Anda di halaman 1dari 30

Pengelolaan Organime Pengganggu Tanaman

(MKB 4310)

“Penyakit Tanaman Pangan”

Lutfi Afifah S.P. M.Si

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian


Universitas Singaperbangsa Karawang
Jl. H.S. Ronggowaluyo Telukjambe
Email: lutfiafifah@ymail.com
Konsep Penyakit
Membedakan tumbuhan sehat dan sakit

 Sangat sulit karena:


 Proses perkembangan penyakit awalnya dimulai dari satu
atau beberapa sel yang pada awalnya sangat sulit untuk
diketahui

 Biasanya tanaman sakit baru terdeteksi apabila telah


terjadi kerusakan pada sekelompok besar sel-sel yang
membentuk suatu jaringan
 Kerusakan ini disebut gejala penyakit (disease
symptom)
Tumbuhan Sehat / Normal
Tumbuhan “dianggap” sehat atau normal apabila:

Tumbuhan dapat melangsungkan proses fisiologinya


sesuai dengan potensi genetiknya.

Sel-sel meristem (kambium)-nya mampu


memperbanyak diri dan berdiferensiasi
menurut yang diperlukan,

Sel-sel pengabsorb, metabolisme fotosintat (hasil


fotosintesis), sel-sel pemroduksi biji dan buah
Berperan menurut fungsinya dan mampu
bertahan hidup dan memperbanyak diri.
Batasan Tanaman
Sehat dan Sakit Hawar daun

Tanaman sehat → aktivitas


fisiologi (fotosintesis, transportasi
hara / fotosintat, sintesis senyawa
yan dibutuhkan berlangsung sesuai Fruit spot / Bercak
kapasitas genetik yang dimilikinya.
Tanaman sakit → aktivitas Leaf spot / Bercak

fisiologi tidak normal, sel


mengalami malfungsi akibat
gangguan terus-menerus oleh
penyebab penyakit (patogen). Crown gall / puru
Wilt / layu

Aktivitas tidak normal


ditunjukkan adanya gejala
penyakit Ilustrasi tanaman sehat (sisi kiri)
dan tanaman sakit (sisi kanan)
Tanaman Sehat / Sakit

Green sehat

Green sakit terserang nematoda


parasit
Tanaman Sakit Puru / gall

Busuk buah

Hawar / blight Puru akar


Mengapa Penyakit The Disease Triangle /
Tumbuhan Timbul? Segitiga Penyakit

Rainfall
Relative humidity
Soil humidity
Air temperature Virulent pathogen?
Soil temperature
Soil type
Soil pH

Host / Inang
Susceptible crop/cultivar?
Mengapa Penyakit
Tumbuhan Timbul?
Bertambahnya pengetahuan dan perhatian
masyarakat terhadap suatu penyakit
A
• Penyakit pathek/antraknosa cabai (A) dan
puru nematoda kentang (B) dulu kurang
diperhatikan

• Tuntutan konsumen akan kualitas


produk pertanian yang lebih baik →
B
perhatian masyarakat meningkat

• Dilakukan pengendalian → kualitas dan


kuantitas hasil yang dapat diterima pasar
Mengapa Penyakit
Tumbuhan Timbul?

Perubahan cara Budidaya Tanam


• Tuntutan produksi tinggi menuntut
inovasi dalam cara budidaya tanaman →
efisiensi tinggi

• Mekanisasi pertanian memerlukan


varietas tanaman yang seragam (genetik)
dalam areal tanam yang luas → sistim
monokultur

• Resiko epidemi penyakit tumbuhan


meningkat Pertanaman kentang monokultur
dan tuntutan mekanisasi dalam
proses produksinya
Mengapa Penyakit
Tumbuhan Timbul?
Penyakit-penyakit tumbuhan
yang benar-benar baru
• Penyakit cacar daun cengkeh
(Phyllosticta syzygii), penyakit
tunas bengkak pada kakao (virus),
penyakit gugur daun Corynespora
pada karet, dll. → belum pernah
dilaporkan sebelumnya

• Diduga disebabkan timbulnya


ras-ras patogen yang baru

Gambar ilustrasi kebun kakao


Penyakit Tanaman
Padi
Penyakit Tanaman
Padi
Patogen: Bakteri
1. Hawar Daun Bakteri (Bacterial
Leaf Blight) Penyakit Kresek
Penyebab: Xanthomonas oryzae pv. Oryzae
Cara penyebaran:

Patogen Bakteri Pada kondisi multiplikasi


masuk berkembang
jaringan daun bakteri cukup, bakteri
biak di
melalui epitheme, dalam
merusak system
lubang pembuluh pembuluh dan beberapa
alami yang terbuka cairan keluar dari pori air
Gejala Hawar Daun Bakteri (Bacterial Blight)
Penyakit Kresek

Pada persemaian, daun


yang terinfeksi berubah
warna menjadi hijau
keabu-abuan dan
menggulung. Jika
penyakit berkembang,
daun berubah warna
menjadi kuning jerami
dan kemudian layu (gejala
kresek).

