Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HERBAL MEDICINE

“BATUGIN”

OLEH:

Liza Meirawati (1800087)

DOSEN PENGAMPU:

Haiyul Fadli, M.Si., Apt

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami hadiahkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah
dengan tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan
judul “Iklan BATUGIN” yang dipersembahkan sebagai salah satu penilaian pada
mata kuliah Herbal Medicine.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa
kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Haiyul Fadhli, M.Si, Apt
selaku dosen mata kuliah Herbal Medicine yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun orang lain.

Pekanbaru, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tentang BATUGIN .............................................................................. 2

BAB III ISI

3.1 Batu Ginjal ........................................................................................... 5

3.2 Pengobatan Herbal ............................................................................... 7

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 10

4.2 Saran .................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam hal pelayanan kesehatan, obat herbal dapat menjadi bagian penting
dari sistem kesehatan di negara maupun di dunia, termasuk di Negara negara
ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations), Menurut data World
Health Organization (WHO) tahun 2005, sekitar 80% penduduk dunia pernah
menggunakan obat herbal. Di Indonesia, jamu sebagai bagian dari obat
herbal/ramuan telah diterima dan digunakan secara luas oleh masyarakat dalam
rangka pemeliharaan kesehatan. Menurut data Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) pada tahun 2010, sekitar 59,12% penduduk Indonesia pernah
mengkonsumsi jamu dan 95,6% diantaranya merasakan jamu berkhasiat dalam
meningkatkan kesehatan (DEPKES, 2010).
Obat herbal merupakan obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses
sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya
tidak menggunakan zat kimia. Obat herbal dapat membantu menyembuhkan
penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari bahan-bahan alami.

Meningkatnya minat masyarakat dalam mengonsumsi obat-obatan


tradisional atau herbal dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan. Obat
tradisional juga dianggap relatif murah dibandingkan dengan obat-obatan sintetis
(SNI 7953, 2014). Salah satu obat tradisional yang telah yang telah beredar
sebagai sediaan jadi adalah BATUGIN, obat herbal yang digunakan untuk
penyakit batu ginjal.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tentang BATUGIN
Batugin Elixir

Batugin Elixir mengandung ekstrak Sonchus arvensis folia dan ekstrak


Strobilanthus crispus folia sebagai tanaman berkhasiat dalam larutan
spesifik yang optimal.
Komposisi:
Tiap 30 ml elixir (= 1 gelas takar) mengandung:

1. Ekstrak daun tempuyung (Sonchi folium) setara dengan bubuk daun


kering 3 gram
2. Ekstrak daun kejibeling (Strobilanthi folium) setara dengan bubuk
daun kering 0,3 gram

Penyelidikan Prof. Dr. Sardjito dkk. menunjukkan, bahwa pengobatan


dengan ekstrak Sonchus arvensis folia (daun tempuyung) dapat
menghilangkan perasaan sakit pada ureter akibat kolik. Rasa pegal pada
pinggang akan sangat berkurang atau hilang sama sekali setelah minum

2
ekstrak ini. Efek simtomatik ini penting sekali karena menciptakan keadaan
fisik dan psikis yang menguntungkan kesehatan pasien.
D. Ma’rifin Husin dan I. B. Oka mengadakan penyelidikan
farmakologis tentang khasiat dari Sonchus arvensis L. dan menarik
kesimpulan, bahwa khasiat Sonchus arvensis sebagai antikalkulus urinaria
mungkin berdasarkan kemampuannya mengadakan relaksasi otot polos
(spasmolitik) dan tingginya kadar kalium dalam daun tersebut. Selanjutnya
juga ternyata, bahwa ekstrak tempuyung dapat “memecahkan” atau
menghancurkan batu urin atau batu saluran kemih sehingga mempermudah
pengeluarannya dari dalam tubuh. Dalam hal ini ekstrak tempuyung
langsung menghilangkan sebab dari sakit kolik atau sakit pinggang.
Godogan Strobilanthus crispus folia (daun kejibeling) sudah dikenal
dari dahulu sebagai obat yang sangat efektif untuk kencing batu, seperti
ternyata dari data-data dari Kloppenburg-Versteegh, K. Heyne dan Seno
Sastroamidjojo. Kadar kalium yang tinggi menyebabkan daun ini memiliki
sifat sebagai diuretik, sehingga oleh arus air kemih yang deras, batu-batu
yang menyumbat saluran dapat terdorong keluar. Batugin Elixir memiliki
kombinasi sifat-sifat dari kedua macam ekstrak ini, yakni meluruhkan batu
urin (nefrolitiasis) dan batu saluran kemih (uretrolitiasis), serta sekaligus
mendorongnya keluar akibat arus air kemih yang deras.

