Anda di halaman 1dari 8

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp.

148-155 ISSN: 2303-1751

PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM


OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI

Gede Suryawan1§, Ni Ketut Tari Tastrawati2, Kartika Sari3

1
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [suryawan19@gmail.com]
2
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [taritastrawati@yahoo.com]
3
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [sari_kartika@yahoo.co.id]
§
Corresponding Author

ABSTRACT

Companies which engaged in production activities such as Ramadhan Bakery would want optimal
profit in their every production. The aim of this study was to find optimal profit and optimal
combination of bread production (original chocolate bread, extra chocolate bread, rounding
chocolate bread and mattress chocolate bread) that was produced by Ramadhan Bakery by applying
Branch and Bound Algorithm method. Branch and Bound Algorithm is one method to solve Integer
Programming’s problems other than Cutting Plane method. Compared with Cutting Plane method,
Branch and Bound Algorithm method is more effective in determining the optimal value. As the result
of this study showed that to get optimal profit, Ramadhan Bakery should produce 360 pcs of original
chocolate bread, 300 pcs of extra chocolate bread, 306 pcs of rounding chocolate bread and 129 pcs
of mattress chocolate bread with optimal profit amounts Rp. 1.195.624,00.. The profit will increase
amounts 25,2 % than before.
Keywords: Branch and Bound Algorithm, Optimal Profit, Optimize.

1. PENDAHULUAN dengan pemrograman linear adalah Branch and


Bound Algorithm dapat digunakan dalam
Pemrograman Integer (Integer
menyelesaikan kasus optimalisasi dengan nilai
Programming) adalah pemrograman linear
variabel optimal harus berupa bilangan bulat,
dengan variabel berupa bilangan bulat atau
sedangkan pada pemrograman linear
integer (Taha, 1997). Branch and Bound
memungkinkan nilai variabel optimalnya tidak
Algorithm merupakan salah satu metode yang
berupa bilangan bulat (Taha, 1997).
dapat menyelesaikan kasus Pemrograman
Selain Branch and Bound Algorithm
Integer. Metode ini membagi permasalahan
terdapat metode lain yang dapat menyelesaikan
menjadi sub-masalah (branching) yang
kasus pemrograman bilangan bulat (integer)
mengarah ke solusi dengan membentuk sebuah
yaitu algoritma bidang pemotong atau biasa
struktur pohon pencarian dan melakukan
disebut algoritma Cutting Plane. Di antara
pembatasan (bounding) untuk mencapai solusi
kedua metode tersebut, Branch and Bound
optimal (Frederic, S. Hillier & Lieberman,
Algorithm adalah metode yang nilai
1990). Prosedur algoritma Branch and Bound
pemecahannya lebih optimal dibandingkan
dilakukan secara berulang hingga membentuk
dengan algoritma Cutting Plane dari segi hasil
pohon pencarian (search tree) dan dilakukan
pemecahannya (Taha, 1997). Algoritma Cutting
proses pembatasan (bounding) dengan
Plane terbukti tidak efektif dalam memecahkan
menentukan batas atas (upper bound) dan batas
masalah-masalah pemrograman integer tanpa
bawah (lower bound) dalam mencari solusi
bergantung pada ukurannya. Pada Algoritma
optimal (Frederic, S. Hillier & Lieberman, Cutting Plane sering terjadi perubahan acak
1990). Perbedaan Branch and Bound Algorithm dalam urutan batasan sehingga membuat sebuah
Suryawan, G., N. K. T. Tastrawati, K. Sari Penerapan Branch And Bound Algorithm dalam Optimalisasi…

