Anda di halaman 1dari 11

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN

Baca Jurnal
Mei 2018

ANALISIS RETROSPEKTIF KONDISI TERKAIT CANDIDA PADA


MASA BAYI DAN KARIES ANAK USIA DINI (EARLY CHILDHOOD)
(Jean J, Goldberg S, Khare R, Balley LC, Forrest CB, Hajishengalis E, Koo
H)

OLEH :

Nama : Bagus Setiawan


Stambuk : J111 13 006
Hari / Tanggal : Mei 2018
Penguji : Prof. Dr. drg. Fajriani, M.Si
Tempat : Ruang Seminar Kandea

DIBAWAKAN SEBAGAI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
Abstrak:
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah terdapat hubungan
antara kandidiasis mulut atau kondisi terkait Candida lainnya pada bayi dan karies anak
usia dini (ECC) yang didiagnosis oleh dokter anak. Metode: Kami melakukan penelitian
kohort retrospektif menggunakan catatan kesehatan elektronik dari enam rumah sakit
anak nasional yang berpartisipasi dalam jaringan penelitian PEDSnet. Ada 1.012.668
anak-anak dengan kunjungan pada usia satu hingga 12 bulan dan kunjungan lain pada
usia 13 hingga 71 bulan. Variabel independen adalah diagnosis kandidiasis atau kondisi
terkait Candida pada tahun pertama kehidupan, sedangkan variabel dependen adalah
diagnosis ECC antara 13 hingga 71 bulan. Hasil: Pendeteksian kandidiasis oral sangat
terkait dengan ECC, khususnya antara 13 dan 36 bulan (rasio antara 2,7 [95 persen
interval kepercayaan (95% CI) sama dengan 2,5-2,9; P <0,001] dan 3,0 [95% CI, sama
dengan 2.8 hingga 3.4; P <.001]). Kecenderungan serupa diamati dengan kondisi terkait
Candida lainnya. Kesimpulan: Kandidiasis oral mungkin merupakan faktor risiko untuk
karies anak usia dini. (Pediatr Dent 2018; 40 (2): 131-5) Diterima 6 Juli 2017 | Revisi
Terakhir 19 November 2017 | Diterima 21 November 2017

Early childhood caries (ECC) adalah salah satu penyakit pada masa kanak-kanak
yang paling umum terjadi, melanda 23 persen dari anak prasekolah di Amerika Serikat, hal
ini memiliki akibat yang signifikan terhadap kesehatan mulut dan kesehatan umum pada
anak-anak yang terkena dampak ini. Jika tidak tangani, ECC dapat menyebabkan lesi karies
yang parah hingga mungkin memerlukan intervensi di bawah anastesi umum. Yang perlu
diperhatikan, bahkan setelah dilakukan restorasi pada gigi yang karies, anak-anak tetap
beresiko tinggi untuk terjadi rekurensi di masa ke depannya, meskipun pengobatan
preventif fluoride pun juga dilakukan. Oleh karena itu, mengidentifikasi anak-anak yang
beresiko untuk ECC dapat dilakukan bersama dengan menyediakan fasilitas pencegahan
dini gigi yang intensif dan pemeliharaan kesehatan mulut yang sangatlah penting untuk
melawan penyakit ini.

Etiologi dari ECC bersifat multifactorial, melibatkan terjadinya antar-tindakan


antara mikroorganisme mulut, diet dan gigi (host), yang menyebabkan pembentukan
biofilm penyebab karies pada permukaan gigi yang rentan. Kebiasaan makan makanan
yang mengandung gula dapat memicu kolonisasi bakteri kariogenik pada gigi, seperti
Streptococcus mutans, dan pengembangan lebih lanjut dari mikrobiota asidogenik-aciduric,
keduanya merupakan faktor utama yang terkait dengan timbulnya penyakit. Menariknya,
bukti terbaru menunjukkan bahwa mikroba yang terkait dengan ECC mungkin juga
termasuk spesies jamur. Beberapa studi klinis telah menunjukkan bahwa Candida albicans
sering terdeteksi dalam jumlah yang banyak di air liur dan plak balita denga ECC, dan
keberadaannya telah dikaitkan dengan keparahan penyakit. Sebaliknya, C albicans tidak
ada atau terdeteksi secara sporadis pada anak-anak yang bebas dari ECC. Mengingat sifat
menular dari penyakit dan bukti mikrobilogis yang tersedia dari keterlibatan Candida,
muncul pertanyaan apakah diagnosis dini dari kondisi terkait Candida, seperti kandidiasis
pada mulut, dalam pengaturan pediatrik dapat menjadi faktor resiko yang dapat
diidentifikasi untuk ECC.