Indikasi:
Membantu meluruhkan batu urin dan batu saluran kemih serta
memperlancar keluarnya air kemih. Disarankan untuk melanjutkan
pengobatan secara teratur, untuk menghindari pembentukan kembali batu
urin atau batu saluran kemih yang baru.

3
Aturan Pakai:
Selama pengobatan: 3 – 4 kali sehari 1 gelas takar penuh.
Setelah batunya keluar, sebagai pencegahan: 1 kali sehari 1 gelas takar
penuh. Dianjurkan untuk banyak minum air selama pengobatan.

Mekanisme kerja :
Membantu meluruhkan batu urin

Peringatan dan Perhatian :


1. Bila sakit berlanjut hubungi dokter
2. Hindari penggunaan secara terus menerus

4
BAB III
ISI
3.1 Batu Ginjal
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa
keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam
kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut
urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
1. Penyebab
a. Sering menahan kencing terlalu lama sehingga urin menjadi pekat.
b. Kurang minum air putih sehingga jumlah urin yang dikeluarkan
sedikit.
c. Pekatnya kadar garam dalam urin sehingga berpotensi terjadinya
endapan batu dalam saluran kemih.
d. Terlalu banyak zat kimia yang terdapat dalam urin, seperti kapur dan
garam oksalat.
e. Kelebihan vitamin D, kadar asam urat, atau terlalu banyak
mengonsumsi kalsium yang sepenuhnya tidak larut.
2. Gejala

Berikut ini adalah gejala umum batu ginjal :

1. Kesulitan buang air kecil

2. Sering buang air kecil tapi tidak tuntas.

3. Mengalami rasa nyeri pada bagaian atas kemaluan saat buang air
kencing

4. Rasa sakit pada bagian belakang atau sisi tubuh.

5. Urin mengandung darah dan protein dan terlihat pekat (tidak jernih)

6. Dalam kondisi tertentu dapat menimbulakn demam dan sering muntah

5
3. Patofisiologi
Batu ginjal dapat disebabkan oleh peningkatan pH urin (misalnya
batu kalsium bikarbonat) atau penurunan ph Urin (batu asam urat).
Konsentrasi bahan-bahan pembentuk batu yang tinggi didalam darah dan
urine serta kebiasaan makan atau konsumsi obat tertentu, juga dapat
merangsang pembentukan batu sehingga menghambat aliran urin dan
menyebabkan stasis atau tidak ada pergerakan urin dibagian manapun dari
saluran kemih sehingga terjadi kemungkinan pembentukan batu (Elizabeth
J. Corwin, 2009).
Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi
dan infeksi saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian
bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada
batu saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau
hidrinefrosis. Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat
menimbulkan infeksi, abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan
ginjal permanen (gagal ginjal) (Price & Wilson , 1995).
4. Diagnosa
Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara
tidak sengaja pada pemeriksaan analisis air kemih rutin (urinalisis). Batu
yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik
renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan
atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih
mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang
kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika
nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti.
Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah
pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk
menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa
menyebabkan terjadinya batu. Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu
kalsium dan batu struvit.