masalah yang mudah dari segi perhitungan Ramadhan Bakery yang berupa data input dan
menjadi sebuah masalah yang sangat rumit output perusahaan pada periode 1 Januari 2016
untuk diselesaikan (Taha, 1997). Beberapa sampai dengan 31 Agustus 2016. Ada 4
kasus optimasi yang dapat diselesaikan dengan variabel yang yang digunakan dalam penelitian
Branch and Bound Algorithm antara lain ini yaitu banyaknya roti coklat biasa per pcs
pengoptimalan jumlah produksi dan Travelling ( ), banyaknya roti coklat ekstra per pcs ( ),
Salesman Problem (TSP). banyaknya roti bulat rasa coklat per pcs ( ),
Muliawan (20111) menerapkan Branch and dan banyaknya roti kasur rasa coklat per pcs
Bound Algorithm pada kasus Travelling ( ). Untuk menentukan jumlah optimal
Salesman Problem (TSP) untuk menyelesaikan produksi roti per hari pada Ramadhan Bakery
solusi optimal jalur pendistribusian bahan dengan menggunakan Branch and Bound
bangunan. Selain itu Alamnuariputri (2013) Algorithm. Langkah-langkah Branch and
juga menggunakan Branch and Bound Bound Algorithm dalam kasus optimasi dapat
Algorithm dan algoritma Cutting Plane pada dijelaskan sebagai berikut (Siang, 2011).
pengoptimalan jumlah produksi produk saniter. 1. Menyelesaikan LP dengan metode
Sebagai hasil dari penelitian Alamnuariputri simpleks.
diperoleh bahwa solusi bulat optimum jumlah 2. Jika variabel basis yang diharapkan bernilai
produksi produk saniter yang dihasilkan dari bulat telah mencapai nilai berupa bilangan
Branch and Bound Algorithm lebih maksimal bulat, maka solusi bulat optimum telah
dibandingkan algoritma Cutting Plane. Lebih tercapai.
lanjut lagi Margiyani (2014) juga 3. Jika variabel basis yang diharapkan bernilai
mengaplikasikan Branch and Bound Algorithm bulat belum mencapai nilai yang berupa
pada kasus Travelling Salesman Problem (TSP) bilangan bulat, maka nilai solusi yang
dan berhasil mencari rute terpendek yang dapat masih berupa bilangan pecahan harus
dilalui mobil pemadam kebakaran di Kota dicabangkan ke dalam sub-sub masalah
Yogyakarta. (branching). Misalkan variabel dari nilai
Kasus lain sehubungan dengan solusi optimum yang belum berupa
pengoptimalan jumlah produksi yang nilai bilangan bulat adalah dengan
optimumnya bilangan bulat salah satunya ( dan merupakan 2 bilangan bulat
adalah pengoptimalan jumlah produksi roti. berurutan). Pencabangan dilakukan menjadi
Ramadhan Bakery adalah sebuah perusahaan di 2 sub masalah baru yaitu untuk
kota Denpasar yang memproduksi berbagai cabang kiri dan untuk cabang
jenis roti setiap harinya. Tentunya dalam satu
kanan. Perhitungan yang diselesaikan
hari perusahaan harus bisa mengoptimalkan
terlebih dahulu adalah pencabangan di sisi
produksi roti yang akan dijualnya untuk
sebelah kiri. Bila terdapat lebih dari satu
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
variabel pecahan pada solusi optimum,
Selama ini Ramadhan Bakery hanya mengira-
maka pilih variabel dengan nilai pecahan
ngira jumlah produksi roti yang akan
terbesar untuk dicabangkan terlebih dahulu.
diproduksi. Oleh karena itu akan diterapkan
4. Nilai solusi optimum kontinu fungsi tujuan
Branch and Bound Algorithm untuk
ditetapkan sebagai batas atas pada setiap
mendapatkan jumlah produksi optimum roti di
sub-masalah. Batas bawah adalah
Ramadhan Bakery per harinya sehingga
pemecahan bulat pertama yang didapatkan
diperoleh keuntungan maksimal.
melalui tahap pencabangan yang menjadi
patokan kapan pencabangan dapat
2. METODE PENELITIAN
dihentikan (misalkan dengan nilai
Sumber data yang digunakan dalam fungsi ( )). Batas bawah belum tentu
penelitian ini merupakan data sekunder dari

