Anda di halaman 1dari 21

Komplikasi dari

pemasangan CVP dan

antisipasi oleh perawat

pada pasien dengan CVP

FG 3
ANGGOTA

1. Deva Anggriawan (1906291973)


2. Elvan Abi Fajriansyah (1906400766)
3. Nusaibah Meili Karimah (1906349564)
4. Syifatul Muizzati (1906292225)
TABLE OF CONTENTS

01 Lokasi Pemasangan
03 Komplikasi

Langkah-langkah

02 04
Pemasangan CVC Antisipasi Perawat
01
Lokasi
pemasangan
CVC
Lokasi Pemasangan
Jenis CVAD terdiri dari:
1. kateter sentral yang disisipkan secara
perifer (PICC)
2. kateter vena sentral perkutan
nontunneled
3. tunneled percutaneous central venous
catheters
4. Post Implan

Lynn, P. (2011). Taylor's Clinical Nursing Skills 3rd ed. Philadelphia:


Wolters Kluwer Health.
LOKASI PEMASANGAN

Lynn, P. (2011). Taylor's Clinical Nursing Skills 3rd ed. Philadelphia:


Wolters Kluwer Health.
02
Langkah-langkah
pemasangan CVC
Prosedur
1. Jelaskan prosedur tindakan
Pemasangan CVC
2. Atur posisi pasien
senyaman mungkin untuk
mengakses vena subklavia,
jugularis, atau femoralis
(disarankan posisi
terlentang).
3. Lakukan antisepsis dan
perlindungan aseptik
terhadap bidang steril.
Prosedur
4. Menentukan zero point atau titik
Pemasangan CVC nol dengan mensejajarkan
manometer dengan phlebostatic
axis. Pastikan ketepatan posisi
dengan menggunakan water pass
atau penggaris.

5. Memberi tanda pada posisi


phlebostatic axis.

6. Tutup three way ke arah pasien


dan buka ke arah manometer
Prosedur
7. Klem pada cairan infus pasien
Pemasangan CVC dibuka dan alirakan secara
perlahan ke manometer line hingga
melebihi batas normal atau 20
cmH2O.

8. Tutup aliran dari infus pasien


dan buka aliran dari manometer
line ke pasien. Cairan akan turun
dengan menggunakan hukum
gravitasi sampai tekanan sesuai
dengan CVP
Prosedur
Pemasangan CVC
9. Perhatikan penurunan cairan dan
tunggu sampai berhenti.

10. Dokumentasikan hasil


pengukuran.
03
Komplikasi
pemasangan
CVC
Komplikasi
pemasangan CVC

Hemoragi
Perdarahan pada situs kateter, jika kateter terputus perdarahan bisa terjadi. Pasien
dengan masalah koagulasi, pasien dengan warfarin, atau pasien dengan gangguan
pembekuan beresiko dengan komplikasi ini.

Oklusi Kateter
Oklusi biasanya terjadi akibat dari sumbatan bekuan darah atau tube yang tertekuk.
Flushing jalur CVC dan balutan yang aman dapat membantu menghindari komplikasi
ini.

Infeksi
Kemerahan, nyeri, pembengkakan di sekitar area insersi kateter menjadi indikasi
terjadinya infeksi. Oleh karena itu teknik asepsis secara hati-hati diperlukan ketika
menyentuh area CVC. Perawatan CVC yang sesuai dapat membantu untuk menghindari
infeksi.
Komplikasi
pemasangan CVC

Emboli udara
Jika infus atau jalur pemantauan terputus hal tersebut beresiko masuknya
udara dalam sistem vena. Semua jalur dan koneksi harus diperiksa di awal
setiap shift untuk meminimalkan risiko terjadinya emboli.

Dislokasi Kateter
Jika kateter CVC berpindah ke ventrikel, aritmia jantung bisa terjadi. Jika CVC
tidak lagi berada pada posisi yang benar pembacaan CVP dan administrasi
obat akan terpengaruh.
Indikasi 1. Monitoring Hemodinamik
2. Administrasi obat (phlebitis)
pemasangan 3. Alat pacu jantung sementara
CVC 4.
5.
Hemodialisis
Kendala akses vena perifer

(Vera, 2016)
Kontraindikasi 1. Obstruksi vena (ex: bekuan
darah)
pemasangan 2. Stenosis vena
CVC

(Vera, 2016)
04
Antisipasi
perawat pada
pasien dengan
CVP
1. Mengetahui anatomi vena-vena
sentral
2. Memastikan personel, prosedur, dan
Antisipasi peralatan yang dibutuhkan steril
3. Mengidentifikasi identitas pasien
sebelum 4. Mengidentifikasi indikasi dan

melakukan kontraindikasi sebelum melakukan


CVP
CVP 5. Menerapkan prosedur pencegahan
infeksi
6. Menjelaskan prosedur pemasangan
CVP
7. Menempatkan pasien pada posisi
yang diidentifikasi dan konfirmasikan
titik nol (Zero point) pada atrium
kanan dengan manometer
(Vera, 2016)
1. Memastikan kembali lokasi
pemasangan dengan tidak adanya
pneumotoraks dan sambungan yang
berakhir di vena kava superior
Antisipasi saat 2. Mengikuti prosedur steril untuk
mencegah infeksi
melakukan 3. Memastikan kateter dipasang dengan
tepat yang dapat dibuktikan dengan
CVP beberapa metode, seperti bukti
radiografi dan pengukuran CVP
4. Tidak menggunakan tenaga berlebihan
selama melakukan prosedur karena
dapat menyebabkan kerusakan pada
struktur lokal

(Kolikof, Peterson, & Baker, 2020)


1. Monitoring ketat dengan
mengobservasi TTV, seperti sistem
respirasi, sistem sirkulasi,
Antisipasi keseimbangan cairan, dan AGD

sesudah
jika diperlukan
2. Amati perbaikan kondisi pasien
melakukan dengan pemeriksaan penunjang
sesuai indikasi
CVP 3. Pengawasan untuk mendeteksi
infeksi karena kateter
4. Mempertahankan aliran melalui
kateter untuk mencegah aliran
balik darah dan bekuan (Clotting)
yang dapat menyumbat kateter

(Vera, 2016)
REFERENCES

Kolikof, J., Peterson, K., Baker, A.M. (2020). Central Venous Catheter.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557798/

Vera, M. (2016). Measuring Central Venous Pressure. Diakses pada 20


Mei 2021, dari
https://nurseslabs.com/measuring-central-venous-pressure/

Anda mungkin juga menyukai