Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI CEMARAN BAKTERI Escherichia coli PADA IKAN LAYANG

(Decapterus russelli) SEGAR DI BERBAGAI PASAR KOTA PALU

Safriyanto S Maruka1, Gatot Siswohutomo dan Rostiati Dg Rahmatu2


Edimaruka@yahoo.co.id
1 (Dosen Politeknik Palu)
2 (Dosen Program Studi Magister Ilmu Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako)

Abstract
Production of fresh fish that is high enough requires good handling technology for fish
susceptible to the decay process. Handling fresh fish is still unfavorable in terms of security,
including the process of handling the fish after rigor mortis, especially when viewed from the
aspect of sanitation and hygiene. Consequently fish up into the hands of the seller before the
consumers, had been contaminated by chemical contaminants, physical, and microbiological. The
study aims to identify Escherichia coli bacterial contamination on fish float (Decapterus russelli)
in various markets Palu. Research using descriptive analysis with Total Plate Count testing and
identification of the bacterium Escherichia coli. The result of the identification of Escherichia coli
bacteria in three markets in the city of Palu showed that all positive fish are Escherichia coli,
where the Presidential Market with the number 210 APM / g, Market Masomba the amount of 3.0
APM / g, and 27 APM / g and Markets parents of 35 APM / g. Based on the results of testing of
Escherichia coli showed that fish float in three different markets in the city of Palu have exceeded
the maximum contaminant ISO 7388-2009 bacterium Escherichia coli on fresh fish that is <3 / g.
Keywords: Escherichia coli, Fish Market, Kota Palu

Potensi perikanan laut Indonesia yang cemaran kimia, fisik, maupun mikrobiologi.
terdiri dari potensi perikanan pelagis dan Diantara ketiga cemaran ini yang paling
perikanan demersal tersebar pada hampir mengkhawatirkan adalah cemaran
semua bagian perairan laut Indonesia. Ikan mikrobiologi. Cemaran mikrobiologi dapat
layang (Decapterus russelli) adalah salah menyebabkan berbagai potensi penyakit,
satu jenis ikan yang cukup banyak ditangkap. banyak faktor yang bisa menjadi
Disamping memiliki nilai ekonomis penting penyebabnya seperti peralatan, kondisi
juga banyak disukai oleh masyarakat. Jenis penyimpanan, penanganan, kemasan, dan
ikan ini biasanya dipasarkan dalam bentuk bahan lain (kontaminasi silang). Berbagai
segar dan olahan (Prihartini, 2006). Potensi mikroflora banyak terdapat pada ikan seperti
ikan layang di perairan Sulawesi Tengah bakteri, kapang, dan khamir (Adji, 2008).
cukup besar, pada Tahun 2014 tercatat Menurut Oscar dkk, (2009), beberapa
produksi ikan layang di Propinsi Sulawesi bakteri seperti Salmonella sp., Shigella,
Tengah sebesar 25.480,9 ton/tahun (Dinas Escherichia coli, Enterococci, dan
Kelautan dan Perikanan, 2014). Clostridium sering mengkontaminasi ikan
Produksi ikan yang cukup tinggi segar. Umumnya makanan-makanan yang
membutuhkan teknologi penanganan yang menjadi sumber infeksi dan keracunan oleh
baik karena ikan mudah mengalami proses bakteri adalah makanan berasam rendah
pembusukan. Penanganan ikan segar saat ini seperti daging, telur, ikan dan produk
masih kurang baik dari segi keamanannya olahannya. Escherichia coli adalah salah satu
termasuk terhadap proses penanganan ikan bakteri yang mudah menyebar dengan cara
setelah rigor mortis. Akibatnya ikan yang mencemari air dan mengkontaminasi bahan-
sampai ke tangan penjual sebelum ke bahan yang bersentuhan langsung. Dalam
konsumen sudah banyak tercemar oleh suatu proses pengolahan biasanya

