Mengapa manajemen penyakit berbasis wilayah sangat di perlukan?
Karena kita harus lihat dulu Manajemen penyakit berbasis wilayah pada hakikatnya adalah manajamen penyakit yang dilakukan secara komprehensif dengan melakukan serangkaian upaya : 1. Tata laksana (manajemen) kasus atau penderita penyakit dengan bak, mulai dari upaya menegakkan diagnosis penyakit, melakukan pengobatan dan penyembuhan penyakit dalam sebuah komunitas penduduk dalam sebuah wilayah. Kasus-kasus di sini merupakan kasus-kasus penyakit yang merupakan prioritas wilayah administratif, wilayah Pemerintah Pusat maupun WHO. 2. Tata laksana faktor risiko atau pengendalian faktor risiko, untuk mencegah penularan atau proses kejadian penyakit yang berkelanjutan dan melindungi penduduk yang sehat dari risiko menderita penyakit yang bersangkutan (penyakit berkenaan dengan poin a tersebut di atas). Pengendalian faktor risiko maupun penyakit berkenaan dilakukan dengan cara pengumpulan fakta atau informasi (evidences) dan analisis pada suatu wilayah komunitas tertentu. Manajemen kesehatan masyarakat yang di dalamnya termasuk manajemen faktor risiko, hendaknya ditujukan kepada penyakit yang berkenaan tersebut di atas (a). Baik poin a maupun poin b, merupakan satu kesatuan tatalaksana perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan maupun evaluasi (audit yang dilakukan dalam satu wilayah dalam periode tertentu. Dalam satu wilayah pelaksanaan poin b, bisa dilakukan tanpa pengendalian kasus (poin a) dalam hal belum terjadi atau tidak ada kasus, namun monitoring atau surveilans terhadap kasus harus tetap dilakukan. Umumnya hal ini terjadi pada kasus-kasus penyakit tidak menular.