PROPOSAL
Disusun oleh:
Nurul Khotiah
1910104145
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menyerang salahsatu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung
(saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti
sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Irianto, 2015). ISPA pada balita
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu gizi yang kurang, status imunisasi yang
kepadatan tempat tinggal, polusi akibat asap dapur dan orang tua perokok didalam
Indonesia ISPA menempati peringkat kedua kematian balita (15%) setelah Diare,
sebanyak 922.000 balita (Kemenkes RI, 2015). Berdasarkan data Profil Kesehatan
mencapai 16%. Kategori populasi yang rentan terserang pneumonia yaitu anak usia
kurang dari 2 tahun, usia lebih dari 65 tahun, serta seseorang yang memiliki masalah
RI,2017).
Data pneumonia balita di DIY berasal dari laporan berbagai sarana pelayanan
pneumonia balita ditemukan dan ditangani di DIY tahun 2016 sebesar 23,13 %.
pneumonia di DIY tahun 2016 adalah 23,13%. Angka ini jauh lebih rendah
dibandingkan dengan angka nasional (60%). Untuk tahun 2017 angka penemuan
Salah satu peran tenaga kesehatan (dokter, perawat, dan bidan) sebagai
pencegahan dan pemberian perawatan yang sesuai untuk balita yang menderita
ISPA. Peran tenaga kesehatan ini kemudian berpengaruh terhadap perilaku ibu
dalam melakukan perawatan pada balita ISPA. Hal tersebut didukung oleh
hubungan antara persepsi ibu tentang peran tenaga kesehatan dengan perilaku ibu
Pemberantasan ISPA (P2ISPA) yang dimulai pada tahun 1984, bersamaan dengan
penelitian Soni Hersoni pada tahun 2019, dengan judul pengaruh pemberian air
susu ibu (asi) ekslusif terhadap kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ispa)
pada bayi usia 6-12 bulan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
adalah Cross Sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko
dan variabel terikat atau akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
Penentuan sampel dengan cara acak sederhana (simple random sampling) yaitu
setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel
primer terdiri atas karakteristik responden dan data pemberian ASI eksklusif.
diambil dari cacatan medik yaitu data kejadian ISPA. Analisis penelitian ini
antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat yang mempunyai
skala nominal dengan dua kategori. Didapatkan hasil dengan Ada pengaruh
pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian ISPA pada bayi di RAB RSU
penelitian tentang hubungan pemberian asi ekslusif dengan kejadian infeksi saluran
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu adakah hubungan pemberian asi ekslusif dengan kejadian infeksi saluran
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
infeksi saluran pernafasan akut (ispa) pada bayi usia 6-12 bulan di puskesmas x.
2. Tujuan Khusus
ISPA
b. Untuk mengidentifikasi factor-faktor yang menyebabkan ISPA pada bayi usia
6-12 bulan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bayi
ISPA.
2. Bagi bidan
ISPA.
3. Bagi Puskesmas x
5. Bagi masyarakat
E. Ruang lingkup
Lingkup materi yang diteliti adalah hubungan pemberian asi ekslusif dengan
kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ispa) pada bayi usia 6-12.
2. Ruang lingkup responden
Responden dalam penelitian ini adalah bayi usia 6-12 bulan yang mengalami
ISPA.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2019- Juni 2020. Yang dimulai
F. Keaslian peneliti
1. Berdasarkan penelitian Sono Hersoni pada Tahun 2018, pada judul pengaruh
pemberian air susu ibu (asi) ekslusif terhadap kejadian infeksi saluran
pernafasan akut (ispa) pada bayi usia 6-12 bulan di rab rsu dr. soekardjo kota
yaitu menjelaskan kaitan antar variabel penelitian serta menguji hipotesis yang
adalah Cross Sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko
dan variabel terikat atau akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan
(Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang berumur
6-12 bulan di RSUD dr. Soekarjo 2015 sebanyak 65 bayi. Sampel sebanyak 55
cara acak sederhana (simple random sampling) yaitu setiap populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian Pengumpulan data
primer dilakukan dengan cara wawancara. Data primer terdiri atas karakteristik
umur, pendidikan, dan pekerjaan. Data sekunder diambil dari cacatan medik
RSUD dr. Soekarjo 2015 yaitu data kejadian ISPA. Analisis penelitian ini
antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat yang
mempunyai skala nominal dengan dua kategori. Didapatkan hasil Ada pengaruh
pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian ISPA pada bayi di Wilayah Kerja
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Bayi Usia 7-12 bulan metode yang di
gunakan pada penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan metode
Nurhayati SST Jatimulyo Jati Agung Lampung Selatan Tahun 2018, pada bulan
Februari 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai
bayi umur 7- 24 bulan di wilayah kerja di BPM Nurhayati SST Jatimulyo Jati
ini,peneliti langsung berhadapan dengan responden yang akan diteliti. Dalam hal
ini ibu yang berkunjung ke BPM Hj. Nurhayati Jatimulyo Jati Agung Lampung
adalah cheklist atau daftar yang merupakan daftar yang berisi pertanyaan dan
jawaban yang diinginkan atau memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang
penelitian ini adalah jenis datakategorik, maka uji statistik yang digunakan
adalah Chi Square (Hastono 2007). Pada penelitian ini didapatkan hasil Hasil
sedangkan diantara ibu yang tidak ASI eksklusif ada 24 responden (36,4%) yang
tidak mengalami ISPA. Hasil uji statistik chisquare didapat nilai p value = 0,002
<α = 0,05 berartiada hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian ISPA
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 4,81 yang berarti responden yang
tidak memberikan ASI Eksklusif beresiko 4,81 kali lebih besar untuk mengalami
diketahui bahwa dari 96 responden didapatkan hasil yang ISPA yaitu sebanyak
nilai p value = 0,002 < α = 0,05 .Nilai OR = 4,81 (1,85-12,46) yang berarti
dengan judul hubungan pemberian asi eksklusif dengan kejadian infeksi saluran
pernapasan akut (ispa) pada bayi, Penelitan ini menggunakan metode analitik
Kaligawe Sawah Besar, dan Bedagan di Semarang dengan sampel sebanyak 120
anak yang telah memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data yang
digunakan adalah data primer dari kuesioner yan diisi oleh peneliti saat
0,000 dan hasil uji koefisien kontingensi adalah 0,663. Ada hubungan antara
Bondowoso Pucang Gading, Rumah Susun Kaligawe Sawah Besar, dan Rumah