“ CLINICAL GOVERNANCE “

DALAM MENJALANKAN RUMAH SAKIT

Simposium 1.
Topik : Leadership dalam Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tema PIT :
Mewujudkan Layanan Kesehatan Reproduksi Holistik Terintegrasi untuk
mencapai Visi Indonesia Sehat
PIT HOGSI, XII. PP POGI, Manado, 29 April 2019
CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN
- Anggota Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia 2018 – 2021
- Staf Pengajar FKM – UI, Mata Ajaran “ Tatakelola RS “, PJJ 2017/2018-2019
- Ketua Bidang Pengembangan Tatakelola Pelayanan PB IDI 2018 – 2021
- Anggota Dewan Pertimbangan PP POGI 2018 – 2021
- Anggota PokJa JKN PP POGI 2018 – 2019
- Anggota IDI – POGI Jaya 1978/1987 – Sekarang

1 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 PENDAHULUAN

2 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT INDONESIA (2018-2021)
PASAL 54
1. Ketua merangkap anggota ( PEMERINTAH ) : (1) PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
- Dr.dr. Slamet R Yuwono,DTM&H.,MARS melakukan PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
terhadap Rumah Sakit dengan melibatkan
2. Sekretaris merangkap anggota ( PERSI ) : ORGANISASI PROFESI, ASOSIASI
PERUMAHSAKITAN, DAN ORGANISASI
- Drs.Chamdani Tauchid,MM.,M.Kes.,MBA KEMASYARATAN LAINNYA sesuai dengan
tugas dan fungsi masing masing.
3. Anggota ( TOKOH MASYARAKAT ) : (2) Pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
- Dra.Suarhatini - Tini Hadad diarahkan untuk :
a. pemenuhan kebutuhan pelayanan
4. Anggota ( IDI ) kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat;
- dr.Chairulsjah Sjahruddin,Sp.OG.,MARS b. peningkatan mutu pelayanan
kesehatan;
5. Anggota ( PPNI ) c. keselamatan pasien ;
d. pengembangan jangkauan pelayanan;
- Dr.Ati Suryamediawati,S.Kp.,M.Kep e. peningkatan kemampuan kemandirian
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
rumah sakit.
3
PASAL 60
BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI, BERTUGAS :
a. mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien di wilayahnya;
b. mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit di wilayahnya;
c. MENGAWASI PENERAPAN ETIKA RUMAH SAKIT, ETIKA PROFESI, DAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN --- UURS 44/2009, PSL 36
d. melakukan pelaporan hasil pengawasan kepada Badan Pengawas Rumah
Sakit Indonesia;
e. melakukan analisis hasil pengawasan dan memberikan rekomendasi
kepada Pemerintah Daerah untuk digunakan sebagai bahan pembinaan;
f. menerima pengaduan dan melakukan upaya penyelesaian sengketa
dengan cara mediasi.

chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019

4
1 Januari 2014, REFORMASI PELAYANAN KESEHATAN, 2019 – UHC
1. System penyelenggaraan
asuransi social
2. Penyelenggara Badan
Hukum Publik ( BPJS-K )
3. System pelayanan
berjenjang
4. System pembayaran dari
BPJS-K ke PPK ( Kapitasi di
FKTP, INA CBG’s DI FKTL )
5. Manfaat Komprehensif :
Preventif, Promotif, Kuratif dan
Rehabilitatif
5 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
TUJUAN SISTEM PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN DI ERA JKN :
• Mendorong peningkatan mutu
• Mendorong layanan berorientasi pasien
• Mendorong efisiensi
C
L • Mendorong untuk pelayanan tim
I
N • Tidak memberikan reward terhadap provider yang
I
melakukan, overtreatment, undertreatment maupun
C
A melakukan adverse event
L
G PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM menjadi pilihan karena :
O
V • Dapat mengendalikan biaya kesehatan
E
• Mendorong provider untuk melakukan cost
R
N
containment
A
N
C
• Mendorong pelayanan kesehatan tetap bermutu
E sesuai standar
• Membatasi pelayanan kesehatan yang tidak
diperlukan berlebihan atau under use
• Mempermudah administrasi klaim
 KASUS YANG MASUK DI BPRS INDONESIA
JANUARI – OKTOBER 2018
 23 KASUS
3 RS VERTIKAL
:

1. Kompetensi dokter
2. SIP AKREDITASI – KARS/JCI
3. Maladministrasi Kasus paska operasi meninggal
4. Penolakan pasien rujukan
5. Komunikasi dokter dengan pasien yang kurang baik
6. Perilaku dokter yang tidak disiplin
7. Kebersihan rumah sakit
8. Pembayaran klaim BPJS

