah sesuai
dengan Nilai Penguatan Organisasi.

82
BAB IV
PELAKSANAAN PELATIHAN PENGUATAN BIDANG TUGAS

A. Nama Pelatihan
Nama pelatihan yang di ikuti adalah Pendidikan dan Pelatihan
Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) yang diselenggarakan oleh
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kejaksaan RI Nomor : KEP-03/J/J.3/01/2018 tanggal 25 Januari
2018 meliputi 96 jam pelajaran, dilaksanakan dari tanggal 27 Maret
2019 sampai dengan 09 April 2019.

B. Nara sumber/Pengajar/facilitator
Berikut ini adalah Daftar Mata Pelajaran pada Diklat Teknis
administrasi Kejaksaan (TAK) berikut nama Nara
Sumber/Pengajar/Fasilitator.

No Mata Pelajaran Jumlah Nama Narasumber


Jam /Pengajar/Fasilitator
Pelajaran
I KAJIAN SIKAP DAN
PERILAKU

1. Wilayah Bebas dari Korupsi 2 Kepala Badan Diklat


(WBK) dan Wilayah Birokrasi Kejaksaan RI
Bersih dan Melayani (WBBM) (Kabadiklat).

2. Pengarahan Disiplin 2 Ses Badan Diklat

3. Pengarahan Program 2 Kapus DTF, Kabid


Program dan Kabid
Penyelenggara.

4. PBB 18 Tim Marinir

5. Peraturan Urusan Dalam 4 Biro Umum (4 orang)


Kejaksaan (PDUK)

6. Orientasi, Pembinaan Korps 4 Kabadiklat dan Ses


Adhyaksa dan Penanaman Badiklat
Jiwa Korsa

7. Integritas 3 Prof. Dr.Bambang


Waluyo, SH., M.H,
Paulus Joko, SH., MH.,
83
Elvis Jhonny, SH., MH.

8. Revolusi Mental Kapus DTF, Abraham


Sitinjak, SH., MH., Dwi
Hartanta, SH., MH.,
Sucipto, SH., MH

II. KAJIAN ADMINISTRASI

2. Tugas Pokok dan Fungsi 4 Pengajar dari bidang


serta Administrasi Pembinaan pembinaan (6 orang)

3. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Pengajar dari bidang


Administrasi PidanaIntelijen Intelijen (6 orang)

4. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Pengajar dari bidang


Administrasi Pidana Khusus Pidana Khusus (6
orang)

5. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Pengajar dari bidang


Administrasi Perdata dan datun (6 orang)
TUN

6. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Pengajar dari bidang


Administrasi Pengawasan pengawasan (6 orang)

7. Tata Persuratan Dinas 3 Pengajar dari bidang


pengawasan (4 orang)

8. Pengenalan Daskrimti 3 Pusat Daskrimti (4


orang)

III. PEMBINAAN KARIR DAN 3 Biro Kepegawaian (4


KEPEGAWAIAN orang)

IV. KETENTUAN TENTANG 3 Sekretaris JAM WAS


PENYELENGGARAAN
PENGAWASAN

V. KODE PERILAKU 3 Feri Wibisono., SH., M.


APARATUR KEJAKSAAN H., Agus Riswanto, SH.,
DALAM REFORMASI MH., Hendro Dewanto,
BIROKRASI DAN SH., MH.
PENEGAKAN HUKUM

