BATU GINJAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS : V-A / D-III FARMASI
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batu ginjal (renal lithiasis) adalah penyakit yang berasal dari gumpalan kecil
dan keras yang terbentuk di dalam ginjal. Batu ginjal dapat disebabkan oleh
berbagai hal. Pada skenario yang umum, batu ginjal terbentuk ketika urin
dimulai pada sisi tubuh atau punggung, dibawah pinggul serta bergerak ke perut
bagian bawah dan pangkal paha. Rasa nyeri sering berubah seiring pergerakan
batu ginjal pada saluran urin. Batu ginjal dapat ataupun tidak menyebabkan tanda
dan gejala sampai batu tersebut bergerak didalam ureter pipa yang
komponen urin cairan dan berbagai mineral dan asam hilang keseimbangan.
Ketika hal ini terjadi, urin terdapat lebih banyak zat yang mengkristal, seperti
Pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara garis besar
pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor intrinsik antara lain umur, jenis kelamin dan keturunan. Faktor ekstrinsik
antara lain kondisi geografis, iklim, kebiasaan makan, zat atau bahan kimia yang
ginjal. Oleh karena itu, pada makalah ini akan menjelaskan mengenai fitoterapi
serta tumbuhan apa saja yang memiliki khasiat sebagai batu empedu.
1
1.2 Rumusan Masalah
5. Obat konvesional apa saja yang dapat digunakan untuk mengobati batu ginjal
1.3 Tujuan
6. Menjelaskan obat konvesional yang dapat digunakan pada penyakit batu ginjal
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Batu Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang berfungsi mengatur sistem sekresi
dan melakukan penyaringan pada darah. Ginjal manusia ada dua, ginjal kiri dan
kanan. Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di
kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh
kaliks ginjal dan merupakan batu saluran kemih yang paling sering terjadi. Penyebab
terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine,
gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaankeadaan lain yang
Batu ginjal atau kalkulus adalah batu yang terdapat di saluran kemih, batu
yang sering dijumpai tersusun dari kristal-kristal kalsium. Batu ginjal atau kalkulus
adalah bentuk deposit mineral, paling umum oksalat Ca2+ dan fosfat Ca2+, namun
asam urat dan kristal juga pembentuk batu dalam saluran kemih, batu ini umumnya
pencegahan kemungkinan timbulnya batu residif. Batu ginjal dapat dibedakan atas
a. Batu Kalsium
Batu kalsium (kalsium oksalat dan atau kalsium fosfat) paling banyak ditemukan
yaitu sekitar 75-80% dari seluh batu saluran kemih. Faktor terjadinya batu kalsium
adalah:
3
1. Hiperkasiuria yaitu Kadar kalsium urine lebih dari 250-300 mg/24 jam, dapat
dijumpai pada pasien pasca pembedahan usus dan kadar konsumsi makanan
kaya oksalat seperti teh, kopi instan, soft drink kakao, arbei, jeruk sitrun dan
3. Hiperurikosuria yaitu Kadar asam urat urine melebihi 850 mg/24 jam. Asam
urat dalam urine dapat bertindak sebagai inti batu yang mempermudah
terbentuknya batu kalsium oksalat. Asam urat dalam urine dapat bersumber
dari konsumsi makanan kaya purin atau berasal dari metabolisme endogen.
b. Batu Struvit
Batu struvit disebut juga sebagai batu infeksi karena terbentuknya batu ini dipicu
oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan
4
pemecah urea (uera splitter seperti: Proteus spp., Klebsiella, Serratia,
urease dan mengubah urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak.
karbonat membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP) dan karbonat apatit.
