Anda di halaman 1dari 15

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli dan Salmonella sp. PADA IKAN


MAKAREL BEKU DI BALAI KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN
MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SURABAYA II

ARTIKEL ILMIAH PRAKTEK KERJA LAPANG


PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

Oleh:
EDEIT TYA LISTIANTO
SURABAYA – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI…. EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli dan Salmonella sp. PADA IKAN


MAKAREL BEKU DI BALAI KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN
MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SURABAYA II

ARTIKEL ILMIAH PRAKTEK KERJA LAPANG


PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

Oleh :
EDEIT TYA LISTIANTO
SURABAYA – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli dan Salmonella sp. PADA IKAN


MAKAREL BEKU DI BALAI KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN
MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SURABAYA II

Artikel Ilmiah Praktek Kerja Lapang sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi S-1
Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga

Oleh :
EDEIT TYA LISTIANTO
NIM. 141611233025

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
Teknologi Hasil Perikanan

Dr. Rr. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si. Dwi Yuli Pujiastuti, S.Pi., M.P.
NIP. 19690621 199703 2 001 NIP. 19920723 201803 2 001

Surabaya, 24 Juni 2019

Fakultas Perikanan dan Kelautan


Universitas Airlangga

Dekan

Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., M.P.


NIP. 19620116 199203 2 001

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli dan Salmonella sp. PADA IKAN


MAKAREL BEKU DI BALAI KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN
MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SURABAYA II
Edeit Tya Listianto dan Dwi Yuli Pujiastuti. 2019. 13 hal

ABSTRAK
Ikan makarel (Scomber japonicus) adalah salah satu bahan pangan dari
produk perikanan yang memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh
manusia. Kandungan nutrisi yang dimiliki ikan makarel sangat baik bagi manusia,
tetapi juga menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme patogen
diantaranya bakteri Escherichia coli (E.coli) dan Salmonella sp. yang dapat
menyebabkan penyakit perut (diare). Sehingga perlu pengawasan dan pencegahan
dari pemerintah guna menjamin bahan pangan yang sehat dan layak dikonsumsi
melalui proses pengujian bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. Tujuan
Prektek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui metode identifikasi
bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada ikan makarel beku. Praktek
Kerja Lapang dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2018 – 31 Januari 2019 di
Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Surabaya II. Metode kerja yang digunakan pada Praktek Kerja Lapang ini adalah
metode deskriptif. Proses identifikasi bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp.
pada ikan makarel menggunakan metode yang mengacu pada SNI 2332.1:2015
dan 2332.2-2006. Tahapan pengujian bakteri E.coli meliputi persiapan alat dan
bahan, uji pendugaan coliform, uji pendugaan E.coli, uji penegasan, dan uji
biokimia. Sedangkan tahapan pengujian bakteri Salmonella sp. meliputi pra-
pengkayaan, pengkayaan, isolasi, dan uji biokimia. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa semua sampel uji ikan makrel negatif E.coli dan Salmonella. Hasil tersebut
bahwa ikan makarel dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi karena tidak terdapat
cemaran bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp.

Kata Kunci : Ikan makarel beku, Escherichia coli, dan Salmonella sp.

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IDENTIFICATION of Escherichia coli and Salmonella sp. IN FROZEN


MACKAREL FISH AT BALAI KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN
MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SURABAYA II
Edeit Tya Listianto and Dwi Yuli Pujiastuti. 2019. 13 page

ABSTRACT
Mackarel (Scomber japonicus) is one of the food ingredients from fischery
products that have the nutrients needed by humas. The nutritional content of
mackerel is very good for humans, but also a good medium for the growth of
pathogenic microorganisms including Escherichia coli and Salmonella sp. which
can cause abdominal pain. So it needs supervision and prevention from the
government in order to ensure healthy and suitable foods is consumed throught
the testing process of Escherichia coli and Salmonella sp. The purpose of Field
Work Practice (PKL) is to determine the method of identification of Escherichia
coli and Salmonella sp bacteria in frozen mackarel fish. The Field Work Practice
is held on 17 December 2018 – 31 January 2019 at Balai Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Surabaya II. The working
method used in this Field Work Practice is a descriptive method. The process of
identifying bacteria Escherichia coli and Salmonella sp. on mackarel using a
method that refers to SNI 2332.1:2015 and 2332.2-2006. Stages of E.coli testing
include preparation of tools and materials, coliform estimation test, E.coli
estimation test, affirmation test, and biochemical test. While that stages of testing
Salmonella sp. bacteria includes pre encrichment, encrichment, isolation, and
biochemical test. The test results showed that all test samples of mackarel were
negative E.coli and Salmonella. The result is that mackarel can be said to be safe
for consumption because there is no contamination of bacteria Escherichia coli
and Salmonella sp.

