Anda di halaman 1dari 28

27

Uraian Tugas (Job Descriptions)

1. Kepala Kantor

Kepala Kantor mempunyai tugas yaitu mengkoordinasikan pengawasan dan

pelayanan kepabeanan dan cukai, pungutan bea masuk, pungutan bea keluar, cukai

dan pajak lainnya yang dipungut oleh DJBC serta pengawasan lalu lintas barang

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku demi tercapainya

kelancaran dalam pelaksanaan tugas.

2. Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha,

administrasi kepegawaian dan pengembangan pegawai, memfasilitasi dan melakukan

pembinaan administratif bagi Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai, dan

jabatan fungsional lain sesuai dengan ruang lingkup tugas jabatan fungsional yang

bersangkutan, dan melakukan urusan keuangan dan rumah tangga KPPBC Tipe

Madya Pabean B yang bersangkutan.

Subbagian Umum terdiri dari :

a. Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian

Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan

tata usaha, administrasi kepegawaian dan pengembangan pegawai, serta memfasilitasi

dan melakukan pembinaan administratif bagi Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan

Cukai dan jabatan fungsional lain sesuai dengan ruang lingkup tugas jabatan

fungsional yang bersangkutan.


28

b. Urusan Keuangan Pelaksana

Urusan Keuangan Pelaksana mempunyai tugas melakukan urusan keuangan

dan anggaran.

c. Urusan Rumah Tangga dan Pelaksana

Urusan Rumah Tangga dan Pelaksana mempunyai tugas melakukan urusan

rumah tangga, perlengkapan, dan kesejahteraan pegawai.

3. Seksi Penindakan dan Penyidikan

Seksi Penindakan dan Penyidikan mempunyai tugas melaksanakan intelijen,

patroli, dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-

undangan di bidang kepabeanan dan cukai, melaksanakan penyidikan tindak pidana

di bidang kepabeanan dan cukai, dan melaksanakan pengelolaan dan pemelihaaran

sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api.

Seksi Penindakan dan Penyidikan terdiri atas :

a. Subseksi Intelijen

Subseksi Intelijen mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan,

penyajian, dan penyampaian informasi dan hasil intelijen, analisis laporan

pemeriksaan sarana pengangkut, laporan pembongkaran dan penimbunan barang, dan

laporan pengawasan lain serta pengelolaan pangkalan data intelijen.

b. Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi

Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi mempunyai tugas melakukan

pelayanan pemeriksaan sarana pengangkut, patrol dan operasi pencegahan dan

penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan


29

cukai serta pengawasan pembongkaran barang, pengelolaan dan pengadministrasian

sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api KPPBC Tipe Madya Pabean B.

c. Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan

Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan mempunyai tugas

melakukan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai, penghitungan

bea masuk, pajak dalam rangka impor dan denda administrasi terhadap kekurangan

atau kelebihan bongkar dan denda administratif atas pelanggaran lain sesuai peraturan

perundang-undangan, melakukan pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan

penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai, dan melakukan

pengumpulan data pelanggaran peraturan perundang-undangan, serta melakukan

penatausahaan dan pengurusan barang hasil penindakan dan barang bukti.

4. Seksi Perbendaharaan

Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan pemungutan dan

pengadministrasian bea masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara yang sesuai

peraturan perundang-undangan dipungut oleh DJBC, dan melakukan pelayanan

kepabeanan atas sarana pengangkut dan pemberitahuan pengangkutan barang.

