KELOMPOK 3
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahuwa Ta’ala atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas review ini sebagai salah satu tugas
Rumah Sakit”.
Kami sangat menyadari bahwa penulisan ini belum mencapai sebuah kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami dengan penuh harap beberapa saran dan kritik saudara saudari yang
dapat memperbaiki penulisan studi-studi kasus selanjutnya. Baik yang kami tulis sendiri atau
orang lain.
Akhir kata, semoga penulisan ini dapat memberikan sumbangsih bagi keilmuan baik
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
.................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
................................................................................................................................................ii
PEMBAHASAN...........................................................................................................................
................................................................................................................................................1
I. PENDAHULUAN..................................................................................................................
.........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
.................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................
.................................................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................
.................................................................................................................................2
II. PEMBAHASAN....................................................................................................................
.........................................................................................................................................3
2.1 Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance pada Rumah Sakit..........................
.................................................................................................................................3
2.2 Pengaruh Penerapan Good Governance Terhadap Kinerja di Rumah Sakit...............
.................................................................................................................................5
2.3 Kendala Penerapan Good Governance pada Rumah Sakit ........................................
.................................................................................................................................6
III. PENUTUP...........................................................................................................................
.........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
....................................................................................................................................8
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Era globalisasi membutuhkan sistem terbuka yang efisien dan mampu dalam
hubungan dengan pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil dengan layanan publik
dan swasta. Tidak kalah pentingnya, fasilitas rumah sakit harus memiliki manajemen
yang kompeten dalam hal struktur dan kualitas pelayanan. Rumah sakit merupakan
bagian penting dari sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pelayanan
kesehatan masyarakat. Masalah pelayanan rumah sakit tidak terbatas pada masalah
kesehatan. Masalah di dalam rumah sakit juga menghambat pemberian layanan, dan
masalah staf menghambat pelaksanaan layanan yang setia (Suhardi, 2018).
Hal ini menjadi kendala bagi rumah sakit untuk maju. Permasalahan yang terkait
dengan lemahnya tata kelola dan sistem manajemen rumah sakit. Untuk mencapai
transparasi dan pengawasan terhadap sistem rumah sakit, perlu diterapkan Good
governance oleh pihak manajemen. Makalah ini bertujuan menganalisis praktik tata
kelola yang baik dalam kaitannya dengan penerapannya di rumah sakit.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Transparansi
B. Prinsip Akuntabilitas
C. Prinsip Responsibility
Mengenai upah minimum, dua dari tiga responden mengatakan ada jabatan
tertentu yang setara dengan upah minimum kabupaten. Seorang informan, di sisi lain,
mengatakan itu adalah upah minimum kabupaten. Rumah sakit ini juga memiliki
pertanggungan asuransi untuk seluruh pegawai yaitu BOJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan. Selain itu, perusahaan juga mematuhi undang-undang konsumen
4
sesuai peraturan Kementerian Kesehatan. Perusahaan juga menghasilkan limbah,
namun satu dari tiga responden mengatakan sangat sulit memenuhi standar yang
ditetapkan pemerintah, sehingga mereka bekerja sama dengan badan hukum untuk
mengelola limbah.
D. Prinsip Independency
Independency atau kemandirian dalam (N, 2016), yaitu perusahaan harus dikelola
secara independen sehingga masing-masing badan perusahaan tidak saling
mendominasi dan tidak diintervensi oleh pihak lain. Rumah sakit secara tradisional
menjalankan perusahaan secara profesional. Hal ini diakui oleh narasumber. Jika
terjadi konflik di dalam perusahaan, semua pihak terlibat dalam mencari solusi dan
hal ini tidak menjadi hambatan bagi staf senior untuk mengambil keputusan.
Kemudian ada pegawai yang tidak bekerja sesuai job desk. Ini akan diakui oleh
personel sumber daya. Rumah sakit tidak melibatkan keluarga pemilik perusahaan
dalam mengambil keputusan.
Rumah sakit memiliki akuntan pajak yang bertanggung jawab atas pajak
perusahaan. Menurut dua dat=ri tiga sumber, perusahaan menggunakan jasa
konsultan pajak karena tidak memiliki karyawan yang bekerja di departemen
pajaknya. Setelah itu, perusahaan akan mengadakan RUPS setiap tahun.
E. Prinsip Fairnes
Dalam prinsip fairness atau keadilan menurut (N, 2016) perusahaan ahrus selalu
meperhatikan kepentingan pemegang saham mayoritas atau minoritas, konsumen dan
karyawan berdasarkan prinsip kewajaran dan kesetaraan. Rumah sakit menawarkan
kesempatan kepada setiap orang yang terlibat untuk memberikan saran dan pendapat
tentang perkembangan perusahaan lebih lanjut. Kemudian perusahaan juga
5
memperlakukan semua karyawan secara adil tanpa memandang perbedaan mereka.
Perushaan juga menyediakan layanan pelanggan untuk menangani keluhan pasien,
dan keluhan tersebut harus segera ditindaklanjuti pada hari yang sama.