Batu asam urat meliputi 5-10% dari seluruh batu saluran kemih, banyak dialami
oleh penderita gout, penyakit mieloproliferatif, pasein dengan obat sitostatika dan
tinggi protein mempunyai peluang besar untuk mengalami penyakit ini. Faktor
yang mempengaruhi terbentuknya batu asam urat adalah: urine terlalu asam (pH <
d. Batu Cystin
Batu ginjal jenis ini memiliki kasus yang sedikit. Batu ini terbentuk pada mereka
Penyakit batu ginjal dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : (Soenanto, 2005)
1. Genetik (bawaan)
Ada orang-orang tertentu memiliki kelainan atau gangguan organ ginjal sejak
dilahirkan, meskipun kasusnya relatif sedikcit. Anak yang sejak kecil mengalami
Karena fungsi ginjalnya tidak dapat bekerja secara normal maka kelancaran
5
proses pengeluaran air juga mudah mengalami gangguan, misalnya banyak zat
2. Makanan
Sebagian besar kasus penyakit batu ginjal discbabkan oleh faktor makanan dan
minuman Makanan-makanan tertentu memang mengandung bahan kimia yang
berefek pada pengendapan air kemih, misalnya kalsium tinggi, seperti oksalat dan
fosfat. Kedua bahan tersebut mudah mengkristal di ginjal. Demikian juga pada
makanan yang kadar asam uratnya tinggi. Orang yang mengkonsumsi air
(khususnya air putih) dalam jumlah yang sedikit sangat beresiko terkena penyakit
batu ginjal. Ini dikarenakan terjadi kekurangan cairan diginjal sehingga air seni
menjadi pekat, lalu mudah membentuk batu. Selain faktor makan dan minum,
suplemen vitamin ikut berperan dalam pembenrtukan batu ginjal, misalnya
kekurangan vitamin A atau terlalu banyak mengkonsumsi vitamin D.
3. Aktivitas
Faktor pekerjaan dan olahraga dapat mempengaruhi penyakit batu ginjal. Resiko
terkena penyakit ini pada orang yang pekerjaannya banyak duduk lebih tinggi
dari pad orang yang banyak berdiri atau bergerak dan orang yang kurang berolah
raga. Karena tubuh kurang bergerak (baik olahraga mupun aktifitas bekerja)
menyebabkan peredaran darah maupun aliran seni menjadi kurang lancar. Bahkan
tidak hanya penyakit ginjal yang diderita, penyakit lain bisa dengan gampang
menyerang.
6
Itulah beberapa tanda dan gejala penyakit batu ginjal. Tetapi Sebagian kasus
malah tidak memperlihatkan gejala apapun, terutama pada batu yang masih kecil,
begitu juga sebaliknya adanya gangguan berkemih belum tentu ada batu ginjal,
karena bisa saja disebabkan pembesaran prostat atau penyempitan saluran kemih.
Diagnosa pasti ada atau tidaknya batu ginjal bisa diketahui melalui pemeriksaan
analisis air kemih rutin (urinalis) dan dengan pemeriksaan rontgen daerah perut dan
abdomen (Santosa, 2005).
1. Kejibeling
7
Merupakan salah satu tanaman yang dapat meluruhkan batu ginjal
maupun batu di kandung kemih. Kandungan dari keji beling adalah alkaloid,
saponin, flavonoid, kalium dan polifenol. Kalium yang ada di dalam tanaman
kejibeling bersifat sebagai diuretik yang kuat serta dapat melarutkan batu dari
garam kalsium, sehingga kejibeling dapat digunakan sebagai peluruh batu
(Mursito, 2005).