VI. EVALUASI 3 Pengajar dan


PEMBELAJARAN Penyelenggara

VII. KAJIAN AKTUAL 9 Tim Penyelenggara

VII. CERAMAH PIMPINAN

JUMLAH 96

C. Hasil yang dicapai (Materi yang diperoleh)


84
1. Kajian Sikap dan Perilaku
a. Pengarahan Program
Materi yang diperoleh dari pendidikan pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan
(TAK) untuk Mata pembelajaran Pengarahan Program
adalah mengenai Progam dan Kurikulum Diklat Teknis
Administrasi kejaksaan yang akan dilaksanakan dan
dijalankan peserta selama pendidikan Diklat TAK di
Kampus A Badan Diklat Kejaksaan RI di Jakarta.
b. Pengarahan Disiplin
Materi Pengarahan Disiplin menjelaskan mengenai
disiplin peserta dikat yang meliputi peraturan-peraturan
yang harus dipatuhi oleh peserta Diklat TAK selama
menjalani pendidikan dan hukuman yang akan dijatuhi
oleh peserta apabila melanggar peraturan yang berlaku
selama menjalani pendidikan baik dari segi pakaian, jam
keluar malam maupun aktivitas pembelajaran dan
keseharian selama di Kampus A Badan Diklat Kejaksaan
RI di Jakarta
c. PBB
Materi Pembelajaran Peraturan Baris Berbaris (PBB)
mengajarkan serta melatih peserta baik dari segi fisik,
mental maupun disiplin. Dengan adanya pembelajaran
PBB diharapkan peserta Diklat dapat meningkatkan
kualitas fisik, mental maupun disiplin bekerja yang lebih
tinggi sehingga diharapkan dapat menjadikan PNS / ASN
yang memiliki dedikasi tinggi serta memiliki karakter
dengan kualitas disiplin yang kuat terhadap instansi
Kejaksaan RI
d. Peraturan Urusan Dalam Kejaksaan (PUDK)

85
Diatur dalam Peraturan Jaksa Agung RI Nomor :
PER-016/A/JA/07/2013 tanggal 06 Agustus 2013.
Dengan tujuan dalam rangka menegakkan dan
memelihara disiplin, tata tertib, dan keamanan di
lingkungan kejaksaan, serta membina dan memelihara
moral setiap pegawai.
Pemberlakuan
1. Pegawai
2. Bukan pegawai
3. Setiap orang yang berada di lingkungan kejaksaan.

Lingkungan kejaksaan meliputi :


1. Lingkungan perkantoran kejaksaan
2. Rumah jabatan
3. Perumahan dinas pegawai
4. Rumah sakit kejaksaan
5. Adhyaksa Loka Center
6. Taman Pusara Adhyaksa
7. Tempat-tempat lain yang berkaitan dengan tugas
kedinasan.

Ruang Lingkup
1. Hak dan kewajiban
2. Ketertiban
3. Keamanan
4. Keprotokolan
5. Pengamanan Pimpinan
6. Kesejahteraan dan Kesehatan
7. Pemeliharaan Panji Adhyaksa
8. Pengelolaan angkutan, dan
9. Penanganan Pelanggaran

86
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
 Setiap pegawai wajib menegakkan dan menjaga
kehormatan Kejaksaan, menjauhkan diri dari setiap
perbuatan tercela baik tingkah laku dan tutur kata yg
dapat menodai korps dan pribadi.
 Setiap orang yang berada di lingkungan Kejaksaan
bertanggung jawab memelihara disiplin, tata pikir, tata
kata, dan tata laku, serta menjaga kebersihan,
ketertiban dan keamanan.
 Setiap pegawai wajib berpedoman pada TRI KRAMA
ADHYAKSA (satya, adhi, wicaksana).
 Setiap atasan wajib memberi bimbingan, petunjuk,
arahan dan nasihat kepada bawahannya yang
berkaitan:
- Dengan kedinasan dengan memperhatikan saran
bawahan.
- Dengan pribadi apabila diminta.

KETERTIBAN
 Jam kerja senin-kamis : 07.30 – 16.00; jumat: 07.30 –
16.30.
 Apel kerja
 Mengisi daftar hadir dan daftar pulang melalui mesin
elektronik/manual
 Pegawai yang keluar kantor pada jam kerja harus
memperoleh ijin tertulis dari atasan.
 Pegawai yang berhalangan dan/melakukan tugas
keluar kantor :DL,S,I,C,TAK.
 Setiap pegawai yang akan bepergian keluar negeri
untuk keperluan pribadi wajib melaporkannya kepada
Jaksa Agung, medapatkan clearance dari JAMINTEL,
memperoleh Surat Ijin Perjalanan dari JAMBIN.
87
 Keluar negeri untuk keperluan dinas /tugas belajar -
harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Jaksa
Agung.
 Meninggalkan daerah hukumnya pada hari kerja wajib
mendapatkan ijin dari atasannya.
 Melaksanakan tugas - wajib mengenakan pakaian
dinas, terdiri dari PDH, PDL, PDU(PDUBHBA, 17
Agustus, upacara persemayaman: PDUK upacara
ziarah TMP, serah terima jabatan dan upacara
lainnya).
 Pakaian batik  setiap hari jumat atau acara-acara
tertentu.
 Pakaian Sipil Harian (PSH) : eselon II keatas atau
pangkat IV/c keatas (kejagung); eselon III atau
pangkat IV/b keatas (kejati & kejari) senin wajib PDH.
 Penggunaan tanda pengenal.
 Penerimaan tamu, pengecualian tamu VIP/VVIP

