Anda di halaman 1dari 3

Materi Tumbukan

Peristiwa tumbukan merupakan peristiwa yang menjadi ciri utama sifat-


sifat partikel suatu benda. Tumbukan dapat dijelaskan dengan menggunakan
konsep momentum. Dalam mekanika, besaran momentum merupakan salah satu
besaran gerak yang paling mendasar. Momentum merupakan besaran besaran
vektor dengan arah momentum sama dengan arah kecepatan benda. Momentum
sebuah partikel didefinisikan sebagai hasil kali massa dan kecepatannya
⃗p=m. ⃗v … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . 1
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa momentum berbanding lurus dengan
massa dan kecepatan. Semakin besar massa, semakin besar momentum. Semakin
besar kecepatan, semakin besar momentum. Suatu sistem yang terisolasi tidak
akan memiliki gaya-gaya eksternal yang bekerja padanya. Akibatnya, momentum
sistem bernilai konstan. Keadaan tersebut dikenal sebagai hukum kelestarian
momentum. Gaya-gaya internal dalam sistem dapat mengubah energi mekanik
total sistem, tetapi karena selalu terjadi berpasangan, gaya-gaya tersebut tidak
dapat mengubah momentum total sistem. Keadaan ini dapat dilukiskan dalam
persamaan berikut
P=∑ mi v i =konstan … … … … … … … … … … … … … .2
i

(Resmiyanto, 2017).
Peristiwa tumbukan dapat kita temui pada dua benda yang saling
bertabrakan satu sama lain. Permainan yang memanfaatkan secara langsung
peristiwa tumbukan adalah permainan biliar dan bowling. Berikut akan dijelaskan
perubahan momentum yang terjadi pada setiap benda yang saling bertumbukan,
serta kaitan antara setiap perubahan momentum tersebut.
Misalkan ada dua buah benda yang saling bertumbukan seperti Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Tumbukan Antara Kereta A dan B


Kereta A dan kereta B sebelum bertumbukan masing-masing memiliki massa mA
dan mB dan kecepatan vA dan vB. Kedua kereta tersebut berada pada satu bidang
datar dan memiliki arah gerak yang sama. Jika kecepatan kereta A lebih besar dari
pada kecepatan kereta B, kereta A pada saat tertentu akan menabrak kereta B.
Ketika kereta A menabrak kereta B sesuai dengan Hukum III Newton, kereta A
akan memberikan gaya aksi sebesar FA dan kereta B akan memberikan gaya reaksi
sebesar FB.
Jika hukum kekekalan momentum linier berlaku pada peristiwa tumbukan antara
kereta A dan kereta B, besar kedua gaya tersebut akan sama besar. Akan tetapi,
arah kedua gaya berlawanan arah sehingga secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut.
Pawal=P akhir

P A awal+ P B awal=P A akhir + P B akhir

' '
m A v A + m B v B =m A v A + m B v B ………………….. 3

(Indrajit, 2008).
Ada tiga macam tumbukan yang dipelajari pada pokok pembahasan
tumbukan, antara lain :
1. Tumbukan Lenting Sempurna.
Pada tumbukan lenting sempurna berlaku Hukum Kekekalan Momentum
dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik, yaitu jumlah energi kinetic kedua
benda sesudah tumbukan sama dengan jumlah energi kinetic kedua benda
sebelum tumbukan. Dengan kata lain, energi yang hilang sama dengan nol.
Dengan nilai koefisien restutinya yaitu e = 1.
2. Tumbukan Lenting Sebagian
Pada tumbukan lenting Sebagian hanya berlaku Hukum Kekekalan
Momentum, sedangkan Hukum Kekekalan Energi Kinetik tidak berlaku. Pada
tumbukan lenting Sebagian, sebagian energi kinetic setelah tumbukan akan
berubah sehingga jumlah energi kinetic setelah tumbukan akan lebih kecil
dari pada sebelum tumbukan. Harga koefisen restutinya (e) berada pada
interval 0 < e < 1.
3. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, energi kinetic benda yang
bertumbukan berkurang (atau hilang) sesudah tumbukan. Secara fisik, pada
tumbukan tidak lenting sama sekali kedua benda akan bergabung setelah
bertumbukan, dengan harga koefisien restutinya e = 0.
(Kamajaya, 2007).

Anda mungkin juga menyukai