Seksi Perbedaharaan terdiri atas :

a. Subseksi Administrasi Penerimaan dan Jaminan

Subseksi Administrasi Penerimaan dan Jaminan mempunyai tugas melakukan

pengadministrasian penerimaan bea masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi,

bunga, sewa tempat penimbunan pabean, dan pungutan negara yang sesuai peraturan

perundang-undangan dipungut oleh DJBC, melakukan pengadministrasian


30

penerimaan, dan pengurusan permintaan pita cukai, melakukan pengadministrasian

dan penyelesaian surat keterangan impor kendaraan bermotor, menyajikan laporan

realisasi penerimaan bea masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara yang sesuai

peraturan perundang-undangan dipungut oleh DJBC, dan memberikan pelayanan

fasilitas pembebasan, penangguhan bea masuk, penundaan pembayaran cukai, serta

melakukan pengadministrasian jaminan dan pemrosesan jaminan penangguhan bea

masuk, jaminan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), jaminan dalam

rangka keberatan dan banding serta jaminan lain sesuai peraturan perundang-

undangan.

b. Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian

Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian mempunyai tugas

melakukan penagihan kekurangan pembayaran bea masuk, bea keluar, cukai, denda

administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean dan pungutan negara yang

sesuai peraturan perundang-undangan dipungut oleh DJBC, melakukan penerbitan

dan pengadministrasian surat teguran, surat paksa, penyitaan dan pengadministrasian

dan penyelesaian premi, serta melakukan pengadministrasian pengembalian bea

masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan

pebean, pita cukai, dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang-undangan

dipungut oleh DJBC.

c. Subseksi Administrasi Manifes

Subseksi Administasi Manifes mempunyai tugas melakukan penerimaan dan

penatausahaan rencana kedatangan sarana pengangkut dan jadwal kedatangan sarana


31

pengangkut, dan melakukan penerimaan, pendistribusian, penelitian dan penyelesaian

manifes kedatangan dan keberangkatan sarana pengangkut, pelayanan pemberitahuan

pengangkutan barang, serta melakukan perhitungan denda administrasi terhadap

keterlambatan peyerahan dokumen sarana pengangkut.

5. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai

Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas melakukan pelayanan

teknis dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai.

Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai terdiri atas :

a. Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai

Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai mempunyai tugas melakukan penerimaan

dan penatausahaan rencana kedatangan sarana pengangkut dan jadwal kedatangan

sarana pengangkut, penerimaan, pendistribusian, penelitian, dan penyelesaian manifes

kedatangan dan keberangkatan sarana pengangkut, pelayanan pemberitahuan

pengangkutan barang serta perhitungan denda administrasi terhadap keterlambatan

penyerahan dokumen sarana pengangkut, melakukan pelayanan fasilitas dan perijinan di

bidang kepabeanan, melakukan penelitian pemberitahuan impor dan ekspor, melakukan

pemeriksaaan dan pencacahan barang, melakukan pemeriksaan badan dan

pengoperasian sarana deteksi, melakukan penelitiaan pemberitahuan klasifikasi barang,

tarif bea masuk, tarif bea keluar, nilai pabean, dan fasilitas impor serta penelitian

kebenaran penghitungan bea masuk, bea keluar, cukai, dan pajak dalam rangka impor

serta pungutan negara yang sesuai peraturan perundang-undangan dipungut oleh DJBC,

melakukan penetapan klasifikasi barang, tariff bea masuk, tarif bea keluar dan nilai
32

pabean, melakukan pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dari kawasan

pabean, melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat

Penimbunan Berikat dan Tempat Penimbunan Pabean, melakukan pelayanan

pemasukan, dll.

6. Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi

Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi mempunyai tugas melakukan

bimbingan kepatuhan, konsultasi, dan layanan informasi di bidang kepabeanan dan

cukai.

Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi terdiri atas :

a.Subseksi Penyuluhan

Subseksi Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyuluhan dan publikasi

peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai.

b. Subseksi Layanan Informasi

Subseksi Layanan Informasi mempunyai tugas melakukan pelayanan

informasi, bimbingan dan konsultasi pengguna jasa di bidang kepabeanan dan cukai.

7. Seksi Kepatuhan Internal

Seksi Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap

pelaksaan tugas, pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan

kinerja, analisis beban kerja, investigasi internal, upaya pencegahan pelanggaran dan

penegakan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil

pengawasan, penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas, serta perumusan

rekomendasi perbaikan proses bisnis di lingkungan KPPBC Tipe Madya Pabean B.