KEAMANAN
 Dibentuk Satuan Tugas Jaga  personil, dokumen,
sarpras, disiplin pegawai.
 Koordinator : Kabag Kamdal, Kabag TU, Asbin,
Kasubagbin, Kacabjari.
 Penjagaan : Kantor kejaksaan, rumah jabatan JA,
WAJA, Jaksa Agung Muda, Kaban, Kajati.
 Setiap pegawai dibebani tugas piket, kecuali eselon III
keatas, pangkat IV/a keatas, Kasubag Protokol dan
pengamanan pimpinan (ADC), pimpinan satker,
ajudan, petugas sandi, petugas kesehatan, telah
berusia 50 tahun keatas, karena kesehatannya.

KEPROTOKOLAN

88
 Tugas : penyelenggaraan upacara, penerimaan tamu
VIP/VVIP, penyelengaraan rapat JA, mempersiapkan
perjalanan dinas JA dan WAJA, pengiriman
undangan/kartu ucapan JA untuk pejabat VIP/VVIP,
menyusun daftar hari nasional dari semua perwakilan
negara asing, melakukan koordinasi dengan pihak
terkait.
 Ajudan  JA (III/c), WAJA (III/b), eselon I (III/b), Kajati
(III/a).

PENGAMANAN PIMPINAN KEJAKSAAN


 Dilaksanakan oleh WALSUS (regu pilihan dari
KAMDAL)
 Tugas, kewajiban dan tanggung jawab WALSUS.
 Jaksa Agung dan keluarganya; Wakil Jaksa Agung
dan keluarganya.
 Penunjukkan dan SP WALSUS dilaksanakan/
dikeluarkan oleh kabag Kamdal dan dapat diganti atas
usul Kasubag Protokol dan pengamanan pimpinan.

KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN


 Penyediaan tempat/ruangan untuk ibadah bagi
pegawai.
 Kesempatan untuk menjalankan ibadah pada waktu
jam kerja  Karo Umum, Kabag TU, Asbin,
Kasubagbin, Kaur Pembinaan.
 Pelaksanaan pembinaan mental dan rohani secara
berkala  minimal sebulan sekali.
 Penyediaan balai pengobatan dan tenaga kesehatan.
 Penyelenggaran pertandingan olahraga antar bidang.
 Penyelenggaraan kegiatan kesenian.
 Penyediaan kantin.
89
 Penyediaan Koperasi.
 Penyediaan rumah jabatan struktural dan rumah dinas
(dapat)  disesuaikan dengan anggaran yang ada.
 Rumah jabatan struktural bagi pejabat yang
menduduki jabatan struktural  wajib keluar tanpa
syarat paling lama 3 bulan setelah tidak menduduki
jabatan struktural.
 Rumah dinas  wajib keluar tanpa syarat paling lama
3 bulan setelah dicabut hak nya untuk menghuni.

PEMELIHARAAN DAN PENGGUNAAN PANJI


ADHYAKSA
 Panji Adhyaksa disimpan di Kejagung  diruang kerja
JA atau ruang lain yang disediakan, diletakkan dalam
lemari kaca dalam keadaan terpasang pada togkat
dan standarnya serta harus terselubung.
 Kebersihan  2 wira kamdal
 Pemeliharaan diberi bahan anti serangga,
melakukan pemeriksaan bersama.

PENGELOLAAN ANGKUTAN
 Pengunaan semua kendaraan dinas dan kendaraan
lainnya diatur oleh kabag Rumga, Asbin, Kasubagbin,
kaur Pembinaan.
 Pemeliharaan, pemanfaatan, dan pengadministrasian
kendaraan dilaksanakan oleh : kasubag angkutan,
Kasubag Umum&Kepegawaian, Kasubag Umum,
Kasubagbin, Kaur Pembinaan.

