Anda di halaman 1dari 32

BAB VII

BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK,


KULTURAL SERTA KONTEKS KONTEMPORER PENEGAKAN HUKUM YANG
BERKEADILAN?

1. Anda diminta untuk membuat pertanyaan, yakni mempertanyakan secara kritis tentang
masalah penegakan hukum oleh aparat penegak hukum yang terjadi dalam kehidupan sehari hari.
JAWAB :
1. Sebagai calon pemimpin masa depan, apa langkah yang tepat untuk menindaklanjuti aparat
penegak hukum yang melakukuan penyelewengan dalam proses dalih pihak dan yang diadili
tersebut melawan, si korban yang terlibat juga melakukan hal yang sama dengan kedok membela
diri. Oleh karena itu, siapakah yang pantas diadili?
2. Seluruh warga Indonesia, berhak dan wajib memperoleh perlindungan hukum atas pembelaan
diri, dan seorang penasehat hukum dan kuasa hukum berhak membantu kliennya. Dalam hal ini,
apakah seseorang yang sebetulnya melakukan perkara hukum atau pelanggaran hukum masih
berhak mendapatkan bantuan hukum dan pembelaan diri?
3. Jika kita berpikir kritis, bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan atau
kelemahan penegak hukun yang diibaratkan duri yang tajam yang dapat menghunus siapa saja?
Tetapkan masyarakat ikut berpartisipasi dalam menangani kelemahan penegakan hukum di
Indonesia?
4. Sepeeti yabg kita tahu, Mahkamah Konstitusi adalah lembaga yang menangani pelanggaran
hukun di Indonesia, namun apa yang terjadi jika merekalah yang terlibat dalam kasus
pelanggaran hukum? Siapakah yang berhak untuk mengadili mereka?
5. Nyatanya, terdapat berbagai macam kasus pelanggaran hukum dan ketidakadilan sosial yang
terjadi dalam masyarakar hingga dewasa ini, seperti demonstrasi, tindak bullying dan
semacamnya. Ini membuktikan kesadaran masyarakat masih rendah. Dalam hal ini, apakah
penyuluhan hukum terhadap masyarakat yang dilakukan pemerintah masih kurang efektif atau
mungkin penyuluhan yang dilakukan masih bekum mencakup seluruh masyarakat? Oleh karena
itu, apa contoh hukum yang berkeadilan yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat akan hukum tersebut?
2. Untuk mengetahui tindakan atau perbuatan yang melawan hukum, anda diminta untuk
mempelajari kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP untuk hukum pidana material) dan
kita Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPER untuk hukumnperdata material). Lalu,
kemukakan sejumlah pasal hukum pidana material yang mengatur tentabg kejahatan
menghilangkan nyawa orang lain.
JAWAB :
HUKUM PIDANA
a. Pengertian Hukum Pidana
Menurut Prof. Moeljatno, hukum pidana merupakan bagian dari keseluruhan hukum yang
berlaku di suatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan mengatur ketentuan tentang perbuatan
yang tidak boleh dilakukan, yang disertai ancaman pidana bagi barang siapa yang melakukan.
b. Hukum Pidana sebagai Bagian dari Hukum Publik
Hukum pidana memenuhi kategori hukum publik karena 2 (dua) hal, yang pertama
karena yang menjalankan negara adalah aparat pemerintah atau negara, dan yang kedua karena
negara memperoleh hak untuk menghukum dan menerapkan hukum.
c. Pembagian Hukum Pidana
Berdasarkan rumusan hukumnya, hukum pidana dibedakan menjadi dua jenis yaitu
hukum pidana materiil (substantive criminal law) dan hukum pidana formal (hukum acara
pidana). Di mana hukum pidana materiil merupakan serangkaian peraturan hukum yang
menetapkan perbuatan yang dilarang, siapa yang dapat dijatuhi hukuman, dan hukuman apa yang
dapat diberikan. Artinya, hukum pidana materiil berisi norma dan sanksi hukum pidana serta
ketentuan umum yang membatasi, memperluas, atau menjelaskan norma dan pidana tertentu.
Sedangkan hukum pidana formal merupakan serangkaian ketentuan hukum yang
mengatur tata pelaksanaan yang menjadi dasar atau pedoman bagi penegak hukum atas
penerapan hukum pidana materill dalam implementasinya. Dengan kata lain, hukum pidana
formal mengatur tentang bagaimana caranya negara melalui perantaranya (jaksa, polisi, hakim)
dapat menjalankan kewajibannya untuk melakukan penyidikan, penuntutan, menjatuhkan dan
melaksanakan pidana.
d. Sumber-sumber Hukum Pidana
Sumber hukum pidana secara luas terbagi menjadi 2 (dua), yang pertama berdasarkan
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dan yang kedua adalah di luar KUHP. KUHP
merupakan lex generali atau aturan umum mengenai tindak pidana, sedangkan aturan di luar
KUHP merupakan lex specialis karena mengatur lebih detail dan khusus. Misalnya, undang-
undang yang mengatur tentang tindak pidana korupsi atau undang-undang anti terorisme.
HUKUM PERDATA
a. Pengertian Hukum Perdata
Menurut C.S.T. Kansil, hukum perdata merupakan rangkaian peraturan-peraturan hukum
yang mengatur hubungan antar orang yang satu dengan yang lain, dengan menitikberatkan
kepada kepentingan perseorangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hukum perdata adalah
hukum yang mengatur perorangan, antara satu subjek hukum dengan subjek hukum lainnya
dalam satu negara.
b. Hukum Perdata sebagai Bagian dari Hukum Privat
Hukum privat adalah hukum yang mengatur kepentingan antar individu antara lain adalah
hukum perdata dan hukum dagang. Oleh karena itu, akibat dari ketentuan-ketentuan dalam
hukum perdata tidak berakibat langsung terhadap kepentingan umum dan hanya berdampak
langsung pada pihak-pihak yang terlibat.
c. Pembagian Hukum Perdata
Seperti halnya hukum pidana, hukum perdata juga terbagi menjadi dua yaitu hukum
perdata materiil dan hukum perdata formal. Di mana hukum perdata materiil merupakan hukum
yang berisi ketentuan-ketentuan yang mengatur kepentingan perseorangan seperti hukum
perorangan (personenrecht), hukum keluarga (familierecht), hukum kekayaan atau hukum yang
mengatur kebendaan (vermogensrecht), dan hukum waris (erfecht).
Sedangkan hukum perdata formal merupakan sekumpulan peraturan yang mengatur
pelaksanaan sanksi bagi para pelaku yang melanggar hak-hak keperdataan sesuai yang dimaksud
dalam hukum perdata materiil. Istilah hukum perdata materiil lebih dikenal dengan hukum acara
perdata yang aturannya hingga sekarang masih didasarkan pada peraturan peninggalan jaman
penjajahan Belanda yaitu H.I.R (Herzien Inlandsch Reglement), RBG (Rechtreglement voor de
Buitengewesten) dan Rv (Wetboek op de Burgerlijke Rechtvordering).
d. Sumber-sumber Hukum Perdata
Menurut Vollmar, sumber hukum perdata dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sumber hukum
tertulis dan sumber hukum tidak tertulis atau kebiasaan. Sumber hukum yang termasuk ke dalam
sumber hukum tertulis adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) serta undang-
undang lainnya yang termasuk dalam ranah hukum perdata dan yurisprudensi. Sedangkan
sumber hukum tertulis adalah hukum yang timbul karena kebiasaan dan tidak terdapat
pengaturannya secara rinci dalam bentuk tertulis.
Pasal Hukum pidana material yang mengatur kejathatan menghilangkan nyawa orang
lain diatur dalam Pasal 344, yang merumuskan sebagai berikut: ”Barang siapa menghilangkan
nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan
hati, di pidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun”.
3. Setelah anda mengenal masalah dan tantangan yang dihadapi dalam sistem hukum di negara
kita, apakah gagasan, pendapat kritis dan usulan and untuk memperbaikinya?
JAWAB :
TANTANGAN
Stagnasi kinerja penegakan hukum di Indonesia sejak dua dekade reformasi belum
membaik secara signifikan. Ini tentu menjadi tantangan kita di masa depan. Jika kita tak kunjung
beranjak selama dua dekade, maka perlu ada pembedahan yang komprehensif terhadap apa
kendala dan solusi untuk bisa meningkatkan performa penegakan hukum tersebut. Ada delapan
aspek penilaian Indeks Penegakan Hukum tersebut, yaitu :

 sistem peradilan pidana


 penegakan undang-undang
 pembatasan kekuasaan pemerintah secara konstitusional,
 ketiadaan korupsi di sektor pemerintah,
 pemenuhan hak-hak dasar warga Negara
 keadilan sipil, ketertiban dan keamanan,
 keterbukaan pemerintah

Penegakan hukum menjadi salah satu kunci keberhasilan kita menjadi Negara demokrasi
yang baik. Dalam bidang ekonomi, penegakan hukum akan menjamin kepastian hukum yang
menjadi salah satu prasyarat hadirnya investasi di negeri ini.
PELUANG
Penggabungan konseptual strategis dan operasional taktis akan mengarahkan penegakan
hukum berbasis visi dan misi serta action plan yang bisa dioperasionalkan secara taktis untuk
menembus stagnasi performa penegakan hukum tersebut. Integritas penegak hukum kita seperti
polisi, jaksa, hakim dan advokat harus menjadi salah satu yang dikedepankan untuk bisa
mengharapkan penegakan hukum yang baik. Sebaik apapun sistem hukumnya jika berada di
tangan penegak hukum yang tidak baik, maka hasilnya tidak akan baik. Jika sistem hukum
kurang baik, jika didukung aparat penegak hukum yang baik dan bermoral, maka hasilnya
mungkin baik. Namun idealnya adalah sistem hukum baik didukung aparat penegak hukum yan
baik.
Penegakan hukum ke depan seharusnya tidak lagi hanya memprioritaskan penindakan,
namun juga meningkatkan upaya pencegahan. Terlebih khusus dalam pemberantasan korupsi,
penyalahgunaan narkoba dan teroris. Upaya pencegahan dini akan mengurangi kasus hukum
yang terjadi. Upaya edukasi dengan menggunakan metode yang tepat sasaran dan memasukkan
dalam paket kurikulum sekolah akan sangat membantu dalam upaya pencegahan tersebut.
Metode edukasinya juga harus menarik dan memikat, sehingga edukasi tidak terhambat, namun
bisa mendidik dan mencerahkan masyarakat.