Cara mengkonsumsi :
Siapkan 30 gr segar daun keji beling, rebus dalam 1 liter air. Setelah air
tinggal separonya, angkat dan saring. Minum tiga kali sehari. Sekali minum
150 ml. (Soenanto, 2005)
2. Tempuyung
8
total dalam akar sekitar 0,5%. Flavonoid terbesar yang terkandung dalam akar
adalah apigenin-7-0-glukosida.(Ir. W.P. Winarto, 2004)
Cara mengkonsumsi :
Siapkan 30 gr segar daun tempuyung, rebus dalam 1 liter air. Setelah air
tinggal separonya, angkat dan saring. Minum tiga kali sehari. Sekali minum
150 ml. (Soenanto, 2005)
3. Meniran
Di dalam ekstrak daun meniran baik pada fraksi air maupun etil asetat
terdapat kandungan flavonoid yang diduga kuat sangat berperan dalam
melarutkan batu ginjal.Ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri E) baik
dalam fraksi air maupun etil asetat ternyata mampu melarutkan kalsium dalam
sampel batu ginjal dengan kadar kalsium yang terlarut tertinggi terdapat pada
fraksi. air 20% dan fraksi etil asetat 12,5%.(Apnc dkk, 2005)
9
Cara mengkonsumsi :
Siapkan 10 gr segar herba meniran, rebus dalam 1 liter air. Setelah air tinggal
separonya, angkat dan saring. Minum tiga kali sehari. Sekali minum 150 ml.
(Soenanto, 2005)
4. Kumis Kucing
Cara mengkonsumsi :
Siapkan 15 gr segar daun kumis kucing, rebus dalam 1 liter air. Setelah air
tinggal separonya, angkat dan saring. Minum tiga kali sehari. Sekali minum
150 ml.(Soenanto, 2005)
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Batu ginjal (renal lithiasis) adalah penyakit yang berasal dari gumpalan kecil
dan keras yang terbentuk di dalam ginjal. Batu ginjal dapat disebabkan oleh
berbagai hal. Pada skenario yang umum, batu ginjal terbentuk ketika urin
berkonsentrasi, mineral mengkristal dan menggumpal. Sakit batu ginjal biasanya
dimulai pada sisi tubuh atau punggung, dibawah pinggul serta bergerak ke perut
bagian bawah dan pangkal paha. Rasa nyeri sering berubah seiring pergerakan
batu ginjal pada saluran urin. Batu ginjal dapat ataupun tidak menyebabkan tanda
dan gejala sampai batu tersebut bergerak didalam ureter pipa yang
menghubungkan ginjal dan kandung kemih. Batu ginjal terbentuk ketika
komponen urin cairan dan berbagai mineral dan asam hilang keseimbangan.
Ketika hal ini terjadi, urin terdapat lebih banyak zat yang mengkristal, seperti
kalsium, oxalate dan uric acid, daripada cairan.
Pengobatan batu ginjal ini dapat dilakukan dengan pengobatan secara
konvesional, serta dapat juga menggunakan fitoterapi secara tradisional dengan
memanfaatkan tanaman di lingkungan sekitar yang memiliki khasiat sebagai batu
ginjal. Oleh karena itu, pada makalah ini akan menjelaskan mengenai fitoterapi
serta tumbuhan apa saja yang memiliki khasiat sebagai batu empedu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Apnc, L. M., Yazid, M., & Kamal, Z. (2005). Analisis hasil uji in-vitro kelarutan batu ginjal
dalam ekstrak daun meniran. 7, 257–261.
Eric N. 2005. Obesity, Weight Gain and the risk of Kidney Stones. JAMA, 293 (4): 455-462
Fanny, 2008. Uji Efek Ekstrak Daun Keji Beling (Strobilanthes crispa (L) Blume.) Secara
InVitro Terhadap Kelarutan Batu Ginjal Kalsium Oksalat. Skripsi; STIFI Perintis.
Padang.
Hasanah, U. (2016). Mengenal Penyakit Batu Ginjal. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera,
14(28), 76–85. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jkss/article/view/4698/4129
Ir. W.P. Winarto, T. K. (2004). Tempuyung; Tanaman Penghancur Batu Ginjal. Agro
Medika.
Russari, I. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Batu Ginjal Menggunakan Teorema
Bayes. Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), 3, 18–22.
Soenanto, H. (2005). Hancurkan Batu Ginjal Dengan Ramuan Herbal. Niaga Swadya.
12