PENANGANAN PELANGGARAN
 Provos mengadministrasikan pelanggaran dan
melaporkannya kepada kabag Kamdal.
90
 Kabag Kamdal menyampaikan laporan kepada atasan
langsung pegawai.
 Atasan langsung pegawai wajib melakukan
pengawasan melekat dengan menindaklanjuti laporan.

e. Orientasi Pembinaan Korps Adhyaksa dan


Penanaman Jiwa Korsa
Materi ini mengajarkan peserta Diklat TAK dalam
menanamkan jiwa Korps Adhyaksa atau cinta instansi
Kejaksaan dengan pedoman TRI KRAMA ADHYAKSA
yakni Satya, Adhi dan Wicaksana dengan memaknai
dengan baik.
f. Integritas
Integritas adalah suatu konsep yang menunjuk
konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip.
Artinya selaras antara tindakan serta pikiran sehingga
diharapkan dengan adanya materi pembelajaran
integritas diharapkan peserta diklat dapat membentuk
karakter yang berjiwa integritas yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan dengan rasa penuh tanggung
jawab.
g. Revolusi Mental
Revolusi Mental adalah adalah perubahan yang
relative cepat dalam cara berpikir untuk merespon,
bertindak, dan bekerja.
8 Prinsip Revolusi Mental
1) Bukan proyek tapi gerakan sosial untuk menjadi
lebih baik.
2) Ada tekad politik untuk menjamin kesugguhan
pemerintah.
3) Harus bersifat lintas-sektoral.
91
4) Bersifat partisipatif (kolaborasi pemerintah,
masyarakat sipil, sektor privat dan akademisi)
5) Diawali dengan pemicu (value attack).
6) Desain program harus ramah pengguna, popular,
menjadi bagian dari gaya hidup, dan sistemik-
holistik (berencana-semesta).
7) Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur
kehidupan sosial (moralitas publik).
8) Dapat diukur dampaknya.

Diharapkan dengan adanya materi pembelajaran revolusi mental peserta


Diklat TAK menjadi PNS/ ASN yang memiliki pola pikir maupun perilaku
yang menggantikan pola orde lama yang mengarah ke kinerja yang
lambat dan kurang melayani masyarakat dengan sepenuh hati serta
pamrih

2. Kajian Administrasi
a. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi
Pembinaan
Pembinaan merupakan bagian dari bidang yang ada
di Kejaksaan dibawah Jaksa Agung Muda Bidang
Pembinaan, yang mana unsur pembantu pimpinan dalam
melaksanakan tugas dan wewenang di Kejaksaan di
bidang pembinaan, bertanggungjawab kepada Jaksa
Agung. Yang mempunyai wewenang dan tugas
melaksanakan tugas Kejaksaan di bidang pembinaan.
Lingkup bidang pembinaan meliputi pembinaan atas
perencanaan, pelaksanaan pembangunan sarana dan
prasaranan, organisas dan ketatalaksanaan,
kepegawaian, keuangan, pengelolaan kekayaan milik
negara, pertimbangan hukum, penyusunan peraturan
perundang-undangan, kerjasama luar negeri, pelayanan
dan dukungan teknis lainnya.
92
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan
menyelenggarakan fungsi :
1) Perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang
pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan.
2) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pembinaan
3) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau
lembaga baik di dalam negri maupun di luar negri
4) Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa
Agung
b. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Intelejen
Secara umum intelejen telah banyak diketahui,
namun kesan tentang intelijen sangat beragam,
tergantung kepada pengalaman, pengetahuan dan
pendidikan yang melatarbelakangi masing-masing. Salah
satu hal yang terpenting dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi intelejen adalah menghasilkannya produk intelijen
yang dilaksanakan secara baku dalam Administrasi
Intelijen sebagaimana diatur dalam Peraturan Jaksa
Agung Nomor 024/A/JA/08/2014. Berdasarkan hasil
evaluasi bidang intelijen yang dilaksanakan oleh Jaksa
Agung Muda Bidang Intelijen tahun 2016 bahwa
pengelolaan Administrasi Intelijen Kejaksaan RI “belum
diselenggarakan secara optimal” teurtama terhadap
penyelengaraan intelijen kejaksaan di daerah”.
Intelijen mempunyai beberapa kemampuan, antara
lain:
1) Pengumpulan dan Pengolahan Data
93
2) Analisis
3) Antisipasi Pemikiran secara dini
4) Deteksi dini, kemampuan menemukan atau
mencari indikasi yang akan terjadi
5) Melacak, kemampuan untuk melakukan
penjejakan, melacak, menelusuri melalui
kegiatan penyelidikan baik secara terbuka
maupun tertutup
6) Proteksi, kemampuan melakukan proteksi
melalui kegiatan pengamanan
7) Jejaring, intelijen mempunyai kemampuan
untuk menanamkan sel melalui kegiatan
penggalangan atau prakondisi
8) Perkiraan, estimasi atau ramalan yang akan
datang
9) Kemampuan lain sesuai dengan tingkat
intelijensa manusia
c. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Perkara
Pidana Umum.
Tindak Pidana Umum adalah :
1) Tindak Pidana sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-
undang Hukum Pidana (KUHP) dan semua perundang-
undangan yang mengubah dan menambah KUHP;
2) Tindak pidana umumlain yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan lain di luar KUHP.
Pasal 267 Peraturan Jaksa Agung R.I. Nomor : PER-
006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan R.I, kedudukan Jaksa Agung Muda Bidang
Tindak Pidana Umum adalah sebagai unsur pembantu
pimpinan dalam melaksanakan tugas dan wewenang
Kejaksaan dalam bidang tindak pidana umum dan
bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Pelaksanaan
94
tugas dan wewenang Kejaksaan dalam bidang tindak
pidanan umum meliputi :
1) Pra Penuntutan
2) Pemeriksaan tambahan
3) Penuntutan
4) Upaya hukum
5) Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
6) Eksaminasi
7) Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat,
pidana pengawasan , pengawasan terhadap
pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan tindakan
hukum lainnya.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang di bidang
tindak pidana umum, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak
Pidana Umum menyelenggarakan fungsi ( pasal 268
Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-
006/A/JA/07/2017) :
1) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana umum ;
2) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana
umum ;
3) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang tindak pidana umum ;
4) Pelaksaanaan hubungan kerja dengan instansi atau
lembaga baik di dalam negeri maupun di luar negeri
5) Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang tindak pidana umum
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa
Agung.
Berdasarkan pasal 1 (ketentuan umum) Keputusan Jaksa
Agung RI nomor KEP-120/JA/12/1992 tanggal 31Desember
1992 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Administrasi
95
Perkara Tindak Pidana adalah bagian dari Administrasi
umum Kejaksaan yang meliputi segala administrasi yang
mengelola perkara tindak pidana umum dan perkara tindak
pidana khusus mengenai perkara, tahanan, barang sitaan,
barang bukti, barang rampasan, barang temuan dan hasil
dinas, baik secara teknis yuridis maupun yang hanya
merupakan pencatatan proses penanganan berbentuk
Surat-Surat, register dan laporan sesuai dengan bentuk dan
kode yang ditentukan.
Yang dimaksud dengan surat-surat adalah segala bentuk
dan macam surat baik berupa surat menyurat, Surat
perintah, Surat Ketetapan dan Berita Acara yang diperlukan
menurut ketentuan KUHAP.
Yang dimaksud dengan register adalah buku daftar yang
memuat secara lengkap dan terinci mengenai perkara,
benda sitaan, barang bukti, barang rampasan, barang
temuan dan hasil dinas.
Yang dimaksud dengan laporan adalah penyampaian
informasi dan data secara berkala berupa :
1) Laporan bulanan
2) Laporan triwulan
3) Laporan tahunan, atau
4) Sewaktu-Waktu (insendentil)
Mengenai:
1) Perkara
2) Tahanan
3) Benda sitaan
4) Barang bukti/barang rampasan
5) Hasil dinas

d. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Perkara


Pidana Khusus.
96
Tugas dan wewenang Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus adalah melaksanakan tugas dan wewenang
Kejaksanaan di bidang tindak pidana khusus yakni
penyelidikan, penyidikan, prapenuntutan, pemeriksaan
tambahan, penuntutan, upaya hokum, pelaksanaan
penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta
pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat dan
keputusan lepas bersyarat dalam perkara tindak pidana
khusus serta tindakan hukum lainnya.
Fungsi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus adalah :
1) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana khusus;
2) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak
pidana khusus;
3) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang tindak pidana khusus;
4) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi /
lembaga di dalam negeri maupun luar negeri;
5) Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang tindak pidana khusus;
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa
Agung
Ketentuan Administrasi Perkara Tindak Pidana Khusus
diatur dalam :
1) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : 518/A/JA/11/ 2001
tanggal 1 November 2001 mengenai Perubahan
Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : KEP-
132/JA/11/1994 tanggal 7 November 1994 tentang
Administrasi Perkara Tindak Pidana
2) Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : 039/A/JA/10/2010
tentang Tata Kelola Teknis dan Administrasi Penanganan
Perkara Tindak Pidana Khusus
97
3) Petunjuk teknis lainnya.
Administrasi Perkara Tindak Pidana adalah bagian dari
administrasi umum kejaksaanyang meliputi segala
administrasi yang mengelolaperkara tindak pidana umum
dan perkara tindak pidana khusus mengenai perkara
tahanan, barang sitaan, barang bukti, barang rampasan,
barang temuan dan hasil dinas baik secara teknis yuridis
maupun yang hanya merupakan pencatatan proses
penanganan berbentuk surat-surat, register, dan laporan
sesuai dengan bentuk dank ode yang ditentukan.
Ruang Lingkup Adminstrasi Perkara Tindak Pidana Khusus :
1) Segi Perkara Tindak Pidana Khusus yakni :
a) Perkara Tindak Pidana Korupsi, tindak pidana
perpajakan dan perkara tindak pidana ekonomi
(kepabeanan dan cukai)
b) Perkara pelanggaran HAM berat
c) Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang
2) Segi Tahap Penanganan Perkara Tindak Pidana
Khusus :
a) Perkara TPK dan TPPU dengan tindak pidana
asal TPK mulai dari tahap prapenyelidikan
sampai dengan tahap eksekusi
b) Perkara pelanggaran HAM berat mulai dari
tahap prapenyidikan sampai dengan tahap
eksekusi
c) Perkara Tindak Pidana Korupsi, tindak pidana
perpajakan dan perkara tindak pidana ekonomi
(kepabeanan dan cukai) mulai dari tahap
prapenuntutan sampai dengan tahap eksekusi
3) Segi Daerah Hukum :
a) Kejaksaan Agung
b) Kejaksaan Tinggi
98
c) Kejaksaan Negeri
d) Cabang Kejaksaan Negeri

e. Tugas Pokok dan Fungsi Administrasi Perkara


Perdata dan Tata Usaha Negara
UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI di bidang
perdata dan tata usaha negara, kejaksaan, dengan kuasa
khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di luar
pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.
(Pasal 30 ayat 2)
Perja No. 025/A/JA/11/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penegakan Hukum, Bantuan Hukum, Pertimbangan Hukum,
Tindakan Hukum Lain dan Pelayanan Hukum di Bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara. Pengganti dari Insja No. 01,
02, 03 tahun 1994 tentang Tata Laksana Penegakan Hukum,
Bantuan Hukum, Pelayanan Hukum, Pertimbangan Hukum
dan Tindakan Hukum Lain.
Ruang Lingkup Kewenangan, Tugas dan Fungsi Perdata
dan Tata Usaha Negara diantaranya; penegakan hukum,
bantuan hukum, pertimbangan hukum, pelayanan hukum,
tindakan hukum lain. Fungsi Perdata dan Tata Usaha Negara
diantaranya; menjamin tegaknya hukum/kepastian hukum,
menyelamatkan/memulihkan/kekayaan/keuangan negara,
menegakkan kewibawaan pemerintah dan negara, melindungi
hak-hak keperdataan masyarakat.
Administrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara
bagian dari administrasi umum kejaksaan yang meliputi segala
kegiatan administrasi dalam penanganan perkara Perdata dan
Tata Usaha Negara mengenai Formulir Surat, Registrasi,
Formulir Laporan dan Rekapitulasi.

f. Tugas Pokok dan Fungsi Administrasi Pengawasan


99
Kejaksaan Republik Indonesia merupakan lembaga
pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di
bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasawkan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan
kekuasaan negara tersebut diselenggarakan oleh Kejaksaan
Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri
berlandaskan pada asas een en ondelbaar (satu dan tak
terpisahkan) dalam hal ini dibawah Jaksa Agung Bidang
Pengawasan berkedudukan sebagai unsur pembantu
pimpinan yang melaksanakan tugas di bidang pengawasan,
unsur pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan
wewenang kejaksaan di bidang pengawasan, yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan
pengawasan atas kinerja dan keuangan intern kejaksaan,
serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan peraturan
perndang-undangan. Dalam melaksanakan tugas dan
wewenang tersebut, Jaksa Agung Muda Bidang
Pengawasan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1) Perumusan kebijakan di bidang pengawasan
intern kejaksaan
2) Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan
intern kejaksaan terhadap kinerja dan keuangan
melalu audit, review, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lainnya.
3) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu
atas penugasan Jaksa Agung sesuai dengan
ketentuan penugasan Jaksa Agung sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
4) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pengawasan