4. Kemukakan strategi yang dapat anda tawarkan untuk melaksanakan penegakan hukum di
Indonesia.
JAWAB :
Ada berbagai cara untuk mengatasi masalah penegakan hukum di Indonesia yaitu :

 Didalam rangka penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan agar


lebih memperhatikan rasa keadilan pada masyarakat dankepentingan nasional sehingga
mendorong adanya kesadaran hukummasyarakat untuk mematuhinya.

 Penegak hukum seharusnya berjalan tidak semata melihat fakta tapi menimbang serta
melihat latar belakang peristiwa alasan terjadinya kejadian unsur kemanusiaan dan juga
menimbang rasa keadilan dalam memberikan keputusan. hakim diwajibkan mencari dan
menemukankebenaran materil yang menyangkut nilai-nilai keadilan yang harusdi!
ujudkan dalam peradilan pidana. Namun demikian hakikat tugashakim itu sendiri
memang seharusnya mencari dan menemukankebenaran materil untuk mewujudkan
keadilan materiil. Dengan ini diharapkan tidak ada keputusan yang kontroversial dan
memberikankeputusan yang seadil-adilnya sehigga yang terjadi.

 Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam bentuknya yang paling kaku, arogan, hitam
putih harus berdasarkan rasa keadilan yang tinggi, tidak hanya mengikuti hukum
dalam konteks perundang-undangan hitamputih semata. Karena hukum yang ditegakkan
yang hanya berdasarkankonteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan putusan-
putusanyang kontoversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.

 Komisi Yudisial sebagai komisi yang dibentuk untuk mengatasi perilaku, seharusnya
memberi peringatan dan sanksi yang tegas kepada hakimyang memberikan putusan yang
kontroversial dan tidak memenuhi rasa keadilan, juga yang melanggar kode etik. Hal ini
dikarenakan tahun ini saja ada ,keputusan yang dilaporkan pada komisi yudisial dan
sekitar ,persen dilaporkan masyarakt karena diduga tidak memberikan rasakeadilan.

 Meningkatkan pembinaan integritas, kemampuan atau ketrampilan dan ketertiban serta


kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentangtugas dan tanggungjawabnya.
Dalam melaksanakan tugasnya penegakhukum benar-benar melaksanakan
asas persamaan hak di dalam hukumbagi setiap anggota masyarakat.
BAB VIII
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS, DAN URGENSI WAWASAN NUSANTARA
SEBAGAI KONSEPSI DAN PANDANGAN KOLEKTIF KEBANGSAAN
INDONESIA DALAM KONTEKS PERGAULAN DUNIA?

1. Dari beberapa pendapat di atas, apa yang dapat Anda kemukakan tentang wawasan nusantara?
Anda cari pendapat-pendapat lain perihal wawasan nusantara ini.
JAWAB :
Pengertian terminologi menurut para ahli atau tokoh dan Lembaga, yaitu :

 Hasnan Habib : Kebulatan wilayah nasional, termasuk satu kesatuan bangsa, satu tujuan
dan tekad perjuangan dan satu kesatuan hukum, satu kesatuan sosial budaya, satu
kesatuan ekonomi dan satu kesatuan hankam.
 Wan Usman : Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai
negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
 Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 1998: Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Lembaga Ketahanan Nasional Tahun 1999 : Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.
Oleh karena itu, menurut saya pribadi Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional
(national outlook) bangsa Indonesia yang selanjutnya dapat disingkat Wasantara. Wawasan
nasional merupakan cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungan tempat hidup bangsa
yang bersangkutan. Cara bangsa memandang diri dan lingkungannya tersebut sangat
mempengaruhi keberlangsungan dan keberhasilan bangsa itu menuju tujuannya. Bagi bangsa
Indonesia, Wawasan Nusantara telah menjadi cara pandang sekaligus konsepsi berbangsa dan
bernegara. Ia menjadi landasan visional Bangsa Indonesia. Konsepsi Wawasan Nusantara, sejak
dicetuskan melalui Deklarasi Djuanda tahun 1957 sampai sekarang mengalami dinamika yang
terus tumbuh dalam praktek kehidupan bernegara.
2. Untuk mendalami lanjut kata “nusantara”, Anda cari atau telusuri sumber-sumber di media.
Bandingkanlah dengan deskripsi di atas.
JAWAB :
Secara etimologi, kata Wawasan Nusantara berasal dari dua kata wawasan dan nusantara.
Wawasan dari kata wawas (bahasa Jawa) yang artinya pandangan. Sementara kata “nusantara”
merupakan gabungan kata nusa yang artinya pulau dan antara. Kata ”nusa” dalam bahasa
Sanskerta berarti pulau atau kepulauan. Sedangkan dalam bahasa Latin, kata ”nusa” berasal dari
kata nesos yang dapat berarti semenanjung, bahkan suatu bangsa. Merujuk pada pernyataan
tersebut, maka kata ”nusa” juga mempunyai kesamaan arti dengan kata nation dalam bahasa
Inggris yang berarti bangsa. Ditafsirkan bahwa kata ”nusa” dapat memiliki dua arti, yaitu
kepulauan dan bangsa.
Kata kedua yaitu ”antara” memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra yang berarti
antara atau dalam suatu kelompok. ”Antara” juga mempunyai makna yang sama dengan kata
inter dalam bahasa Inggris yang berarti antar (antara) dan relasi. Sedangkan dalam bahasa
Sanskerta, kata ”antara” dapat diartikan sebagai laut, seberang, atau luar. Bisa ditafsirkan bahwa
kata ”antara” mempunyai makna antar (antara), relasi, seberang, atau laut. Dari penjabaran di
atas, penggabungan kata ”nusa” dan ”antara” menjadi kata ”nusantara” dapat diartikan sebagai
kepulauan yang diantara laut atau bangsa-bangsa yang dihubungkan oleh laut. Penamaan
nusantara ini berdasarkan sudut pandang Majapahit (Jawa), mengingat pada waktu itu belum ada
sebutan yang cocok untuk menyebut seluruh kepulauan yang sekarang bernama Indonesia dan
juga Malaysia. Nusantara pada waktu itu diartikan pulau-pulau di luar Majapahit (Jawa).
Selanjutnya kata Nusantara digunakan oleh Ki Hajar Dewantara untuk mengggantikan
sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Pada acara Kongres Pemuda Indonesia II tahun
1928 (peristiwa Sumpah Pemuda), digunakan istilah Indonesia sebagai pengganti Nusantara.
Nama Indonesia berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/indu yang berarti Hindu/Hindia
dan nesia/nesos yang berarti pulau. Dengan demikian kata nusantara bisa dipakai sebagai
sinonim kata Indonesia, yang menunjuk 214 pada wilayah yang berada di antara dua samudra
yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dan dua benua yakni Benua Asia dan Australia.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa “Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara”.
3. Sekarang Anda cari lebih banyak lagi pengertian etimologis Wawasan Nusantara dari berbagai
sumber, misalnya dari web. Bandingkanlah pengertian di atas dengan hasil pencarian Anda. Apa
simpulan Anda?
JAWAB :
Secara etimologi kata wawasan nusantara berasal dari dua suku kata, wawasan dan
nusantara. Wawasan berasal dari bahasa Jawa, yakni dari akar kata "wawas" yang berarti
pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi. Setelah mendapat akhiran "an" menjadi
wawasan maka berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara lihat. Dengan begitu, wawasan
nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya sebagai
negara kepulauan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawasan nusantara diartikan sebagai pandangan atau anggapan
bahwa Nusantara adalah kepulauan yang merupakan satu kesatuan, termasuk semua laut dan
selatnya.
Sementara menurut Dwi Sulisworo dan kawan-kawan dalam buku "Geopolitik
Indonesia", menjelaskan wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia, yang diberi pengertian
sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap
menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam aspek kehidupan nasional untuk mencapai
tujuan nasional.
Tujuan wawasan nusantara adalah:
 Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia.
 Mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok,
golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal ini bukan berarti menghilangkan kepentingan
kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan
tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.
 Meningkatkan rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia.

Kesimpulan :
Wawasan Nusantara adalah prinsip dasar negara Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan rasa persatuan, identitas nasional, dan integrasi di antara keragaman budaya dan
masyarakat Indonesia. Ini digunakan sebagai kerangka kerja untuk pembangunan nasional dan
kebijakan luar negeri, dan berfungsi sebagai prinsip panduan untuk pembangunan dan kebijakan
luar negeri negara. Pemerintah telah menerapkan program untuk mempromosikan integrasi
ekonomi, sosial, dan politik di antara berbagai daerah di negara ini, pelestarian warisan budaya,
kurikulum pendidikan nasional, keseimbangan regional, dan kebijakan luar negeri. Konsep
Wawasan Nusantara menempati posisi yang signifikan dalam lanskap politik dan sosial
Indonesia dan terus menjadi prinsip penting dalam pembangunan dan kemajuan negara.

4. Secara kelompok, carilah pendapat-pendapat sejenis dari berbagai sumber tentang arti
pentingnya wawasan nusantara. Apa simpulan kelompok Anda terhadap pentingnya Wawasan
Nusantara?
JAWAB :
Wawasan nusantara penting bagi bangsa Indonesia karena dapat menjadi pedoman,
dorongan, motivasi dan rambu-rambu dalam menentukan segala keputusan, kebijaksanaan,
tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat maupun daerah untuk seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara. Nilai dari wawasan
kebangsaan terwujud dalam kesatuan dan persatuan bangsa dengan enam dimensi manusia yang
memiliki sifat mendasar serta fundamental, yaitu sebagai berikut:
 Penghargaan pada harkat serta martabat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Kuasa.
 Tekad bersama untuk memiliki kehidupan dengan kebangsaan yang bebas
 Mencintai tanah air dan bangsa.
 Memiliki karakter setia kawan sosial.
 Masyarakat yang bersikap adil maupun makmur.
 Demokrasi maupun kedaulatan rakyat.
Selain dapat berguna sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara, wawasan nusantara
juga penting karena memiliki peran dalam kehidupan nasional. Menurut R. Aminullah dan
buku Pancasila sebagai Wawasan Nusantara berikut peran dari wawasan nusantara:
 Rasa tanggung jawab
Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau memanfaatkan lingkungan. Peran satu ini memiliki
kaitan dan berhubungan erat dan ketergantungan antara bangsa serta ruang hidupnya. Oleh
karena itu, pemanfaatan lingkungan harus disertai dengan tanggung jawab. Sebab jika tidak,
maka dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang akhirnya akan merugikan bangsa itu
sendiri.
 Menegakan kekuasaan
Peran kedua dari wawasan nusantara adalah untuk melindungi kepentingan nasional.
Kepentingan tersebut menjadi dasar hubungan antara bangsa. Jika satu bangsa memiliki
kepentingan nasional yang sejalan dengan bangsa lain, maka kedua bangsa tersebut akan lebih
mudah dalam menjalin hubungan persahabatan.
 Memelihara persatuan dan kesatuan
Mewujudkan dan memelihara persatuan maupun kesatuan serasi, selaras dan segenap aspek
kehidupan nasional adalah peran ketiga dari wawasan nasional

5. Apa yang dapat Anda kemukakan dari kedua gambar wilayah Indonesia di atas? Apa
kelemahan wilayah Indonesia jika berdasar Ordonansi 1939? Apa keuntungannya kita jika
berdasar Deklarasi Djuanda 1957?
JAWAB :
Deklarasi Djuanda dicetuskan pada 13 Desember 1957. Isinya berupa pemberitahuan kepada
dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan
Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam
peraturan tersebut pulau-pulau di wilayah nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya. Setiap
pulau hanya mempunyai laut di sekelilingnya sejauh 3 mil dari garis pantai. Dengan begitu,
kapal asing dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau tersebut. Ketentuan ordonansi
1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah Indonesia, mengandung suatu
tujuan:
 Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat.
 Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan asas negara Kepulauan.
 Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran keamanan dan keselamatan NKRI

Keuntungan Deklarasi Djuanda, berlayar di perairan kepulauan Indonesia tidak lagi bebas.
Laut-laut antarpulau, sejak ada Deklarasi Djuanda, menjadi wilayah Republik Indonesia. Dalam
arti lain, melalui deklarasi ini Indonesia telah menganut prinsip-prinsip negara kepulauan
(Archipelagic State). Pengaturan batas wilayah kelautan menjadi strategis karena Indonesia
berada pada posisi silang yang membuat negeri ini memiliki peran sentral lalu lintas laut. Di
samping karena pertimbangan banyaknya kekayaan alam, pencurian akan sumber daya lautan
oleh kelompok tertentu yang kerap membayangi negara kepulauan ini. Sudah diduga, saat
deklarasi itu dicanangkan, beberapa negara melakukan penentangan. Namun Indonesia tetap
tegar bertahan.
Hingga pada 1960 Deklarasi Djuanda diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang
Perairan Indonesia. Dampaknya, luas wilayah Republik Indonesia bertambah 2,5 kali lipat
dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km². Irian Jaya kala itu dikecualikan karena belum diakui
secara internasional sebagai teritori resmi Indonesia. Berdasarkan perhitungan 196 garis batas
lurus dari titik pulau terluar, terciptalah garis maya batas mengelilingi RI sepanjang 8.069,8 mil
laut. Pada 1982, Deklarasi Djuanda pada akhirnya dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi
hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The
Sea/UNCLOS 1982). Deklarasi ini kemudian dipertegas dengan lahirnya UU Nomor 17 Tahun
1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.

6. Apa itu negara kepulauan dan apa itu berciri nusantara? Sekarang Anda gali lebih lanjut dari
berbagai referensi yang ada. Hasilnya Anda presentasikan secara bergantian antar kelompok.
JAWAB :
Makna “berciri Nusantara” dalam Pasal 25 UUD 1945 bisa dimaknai secara ekstensif
kepada wilayah yang saat ini berada di luar kedaulatan Indonesia yang pernah termasuk
Nusantara. Wilayah-wilayah yang dapat dimaknai nusantara itu seperti sebagian Filipina,
Malaysia, Singapura, dan Brunei. Pada sisi lain perluasan makna tersebut juga meliputi daerah
yang tidak termasuk Nusantara sebagaimana ungkapan Gajah Mada yang tetap tidak termasuk
kekuasaan dari Majapahit seperti Sunda, sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, dan sebagian
Papua. Lalu, makna variabel “negara kepulauan” bermakna konsep negara kepulauan
sebagaimana tersebut dalam United Nation Convention on The Law of The Sea (UNCLOS)
tahun 1982 yang diratifikasi melalui Undang-Undang Nomor 17 tahun 1985. Sebelumnnya
konsep negara kepulauan Indonesia sudah diperjuangkan melalui Deklarasi Juanda secara
unilateral kepada pihak internasional sebagai evaluasi dari Staatblad 1939 No. 442 pasal 1 ayat
(1) yang sudah tidak cocok untuk diterapkan setelah Indonesia merdeka.
Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau
lebihkepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain. Pengertian kepulauan adalah suatu
gugusanpulau, termasuk bagian pulau, perairan disekitarnya, dan wujud alamiah yang
hubungannyaerat satu sama lain, sehingga menjadikan satu kesatuan geografi, ekonomi, dan
politik yanghakiki atau yang secara historis dianggap demikian.Konsepsi Indonesia sebagai
negara kepulauan yang berciri nusantara telah dikukuhkan dalam UUD 1945 Pasal 25 yang
tertulis “Negara kesatuan republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknyaditeteapkan dengan undang-
undang”.
Definisi Nusantara secara etimologi tersusun dari duakata, Nusa dan Antara. Nusa berasal
dari kata nesosyang berarti semenanjung atau suatu bangsa, dan terrayang berarti antara atau
dalam suatu kelompok. Namun dalam BahasaSanskerta dapat diartikan sebagai laut, seberang,
atau luar. Dari uraian tersebut, penggabungankata nusa dan antara menjadi kata nusantara dapat
diartikan sebagai bangsa yang dipisahkanoleh laut.Dalam kenoteks Indonesia sebagai Negara
kepulauan yang berciri nusantara sebagaiindentitas nasionalnya, adalah letaknya yang diapit oleh
dua benua, yaitu Asia dan Australia.Serta diapit oleh dua samudra, yaitu Hindia dan Pasifik.
Bangsa Indonesia memandang pulau-pulau itu sebagai satu kesatuan yang utuh dimana lautan
berfungsi sebagai penghubung pulausatu ke pulau lain dan menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
Makna lengkap dalam UNCLOS sebagaimana diratifikasi dalam UU No. 17 tahun 1985
adalah “Suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih gugusan kepulauan dan dapat
mencakup pulau-pulau lain.” Kemudian makna dari gugusan kepulauan adalah “suatu gugusan
pulau-pulau termasuk bagian pulau, perairan diantara gugusan pulau-pulau tersebut dan lain-lain
wujud alamiah yang hubungannya satu sama lainnya demikian eratnya sehingga gugusan pulau-
pulau, perairan dan wujud alamiah lainnya tersebut merupakan suatu kesatuan geografi dan
politik yang hakiki, atau secara historis telah dianggap sebagai satu kesatuan demikian“.

