Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN UNIT KERJA TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

RSIA BUNDA NONI PALEMBANG

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan
kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan
persalinan. Kaitannya dengan hal itu terdapat istilah Pendidikan kesehatan yang dikenal
dengan promosi kesehatan adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan
(willingness) dan kemampuan (ability) masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan-pesan atau
informasi-informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat,
tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Upaya
memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor perilaku dan
faktor non perilaku (lingkungan dan pelayanan). Pendekatan terhadap faktor perilaku
adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap faktor non
perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan Sosial dan
Budaya, serta peningkatan pelayanan kesehatan. Promosi kesehatan juga mempunyai
misi “mediator” atau “menjebatani” antara sektor kesehatan dengan sektor lain sebagai
mitra. Dengan kata lain promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang
pelayanan kesehatan.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pengertian
pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya.
Selain itu, Promosi kesehatan Rumah Sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan
minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam
usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu, Promosi Kesehatan di
Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Buku pedoman pelayanan promosi kesehatan rumah sakit ini menjadi tolak
ukur dan panduan bagi proses pelaksanaan promosi kesehatan yang dilakukan di RSIA
Bunda Noni, agar dapat berjalan sesuai alur yang sudah di tetapkan Bersama.
2

B. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Panduan Pelayanan PKRS RSIA Bunda Noni untuk dijadikan pedoman dan panduan
dalam memberikan pelayanan PKRS di lingkungan RSIA Bunda Noni.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran tentang panduan pelaksanaan promosi kesehatan di
RSIA Bunda Noni, sehingga dapat digunakan sebagai dasar bagi setiap unit
pelaksana.
2) Tujuan Khusus
a) Memberikan panduan tentang struktur organisasi beserta uraian tugas yang
menjadi tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing tim PKRS.
b) Membantu RSIA Bunda Noni dalam mengimplementasikan program PKRS
maupun unit kerja lain.
c) Membantu pasien yang ingin mendapatkan akses pelayanan di RSIA Bunda
Noni.
3

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup pelayanan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit (PKRS):
a. Kegiatan promosi kesehatan rumah sakit, mempunyai lingkup pelayanan, meliputi :
1) Pasien rawat jalan (orang yang sakit)
2) Pengantar pasien
3) Klien yang sehat
4) Pasien rawat inap
5) Petugas rumah sakit
Petugas rumah sakit secara fungsional dapat dibedakan mejadi petugas medis,
para medis dan non medis, sedangkan secara struktural dapat dibedakan menjadi
pimpinan, tenaga administrasi dan tenaga teknis.
b. Di dalam gedung rumah sakit
Di dalam gedung rumah sakit, PKRS dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang
diselenggarakan rumah sakit, meliputi:
1) PKRS di ruang pendaftaran/administrasi, yaitu di ruang di mana pasien/klien
harus melapor/mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan rumah sakit.
2) PKRS dalam pelayanan rawat jalan bagi pasien, yaitu di poliklinik-poliklinik seperti
poliklinik kebidanan dan kandungan, poliklinik anak, poliklinik mata, poliklinik
bedah, poliklinik penyakit dalam.
3) PKRS dalam pelayanan rawat inap bagi pasien, yaitu di ruang rawat darurat dan
rawat inap.
4) PKRS dalam pelayanan penunjang medik bagi pasien, yaitu terutama di
pelayanan obat/ apotek, pelayanan laboratorium.
5) PKRS dalam pelayanan bagi klien (orang sehat), yaitu seperti di pelayanan KB,
konseling gizi, pemeriksaan kesehatan (check up), dan lain-lain.
6) PKRS di ruang pembayaran rawat inap, yaitu di ruang di mana pasien rawat inap
harus menyelesaikan pembayaran biaya rawat inap, sebelum meninggalkan
rumah sakit.
c. Di luar gedung Rumah Sakit
Kawasan luar gedung rumah sakit pun dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk
PKRS, yaitu:
4

1) PKRS di Tempat Parkir, yaitu pemanfaatan ruang yang ada di lapangan/gedung


parkir sejak dari bangunan gardu parkir sampai ke sudut-sudut lapangan gedung
parkir.
2) PKRS di Taman rumah sakit, yaitu baik taman-taman yang ada di depan,
samping/sekitar maupun di dalam/halaman dalam rumah sakit.
3) PKRS di dinding luar rumah sakit.
4) PKRS di tempat-tempat umum di lingkungan rumah sakit.
5) PKRS di pagar pembatas kawasan rumah sakit.
d. Tahap pelaksanaan PKRS :
1) Melakukan assesment kebutuhan pasien akan PKRS.
2) Menetapkan sasaran PKRS
3) Mempersiapkan metode dan materi PKRS
4) Menunjuk petugas yang memberikan informasi/penyuluh/edukator PKRS yang
sesuai
B. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor 29 tentang Praktik Kedokteran
b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c. Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
C. Batasan Operasional
1. Promosi Kesehatan Rumah Sakit External
Promosi kesehatan rumah sakit external yang besifat keluar atau berhubungan
promosi diluar lingkungan RSIA Bunda Noni dengan melibatkan pihak kedua
Puskesmas, Klinik FKTP,Bidan Praktek Swasta sesuai dengan topik dan bahan yang
disampaikan.
2. Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi.
3. Informasi adalah pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu.
4. Edukasi adalah suatu proses perubahan perilaku secara terencana pada diri individu,
kelompok, atau masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup
sehat. Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan
menjadi tahu dan dari tidak mampu mengatasi kesehatan sendiri menjadi mandiri.
5

5. Pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan atau


meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan
meingkatkan kesehatannya.
6. Pasien
Pasien adalah orang yang sakit. Pasien dalam praktik sehari-hari sering
dikelompokkan menjadi:
1) Pasien dalam atau rawat inap, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan tinggal
atau dirawat khusus pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu dengan cara
menginap dan dirawat di rumah sakit.
2) Pasien jalan atau luar atau rawat jalan, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan
kesehatan, tanpa rawat inap karena pasien diharapkan bisa sembuh dengan
berobat jalan saja.
7. Simulasi adalah metode penyajian pembelajaran dengan mencontoh atau
mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan nyata tanpa
harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya.
8. Praktek adalah metode pembelajaran dengan cara melaksanakan teori yang telah
disampaikan.
6

BAB III
TATA LAKSANA

A. Struktur Organisasi PKRS RSIA Bunda Noni

DIREKTUR

KETUA

WAKIL KETUA

ADMISSION EDUKASI PELAYANAN CUSTOMER


KHUSUS SERVICE
7

B. STRUKTUR JABATAN TIM PKRS


STRUKTUR JABATAN TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
RSAU dr.M. SALAMUN

KEPALA RUMAH SAKIT

Ketua Tim PKRS

Wakil Ketua panitia PKRS

Admission Edukasi Pelayanan Khusus Customer Service

Junaedi,Amd.Kep Muid Mulyana Mohadi, SPd., Skep Ners.,


Yatna S. Supriyanto,SKM.,M.KM Armansyah,S.Kep.Ners M.MKes., M.H.Kes.
Supervisor Dwi Hariwiyati,S.Kep Ratih Kasta I, S.Kep Inkris, S.Psi
Piket Rekam Medis Didi Parmadi,S.Kep.Ners. Devi, SPd. Wahyu A.,Amd.Kep
Erlien Marlina,Amd.Kep. Sri Daniati,S.Kep.Ners Tkk. Andri
Siti Aminah
8

C. Uraian Tugas Tim PKRS


a. Ketua PKRS
1) Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja PKRS.
2) Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional PKRS secara
efektif , efisien dan bermutu.
3) Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait
4) Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS
5) Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait
6) Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota PKRS untuk membahas
dan menginformasikan hal – hal penting yang berkaitan dengan PKRS.
7) Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan
8) Menjalin Kerjasama antar unit terkait.
9) Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara kerja dan
pedoman kerja yang aman dan efektif
b. Wakil Ketua PKRS
1. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi
pelaksanaan operasional PKRS secara efektif ,efisien dan bermutu.
2. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Berrtanggung jawab terhadap koordinasi dengan
bagian unit kerja terkait.
3. Menjadi mitra ketua PKRS untuk memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS.
4. Menjadi mitra ketua PKRS untuk membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait
Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya.
5. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat
danmemperbaiki cara kerja dan pedoman kerja yang aman dan efektif.
6. Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada perencanaan, pengembangan program
dan fasilitasinya.
7. Membuat Analisa kinerja PKRS.
c. Anggota Tim PKRS
1. Mengatur rapat dan jadwal rapat PKRS.
2. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan.
3. Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya.
4. Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat.
9

5. Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada perencanaan, pengembangan


program dan fasilitasinya.
6. Mengkoordinasikan dengan setiap poli/ unit dalam hal materi edukasi kepada
pengunjung, pasien atau kelompok masyarakat kompleks pemukiman.
7. Menjadwalkan kegiatan edukasi, bekerja sama dengan unit/ poli/ ruang rawat
terkait.
8. Bekerja sama dengan polirawat jalan, rawat inap, dokter dan penunjang
kesehatan lainnya berkaitan dengan tugas edukasi kepada pasien

D. Ruangan
PKRS/edukasi dilakukan dibeberapa tempat, disesuaikan dengan keberadaan dan
kebutuhan kelompok sasaran antara lain :
a. Tempat Pendaftaran Pasien URJ/IGD
b.Ruang rawat inap
c. Ruang tunggu poli masing-masing
d.Ruang tunggu apotik
e. Ruang Addmission
E. Standar Fasilitas
a. Fasilitas
Ruang PKRS dilengkapi dengan berbagai sarana pendukung dalam memberikan
informasi dan edukasi bagi pasien, keluarga dan pengunjung lainnya. Ruang PKRS
RSIA Bunda Noni, meliputi :
1) Pemasangan poster di dinding-dinding, baik dalam bentuk cetakan maupun
bentuk-bentuk lain.
2) Penyediaan perpustakaan atau ruang dan bahan-bahan bacaan.
3) Penyediaan leaflet, brosur atau selebaran atau bahan-bahan informasi lain yang
dapat diambil secara gratis
4) Penyediaan, VCD/DVD player dan televisi yang menayangkan, informasi-
informasi yang diperlukan.
b. Peralatan
Sarana atau peralatan yang dipakai dalam kegiatan promosi kesehatan rumah sakit
di RSIA Bunda Noni diantaranya:
1) TV, LCD
2) Amplifier dan Wireless Microphone
10

3) Computer dan laptop


4) Pointer
5) Public Address System (PSA)/Megaphone
6) Flypchart Besar/Kecil
7) Cassette recorder/player
8) Brosur / leaflet / poster/banner/spanduk
10) Papan informasi
11 )Materi yang disusun oleh setiap educator
F. Ketentuan Umum PKRS
a. Asesmen
Agar penyuluhan efektif, perlu dilakukan penilaian awal terhadap keadaan pasien untuk
menentukan kebutuhan atau yang harus diketahui dan dilakukan oleh pasien/ keluarga
serta metode yang sesuai, data yang harus diketahui antara lain agama, tingkat
pendidikan, kemampuan bahasa, diagnose dan keadaan penyakit pasien, tindakan medis
dan terapi yang dilakukan dokter, hasil evaluasi dan tindak lanjut.
b. Pasien dengan keterbatasan fisik, anak-anak dan manula, informasi diberikan kepada
keluarga yang mendampingi. Pasien dengan keterbatasan bahasa, rumah sakit
menyediakan tenaga penerjemah
c. Sasaran PKRS
Sasaran pemberian Informasi dan penyuluhan ada 3 (tiga) kelompok yaitu :
1) Semua pengunjung rumah sakit untuk informasi yang bersifat umum.
2) Pasien rawat jalan, baik secara kelompok maupun perorangan.
3) Pasien rawat inap baik secara kelompok maupun perorangan.
d. Metode dan Materi
1) Untuk informasi umum bisa disampaikan secara lisan maupun tertulis, berupa tanya
jawab sesuai kebutuhan pengunjung rumah sakit, missal : buka loket file; jam buka
klinik; macam pelayanan; fasilitas dan tarif; alur pendaftaran pasien dan lain-lain.
Alat bantu instruksi bisa berupa brosur, leaflet, papan pengumuman, banner dan
lain-lain.
2) Setiap pasien rawat jalan yang berobat di klinik akan mendapatkan informasi sesuai
kebutuhan pasien, dengan cara tanya jawab, konsultasi dan praktek. Bisa dibantu
dengan brosur, leaflet, alat peraga, alat bantu yang sesuai kebutuhan pasien dan
lain-lain. Pasien diberi kesempatan untuk bertanya dan memperagakan sampai
benar-benar paham. Informasi yang diberikan terkait dengan perawatan penyakitnya
11

antara lain diagnose dan penjelasannya, terapi dan efek samping obat,resiko, diet
dan nutrisi, manajemen nyeri, tehnik rehabmedik, tindak lanjut dan lain-lain.
Ringkasan materi yang disampaikan ditulis pada lembar edukasi kemudian
ditandatangani oleh pemberi dan penerima informasi.
3) Cara penyampaian informasi/ edukasi mengacu pada Panduan Komunikasi Effektif.
4) Penyuluhan yang diberikan untuk pasien rawat inap meliputi diagnose dan penjelasan
penyakit, prosedur tindakan dan terapi obat, resiko diet dan nutrisi, manajemen
nyeri, tenik rehabmedik, evaluasi dan tindak lanjut, bimbingan rohani, psikologi dan
petunjuk pasien pulang. Seperti halnya pasien rawat jalan, ringkasan materi ditulis
pada lembar edukasi kemudian ditandatangani oleh pemberi dan penerima informasi.
e. Verifikasi
Untuk mengetahui bahwa informasi yang disampaikan telah dipahami oleh
pasien / keluarga maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pasien diberi kesempatan bertanya.
b. Pasien ditanya ulang tentang materi yang disampaikan.
c. Bila perlu pasien / keluarga diminta menjelaskan kembali materi yang diterima
( untuk materi yang bersifat pengertian) atau memperagakan / mempraktekan
sendiri untuk materi yang bersifat keterampilan).
d. Setelah pasien/keluarga memahami informasi yang diterima, diminta
tandatangan /paraf pada lembar edukasi.
f. Pemberi informasi / penyuluh / edukator
Pemberi informasi/ penyuluh adalah semua petugas rumah sakit yang memberikan
pelayanan kepada pasien/keluarga/pengunjung rumah sakit sejak dari loket file/IGD
sampai dengan pasien keluar rumah sakit. Petugas tersebut adalah petugas
informasi/file/IGD, dokter/drg/dr.spesialis, perawat, bidan, laboran, yang memberikan
pelayanan kepada pasien.
g. Pencatatan dan Pelaporan
1) Semua informasi yang bersifat pelayanan medis dicatat dalam lembar edukasi,
ditandatangani oleh pemberi dan penerima informasi. Untuk operasi/tindakan
medis//tindakan diagnostik dicatat pada Informed Consent. kemudian disimpan
dalam berkas rekam medis pasien yang bersangkutan.
2) Kegiatan diatas juga dicatat dan dilaporkan sebagai laporan kegiatan bagian yang
bersangkutan, dimana pasien dirawat.
12

3) Kegiatan pemberian informasi secara kelompok dilaporkan dalam kegiatan


pendidikan unit/ bagian yang bersangkutan. Rekap kegiatan untuk seluruh rumah
sakit dilaporkan oleh bagminmed.

G. Tata laksana Promosi Kesehatan Rumah Sakit Rawat Jalan


a. Tata laksana promosi kesehatan rumah sakit untuk pasien rawat jalan, meliputi :
1) PKRS di Pendaftaran/administrasi
2) PKRS dipoliklinik misalnya poli kandungan, Poliklinik Gigi, Poliklinik Anak, Poliklinik
Mata, Poliklinik Bedah, Poliklinik Penyakit Dalam.
b. Tim PKRS memberikan edukasi dan informasi kepada pasien mengenai kondisi
penyakitnya dan memberikan saran medis dan pemeriksaan diagnostik (laboratorium
atau radiologi) yang menunjang ketepatan diagnosis pada pasien tersebut
c. Tim PKRS merujuk pasien kepada dokter spesialis yang berkompeten menangani
penyakit pasien tersebut
d. Pelaksanaan PKRS ditunjang oleh tenaga yang berkompeten sesuai dengan disiplin
ilmu yang dimiliki
e. Apabila pasien rawat jalan datang untuk menanyakan rencana diagnosis atau
konsultasi awal mengenai kondisi penyakitnya tanpa berobat, maka informasi akan
diberikan oleh dokter poli umum.
H. Tata laksana Promosi Kesehatan Rumah Sakit Rawat Inap
a. Tata laksana promosi kesehatan rumah sakit untuk pasien rawat inap, muliputi :
1) PKRS di Pendaftaran/ administrasi
2) Pelayanan PKRS di ruang rawat darurat, rawat intensif dan rawat inap
b. Tim PKRS memberikan edukasi dan informasi kepada pasien yang perlu penjelasan
lebih dalam mengenai penyakitnya pada saat awal perawatan, selama perawatan dan
ketika pasien akan pulang.
c. Pemberian edukasi dan informasi dilaksanakan sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional pemberian informasi dan edukasi.
d. Pencatatan pasien yang teredukasi dalam lembar edukasi.
e. Pemberian edukasi harus dilakukan langsung pada saat ditentukannya rencana suatu
tindakan pelayanan kesehatan kepada pasien atau selambat-lambatnya 1 x 24 jam bila
untuk edukasi tertentu dari waktu DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
mendiagnosis pasien.
13

