Tujuan :
Dengan konsep dan pemahaman terhadap
KRIMINOLOGI mahasiswa mampu menjelaskan /
merumuskan gejala-gejala timbulnya kejahatan dalam
masyrakat. Oleh karena itu perkuliahan ini diawali
dengan pemahaman tentang pengertian kejahatan,
metode-metode yang dipakai dalam peneltian
KRIMINOLOGI, faktor-faktor yang menyebabkan
timbulnya kejahatan ataupun tindak pidana, tipe-tipe
penjahat serta reaksi masyarakat terhadap kejahatan
Penitensier
Materi kuliah Penitensier merupakan mata kuliah wajib
bagian untuk Fakultas Hukum. Dalam mata kuliah ini akan
mempelajari Pengertian Penitensier, sistem pemidanaan,
teori-teori pemidanaan, jenis-jenis pidana.
Materi kuliah Penitensier ini berbasis pada hukum pidana
positif, yaitu
Kitab undang-undang Hukum Pidana (khususnya Pasal 10
– Pasal 17 KUHP),
Undang-undang No. 12 tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan, serta teori-teori yang berkembang
tentang pidana dan pemidanaan.
Namun demikian dalam pengajaran hukum pidana tetap
akan melihat ke depan, melihat perkembangan sistem
pidana dan pemidanaan dalam pembaharuan Hukum
Pidana Indonesia (ius constituendum)
Lanjutan....
Tujuan :
Mempelajari mata kuliah Penitensier mahasiswa
menjadi lebih paham tentang jenis sanksi atas
pelanggaran yang telah dilakukan, beratnya sanksi
yang dijatuhkan, lamanya sanksi yang dijalani, cara &
tempat dilaksanakannya sanksi serta memahami
sistem pemberian sanksi (hukuman atau tindakan).
Victimologi
Dalam perkuliahan Viktimologi akan lebih fokus pada korban
kejahatan dalam Sistem Peradilan Pidana (Penal Viktimologi).
Perkuliahan akan dimulai dengan memahami apakah Viktimologi
tersebut dan melihat latar belakang perkembangannya (melihat sudut
pandang para sarjana dalam melihat korban kejahatan dan melihat
proses penimbulan korban), manfaat dan bagaimana kedudukannya
dalam khasanah ilmu pengetahuan, terutama hubungannya dengan
Kriminologi, Hukum Pidana dan Sistem Peradilan Pidana.
Selanjutnya obyek kajian Viktimologi, yaitu korban, akan menjadi
sorotan, khususnya korban kejahatan. Pembahasan akan lebih
mengarah pada penyebab viktimisasi, bukan saja karena kejahatan
tetapi perhatian juga akan diberikan pada sistem yang berperan pula
sehingga timbunya korban, dan munculnya secondery victim, atau
bahkan tertiary victim.
Upaya pencegahan dan perlindungan terhadap korban kejahatan akan
dipelajari bersamaan dengan keberadaan hak-hak dan kewajiban
korban kejahatan. Perlindungan lebih diarahkan pada access to justice,
pengakuan terhadap victim impact statement, dan upaya untuk
memberikan ganti kerugian serta santunan (kompensasi) pada korban
kejahatan. Hal yang penting juga akan dilihat paradigma yang
bertentangan antara restoratif justice dengan restributif justice.
Pembaharuan Hukum Pidana
Pembaharuan hukum pidana pada hakekatnya merupakan
suatu upaya melakukan peninjauan dan pembentukan
kembali (reorientasi dan reformasi) hukum pidana yang
sesuai dengan nilai-nilai sentral sosio-politik, sosio-
filosofik, dan nilai-nilai sosio-kultural masyarakat
Indonesia.
Dalam usaha pembaharuan hukum pidana Indonesia harus
dilakukan agar hukum pidana Indonesia masa depan
sesuai dengan sosio-politik, sosio-filosofik, dan nilai-nilai
sosio-kultural masyarakat Indonesia.
Pada pelaksanaannya, penggalian nilai ini bersumber pada
hukum adat, hukum pidana positif (KUHP), hukum
agama, hukum pidana negara lain, serta kesepakatan-
kesepakatan internasional mengenai materi hukum
pidana.