Identifikasi Kation Golongan IIB
Identifikasi Kation Golongan IIB
Dosen Pengampu : Drs. Umar Mansur, M.Sc, Apt; Drs. Anas Darwis, MM
Oleh :
Cintya Deka Febilla
11201020000088
Kelas BD
Sub Golongan Arsen: Arsen (l), Arsen (1V), Stibium (III), Stibium (IV), Timah
(IT) dan Timah (IV)
I. TUJUAN
Bahan
- sample unknown
- sample dalam bentuk larutan berisi kation golongan II
- reagen yang diperlukan sudah tersedia
- gunakan reagen seperlunya
V. CARA KERJA
1. Sample unknown dibagi ke dalam lima tabung reaksi (A, B, C, D, E, F)
2. Masing-masing tabung reaksi dibagi lagi ininimal menjadi 3 (boleh lebih
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering
3. Lakukan reaksi identifikasi sebagai berikut (pilih minimal tiga reaksi)
Tabung Reaksi A (As3+)
1. Tambahkan atau alirkan gas H2S ke dalam tabung reaksi yang berisi
sample: terbentuk endapan kuning, larutan harus sangat asam, jika tidak
asam yang terlihat hanya warna kuning, endapan larut dalam larutan
hidroksida alkali
2. Tambahkan CuSO4, beberapa tetes terbentuk endapan hijau, endapan
larut dalam asam dan ammonia membentuk larutan biru
3. Tambahkan AgNO3, (0,3 M) : terbentuk endapan kuning, endapan larut
dalam asam nitrat dan ammonia
1. Tambahkan atau alirkan gas H2S ke dalam tabung reaksi yang berisi
sample : tidak terbentuk endapan segera dengan adanya asam HCI encer,
jika aliran H2S diteruskan terbentuk endapan belerang (lambat).
Pengendapan akan cepat dalam larutan panas.
2. Tambahkan AgNO3, (0,3 M): terbentuk endapan merah-kecoklatan,
endapan larut dalam asam dan ammonia tapi tidak larut dalam asam
asetat
3. Tambahkan KI (0,2M) dengan suasana asam HCl pekat: terbentuk
endapan fodium, dengan menambah 1-2 ml Kloroform atau karbon
tetraklorida Terbentuk larutan warna ungu
Tabung C (Sb3+)
1. Tambahkan atau alirkan gas H2S ke dalam tabung reaksi yang berisi
sample: terbentuk endapan merah jingga (larutan tidak terlalu asam),
endapan larut dalam HCI pekat panas
2. Tuangkan larutan ke dalam air terbentuk endapan putih, endapan larut
dalam HCI
3. Tambahkan larutan NaOH (1,2M) atau Ammonia: terbentuk endapan
putih yang larut dalam basa alkali pekat (5M)
4. Larutan diteteskan pada lempengan logam Zn: terbentuk noda hitam,
5. Tambahkan KI (1,2M) terbentuk warna merah
Tabung D (Sb5+)
1. Tambahkan atau alirkan gas H2S ke dalam tabung reaksi yang berisi
sample: terbentuk endapan merah jinga, endapan larut dalam Ammonium
sulfida dan larutan hidroksi alkali
2. Tambahkan air : terbentuk endapan putih, endapan larut baik dalam asam
atau basa
3. Tetes larutan diatas logan Zn atau Sn : terbentuk endapan hitam
Tabung E (Sn2+)
1. Tambahkan atau alirkan gas H2S ke dalam tabung reaksi yang berisi
sampel dalam suasana asam (HCI 0.25 – 0,3 M) : terbentuk endapan
coklat, endapan larut dalan HCl pekat
2. Tambahkan larutan NaOH (0,5M) : terbentuk endapan putih yang larut
dalam reagen berlebihan
Tabung F (Sn4+)
1. Tambahkan atau alirkan gas H2S ke dalam tabung reaksi yang berisi
sampel suasana asam HCl 0,3 M : terbentuk endapan kuning, endapan
larut dalam HCl pekat, basa alkali
2. Tambahkan beberapa tetes NaOH IM : terbentuk endapan putih seperti
gelatin, endapan larut dalam reagen berdebihan.
3. Tambahkan potongan besi ke dalan larutan: terbentuk larutan yang
mengandung ion timah (II)
NO Reagen Keterangan
1. gas H2S terbentuk endapan kuning, larutan harus sangat
asam, jika tidak asam yang terlihat hanya warna
kuning, endapan larut dalam larutan hidroksida
alkali
Reaksi :
2As3+ (aq) + 3H2S (g) → As2S3 (S) + 6H+ (aq)
2. CuSO4 terbentuk endapan hijau, endapan larut dalam
asam dan ammonia membentuk larutan biru
Reaksi :
2As3+(aq) + 3CuSO4(aq) → As2(SO4)3 (S) + 3Cu2+(aq)
3. AgNO3 (0,3 M) terbentuk endapan kuning, endapan larut dalam
asam nitrat dan ammonia
Reaksi :
As3+ (aq) + 3AgNO3(aq) → As(NO3)3 (S) + 3Ag+(aq)
no Reagen Keterangan
1. gas H2S tidak terbentuk endapan segera dengan adanya
asam HCI encer, jika aliran H2S diteruskan
terbentuk endapan belerang (lambat).
Pengendapan akan cepat dalam larutan panas.
Reaksi :
2As4+ (aq) + 4H2S (g) → As2S4 (S) + 8H+ (aq)
2. AgNO3 (0,3 M) terbentuk endapan merah-kecoklatan, endapan
larut dalam asam dan ammonia tapi tidak larut
dalam asam asetat
Reaksi :
As4+(aq) + 4AgNO3(aq) → As(NO3)4 (S) + 4Ag+(aq)
3. KI (0,2M) terbentuk endapan fodium, dengan menambah 1-
2 ml Kloroform atau karbon tetraklorida
Terbentuk larutan warna ungu
Reaksi :
As4+ (aq) + 4KI(aq) → AsI4 (S) + 4K+(aq)
Tabung C (Sb3+)
Tabung D (Sb5+)
NO Reagen Keterangan
1. gas H2S terbentuk endapan merah jinga, endapan larut
dalam Ammonium sulfida dan larutan hidroksi
alkali
Reaksi :
2Sb5+ (aq) + 5H2S (g) → Sb2S5 (s)+ 10 H+ (aq)
2. Tambahkan air terbentuk endapan putih, endapan larut baik
dalam asam atau basa
Tabung E (Sn2+)
NO Reagen Keterangan
1. gas H2S terbentuk endapan coklat, endapan larut
dalan HCl pekat
Reaksi :
Sn2+ (aq) + H2S (g) → SnS (s)+ 2H+ (aq)
2. larutan NaOH (0,5M) terbentuk endapan putih yang larut dalam
reagen berlebihan
Reaksi :
Sn2+(aq)+ 2NaOH(aq)→ Sn(OH)2 (s)+ 2Na+ (aq)
Tabung F (Sn4+)
NO Reagen Keterangan
1. gas H2S terbentuk endapan kuning, endapan larut
dalam HCl pekat, basa alkali
Reaksi :
Sn4+ (aq) + 2H2S (g) → SnS2 (s)+ 4H+ (aq)
2. Larutan NaOH IM terbentuk endapan putih seperti gelatin,
endapan larut dalam reagen berlebihan.
Reaksi :
Sn4+(aq)+ 4NaOH(aq)→ Sn(OH)4 (s)+ 4Na+ (aq)
3. Tambahkan potongan terbentuk larutan yang mengandung ion
besi ke dalan larutan timah (II)
VII.KESIMPULAN
Elfita, L., dkk. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Analisa. UIN Jakarta. Jakarta.
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro
Jilid I dan II. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka
Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.
https://www.asymmetricalife.com/2017/11/pemisahan-dan-identifikasi-kation-
golongan-II.html (diakses pada 24 maret 2021)