33

Seksi Kepatuhan Internal terdiri atas :

a. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan tugas pelayanan dan Administrasi

Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan tugas pelayanan dan Administrasi

mempunyai tugas melakukan pengawasan pelaksanaan tugas, pemantauan

pengendalian intern, pengelolaan kinerja, analisis beban kerja, upaya pencegahan

pelanggaran dan penegakan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak

lanjut hasil pengawasan, melakukan penyiapan bahan rekomendasi perbaikan proses

bisnis di bidang pelayanan kepabeanan, cukai, dan administrasi, dan melakukan

pelaporan dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan

fungsional dan pengawasan masyarakat, serta melakukan penyusunan rencana kerja

dan laporan akuntabilitas.

b. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pengawasan

Subseksi Kepatuhan Pelaksaan Tugas Pengawasan mempunyai tugas

melakukan pengawasan pelaksaanaan tugas, pemantauan pengendalian intern,

pegelolaan risiko, pengelolaan kinerja, investigasi internal, dan tindak lanjut hasil

pengawasan, serta melakukan penyiapan bahan rekomendasi perbaikan proses bisnis

di bidang intelijen, penindakan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan

cukai.

8. Seksi Pengolahan Data dan Administasi Dokumen

Seksi Pengolahan Data dan Administasi Dokumen mempunyai tugas

melakukan pengoperasian komputer dan sarana penunjangnya, melakukan

pengelolaan dan penyimpanan data dan berkas (file), dan melakukan pelayanan
34

dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengelolaan data

kepabeanan dan cukai, dan melakukan penerimaan, penelitian kelengkapan dan

pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai, serta menyajikan data kepabeanan

dan cukai.

2.3 Kegiatan Umum KPPBC Tipe Madya Pabean B Tanjungpinang

Bea Cukai berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan negara, antara lain

memungut bea masuk yang didalamnya ada pajak dalam rangka impor (PDRI) meliputi

(PPN Impor, PPh Pasal 22, PPnBM) dan Cukai. Sebagaimana diketahui bahwa pemasukan

terbesar (sering disebut sisi penerimaan) ke dalam kas negara adalah dari sektor pajak dan

termasuk di dalamnya adalah bea masuk dan cukai yang dikelola oleh DJBC.

Kegiatan Umum yang biasanya dilakukan oleh KPPBC Tipe Madya Pabean B

Tanjungpinang yaitu diantaranya melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian

Keuangan di bidang kepabeanan dan cukai berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan

oleh menteri dan mengamankan kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan lalu

lintas barang yang masuk dan keluar daerah pabean, menyelenggarakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan

optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai sesuai dengan ketentuan

petaturan perundang-undangan yang berlaku, mengawasi kegiatan ekspor dan impor,

mengawasi peredaran etil alkohol, minuman yang mengandung etil alkohol, dan peredaran

hasil tembakau atau barang hasil pengolahan tembakau lainnya.


35

Selain itu kegiatan umum yang biasanya dilakukan oleh KPPBC Tipe Madya Pabean

B Tanjungpinang yaitu menjalankan peraturan terkait ekspor dan impor yang diterbitkan

oleh departemen atau instansi pemerintahan yang lain, seperti dari Kementerian

Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan

Makanan,  Kementerian Pertahanan dan peraturan instansi lainnya.

Semua peraturan ini menjadi kewajiban bagi bea dan cukai untuk melaksanakannya

karena bea dan cukai adalah instansi yang mengatur keluar masuknya barang di

Wilayah Indonesia. Esensi dari pelaksanaan peraturan-peraturan terkait tersebut adalah

demi terwujudnya efisiensi dan efektivitas dalam pengawasan dan pelayanan, karena tidak

mungkin jika setiap instansi yang berwenang tersebut melaksanakan sendiri setiap

peraturan yang berkaitan dengan hal ekspor dan impor, tujuan utama dari pelaksanaan

tersebut adalah untuk menghidari birokrasi panjang yang harus dilewati oleh setiap

pengekspor dan pengimpor dalam beraktivitas.