Dokter anak sering menjadi tenaga professional kesehatan pertama untuk mengatasi,
karena anak-anak lebih mungkin mengunjungi perawatan primer daripada dokter gigi.
selain itu, adanya data terbaru dari Electronic Health Record (EHC) skala besar dalam
pengaturan rumah sakit, seperti PEDSnet, memberikan kesempatan yang tidak paralel
untuk studi observasional. dengan demikian, tujuan dari penelitian retrospektif ini,
menggunakan dataset kesehatan elektronik dalam skala besar (PEDSnet), bertujuan untuk
menyelidiki apakah infeksi dengan Candida di awal kehidupan seseorang anak (yaitu,
tahun pertama) menempatkan dia memiliki resiko tinggi untuk pengembangan Early
Childhood Caries. Jika ditemukan hubungan, infeksi Candida pun dapat dianggap sebagai
faktor resiko ECC, yang dapat mempengaruhi cara infeksi ini dapat dilakukan pengelolaan
dengan intensitas pada tindakan pencegahan antikaries yang diterapkan.

Metode

Sumber Data

Data pada penelitian ini diperoleh dari PEDSnet, jaringan rumah sakit anak-anak
yang dikembangkan dengan tujuan menciptakan infrastruktur penelitian yang saling
berhubungan untuk melakukan berbagai studi observasional dan intervensional ilmiah
dalam pediatric. PEDSnet telah mengintegrasikan data EHR untuk lebih dari enam juta
anak dari sistem rumah sakit anak-anak yang besar, termasuk Rumah Sakit Philadelphia,
Children's Hospital Colorado, Sistem Kesehatan Anak Nemours, Rumah Sakit Anak-Anak
Nasional, Rumah Sakit Anak Seattle, dan Rumah Sakit Anak-Anak Boston. Dalam
PEDSnet, data diagnosis distandardisasi menggunakan Systematized Nomenclature of
Medicine—Clinical Terminology (SNOMED-CT), sebuah terminologi dengan perincian
yang lebih signifikan daripada International Classification of Diseases. Dengan
mengumpulkan dan menstandardisasi sejumlah besar data klinis berkualitas tinggi dan
memperbarui secara berkala, PEDSnet adalah sumber data yang kuat untuk berbagai
penggunaan penelitian. Kami menggunakan PEDSnet yang rilis bulan Mei 2016 untuk studi
ini.

Populasi penelitian

Penelitian ini ditinjau dan disetujui oleh Institutional Review Board of Children’s
Hospital of Philadelphia, Philadelphia, Pa., USA. Data anak-anak yang memenuhi syarat
jika mereka memiliki kunjungan rumah sakit pertama pada atau setelah tanggal 1 Januari
2009, setidaknya satu kunjungan rumah sakit antara satu dan 12 bulan, dan setidaknya satu
kunjungan rumah sakit tambahan antara 13 dan 71 bulan.

Pengambilan data dan desain studi

Data dari kunjungan antara satu dan 12 bulan digunakan untuk mengkarakterisasi
prediktor potensial ECC (yaitu, kondisi Candida), sementara kunjungan antara 13 dan 71
bulan digunakan untuk menilai hasil ECC. Variabel independen diklasifikasikan sebagai
primer (diagnosis kandidiasis oral pada tahun pertama kehidupan) dan sekunder (diagnosis
kondisi terkait Candida seperti kandidiasis). Variabel dependen adalah diagnosis ECC
antara 13 dan 71 bulan.