KASUS DI KABUPATEN, SUMUT : IBU HAMIL INPARTU, MENINGGAL,

TANPA DI LIHAT OLEH SpOG
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019 6
7 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 DR B D
KA K P KEMKES
Sp I
I DIN O R
A R I
D KES R S
I D
B I R I
A S
N U
D

KUNJUNGAN
KE RSUD WAISAI
RAJA AMPAT
PAPUA BARAT
KASUS PEMUKULAN
DOKTER
15 FEBRUARI 2019
8
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komite Medik belum berperan optimal dalam proses kredensialing,
pemeliharaan mutu profesi dan penjagaan disiplin/etika profesi. Tugas dan fungsi kredensialing di beberapa
rumah sakit belum berjalan sebagaimana mestinya (karena digunakan untuk persyaratan penerimaan dokter
baru, tetapi tidak untuk menyaring kompetensi dokter), terkesan formalitas, serta sulit dilakukan karena belum
memiliki Mitra Bestari. Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional memberi pengaruh baik terhadap peran
komite medik dalam tata kelola klinis RS, karena terdapat beberapa regulasi atau peraturan pelaksana tentang
JKN yang terintegrasi dengan peran komite medik, khususnya pada aspek kendali mutu kendali biaya

Kesimpulan: Dapat disimpulkan Komite Medik secara umum belum berperan optimal dalam tata kelola klinis
pada RSUD Kelas C di Provinsi Jambi. Oleh karena itu, rumah sakit perlu meningkatkan kompetensi, etika dan
disiplin profesi medik, serta penyempurnaan regulasi terpadu terkait tata kelola klinis di rumah sakit. (Health
Science Journal of Indonesia 2018;9(2):100-6)
9 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 MEDICAL ENGAGEMENT IS A
TOPIC THAT HAS STARTED TO
RECEIVE SIGNIFICANT
INTERNATIONAL ATTENTION OVER
THE LAST TWENTY YEARS AND IS
THOUGHT TO BE A HELPFUL
MECHANISM THROUGH WHICH
HEALTH SYSTEMS CAN DRIVE THE
EFFICIENCY OF HEALTH
ORGANISATIONS, PATIENT
CLINICIANS EXPERIENCE,
alreadyAND
playCLINICAL
a pivotal role
OUTCOMES
in sustaining hospital services in South
Africa. This is especially so in poorly-
resourced areas: thus, in rural district
hospitals, clinicians shoulder enormous
responsibility, not just for managing the
care of individual patients, but also
developing staff and services at primary
and hospital level, and contributing to
wider decision-making around health
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
care priorities and resource allocation
10
 PEMBINAAN – PENGAWASAN RS SESUAI
PERUNDANGAN YANG BERLAKU

AGAR TUJUAN PROGRAM JKN DAPAT TERCAPAI

DAN PELAYANAN KESEHATAN DI FASYANKES BERJALAN SECARA
ETIS – PROFESIONAL , SESUAI UU
SEHINGGA PASIEN MERASA PUAS KARENA TERLAYANI DENGAN BAIK
SESUAI HARAPANNYA ( pemanfaatan sumberdaya sesuai kebutuhan )
“ stop pemborosan, stop kecurangan,
stop malpraktek, stop korupsi, stop praktek buruk “
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi,
pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019

REFORMASI RUMAH SAKIT >>> TATAKELOLA

( KORPORAT – KLINIK )
UU RS 44 / 2009, PASAL 36
11
 TUJUAN PENERAPAN CLINICAL GOVERNANCE
 MENDETEKSI DINI , SECARA PROAKTIF MERESPON KEMUNGKINAN TERJADINYA
“ POOR PRACTICE – UNCOMPLIANCE “ PADA PENEYELENGGARAAN PELAYANAN
SEHARI-HARI
 MENYATUKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN DARI DOKTER / KLINISI LAINNYA
DENGAN PARA MANAJER DAN KARYAWAN LAINNYA DALAM PEMANFAATAN
SUMBERDAYA ( 5 M), AGAR DAPAT MENGHINDARI PEMBOROSAN, KORUPSI,
MALPRAKTEK, KECURANGAN
 SEBAGAI KENDARAAN UNTUK MENYATUKAN KOMITMEN DALAM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN YANG MUTU – KESELAMATAN TINGGI, SESUAI
HARAPAN PASIEN SECARA KONSISTEN, KONTINU, BERKESINABUNGAN, TIDAK
TERPUTUS, ( 24 / 7 ) DALAM PELAYANAN SEHARI – HARI
STOP WASTING, STOP FRAUD, STOP MALPRACTICE,
STOP BAD PRACTICE, STOP CORRUPTION
12 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 PENERAPAN CLINICAL GOVERNANCE :
 MERUPAKAN PROSES UPAYA PENYERAGAMAN POLA PIKIR
 MERUPAKAN PROSES PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA ( TATAKELOLA )
 MERUPAKAN PROSES AGAR SECARA RUTIN SETIAP INDIVIDU DI RS
SENANTIASA ( TERUTAMA DOKTER – KLINISI LAINNYA ) :
DO THING RIGHT >>> DO RIGHT THING @ FIRSTTIME, EVERYTIME AND OVERTIME
AM I DO IT RIGHT ?, HOW CAN I DO BETTER ?
 WHAT CAN GO WRONG ? , HOW CAN WE PREVENT IT ?
 DAY BY DAY ACTION BY ETHICAL – PROFESSIONAL MANNER
 EXCELLENCE IS NOT AN ACT, IT’S A HABIT
 AKTIFITAS DOKTER – KLINISI LAINNYA MENJADI PERHATIAN UTAMA

