Anda di halaman 1dari 41

JUDGEMENT SAMPLING

1
ANGGOTA KELOMPOK 4 :
1. ALFINA DAMAYANTI (G1D018007)
2. HAFIFAH (G1D018031)
3. NURUL MUSFITA (G1D018062)
4. BQ. QORINA SYALSA B. (G1D019008)
5. HINDANI KUSUMA N. (G1D019027)
6. NAILIL IZZATI (G1D019046)
7. SITI MUJAHADAH (G1D019068)

2
A. KONSEP DASAR
JUDGEMENT SAMPLING 

4
NONPROBABILITY SAMPLING
SNOWBAL JUNDGEMENT
SAMPLING SAMPLING

KUOTA CONVENIENCE
SAMPLING SAMPLING

5
B. DEFINISI
1 Menurut para ahli
v Dana P. Turner (2020)
Judgement Sampling digunakan ketika seorang peneliti ingin menargetkan seorang
individu dengan karakteristik minat dalam suatu penelitian.
v Bernard (2002), Lewis and Sheppard (2006)
Judgement Sampling adalah suatu teknik yang disengaja oleh peneliti dari seorang
informan berdasarkan kualitas yang dimiliki informan.
v Notoatmodjo (2010)
Teknik Judgement Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas
suatu pertimbangan, seperti ciri-ciri atau sifat-sifat suatu populasi.
1 Menurut para ahli
v Sugiyono (2010)
Judgement Sampling adalah suatu teknik pengambilan sumber data dengan penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.
v Winarno (2013)
Teknik Judgement Sampling digunakan karena adanya pertimbangan tertentu. Sampel
yang digunakan bukan berdasarkan strata, random (acak), atau daerah, akan tetapi
didasarkan pada suatu tujuan.
v Arikunto (2006)
Teknik Judgement Sampling adalah teknik mengambil data dengan tidak berdasarkan
acak atau random, melainkan berdasarkan adanya pertimbangan-pertimbangan untuk
mencapai target atau fokus tujuan tertentu.
2 umum
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa teknik pengambilan
sampel ini adalah suatu teknik dalam pengambilan data dari sebuah populasi yang
didasarkan dengan adanya target atau tujuan tertentu dalam suatu penelitian.
another
✗ Responden dalam teknik ✗ Teknik purposive/judgement sampling
purposive/judgement sampling sangat tepat digunakan dalam
belum tentu mewakili populasi penelitian kualitatif dibandingkan
penelitian. penelitian kuantitatif.

10
C. TUJUAN
Tujuan dari purposive/judgement sampling adalah untuk memilah-milah
atau untuk menentukan suatu sampel dalam penelitian berdasarkan kriteria
yang ditentukan secara khusus oleh peneliti.

Sampel yang diambil oleh seorang peneliti memiliki kriteria atau ciri-ciri
yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga harapan peneliti
menggunakan teknik ini supaya dapat mencapai tujuan yang lebih
spesifik dan diinginkan peneliti.

12
D. JENIS-JENIS
1. Sampel Homogen
2. Sampel Heterogen (Maksimum)
3. Kasus Ekstrim (Menyimpang)
4. Kasus Khusus (Tipikal)
5. Judgement Sampling Total
6. Kasus Kritis
7. Judgement Sampel Expert (Ahli)

14
1. Sampel homogen

Jenis sampel pada sampel homogen ini berfokus pada


satu kelompok tertentu atau kelompok yang sama
( homogen ). Karakteristik pada sampel ini dipilih
karena memiliki kesamaan ciri-ciri yang sama.

15
2. Sampel heterogen ( maksimum )

Jenis sampel pada sampel heterogen ini bergantung


atau berfokus pada penilaian dari peneliti untuk
menyeleksi data yang beragam karakteristiknya
(heterogen). Pada sampel ini bertujuan untuk
menambah banyak wawasa n me n ge n a i s ua t u
fenomena yang diteliti.

16
3. Kasus ekstrim ( menyimpang )
Jenis sampel pada kasus ekstrim ini
mengambil sampel dari kasus-kasus
yang jarang terjadi atau tidak umum
dalam masyarakat. Tujuan dari mengkaji kasus ini
adalah supaya dapat memahami
tentang kasus yang lebih teratur
berdasarkan kasus-kasus yang
menyimpang.

17
4 Kasus khusus ( tipikal )

Jenis sampel pada kasus ini berasal dari kasus


normal dan rata-rata. Pengambilan jenis sampel
pada kasus ini ingin mengkaji kasus-kasus yang
rata-rata atau biasa dari suatu populasi.

18
5. Judgement sampling total
Jenis sampel pada kasus ini diambil
dari seluruh populasi atau total dari
populasi dengan tujuan tertentu yang
memiliki kesamaan .

Contohnya yaitu peneliti ingin


mengetahui kasus degan
investigasi yang relatif kecil.