36

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Bidang Kerja

Bidang kerja penulis selama 2 (dua) bulan melaksanakan PKL di KPPBC

Tipe Madya Pabean B Tanjungpinang yaitu ditempatkan di ruangan Staf Kepala

Kantor dan di ruangan Seksi Penindakan dan Penyidikan atau biasa disebut dengan

Seksi P2.

3.2 Pelaksanaan Kerja

1. Di ruangan staf kepala kantor, yaitu :

Tugas ini yang hampir setiap hari penulis lakukan adalah menangani beberapa

surat masuk dan surat keluar melalui aplikasi OA (Office Automation) dan

Microsoft Excel. Menurut saya pekerjaan ini sangatlah mudah, namun kita harus

teliti dalam mengerjakannya. Jadi pada awal mulanya setiap pengguna jasa

mengajukan surat permohonan atau apapun itu terkait di bidang kepabeanan dan

cukai semuanya di tujukan kepada Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean B

Tanjungpinang.

a. Setiap surat masuk diajukan Ke Kepala Kantor melalui Staf Penerima

dokumen yang berada di Front Desk. Setelah itu Staf Penerima dokumen

melakukan scanning surat yang diterima.


37

Gambar 3.1 Scanner Surat Masuk

b. Kemudian melakukan pengagendaan surat masuk melalui sistem OA (Office

Automation).

Gambar 3.2 Pengagendaan Surat Masuk melalui sistem OA (Office

Automation)

c. Lalu menulis pada lembaran disposisi. Setelah itu penulis memasukkan surat

tersebut kepada Kepala Kantor. Nah jika surat tadi sudah mendapat disposisi
38

dari Kepala Kantor, penulis langsung menyiapkan dokumen tersebut dan lalu

mencatat ke dalam buku ekspedisi.

Gambar 3.3 Lembaran disposisi

Gambar 3.4 Buku ekspedisi kantor mengenai Surat Masuk

d. Lalu surat tadi siap diedarkan kepada Seksi yang mendapatkan disposisi dari

Kepala Kantor tersebut.


39

e. Selain itu, surat keluar juga penulis lakukan. Ketika surat keluar tadi telah

diproses oleh Seksi yang bersangkutan maka surat tersebut diajukan kepada

Kepala Kantor untuk mendapatkan persetujuan.

f. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Kantor tugas penulis melakukan

penginputan surat keluar di dalam buku agenda surat keluar dan melakukan

penomoran surat beserta tanggal, serta tidak lupa penulis mengarsipkan

dokumen tersebut di tempat pengarsipan.

g. Lalu surat tadi penulis edarkan ke Staf Pelayanan Kepabeanan dan Cukai, ke

Ruangan Seksi Penindakan dan Penyidikan, dan juga ke ruangan Front Desk

untuk diambil oleh pengguna jasa yang sudah memasukkan surat tadi.

h. Tugas dari Staf Kepala Kantor tidak hanya itu saja, tetapi juga membuat

penomoran surat yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor. Misalnya mengenai

Surat Perintah Berlayar, Surat Cuti Tahunan, dll.


40

2. Di ruangan Seksi Penindakan dan Penyidikan (P2), penulis melakukan tugas :

a. Menerima surat dari Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai berupa Nota

Dinas, Nota dinas ini diberikan oleh Seksi PKC dalam hal permohonan

rekomendasi pembongkaran barang di luar kawasan pabean, pemuatan barang

ekspor di luar kawasan pabean, dan penimbunan barang di luar kawasan

pabean.