7. Anda cari lagi peraturan perundangan (undang-undang) yang berkaitan dengan wilayah
negara. Apa isi pokok dari undang-undang yang Anda temukan tersebut?
JAWAB :
Peraturan perundangan yang berkaitan dengan wilayah negara adalah 43 Tahun 2008. UU
43/2008 ini mengatur wilayah kedaulatan dan wilayah yurisdiksi Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta hal-hal terkait pengelolaan batas-batas wilayah Indonesia. Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang berciri nusantara mempunyai kedaulatan atas
wilayah serta memiliki hak-hak berdaulat di luar wilayah kedaulatannya untuk dikelola dan
dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 25A mengamanatkan bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Bahwa wilayah negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik IndonesiaTahun1945menganut sistem: Pengaturan suatu Pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
Pemanfaatan bumi, air, dan udara serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; Desentralisasi pemerintahan kepada daerah-daerah besar
dan kecil yang bersifat otonom dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia;dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengingat Kawasan Perbatasan merupakan
kawasan strategis dalam menjaga keutuhan Wilayah Negara maka diperlukan pengaturan secara
tersendiri dalam Undang-Undang. Pengaturan Batas Wilayah Negara dimaksudkan untuk
memberikan kepastian hukum mengenai Wilayah Negara, kewenangan pengelolaan Wilayah
Negara, dan hakhak berdaulat.
Hal-hal pokok yang diatur dalam undang-undang ini, yakni: uang lingkup Wilayah
Negara yang meliputi wilayah daratan, wilayah perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut
teritorial, dasar laut, dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya termasuk seluruh
sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya. Hak-hak berdaulat Negara Republik Indonesia
di Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen serta hak pengawasan di Zona Tambahan.
Wewenangan Pemerintah melakukan pengaturan pengelolaan dan pemanfaatan wilayah negara
serta KawasanPerbatasan. Kelembagaan yang diberi kewenangan untuk melakukan penanganan
Kawasan Perbatasan. Unsur keanggotaan kelembagaan ini berasal dari unsur Pemerintah dan
Pemerintah Daerah mengingat posisi strategis wilayah perbatasan terkait dalam hal seperti
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, penegakan hukum dan kesejahteraan rakyat. Keikutsertaan
masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan Wilayah Negara termasuk Kawasan
Perbatasan.Larangan dan sanksi bagi setiap orang yang melakukan pelanggaran terkait dengan
Wilayah Negara dan batas-batasnya.

8. Cobalah Anda kemukakan kembali mengapa konsepsi wawasan nusantara dibutuhkan ditinjau
dari aspek sosial budaya masyarakat Indonesia? Tahukah anda identitas sosial budaya
masyarakat Indonesia? Apa yang terjadi seandainya tidak ada konsepsi wawasan nusantara?
JAWAB :
Wawasan nusantara dalam bidang sosial budaya merupakan wawasan nusatara yang
mengamati atau mempelajari segala sesuatu mengenai masyarakat atau kepentingan umum yang
menggunakan pola pikir dengan mengandung cinta, rasa, dan karsa (budi, perasaan, dan
kehendak). Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi
masyarakat yang bersangkutan. Artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat dengan
serta merta mewarisi norma-norma budaya dari generasi sebelumnya.
Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan
persepsi atau kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang
sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya, akan menciptakan sikap yang
mengakui, menerima dan juga menghormati segala bentuk perbedaan atau keBhinekaan sebagai
kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta agar tercipta juga suasana yang aman dan
nyaman di negara Indonesia ini. Cara menujukkan berwawasan nusatara sosial budaya :
 Tidak menghilangkan budaya indonesia, walaupun banyaknya budaya luar yang masuk
 Bangga akan hasil karya bangsa indonesia, contoh : batik, dll
 Melindungi budaya indonesia, agar tidak di peroleh negara lain.
Identitas budaya merupakan kesadaran dasar terhadap karakteristik khusus kelompok yang
dimiliki seseorang dalam hal kebiasaan hidup, adat, bahasa, dan nilai-nilai (Dorais, 1988).
Identitas etnis berhubungan erat dengan identitas budaya, karena untuk mengategorikan suatu
masyarakat, seseorang harus mengetahui ciri khas budaya mereka, atau dengan kata lain identitas
etnis dapat menunjukkan identitas budaya suatu kelompok. Identitas sosial dapat meliputi antara
lain religi, etnis (suku bangsa), dan kelas sosial. Identitas etnis merupakan individual dengan unit
sosial yang anggotanya mempunyai asal-usul bersama dan berbagi unsur budaya yang sama dan
mereka berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada unsur budaya dan asal-usul
bersama. Oleh karena itu, yang terjadi jika taka da wawasan Nusantara, adalah :
1. Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi Kewilayahan sebagaiKonsepsi Kebangsaan, tidak
hanya berpandangan keutuhan wilayah,tetapi juga persatuan bangsa Indonesia sebagai satu
kesatuan wilayah merupakan satu kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan dan
keamanan.
2. Jika kita tidak memiliki wawasan nusantara, menyebabkan kita tidak memahami bahwa kita
memiliki perbedaan setiap wilayah, perbedaan bahasa, perbedaan agama, perbedaan keunikkan
suku bangsa, keunikkan budaya, maka pasti akan terjadi saling merendahkan setiap orang yang
kita jumpai dan konflik pasti terjadi. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan keberagaman suku,
ras, bahasa, agama, dan adat istiadat maka diperlukan pemahaman akan Wawasan Nusantara.

9. Dari uraian di atas, cobalah Anda kemukakan apa hubungan perlunya wawasan nusantara
dengan adanya kepentingan nasional di atas? Dapatkah kepentingan nasional Indonesia itu
tercapai tanpa konsepsi Wawasan Nusantara?
JAWAB :
Wawasan Nusantara adalah cara pandang rakyat indonesia terhadap lingkunganya.dengan
mengutamakan kesatuan dan persatuan suatu negara dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat. fungsi wawasan nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan , keputusan, dan perbuatan baik bagi
penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalm kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan
nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia, yang telah lebih mengutamakan
kepentingan nasional dari pada kepentingan orang per orangan, kelompok, golongan, suku
bangsa/daerah. Selain itu tujuan Wawasan Nusantara terdiri dari dua, yaitu :
1) Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial”.
2) Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung
tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia. Oleh karena
itu, tak mungkin kepentingan nasional dapat tercapai jika tak disertai wawasan nusantara.
 Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama masing- masing.
 Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
 Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

10. Untuk menggali lebih jauh tentang teori-teori geopolitik tersebut, silakan Anda mencari buku
teks PKn atau sumber lain misal media online lalu kemukakan isi pokoknya.
JAWAB :
 Frederich Ratzel
Negara diibaratkan sebagai organisme yang hidup. Pertumbuhan Negara mirip dengan
pertumbuhan organisme yang membutuhkan ruang hidup yang cukup agar tumbuh dengan subur.
 Karl Haushofer
Jika jumlah penduduk suatu wilayah Negara semakin banyak sehingga luas wilayah tidak dapat
menampung lagi, maka Negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang
hidup bagi warga Negara.
 Halford Mackinder
Menjadikan geopolitik sebagai ajaran politik yang meliputi ajaran-ajaran ekspansionisme dari
Nazi Jerman dengan bentuk- bentuk ajaran politik geografi, menitikberatkan pada soal-soal
strategi perbatasan, ruang hidup bangsa, dan tekanan-tekanan rasial, ekonomi dan sosial sebagai
faktor-faktor yang mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam dunia.
 Alfred Thayer Mahan
“Wawasan bahari” kekuatan di lautan yang menyatakan : barang siapa yang menguasai lautan
akan menguasai “perdagangan”, serta barang siapa yang menguasai perdagangan akan
menguasai “kekayaan dunia” sehingga akhirnya menguasai dunia.
 Nicholas J. Spijkman
Ajaran ini menghasilkan teori daerah batas rimland, yaitu teori “Batasan kombinasi” yang
menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara yang disesuaikan dengan keperluan dan
kondisisuatu negara.
11. Berdasarkan isi berita di atas, cobalah kemukakan potensi ancaman apa sajakah yang
kemungkinan muncul dan potensi keuntungan apa yang didapat dari wilayah yang berciri
nusantara ini.
JAWAB :
POTENSI KEUNTUNGAN
 Manfaat wawasan nusantara diterima dan diakui sebagai konsepsi nusantara di forum
internasional.
 Wawasan nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.
 Meningkatkan rasa nasionalisme warga negara.
 Meningkatkan sikap patriotisme dan membela tanah air segenap jiwa raga.
 Wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan wilayah nusantara
yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.
 Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber daya yang
besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
 Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia.
 Menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga wilayah Indonesia yang luas ini.

POTENSI ANCAMAN
Ancaman Internal
 Gerakan separatism
Gerakan separatisme hingga saat ini masih menjadi isu keamanan dalam negeri yang mengancam
keutuhan wilayah Indonesia dan mengancam wibawa pemerintah serta keselamatan masyarakat.
Gerakan separatis di Indonesia dilakukan dalam bentuk gerakan separatis politik serta gerakan
separatis bersenjata. Hingga kini masih terdapat potensi gerakan separatis di beberapa wilayah
yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkeinginan untuk memisahkan diri dari NKRI dengan
mengeksploitasi kelemahan penyelenggaraan fungsi pemerintahan.
 Konflik Komunal
Indonesia dengan kondisi yang sangat heterogen dalam suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA) memiliki potensi terjadinya konflik bernuansa SARA atau yang disebut konflik
komunal. Konflik komunal pada dasarnya merupakan gangguan keamanan dalam negeri yang
dapat berdampak pada stabilitas nasional. Dalam skala tertentu konflik komunal dapat
berkembang meluas sehingga mengancam jiwa masyarakat banyak dan menjadi ancaman
pertahanan karena membahayakan keselamatan bangsa.
 Isu Politik dan Ekonomi
Bagi Indonesia, faktor politik menjadi penentu kelanjutan sistem pemerintahan. Sebaliknya,
kondisi politik yang fluktuatif dapat mengganggu stabilitas nasional, dan pada spektrum tertentu
dapat menjadi ancaman terhadap keutuhan bangsa. Ancaman berdimensi politik yang bersumber
dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa mobilisasi massa untuk
menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau dapat bentuk menggalang kekuatan
politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
Ancaman Eksternal
 Kondisi Keamanan Internasional
Kondisi keamanan global diwarnai oleh meningkatnya intensitas ancaman keamanan asimetris
dalam bentuk ancaman keamanan lintas negara. Aksi perompakan, penyelundupan senjata dan
bahan peledak, penyelundupan wanita dan anak-anak, imigran gelap, pembalakan liar, dan
pencurian ikan merupakan bentuk ancaman keamanan lintas negara yang paling menonjol.
 Konflik Teritorial dan Perbatasan dengan Negara Tetangga
Isu perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar cukup beragam dan kompleks, di antaranya
menyangkut eksistensi, status kepemilikan, konversi lingkungan, pengamanan, dan
pengawasannya. Indonesia dengan beberapa negara yang berbatasan dengan wilayah Indonesia
masih mempunyai sejumlah persoalan batas wilayah, baik perbatasan darat maupun laut yang
hingga kini belum tuntas.

11. Sekarang, Anda identifikasi perubahan dan tantangan di masa sekarang, yang menurut anda
paling potensial mengganggu keutuhan wilayah dan persatuan bangsa.
JAWAB :
TANTANGAN INTERNAL :
a. Keanekaragaman Suku Bangsa
Menurut data sensus BPS pada tahun 2010 jumlah suku bangsa di Indonesia lebih dari
1300. Banyaknya suku bangsa dengan latar belakang agama, budaya, dan nilai yang berbeda
pastinya sangat rawan dengan konflik. Hingga saat ini saja kita masih sering menemukan berita
tentang konflik yang dipicu masalah SARA.
b. Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa tersebut tidak
semuanya golongan orang yang mampu. Perbedaan antara si kaya dan si miskin tersebut juga
sering menimbulkan permasalahan di tengah kehidupan masyarakat yang berujung konflik.
c. Separatisme dan Radikalisme
Tantangan yang tidak kalah beratnya adalah adanya gerakan separatisme dan radikalisme
di wilayah NKRI. Sebagai contoh gerakan separatis di Papua yang sudah sering memakan
korban baik warga sipil ataupun tentara.

TANTANGAN EKSTERNAL:
a. Dampak Globalisasi
Teknologi yang modern dan canggih membuat seolah tidak ada jarak lagi diantara negara
kita dengan negara-negara lain. Dampaknya kebudayaan negara asing juga lebih mudah masuk
ke Indonesia. Salah satu contohnya adalah masuknya produk luar atau impor ke Indonesia dan
berpotensi melumpuhkan usaha lokal di negeri ini.
b. Intervensi Negara Asing
Belakangan ini kita sering mendengar kapal negara asing masuk ke wilayah perairan
Natuna. Ini adalah bentuk intervensi asing yang dapat membahayakan persatuan NKRI
c. Masuknya Sindikat Narkoba Internasional
Yang tidak kalah berbahaya adalah masuknya sindikat narkoba internasional ke negara
Indonesia. Masyarakat lebih mudah mendapatkan barang haram tersebut dan mengkonsumsinya.
Padahal kita tahu bahwa narkoba menjadi salah satu pemicu terjadinya tindakan kejahatan seperti
pencurian, prostitusi dan sejenisnya.

12. Untuk melatih Anda memahami kembali esensi dan urgensi dari wawasan nusantara ini,
Anda secara berkelompok bertugas menyusun paparan tertulis sekitar satu halaman tentang
hakikat dan arti penting wawasan nusantara ini bagi bangsa Indonesia!
JAWAB :
Esensi atau hakikat dari wawasan nusantara adalah “kesatuan wilayah dan persatuan bangsa”
Indonesia. Wawasan nusantara adalah kebutuhan akan kesatuan atau keutuhan wilayah Indonesia
yang terbentang dariSabang sampai Merauke. Wilayah itu harus merupakan satu kesatuan, tidak
lagi terpisah-pisaholeh adanya lautan bebas. Sebelumnya kita ketahui bahwa wilayah Indonesia
itu terpecah-pecahsebagai akibat dari aturan hukum kolonial Belanda yakni Ordonansi 1939.
Baru setelah adanyaDeklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, wilayah Indonesia barulah
merupakan satukesatuan, di mana laut tidak lagi merupakan pemisah tetapi sebagai penghubung.
WilayahIndonesia sebagai satu kesatuan memiliki keunikan antara lain:
 Bercirikan negara kepulauan(Archipelago State) dengan jumlah 17.508 pulau.
 Luas wilayah 5.192 juta km2 dengan perincian daratan seluas 2.027 juta km2 dan laut
seluas 3.166 juta km2. Negara kita terdiri 2/3lautan / perairan
 Jarak utara selatan 1.888 km dan jarak timur barat 5.110 km
 Terletakdiantara dua benua dan dua samudra (posisi silang)
 Menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaituMediterania dan Sirkum Pasifik
 Berada pada 60 LU- 110 LS dan 950 BT – 1410 BT
 Wilayah yang subur dan habittable (dapat dihuni)
 Kaya akan flora, fauna, dan sumberdayaalamWawasan nusantara yang pada awalnya
sebagai konsepsi kewilayahan berkembang menjadikonsepsi kebangsaan.
Artinya wawasan nusantara tidak hanya berpandangan keutuhan wilayah,tetapi juga
persatuan bangsa. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang heterogen.Heterogenitas
bangsa ditandai dengan keragaman suku, agama, ras, dan kebudayaan. Bangsayang heterogen
dan beragam ini juga harus mampu bersatu. Bangsa Indonesia sebagai kesatuan juga memiliki
keunikan yakni:
 Memiliki keragaman suku, yakni sekitar 1.128 suku bangsa
 Memiliki jumlah penduduk besar, sekitar 242 juta
 Memiliki keragaman rasa.
Memiliki keragaman kebudayaan, sebagai konsekuensi dari keragaman suku bangsa. Untuk
melatih Anda memahami kembali esensi dan urgensi dari wawasan nusantara ini, Andasecara
berkelompok bertugas menyusun paparan tertulis sekitar satu halaman tentang hakikat danarti
penting wawasan nusantara ini bagi bangsa Indonesia. Konsep Wawasan Nusantara menciptakan
pandangan bahwa Indonesia sebagai satu kesatuanwilayah merupakan satu kesatuan politik,
social budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan.

BAB IX
BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA
NEGARA BAGI INDONESIA DALAM MEMBANGUN KOMITMEN KOLEKTIF
KEBANGSAAN?

1.Cobalah Anda cari lebih banyak lagi pengertian ketahanan nasional dari berbagai sumber. Dari
berbagai rumusan pengertian yang telah Anda peroleh, identifikasikan termasuk dalam wajah
ketahanan nasional yang mana. Identifikasi dan jelaskan apa sajakah aspek-aspek yang
terkandung dalam Ajaran Asta Gatra tersebut. Hasilnya Anda presentasikan.
JAWAB :
Ketahanan nasional adalah kemampuan suatu negara dalam mempertahankan eksistensinya,
melindungi dan memperjuangkan kepentingan nasionalnya dari berbagai ancaman baik dari
dalam maupun luar negeri. Kondisi dan situasi suatu negara selalu menghadapi berbagai
perkembangan dan perubahan, sehingga Ketahanan Nasional harus dipertahankan dan dibangun
agar dapat beradaptasi dengan keadaan. Jika dilihat secara luas, terdapat tiga “wajah” dari
Ketahanan, yaitu:
 Sebagai kondisi dinamis yang merujuk pada situasi nyata yang ada di lingkungan
masyarakat dan dapat diamati dengan pancaindra manusia.
 Sebagai konsep pengaturan dan penyelenggaraan negara dan kesejahteraan dan
keamanan.
 Sebagai metode berpikir, yaitu pertahanan nasional dapat dijadikan pendekatan khas
untuk membedakan dengan metode berpikir lainnya. Dalam hal ini, Ketahanan
memandang gatra sebagai satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh.
Aspek -aspek Trigatra dan Pancagatra Trigatra harus dikelola dengan baik untuk kepentingan
bangsa. Aspek Trigatra ada 3, yakni aspek geografi, demografi (kependudukan), dan sumber
kekayaan alam yang merupakan potensi dan modal bagi bangsa Indonesia dalam pembangunan