19
6. Kasus kritis
Jenis sampel pada kasus ini diambil atau berfokus
pada kasus-kasus yang dramatis atau amat
penting sehingga dibutuhkan dalam penelitian.

7. Judgement sampel expert ( ahli)


Jenis sampel pada kasus ini, tehnik sampel ini
dilakukan saat peneliti membutuhkan seorang ahli atau
expert dalam bidang tertentu yang jarang dimiliki oleh
orang lain.

20
E. LANGKAH-LANGKAH
Langkah-langkah dalam
Judgement Sampling
✗ 1. Tentukan Tujuan
✗ 2. Tentukan Kriteria-kriteria
✗ 3. Tentukan populasi
✗ 4. Tentukan minimal sampel
✗ 5. Lakukan penelitian tersebut

22
Cara memilih sampel dengan menggunakan judgement sampling

Memilih sampel berdasarkan judgement sampling tergantung


kriteria apa yang digunakan. Jadi ditentukan dulu apa kriteria-
kriteria sampel yang diambil. Misalnya di suatu kelas, peneliti
ingin melihat gambaran prestasi siswa yang mengikuti kegiatan
osis, berarti sampel tidak bisa secara acak karena tidak setiap
siswa di kelas tersebut merupakan anggota osis. Siswa yang
diambil sebagai sampel tersebut haruslah ditentukan sendiri
oleh peneliti dan ada kriterianya, dalam hal ini yaitu : siswa
tersebut merupakan anggota osis.

23
F. SYARAT PENENTUAN SAMPEL
v Penentuan karakteristik populasi secara
cermat dan teliti dalam penelitian atau
anggota populasi yang memenuhi kriteria
disesuaikan dengan kebutuhan peneliti
v Pengambilan sampel berdasarkan ciri-ciri,
karakteristik, dan sifat-sifat tertentu yang
berdasarkan pokok dalam populasi yang
memenuhi tujuan penelitian

25
v Memilih sampel v Sampel yang diambil
berdasarkan individu, dari subyek benar-
kelompok, wilayah benar merupakan
melalui pertimbangan termasuk yang
tertentu berdasarkan mengandung ciri-ciri
latar belakang yang terbanyak dari
dikehendaki peneliti populasi atau dominan

26
Cara pengambilan sampel
Contoh : “Gambaran Kadar serum interleukin-6 pada perokok aktif.”
Teknik sampling yang digunakan adalah judgment sampling, karena
dalam memilih sampel mempunyai kriteria yang spesifik.
Ø Disebar angket kepada seluruh polisi di Kepolisian Daerah Bali.
Ø Dipilih polisi perokok aktif di Kepolisian Daerah Bali yang merokok
rutin setiap hari berjenis rokok putih dan/atau krete k ya ng
menggunakan filter dan/atau non filter atau campuran minimal
menggunakan 1 batang per hari.
27
Ø Diseleksi laki-laki berusia 15-64 tahun, tidak
menggunakan rokok elektrik, merokok lebih dari
lima tahun, tidak sedang sakit dan mengonsumsi
obat-obatan, serta bersedia menjadi responden.
Ø Di ambil sampel yang sesuai dengan kriteria dan
kondisi saat penelitian di lakukan.

28
G. RUMUS
✗ Pengambilan ✗ Ukuran banyak dari ✗ Latar belakang
sampel pada teknik sampel bergantung sampel dalam
pengambilan pada alasan yang populasi memiliki
sampel ini digunakan oleh karakteristik yang
menggunakan seorang peneliti sesuai dengan
sampel yang tersebut, sudahkah penelitian
banyak menjadi sesuai dengan kriteria,
makin baik hasil ciri-ciri, dan
yang didapatkan sebagainya

30
Contoh : “Gambaran Kadar serum interleukin-6 pada perokok aktif”
• Populasi : Seluruh polisi perokok aktif di daerah kepolisian Bali
• Teknik sampling yang digunakan adalah judgment sampling, karena
dalam memilih sampel mempunyai kriteria yang spesifik.
• Kriteria Sampel : laki-laki merokok rutin setiap hari berjenis rokok
putih dan/atau kretek yang menggunakan filter dan/atau non filter
atau campuran minimal menggunakan 1 batang per hari, laki-laki
usia 15-64 tahun, tidak menggunakan rokok elektrik, merokok lebih
dari lima tahun, tidak sedang sakit dan mengonsumsi obat-obatan,
serta bersedia menjadi responden.
• Besar sampel adalah 11 orang dari keseluruhan populasi yang
sesuai kriteria dan kondisi saat penelitian dilakukan.