100
5) Pelaksanaan hubungan kerja dengan
instansi/lembaga baik di dalam negeri maupun di
luar negeri.
6) Penyusunan laporan hasul pengawasan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa
Agung RI
g. Tata Surat Dinas
Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi
tertulis (naskah) yang mencangkup pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyimpanan serta media yang
digunakan dalam komunikasi kedinasan.
Tata naskah dinas meliputi, tata persuratan, distribusi,
formulir dan media.
Naskah Dinas adalah semua informasi tertulis
sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan
oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi
pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan.
Kejaksaan RI memiliki ketentuan yang berkaitan
dengan tata naskah dinas ;
1) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-
026/JA/3/1978 Tgl 31 Maret 1978 tentang
ketentuan-ketentuan pokok administrasi
surat menyurat umum dalam lingkungan
kejaksaan RI.
2) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-
112/JA/11/1981 tgl 30 November 1981
tentang pedoman penyusunan dan bentuk
tata naskah dinas kejaksaan RI
3) Kepuutusan Jaksa Agung RI Nomor : KEP-
161/JA/11/1982 tgl 5 November 1982
101
tentang penyempurnaan lampiran I dan II
Kepja No: KEP-112/JA/11/1981 tgl 30
November 1981 tentang pedoman
penyusunan dan bentuk tata naskah dinas
Kejaksaan RI
3. Pembinaan Karier dan Kepegawaian

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai Pilar Pembangunan


Indonesia yang mempunyai tujuan utama sebagai independensi
dan netralitas, kompetensi, kinerja/produktivitas kerja, integritas,
kesejahteraan. Prinsip Dasar UU ASN memberlakukan sistem merit
melalui, seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif,
menerapkan prinsip fairness, penggajian, reward and punishment
berbasis kinerja, standar integritas dan perilaku untuk kepentingan
publik, manajemen SDM secara efektif dan efisien, melindungi
pegawai dari intervensi politik dan dari tindakan semena-mena.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip, nilai dasar,
kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral, dan
tanggungjawab pada pelayanan publik, kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi akademik,
jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan
profesionalitas jabatan.
Fungsi Pegawai ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayanan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Sedangkan
peran pegawai ASN sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, nepotisme.

Jenjang karier pegawai Kejaksaan RI melalui:

102
a. Jabatan Struktural, yang pembinaan kariernya
diberlakukan ketentuan yang berlaku untuk jabatan
struktural.
b. Jabatan Fungsional, yang pembinaan kariernya
diberlakukan ketentuan yang berlaku untuk jabatan
fungsional.
c. Jabatan rangkap, yang pembinaan kariernya
diberlakukan ketentuan yang berlaku untuk jabatan
rangkap.

4. Ketentuan tentang Penyelenggaraan Pengawasan

Penyelenggaraan pengawasan di lingkungan Kejaksaan


dilaksanakan berdasarkan Peraturan Jaksa Agung Republik
Indonesia.
Nomor : PER-022/A/JA/03/2011 tanggal 18 Maret 2011
tentang Penyelenggaraan Pengawasan Kejaksaan Republik
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Jaksa
Agung Republik Indonesia.
Nomor : PER-015/A/JA/07/2013 tanggal 2 Juli 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia
Nomor : PER-022/A/JA/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 tentang
Penyelenggaraan Pengawasan Kejaksaan Republik Indonesia.
Bentuk Pengawasan terbagi menjadi 2(dua) yaitu :
a. Pengawasan melekat
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan/atasan
langsung, baik di tingkat Pusat maupun di tingkat Daerah.
b. Pengawasan fungsional
Pengawasan Fungsional merupakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas semua unsur Kejaksaan

103
serta sikap, perilaku, dan tutur kata pegawai Kejaksaan
yang dilaksanakan oleh PejabatPengawasanFungsional
Sistem akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara
menghendaki kewajiban aparatur pemerintah untuk
menjelaskan kepadap ublik terhadap penggunaan keuangan
negara. Sistem akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara
diamanatkan oleh Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 7 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara, dan Pasal 58 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004.
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan negara
yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel, Menteri/
Pimpinan Lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota wajib
melaksanakan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan yang berpedoman pada Peraturan Presiden
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP). Penerapan SPIP tersebut bertujuan untuk
memberikan keyakinan yang memadai bagi efektivitas dan
efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan
negara, keandalan Laporan Keuangan, pengamanan asset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

5. Kode Perilaku Aparatur Kejaksaan dalam Reformasi


Birokrasi dan Penegakan Hukum

Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi


birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara
dan untuk mewujudkan tata pemerintah yan baik, baik di pusat
maupun di daerah agar mampu mendukung keberhasila

104
pembangunan di bidang lainnya. Kebijakan pembangunan di
bidan hukum dan aparatur diarahkan pada perbaikan tata kelola
pemerintahan yang baik melalui pemantapan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi.

