0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai prosedur pemasangan dan perawatan Central Venous Pressure (CVP). Secara singkat, dokumen menjelaskan tujuan pemasangan CVP untuk terapi pasien dengan gangguan keseimbangan cairan, prosedur pemasangan melalui vena sentral menggunakan teknik Seldinger, dan perawatan pasca pemasangan untuk mencegah komplikasi seperti emboli.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai prosedur pemasangan dan perawatan Central Venous Pressure (CVP). Secara singkat, dokumen menjelaskan tujuan pemasangan CVP untuk terapi pasien dengan gangguan keseimbangan cairan, prosedur pemasangan melalui vena sentral menggunakan teknik Seldinger, dan perawatan pasca pemasangan untuk mencegah komplikasi seperti emboli.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai prosedur pemasangan dan perawatan Central Venous Pressure (CVP). Secara singkat, dokumen menjelaskan tujuan pemasangan CVP untuk terapi pasien dengan gangguan keseimbangan cairan, prosedur pemasangan melalui vena sentral menggunakan teknik Seldinger, dan perawatan pasca pemasangan untuk mencegah komplikasi seperti emboli.
Ujung dari kateter berada pd superior vena cava.
Tekanan vena central (Central Venous Pressure)
adalah tekanan darah di atrium kanan atau vena kava. Ini memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah, keefektifan jantung sbg pompa & tonus vaskular. INDIKASI PEMASANGAN CVP Trauma berat disertai perdarahan Banyak yg dpt menimbulkan syok. Tindakan pembedahan yg besar seperti open heart, trepanasi. Kelainan ginjal (ARF, oliguria). Gagal jantung. Klien terpasang nutrisi parenteral (dextrosa 20%, aminofusin). Klien yg diberikan tranfusi darah dlm jumlah yg besar (transfusi masif). TUJUAN PEMASANGAN & PERAWATAN CVP
TUJUAN PEMASANGAN CVP:
Terapi pd klien yg mengalami gangguan keseimbangan cairan. Sbg pedoman penggantian cairan pd kasus hipovolemi. Mengkaji efek pemberian obat diuretik pd kasus2 overload cairan. Sbg pilihan yg baik pd kasus penggantian cairan dlm volume yg banyak.
TUJUAN PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP:
Perawatan akan menangani atau mengurangi komplikasi dari emboli darah. KOMPLIKASI PEMASANGAN CVP Perdarahan. Tromboplebitis (emboli thrombus,emboli udara, sepsis). Pneumothorak, hematothorak, hidrothorak. Pericardial effusion. Aritmia. Infeksi. Perubahan posisi jalur. PROSEDUR PEMASANGAN CVP A. PENGKAJIAN. Mengkaji kempali program/instruksi medik. Mengkaji kebutuhan klien akan perlunya pemasangan CVP. Mengkaji TTV sebelum pemasangan atau perawatan CVP. Mengkaji area pemasangan CVP. Mengkaji adanya komplikasi akibat pemasangan CVP. PROSEDUR PEMASANGAN CVP B. INTERVENSI. 1. PERSIAPAN ALAT : 2. PERSIAPAN KLIEN: . Kateter CVP sesuai dgn Menjelaskan prosedur ukuran & jenis lumen kpa klien utk (single, double, atau triple). mengurangi kecemasan & mengharapkan Handsoen steril. kerjasama dari klien. Set jahit luka. Mengatur posisi klien, Set rawat luka. yaitu posisi trendelenburg, yg Needle intriducer. mungkin akan sangat Syringe. membuat klien merasa Mandrin (guidewire). tdk nyaman.
Duk steril Menjaga privacy klien
dgn menutup sampiran. PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. Teknik pemasangan yng sering digunakan adalah teknik Seldinger. Caranya: Dgn menggunakan mandrain yg dimasukkan melalui jarum. Jarum kemudian dilepaskan. Kateter CVP dimasukkan melalui mandrain tersebut. Jika kateter sudah mencapai atrium kanan, mandrain ditarik. Terakhir kateter disambungkan pd IV set yg telah disiapkan. Melakukan penjahitan daerah insersi. PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. Langkah2 Pemasangan CVP : 1.Mendekatkan peralatan disamping tempat tidur klien (mudah dijangkau). 2.Mencuci tangan dgn teknik steril. 3.Memakai handscoen steril. 4.Menentukan daerah yg akan dipasang : Vena subklavia atau Vena jugularis interna. 5.Tempat lain yg bisa digunakan sbg tempat pemasangan CVP adalah vena femoralis & vena fossa antecubiti. 6.Mengatur posisi klien trendelenberg, atur posisi kepala agar vena jugularis interna maupun vena subklavia lebih terlihat jelas, utk mempermudah pemasangan. 7.Melakukan desinfeksi pd daerah penusukan dgn cairan antiseptic. 8.Memasang duk lobang yg steril pd daerah pemasangan. PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. Langkah2 Pemasangan CVP : 9. Sebelum penusukan jarum/keteter, utk mencegah tjdnya emboli udara, anjurkan pasien utk bernapas dalam & menahan napas. 10.Dokter memasukkan jarum / kateter scr perlahan & asti, ujung dari kateter harus tetap berada pd vena cava, jangan sampai masuk kedalam jantung. 11. Menghubungkan dgn IV set & selang utk mengukur tekanan CVP. 12.Dokter melakukan fiksasi/dressing pd daerah pemasangan, agar posisi kateter terjaga dgn baik. 13.Merapikan peralatan. 14.Mencuci tangan. PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP : 1. CVP digunakan utk mengukur tekanan pengisian jantung bagian kanan (Normal = 2 – 5 mmHg atau 3 – 8 cmH20). 