Anda di halaman 1dari 2

Hukum Hooke (Gaya Pegas)

Robert Hooke seorang Ilmuwan asal inggris meneliti tentang gaya pegas. Imuwan berambut
keriting ini menelurkan hukum hooke yang menyatakan Jika pada sebuat pegas bekerja sebuah
gaya luar, maka pegas akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan.

Hukum Hooke dirumuskan

F = k .Δx“Fitri Kurang AsyiX”


F = w (gaya berat) = gaya pegas = gaya yang bekerja pada pegas
k = konstanta pegas
Δx = pertambahan panjang

Energi Potensial Pada Pegas


Sebuah pegas yang diberi gaya entah itu ditarik atau ditekan akan memiliki energi potensial
(energi karena kedudukan).Usaha yang dilakukan oleh gaya F untuk menarik sebuah pegas
sehingga bertambah panjang sebesar x besarnya sama dengan perubahan energi potensial dari
pegas. coba sobat hitung amati grafik hubungan gaya F dengan delta x berikut

Luasan di bawah yang diarsir merupakan usaha = perupahan energi potensial. Jadi untuk
menghitung energi potensial bisa dirumuskan
Contoh dan Aplikasi Gaya Pegas Sehari-hari
Gaya pegas sangat luas sekali aplikasi dan manfaatnya di kehidupan sehari-hari. Lihat pulpen
yang setiap hari sobat gunakan untuk menulis di sekolah, sebagian ada yang menggunakan pegas
untuk menarik keluar masuk mata (ujung) pulpen. Contoh lainnya seperti pada mainan anak-
anak seperti pistol-pistolan, sistem rem pada sepeda motor terutama yang tromol, jam, suspensi
(shockbreaker), dan masih banyak lagi.

Rangkaian Pegas
Sama seperti hambatan, pegas juga bisa dirangkai (rangkaian pegas). Bentuk rangkaian pegas
akan menentuka nilai konstanta pegas total yang akhirnya akan menentukan nilai dari gaya
pegas.

1. Rangkaian Pegas Seri


Jika rangkaian seri makan konstanta pegas totalnya adalah

jika ada n pegas identik (konstanta k) maka rumus


Konstanta totalnya tinggal  Ks = K/n
2. Rangkaian Pegas Pararel
Jika rangkaian pegas pararel maka total konstantanya sama dengan jumlah seluruh konstanta
pegas yang disusun pararel

Ks = K1 + K2 + … + Kn

Anda mungkin juga menyukai