6. Evaluasi Pembelajaran
Pada tahap materi pembelajaran ini adalah peserta
melaksanakan ujian terhadap semua materi yang telah
dipelajari selama Diklat TAK, sehingga diharapkan peserta
setidaknya dapat memahami dan mengerti materi pembelajaran
selama pendidikan TAK ini sehingga dapat menjadi bekal saat
ditempatkan di satuan kerja masing-masing.

7. Kajian Aktual (PKL)


Kajian Aktual (PKL) dilaksanakan selama 9 JP pada
kejaksaan negeri yang ada di sekitar Jakarta. Pada dasarnya
Kajian Aktual ini ingin mempersiapkan dan memperkenalkan
para peserta DIKLAT dalam menghadapi lingkungan kerja di
satuan kerja masing-masing. Pada saat PKL peserta DIKLAT
juga diperkenalkan mengenai tupoksi dan penerapannya pada
masing-masing bagian baik itu Pembinaan, Seksi Pidana
Umum, Seksi Pidana Khusus, Intelijen dan DATUN.

8. Ceramah Pimpinan

Ceramah Pimpinan dilaksanakan setelah kegiatan


pendidikan dan pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan telah
selesai dilaksanakan. Tujuan dari Ceramah Pimpinan yang
diberikan kepada peserta Pendidikan dan Pelatiah Teknis
Administrasi Kejaksaan adalah untuk mematangkan ilmu yang

105
telah didapatkan agar dapat diimplementasikan pada satuan
kerja tempat peserta ditugaskan.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


1. KESIMPULAN
Laporan Hasil Aktualisasi ini merupakan sebuah upaya
penerapan nilai - nilai dasar profesi PNS yang terdiri dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi sebagai pedoman yang harus dilaksanakan oleh PNS
dalam setiap penerapan tugas dan tanggung jawabnya. Bahwa
dengan nilai - nilai tersebut akan menginternalisasi nilai - nilai
ANEKA dalam tugas sebagai PNS sangat bermanfaat untuk
meningkatkan profesionalitas dan meningkatkan martabat
institusi. Dalam hal ini juga bermanfaat dalam pelaksanakan tugas
sebagai Staf Bidang Tindak Pidana Umum untuk mengoptimalkan
Pelayanan Pengambilan Barang Bukti Tilang pada Kejakaan

106
Negeri Manggarai Barat sesuai tugas dan fungsi yang diatur
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. SARAN
Berdasarkan pembahasan mengenai Laporan Hasil
Aktualisasi nilai - nilai dasar profesi PNS di atas, maka saran yang
dapat diberikan antara lain:
1. Agar nilai - nilai dasar profesi PNS (ANEKA) dilaksanakan
secara konsisten dalam pelaksanaan tugas sehari - hari
sebagai Aparatur Sipil Negara;
2. Agar aktualisasi ini dapat berjalan dengan baik, maka perlu
dilakukan pendampingan dan pembimbingan secara intensif,
efektif dan efisien baik dengan coach dan mentor di satuan
kerja.

B. LESSON LEARN
Pendidikan dan pelatihan latsar CPNS Kejaksaan ini sangat
baik dan kedepannya wajib dilaksanakan secara berkesinambungan
dalam perekrutan CPNS khususnya CPNS Kejaksaan Republik
Indonesia tentunya dengan perbaikan - perbaikan di beberapa aspek,
yang menjadi fokus siswa disini terutama perihal pengecekan keaslian
tulisan, karya dan inovasi serta penyesuaian dengan syarat kriteria
penulisan ilmiah, karena penulisan laporan hasil aktualisasi siswa
Diklat Latsar ini sudah memenuhi beberapa aspek penulisan ilmiah.

107
DAFTAR PUSTAKA

A. SUMBER PERUNDANG-UNDANGAN
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Kejaksaan Republik Indonesia
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun
2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia nomor PER-


009A/JA/01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan
Republik Indonesia.

B. SUMBER BUKU

108
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II Lembaga Administrasi
Negara.
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II Lembaga
Administrasi Negara.
C. SUMBER LAIN
www.kejaksaan.go.id

109

Anda mungkin juga menyukai