2. Bila hasil pengukuran CVP dibawah normal, biasanya tjd pd kasus hipovolemi, menandakan tdk adekuatnya volume darah di ventrikel pd saat akhir diastolic utk menghasilkan stroke volume yg adekuat. Utk mengkompensasinya guna meningkatkan cardiac output, maka jantung meningkatkan heart ratenya, meyebabkan tachycardi & akhirnya juga akan meningkatkan konsumsi 02 miokard. 3. Bila hasil pengukuran CVP diatas normal, biasanya tjd pd kasus overload, utk mengkompensasinya jantung harus lebih kuat berkontraksi yg juga akan meningkatkan konsumsi O2 miokard. 4. Standar pengukuran CVP bisa menggunakan ukuran mmHg atau cmH2O, dimana 1 mmHg = 1,36 cmH2O. PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP : 5.Pengkajian : Keluhan nyeri, napas sesak, rasa tdk nyaman. Frekuensi napas, suara napas. Tanda kemerahan/pus pd lokasi punksi. Adanya gumpalan darah/gelembung udara pd kateter. Kesesuaian posisi jalur infus set. TTV, perfusi. Tekanan CVP. Intake & out put. PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP : 6.Rencana Tindakan : Mengkonsultasikan dgn dokter utk pemberian obat Heparin dosis rendah bagi klien yg beresiko tinggi sampai ia ambulasi, (terapi heparin dosis rendah akan mengakibatkan viskositas darah & daya ikat trombosis menurun & memungkinkan resiko terjadinya embolisme). Mengobservasi tanda2 & gejala embolisme pulmonal, antara lain : Nyeri dada akut & jelas. Dispnea, kelelahan, sianosis. Penurunan saturasi oksigen. Takikardia. Distensi vena jugularis. Hipotensi. Dilatasi ventrikel kanan akut tanpa penyakit parenkim (pada rontgen dada). Kekacauan mental. Disritmia jantung (oklusi arteri pulmonal mengganggu aliran darah ke paru-paru bagian distal mengakibatkan hipoksia). PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP : 6. Rencana Tindakan : Jika manifestasi emboli pulmonal ini terjadi, lakukan protokol pd syok : a) Pertahankan kateter IV (utk pemberian cairan & obat2an). b) Berikan pengobatan pemberian cairan sesuai dgn protokol. c) Pasang kateter indwelling (foley) (utk memantau volume sirkulasi mll haluaran urine). d) Lakukan pemantauan EKG & pemantauan invasif hemodinamik (utk mendeteksi disritmia & pedoman pengobatan). PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP : 6. Rencana Tindakan : Jika manifestasi emboli pulmonal ini terjadi, lakukan protokol pd syok : e) Berikan vasopressor utk meningkatkan ketahanan perifer & meningkatkan tekanan darah. f) Berikan natrium bikarbonat sesuai indikasi (utk mengoreksi asidosis metabolik). g) Berikan obat2 digitalis, diuretik IV & agen aritmia sesuai indikasi. h) Berikan morfin dosis rendah secara IV (menurunkan ansietas & menurunkan kebutuhan metabolisme). PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP : 6. Rencana Tindakan : Jika manifestasi emboli pulmonal ini terjadi, lakukan protokol pd syok : i) Siapkan klien utk prosedur angiografi dan/atau skaning perfusi paru-paru (utk memastikan diagnosis & mendeteksi luasnya atelektasis). (Karena kematian akibat embolisme pulmonal masif tjd dlm 2 jam pertama setelah awitan, intervensi segera adalah sangat penting). j) Berikan terapi oksigen mll kateter nasal & pantau saturasi oksigen. (dgn tindakan ini akan meningkatan sirkulasi oksigen scr cepat). k) Pantau nilai elektrolit, GDA, BUN, DL (Pem. Lab. ini membantu menentukan status perfusi & volume). PROSEDUR PEMASANGAN CVP C. IMPLEMENTASI. PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP : 6. Rencana Tindakan : Jika manifestasi emboli pulmonal ini terjadi, lakukan protokol pd syok : l) Lakukan pengobatan trombolisis, mis : urokinase, streptokinase sesuai dgn program dokter (trombolisis dpt menyebabkan lisisnya emboli & meningkatkan perfusi kapiler pulmonal). m) Setelah pemberian infus trombolisis, lakukan pemberian pengobatan dgn heparin. (IV scra terus-menerus atau intermitten). (Heparin dpt menghambat atau memperlambat proses terbentuknya trombus & membantu mencegah pembentukan & berulangnya pembekuan. PROSEDUR PEMASANGAN CVP D. EVALUASI. PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP : 1. Setelah dipasang, sebaiknya dilakukan foto rontgent dada utk memastikan posisi ujung kateter yg dimasukkan, serta memastikan tidak adanya hemothorax atau pneumothorax sbg akibat dari pemasangan. 2. Mengobservasi respon klien sebelum, selama & sesudah pemasangan CVP. 3. Mengobservasi kepatenan fiksasi scr periodik. 4. Mengukur tekanan CVP scr periodik. PROSEDUR PEMASANGAN CVP E. DOKUMENTASI. PERAWATAN KLIEN DENGAN CVP : 1. Mencatat laporan pemasangan, termasuk respon klien (TTV, kesadaran, dll), lokasi pemasangan, petugas yg memasang & hasil pengukuran CVP serta cairan yg digunakan. 2. Mencatat jenis & ukuran set CVP yg digunakan. 3. Mencatat tanggal & waktu pelaksanaan prosedur. 4. Mencatat respon & toleransi klien selama prosedur. PROSEDUR PEMASANGAN CVP F. SIKAP. Sistematis. Hati-hati. Berkomunikasi. Mandiri. Teliti. Tanggap thdp respon klien. Rapih. Menjaga privacy. Sopan. Sekian...... Terima Kasih