Diagnosis klinis

Dalam PEDSnet, diagnosis dicatat menggunakan kode SNOMED-CT. Tim peneliti


mengembangkan satu set kode untuk setiap kondisi yang menarik, termasuk ECC,
kandidiasis oral, dan kandidiasis apa pun, seperti yang tercantum dalam Lampiran 1, 2 dan
3. Seorang pasien dianggap didiagnosis dengan kondisi tertentu jika dia terkait dengan
setidaknya satu kode SNOMED-CT yang relevan pada sumber data dalam jangka waktu
tertentu. Perlu dicatat bahwa setiap set kode candidiasis mengandungi set-set kode thrush.
Selain itu, sementara diagnosis tertentu dapat direkam beberapa kali untuk pasien yang
diberikan, analisis menghitung pasien hanya sekali dalam jangka waktu tertentu.

Analisis data

Ekstraksi dan pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak


PostgreSQL 9.5.3 (PostgreSQL Global Development Group, https://www.postgresql.org)
dan Oracle 12c (Redwood Shores, Calif). Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak R 3.2.4 (Yayasan R untuk Komputasi Statistik, Wina, Austria). Hasilnya
dilaporkan sebagai rasio tingkat dengan interval kepercayaan 95 persen (95% CI) dan nilai-
P menggunakan uji Pearson’s chi-squared dengan simulasi Monte-Carlo yang dilakukan
menggunakan 10.000 iterasi.

Hasil Penelitian

Sebanyak 1.012.668 anak diidentifikasi yang dilihat sebagai bayi (antara usia satu
dan 12 bulan) dan memiliki setidaknya satu kunjungan ke rumah sakit antara usia 13 hingga
71 bulan di enam lokasi rumah sakit. Dari anak-anak itu, 33.752 (3,33 persen) didiagnosis
oleh dokter anak di rumah sakit karena menderita ECC. Rasio tingkat diagnosis ECC
(yaitu, identifikasi penyakit dalam setiap tahun dari enam tahun pertama kehidupan) pada
anak-anak dengan dan tanpa diagnosis kandidiasis oral pada tahun pertama kehidupan
terlihat pada Tabel 1. Data mengungkapkan bahwa diagnosis kandidiasis oral pada masa
bayi sangat terkait dengan deteksi ECC setiap tahun setelah tahun pertama kehidupan tetapi
terutama pada usia yang lebih muda (yaitu antara 13 hingga 36 bulan), ketika rasio rasio
antara 2,7 (95 persen CI sama dengan 2,5 hingga 2,9; P <.001) dan 3.0 (95% CI sama
dengan 2.8 hingga 3.4; P <.001). Selanjutnya, kami mengamati tren yang menarik
mengenai garis waktu rasio tingkat ECC dan diagnosis kandidiasis. Sementara rasio tingkat
tetap signifikan secara statistik di setiap tahun, rasio tingkat tertinggi diamati pada tahun
kedua, yang secara bertahap berkurang dari waktu ke waktu dengan yang terendah pada
tahun keenam (Tabel 1).

Rasio tingkat rata-rata antara kedua kelompok (anak-anak dengan ECC dan riwayat
kandidiasis / anak-anak dengan ECC dan tidak ada riwayat kandidiasis) pada semua usia
(13 hingga 71 bulan) adalah 2,14, yang secara statistik signifikan (95% CI sama dengan
2,1-2,2 ; P <.001). Kecenderungan serupa diamati dengan infeksi terkait Candida
(dikelompokkan sebagai kandidiasis; Tabel 2). Anak-anak yang didiagnosis dengan segala
bentuk kandidiasis pada tahun pertama kehidupan memiliki 2,4 kali (95% CI sama dengan
2,2 hingga 2,5; P <0,001) hingga 2,6 (95% CI sama dengan 2,4 hingga 2,8; P <0,001) kali
lebih besar dari ECC diagnosis dalam tiga tahun pertama kehidupan. Hasilnya konsisten di
berbagai situs rumah sakit yang termasuk dalam PEDSnet (data tidak ditampilkan).
Meskipun kandidiassi utamanya adalah penyakit yang menyerang bayi (tahun pertama
kehidupan), beberapa anak terkena dampak paling lambat dari tahun pertama kehidupan
mereka dengan infeksi ini. Ketika kumpulan anak-anak itu ditambahkan pada mereka yang
terkena dampak pada tahun pertama kehidupan mereka dan diamati, rasio tingkat rata-rata
ditemukan menjadi lebih tinggi (rasio tingkat sama dengan 2,3; 95% CI sama dengan 2,2
hingga 2,4; P <0,001) dan perbedaan tetap signifikan secara statistik.

Tabel 1. Rasio Penilaian Diagnosis Early Childhood Caries Pada Anak


Berusia 13 Hingga 71 Bulan Dengan Positif Diagnosis Kandidiasis
Oral Anak Berusia Nol Dan 12 Bulan.
Age (mos.) Rate (per 1,000)
Anak dengan Anak dengan Rasio P-value
diagnosis diagnosis penilaian
kandidiasis kandidiasis (95% CI)
positif * negatif †
(0-12 mos.) (0-12 mos.)
13-24 10.86 3.55 3.06 (2.78- <.001
3.36)
25-36 20.68 7.62 2.71 (2.53- <.001
2.90)
37-48 21.36 9.47 2.25 (2.11- <.001

* Jumlah total anak-anak dengan diagnosis kandidiasis positif; n = 44,105.


2.41)
49-60 16.14 8.79 1.84 (1.70- <.001
1.98)
61-71 11.04 6.21 1.78 (1.62- <.001
1.95)
Tabel 2. Rasio Penilaian Diagnosis Early Childhood Caries Pada Anak
Berusia 13 Hingga 71 Bulan Dengan Positif Diagnosis Kandidiasis
Anak Berusia Nol Dan 12 Bulan.
Age (mos.) Rate (per 1,000)
Anak dengan Anak dengan Rasio P-value
diagnosis diagnosis penilaian
kandidiasis kandidiasis (95% CI)
positif * negatif †
(0-12 mos.) (0-12 mos.)
13-24 8.82 3.41 2.58 (2.38- <.001
2.79)
25-36 17.30 7.35 2.35 (2.22- <.001
2.49)
37-48 18.11 9.24 1.96 (1.86- <.001
2.07)
49-60 14.17 8.64 1.64 (1.54- <.001
1.74)
61-71 9.43 6.13 1.54 (1.43- <.001
1.65)

Diskusi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandidiasis oral dapat memberikan potensi
tinggi bagi anak untuk terjadinya ECC. Diantara sekitar satu juta anak, mereka yang
didiagnosis dengan kadidiasis pada tahun pertama kehidupan sekitar tiga kali lebih
mungkin didiagnosis dengan ECC oleh dokter anak sejak dini, menunjukkan bahwa
kandidiasis dapat berfungsi sebagai faktor risiko karies potensial yang dapat diidentifikasi
oleh dokter anak. Data tersebut sesuai dengan temuan klinis bahwa C albicans sering
terdeteksi dalam plak dan saliva dari anak-anak yang terkena ECC. Selain itu, penelitian
terbaru menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara infeksi Candida pengasuh (ibu
biologis) dengan tingkat jamur dalam plak anak-anak mereka, serta tingkat keparahan ECC.

* Jumlah total anak-anak dengan diagnosis kandidiasis positif; n = 85,020.


† Jumlah total anak dengan diagnosis kandidiasis negatif; n = 927.648.
Khususnya, anak-anak dengan ECC berat dan tampak ditemui adanya ibu mereka terinfeksi
dengan tingkat C albicans yang tinggi. Yang paling penting, adanya strain jamur pada anak
terkait secara genetic, menunjukkan bahwa sumber infeksi C albicans pada anak-anak
adalah ibu mereka.
Kolonisasi neonatus Candida telah terbukti sedini mungkin terjadi 72 jam setelah
persalinan melalui saluran vagina ibu. Kandidiasis vulvovaginal terjadi 75 persen pada
wanita selama masa reproduksi mereka dan 30 hingga 40 persen dari mereka selama masa
kehamilan. Namun, mayoritas kolonisasi neonatus tampak tanpa gejala, dan hanya lima
hingga tujuh persen yang mengalami kandidiasis, yang konsisten dengan 4,36 persen anak-
anak dengan kelompok tersebut yang memiliki riwayat kandidiasis pada tahun pertama
kehidupan mereka. Mengingat peran potensial dari C albicans dalam pengembangan ECC,
infeksi neonatal Candida sangat berdampak pada kesehatan mulut anak-anak dan perlunya
dilakukan penyelidikan atau studi longitudinal di masa akan datang.
Intervensi dini oleh dokter anak adalah hal yang penting, karena mereka sering
menjadi tenaga kesehatan pertama yang menemukan ECC; oleh karena itu, mereka
memainkan peran penting dalam membantu mencegah karies gigi masa kanak-kanak.
Benar, menurut survei Medical Expenditure Panel, 89 persen anak-anak yang berusia lebih
muda 12 bulan memiliki kunjungan ke dokter berbasis kantor setiap tahunnya dibandingkan
dengan kunjungan gigi yang hanya dua persen. Dokter anak dapat memberikan konsultasi
untuk memberitahukan hal-hal yang terkait dengan peningkatan resiko untuk ECC dan
merujuk pasien dengan tanda-tanda klinis ECC ke dokter gigi. Namun, saat ini belum ada
alat penilaian resiko karies yang dapat diandalkan; Oleh karena itu, identifikasi anak-anak
yang beresiko untuk ECC pada permulaan dari kavitas di kantor pediatrik tetaplah
menantang. Di sini, kami membuat pengamatan bahwa kandidiasis oral dan infeksi
Candida lainnya sangat terkait dengan ECC. Temuan ini, setelah divalidasi, dapat
mengarahkan perlunya perawatan pencegahan intensif dini dan memperkuat interaksi
antara medis-gigi. Dokter anak dapat merujuk pasien anak-anak yang terkena kandidiasis
oral ke dokter gigi untuk menerapkan langkah-langkah anti-karies, sehingga mengurangu
kemungkinan pengembangan ECC lebih lanjut.
Keunggulan dari penelitian ini, meskipun merupakan laporan observasional, adalah
ukuran besar dari kohortnya, yang mencakup lebih dari satu juta anak-anak dari beberapa
lokasi rumah sakit anak dan hubungannya yang sangat signifikan antara deteksi dini
kandidiasis oral dan ECC. Sebaliknya, kami mengakui adanya keterbatasan pada penelitian
ini, yang meliputi diagnosis ECC oleh dokter anak dan pengaruh kovariat lain pada
prevalensi ECC, seperti status sosial ekonomi dan praktik diet. Variasi dalam jumlah
pertemuan/ kunjungan medis pertahun pada usia tertentu atau faktor lain, seperti kondisi
medis dan perawatan sistemik (yaitu, penggunaan antibiotic atau antijamur serta
immunosupresan), mungkin juga dapat mempengaruhi prevalensi ECC dan kandidiasis
yang dilaporkan pada satu titik waktu yang berbeda. Pengaruh variabel-variabel ini harus
dinilai dalam studi masa akan datang (longitudinal).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, kesimpulan berikut dapat dibuat:

1. Kandidiasis oral dan infeksi Candida lainnya di awal kehidupan sangat terkait
dengan dokter anak yang mendiagnosis karies anak usia dini.
2. Sementara rata-rata nasional ECC adalah 23 persen, dokter anak hanya dapat
mendiagnosis 3,33 persen anak-anak yang terkena penyakit.