13 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 CLINICAL GOVERNANCE

14
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019 15
 BAGAIMANA RS DI INDONESIA ….. ???

chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
16
 Australian Commission on
Safety and Quality in Health
Care 2017
????? ……. BAGAIMANA DI INDONESIA
17
The National Model Clinical Governance Framework
(ACSQHC) defines CLINICAL GOVERNANCE
as: is the set of relationships and responsibilities
established by a health service organisation
between its state or territory department of health
(for the public sector), governing body, executive,
clinicians, patients, consumers and other
stakeholders to ensure good clinical outcomes.
It ensures that the community and health service
organisations can be confident that systems are in
place to deliver safe and high-quality health care,
and continuously improve services.
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 SCOPE OF CLINICAL GOVERNANCE
1. Accountability for quality 3. Personnel issues
 Clear lines of accountability  Workforce planning and continuing
 Chief Executive ultimately responsible professional development
 Lead clinician designated in hospital  Professional performance
 Board arrangements for monitoring
 Annual Report
procedures in place
 Professional self-regulation  Confidential reporting procedures
2. Quality Improvement for concerns about individuals
 Participation in audit, mandatory 4. Quality monitoring and risk
for national audits management
 Routine use of evidence-based  Critical incident reporting and
medicine for evidence-based complaints monitoring
practice  Controls assurance and clinical risk
 Implementation of National management programmes in place
guidelines  Clinical care monitoring integrated
 Safeguards for data access with quality assurance programme
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019 18
BAGAIMANA PERAN DOKTER – SpOG SEBAGAI LEADER
PADA PENERAPAN
CLINICAL GOVERNANCE DALAM
PELAYANAN RUMAH SAKIT

PHYSICIAN PRACTITIONER >>> PHYSICIAN LEADER

CLINICIAN – MANAGER - PROFESSIONAL

19
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 PHYSICIAN CLINICAL LEADERSHIP

1. LEADERSHIP OF SELF
 ETHIC - PROFESSIONALISM
2. LEADERSHIP OF OTHERS
 MULTIDISCIPLINARY TEAMWORK – WORK WITH OTHERS
3. LEADERSHIP OF ORGANISATIONS WITHIN SYSTEMS
 SYSTEM THINKING – CULTURE

20 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 21
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 ??? … BAGAIMANA MEMBUAT
– MENERAPKAN
“ GOOD CLINICAL GOVERNANCE “

22 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
23 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019 24
25 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
MANFAAT PELAYANAN TERINTEGRASI :
 PASIEN – MASYARAKAT : 26
 MENDAPATKAN LAYANAN DENGAN KUALITAS TERTINGGI, TERKOORDINASI DAN MENYELURUH
 BERPOTENSI UNTUK MENDAPATKAN LAYANAN DENGAN BIAYA MURAH

 PELAKSANA LAYANAN ( DOKTER – PERAWAT –KARYAWAN LAINNYA ) :

 TERLIBAT PADA PENENTUAN PEMBIAYAAN
 BERKESEMPATAN MENGARAHKAN DAN MENGAWASI KUALITAS – KESELAMATAN PASIEN DAN NILAI
DARI PELAYANAN
 TERLIBAT DALAM MENYESUAIKAN PERAN MASING-MASING PADA PENYUSUNAN KUALITAS DAN
KESELAMATAN PASIEN

 RUMAH SAKIT :
 BEKESEMPATAN UNTUK MENYUSUN PELAYANAN BERBIAYA MURAH DAN PELAYANAN YANG
MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN PASIEN
 TERLIBAT PADA PENYESUAIAN KESEIMBANGAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT DENGAN
PELAKSANA PELAYANAN

chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM
Dapat berjalan dengan baik apabila seluruh pemangku kepentingan bersatu
harus ikut terlibat aktif - bertanggung jawab/tanggung gugat terhadap
27
kualitas – keselamatan pelayanan
( strongly collaborative working together, blended, intricate )

