Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PATOFISOLOGI

GAGAL GINJAL

Dosen Pengampu:

dr.Catur ariwibowo, M.KM

Kelompok 4:

1.Hamidatul Istiqomah
2.Saffa Isnaini
3.Rohman Soleh
4.Yulan Putri
5.vina Akmalia
6.Elvin Yulika Saputra

KELAS 22E
PROGRAM STUDY S1 FARMASI
FAKULAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas limpahan rahmatnya
Dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
Guna memenuhi mata kuliah patofisologi
Kami ucapkan terimakasih kepada bapak dr.catur ariwibowo, M.KM sebagai dosen
Pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah membantu memberikan arahan dan
Pemahaman dalam penyusunan makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
Karena keterbatasan kami.Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
Untuk menyemprnakan makalah ini.Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
Pihak yang membutuhan

Pringsewu, September 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................iii

BAB 1:PENDAHULUAN..................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................1

B.Perumusan Masalah...............................................................2

C. Tujuan...................................................................................2

BAB II:PEMBAHASAN....................................................................3

A. Pengertian Gagal Ginjal.......................................................3

B. Penyebab Gagal Ginjal........................................................4

C. Ciri-Ciri Penyakit Gagal Ginjal...........................................5

D. Diagnosis Gagal Ginjal........................................................5

E. Cara Mencegah Gagal Ginjal...............................................6

F. Patofisiologi.........................................................................6

BAB III:PENUTUP............................................ ................................9

Kesimpulan..........................................................................................9

Daftar Pustaka.....................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gagal ginjal merupakan masalah kesehatan dunia dengan peningkatan insidensi,
prevalensi, serta tingkat mordibitas yang tinggi. Penyakit ginjal kronik menempati beban
biaya kesehatan paling tinggi kedua di Indonesia setelah penyakit jantung. Faktor risiko
seperti hipertensi, diabetes, merokok, penggunaan obat analgetik, NSAID, dan
penggunaan minuman berenergi berpengaruh terhadap terjadinya gagal ginjal kronik.
Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam mengatur kebutuhan cairan
dan elektrolit. Hal ini terlihat pada fungsi ginjal sebagai pengatur air, mengatur
konsentrasi garam dalam darah, mengatur keseimbangan asam – basa darah, dan
mengatur limbah atau ekresi garam berlebihan. Kemampuan glomerulus sebagai
penyaring cairan merupakan langkah awal dalam mengatur kebutuhan keseimbangan air.
Cairan yang disaring kemudian berjalan ke tubulus renalis (tubulus ginjal), dimana sel
menyerap bahan-bahan yang diperlukan.

Sisa – sisa metabolisme tubuh dan kelebihan cairan dapat menumpuk didalam tubuh
ketika ginjal mengalami gangguan atau kerusakan. Akhirnya, pembengkakan pergelangan
kaki, muntah, kelemahan, sesak nafas, dan kurang tidur dapat terjadi. Ginjal bisa berhenti
bekerja jika tidak ditangani dengan baik. Bisa berakibat fatal jika ginjal berhenti bekerja.
Menurut Hani Susianti dibukunya yang berjudul “Memahami Interpretasi Pemeriksaan
Laboratorium Penyakit Ginjal Kronis” Penyakit ginjal kronis didefinisikan sebagai
kelainan struktural atau fungsional ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan.
Prevelensi chronic kidney disease (CKD) yang berujung pada gagal ginjal meningkat di
Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya pasien yang menjalani cuci darah
(dialisis) yang memakan dana besar dan meningkatkan resiko kematian.

World Health Organization (WHO) merilis data jumlah penderita gagal ginjal kronik
di dunia pada tahun 2013 meningkat sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Lebih dari 2
juta penduduk di dunia mendapatkan perawatan dengan dialisis atau transplantasi ginjal
dan hanya sekitar 10% yang benarbenar menjalani perawatan tersebut. 10% penduduk di
dunia mengalami penyakit Ginjal kronis dan jutaan meninggal setiap tahun karena tidak

1
mempunyai akses untuk pengobatan. Pada tahun 2014 sekitar 113.136 pasien di Amerika
Serikat mengalami End Stage Renal Diseasse (ESDR), penyebab utamanya adalah
diabetes dan hipertensi dengan jumlah kasus terbanyak ditemukan pada usia lebih dari 70
tahun. Penelitian di Amerika Serikat resiko 2,3 kali mengalami chronic kidney disease
(CKD) bagi orang yang mengkonsumsi cola 2 gelas atau lebih per hari. Pada tahun 2013,
sebanyak 2 per 1000 penduduk atau 499.800 penduduk Indonesia menderita penyakit
Gagal Ginjal. Sebanyak 6 per 1000 penduduk atau 1.499.400 penduduk Indonesia
menderita Batu Ginjal.

PERUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari penyakit gagal ginjal?
2. Apa penyebab terjadinya gagal ginjal ?
3. Bagaimana cara mengatasi penyakit gagal ginjal?

TUJUAN
Mengerti dan memahami konsep dasar gagal ginjal,peyebab terjadinya gagal ginjal,
mengatasi gagal ginjal, Ciri-Ciri Penyakit Gagal Ginjal, Diagnosis Gagal Ginjal,Cara
Mencegah Gagal Ginjal Patofisiologi Gagal Ginjal

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ginjal

Ginjal (renal " adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk menyaring dan
membuang zat zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga
keseimbangancairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium" dalam darah.
Ginjal jugamemproduksi bentuk aktif dari 1itamin 2 yang mengatur penyerapan kalsium dan
fosfor dari makanan sehingga membuat tulang menjadi kuat.selain itu ginjal
memproduksi hormon eritrolpoietein yang merangsang sumsum tulang yang
memproduksi sel darah merah,serta renim yang berfungsi mengatur volume darah
dan tekanan darah.

Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal. Pada kondisi normal, pertama-tama darah akan masuk
ke glomerulus dan mengalami penyaringan melalui pembuluh darah halus yang
disebut kapiler. Di glomerulus, zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak
terpakai dan beberapa yang masih terpakai serta cairan akan melewati membran
kapiler sedangkan sel darah merah, protein dan zat-zat yang berukuran besar
akan tetap tertahan di dalam darah. Filtrat (hasil penyaringan) akan terkumpul di
bagian ginjal yang disebut kapsula Bowman. Selanjutnya, filtrat akan diproses di
dalam tubulus ginjal. Di sini air dan zat- zat yang masih berguna yang
terkandung dalam filtrat akan diserap lagi dan akan terjadi penambahan zat-zat
sampah metabolisme lain ke dalam filtrat. Hasil akhir dari proses ini adalah urin
(air seni). Gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit
serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri.
Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih
pada kaum lanjut usia.Secara umum, gagal ginjal adalah penyakit akhir dari
serangkaian penyakit yang menyerang traktus urinarius.

Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal akut (acute
renal failure ARF) dan gagal ginjal kronik (chronic renal failure = CRF). Pada
gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam waktu
beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan
fungsi ginjal (ureum dan kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah
yang meningkat. Sedangkan pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal
terjadi secara perlahan-lahan. Proses penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung
terus selama berbulan-bulan atau bertahun- tahun sampai ginjal tidak dapat
berfungsi sama sekali (end stage renal disease). Gagal ginjal kronis dibagi
menjadi lima stadium berdasarkan laju penyaringan (filtrasi) glomerulus
(Glomerular Filtration Rate = GFR) yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
GFR normal adalah 90 - 120 mL/min/1.73 m².

3
B. PENYEBAB GAGAL GINJAL

Penyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar,
yaitu:

1. Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini dapat
disebabkan oleh:

a. Hipovolemia (volume darah yang kurang), misalnya karena perdarahan


yang hebat.
b. Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah,
diare.berkeringat banyak dan demam.
c. Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan.
d. Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan
berlebihan berupa urin.
e. Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh
darah ginjal.