1. Aspek Trigatra
a. Gatra geografi negara Lokasi dan posisi geografi Indonesia merupakan negara kepulauan
yang terdiri atas perairan dan daratan. Kepulauan Indonesia dikelompokkan empat gugusan,
yaitu:
 Gugusan Papua
 Gugusan Kepulauan Maluku
 Gugusan Kepulauan Sunda Kecil
 Gugusan Kepulauan Sunda Besar.
Berdasarkan bentang alamnya geografi Indonesia dibagi menjadi tiga daerah berikut:
 Dangkalan Sahul
 Dangkalan Sunda Daerah Peralihan.
Pembagian bentang alam di atas juga meliputi juga pembagian jenis flora dan fauna. Alam flora
Indonesia dibagi menjadi tiga daerah lingkungan, yaitu:
 Alam flora bagian timur
 Alam flora bagian barat
 Alam flora bagian tengah.
Alam fauna Indonesia juga dibedakan ke dalam tiga daerah lingkungan yaitu:
 Fauna daerah Indonesia bagian timur
 Fauna daerah Indonesia bagian barat
 Fauna daerah Indonesia bagian tengah.
Selain itu, secara geografis, wilayah Indonesia di utara berbatasan dengan Malaysia,
Thailand, Vietnam, Laut Cina Selatan, Filipina, dan Lautan Pasifik. Di selatan, wilayah
Indonesia berbatasan dengan Australia, Timor Leste, dan Lautan Hindia. Kemudian, di bagian
barat, wilayah Indonesia berbatasan dengan India dan Lautan Hindia. Lalu, di sisi timur, wilayah
Indonesia berbatasan dengan Papua New Guinea, dan Lautan Pasifik
b. Gatra keadaan dan kekayaan alam Keadaan dan kekayaan alam Indonesia terdiri dari
sumber dan potensi alam yang terdapat di ruang angkasa atau dirgantara, permukaan bumi,
termasuk laut, dan di dalam bumi. Menurut jenisnya, kekayaan alam dibedakan ke dalam delapan
golongan, yaitu: flora; fauna; mineral; tanah; atmosfer; dirgantara; energi alam; air dan laut.
Sedangkan menurut sifatnya kekayaan alam dibedakan ke dalam tiga golongan, yakni: kekayaan
alam yang dapat diperbaharui; kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui; dan kekayaan alam
yang tetap.
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk (demografi) Seperti telah diketahui, penduduk
dipahami sebagai sekelompok manusia yang menetap di suatu wilayah negara. Peran
sekelompok manusia itu penting dalam mengupayakan penyelenggaraan ketertiban serta
pembangunan.
2. Aspek Pancagatra
a. Gatra ideologi Secara teoritis, ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan
ideologi yang bersifat final, dan tidak dapat diubah lagi posisinya sebagai konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan. Dalam hal ini, ideologi yang dimiliki oleh Indonesia adalah
Pancasila.
b. Gatra politik Sistem politik negara Indonesia dirumuskan berdasarkan nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila dari ideologi pancasila dan konstitusi UUD 1945. Politik bagi negara
Indonesia adalah asas, haluan, usaha, serta kebijakan negara.
c. Gatra ekonomi Kegiatan ekonomi dipahami sebagai kegiatan yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pemenuhan tersebut meliputi, pengelolaan faktor produksi,
distribusi, serta konsumsi barang dan jasa. Kegiatan ekonomi disertai dengan usaha-usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di era globalisasi sekarang ini, negara Indonesia berupaya
untuk terbuka terhadap perkembangan sistem perekonomian dunia.
d. Gatra sosial-budaya Tiap masyarakat memiliki empat unsur penting bagi eksistensi dan
kelangsungan hidupnya. Empat unsur tersebut yaitu: Struktur sosial; Pengawasan sosial; Relasi
sosial; Standar sosial. Istilah sosial dipahami sebagai pergaulan hidup manusia dalam
bermasyarakat yang berisi nilai-nilai kebersamaan, senasib sepenanggungan, dan solidaritas.
e. Gatra pertahanan-keamanan Pertahanan-keamanan merupakan bidang kehidupan nasional
Indonesia yang diupayakan untuk dapat melindungi kepentingan bangsa dan negara.

2. Setelah mengenal dimensi ketahanan nasional, cobalah Anda cari contoh–contoh pemberitaan
dari media yang memuat istilah ketahanan nasional dalam suatu dimensi seperti di atas.
JAWAB :
Pada dasarnya ketahanan nasional mengandung dua dimensi nilai, yaitu nilai kondisi dan
nilai konsepsi. Ketahanan nasional sebagai suatu nilai kondisi merupakan keadaan dinamis
bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional.
Sementara itu, ketahanan nasional sebagai suatu nilai konsepsi merupakan perangkat
kerja analisis untuk melihat dan memahami serta menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Perangkat kerja analisis ini menggunakan pendekatan 8 aspek bidang
kajian yang disebut astagatra, yang terdiri dari aspek, yaitu :
 geografi,
 demografi,
 ideologi,
 politik,
 ekonomi,
 sosial-budaya, dan
 pertahanan-keamanan.
Setiap tinjauan aspek ini tentunya tidak berdiri sendiri, tetapi membentuk interaksi dan
sinergi peran secara proporsional dan sistemis untuk mencapai sasaran yang ditetapkan sebagai
tujuan nasional bangsa. Oleh karena itu, parameter setiap aspek menjadi ukuran yang
mencerminkan tingkat ketahanan dengan resultannya ialah ketahanan nasional. Semakin tinggi
nilai resultan tersebut menunjukkan semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasionalnya. erbukti
hingga kini NKRI masih kukuh berdiri sebagai satu bangsa dan negara yang merdeka, bersatu,
dan berdaulat. Hal ini juga membuktikan sesungguhnya bangsa Indonesia memiliki ketangguhan
dan ketahanan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk
ancaman, gangguan, dan tantangan yang dihadapi dari mana pun sumbernya.
3.Setelah mengenal istilah ketahanan nasional berlapis, cobalah Anda secara berkelompok
mencari pemberitaan dari berbagai media, yang memuat istilah istilah yang termasuk ketahanan
berlapis.
JAWAB :
Ketahanan individu

 Memiliki kepribadian yg berlandaskan Pancasila


 iman & taqwa kepada Tuhan YME
 rasa cinta tanah air
 rasa persatuan & kesatuan
 mendambakan kerukunan & kebersamaan

Ketahanan keluarga
 Mampu memenuhi kebutuhan spiritual & material yg layak
 Keluarga dibina & diberi nilai-nilai luhur
 Pembinaan keluarga baik berasal dari “home” bukan dari “house”
 Ketahanan Keluarga meningkatkan ketahanan masyarakat

Ketahanan wilayah

 Ketahanan Keluarga membentuk ketahanan Lingkungan/masyarakat


 Ketahanan Lingkungan membentuk ketahanan Wilayah
 Wilayah merupakan bagian dari Negara
 Tidak boleh terjadi konflik

Ketahanan nasional

 Masyarakat yg damai, berkeadilan, berbudaya saing, maju & sejahtera


 Pengamalan Pancasila secara konsekwen
 Penegakan keadilan rakyat
 Perwujudan sistem hukum nasional yg menjamin Rule of Law

Ketahanan regional
 Negara-Negara sekawasan
 persamaan budaya
 persamaan sumber daya
Keuletan Ketahanan Regional :
 stabilitas politik
 kekuatan ekonomi
 kesiagaan militer

4. Secara berkelompok, carilah rumusan-rumusan tentang apa yang dimaksud dengan bela
negara itu? Apakah pengertian yang Anda dapatkan perihal bela negara?
JAWAB :
Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan cara
"memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik
dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela
negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai
"segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air
serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman.
Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan bela negara secara nonmiliter. Bela
negara perlu kita pahami dalam arti luas yaitu secara fisik maupun nonfisik (militer ataupun
nonmiliter). Pemahaman demikian diperlukan, oleh karena dimensi ancaman terhadap bangsa
dan negara dewasa ini tidak hanya ancaman yang bersifat militer tetapi juga ancaman yang
sifatnya nonmiliter atau nirmiliter. Yang dimaksud ancaman adalah ”setiap usaha dan kegiatan
baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa”. Ancaman militer adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, Ancaman nirmiliter pada
hakikatnya adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor nirmiliter, yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
bangsa.

5. Setelah Anda mendapatkan pengertian bela negara, bandingkanlah dengan rumusan bela
negara menurut peraturan perundangan. Apa hasilnya?
JAWAB :
Istilah bela negara, dapat kita temukan dalam rumusan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945.
Pasal 27 Ayat 3 menyatakan “Setiap warga negara berhak 250 dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”. Dalam buku Pemasyarakatan UUD NRI 1945 oleh MPR (2012) dijelaskan
bahwa Pasal 27 Ayat 3 ini dimaksudkan untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa dan
negara Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya bela negara bukan hanya monopoli
TNI tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara. Oleh karena itu, tidak benar
jika ada anggapan bela negara berkaitan dengan militer atau militerisme, dan seolah-olah
kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional
Indonesia.
Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945 tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha
pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara Indonesia. Hal ini
berkonsekuensi bahwa setiap warganegara berhak dan wajib untuk turut serta dalam menentukan
kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD
1945 dan perundang-undangan yang berlaku termasuk pula aktifitas bela negara. Selain itu,
setiap warga negara dapat turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara kemampuan dan
profesi masing-masing.
Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 disebutkan
bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”. Dalam bagian penjelasan Undang-
undang No. 3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan
perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar
manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

6. Cobalah Anda telusuri, ancaman militer dan nonmiliter itu apa saja, manakah dari ancaman
tersebut yang paling potensial saat ini terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara?
JAWAB :
1. Ancaman Militer
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menerjemahkan pengertian ancaman militer
adalah mengandalkan kekuatan senjata. Beberapa ancaman militer sebagai berikut :
 Agresi militer oleh negara lain
 Pelanggaran wilayah oleh negara lain
 Spionase
 Sabotase
 Aksi teror bersenjata
 Gerakan separatis
 Pemberontakan bersenjata
 Perang saudara
 Gerakan makar
Ancaman militer adalah bentuk ancaman yang dinilai mempunyai kemampuan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Bentuk dari pengertian ancaman militer adalah berupa ancaman militer agresi dan ancaman
militer bukan agresi. Ancaman militer agresi umumnya menggunakan kekuatan bersenjata oleh
negara lain untuk melakukan pendudukan sehingga mengancam kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Sementara ancaman militer bukan agresi berupa
ancaman yang dapat menggunakan senjata atau tidak, dilakukan oleh pihak asing atau warga
negara sendiri. Umumnya ancaman militer bukan agresi adalah yang dinilai dapat mempengaruhi
kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara dan keselamatan
segenap bangsa
2. Pengertian Ancaman Nonmiliter
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menerjemahkan pengertian ancaman nonmiliter
sebagai ancaman yang menggunakan faktor-faktor nonmiliter. Beberapa ancaman yang termasuk
ancaman militer sebagai berikut, mengutip BOLA.com:
 Ideologi
 Politik
 Ekonomi
 Sosial budaya
 Teknologi
 Informasi
 Keselamatan umum
Persis seperti pengertian ancaman militer yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa. Pengertian ancaman nonmiliter dapat
berasal dari luar negeri atau dapat bersumber dari dalam negeri. Sementara golongannya,
ancaman nonmiliter digolongkan ke dalam ancaman yang berdemensi idiologi, politik, sosial
budaya, keselamatan umum, teknologi, dan legislasi.

7. Berkaca pada kasus Yugoslavia ini, menurut Anda, pertanyaan-pertanyaan apa yang dapat
dikemukakan terkait dengan konsep ketahanan nasional? Dikatakan bahwa penduduk merupakan
salah satu gatra ketahanan nasional. Penduduk yang bagaimana ketahanan nasional?
JAWAB :
1. Jelaskan mengapa setiap negara harus membangun ketahanan nasional ?
2. Apa yang melatar belakangi bahwa setiap bangsa perlu memiliki “ketahanan nasional’?
3. Apa maksudnya ketahanan nasional diupayakan melalui pendakatan “ kesejahteraan’?
Apa maksudnya ketahanan nasional diupayakan melalui pendekatan “keamanan” ?
4. Untuk mewujudkan cita-cita nasional, masyarakat adil-makmur dan sejahtera bangsa
Indonesia harus berhasil dalam melaksanakan Bangnas diseluruh aspek kehidupan
bangsa. Menurut kuliah kewarganegaraan, seluruh aspek itu meliputi apa saja ?
5. Antar gatra dalam pancagatra terdapat hubungan interdependensi. Jelaskan maksudnya
dan berikan contoh ilustrasinya ?
6. Seluruh aspek sosial dalam panca gatra terdapat hubungan sinerji, apa implikasinya
dalam pelaksanaan pembangunan nasional ?
7. Untuk mewujudkan ketahanan nasional yang tangguh, harus diupayakan
melalui pembangunan nasional yang dilaksananan secara konsepsional.

8.Dari perkembangan konsep ketahanan nasional di atas, carilah rumusan ketahanan nasional
tahun 1968, 1969, 1972, dan 1973. Adakah perbedaan rumusan? Apa yang dapat Anda
simpulkan?
JAWAB :
Pengembangan atas pemikiran awal di atas semakin kuat setelah berakhirnya gerakan
Gerakan 30 September/PKI. Pada tahun 1968, pemikiran di lingkungan SSKAD tersebut
dilanjutkan oleh Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional) dengan dimunculkan istilah
kekuatan bangsa. Pemikiran Lemhanas tahun 1968 ini selanjutnya mendapatkan kemajuan
konseptual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan nasional yang berupa ideologi,
politik, ekonomi, sosial dan militer. Pada tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang
intinya adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa untuk menghadapi segala ancaman.
Kesadaran akan spektrum ancaman ini lalu diperluas pada tahun 1972 menjadi ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG). Akhirnya pada tahun 1972 dimunculkan konsepsi
ketahanan nasional yang telah diperbaharui. Pada tahun 1973 secara resmi konsep ketahanan
nasional dimasukkan ke dalam GBHN yakni Tap MPR No IV/MPR/1978.
Berdasarkan perkembangan tersebut kita mengenal tiga perkembangan konsepsi
ketahanan nasional yakni ketahanan nasional konsepsi 1968, ketahanan nasional konsepsi 1969,
dan ketahanan nasional konsepsi 1972. Menurut konsepsi 1968 dan 1969, ketahanan nasional
adalah keuletan dan daya tahan, sedang berdasarkan konsepsi 1972, ketahanan nasional
merupakan suatu kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan. Jika dua konsepsi
sebelumnya mengenal IPOLEKSOM (ideologi, politik, ekonomi, sosial, militer) sebagai Panca
Gatra, konsepsi 1972 memperluas dengan ketahanan nasional berdasar asas Asta Gatra (delapan
gatra). Konsepsi terakhir ini merupakan penyempurnaan sebelumnya (Haryomataraman dalam
Panitia Lemhanas, 1980). Perkembangan selanjutnya rumusan ketahanan nasional masuk dalam
GBHN sebagai hasil ketetapan MPR yakni dimulai pada GBHN 1973, GBHN 1978, GBHN
1983, GBHN 1988, GBHN 1993 sampai terakhir GBHN 1998. Rumusan GBHN 1998
sebagaimana telah dinyatakan di atas merupakan rumusan terakhir, sebab sekarang ini GBHN
tidak lagi digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembangunan.
Kesimpulan saya, pengaruh komunisme menjalar sampai kawasan Indo Cina sehingga
satu per satu kawasan Indo Cina menjadi negara komunis seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja.
Tahun 1960-an terjadi gerakan komunis di Philipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Bahkan
gerakan komunis Indonesia mengadakan pemberontakan pada 30 September 1965 namun
akhirnya dapat diatasi. Sejarah keberhasilan bangsa Indonesia menangkal ancaman komunis
tersebut menginspirasi para petinggi negara (khususnya para petinggi militer) untuk merumuskan
sebuah konsep yang dapat menjawab, mengapa bangsa Indonesia tetap mampu bertahan
menghadapi serbuan ideologi komunis, padahal negara-negara lain banyak yang berguguran?
Jawaban yang dimunculkan adalah karena bangsa Indonesia memiliki ketahanan nasional
khususnya pada aspek ideologi. Belajar dari pengalaman tersebut, perlunya ketahanan sebagai
sebuah bangsa.

9. Secara kelompok, carilah rumusan-rumusan ketahanan nasional sejak GBHN 1973 sampai
GBHN 1998 tersebut. Adakah perbedaan rumusan? Apa simpulan Anda?
JAWAB :
Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya dimasukan dalam GBHN 1973 yaitu
ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 adalah sama dengan rumusan ketahanan nasional tahun 1972
dari Lemhanas. Pada GBHN 1993 terjadi perubahan perumusan mengenai konsep ketahanan
nasional. Ketahanan nasional dirumuskan sebagai kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari
kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara pada hakekatnya ketahanan nasioal adalah
kemampuan dan ketahanan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara.Rumusan mengenai
ketahanan nasional dalam GBHN 1998 adalah sebagai berikut:
 Untuk tetap memungkinkan berjalanya pembangunan nasional yang selalu harus menuju
ke tujuan yang di capai dan agar dapat secara efektif dielakan dari hambatan, tantangan,
ancaman dan gangguan yang timbul dari luar maupun dari dalam maka pembangunan
nasional disenggarakan melalui pendekatan ketahanan nasional yang mencerminkan
keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh.

 Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakn integrasi dari kondisi tiap
aspek kehidupan bangsa dan negara.pada hakikatnya ketahanan nasional untuk adalah
ketahanan dan kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa unutk dapat menjamin
kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara.ketahanan nasional meliputi
ketahanan ideology,ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan keamanan.
Menyimak rumusan mengenai konsepsi ketahanan nasional dalam GBHN tersebut, kita
kembali mengetahui akan adanya tiga wujud atau wajah konsep ketehanan nasional,
yaituKetahanan nasional sebagai metode pendekatan sebagai tercermin dari rumusan
pertama.Ketahana nasioanl sebagai kondisi sebagaimana tercermin sebagai rumusan
kedua.Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar nasional tercermiN sebagaimana urusan ketiga.
 Pada wujud yang pertama , yaitu ketahanan nasional sebagai pendekatan konsepsi
ketahanan nasional sebagai strategi atau cara dalam melaksanakan dalam mbangunan.
 Pada wujud yang kedua , yaitu ketahanan nasional sebagai kondisi yang adalah kondisi
yang dinamis yang merupakan integrasidari tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
 Adapun wujud yang ketiga , yaitu ketahanan nasional menggambarkan kondisi ideal dari
bidang-bidang pembangunan.
Perkembangan selanjutnya rumusan ketahanan nasional masuk dalam GBHN sebagai hasil
ketetapan MPR yakni dimulai pada GBHN 1973, GBHN 1978, GBHN 1983, GBHN 1988,
GBHN 1993 sampai terakhir GBHN 1998. Rumusan GBHN 1998 merupakan rumusan terakhir,
sebab sekarang ini GBHN tidak lagi digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembangunan.

10. Secara kelompok cobalah Anda gali lebih jauh lagi rumusan dalam naskah RPJMN 2010-
2014, istilah-istilah apa sajakah yang masih ada kaitannya dengan kata ketahanan?
JAWAB :
Keterkaitan Renstra dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-
2014 Rencana Strategis Suatu instansi pemerintah harus berusaha maksimal untuk meningkatkan
kinerja sesuai dengan amanat yang diembannya. Hal ini disebabkan setiap instansi pemerintah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan
mendasarkan pada suatu perencanaan strategis yang ditetapkan setiap instansi (Inpres No. 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Renstra suatu instansi harus
menjabarkan dan selaras dengan apa yang menjadi tujuan RPJMN. Renstra wajib disusun oleh
setiap instansi pemerintah (kementrian/lembaga) untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, serta penjaminan tercapainya
penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Renstra-KL ditetapkan dengan peraturan pimpinan kementerian/lembaga setelah
disesuaikan dengan RPJM Nasional. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 15 ayat (1) dan pasal 19
ayat (2). Pada dasarnya RPJMN 2010-2014 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
yang akan dijalankan presiden dan bermuara pada RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional). Dalam RPJM tersebut memuat strategi, kebijakan dan lain-lain secara
menyeluruh. Kajian Pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014
Sek
Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 (RPJM 2010 - 2011) Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJM) yang telah disusun oleh pemerintah, menjadi
salah satu muara penting dalam penyusunan rencana strategis. Hal ini disebabkan semua
program dan kebijakan yang akan diambil oleh setiap kementrian/lembaga harus mengacu
kepada perencanaan pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah. RPJM ke-2 (2010–2014)
ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan
menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan
kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. Hal tersebut merupakan bagian dari
tahapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. Prioritas pembangunan
dalam RPJMN 2010-2014 itu adalah
 Memantapkan penataan kembali NKRI,
 Meningkatkan kualitas SDM,
 Membangun kemampuan Iptek,
 Memperkuat daya saing perekonomian.