Gambar 3.5 Menerima Surat dari Seksi Pelayanan Kepabeanan dan

Cukai
41
42

b. Setelah menerima nota dinas tersebut lalu penulis menyerahkan kepada

Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan untuk mendapat instruksi lebih

lanjut.

c. Kemudian Seksi P2 mendisposisikan kepada staf/penulis untuk membuat

Surat Tugas. Penulis langsung membuat Surat Tugas kepada petugas yang

berada di lapangan untuk melakukan pengecekan lokasi baik itu

pembongkaran barang, penimbunan barang maupun pemuatan barang. Lalu


43

memberikan konsep surat tersebut kepada kepala seksi untuk mendapat

persetujuan.

Gambar 3.6 Mendisposisikan Surat

d. Setelah mendapat persetujuan, penulis melakukan penomeran kepada surat

tugas dan memberitahukan kepada petugas yang bersangkutan untuk

melakukan pengecekan mengenai permohonan pembongkaran barang,

penimbunan barang, maupun pemuatan barang.


44

Gambar 3.7 Menginput penomeran surat

e. Selang beberapa waktu, petugas yang bersangkutan memberikan laporan

tertulis berupa Berita Acara pemeriksaan lokasi dilampiri dengan denah dan

foto lokasi.

Gambar 3.8 Berita Acara Pemeriksaan lokasi yang dilampiri dengan

denah dan foto lokasi


45

f. Setelah itu penulis mengonsep balasan nota dinas perihal permohonan

pembongkaran barang, penimbunan barang, maupun pemuatan barang dan

lalu meminta persetujuan dari Seksi P2.

Gambar 3.9 Mengonsep balasan Nota Dinas


46
47

g. Setelah mendapat persetujuan dari Seksi P2, penulis melakukan penomeran

nota dinas dan mengarsipkannya. Lalu surat tersebut dikirim kembali ke

ruangan seksi PKC sebagai balasan terhadap surat seksi PKC tadi. Dengan

tidak lupa menulis ke dalam buku ekspedisi surat.

Gambar 3.10 Menginput penomeran nota dinas dan melakukan

pengarsipan
48

h. Selanjutnya penulis membuat Surat Perintah dan juga menomerin Surat

Perintah tersebut. Dimana surat perintah ini berisikan mengenai hal-hal yang

bersangkutan dengan permohonan izin pembongkaran barang, izin

penimbunan barang, dan juga izin pemuatan barang.

Gambar 3.11 Menginput Surat Perintah dan melakukan penomeran


49

i. Lalu penulis menyerahkan Surat Perintah tersebut kepada petugas.


50

3.3 Kendala Yang Dihadapi

Selama penulis melaksanakan PKL di KPPBC Tipe Madya Pabean B

Tanjungpinang penulis memiliki beberapa kendala, diantaranya sebagai berikut :

1. Pada awal PKL, penulis harus beradaptasi langsung dengan dunia kerja yaitu ada

rasa kekhawatiran ataupun bingung untuk melakukan aktivitas yang harus

dikerjakan.

2. Kesulitan untuk menginput atau membuat tugas pekerjaan di ruangan Seksi

Penindakan dan Penyidikan, karena ketika awal di rolling untuk yang ke 2 kali

nya, pihak pembimbing penulis di ruangan tersebut sedang melaksanakan Diklat

selama 2 (dua) minggu. Jadi penulis bertanya ke pegawai yang bagian tugas

lainnya.

3. Banyak jenis surat yang harus dipelajari untuk dijadikan panduan surat

selanjutnya.

4. Ketika menginput data, penulis pernah melakukan kesalahan, karena penulis

belum ada pengalaman di dunia kerja tersebut.


51

3.4 Cara Mengatasi Kendala

1. Penulis melakukan komunikasi dengan para pegawai di ruangan tersebut, agar

dapat mengerti dengan pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan.

2. Konsultasi dengan pembimbing PKL untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

ditemukan setiap terbentur dengan masalah. Dan juga menghubungi pembimbing

PKL melalui Telephone dan Whatsapp.