2. Penyebab renal di mana kerusakan terjadi pada ginjal.


a. Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga
menyebabkan peradangan dan merusak ginjal.
b. Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal.
c. Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat
otot yang rusak menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi
karena trauma atau luka bakar yang hebat.
d. Multiple myeloma.
e. Peradangan akut pada glomerulus, penyakit lupus eritematosus
sistemik.Wegener's granulomatosis, dan Goodpasture syndrome.
3. Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu.
a. Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan
aliran urin berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat
menyebabkan kerusakan ginjal dan ginjal menjadi tidak berfungsi lagi.
b. Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian
dari saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing.
4
c. Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter.
d. Batu ginjal.
C. CIRI-CIRI PENYAKIT GAGAL GINJAL
Di fase awal, pengidap gagal ginjal bisa jadi tidak merasakan gejala apapun
dan hanya bisa dideteksi melalui uji laboratorium. Namun, seiring
perkembangannya yang sangat cepat, beberapa gejala yang dapat muncul pada
pengidap gagal ginjal adalah sebagai berikut:
 Nyeri punggung
 Mual disertai muntah
 Sakit pada bagian dada
 Sakit perut
 Sering merasa linglung
 Mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi
 Dehidrasi
 Mudah merasa lelah
 Adanya penumpukan cairan sehingga
 tubuh tampak membengkak (ederma)
 Produksi urine berkurang Mengalami gangguan tidur.

D. DIAGNOSIS GAGAL GINJAL


Beberapa tes yang akan dilakukan oleh dokter untuk memberikan diagnosis
pada pasien gagal ginjal adalah sebagai berikut:

 Tes urin, dilakukan untuk mengukur jumlah urine atau zat lain seperti
protein atau darah yang terkandung dalam urine.
 Tes darah, tes ini menunjukkan seberapa baik fungsi ginjal dalam
membuang limbah dari darah, dengan menilai kadar kreatinin, ureum,
serta mengukur GFR (Glomerular Filtration Rate).
 Pencitraan lanjutan, dengan USG, CT scan atau MRI diharapkan dapat
melihat kondisi ginjal, apakah ada kelainan atau (penyumbatan) gangguan
ginjal.

5
E. CARA MENCEGAH GAGAL GINJAL
Gagal ginjal adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, kecuali
pengidapnya melakukan operasi cangkok ginjal.
Nah, beberapa cara yang bisa Anda terapkan agar terhindar dari gagal ginjal
adalah sebagai berikut:

 Apabila memiliki gangguan pada ginjal, maka Anda harus berkonsultasi


dengan dokter secara rutin dan mengikuti instruksi pengobatannya.

 Bagi penderita diabetes, maka usahakan selalu menjaga kadar gula darah
tetap stabil untuk menghindari komplikasi pada ginjal atau nefropati
diabetik.

 Menjalankan kebiasaan hidup sehat, seperti rutin olahraga dan menjaga


pola makan sehat.

F.PATOFISOLOGI

1. Gagal ginjal akut dibagi dua tingkat:

a. Fase mula
Ditandai dengan penyempitan pembuluh darah ginjal dan menurunnya
aliran darah ginjal, terjadi hipoperfusi dan mengakibatkan iskemi tubulus
renalis. Mediator vasokonstriksi ginjal mungkin sama dengan agen
neurohormonal yang meregulasi aliran darah ginjal pada keadaan normal yaitu
sistem saraf simpatis, sistem renin-angiotensin. prostaglandin ginjal dan
faktor faktor natriuretik atrial. Sebagai akibat menurunnya aliran darah ginjal
maka akan diikuti menurunnya filtrasi glomerulus.

6
b. Fase maintenance.

Pada fase ini terjadi obstruksi tubulus akibat pembengkaan sel tubulus dan
akumulasi dari debris. Sekali fasenya berlanjut maka fungsi ginjal tidak akan
kembali normal walaupun aliran darah kembali normal. Vasokonstriksi ginjal
aktif merupakan titik tangkap patogenesis gagal ginjal dan keadaan ini cukup
untuk mengganggu fungsi ekskresi ginjal. Macam-macam mediator aliran
darah ginjal tampaknya berpengaruh. Menurunnya cardiac output dan
hipovolemi merupakan penyebab umum oliguri perioperative. Menurunnya
urin mengaktivasi sistem saraf simpatis dan sistem renin angiotensin.
Angiotensin merupakan vasokonstriksi pembuluh darah ginjal dan
menyebabkan menurunnya aliran darah ginjal.

2.Gagal ginjal kronik

Pada gagal ginjal kronik, terjadi banyak nephron-nephron yang rusak


schingga nephron yang ada tidak mampu memfungsikan ginjal secara normal,
Dalam keadaan normal, sepertiga jumlah nephron dapat mengeliminasi
sejumlah produk sisa dalam tubuh untuk mencegah penumpukan di cairan
tubuh. Tiap pengurangan nephron berikutnya, bagaimanapun juga akan
menyebabkan retensi produk sisa dan ion kalium. Bila kerusakan nephron
progresif maka gravitasi urin sekitar 1,008. Gagal ginjal kronik hampir selalu
berhubungan dengan anemi berat.

Retensi cairan dan natrium dapat mengakibatkan edema, CHF, dan


hipertensi. Hipotensi dapat terjadi karena aktivitas aksis renin angitensin dan
kerja sama keduanya meningkatkan sekresi aldosteron. Kehilangan garam
mengakibatkan risiko hipotensi dan hipovolemia. Muntah dan diare
menyebabkan perpisahan air dan natrium sehingga status uremik memburuk

Asidosis metabolik akibat ginjal tidak mampu mensekresi asam (H+) yang
berlebihan. Penurunan sekresi asam akibat tubulus ginjal tidak mampu men

7
sekresi ammonia dan mengabsorpsi natrium bikarbonat (HCO3). Penurunan
ekskresi fosfat dan asam organik lain terjadi

Anemia terjadi akibat produksi eritropoietin yang tidak memadai,


memendeknya usia sel darah merah, defisiensi nutrisi, dan kecendurungan
untuk mengalami perdarahan akibat status uremik pasien, terutama dari
saluran pencernaan. Eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal, menstimulasi
sumsum tulang untuk menhasilkan sel darah merah, dan produksi eritropoietin
menurun sehingga mengakibatkan anemia berat yang disertai keletihan,
angina, dan sesak napas.

Pada gagal ginjal kronik filtrasi glomerulus rata-rata menurun dan


selanjutnya terjadi retensi air dan natrium yang sering berhubungan dengan
hipertensi. Hipertensi akan berlanjut bila salah satu bagian dari ginjal
mengalami iskemi. Jaringan ginjal yang iskemi mengeluarkan sejumlah besar
renin, yang selanjutnya membentuk angiotensin II, dan seterusnya terjadi
vasokonstriksi dan hipertensi.

8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu hal yang sangat penting
dilakukan sebagai upaya pengurangan angka kemiskinan melalui penekanan
angka terhadap kekerasan pada perempuan. Tugas tersebut menjadi kewajiban
utama negara dalam upaya menghapus kekerasan terhadap perempuan melalui
kebijakan yang responsif terhadap korban. Salah satu kewajiban negara adalah
memberikan layanan bagi korban kekerasan terhadap perempuan sebagai salah
satu pemenuhan hak korban. Ketika negara mulai melemah, maka peran
masyarakat sipil yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat sangat
dibutuhkan agar dapat menjadi peyeimbang, pengawas dan pendorong dalam
menentukan suatu kebijakan serta pelaksanaanya.
Advokasi masyarakat sipil menjadi alat politik yang perlu dilakukan agar
pemerintah terus memberikan perhatian melalui kebijakan untuk memenuhi
kebutuhan korban kekerasan terhadap perempuan yang responsif gender. Salah
satu advokasi masyarakat sipil dalam pemenuhan layanan untuk korban kekerasan
terhadap perempuan dilakukan oleh LSM Sahabat Perempuan yang melihat
kondisi korban yang belum mendapatkan layanan di Kabupaten Magelang.
Melalui advokasi kebijakan yang dilakukan Sahabat Perempuan

B.Saran
Advokasi Kebijakan yang dilakukan oleh Sahabat Perempuan untuk
upaya mendesak adanya perubahan dalam pemenuhan hak korban kekerasan
terhadap perempuan cukup baik. Akan tetapi advokasi yang dilakukan masih
memiliki kelemahan. Dari segi pendataan untuk korban kekerasan terhadap
perempuan belum dapat terdata dengan baik. Belum adanya
penelitian terkait degan hal tersebut, sehingga mengakibatkan data yang di
sampaikan kepada pembuat kebijakan dirasa masih kurang lengkap.

9
DAFTAR PUSTAKA

Wemp. L. Dennn. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1 Edisi Jakarta EGL

Smeltzer, Suzanne C das Brenda G Bare (2001) Buku Ajar Keperawatan Medikal

A, Sylvia., M, Lorraine. (2015). Patofisiologi Edisi 6 Vo 2 Konsep Klinis Proses-. Proses


Penyakit. Jakarta: EGC

10

Anda mungkin juga menyukai