11. Sekarang Anda secara kelompok dipersilakan memberi penilaian kondisi dinamik ketahanan
nasional Indonesia saat ini ditinjau dari aspek berdasar bidang ilmu yang Anda tekuni. Misal dari
sisi ketahanan bidang hukum, bidang pertanian, bidang transportasi, bidang agama, bidang
informasi, dan sebagainya. Selanjutnya kemukakan juga tantangan apa dari kondisi tannas
tersebut di masa depan. Hasilnya tulis dalam paparan singkat lalu dipresentasikan
JAWAB :
a. Ketahanan bidang hukum
Hal ini dapat terlihat dari maraknya kasus dari suap menyuap yang terjadi
dalam lingkaran hukum di Indonesia. Jika hal initerrus berlanjut akan berakibat pada
turunnya kewibawaan hukum itusendiri dan juga dapat menghambat pembangunan bangsa
Indonesia. Tantangan di bidang hukum yang mungkin saja mengancamketahanan nasional
bangsa Indonesia yaitu korupsi, kasus suap menyuap, dan pelanggaran HAM.
b. Ketahanan bidang pertanian
Hal ini mengingat akan adanya isu impor beras, jagung, dan gejolak harga
kebutuhan pokok yang seringkali tidak stabil. Tantangan ketahanan yang dihadapi bangsa
Indonesia saat inidan untuk kedepannya adalah langkah untuk mengambangkan
polakerjasama antara yang akan memperkuat integrasi pencapaian ketahanan pertanian
yang lebih kuatsehingga dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
c. Ketahanan bidang agama
Agama yang satu memiliki nilai - nilai yang ingin diwujudkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, timbullah persoalan ketika agama satutidak mengakui
agama yang lain. Tantangan yangmungkin saja dihadapi bangsa Indonesia kedepannya adalah
langkah untukmewujudkan dan mempersatukan kembali kondisi multikultural
agamasehingga tidak ada yang saling menjatuhkan, menistakan, menganggaprendah
agama lain.
d. Ketahanan bidang informasi
Hal ini dikarenakan seringkali kemajuan akaninformasi ditujukan destruktif
guna memuluskankepentingan perorangan, kelompok bahkan negara asing dalam
rangkamenyebarluaskan pengaruh ataupun perang informasi. Tantangan yangdihadapi
bangsa Indonesia yaitu dihadapkan pada eracyber yang sebagianbesar aktivitas kehidupan
memanfaatkan sistem jaringan komputer, tetapiseringkali disalahgunakan menjadi ancaman.
e. Ketahanan bidang pariwisata
Ketahanan bidang pariwisata di Indonesia bisa dikatakan tangguh. Halini bisa dibuktikan
dengan diselesaikannya kasus Bom Candi Borobudur,bom bali. Bahkan adanya wabahini tidak
hanya menyerang ketahanan bidang pariwisata, tetapi juga seluruhbidang dalam sendi - sendi
kehidupan. Tantangan yang mungkin dihadapidi bidang pariwisata yaitu ancaman akan aksi teror,
disintegrasi bangsa,pengeklaiman budaya.
12.Menarasikan kembali secara tertulis lalu mengemukakan di muka kelas. Hasil narasi Anda
diharapkan mampu mendeskripsikan esensi dari ketahanan nasional.
JAWAB :
Dalam esensi ketahanan nasional, terdapat tiga cara pandang dalam melihat ketahanan
nasional. Ketiganya menghasilkan tiga wajah ketahanan nasional yakni ketahanan nasional
sebagai konsepsi, ketahanan nasional sebagai kondisi, dan ketahanan nasional sebagai konsepsi
atau doktrin. Ketiganya bisa saling berkaitan karena diikat oleh pemikiran bahwa kehidupan
nasional ini dipengaruhi oleh delapan gatra sebagai unsurnya atau dikenal dengan nama
“Ketahanan nasional berlandaskan ajaran asta gatra”. Konsepsi ini selanjutnya digunakan
sebagai strategi, cara atau pendekatan di dalam mengupayakan ketahanan nasional Indonesia.
Kedelapan gatra ini juga digunakan sebagai tolok ukur di dalam menilai ketahanan nasional
Indonesia sebagai kondisi.
Esensi dari ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kemampuan yang dimiliki bangsa
dan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang dewasa ini spektrumnya semakin
luas dan kompleks. Hal yang menjadikan ketahanan nasional sebagai konsepsi khas bangsa
Indonesia adalah pemikiran tentang delapan unsur kekuatan bangsa yang dinamakan Asta Gatra.
Pemikiran tentang Asta Gatra dikembangkan oleh Lemhanas. Bahwa kekuatan nasional
Indonesia dipengaruhi oleh delapan unsur terdiri dari tiga unsur alamiah (tri gatra) dan lima
unsur sosial (panca gatra) Perihal unsur-unsur kekuatan nasional ini telah mendapat banyak
kajian dari para ahli. Morgenthau dalam bukunya Politics Among Nations: The Struggle for
Power and Peace, mengemukakan bahwa menurutnya ada dua faktor yang memberikan kekuatan
bagi suatu negara, yakni faktor-faktor yang relatif stabil (stable factors), terdiri atas geografi dan
sumber daya alam, dan faktor-faktor yang relatif berubah (dinamic factors), terdiri atas
kemampuan industri, militer, demografi, karakter nasional, moral nasional, kualitas diplomasi,
dan kualitas pemerintah.
Alfred Thayer Mahan dalam bukunya The Influence Seapower on History, mengatakan
bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-
unsur: letak geografi, bentuk atau wujud bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional,
dan sifat pemerintahan. Menurut Mahan, kekuatan suatu negara tidak hanya tergantung luas
wilayah daratan, akan tetapi tergantung pula pada faktor luasnya akses ke laut dan bentuk pantai
dari wilayah negara. Kekuatan sebuah negara sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain
merupakan akumulasi dari faktor-faktor sebagai berikut; sinergi antara potensi demografi dengan
geografi; kemampuan militer; kemampuan ekonomi; strategi nasional; dan kemauan nasional
atau tekad rakyat untuk mewujudkan strategi nasional. Potensi demografi dan geografi;
kemampuan militer; dan kemampuan ekonomi merupakan faktor yang tangible, sedangkan
strategi nasional dan kemauan nasional merupakan faktor yang intangible. Menurutnya, suatu
negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau
negara besar pula (Armawi. 2012:10). Masih ada ahli lain, yang berpendapat tentang unsur-unsur
yang mempengaruhi ketahanan atau kekuatan nasional sebuah bangsa.
13. Dari gambar di atas, dapat dikemukakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) yang didominasi dari penerimaan perpajakan merupakan salah satu faktor ketahanan
ekonomi nasional. Mengapa demikian? Cobalah Anda beri alasan.
JAWAB :
Pajak merupakan sumber penerimaan atau pendapatan yang dapat diperoleh secara terus-
menerus dari rakyat dan dikembangkan secara optimal sesuai kebutuhan pemerintah,
pembangunan fasilitas serta kondisi masyarakat.Dana yang diterima negara dari pajak akan
disimpan dalam kas negara. Uang pajak itu, nantinya akan digunakan untuk pengeluaran belanja
pemerintah yang tersusun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Uang pajak
yang tersusun dalam APBN ini ditujukan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat,
sebagaimana tujuan pendirian awal negara ini yaitu mennyejahterakan rakyat, menciptakan
kemakmuran yang berdasarkan kepada keadilan sosial. Semua sumber – sumber penerimaan
pajak itu secara otomatis masuk dalam kas negara yang akan digunakan untuk membiayai segala
keperluan negara berdasarkan APBN yang telah direncanakan. Sumber-sumber penerimaan
pajak, diantaranya:
 Pajak Penghasilan (PPh), yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yang diatur dalam Undang-Undang No. 42 tahun 2009
 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), diatur dalam UU No. 42 Tahun 2009
 Bea Meterai yang diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 1985
Berikut ini beberapa tujuan utama APBN:
 Memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara.
 Menghimpun pendapatan negara untuk menciptakan perekonomian nasional berdasarkan
demokrasi ekonomi, prinsip kebersamaan, keadilan, efisiensi, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, untuk mencapai Indonesia yang aman, damai, adil, dan demokratis.
 Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
 Menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Pajak merupakan pilar utama penerimaan negara, bahkan sekitar 70% pengeluaran negara
dibiayai dari pajak. Sedangkan APBN merupakan anggaran penerimaan dan pengeluaran negara.
Mengingat pajak merupakan penerimaan negara yang paling besar, maka jumlah pajak yang
diterima harus termaktub dalam APBN. Tak hanya itu, karena fungsi pajak sebagai anggaran,
maka uang yang diperoleh negara dari pajak digunakan untuk membiayai anggaran pengeluaran
negara.Dengan begitu, penerimaan pajak dan pengeluarannya harus ditulis dalam APBN dan
menjadi faktor ketahanan ekonomi nasional.

Anda mungkin juga menyukai