Menurut (Colquitt et al., 2015) kinerja adalah hasil kerja seorang pegawai dalam
memenuhi tugas dan tanggung jawabnya. Pada prinsipnya, konsep kinerja dapat
diinterpretasikan dalam berbagai cara. Beberapa ahli melihatnya sebagai hasil dari proses
penyelesaian melakukan pekerjaan, meskipun orang lain melihatnya sebagai tindakan
yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan (Harma et al., 2020).
Dalam penelitian (Harma et al., 2020) kinerja staf rumah sakit mengacu pada
kemampuan staf untuk melakukan semua tugas yang diberikan di rumah sakit. Tugas-
tugas ini biasanya didasarkan pada metrik keberhasilan dan SOP yang ditetapkan.
Akibatnya ditemukan bahwa karyawan rumah sakit akan mencapai tingkat kinerja
tertentu. Level bisa berbeda istilah. Kinerja pegawai dapat dikategorikan ke dalam
kelompok tingkat kinerja tinggi, sedang dan rendah. Bisa over targeted, on targeted, atau
grouped di bawah target. Berdasarkan hal tersebut, kinerja diartikan sebagai keseluruhan
kinerja pegawai.
Organisasi rumah sakit yang berdaya saing dan berkinerja tinggi, selain
meningkatkan kesejahteraan seluruh elemen organisasi rumah sakit, melalui penerapan
tata kelola perusahaan yang baik juga dapat menjadi salah satu tujuan utama dalam
6
pengelolaan organisasi rumah sakit. Sebuah organisasi yang berisi karyawan, dalam
penelitian (Stojanovic et al., 2016).
BAB III
PENUTUP
7
Good governance rumah sakit yang baik menuntut dibangunnya dan
dijalankannya prinsip-prinsip good governance. Ada beberapa prinsip yang dibutuhkan
untuk membangun suatu budaya rumah sakit yang sehat, yaitu transparansi
(transparency), kemandirian (independency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), dan kewajaran (fairness). Kelima prinsip ini
kemudian dikenal sebagai prinsip-prinsip good governance. Prinsip-prinsip good
governance pada dasarnya memiliki tujuan memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu
organisasi termasuk di dalamnya karyawan.
Organisasi rumah sakit yang berdaya saing dan berkinerja tinggi, selain
meningkatkan kesejahteraan seluruh elemen organisasi rumah sakit, melalui penerapan
tata kelola perusahaan yang baik juga dapat menjadi salah satu tujuan utama dalam
pengelolaan organisasi rumah sakit. Sebuah organisasi yang berisi karyawan dan dapat
mengelolanya beserta elemen lainnya hal ini mendukung bahwa adanya pengaruh
penerapan good governance terhadap kinerja di rumah sakit.
8
DAFTAR PUSTAKA
Colquitt, J.A., Lepine, J.A., & Wsson, M.J. (2015). Improving Performance and Commitment.
Organizational Behavior. www.mhhe.com
Erlina, Masrudi Muchtar, W. (2016). Peran Birokrasi Dalam Pengembangan Daerah Guna
Mewujudkan Good Governance di Kalimantan Selatan (Kajian Tentang Prinsip
Transparansi, Partisipasi dan Daya Tanggap pada Dinas Pendidikan dan Rumah Sakit
Umum Daerah). June, 1-148.
Harma, A., Ahri, R. A., & Ambas, J. (2020). Pengaruh Penerapan Good Governance terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar.
Original Research Open Access Journal of Muslim Community Health, 1(2), 74-95.
https://doi.org/10.52103/jmch.vli2.246
Henri. (2018). Implementasi Prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada Rumah Sakit.
Agora, 4(2), 869-874. https://media.neliti.com/media/publications/55625-ID-none.pdf
Ningsih, N.A., Indar, & Razak, A. (2011). Analisis Hubungan Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dengan Kinerja Pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur. 1-
11.
Rahayu Sri, & Dewi Enita. (2015). Hubungan antara sistem reward dengan kinerja perawat
dalam melaksanakan asuhan keperawatan di RSUD Sragen. Berita Ilmu Keperawatan
ISSN, 2 (2), 51-59. https://publikasiilmiah.ums.ac.ac.id/xmlui/handle/11617/2036
Stojanovic, I., Ateljevic, J., & Stevic, R.S. (2016). Good Governance As a Tool of Sustainable
Development. European Journal of Sustainable Development, 5(4), 558-573.
https://doi.org/10/1186/s13104-015-1505-1
9
Taghinezhad, F., Safavi, M., Raiesifar, A., & Yahyavi, S.H. (2015). Antecedents of
organizational citizenship behavior among Irian nurses: A multicenter study Nursing.
BMC Research Notes, 8(1), 1-8. https://doi.org/10.1186/s13104-015-1505-1
Watimena, M.A. (2020). Implementasi Good Coorporate Governance, Good Governance dan
Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja Pegawai. PUBLIC POLICY (Jurnal
Aplikasi Kebijakan Publik & Bisnis), 1(2), 195-214.
https://doi.org/10.51135/publicpolicy.vl.i2.p195-214
Zekri, S. (2012). Good corprate governance: observations and recomendations for the MENA
zone. Journal of Business Studies Quarterly, 4 (2), 128-139.
10