Referensi
1. Dye BA, Hsu KLC, Afful J. Prevalence and measurement of dental caries in young
children. Pediatr Dent 2015;37 (3):200-16.
2. Hajishengallis E, Parsaei Y, Klein M, Koo H. Advances in the microbial etiology and
pathogenesis of early childhood caries. Mol Oral Microbiol 2016;32(1):24-34.
3. de Carvalho F, Silva D, Hebling J, Spolidorio L, Spolidorio D. Presence of mutans
streptococci and Candida spp. in dental plaque/dentine of carious teeth and early
childhood caries. Arch Oral Biol 2006;51(11):1024-28.
4. Raja M, Hannan A, Ali K. Association of oral candida car-riage with dental caries in
children. Caries Res 2010;44 (3):196-200.
5. Yang XQ, Zhang Q, Lu LY, Yang R, Liu Y, Zou J. Geno-typic distribution of Candida
albicans in dental biofilm of Chinese children associated with severe early childhood
caries. Arch Oral Biol 2012;57(8):1048-53.
6. Qiu R, Li W, Lin Y, Yu D, Zhao W. Genotypic diversity and cariogenicity of Candida
albicans from children with early childhood caries and caries-free children. BMC Oral
Health 2015;15(1):144.
7. Douglass JM, Clark MB. Integrating oral health into over-all health care to prevent
early childhood caries: need, evidence, and solutions. Pediatr Dent 2015;37(3):266-74.
8. Forrest CB, Margolis PA, Bailey LC, et al. PEDSnet: a National Pediatric Learning
Health System. J Am Med Inform Assoc 2014;21(4):602-6.
9. Forrest CB, Margolis P, Seid M, Colletti RB. PEDSnet: How a prototype pediatric
learning health system is being expanded into a national network. Health Aff
(Millwood) 2014;33(7):1171-7.
10. Khare R, Utidjian L, Schulte G, Marsolo K, Bailey LC. Identifying and Understanding
Data Quality Issues in a Pediatric Distributed Research Network. Paper Presented at:
American Medical Informatics Association Annual Symposium; November 14-18,
2015; San Francisco, Calif., USA.
11. Bailey LC, Kahn M, Deakyne S, Khare R, Deans K. PEDSnet: from building a high-
quality CDRN to conducting sci-ence. Paper Presented at: American Medical
Informatics Association Annual Symposium; November 12-16, 2016; Chicago, Ill.,
USA.
12. Khare R, Utidjian L, Ruth BJ, et al. A longitudinal analysis of data quality in a large
pediatric data research network. J Am Med Inform Assoc 2017;24(6):1072-9.
13. Klinke T, Urban M, Lück C, Hannig C, Kuhn M, Krämer N. Changes in Candida spp.,
mutans streptococci and lacto-bacilli following treatment of early childhood caries: a 1-
year follow-up. Caries Res 2014;48(1):24-31.
14. Xiao J, Moon Y, Li L, et al. Candida albicans carriage in children with severe early
childhood caries (S-ECC) and maternal relatedness. PLoS One 2016;11(10):e0164242.
15. Filippidi A, Galanakis E, Maraki S, et al. The effect of maternal flora on Candida
colonization in the neonate. Mycoses 2013;57(1):43-8.
16. Gonçalves B, Ferreira C, Alves C, Henriques M, Azeredo J, Silva S. Vulvovaginal
candidiasis: epidemiology, microbio-logy and risk factors. Crit Rev Microbiol
2015;42(6): 905-27.
17. Zisova LG, Chokoeva AA, Amaliev GI, et al. Vulvovaginal candidiasis in pregnant
women and its importance for candida colonization of newborns. Folia Med (Plovdiv)
2016;58(2):108-14.
18. Centers for Disease Control and Prevention. Candida in-fections of the mouth, throat
and esophagus. Available at:
“https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidiasis/thrush/”. Accessed June 14, 2017.
(Archived by WebCite® at: “http: //www.webcitation.org/6rE9ePts3”)
19. U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and
Prevention, National Center for Health Statistics. Dental caries and sealant prevalence
in children and adolescents in the United States, 2011-2012. Hyattsville, Md., USA:
U.S. DHHS, CDC, NCHS; 2015. DHHS publication 2015-1209.
20. American Academy of Pediatrics. Profile of pediatric visits. Tables 9 and 10 (based on
2000-2005 Medical Expendi-ture Panel Survey and 2000-2004 National Ambulatory
Medical Care Survey). Available at: “https://www.aap.org/ en-
us/Documents/practicet_Profile_Pediatric_Visits.pdf. Accessed June 14, 2017.
(Archived by WebCite® at: “http: //www.webcitation.org/6rE9rlzAC”)

Anda mungkin juga menyukai