6
3.2 Pengobatan Herbal

a. Tempuyung (Sonchus arvensis)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub Classis : Asteriidae

Ordo : Asterales

Familia : Asteraceae

Genus : Sonchus

Species : Sonchus arvensis

Nama Daerah

Nama lain untuk tumbuhan ini, di Jawa disebut dengan ga-ling; Sunda
: rayana, jombang, jombang lalakina, lempung, lampenas; Jawa Tengah :
tempuyung; China : Niu she tou; Perancis : laiton des champs; Inggris : sow
thistle

7
Khasiat Tempuyung

Khasiat yang terkandung dalam tempuyung adalah sebagai batu


saluran kencing, batu empedu, disentri, wasir, rematik goat, radang usus
buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis), bisul, beser mani
(spermatorea), darah tinggi (hipertensi), luka bakar, Pendengaran kurang
(tuli), memar.

Sifat dan Kandungan Kimia

Kandungan kimia yang terdapat di dalam daun tempuyung adalah


ion-ion mineral antara lain, silika, kalium, magnesium, natrium, dan
senyawa organik macam flavonoid (kaempferol, luteolin-7-O-glukosida dan
apigenin-7-O-glukosida), kumarin (skepoletin), taraksasterol, inositol, serta
asam fenolat (sinamat, kumarat dan vanilat). Dilaporkan, kandungan
flavonoid total di dalam daun tempuyung 0,1044 %. Dari penelitian yang di
lakukan, diketahui akar tempuyung mengandung senyawa flavonid total
kira-kira 0,5 % dan flavonoid yang terbesar adalah apigenin-7-O-glukosida.
Menurut Paul Cos, flavonoid apigenin-7-O-glukosida adalah salah satu
golongan flavonoid yang mempunyai potensi cukup baik untuk
menghambat kerja enzim kantin oksidase dan superoksidase

b. Keji Beling (Strobilanthes crispus)

Tanaman keji beling (Strobilanthes crispus) adalah tanaman terna


yang biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, bisa tumbuh di
seluruh wilayah Indonesia. Dalam bahasa lokal keji beling dikenal dengan
sebutan ngikilo, enyah kilo, keci beling, picah beling. Klasifikasi ilmiah keji
beling:

8
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Familia : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes Crispus

Kandungan

Herbal Keji beling memiliki kandungan mineral sangat tinggi.


Kalium 51%, Kalsium 24%, Natrium 24%, Ferum 1%, Fosfor 1%. Daunnya
mengandung vitamin C, B1, B2 yang tinggi. Dari berbagai penelitian,
diketahui tanaman keji beling mengandung zat-zat kimia antara lain :
kalium, kalsium, natrium, dan asam silikat. Kalium berfungsi melancarkan
kencing dan penghancur batu dalam empedu, ginjal, dan kandung kemih.
Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstra seluler untuk meningkatkan
volume darah. Kalsiium berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga
sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh serta
mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi
mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Minat masyarakat dalam mengonsumsi obat herbal dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan. Obat tradisional juga dianggap relatif
murah dibandingkan dengan obat-obatan sintetis). Salah satu obat herbal
yang telah yang telah beredar sebagai sediaan jadi adalah BATUGIN, obat
herbal yang digunakan untuk penyakit batu ginjal. BATUGIN obat yang
sangat efektif terhadap penyakit ginjal karena terdapat kandungan ekstrak
Sonchus arvensis folia dan ekstrak Strobilanthus crispus folia yang telah
banyak diteliti sebagai obat penyakit ginjal.

4.2 Saran
Untuk penulis selanjutnya dapat melengkapi interaksi obat antibiotic
lagi dengan kasus terbaru yang terjadi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010, Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik, Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia, Jakarta.

Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4,


EGC, Jakarta

Purnomo, BB ( 2000), Dasar-dasar Urologi, Sagung Seto, Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai