JURNAL
Oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
ABSTRAKSI
Prof. Dr. Alvi Syahrin. SH., M.S*
Syafruddin, S.H., M.H., D.F.M*
Elmas Catur Risky Ramadhan
A. Latar Belakang
teknologi cyber, ini merupakan tren otomastisasi dan pertukaran data dalam
untuk menyelidiki transformasi potensi untuk teknologi industry 4.0, antara lain
setiap manusia dalam dunia maya memiliki kebebasan mendasar antara lain
untuk tidak memakai identitas asli mereka ( menggunakan identitas palsu atau
tersebut. Penggagas ideologi ini melihat bahwa internet adalah milik bersama
dan oleh karena itu setiap orang memiliki hak penuh untuk berada dan
1
Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Cyber Law Aspek
Hukum Teknologi Informasi, (Refika Aditama, Bandung, 2005), hlm,
1-2
dunia maya sering terjadi kejahatan seperti pengancaman, pencurian,
Penyalahgunaan yang terjadi dalam cyber space ini yang kemudian dikenal
dengan cyber crime atau dalam literatur lain digunakan istilah computer crime.
Cyber Crime secara terperinci, maka terlebih dahulu akan dijelaskan “induk”
cybercrimes yaitu cyber space. Cyber space dipandang sebagai sebuah dunia
komunikasi berbasi komputer. Dalam hal ini, cyber space di anggap sebuah
2
Josua Sitompul, CyberSpace,CyberCrimes,Cyberlaw Tinjauan Aspek Hukum Pidana,
Jakarta, PT. Tatanusa, Hal 37.
3
Maskun,kejahatan siber ( Cyber Crime) suatu pengantar,( Jakarta : kencana,2013), hlm.
46.
Untuk mengatasi masalah cybercrime ini pemerintah membuat Undang-
untuk menggunakan internet dengan baik dan benar, serta memberikan batasan-
baik yaitu pasal 27 ayat (3). Pasal ini merupakan ancaman bagi seseorang
dokumen elektronik.
B. Pemasalahan
No.3006/Pid.sus/2017/PN.MDN)?
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
meneliti data primer yang diperoleh di lapangan selain juga meneliti data
digunakan adalah penelitian hukum normatif atau disebut juga dengan studi
2. Jenis Data
Jenis data yang dipakai dalan penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari :
a. Bahan hukum primer yaitu ketentuan-ketentuan dalam peraturan
pendapat sarjana, dan bahan lainnya yang sangat berkaitan dengan skripsi ini.
4. Analisa Data
kemudian diorganisasi dalam satu pola, kategori dan satu uraian dasar. Analisa
data dalam skripsi ini adalah analisa dengan cara kualitatif yaitu menganalisa
KUHPidana
disebut strafbaarfeit atau delict. Banyak juga ahli yang menerjemahkan degan
Moeljatno, perbuatan pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan
hukum larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu.
harus dipenuhi agar suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana,
karena setiap orang memiliki harga diri mengenai kehormatan dan harga diri
nama baik, maka dapat dilihat dulu dari pengertiannya, pasal 310 KUHPidana
baik seseorang”, yang diserang disini biasanya merasa malu. Pencemaran nama
baik sangat erat kaitannya dengan kata penghinaan yang dimana penghinaan itu
seseorang.
Rasa kehormatan ini diobjektifkan sedemikian rupa bahwa harus ditinjau apa
tersinggung atau tidak. Dapat dikatakann pula bahwa seorang anak yang masih
sangat muda belum dapat merasakan perasaan tersinggung ini, dan bahwa
seorang yang sangat gila tidak tidak dapat merasakan tersinggung itu. Maka,
tidak mungkin ada tindak pidana penghinaan terhadap kedua jenis orang tadi.4
Makna hukum pembuktian adalah suatu rangkaian peraturan tata tertib yang
4
Projodikoro Wirjono, tindak-tindak pidana tertentu di Indonesia, Bandung, PT Refika
Aditama, 2003, hlm, 98.
putusan bagi pencari keadilan. Hukum pembuktian (law of evidence) proses
dalam hukum acara pidana berkaitan dengan berbagai aspek antara lain
peradilan di Indonesia.
1. Asas-asas umum
digunakan secara hukum haru juga meliputi informasi atau dokumen elektronik
dokumen atau informasi tersebut juga harus dapat dijadikan bukti yang sah
secara hukum.
dalam bentuk elektronik atau hasil cetak ), maka bukti elektronik dapat disebut
5
H.P. Panggabean, Hukum Pembuktian Teori- Praktik Dan Yurisprudensi Indonesia,
Alumni, Bandung, Thn 2002, hlm,77.
sebagai perluasaan alat bukti yang sah, sesuai dengan hukum acara yang
a. Surat yang menurut Undang-undang harus dibuat dalam bentuk tertulis; dan
dalam bentuk akta notaries atau akta yang dibut oleh pejabat pembuat akta. 7
kekuatan hukum sebagai alat bukti yang sah, bila informasi elektronik ini
berbentuk tertulis atau asli selain yang diatur dalam pasal 5 ayat (4),
6
Pasal 5 ayat (1), (2) dan (3) Undang-undang No. 11 tahun 2008 Tentang informasi dan
transaksi elektronik.
7
Pasal 5 ayat (4) undang-undang No. 11 Tahun 2008 Tentang informasi dan transaksi
elektronik.
persyaratan tersebut telah terpenuhi berdasarkan undang-undang ini jika
menentukan keaslian atau keabsahan suatu alat bukti elektronik, tanda tangan
elektronik harus dapat diakui secara hukum karena penggunaan tanda tangan
Medan No.3006/Pid.sus/2017/PN.MDN)
1. Dakwaan
perkara ini, maka jaksa penuntut umum membuat surat dakwaan yang disusun
secara subsidair. Dakwaan subsidair adalah dakwaan subsidair juga terdiri dari
8
Pasal 44 ayat (4) Undang-undang No. 11 tahun 2008 Tentang informasi dan transaksi
elektronik.
beberapa lapisan dakwaan yang disusun secara berlapis dengan maksud lapisan
disusun secara berurut dimulai dari Tindak Pidana yang diancam dengan pidana
tertinggi sampai dengan Tindak Pidana yang diancam dengan pidana terendah.
dimulai dari lapisan teratas sampai dengan lapisan selanjutnya. Lapisan yang tidak
terbukti harus dinyatakan secara tegas dan dituntut agar terdakwa dibebaskan dari
Tahun 2016 Tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 208 Tentang Informasi
Tentang perubahan Atas UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan transaksi
Elektronik Jo Pasal 28 Ayat (2) UU RI No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.
Tentang perubahan atas UU No. 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi
elektronik Jo pasal 27 ayat (3) UU RI No. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan
transaksi elektronik.
Menurut penulis, Dakwaan yang telah dinuat oleh jaksa penuntut umum
telah sesuai dengan kronologis dari kasus tindak pidana pencemaran nama baik
melalui media sosial ini sebab dalam dakwaan primer, subsidair maupun lebih
menentukan pilihan dakwaan mana yang telah terbukti dan bebas untuk
terlebih dahulu tentang dakwaan, subsidair dan lebih subsidair. Artinya, jika salah
satu dakwaan telah terbukti, maka dakwaan lain tidak perlu dibuktikan lagi.
2. Tuntutan
Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan pencemaran nama baik dengan
Jokowidodo sehingga gambar dan tulisan yang terdakwa posting tersebut untuk
disebarkan oleh pengguna media sosial facebook dan twitter sehingga menjadi
viral di media sosial. Sebagaiman diatur dalam pasal 45 ayat (3) UU RI No. 19
tahun 2016 Tentang perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan transaksi elektronik jo pasal 27 ayat (3) UU RI No. 11 tahun 2008 tentang
alias Ringgo Abdilah dijatuhkan pidana penjara selama 1 ( satu ) tahun dan 6 (
enam ) bulan dan denda sejumlah Rp. 10.000.000.00 (sepuluh juta Rupiah)
dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan
penjara pidana selama 1 ( satu ) bulan. Menurut penulis, dalam tuntutan jaksa
penuntut umum memberikan tuntutan yang telah sesuai dengan apa yang telah
diperbuat terdakwa karena tidak lebih rendah atau melebihi batas maksimal
hukuman pidana yang telah diatur dalam pasal 45 ayat (3) UU RI No. 19 tahun
2016 Tentang perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
3.Putusan
diajukan oleh jaksa penuntut umum dan dengan fakta-fakta hukum yang
lebih subsidair yaitu melanggar pasal 45 ayat (3) UU RI No. 19 tahun 2016
Tentang perubahan atas UU No. 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi
elektronik Jo Pasal 27 ayat (3) UU RI No. 11 tahun 2008 tentang informasi dan
transaksi.
pencemaran nama baik melalui media sosial yang diatur dalam pasal 45 ayat (3)
UU RI No. 19 tahun 2016 Tentang perubahan atas UU No. 11 tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik Jo Pasal 27 ayat (3) UU RI No. 11 tahun 2008
nama baik.
yang relevan dan logis, mulai dari tuntutan jaksa penuntut umum, terpenuhinya
unsure-unsur pasal yang didakwakan dan ada atau tidaknya menemukan hal-hal
- Terdakwa masih muda dan memiliki kesempata untuk berubah lebih baik
- Terdakwa dan keluarga terdakwa telah meminta maaf melalui media elektronik
adalah erbuatan yang dengan sengaja melawan hukum. Terdakwa juga adalah
diatas, yaitu keterangan saksi-saksi yang saling bersesuaian satu sama lain
termasuk dengan keterangan terdakwa, serta dihubungan dengan adanya alat bukti
yang sah sebagaimana diuraikan diatas , dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh
pidana terhdap terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu ) tahu dan 6
(enam) bulan dan denda sejumlah Rp. 10.000.000.00 (sepuluh juta Rupiah)
dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan
Muhammad Farhan Balatif alias Ringgo Abdilah terbukti secara sah dan
sebagaimana dalam dakwaan lebih subsidair penuntut umum yakni pasal 45 ayat
(3) UU RI No. 19 tahun 2016 Tentang perubahan atas UU No. 11 tahun 2008
PENUTUP
A. Kesimpulan
diatur dan dirumuskan dalam pasal 310 KUHP, yang terdiri dari menista dengan
lisan ( pasal 310 ayat (1)) dan menista dengan lisan ( pasal 310 ayat (2)),
sedangkan pasal 310 ayat (3) menyatakan “ Tidak dapat dikatakan menista atau
menista dengan surat jika nyata perbuatan itu dilakukan untuk mempertahankan
11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektroriik (UU ITE) merupakan
payung hukum pertama yang mengatur dunia siber (cyberlaw), sebab muatan dan
perluasan alat bukti elektronik sama dengan alat bukti yang sudah dikenal selama
B. Saran.
1. Seseorang yang menyampaikan pendapat atau kritikan secara lisan atau tertulis
tidak dapat begitu saja dijerat dengan pencemaran nama baik dan dijatuhi pidana
karena perbuatannya. Misalnya dalam pasal 310 ayat (3) KUHP menegaskan
terang dilakukan demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk bela diri.
terhadap tindak pidana teknologi informasi di Indonesia, tetapi hal tersebut harus
Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Cyber Law Aspek Hukum
Teknologi Informasi, (RefikaAditama, Bandung, 2005),
Josua Sitompul, CyberSpace,CyberCrimes,Cyberlaw Tinjauan Aspek
Hukum Pidana, Jakarta, PT. Tatanusa,
Maskun,kejahatan siber ( Cyber Crime) suatu pengantar,( Jakarta :
kencana,2013),
Projodikoro Wirjono, tindak-tindak pidana tertentu di Indonesia,
Bandung, PT Refika Aditama, 2003,
H.P. Panggabean, Hukum Pembuktian Teori- Praktik Dan Yurisprudensi
Indonesia, Alumni, Bandung, Thn 2002,
Pasal 5 ayat (1), (2) dan (3) Undang-undang No. 11 tahun 2008 Tentang
informasi dan transaksi elektronik.