St. ELISABETH DM/IBS/A/095 A 1/2 SEMARANG Tanggal Terbit Ditetapkan oleh: STANDAR 01 Juli 2013 Direktur Utama, PROSEDUR OPERASIONAL dr. E. Nindyawan W.A, Sp.B, FINACS Pengertian Pelayanan pasca-anestesia adalah pelayanan pada pasien pasca anestesia sampai pasien pulih dari tindakan anestesia. Tujuan 1. Memastikan bahwa pasien berada dalam kondisi yang layak untuk ke ruang pulih 2. Mengawasi pasien pasca pembedahan dan anestesi diarahkan pada menstabilkan kondisi pasien pada equilibrium fisiologis pasien,menghilangkan nyeri,pencegahan komplikasi dan memenuhi syarat di pindahkan ke bangsal perawatan atau masih memerlukan perawatan intensif ICU atau HND Kebijakan 1. Permenkes No. 519/ Menkes/ Per/ III/ 2011, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit 2. SK No. 489/ SK.01.01, tentang Pemberlakuan Kebijakan Pelayanan Anestesi, Sedasi Ringan, Sedasi Sedang, Sedasi Dalam di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang 3. Keputusan Direktur RS St. Elisabeth Semarang No. 138/SK.01.09 tentang Kebijakan Pelayanan di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang 4. Keputusan Direktur RS St. Elisabeth Semarang No. 392/SK.01.01 tentang Pemberlakuan Pedoman di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang 5. Keputusan Direktur RS St. Elisabeth Semarang No. 412/SK.01.01
190 RUMAH SAKIT PASCA ANESTESI
NO.DOKUMEN NO.REVISI Halaman
St. ELISABETH DM/IBS/A/095 A 2/2 SEMARANG Tanggal Terbit Ditetapkan oleh: STANDAR 01 Juli 2013 Direktur Utama, PROSEDUR OPERASIONAL dr. E. Nindyawan W.A, Sp.B, FINACS Kebijakan tentang Pemberlakuan Panduan di Instalasi Bedah Sentral di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang Prosedur 1. Setiap pasien pasca tindakan anestesia harus dipindahkan ke ruang pulih atau ekuivalennya kecuali atas perintah khusus dokter spesialis anestesiologi atau dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien tersebut, pasien juga dapat dipindahkan langsung ke unit perawatan kritis (ICU/HCU). 2. Fasilitas, sarana dan peralatan ruang pulih harus memenuh persyaratan yang berlaku. 3. Pemindahan pasien ke ruang pulih harus didampingi oleh dokter spesialis anestesiologi atau anggota tim pengelola anestesia. 4. Selama pemindahan, pasien harus dipantau/dinilai secara kontinual dan diberikan bantuan sesuai dengan kondisi pasien. 5. Setelah tiba di ruang pulih dilakukan serah terima pasien kepada perawat ruang pulih dan disertai laporan kondisi pasien. 6. Kondisi pasien di ruang pulih harus dinilai secara kontinual. 7. Dokter anestesi bertanggung jawab atas pengeluaran pasien dari ruang pulih. Unit terkait Instalasi Bedah Sentral