Anda di halaman 1dari 25

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

PRAKTIKUM BAGIAN PENYAKIT

MINGGU III
Pengenalan Gejala dan Tanda Penyakit:
Nekrosis, Layu & Busuk
Tanaman
Tipe gejala/ Penyakit Patogen Kelompok
inang
Nekrosis
• Bercak daun Kacang tanah Cercosporidium personatum, Fungi
Cercospora arachidicola
• Bercak belah ketupat Padi, rumput Pyricularia sp. Fungi
• Hawar Talas Phytophthora colocasiae Oomycetes
• Hawar Singkong Xanthomonas axonopodis pv. Bakteri
manihotis
Layu
• Layu Tomat, cabai Fusarium Fungi
• Layu Tomat, cabai Ralstonia solanacearum Bakteri
Busuk
• Busuk basah Mentimun Pythium sp. Oomycetes
• Busuk lunak Kubis Pectobacterium carotovorum Bakteri
• Busuk lunak Nangka Rhizopus sp. Fungi
• Antraknosa Cabai Colletotrichum sp. Fungi
Bercak daun (leaf spot)
Inang : Kacang tanah
Patogen : Cercosporidium personatum, Cerscopora arachidicola (Fungi
Deuteromycotina
Gejala
• C. arachidicola menyebabkan,
bercak berwarna coklat. Serangan
lebih awal (early leaf spot)
• C. personatum menyebabkan
bercak relatif bulat, berwarna
coklat kehitaman berukuran 1-5
mm, berhalo kuning. Pada bercak
terdapat titik-titik hitam konidiofor
dan konidia. Serangan lebih
lambat (late leaf spot).
Tanda
• C. arachidicola: konidium hialin coklat
kehijauan, ramping seperti gada terbalik,
pangkal membulat, ujung meruncing, agak
melengkung bersepta sampai 12,
berukuran (35-110) µm X (3-6) µm.
Konidiofor berupa rumpun-rumpun kecil,
bersepta berwarna coklat kehijauan.
• C. personatum: konidium coklat kehijauan,
lebih pendek & gemuk seperti tabung atau
gada terbalik, agak melengkung, pangkal
meruncing, ujung membulat, dengan hilum
tampak jelas, mempunyai 1-9 septa
(biasanya 3-4), ukuran (20-70) µm X (4-9)
µm. Konidiofor berupa rumpun-rumpun
rapat, berwarna coklat muda kehijauan,
bersepta, memiliki bengkokan seperti lutut.
Bercak Belah Ketupat atau Blas (Blast)
Inang : Rumput, padi (Oryza sativa)
Patogen : Pyricularia oryzae (Fungi Deuteromycotina)
Gejala
• Pada daun bintik-bintik kecil kebiruan, membesar menjadi bercak belah
ketupat berukuran hingga 1 cm, bagian tengah abu-abu, pinggir coklat.
• Pada pembungaan terdapat bercak coklat sampai hitam, seluruh malai
dapat terserang dan jika keluar dari kelopaknya berwarna putih dan
hampa (gejala blas).
Tanda
• P. oryzae: konidium bersel 2-3, hialin, berbentuk buah pear. Konidiofor
ramping, panjang, sederhana, bersepta dan jarang bercabang.
Hawar Daun
Inang : Jagung (Zea mays)
Patogen : Exserohilum turcicum (dahulu: Helminthosporium turcicum)
(Fungi Deuteromycotina)
Gejala
• Pada daun diawali dengan bercak kecil, lalu meluas membentuk bercak
elips coklat, kemudian menjadi hawar coklat nekrosis berwarna jerami
sampai abu-abu, dapat menyebabkan daun kering.
Tanda
• Miselium gelap dibentuk pada stromata, konidiofor tunggal atau
berkelompok, tinggi, tegak, coklat, sederhana; Konidia sub-hyaline
sampai coklat, obclavate, phragmosporous, memiliki pseudoseptate
Hawar daun (Leaf blight)
Inang : Talas (Colocasia esculenta)
Patogen : Phytophthora colocasiae (Pseudofungi Oomycetes)
Gejala
• Pada daun diawali dengan bercak
kecil berwarna kuning, berbentuk
agak bulat, melebar menjadi hawar
yang nampak membentuk pola
konsentris, berwarna abu-abu,
• Jaringan daun yang mati (nekrosis)
karena hawar menjadi rapuh dan
mudah sobek sehingga seringkali
daun menjadi berlubang-lubang.
Tanda
• Hifa senosit (coenocytic), nukleus
tidak dibatasi oleh sekat sitoplasma.
Hifa tidak memiliki sekat-sekat
(aseptat).
• Sporangium (zoosporangium)
berbentuk jorong, agak memanjang.
Zoosporangium tumbuh pada
sporangiofor (tangkai sporangium).
• Di dalam zoosporangium terdapat
terdapat zoospora. Zoosporangium
yang masak akan melepaskan
zoospora. Zoospore memiliki 2
flagella (bulu cambuk) untuk bergerak,
yaitu disebut whiplash dan tinsel.
• Reproduksi seksual dengan
membentuk oospora, struktur
seksualnya yaitu antheridium (jantan)
dan oogonium (betina).
Hawar daun bakteri (Bacterial leaf blight)
Inang : Singkong (Manihot esculenta)
Patogen : Xanthomonas axonopodis pv. manihotis (dahulu Xanthomonas
campestris pv. manihotis) (Bakteri)
Gejala
• Pada daun terdapat bercak kebasahan,
tidak teratur, bersudut-sudut (angular
spot). Bercak meluas membentuk hawar
yang tidak teratur, warna coklat muda.
Daun keriput, layu, kering, dan rontok.
Menginfeksi tanaman melalui mulut daun
(stomata) atau luka.
• Epidermis batang muda membusuk,
mengeluarkan berisi massa bakteri. Batang
mengering, pucuk mati (mati ujung/die
back).
• Berkas pembuluhnya mengalami nekrosis
berwarna coklat.
.
Tanda
• Sel berbentuk batang pendek (1.6 µm x 0.6 µm), 1 flagellum polar,
tidak membentuk spora dan tidak berkapsul, aerob dan gram negatif
Kresek/Hawar haun bakteri (Bacterial leaf blight)
Inang : Padi (Oryza sativa)
Patogen : Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Bakteri)