149
E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 148-155 ISSN: 2303-1751

merupakan penyelesaian optimal masalah belum berupa bilangan bulat, maka batas
mula-mula. bawah akan ditetapkan sebagai solusi bulat
5. Setiap pencabangan diselesaikan dengan optimum. Pencabangan juga dihentikan
metode simpleks. apabila pemecahan menghasilkan nilai yang
6. Jika salah satu atau kedua bagian tersebut tidak layak (nilai variabel basis pada kolom
menghasilkan solusi yang bulat, maka solusi bernilai negatif) dan apabila terjadi
bagian tersebut dihentikan dan ditetapkan maka batas bawah ditetapkan sebagai solusi
sebagai batas bawah. Jika kedua masalah bulat optimum.
belum menghasilkan solusi yang bulat, 9. Jika ditemukan solusi optimum lain ( )
maka dipilih salah satu bagian yang yang bernilai bulat, maka lakukan
memiliki nilai fungsi tujuan yang lebih pembandingan dengan batas bawah, lalu
besar untuk kembali dicabangkan. dipilih solusi bulat optimum yang memiliki
Selesaikan pencabangan dengan metode nilai paling optimal atau menghasilkan nilai
simpleks sampai ditemukan batas bawah Z yang lebih optimal (bernilai lebih besar
(langkah 5). untuk kasus maksimasi dan bernilai lebih
7. Setelah ditemukan batas bawah, lakukan kecil untuk kasus minimasi).
pencabangan pada variabel yang belum 10. Jika sudah ditemukan nilai optimum yang
berupa bilangan bulat pada solusi optimum. memenuhi syarat integer maka nilai
( ) adalah solusi optimum lain yang tersebut dibandingan dengan nilai
didapat setelah ditemukannya batas bawah keuntungan produksi sebelumnya yang
(berupa variabel bulat atau tidak). biasa dilakukan perusahaan per harinya
8. Pencabangan dihentikan apabila solusi yaitu Rp. 954.504.
optimum lain ( ) memiliki nilai fungsi
lebih besar dari nilai fungsi batas bawah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
( ( ) ( )) pada kasus maksimasi 3.1. Variabel Keputusan
dan jika solusi optimum lain ( ) memiliki Langkah awal dalam memodelkan suatu
nilai fungsi lebih kecil dari nilai fungsi masalah yaitu dengan menentukan variabel-
batas bawah( ( ) ( )) pada kasus variabel yang berpengaruh di dalamnya. Bahan
minimasi. Jika pencabangan dihentikan yang digunakan dalam pembuatan masing-
dengan solusi optimum lain ( ) yang masing jenis roti dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Penelitian Bahan (dalam gr per pcs roti).
Roti coklat Roti coklat Roti bulat Roti kasur
Bahan yang Persediaan
biasa per pcs ekstra per pcs coklat per coklat per pcs
dibutuhkan per hari (gr)
(gr) (gr) pcs (gr) (gr)
Tepung terigu 10 30 22.5 120 35000
Ragi 1.5 4 3 15 6000
Susu bubuk 1.5 5 3.4 20 6000
Gula pasir 3 10 6 28 12000
Margarin 3.5 11 7.5 35 15000
Coklat Bubuk 1.25 12.15 3 25 10000
Garam 0.5 2.5 1.25 12 5000
Kuning telur 10 32 20.25 82 30000
keterangan :
Berdasarkan Tabel 1 variabel keputusan dalam adalah banyaknya roti coklat biasa
penelitian ini adalah banyak roti jenis yang diproduksi setiap hari.
yang diproduksi setiap harinya ( ) adalah banyaknya roti coklat ekstra
yang diproduksi setiap hari.
Suryawan, G., N. K. T. Tastrawati, K. Sari Penerapan Branch And Bound Algorithm dalam Optimalisasi…

adalah banyaknya roti bulat rasa coklat


yang diproduksi setiap hari. ∑
adalah banyaknya roti kasur rasa
coklat yang diproduksi setiap hari.
Keterangan :
3.2. Batasan untuk Membuat Tiap Jenis = banyaknya susu bubuk yang digunakan
Roti untuk membuat roti ,
Adapun kendala yang ditemukan dalam banyak roti jenis yang diproduksi setiap
pembuatan tiap jenis roti antara lain : hari ( )
1. Batasan Penggunaan Bahan Tepung = persediaan susu bubuk sebagai bahan roti
Terigu dalam 1 hari.
Penggunaan bahan tepung terigu dapat Berdasarkan Tabel 1, batasan untuk bahan susu
dinyatakan dalam pertidaksamaan: bubuk adalah sebagai berikut