“ AN UMBRELLA CONFIGURATION “
chairulsjah sjahruddin, 2018
PHYSICIAN
PRACTITIONER

PHYSICIAN LEADER
“ CLINICAL LEADERSHIP “
( Clinician, Manager, Professional )

“ members of different professions working together “

integrasi – asembling- sinkronisasi – harmonisasi
10 KO
( 1. KOhesif, 2. KOordinasi, 3. KOmunikasi, 4. KOlaborasi, 5. KOntuinitas, 6.
KOmpetensi, 7. KOoperatif, 8. KOnsistensi, 9. KOmitmen, 10. KOnsensus )

INTRICATE AND BLENDED

“ VOLUME-BASED PRACTICE >>> VALUE-BASED PRACTICE

THE VEHICLE  AGILE GOOD CLINICAL GOVERNANCE

chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
28 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
29 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
30 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
31
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
32 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
33 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 PENERAPAN
CLINICAL GOVERNANCE
PERLU
“ NEW WAY OF WORKING “
34 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019 35
 5M 5M

PHYSICIAN AS
5M 5M A LEADER
“ CLINICAL
LEADERSHIP “

36 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 PERKUATAN MIKRO SISTEM KLINIK
 Menghindari pemborosan
 Memparbaiki alur pekerjan THE ROLE OF PHYSICIAN – SpOG
 Optimalisasi logistik CLINICAL LEADERSHIP
FROM PRACTITIONER T0 LEADER
 Perubahan lingkungan kerja
CLINICIAN – MANAGER – PROFESSIONAL
 Meningkatkan hubungan pasien dan
pelaksana pelayanan
 Manajemen waktu
 Manajemen variasi pelayanan CLINICAL
 Mendesain sistem yang
LEADERSHIP
mencegah kemungkinan kesalahan
@ GOOD CLINICAL
 Fokus pada keluaran dari pelayanan
GOVERNANCE
AGILITY
 MONEV HARI DEMI HARI

37 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019

38 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 PENERAPAN
“ CLINICAL GOVERNANCE “
DI NEGARA LAIN

39 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 BAGAIMANA
DI INDONESIA …… ???

40 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 © The State of Queensland
(Queensland Ambulance Service) 2017

BAGAIMANA DI INDONESIA ….. ???

41 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 BAGAIMANA DI INDONESIA …. ???

chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019 42
 PESAN DI BAWA PULANG

43 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 Doing business properly
“ do the right thing “

44 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
45 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
 PADA PENERAPAN “ CLINICAL GOVERNANCE “ SELURUH
PEMANGKU KEPENTINGAN PADA PROSES PENYELENGGARAAN
PELAYANAN SEJAK PASIEN MASUK RS SAMPAI KELUAR RS
HARUS TERLIBAT PADA :
 PERENCANAAN PELAYANAN : Proses membuat keputusan untuk
pemanfaatan sumberdaya – 5 M, agar setiap pasien mendapatkan pengobatan – perawatan
sesuai kebutuhannya
 PENYELENGGARAAN PELAYANAN : Proses koordinasi dari seluruh manajemen
( medik, perawatan, farmasi, gizi, penunjang klinik/non klinik ) agar setiap pasien akan
menerima pelayanan yang benar, pada waktu yang tepat, sesuai harapannya, dengan
pemanfaatan sumberdaya 5 M, sesuai kebutuhan – ICP ( klinik – non klinik )
 KESINABUNGAN – KONSISTENSI PELAYANAN : pengembangan pelayanan
yang multidisiplin antara pelayanan klinik dan manajemen pelayanan – pengembangan
( organisasi, pasien, profesional )
 PELAYANAN TERINTEGRASI : pelayanan yang terorganisir dengan baik,
sehingga setiap pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana sesuai yang diharapkan sehingga
menjamin terselenggaranya “ best quality – safety practice “
STOP WASTING – STOP FRAUD – STOP MALPRACTICE – STOP CORRUPTION – STOP BAD PRACTICE

chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
46
 PERFORMANCE - CONFORMANCE PADA PENERAPAN CLINICAL GOVERNANCE

PERFORMANCE ( kinerja ) is what is done and how well it

is done to provide health care.
 Characteristic of what is done and how well it is
 done are called:“ dimension of performance “ :
 doing the right thing (efficacy, appropriatness)
 doing the right thing well ( availability, timeliness, effectiveness,
contuinity, safety, efficiency, respect and caring, accountability )

CONFORMANCE ( kepatuhan ) : it meets the requirements of

law, regulations, publish standards and guidelines, and
community expectations of probity, accountability and openness
47 chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019
THANK U SO MUCH FOR ATTENTION

48
chairulsjah sjahruddin, clinical governance, pit - hogsi, pogi, hotel four point, manado, 29 april 2019