Gejala
• Gejala penyakit kresek ini pada
umumnya timbul terlebih dahulu pada
daun-daun yang tua.
• Gejala awal pada daun berupa bercak
berwarna hijau kelabu, tulang daun
menguning. Infeksi melalui luka atau
hidatoda. Saat tanaman 1-2 MST daun
berwarna hijau kelabu, lalu kering,
helai daun melengkung dan melipat
ke arah sepanjang tulang. Daun
berwarna kuning jerami sampai coklat
muda. Daun-daun yang kering jika
ditiup angin bersuara “kresek”.
Tanda
• Bakteri berbentuk batang (0.7-2.4) µm x (0.3-.,45) µm. membentuk
kapsul, tidak berspora, 1 flagellum polar, bakteri gram negatif.
Layu bakteri (Bacterial wilt)/Layu pembuluh (Vascular wilt)
Inang : Tomat, kentang, cabai, tembakau, pisang, jahe, dsb
Patogen : Ralstonia solanacerum (Bakteri)
Gejala Penyakit :
• Daun-daun muda dari tanaman yang sakit
mengalami layu, sedangkan daun-daun tua
menguning.
• Jika batang, cabang, dan tangkai tanaman sakit
dibelah, maka terlihat berkas pembuluh berwarna
coklat, dan seringkali mengeluarkan ooze seperti
lendir berwarna putih yang mengandung massa
bakteri; empulur berwarna kecolkatan.
• Jika potongan batang sakit dimasukkan ke dalam
air jernih, beberapa saat akan mengeluarkan
“benang-benang putih halus” (yang merupakan
ooze bakteri), terutama lebih jelas jika batang
ditekan secara hati-hati.
Tanda
• Sel bentuk batang (0.5 µm x 1.5 µm), tidak berspora, tidak berkapsul,
1 flagellum polar, gram negatif, aerob.
Busuk Lunak (Soft rot)
Inang : Tomat (Lycopersicon esculentum) & solanaceae lain
Patogen : Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (Fungi Deuteromycotina)

Gejala
• Daun bawah menguning, mengarah
ke atas, mengeriting ke permukaan
bawaah daun, lalu daun menjadi
coklat dan mengering.
• Pucuk awalnya layu saat siang, segar
kembali saat malam. Kemudian layu
pada menjadi tetap diikuti kelayuan
seluruh tanaman.
• Berkas pembuluh batang atau
petiole sakit berwarna coklat.
• Tanaman dan perakaran mengalami
kekerdilan
A B C D

A = miselium F. oxysporum f.sp. lycopersici


B = mikro-konidia
C = makro-konidia
D = klamidospora
Busuk Lunak (Soft rot)
Inang : Kubis (Brassica oleracea), kubis-kubisan
Patogen : Pectobacterium carotovorum (dahulu: Erwinia carotovora pv.
carotovora) (Bakteri)
Gejala
• Pada daun, batang atau umbi terjadi
busuk basah berwarna coklat atau
coklat kehitam-hitaman.
• Gejala awal bercak kebasahan,
meluas tidak teratur, mengendap
dan berwarna coklat kehitam-
hitaman.
• Jaringan membusuk, berwarna krem
kecoklatan, agak berbutir-butir
halus, awalnya tidak berbau,
kemudian menjadi berbau mencolok
(akibat mikrob sekunder yang lain).
Tanda
• Bakteri berbentuk batang (0.7 µm x
1.5 µm), 6 flagella peritrikus, tidak
berspora, tidak berkapsul, gram
negatif dan aerob fakultatif.
• Menghasilkan enzim pektinase,
pengurai pektin. Pektin adalah bahan
perekat antar sel tanaman, sehingga
dengan adanya pektinase, sel-sel
tanaman saling lepas dan jaringan
menjadi busuk.
• Infeksi bakteri ini biasanya melalui
luka atau lentisel tanaman.
Busuk basah
Inang : Mentimun (Cucumis sativus)
Patogen : Pythium sp. (Pseudofungi Oomycetes)