84
85 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 84-89 ISSN 2302-2027

Escherichia coli ini mengkontaminasi alat- Tujuan dan Manfaat


alat yang digunakan dalam penanganan ikan Penelitian bertujuan untuk
segar. Kontaminasi bakteri ini pada makanan mengidentifikasi dan membandingkan
atau alat-alat penanganan merupakan suatu cemaran bakteri Escherichia coli pada ikan
indikasi bahwa praktek sanitasi penanganan layang (Decapterus russelli) di berbagai
kurang baik. pasar Kota Palu.
Escherichia coli dapat menyebabkan Manfaat penelitian diharapkan dapat
diare pada manusia disebut Entero Patogenik memberikan informasi ilmiah yang
Escherichia coli (EEG). Infeksi dari EEG digunakan sebagai bahan acuan dalam
dapat menyebabkan penyakit seperti kolera perbaikan penanganan ikan pada berbagai
dan disentri pada anak-anak dan orang pasar di Kota Palu.
dewasa (Nuraeni dkk, 2000). Akhir-akhir ini
kasus yang disebabkan oleh bakteri METODE
Escherichia coli sering menjadi pembicaraan
yang kerap terjadi. Berbagai negara di Penelitian dilaksanakan di
belahan dunia saat ini sudah mulai Laboratorium Stasiun Karantina dan
memperhatikan akibat yang disebabkan oleh Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Kelas I
bakteri ini termasuk bahan pangan yang Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu
berasal dari produk perikanan baik segar penelitian pada bulan Februari sampai Maret
maupun olahan. Penyebab terjadinya kasus 2016. Bahan yang digunakan yaitu ikan
yang diakibatkan oleh bakteri Escherichia Layang (Decapterus ruselli) yang dibeli dari
coli adalah karena kurangnya pengetahuan 3 pasar yang ada di Kota Palu, yaitu Pasar
dan penanganan yang tepat terhadap bahan Masomba, Pasar Inpres dan Pasar Tua.
pangan. Oscar dkk (2009), menyebutkan hal- Alat yang digunakan dalam penelitian
hal yang umumnya menjadi penyebab ini adalah mikroskop, autoclave, timbangan
timbulnya masalah ini adalah terjadinya analitik, hot plate, incubator, oven, tabung
kontaminasi bahan segar baik secara reaksi, tabung Durham, thermometer, cawan
langsung maupun tidak langsung atau petri, kaca obyek, pipet, dispo, Ose bulat,
kontaminasi silang dari bahan pangan yang Ose lurus, Bunsen, gelas piala, gelas ukur,
telah terkontaminasi. labu Erlenmeyer, plastik sampel, botol
Informasi dan uraian di atas semakin sampel, kamera digital, alat tulis menulis dan
jelas mempertegas bahwa dampak yang tabel Angka Paling Mungkin (APM).
menyebabkan Escherichia coli pada ikan Media-media yang digunakan untuk
cukup tinggi, maka dipandang perlu analisis adalah medium Nutrient Broth (NB),
melakukan identifikasi bakteri Escherichia Tryptone Soya Agar (TSA), Laurye Triptose
coli di beberapa pasar dan tempat penjualan Broth (LTB), Trypton Broth (TB), EC
ikan di Kota Palu. Untuk mengetahui Broth, Eosin Methylen Blue (EMB) Agar,
keberadaan cemaran bakteri Escherichia coli Methyl Red ± Voges Proskuer (MR-VP
pada ikan layang, maka dalam penelitian ini Broth), Simmons Citrate Agar (SCA), Plate
dilakukan Identifikasi Bakteri Escherichia Count Agar (PCA), Butter filed Phosphate
coli terhadap sampel ikan layang (Decapterus (BFP), larutan .- naptol, larutan kovacks
russelli) yang diperoleh dari berbagai pasar 40%, methyl red, alkohol 70%, larutan kristal
di Kota Palu, yaitu Pasar Masomba, Pasar violet, larutan iodin, etanol 95%, larutan
Inpres dan Pasar Tua. safranin, dan akuades steril.
Safriyanto S Maruka, dkk. Identifikasi Cemaran Bakteri Escherichia Coli Pada Ikan Layang ««««««««««86

HASIL DAN PEMBAHASAN pasar inpres terdapat bakteri Escherichia coli.


Diduga pada pengambilan sampel hari
Identifikasi Escherichia coli di Pasar pertama ikan tercemar bakteri Escherichia
Inpres coli karena penanganan yang dilakukan oleh
Berdasarkan hasil identifikasi bakteri pedagang tersebut kurang higienis, dapat kita
Escherichia coli pada ikan Layang di pasar lihat pada Gambar 4. tempat dan peralatan
Inpres menunjukkan bahwa pada yang digunakan saat menjual ikan sangat
pengambilan sampel ke 1 positif terdapat kotor serta air yang digunakan untuk
Escherichia coli dengan jumlah 210 APM/g. menyiram ikan tersebut juga terlihat kotor
Hal ini menunjukkan bahwa ikan layang dan sudah tidak dingin, es dalam termos yang
tersebut telah melewati batas maksimum digunakan pedagang untuk menyimpan ikan
cemaran mikroba pada ikan segar yaitu <3/g. terlihat sudah mencair dan sudah tidak
Tetapi pada pengambilan sampel kedua dan dingin. Hal ini sangat rentang sekali
ketiga mendapatkan hasil yang negatif. Hal terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli.
ini menunjukkan bahwa tidak semua ikan di

Gambar 1. Wadah Penyimpanan Ikan Layang Yang Dijual Di Pasar Inpres

Menurut Faridz dkk, (2007) jumlah 27 APM/g. Hal ini menunjukkan


kontaminasi bakteri pada makanan atau pada bahwa ikan layang tersebut telah melewati
alat-alat pengolahan merupakan suatu batas maksimum cemaran mikroba pada ikan
indikasi bahwa praktek sanitasi pada segar yaitu <3/g menurut SNI 7388-2009.
penanganan yang kurang baik. Tetapi pada pengambilan ketiga menunjukan
hasil yang negatif. Hal ini dikarenakan pada
Identifikasi Escherichia coli di Pasar pengambilan pertama dan kedua penulis
Masomba mengambil sampel yang berada didalam
Berdasarkan hasil identifikasi bakteri pasar ikan sedangkan pengambilan ketiga
Escherichia coli pada ikan Layang di Pasar penulis mengambil diluar pasar atau
Masomba menunjukkan bahwa pada disekitaran Pasar Masomba. Pada
pengambilan sampel pertama yaitu positif pengambilan ketiga diduga kondisi tempat
terdapat bakteri Escherichia coli dengan penjualan lebih higienis, tempat
jumlah 3,0 APM/g, dan kedua juga positif penyimpanan ikan dalam box berisi es yang
terdapat bakteri Escherichia coli dengan masih utuh dan bersih. Sedangkan pada
87 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 84-89 ISSN 2302-2027

pengambilan pertama dan kedua diduga pengolahan atau sesudah pengolahan.


bahwa penyebab adanya bakteri Escherichia Kebiasaan pribadi para pekerja dan
coli akibat penggunaan es batu yang tidak konsumen dalam mengolah bahan pangan
higienis. Dapat dilihat pada Gambar 5, dapat merupakan sumber penting dari
dimana proses penyimpanan es balok yang pencemaran mikroba. Lebih lanjut
digunakan untuk mendinginkan ikan didalam Murniayati dan Sunarman (2000),
pasar sangat tidak higienis dan cara berpendapat bahwa untuk mempertahankan
menghancurkan es balok tersebut mutu ikan segar yang dikonsumsi harus
menggunakan skop yang telah berkarat dan mendapatkan penanganan secara benar, ikan
kontaminasi terjadi diakibatkan oleh pekerja harus diperhatikan sebagaimana bahan
yang kurang baik karena menggunakan makanan yang lain. Kebersihan harus selalu
sepatu boot yang tidak steril pada saat dijaga sepanjang rantai distribusi, mengingat
menghancurkan es balok. Dapat dilihat juga bahwa ikan adalah bahan makanan yang
kondisi pasar yang kotor dan becek membuat lebih cepat membusuk dari pada yang lain.
pasar ini menjadi tidak higienis. Selain ikan itu sendiri, alat-alat yang
Menurut Faridz, dkk (2007) digunakan dalam penanganan harus
menyatakan bahwa bahan pangan (Ikan diperhatikan kebersihanya serta penggunaan
layang) dapat tercemar oleh mikroba sebelum es.

Wadah penyimpanan es Proses penghancuran es


balok balok

Wadah penyimpanan es Keadaan pasar yang


setelah dihancurkan kotor
Gambar 2. Kondisi Umum dan Wadah Penyimpanan Es Pasar Masomba
Safriyanto S Maruka, dkk. Identifikasi Cemaran Bakteri Escherichia Coli Pada Ikan Layang ««««««««««88

Identifikasi Escherichia coli Escherichia Hal ini menunjukkan bahwa ikan layang
coli di Pasar Tua telah melewati batas maksimum cemaran
mikroba pada ikan segar yaitu <3/g menurut
Berdasarkan hasil identifikasi bakteri SNI. Hal ini disebabkan pada pengambilan
Escherichia coli pada ikan Layang di pasar kedua, dimana ikan diletakan diatas ember
Tua menunjukkan bahwa pada pengambilan dan papan kayu bahkan di atas lantai yang
sampel pertama dan ketiga mendapatkan terbuka tanpa diberi es seperti pada Gambar
hasil yang negatif. Tetapi pada pengambilan 6. Hal ini mengakibatkan kontaminasi tempat
sampel kedua yaitu positif terdapat dan cepat busuk serta kelihatan kotor.
Escherichia coli dengan jumlah 35 APM/g.

