Anda di halaman 1dari 7

ISSUE – ISSUE PROFESIONAL

KEBIDANAN

DOSEN : RIDHA WAHYUNI, SST, M.Keb

NAMA : ZULFA HIDAYANA


NIM : 200411046

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS


WIYATA HUSADA SAMARINDA
KELAS S1 REGULAR TRANSFER BALIKPAPAN
TAHUN 2020/2021
REVIEW JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI 1
Judul FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI
DESA CIPASUNG KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2017
Nama Jurnal Jurnal Kesehatan Reproduksi
Volume dan Halaman Vol. 9 No. 1
Tahun 2018
Penulis 1.Indrayani,
2. Sudarto Ronoatmodjo
Latar Belakang : Peningkatan populasi lansia berdampak pada berbagai aspek kehidupan baik
sosial, ekonomi dan terutama kesehatan. Pada masa lanjut usia terjadi
berbagai perubahan fisik, kognitif maupun psikologis. Harapan hidup dan
kualitas hidup merupakan hal yang sangat penting bagi lansia. Terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kualitas hidup lansia.
Subjek Penelitian Penduduk Lansia di Desa Cipasung
Metode Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 242
orang lansia yang diperoleh dengan cara random dari populasi yang berjumlah
349 lansia. Variabel dependen adalah kualitas hidup, variabel independen
adalah karakteristik, dukungan keluarga dan fungsi keluarga. Pengumpulan
data dengan wawancara menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF, kuesioner
dukungan keluarga dan fungsi keluarga. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-
square dan uji Regresi Logistik.
Hasil Penelitian Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup lansia
adalah pendidikan (OR=4,9, p-value=0,022), pekerjaan (OR=3,5, p-value=0,000)
dan dukungan keluarga (OR=5,7, pvalue=0,000)
Kesimpulan Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup lansia
adalah dukungan keluarga dengan nilai OR 5,7
Saran Bagi puskesmas Diharapkan Puskesmas yang bekerja sama dengan tenaga
kesehatan serta kader posbindu dapat mengoptimalkan pelayanan
posbindu lansia yang sudah ada dengan turut melibatkan keluarga lansia
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia.
2. Bagi lansia dan keluarga Lansia diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pelayanan kesehatan lansia yang ada (posyandu lansia) agar
dapat terus menjaga kondisi kesehatan fisiknya sehingga kualitas
hidupnya meningkat.
3. Bagi peneliti lain Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar meneliti
tentang kualitas hidup lansia secara kualitatif agar bisa menggali secara
mendalam faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia.
Daftar Pustaka 1. Nugroho. W. Keperawatan Gerontik & Geriatrik, Edisi-3. Jakarta: : Salemba
Humanika; 2008.
2. Pusat Data dan Informasi Kesehatan. Topik Utama Gambaran Kesehatan
Lanjut Usia di Indonesia. Kementerian Kesehatan; 2013.
3. Infodatin. Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia. Jakarta: Kementerian
Kesehatan; 2015.
4. BPS. Data Lansia di Indonesia: Susenas [Internet]. Jakarta: BPS; 2012.
Availablefrom:https://www.bps.go.id/publication/2012/11
/07/847c93e911c981fabc5c0b59/statistikpenduduk-lanjut-usia-indonesia-
2011.html

REVIEW JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI 2


Judul HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR IBU LANSIA DENGAN PEMANFAATAN
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI LANSIA DI PUSKESMAS LEBDOSARI
SEMARANG TRIWULAN I TAHUN 2016
Nama Jurnal JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Volume dan Halaman Volume 5, Nomor 1
Tahun 2017
Penulis Niken Budi Susilowati, Djoko Nugroho, Yudhy Dharmawan
Latar Belakang Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap
perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai
usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Salah satu
fenomena abad 21 sekarang ini adalah ledakan penduduk Lansia (aged
population boom). Diprediksi dua per tiga penduduk lansia di dunia tinggal di
Asia dan Oceania menurut WHO yang dikutip dalam buku Yayasan Gerontologi
Abiyoso tahun 2009.
Tujuan Penelitian untuk menganalisis hubungan beberapa faktor ibu lansia dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan reproduksi lansia.
Subjek Penelitian Populasi adalah seluruh ibu lansia umur 60 tahun ke atas yang berkunjung di
Puskesmas Lebdosari Semarang.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory research dengan
pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu lansia umur 60
tahun ke atas yang berkunjung di Puskesmas Lebdosari Semarang pada
triwulan I tahun 2016 berjumlah 104 ibu lansia menggunakan teknik Simple
Random Sampling dengan sampel diambil sebanyak 51 responden ibu lansia.
Analisis data melalui analisis univariat dan analisis bivariat (analisis deskriptif
menggunakan crosstab dan analisis analitik menggunakan uji korelasi Pearson
dan korelasi Rank Spearman.
Hasil Penelitian Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ada hubungan pengetahuan ibu lansia
(p value = 0,007), kebutuhan seksualitas lansia (p value = 0,003), kebutuhan
konseling kesehatan reproduksi lansia (p value = 0,035), dan tidak ada
hubungan sikap ibu lansia (p value = 0,067) dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan reproduksi lansia di Puskesmas Lebdosari Semarang triwulan I tahun
2016.
Kesimpulan 1. Ada hubungan pengetahuan ibu lansia dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan reproduksi lansia di Puskesmas Lebdosari Semarang triwulan I
tahun 2016 (p value = 0,007). Pengetahuan ibu lansia berkorelasi positif
dengan kekuatan hubungan lemah (r = 0,373).
2. Tidak ada hubungan sikap ibu lansia dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan reproduksi lansia di Puskesmas Lebdosari Semarang triwulan I
tahun 2016 (p value = 0,067).