4. Batasan Penggunaan Bahan Gula Pasir
Keterangan : Penggunaan bahan gula pasir dapat
= banyaknya tepung terigu yang digunakan
dinyatakan dalam pertidaksamaan:
untuk membuat roti ,
banyak roti jenis yang diproduksi setiap

hari ( )
= persediaan terigu sebagai bahan roti
dalam 1 hari. Keterangan :
Berdasarkan Tabel 1, batasan untuk bahan = banyaknya gula pasir yang digunakan
tepung terigu adalah sebagai berikut untuk membuat roti ,
banyak roti jenis yang diproduksi setiap
hari ( )
2. Batasan Penggunaan Bahan Ragi
Penggunaan bahan ragi dapat = persediaan gula pasir sebagai bahan roti
dalam 1 hari.
dinyatakan dalam pertidaksamaan:
Berdasarkan Tabel 1, batasan untuk bahan gula
pasir adalah sebagai berikut

Keterangan : 5. Batasan Penggunaan Bahan Margarin


= banyaknya ragi yang diperlukan untuk Penggunaan bahan margarin dapat
membuat roti , dinyatakan dalam pertidaksamaan:
banyak roti jenis yang diproduksi setiap
hari ( ) ∑
= persediaan ragi sebagai bahan roti dalam
1 hari.
Keterangan :
Berdasarkan Tabel 1, batasan untuk bahan ragi
adalah sebagai berikut = banyaknya margarin yang digunakan untuk
membuat roti ,
banyak roti jenis yang diproduksi setiap
3. Batasan Penggunaan Bahan Susu Bubuk hari ( )
Penggunaan bahan susu bubuk dapat = persediaan margarin sebagai bahan roti
dinyatakan dalam pertidaksamaan: dalam 1 hari.

151
E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 148-155 ISSN: 2303-1751

Berdasarkan Tabel 1, batasan untuk bahan


margarin adalah sebagai berikut ∑

Keterangan :
6. Batasan Penggunaan Bahan Coklat
= banyaknya kuning telur yang digunakan
Bubuk
untuk membuat roti ,
Penggunaan bahan coklat bubuk dapat
banyak roti jenis yang diproduksi setiap
dinyatakan dalam pertidaksamaan:
hari ( )
∑ = persediaan kuning telur sebagai bahan
roti dalam 1 hari.
Berdasarkan Tabel 1, batasan untuk bahan
Keterangan : kuning telur adalah sebagai berikut
= banyaknya coklat bubuk yang digunakan
untuk membuat roti ,
banyak roti jenis yang diproduksi setiap 9. Batasan Target Produksi
hari ( ) Selain batasan pada bahan, target
= persediaan coklat sebagai bahan roti produksi yang ditetapkan perusahaan juga
dalam 1 hari. diperhatikan. Jumlah produksi roti per hari
Berdasarkan Tabel 1, batasan untuk bahan adalah sebagai berikut :
coklat adalah sebagai berikut
Tabel 2. Target Produksi Masing-masing Jenis
Roti

7. Batasan Penggunaan Bahan Garam No Jenis Roti Target Produksi


Roti per hari
Penggunaan bahan garam dapat
(per pcs)
dinyatakan dalam pertidaksamaan:
1 Roti coklat biasa 300
∑ 2 Roti coklat ekstra 200
3 Roti bulat rasa coklat 250

Keterangan : 4 Roti kasur rasa 100


coklat
= banyaknya garam yang digunakan untuk
membuat roti ,
Pertidaksamaan yang dibentuk yaitu
banyak roti jenis yang diproduksi setiap
hari ( ) dengan:
= persediaan garam sebagai bahan roti = target roti yang dihasilkan dalam sehari.
dalam 1 hari. Berdasarkan Tabel 2, dapat disusun batasan
Berdasarkan Tabel 1, batasan untuk bahan target minimal produksi
garam adalah sebagai berikut