Kehilangan hasil mencapai 50-70 persen


Penyakit Tanaman
Padi
Patogen: Bakteri
2. Hawar Daun Jingga (Red Stripe)

• Patogen penyebab: Pseudomonas sp. (berwarna putih) dan


Baccilus sp. (berwarna kuning)

• Gejala Hawar Daun Jingga:


Dalam
Terbentuk garis lurus perkembangannya,
Diawali dengan titik
kecil berwarna (stripe) berwarna gejala ini menjadi
jingga (oranye) di jingga ke arah ujung hawar (blight),
daun (tidak pernah ke mirip dengan gejala
helaian daun yang disebabkan oleh
arah pangkal daun)
hawar daun bakteri.
Gejala Hawar Daun Jingga (Red Stripe)
Penyakit Tanaman
Patogen: Cendawan Padi
1. Penyakit Blas
Patogen penyebab blas:
Pyricularia oryzae , P. oyzae cavara , Magnaporthe grisea , dan M. oryzae
Gejala Blas
• Blas pada daun berupa bercak: Bercak berwarna abu-abu di bagian
tengah dengan bagian sisinya berwarna gelap, dan berbentuk
berlian/belah ketupat.
• Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan
hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.
• Blas node/buku: node berubah menjadi coklat tua hingga hitam dan mudah
patah
• Blas leher: luka blas tampak seperti seperti sabuk coklat di sekeliling
node/buku malai yang menyebabkan malai terluka.
Gejala Blas
Pengendalian Eradikasi
Contoh Pengendalian HAYATI
Penyakit Blas disebabkan oleh
Aplikasi Agens Antagonis
cendawan / jamur: Pyricularia oryza Paenibacillus polymyxa

Bercak berwarna abu-abu di bagian tengah


dengan bagian sisinya berwarna gelap, dan
berbentuk berlian/belah ketupat.

Starter Paenibacillus: Dari BBPOPT


Jatisari Media: Air kentang
Penyakit Tanaman
Patogen: Cendawan Padi
2. Hawar Pelepah
Patogen penyebab Hawar Pelepah:
Rhizoctonia solani

Gejala Hawar Pelepah

Berbentuk oval Pusat luka Daun yang


atau tidak berwarna putih terinfeksi dapat
teratur, luka abu-abu dan mati lebih cepat.
berwarna abu- pinggirnya Dan anakan
abu kehijauan, berwarna coklat muda juga dapat
biasanya dengan hancur.
panjang 1 – 3 cm
pada pelepah
daun
Gejala Hawar Pelepah
Penyakit Tanaman
Patogen: Cendawan Padi
3. Bercak Coklat (brown spot)

Patogen penyebab bercak coklat:


Drechslera oryzae , Helminthosporium oryzae, Bipolaris oryzae
Penyakit Tanaman
Patogen: Cendawan Padi
4. Busuk Pelepah Daun Bendera
(Sheath Rot)
Patogen:
Sarocladium oryzae dan Acrocylindrium oryzae
Gejala:
• Pembusukan terjadi pada pelepah daun yang menyelubungi malai
muda
• Luka awal berbentuk spot persegi panjang tidak teratur, panjangnya 0,5 –
1,5 cm, warna luka pada bagian tengah abu-abu sampai coklat muda dengan
tepi berwarna coklat kemerahan tua
• Malai yang belum muncul cenderung membusuk dan bunga berubah warna
dari coklat-merah ke coklat tua. Sebagian besar gabah tidak berisi dan
berubah warna.
Gejala Pelepah Daun Bendera
(Sheath Rot)
Penyakit Tanaman
Patogen: Cendawan Padi
5. Luka api palsu (False Smut)

Patogen penyebab luka api palsu:


Ustilaginoidea virens dan Claviceps oryzae

Gejala:
• Bola jelaga – smutt balls terbentuk pada gabah yang
menyebabkan malai tidak berisi, dan bunga, benih, dan akar juga
dapat terinfeksi.
• Bola jelaga seperti beludru – velvety smut balls (sekelompok
sporangia seperti beludru – struktur yang mengandung spora
cendawan) pada awalnya berwarna oranye dan kemudian berubah
menjadi hijau sampai hitam kehijauan sejalan dengan
pertumbuhan tanaman.
Gejala Luka api palsu
(False Smut)
Penyakit Tanaman
Patogen: Virus Padi
1. Virus tungro

Pathogen: Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV)

Gejala:

• Perubahan warna • Warna daun • Vektor: Wereng


daun dan tanaman tanaman sakit hijau daun
tumbuh kerdil bervariasi dari Nephotettix
sedikit menguning virescens
sampai jingga
klorosis
Gejala Virus Tungro
Penyakit Tanaman
Patogen: Virus Padi
2. Virus Kerdil Hampa Padi / Kerdil
Rumput
Pathogen: Rice Ragged Stunt Virus (RRSV)

Gejala:
• Tanaman menjadi • Daun menjadi • Vektor: Wereng
kerdil, anakan pendek, kaku, hijau coklat Nilaparvata
banyak pucat kekuningan lugens
• Pertumbuhan
tegak
Gejala Virus Kerdil Hampa Padi /
Kerdil Rumput
Tugas Individu

1. Resume!
2. Mencari Informasi mengenai Penyakit Padi di
Indonesia oleh Bakteri Burkholderia glumae.
Sertakan deskripsi penyakit dan fotonya!
3. Refleksi!

Anda mungkin juga menyukai