3. Ada hubungan kebutuhan seksualitas lansia dengan pemanfaatan


pelayanan kesehatan reproduksi lansia di Puskesmas Lebdosari Semarang
triwulan I tahun 2016 (p value = 0,003)
Saran Bagi ibu lansia dalam mengatasi permasalahan pengetahuan ibu lansia yang
masih kurang tentang definisi, tanda dan gejala menopause, serta dampak
menopause melalui pemberian informasi.
Daftar Pustaka Sulistiyawati I. Hubungan Antara Pekerjaan, Pendapatan, Pengetahuan Sikap
Lansia dengan Kunjungan Ke Posyandu Lansia. Str J. 2012;Vol. 1(2):15–7.
2. Citra Hadi Kurniati. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya
Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) di Desa Kedondong Kecamatan
Sokaraja Kabupaten Banyumas. In: Prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM
UMP. Purwokerto; 2014. p. 53–7.
3. SurveyMETER dan CAS UI. Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota
Ramah Lanjut Usia 2030 Kota Semarang. Yogyakarta: SurveyMeter dan CAS
UI; 2013. 4. Mengko VV, Kandou G.,

REVIEW JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI 3


Judul PERILAKU LANSIA PADA MASA MENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA DESA
TAMBAK BARU ILIR MARTAPURA
Nama Jurnal Jurnal Kesehatan
Volume dan Halaman Vol 6, hal 2
Tahun 2019
Penulis Siska Dhewi
Latar Belakang Lansia merupakan masa penurunan kemampuan organ, fungsi dan sistem
tubuh secara alamiah.Proses menua tampak sejak usia 45 tahun dan
menimbulkan permasalahan pada umur 60 tahun. Bagi wanita menjadi tua
menjadi hal yang menakutkan. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa
dia akan sakit dan tidak cantik lagi.
Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap serta praktik
lansia dalam menghadapi masa menopausenya terutama dalam hal menjaga
kesehatan reproduksi.
Subjek Penelitian Subjek penelitian berumur antara 56 - 63 tahun, tinggal dengan suami beserta
anak dan cucu.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamatisehingga dapat diarahkan pada latar dari
individu tersebut secara utuh. Dalam menganalisis data penelitian ini
digunakan analisis kualitatif yang bersifat terbuka menggunakan proses
induktif, artinya dalam simpulan temuan bertitik tolak dari data yang sudah
terkumpul kemudian disimpulkan (Afifuddin dan Ahmad, 2009)
Hasil Penelitian Pada penelitian ini karakteristik responden meliputi usia, pekerjaan, jumlah
anak, anggota keluarga yang tinggal serumah, haid pertama dan usia
menopause. Tabel 1 menunjukkan karakteristik responden dimana usia subjek
penelitian antara 56 sampai 64 tahun, untuk pekerjaan lebih banyak sebagai
ibu rumah tangga, jumlah anak terbanyak adalah 5 orang anak, dan sebagian
masih tinggal bersama anak, menantu serta cucu. Usia pertama kali menstruasi
sekitar 11 tahun sampai 16 tahun dan mengalami menopause di usia 51
sampai 57 tahun. Tabel 2 menunjukkan karakteristik subjek penelitian secara
triangulasi yaitu teknik pengumpulan data dari sumber yang sama berisikan
data suami, anak dan Kader Posyandu.
Kesimpulan Subjek penelitian merupakan lansia di Posyandu Lansia di Desa Tambak Baru
Ilir Martapura, semua subjek penelitian sudah mengalami menopause dan
masih mempunyai suami. Subjek penelitian berumur 56 - 63 tahun, dan
semua tinggal dengan suami beserta anak dan cucu.
2. Tingkat pengetahuan lansia tentang menopause dan kesehatan
reproduksinya masih cukup baik meskipun sebagian besar tidak
mengetahui tanda gejala dan perubahan yang terjadi saat memasuki masa
menopause karena merasa itu merupakan alamiah dari seorang wanita.
3. Sikap lansia saat mengalami menopause hampir semua merasa siap
menghadapi dan menerima, karena menganggap hal normal yang akan
dialami semua wanita.
Saran
Daftar Pustaka 1. Afifuddin dan Beni Ahmad, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Pustaka Setia Anonymous, 2019.
2. BPS Kalsel. https://kalsel.bps.go.id/statictable/2016/10/10 /689/jumlah-
penduduk-kalimantan-selatanmenurut-kabupaten/kota//. Diunduh 8
Februari 2019.
3. BPS, 2010. Statistik Penduduk Lanjut Usia Indonesia 2010 (Hasil Sensus
Penduduk 2010). Badan Pusat Statistik, ISSN: 2086- 1036, Jakarta. BPS,
2015. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2015. Badan Pusat Statistik, ISSN:
2086-1036, Jakarta. BPS, 2016. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2016. Badan
Pusat Statistik, ISSN: 2086-1036, Jakarta. BPS, 2018.

REVIEW JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI 4


Judul
Nama Jurnal
Volume dan Halaman
Tahun
Penulis
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Subjek Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai