Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENGAMATAN URIN EFEK TEH TERHADAP WARNA DAN

KEJERNIHAN URIN

Disusun oleh: Tinton Candra Saputra (20711141)

Tutorial 17

Pembimbing: dr. Eko Andriyanto, M. Sc


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TAHUN
AJARAN 2020/2021

Hasil Pengamatan Urine :

Interpretasi :

1. Keadaan urine pada menit 0 setelah berpuasa 2 jam


a. Warna urine :
b. Tingkat kejernihan :
2. Keadaan urine pada menit 90 setelah meminum the 500 mL
a. Warna urine :
b. Tingkat kejernihan :

Pembahasan :

Urin merupakan cairan buangan serta hasil sekresi tubuh yang sudah difiltrasi
sedemikian rupa sehingga terbentuklah cairan akhir yang dikeluarkan melalui urethra
(sebelum melewati ureter dan vesical urinaria). Karena urin manusia dalam prosesnya
terdapat filtrasi kapiler fenestrauntuk memfiltrat darah, dan sebagaimana mestinya
bahwa darah mengandung komponen – komponen yang manusia konsumsi baik
minuman, makanan, maupun vitamin; kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa urin
manusia juga dapat dipengaruhi apa yang manusia tersebut makan.

Pada umumnya, khususnya masyarakat di Indonesia musti tidak asing dengan


minuman jenis “teh”, hamper sehari – hari setiap hari, atau bahkan sehari lebih dari
sekali sudah menjadi kewajaran dalam masyarakat Indonesia. Maka keterkaitan
penelitian ini adalah membuktikan adanya efek atau pengaruh dalam konsumsi the
dengan urin itu sendiri (secara khusus warna dan kejernihannya).
Dalam pelaksanaannya, ada 2 kali sampel urine yang diambil, yang pertama
ketika menit ke 0 setelah 2 jam sebelumnya tidak mengkonsumsi apapun, kemudian
dibandingkan dengan menit ke 90 ssetelah pengambilan urin pertama kemudian
meminum teh, teh yang dimaksud disini adalah the seduh tanpa gula dengan volume
500 mL. Untuk hasil pengamatan, dapat dilihat diatas sudah terlampirkan.

Sebelumnya, apa saja sebenarnya yang terkandung didalam sebuah “teh”?,


untuk mengetahui efeknya terhadap urine, pasti kita ingin mengetahui kandungan
apasaja yang terdapat didalamnya. Kandungan senyawa kimia dalam daun teh dapat
digolongkan menjadi 4 kelompok : (1) golongan fenol; (2) golongan bukan fenol; (3)
golongan aromatis; (4) enzim (Balittri, 2013). Golongan fenol berisi katekinin,
tannin, dan juga flavanol; Golongan bukan fenol berisi karbohidrat, pektin, alkaloid,
protein asam amino, klorofil / zat warna, asam organic, resin, vitamin, oksalat dan
mineral; golongan aromatis dapat berisi komponen alipatik ( hidrokarbon, alcohol,
aldehid, dll), komponen alisiklik (keton, ester,dll), dan komponen pure aromatic,
yang terakhir yakni golongan enzim dapat berisikan invertase, amilase, beta-
glukosidase, oksimetilase, protease, dan peroksidase, selain itu the juga terdapat
kafein (Balittri, 2013)

Banyak teh mengandung kafein, yang merupakan diuretik alami yang


penggunaannya dapat menyebabkan lebih sering buang air kecil, itu adalah contoh
efek secara langsung bagaimana pengaruh the terhadap volume urin seseorang.
Mengapa setelah mengkonsumsi the, urin seseorang warnanya menjadi lebih coklat
pekat? Bahkan ketika itu adalah the hijau?. Urine berwarna pekat adalah menandakan
dehidrasi, teh sendiri memiliki efek dehidrasi yang sedikit, karena tetap berefek
makanya manusia perlu untuk menyeimbangkannya dengan minum air putih agar
mengurangi dehidrasi. Bahkan jika sehari seseorang meminum 2 gelas air the, itu
tidak dapat dikatakan seseorang tersebut mendapat tambahan air dari teh tersebut.
Karena urin mengandung urobilin sebagai pewarnanya, maka pewarna itu akan lebih
pekat ketika ada pelarut yang lebih sedikit dan akan lebih tipis bersih (warnanya)
ketika pelarutnya besar.

Katekin pada the hitam(tannin yang terfermentasi), karena telah teroksidasi


menjadi theaflavin, dan dia fungsinya meningkatkan derajat oksidasi daun the,
pengaruhnya pada rasa pahit dan astringency di daun the hitam. Selain itu sebenarnya
pada the juga ditemukan alumunium, sebenarnya kadarnya sedikit dan juga tidak
berefek( untuk saat ini) akan tetapi dengan adanya penambahan lemon, pada lemon
tea misalnya, akan berefek kepada pengaktivan serta pengikatan alumunium sehingga
kandungannya menjadi banyak. Dalam urine juga tterdapat oksalat, nah sebenarnya
jika kita kelebihan mengkonsumsi tea yang berbahaya adalah oksalatnya, sebagain
mana yang kita ketahui oksalat akan mengikat kalsium, ketika banyak ikatan kalsium
dengan oksalat, itu akan menybabkan terbentuknya kristal – kristal kalsium oksalat,
yang dimana bisa menyebabkan kekeruhan pada urin, dan juga bila pada kasus lebih
lanjut, bisa kita kenal sebagai batu ginjal. Oksalat sebenarnya juga dapat berikatan
dengan zat besi dan membentuk ikatan antara keduanya.

Kesimpulan :

Tea yang kita konsumsi sehari – hari ternyata juga dapat memberikan efeknya
kepada urin. Dari kandungan the itu sendiri, atau bisa disebabkan karena faktor
kurangnya air sebagai zat pelarut yang kita konsumsi. Keadaan dehidrasi dapat
menyebabkan warna urin menjadi pekat atau kuat, sedangkan kandungan oksalat pada
tea jika dibiarkan berikatan dengan kalsium akan membentuk ikatan kristal dan bisa
menyebabkan kekeruhan atau terganggunya kejernihan pada urine. Jaga minum, dan
jangan berlebihan dalam mengkonsumsi tea untuk menjaga tubuh tetap dalam
keadaan sehat.

Daftar Pustaka :

Anda mungkin juga menyukai