Gejala
• Pada buah terjadi perubahan warna menjadi pucat/tidak segar.
• Jaringan menjadi busuk basah/berair.
• Pada bagian yang busuk tampak diselimuti oleh miselium cendawan
yang awalnya berwarna putih kapas, selanjutnya menjadi kusam.
Tanda
• Pythium sp. memiliki hifa senosit
(coenocytic), yaitu dalam sitoplasma
nukleus tidak dibatasi oleh sekat. Hifa
tidak memiliki sekat-sekat (aseptat).
• Sporangiofor sulit dibedakan dengan hifa.
• Sporangium (zoosporangium) berbentuk
bulat. Jika sudah masak zoosporangium
mempunyai vesikel (vesicle), yang
selanjutnya vesikel ini akan pecah dan
mengeluarakn zoospore.
• Zoospora memiliki dua flagella (tinsel dan
whiplash).
• Reproduksi seksual Pythium sp. adalah
dengan membentuk oospora.
Busuk lunak (soft rot)
Inang : Nangka (bunga), ubi jalar, kubis, apokat dsb.
Patogen : Rhizopus sp. (Fungi Zygomycotina)

Gejala
• Rhizopus sp. lebih menyerang hasil tanaman di
penyimpanan/gudang, terutama yang berdaging,
seperti umbi, buah, biji, akar, rimpang.
• Gejala pada bunga dan buah nangka: Jaringan
menjadi kebasahan, mudah rusak dan jika ditekan
seringkali mengeluarkan cairan berwarna jerami
kekuningan. Dalam kondisi kering terjadi
‘mummifikasi’.
• Pada jaringan sakit tumbuh miselium seperti
kapas, berwarna kotor dan pada permukaan
massa miselium terdapat bintik-bintik hitam yang
sebenarnya merupakan sporangium yang
terbentuk pada sporangiofornya.
Tanda
• Rhizopus sp. Adalah fungi sejati dari kelas
Zygomycetes.
• Miselum berwarna putih kotor. Hifa tidak
bersekat (aseptat) dan bercabang-cabang.
Cendawan ini mempunyai struktur yang
disebut rhizoid, (rhizo=akar, oid=mirip) yang
berfungsi untuk melekat (menjangkar) pada
substrat tempat tumbuhnya.
• Memiliki struktur khusus lainnya yaitu
kulomela dan stolon.
• Membentuk sporangium yang terbentuk
pada sporangiofor yang panjang. Spora
mudah lepas dan dibentuk pada
sporangium. Spora disebut juga
aplanospora yang bersifar non-motil.
• Reproduksi seksual Rhizopus sp. adalah
membentuk zygospora.
Antraknosa (Anthracnose)
Inang : Cabai (Capsicum annuum)
Patogen : Gloeosporium piperatum, Colletotrichum acutatum
(Fungi Deuteromycotina)
Gejala
• Antraknosa G. piperatum: Gejala awal pada buah
muda berupa bintik kecil kehitaman, berlekuk
dengan tepi kekuning-kuningan, kemudian
membesar dan memanjang menjadi bercak
dengan lingkaran-lingkaran sepusat (konsentris),
memiliki titik-titik berupa aservuli.
• Busuk matang (ripe rot) C. capsici: Pada buah
terdapat bercak coklat kehitaman, meluas
menjadi busuk lunak, terdapat titik-titik kecil
berupa aservuli berisi konidium, konidiofor dan
seta. Buah mengering, keriput, warnanya yang
semestinya merah berubah menjadi warna
jerami. Buah mudah rontok.
Tanda
• G. piperatum: Aservuli dibentuk
pada epidermis atau sub-
epidermis, bulat atau bulat
panjang, terbuka, berwarna
kuning jingga atau merah jambu.
Konidium satu sel, hialin,
berbentuk batang dengan ujung
membulat.
• C. acutatum: Aservulli di bawah
kutikula permukaan buah,
diameter 100 µm, memiliki seta
berwarna coklat tua, bersepta,
kaku & meruncing, ukuran (75-
100) µm X (2-6.2) µm. Pada
aservuli dibentuk konidiofor dan
konidia, hialin, berbentuk tabung
(silindris), berujung tumpul atau
membengkok seperti sabit.

Anda mungkin juga menyukai