31
H. CONTOH SOAL
Contoh :
1. Penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan
terhadap Kepuasan Nasabah Koperasi A di Kota
Surakarta.
Penelitian mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan nasabah koperasi di Kota Surakarta, dapat
dilakukan dengan teknik pengambilan sampel ini. Pada
penelitian ini, populasinya adalah jumlah nasabah koperasi A
di Kota Surakarta tahun 2018, yaitu sebanyak 750 orang,
terdiri atas 300 orang nasabah tabungan, 400 orang
nasabah kredit, dan 75 orang adalah nasabah deposito. 

33
Kriteria-kriteria yang diperhatikan dalam penelitian
tersebut adalah sebagai berikut:
• - Nasabah sudah menjadi anggota selama 2 tahun
✗ - Nasabah yang mengisi kuesioner sebanyak 100 orang
✗ - Nasabah yang mengisi kuesioner, yaitu, 25 nasabah
tabungan, 70 nasabah kredit, dan 5 nasabah deposito

Berdasarkan populasi di atas, dapat ditarik simpulan bahwa


sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak
100 orang nasabah tersebut.

34
2
Penelitian mengenai Kinerja Karyawan di Perusahaan
Penelitian mengenai kinerja karyawan di Perusahaan d ap at
menggunakan teknik Judgement Sampling.
2 Kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai
berikut.
• Sampel adalah seluruh karyawan tetap perusahaan
tersebut
• Sampel mengisi keperluan kuesioner dari peneliti
• Sampel adalah karyawan yang sudah 4 tahun bekerja
di perusahaan
2 Berdasarkan dari kriteria-kriteria di atas, dapat diperoleh
sampel sebagai berikut.
• Jumlah karyawan di perusahaan tersebut yaitu 159
orang
• Karyawan yang mengisi kuesioner sebanyak 89 orang
• Karyawan yang sudah bekerja selama 4 tahun sebanyak
53 orang
Dari kriteria-kriteria di atas, dapat diambil simpulan bahwa
sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah 53
orang karyawan. 
Latihan
Ø Dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk
memastikan jumlah pasien yang positif Covid-19
di Kota Mataram.

Gunakanlah teknik Judgement Sampling untuk


memilih sampelnya!

38
I. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
i. Kelebihan DAN KEKURANGAN JUDGMENT SAMPLING
KELEBIHAN JUDGMENT SAMPLING KEKURANGAN JUDGMENT SAMPLING

1. Tujuan penelitian mudah dicapai 1. J u m l a h s a m p e l d a l a m j u d g m e n t


sampling tidak menjamin representasi
2. Proses dalam teknik judgment sampling dari populasi penelitian
efisien
2. B u k a n t e r m a s u k m e t o d e r a n d o m
3. Teknik pengambilan sampel efektif sampling
dalam mengeskplorasi pada tahap awal
3. T i d a k d a p a t d i g u n a k a n s e b a g a i
4. Metode ini dapat digunakan meskipun generalisasi untuk mengambil
sumber data priemer yang dapat kesimpulan statistik
berkontribusi untuk penelitian sedikit
jumlahnya 4. Rentan terhadap kesalahan dalam
penilaian oleh peneliti

40
referensi
• Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses Edisi Revisi, Jakarta:Rineka Cipta.
• Awwabin, S., 2021, deepublish: Purposive Sampling: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh yang Baik dan Benar,
(https://penerbitdeepublish.com/purposive-sampling/), diakses tanggal 26 Oktober 2021 pada pukul 08.00 WITA sampai
14.00 WITA.
• Bernard, H.R., 2002, Research Methods In Anthropology:Qualitative and Quantitative methods 3rd Edition, AltaMira Press:
Walnut Creek, California.
• Cahyani, K.I.S., Sarihati, I.G.A.D., Arjani, I.A.M.S., Kurniawan, S.B., dan Bekti H.S., 2020, Gambaran Kadar Serum
Interleukin-6 Pada Perokok Aktif, Jurnal Poltekkes Denpasar 8(2):108-120.
• Dana, P.T., 2020, Sampling Methods in Research Design, National Library of Medicine 60(1):8-12.
• Lewis, J.L. and Sheppard, S.R.J, 2006, Culture and Communication: can landscape visualization improve forest management
consultation with indigenous communities?, Landscape and Urban Planning 77:291-313.
• Notoadmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta:Rineka Cipta.
• Staff, Statmat, 2021, Statmat: Teknik Purposive Sampling dan Contoh Aplikasinya, (https://www.statmat.net/teknik-
purposive-sampling/), diakses tanggal 25 Oktober 2021 pada pukul 19.28 WITA.
• Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Bandung:Alfabeta.
• Winarno, M., 2013, Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani, Malang:UM Press.
• Yow Riset, 2021, Yupyonline.com: Teknik Pengambilan Sampel dengan Metode Purposive Sampling,
(http://yupyonline.com/riset/teknik-pengambilan-sampel-dengan-metode-purposive-sampling/), diakses tanggal 28 Oktober
pada pukul 09:16 WITA

41

Anda mungkin juga menyukai