Gambar 3. Kondisi Umum Pasar Tua

Menurut Murniyati dan Sunarman KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


(2000), daging ikan yang baru saja mati
boleh dikatakan steril, tetapi sebagian besar Kesimpulan
bakteri bersarang di permukaan tubuh, insang Berdasarkan hasil pengujian bakteri
dan di dalam perutnya. Bakteri itu secara Escherichia coli menunjukkan bahwa ikan
bertahap memasuki daging ikan sehingga layang segar di tiga Pasar berbeda di Kota
penguraian oleh bakteri mulai berlangsung Palu telah melewati batas maksimum
setelah rigor mortis yaitu setelah daging ikan cemaran bakteri Escherichia coli pada ikan
mengendur dan celah-celah seratnya terisi segar yaitu <3/g menurut SNI 7388-2009.
cairan. Menurut Sudarman dan Elvina (2011)
ikan mempunyai kandungan air 80% dan Rekomendasi
kadar pH mendekati netral. Kondisi ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
sangat mendukung pertumbuhan mengenai pengujian Escherichia coli
mikroorganisme pembusuk. Oleh karena itu terhadap penggunaan es sebagai bahan
ikan merupakan komoditas yang mudah pengawet serta air yang digunakan pada
membusuk. Sedangan pada pengambilan proses pencucian ikan. Pengawasan terhadap
pertama dan ke tiga kondisi penanganan ikan segar di pasar perlu dilakukan bagi
masih lebih baik. instansi terkait.
89 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 84-89 ISSN 2302-2027

UCAPAN TERIMA KASIH Universitas Diponegoro Vol X,


Semarang. 106 hal.
Ucapan terimakasih dan rasa hormat Sudarman dan Elvina 2011. Petunjuk
yang setinggi - tingginya kepada Stasiun Memilih Produk Ikan dan Daging.
Karantina dan Pengendalian Mutu Hasil Penebar Swadaya. Jakarta.
Perikanan yang memberi fasilitas
laboratorium guna pengujian bakteri
Escherichia coli dan memberi masukan
kepada penulis dalam menyelesaikan artikel
ini.

DAFTAR PUSTAKA
Adji, K. 2008. Evaluasi Kontaminasi Bakteri
Patogen Pada Ikan Segar di Perairan
Teluk Semarang.Tesis. Manajemen
Sumberdaya Pantai. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Dinas Kelautan dan Perikanan 2014. Laporan
Statistik Perikanan Tangkap Provinsi
Sulawesi Tengah, Palu.
Faridz, R., Hafiluddin, Mega Ansahari. 2007.
Analisis Jumlah Bakteri dan
Keberadaan Escherichia coli Pada
Pengolahan Ikan Teri Nasi di PT.
Kelola Mina Laut Unit. Sumenap.
Jurnal Embryo Vol 4 No 2. Teknologi
Industri Pertanian Fakultas Pertanian
Unijoyo.
Murniyati, A. S. dan Sunarman. 2000.
Pendinginan, Pembekuan dan
Pengawetan Ikan. Kanisus. Yogyakarta.
Nuraeni, K, Y. Wibisono dan Idrial. 2000.
Mikrobilogi Pangan dan Pengolahan.
Politeknik Pertanian Negeri Jember,
Jember.
Oscar G, G Duarte, J Bai & N Elizabeth.
2009. Detection of Escherichia coli,
Salmonella sp., Shigella sp., Yersinia
enterolitica, Vibrio chlerae, and
Camphylobacter sp . Enteropathogens
by 3 reaction multiplex polymerase
chain Diagnostic Microbial. Infectious
Dis . 63: 1-9.
Prihartini, A. 2006. Analisis Tampilan
Biologis Ikan Layang (Decapterus Spp)
Hasil Tangkapan Purse Seine Yang
Didaratkan Di PPN Pekalongan. Jurnal.

Anda mungkin juga menyukai