Anda di halaman 1dari 25

PERAN PERSI

DALAM PENINGKATAN MUTURUMAH SAKIT

Dr Kuntjoro Adi Purjanto, Mkes


Ketum Umum
PERSI ( Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia )
Jakarta, 26 Januari 2021
SISTEMATIKA
I. PENGANTAR;

II. KEBIJAKAN

III. UPAYA

IV. PERAN PERSI

V. PENUTUP

“ To err is human, to cover up is unforgivable, and to fail to learn is inexcusable ”


Sir Liam Donaldson World Health Organization Envoy for Patient Safety
VISI
Terwujudnya PERSI sebagai wadah pemersatu
komunitas perumahsakitan di Indonesia yang handal,
mandiri, tangguh dan berstandar internasional serta
dipercaya seluruh lapisan masyarakat dan anggota.

“ The secret of change is to focus all of your energy, not on fighting the old, but on building the new ”
- Socrates -
MISI
1. Berperan aktif mewujudkan kebijakan dan regulasi yang berpihak
pada rumah sakit dalam kendali mutu kendali biaya.
2. Berperan aktif mewujudkan tatakelola korporasi rumah sakit yang
baik.
3. Berperan aktif mewujudkan tatakelola klinis rumah sakit yang
baik.
4. Berperan aktif mewujudkan tatakelola etik yang baik.
5. Berperan aktif mewujudkan tatakelola asuhan pasien yang baik.
6. Mewujudkan kerjasama dengan stakeholder dan shareholder di
bidang perumahsakitan.

PRIMUM, NON NOCERE Theme: Health Worker Safety: A Priority for Patient Safety
FIRST, DO NO HARM Slogan: Safe health workers, Safe patients.
Call for action: Speak up for health worker safety.
HIPPOCRATES’S TENET:
( 460-335 BC )
NILAI
1. Transparansi
2. Akuntabel
3. Responsibel
4. Independen
5. Fairness

“ Clinical governance is essentially an organisational concept aimed at ensuring that every health organisation creates the
culture, the systems and the support mechanisms so that good clinical performance will be the norm and so that quality
improvement will be part and parcel of routine clinical practice. ”, Sir Liam Donaldson, November 1999
NOTA KESEPAKATAN

If you want to travel fast, you travel alone…


If you want to go far, travel with others…
KEBIJAKAN TATA KELOLA

Penjelasan
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT
KEBIJAKAN KOMITE MUTU
KEBIJAKAN AKREDITASI RUMAH SAKIT

UU No. 44/2009 : Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RS wajib


terakreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali

RS wajib terakreditasi berkala setiap 4 (empat) tahun


Permenkes 12 Tahun 2020
tentang Akreditasi Rumah Sakit
dan paling lambat setelah beroperasi 2 (dua) tahun
 Revisi Permenkes 34/2017 sejak memperoleh izin operasional untuk pertama
kali.

Permenkes 3 Tahun 2020 Akreditasi sebagai salah satu persyaratan


tentang Klasifikasi dan
Perizinan RS
perpanjangan izin operasional dan peningkatan kelas
RS

Permenkes 99 tahun 2015


sebagai perubahan dari
Permenkes 71 Tahun 2013
Salah satu syarat RS bekerja sama dengan
tentang Jaminan Kesehatan BPJS Kesehatan adalah sertifikat akreditasi.
Nasional
KEBIJAKAN AKREDITASI
Gagal
Mencapai UHC
Kinerja Without
Strategis Harm

Best practice
Quality
Assesment?
Piutang vs Hutang disruption sebagai perubahan
secara radikal dan revolusioner
yang bisa memicu ketegangan
karena ada unsur 3 S “sudden,
speed , dan surprise”.

Era
CoVid 19,
Banyak
Resiko

Silent Killer
Potensi
“ DARK TRIAD “ Fraud

Pelayanan kesehatan di dunia saat ini menghadapi kondisi VUCA ( volatile, uncertainty, complexity dan
ambiguity ) karena dihadapkan pada disruption in healthcare.

Volatility Uncertainty Complexity Ambiguity


Bergejolak, berubah2 Memiliki ketidakpastian Saling berhubungan, Menimbulkan
yang tinggi saling tergantung, rumit Keragu-raguan
13
RS
Jhony S, 2016
Modifikasi
Kuntjoro 2019
The five interdependent strategies of the
WHO Framework on integrated
peoplecentred health services (IPCHS)

Continuity and coordination of care: a practice brief to support implementation of the WHO Framework on integrated people-centred health services, 2018
Dr Kuntjoro Adi Purjanto,Mkes
http://www.who.int/servicedeliverysafety/areas/people-centered.care/en

Kuntjoro-PERSI
WHO global strategy

17
on integrated people-centred health services: an overview
Dr Kuntjoro Adi Purjanto,Mkes
http://www.who.int/servicedeliverysafety/areas/people-centered.care/en
The range of approaches and interventions
for achieving continuity of care

Continuity and coordination of care: a practice brief to support implementation of the WHO Framework on
integrated people-centred health services, 2018
Drivers of continuity and care coordination

Continuity and coordination of care: a practice brief to support implementation of the WHO Framework on integrated people-centred health services, 2018
The Hospital readiness checklist sheet consists
of 12 key components that are essential to
managing COVID-19 in a hospital or facility

Component 1. Leadership and incident management


system
Component 2. Coordination and communication
Component 3. Surveillance and information
management
Component 4. Risk communication and community
engagement
Component 5. Administration, finance and business
continuity
Component 6. Human resources
Component 7. Surge capacity
Component 8. Continuity of essential support
services
Component 9. Patient management
Component 10. Occupational health, mental health
and psychosocial support
Component 11. Rapid identification and diagnosis
Component 12. Infection prevention and control
PERAN PERSI
1. Berperan serta dalam merumuskan kebijakan dan regulasi terkait yang berpihak pada Rumah
Sakit dan Sistem Kesehatan Nasional, termasuk saat ini dalam sukses pelaksanaan penjagaan
mutu melalui akreditasi Rumah Sakit
2. Menyukseskan program Pemerintah dalam bidang kesehatan pada umumnya dan Rumah Sakit
pada khususnya, terutama yang terkait penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan di Rumah
Sakit
3. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kepatuhan Rumah Sakit terhadap pelaksanaan
peningkatan mutu, Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko Rumah Sakit
4. Berperan aktif mewujudkan; Tatakelola Korporasi Rumah Sakit yang Baik, Tatakelola Klinis
Rumah Sakit yang Baik,Tatakelola Etik yang Baik dan Tatakelola Asuhan Pasien yang Baik
5. Berperan aktif dalam meningkatkan Kemampuan dan Kompetensi pelaksanaan Peningkatan Mutu,
Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Rumah Sakit melalui pemanfaatan Workshop dan
Seminar virtual dengan memerankan peran IMRS, IKPRS, LDP, LSP PERSI dan PT ISM.
6. Membantu dan menyiapkan Rumah Sakit memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
non-diskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan Standar
Pelayanan Rumah Sakit
A forced reset of our society is the
perfect opportunity to explore
new areas for growth!

TERIMA KASIH
Shifts in behavior, new regulation,
accelerated adoption of tech –it's the
moment innovators have been waiting for.

Anda mungkin juga menyukai