f. Perawat mengidentifikasi kebutuhan informasi dan edukasi yang dibutuhkan oleh


pasien sebagai edukasi kolaboratif yaitu pemberian edukasi kepada pasien yang
membutuhkan informasi lebih dari satu subunit PKRS.
g. Bila pasien dan/atau keluarga pasien yang sedang dirawat di ruang rawat inap
membutuhkan informasi dan edukasi yang lebih dalam mengenai perjalanan penyakit,
evaluasi, rencana terapi, dan lain-lain, maka perawat dapat meminta bantuan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter jaga atau subunit tim PKRS yang
terkait.
h. Bila pasien sudah diperbolehkan pulang oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan), maka pemberian informasi akan diberikan sesuai dengan poin 1-3 di atas
(apabila masih membutuhkan).
i. Pemberi informasi medis dan edukasi yang berhubungan dengan Clinical pathway atau
rencana penatalaksanaan pasien yang bersifat multi disiplin, yang berisi detail langkah-
langkah penanganan seorang pasien mulai masuk rumah sakit sampai dengan keluar
rumah sakit adalah dokter ruangan atau DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
dan informasi pasien pulang dapat diberikan oleh perawat.
I. Tata laksana Promosi Kesehatan Rumah Sakit Penunjang Medik
Tata laksana promosi kesehatan rumah sakit untuk pasien rawat inap, rawat jalan
dan/keluarganya muliputi :
a. PKRS di Pendaftaran/administrasi
b. Pelayanan PKRS di sub dep Laboratorium

J. Tata laksana PKRS Pelayanan Bagi Orang Sehat


a. Pelayanan PKRS di pelayanan KB, Konseling Gizipemeriksaan kesehatan (check Up)
b. Membentuk kelompok kelompok diskusi, misal kelompok diskusi penyakit jantung,
kelompok diskusi usia lanjut, dsb.
K. Tata laksana Akses Promosi Kesehatan Rumah Sakit
a. Informasi tentang fasilitas pelayanan, jam pelayanan dan cara mendapatkan
pelayanan di RSAU dr.M. Salamun bisa didapatkan masyarakat dari :
1) Brosur atau leaflet tentang informasi pelayanan dan fasilitas di RSIA Bunda Noni
2) Website: www.rsia.bundanoni@yahoo.com
3) Papan informasi fasilitas dan pelayanan RSIA Bunda Noni

b. Pasien dapat mengakses pelayanan di Rumah Sakit RSIA Bunda Noni melalui:
14

1) Permintaan atau rujukan dari dokter luar RSIA Bunda Noni, misalnya: dokter praktik
pribadi dari luar RSIA Bunda Noni. Salamun memberikan rujukan kepada pasien
dilakukan pemeriksaan darah di Laboratorium dr.M. Salamun.
2) Permintaan atau rujukan dari dalam RSAU dr.M. Salamun, misalnya: dokter jaga
Instalasi Gawat Darurat RSAU dr.M. Salamun merujuk pasien untuk dilakukan
pemeriksaan CT scan di Instalasi Radiologi RSAU dr.M. Salamun.
3) Pemeriksaan atas permintaan pasien sendiri

c. Informasi tentang pelayanan, akses pelayanan dan alternatif rujukan dapat


diperoleh dari petugas atau staf di unit bersangkutan.
L. Rapat
Tim PKRS mengadakan rapat minimal satu kali dalam satu bulan, sedangkan
rapat evaluasi program dilakukan setiap enam bulan sekali. Disamping rapat rutin
tersebut tim PKRS bisa melakukan rapat kapan saja, bersifat insidentil sesuai kebutuhan.
15

BAB IV
DOKUMENTASI DAN PELAPORAN

Semua kegiatan tim PKRS kepada pasien didokumentasikan. Adapun pelaporan


pelaksanaan pemberian informasi dan edukasi dikoordinir unit promosi kesehatan rumah sakit
yang terdiri dari pelaporan dari seluruh unit yang melaksanakan pemberian informasi dan
edukasi kepada pasien dan keluarga.

Palembang, Oktober 2022


Direktur RSIA Bunda Noni

Anda mungkin juga menyukai