8. Batasan Penggunaan Bahan Kuning


Telur
Penggunaan bahan kuning telur dapat
10. Batasan Produksi Maksimal
dinyatakan dalam pertidaksamaan:
Adapun batasan produksi maksimal yang
membatasi produksi roti per harinya agar tidak
melebihi kapasitas tempat penyimpanan yang
Suryawan, G., N. K. T. Tastrawati, K. Sari Penerapan Branch And Bound Algorithm dalam Optimalisasi…

ada. Produksi maksimal roti per hari adalah Tabel 5. Biaya Pembuatan Tiap Jenis Roti (per
sebagai berikut pcs).

Tabel 3 Batasan Produksi Maksimal. No Jenis Roti Biaya


Pembuatan
No Jenis Roti Produksi Roti (Rp)
Maksimal Roti 1 Roti coklat biasa 618.953
per hari (per
2 Roti coklat ekstra 2397.604
pcs)
3 Roti bulat rasa coklat 1325.208
1 Roti coklat biasa 360
4 Roti kasur rasa coklat 7005.874
2 Roti coklat ekstra 300
3 Roti bulat rasa coklat 360 Perlu diketahui harga jual yang ditetapkan
4 Roti kasur rasa coklat 144 oleh perusahaan adalah sebagai berikut

Pertidaksamaan untuk batasan target produksi Tabel 6. Harga Jual Tiap Jenis Roti
adalah No Jenis Roti Harga Jual
Roti (Rp)
dengan: 1 Roti coklat biasa 1000
= jumlah maksimal roti yang dapat
2 Roti coklat ekstra 4000
diproduksi per harinya. 3 Roti bulat rasa coklat 2000
Berdasarkan Tabel 3, dapat disusun batasan 4 Roti kasur rasa coklat 10000
produksi maksimal
3.3. Fungsi Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
adalah memperoleh keuntungan maksimum
setiap jenis produk roti rasa coklat. Hal ini
dapat diperoleh dari selisih antara harga jual
11. Biaya Pembuatan Roti produk dengan biaya yang dikeluarkan. Untuk
Dalam menentukan model persamaan linear
keuntungan roti coklat biasa didapat dari
dari kasus Ramadhan Bakery, perlu diketahui
selisih antara harga jual roti coklat biasa
biaya pembuatan roti. Berikut adalah tabel
pada Tabel 6 yaitu Rp. 1000 dengan biaya
harga bahan pembuatan roti per gr per pcs roti.
pembuatan roti coklat biasa pada Tabel 5yaitu
Tabel 4. Harga Bahan Pembuatan Roti (dalam Rp. 618.953 dan menghasilkan nilai
gr per satu pcs roti) keuntungan Rp. 381.047. Untuk keuntungan
No Bahan yang Rupiah/gr roti jenis yang lain dapat dilihat pada Tabel 7.
dibutuhkan
1 Tepung terigu 9.7 Tabel 7. Keuntungan Roti per pcs.
2 Ragi 61 No Jenis Roti Keuntungan roti
3 Susu bubuk 24.15 per pcs (Rp)
4 Gula pasir 13.453 1 Roti coklat biasa 381.047
5 Margarin 36.034
2 Roti coklat ekstra 1602.396
6 Coklat 58
3 Roti bulat rasa 674.792
7 Garam 10.5 coklat
8 Kuning telur 15 4 Roti kasur rasa 2994.126
coklat
Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 4 dapat
diketahui biaya pembuatan roti per pcs.

