2
OUTLINE PRESENTASI
Kesimpulan
3
APA ITU POLICY BRIEF??
Demand-driven Supply-driven
Sasaran terbatas Sasaran luas
Pandangan umum tentang Fokus kepada penelitian yang
subyek tertentu dari berbagai memperkuat argumen PB
sudut
Dapat menyajikan banyak Menyajikan rekomendasi
solusi yang kuat, jelas dan
menyeluruh
5
MENGAPA POLICY BRIEF?
ADA PEMBAGIAN ANTARA KEBIJAKAN DAN
RISET/STUDI
6
Mengapa Policy Brief?
Ada pembagian antara kebijakan dan riset
Sumber: Jones, N and C Walsh (2008) „Policy briefs as a communication tool for development research‟. ODI Background Note.
London: ODI.
7
Mengapa Policy Brief?
8
MENGAPA POLICY BRIEF?
9
TAHAPAN DALAM PROSES KEBIJAKAN
Inisiasi kebijakan
Formulasi kebijakan
Pengambilan Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Feedback
10
UNTUK SIAPA POLICY BRIEF?
Penulis Pembaca
Peneliti Non-academic/non-specialist
Lembaga Riset yang berorientasi Pengambil kebijakan dengan
pada kebijakan berbagai tingkat keahlian pada
Think tanks isu terkait
Civil society organizations Pada kasus tertentu, dapat
menyasar para praktisi
Advocacy organizations pembangunan
International NGOs Tidak lazim menyasar kepada
Multilateral organizations masyarakat umum
Institusi pemerintah
Jaringan/koalisi
11
KONTEN DARI SEBUAH POLICY BRIEF
BAGAIMANA MEMBANGUN ELEMEN KUNCI?
12
STRUKTUR POLICY BRIEF
Judul
Executive summary/Abstrak
Rekomendasi Kebijakan
Apendiks
Referensi rujukan
13
STRUKTUR POLICY BRIEF
JUDUL
14
STRUKTUR POLICY BRIEF
EXECUTIVE SUMMARY/ABSTRAK
15
CONTOH EXECUTIVE SUMMARY:
16
STRUKTUR POLICY BRIEF
REKOMENDASI KEBIJAKAN
Rekomendasi kebijakan bertujuan untuk menyajikan
proposal yang detail dan meyakinkan tentang perlunya
perubahan atas pendekatan kebijakan yang selama ini
telah terbukti gagal.
Untuk mencapai tujuan tersebut, upayakan
mencantumkan hal-hal berikut:
Breakdown dari langkah-langkah praktis dan spesifik
yang perlu dilakukan.
Seringkali juga dengan membuat paragraf penutup
yang menegaskan kembali pentingnya aksi langkah-
langkah tersebut.
19
CONTOH REKOMENDASI KEBIJAKAN:
Kebutuhan pembiayaan infrastruktur ke-PU-an sebesar 2,7% dari GDP merupakan
prasyarat maupun pendukung bagi sasaran tingkat pendapatan masyarakat sebesar
USD (PPP) 8.000 – 12.000 yang ingin dicapai pada tahun 2025. Untuk itu, pemerintah
harus mulai melakukan proses yang berjenjang dan bertahap dalam kebijakan
berikut, yaitu : (1) Restrukturisasi dan konsolidasi kelembagaan pemerintah dalam
bidang ke-PU-an; (2) Penyediaan infrastruktur yang tidak saja memenuhi standar
pelayanan minimal tetapi memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk pembangunan
sosial dan ekonomi; (3) Peningkatan produktifitas SDM ke-PU-an yang progresif; (4)
Pembiayaan infrastruktur yang kreatif disamping melakukan konsolidasi pembiayaan
konvensional; dan (5) Reformasi birokrasi Departemen Pekerjaan Umum mengarah
pada sistem korporat yang mengutamakan fungsi tanpa meninggalkan kompetensi
teknisnya.
20
STRUKTUR POLICY BRIEF
APPENDICES
21
STRUKTUR POLICY BRIEF
22
STRUKTUR POLICY BRIEF
Executive statement (10%)
Pendahuluan (10-15%)
Metodologi (5-10%)
Hasil-hasil dan kesimpulan (25%)
Rekomendasi (25%)
Referensi/rujukan dan sumber lainnya
25
KESIMPULAN
Kandungan Kunci dari Policy Brief yang Efektif
Bukti/Temuan Argumen yang Tujuan yang jelas; argumen yang kohesif, kualitas data/bukti
persuasif ; kejelasan dan transparansi bukti/data yang menopang
(Evidence) rekomendasi kebijakan (mis. studi tunggal, review thd bukti-
bukti yang ada, dsb.)
Otoritas Penyampai pesan (individu maupun organisasi) memiliki
kredibilitas di mata para pembuat kebijakan
Konteks Spesifikasi konteks PB dibuat untuk konteks yang jelas, spesifik dan sesuai
audiens dengan kebutuhan sasaran (audiens)
Kebijakan
Rekomendasi yang Berhubungan dengan proses kebijakan tertentu, infromasi
bisa ditindaklanjuti jelas, dan rekomendasi dapat ditindaklanjuti dengan
(diimplementasikan) pengambilan kebijakan
Bahasa/tulisan yang Dapat dipahami oleh orang yang berpendidikan meski bukan
mudah dicerna spesialisasinya
Tampilan/desain Secara visual menarik, mendukung penyampaian argumen,
dilengkapi dengan foto, tabel, grafik, kutipan, dll.