3. Mempelajari dengan sungguh-sungguh semua jenis surat yang dijadikan panduan.

4. Penulis berusaha untuk tidak melakukan kesalahan, penulis lebih berhati-hati juga

di dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

Dan yang perlu kita perhatikan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut adalah

keikhlasan dalam melakukan dari setiap pekerjaan. Begitupula penulis dalam

mengatasi kendala-kendala tersebut dengan berusaha dan belajar untuk bekerja secara

ikhlas dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pembimbing ditempat penulis

melaksanakan PKL.
52

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Selama penulis melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan, banyak

sekali manfaat yang penulis dapatkan, diantaranya yaitu :

1. Baik itu pengalaman, pengetahuan dan semua yang terkait dalam dunia

kerja. Karena dengan praktek penulis bisa mengetahui seberapa jauh

kemampuan penulis selama melaksanakan PKL. Sehingga suatu saat nanti

jika penulis memasuki dunia kerja tidak akan ragu lagi untuk

melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang

baik. Dan mungkin juga dari pengalaman tersebut dapat mendorong dan

membantu penulis agar lebih giat, semangat, disiplin, bertanggung jawab

dan terampil dalam bekerja, sehingga penulis bisa menjadi orang yang

berguna di dalam ruang lingkup kantor maupun masyarakat.

2. Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang

kepada penulis untuk bekerja secara langsung (Learning by doing) pada

pekerjaan yang sesungguhnya.

3. Dapat memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis.di duniaa

kerja, seperti menjaga hubungan antara atasan dengan bawahan, menjaga

hubungan relasi dan lain sebagainya.

4. Selama penulis melaksanakan Kegiatan PKL, penulis banyak mengetahui

tentang prosedur dan tata kerja KPPBC Tipe Madya Pabean B


53

Tanjungpinang yang sebenarnya dan penulis juga dapat mengetahui

bentuk tugas yang dikerjakan para pegawai dalam bidang yang sudah

ditetapkan.

4.2 Saran-Saran

1. Saran Untuk KPPBC Tipe Madya Pabean B Tanjungpinang

- Kedisiplinan dan kegiatan kerja agar lebih ditingkatkan.

- Fasilitas yang sudah ada tetap dipelihara.

- Kerja sama terus ditingkatkan agar pekerjaan yang ada cepat

terselesaikan.

2. Saran Untuk Lembaga Pendidikan

- Tetap membina hubugan dengan instansi agar tetap menempatkan

kerja setiap mahasiswa/i yang berprestasi.

- Memberikan pengenalan yang lebih dalam lagi mengenai dunia

kerja.

- Tingkatkan pelayanan kampus kepada semua mahasiswa/i.

- Agar para peserta PKL berikutnya diharapkan agar lebih dapat

bekerja dengan sungguh-sungguh dengan memanfaatkan waktu

yang lebih efektif.


54

DAFTAR PUSTAKA

http://www.beacukai.go.id/

http://kmbcstan.org/sejarah-bea-dan-cukai-di-indonesia

https://youtu.be/6IXA1Y9FJTE

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Diretorat_Jenderal_Bea_dan_Cukai

http://bctemas.beacukai.go.id/tentang-kami/tugas-pokok-fungsi/

http://beacukai.go.id/berita/nekat-bawa-sabu-penumpang-ferry-di-tanjung-pinang-

ditangkap-petugas-bea-cukai.html

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No.188/PMK.01/2016 tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai. 05 Desember 2016. Lembaran Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2016 Nomor 2853. Jakarta.

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No.57/BC/2011 tentang Kawasan

Berikat. Direktorat jenderal Bea dan Cukai. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. 1995. Undang-Undang Republik Indonesia No.10

Tahun 1995 tentang Kepabeanan. Lembar Lepas Sekretariat Negara Tahun

1995.

Anda mungkin juga menyukai