153
E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 148-155 ISSN: 2303-1751

Dari Tabel 7 didapatkan fungsi tujuan untuk


kasus ini yaitu Menggunakan bantuan software QSB 2.0
Maksimalkan didapat nilai optimal Branch and Bound
Algorithm melalui dua pencabangan adalah
dengan , ,
Keuntungan optimal penjualan roti per harinya , dan .
dapat dimodelkan sebagai berikut. Kemudian dihitung keuntungan optimal roti
per harinya ( ) yaitu
dengan :
keuntungan optimal roti per harinya.
nilai optimal yang didapat menggunakan Dapat didefinisikan dengan memproduksi
Branch and Bound Algorithm. roti coklat biasa sebanyak 360 pcs, roti coklat
biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk ekstra sebanyak 300 pcs, roti bulat rasa coklat
upah tenaga kerja per harinya. sebanyak 306 pcs dan roti kasur rasa coklat
sebanyak 129 pcs per hari perusahaan
Biaya upah tenaga kerja per hari ( ) adalah
mendapatkan keuntungan maksimal sejumlah
perkalian antara jumlah karyawan dengan gaji
Rp. 1.195.624. Jumlah produksi sebelumnya
karyawan per hari. Pada perusahaan ini setiap
yang dilakukan oleh perusahaan yang
pekerja mendapatan gaji sebesar Rp. 50.000 per
memproduksi roti coklat biasa sebanyak 320
harinya. Jumlah karyawan di perusahaan ini
pcs, roti coklat ekstra sebanyak 300 pcs, roti
adalah 10 orang, namun yang mendapat bagian
bulat coklat sebanyak 300 pcs, dan roti kasur
untuk mengerjakan jenis roti yang diteliti
coklat sebanyak 100 pcs dengan keuntungan
adalah 3 orang. Jadi per harinya perusahaan
sebesar Rp. 954.504 per harinya. Jika
mengeluarkan biaya sebesar
dibandingkan perusahaan memperoleh
yaitu Rp. 150.000.
keuntungan yang lebih besar jika
3.4. Menghitung Nilai Optimum dari Model mengoptimalkan produksi roti tersebut dengan
menggunakan Branch and Bound Algorithm.
Berdasarkan batasan dan fungsi tujuan yang
telah disusun, akan dihitung nilai optimal
(memaksimalkan) dari model yang dibentuk 4. KESIMPULAN
yaitu Penerapan Branch and Bound Algorithm
Fungsi objektif ; dalam mencari keuntungan optimal dan
kombinasi produksi per harinya menghasilkan
keuntungan Rp. 1.195.624 dengan jumlah
Kendala ; produksi roti coklat biasa sebanyak 360 pcs, roti
coklat ekstra sebanyak 300 pcs, roti bulat rasa
coklat sebanyak 306 pcs dan roti kasur rasa
coklat sebanyak 129 pcs. Sementara
keuntungan perusahaan Ramadhan Bakery
sebelumnya dengan asumsi semua produksi
habis terjual adalah Rp. 954.504. Dengan
demikian terjadi peningkatan keuntungan
sebesar 25,2 % melalui perhitungan dengan
menerapkan Branch and Bound Algorithm.
Suryawan, G., N. K. T. Tastrawati, K. Sari Penerapan Branch And Bound Algorithm dalam Optimalisasi…

Skripsi. Program Studi Matematika,


Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
DAFTAR PUSTAKA
Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Muliawan, I. G. (2011). Analisis Solusi Optimal
Alamnuariputri, Y. A. (2013). Integer
Model Pendistribusian Menggunakan
Programming Dengan Pendekatan Metode
Metode Branch and Bound (Studi Kasus
Banch and Bound dan Metode Cutting
PT. CSA).Skripsi.Jurusan Matematika,
Plane untuk Optimasi Kombinasi Produk.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Skripsi. Jurusan Matematika, Fakultas
Alam, Universitas Udayana, Bali.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Brawijaya Malang, Indonesia. Siang, J. J. (2011). Riset Operasi dalam
Pendekan Algoritmis. Yogyakarta: Penerbit
Frederick, S. Hillier, & Lieberman, G. (1990).
Andi.
Pengantar Riset Operasi Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga. Taha, H. (1997). Operation Research an
Introduction. New Jersey: Prentice-Hall
Margiyani, S. (2014). Aplikasi Algoritma
International.
Branch and Bound untuk Optimasi Jalur
Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta.

155

Anda mungkin juga menyukai