Keywords : Frozen mackarel fish, Escherichia coli, and Salmonella sp.

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan makarel (Scomber japonicus) adalah salah satu bahan pangan dari
produk perikanan yang memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh
manusia. Kandungan nutrisi yang dimiliki ikan makarel sangat baik bagi manusia,
tetapi juga menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme patogen
(Jin et al., 2008). Kontaminasi mikroba pada ikan menjadi masalah yang telah
diketahui secara luas, dan memiliki dampak secara ekonomi pada industri
perikanan.
Potensi terjadinya kontaminasi mikroorganisme pada ikan makarel
membuat adanya rekomendasi untuk terlebih dahulu memberi perlakuan berupa
proses pembekuan. Proses pembekuan tersebut dapat memperpanjang umur
simpan tetapi tidak dapat membunuh bakteri. Bakteri yang bersifat patogen dapat
menyebabkan foodborne ilness. Terdapat beberapa spesies bakteri yang bersifat
patogen diantaranya Escherichia coli dan Salmonella sp. (Khairyah, 2011).
Bakteri Escherichia coli (E.coli) adalah mikroba Gram negatif yang secara
alami berada pada saluran pencernaan, feses hewan, dan manusia (de Verdier et
al., 2012). Bakteri E.coli merupakan bakteri kontaminan yang dapat menyebabkan
kasus diare berat pada semua kelompok usia melalui endotoksin yang dihasilkan-
nya. Sedangkan bakteri Salmonella sp. merupakan bakteri penyebab
Salmonellosis yang menyerang hewan dan manusia (Hasutji dkk., 2009).
Salmonellosis merupakan salah satu penyakit yang dapat dipindahkan melalui
makanan, terutama makanan yang mengalami kesalahan dalam penanganan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan Praktek Kerja
Lapang di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan Surabaya II untuk mengetahui dan memahami metode identifikasi
bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada ikan makarel beku.

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUJUAN
Tujuan dari Praktek kerja lapang ini adalah mengetahui metode
identifikasi bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada ikan makarel beku di
Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Surabaya II.

PELAKSANAAN
Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada tanggal 17
Desember 2018 – 31 Januari 2019 di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan Surabaya II, Jawa Timur, Jl. Sawunggaling 177-
183, Dusun Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa
Timur.
Metode kerja yang digunakan pada Praktek Kerja Lapang ini adalah
metode deskriptif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.
Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara,
dan studi pustaka.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan Uji di Laboratorium Mikrobiologi
Sampel yang diuji bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. adalah ikan
makarel beku. Proses identifikasi bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada
ikan makarel beku menggunakan metode yang mengacu pada SNI 2332.1:2015
dan 2332.2-2006. Proses identifikasi bakteri Escherichia coli (E.coli) meliputi
tahap uji pendugaan coliform, uji pendugaan E.coli, uji penegasan dan uji
biokimia. Sedangkan proses identifikasi bakteri Salmonella sp. meliputi tahap uji
pra – pengkayaan, pengkayaan, isolasi, dan uji biokimia.
Alat yang digunakan untuk proses pengujian bakteri E.coli dan Salmonella
sp. terdiri dari wadah plastik steril, nampan, pisau, stomacher, autoclave,
inkubator, oven, cawan petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi, bunsen, jarum
ose/loop, mikropipet, laminary air flow, timbangan digital, erlenmeyer, hot plate,
dan magnetic stirrer.

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Bahan yang digunakan untuk proses pengujian bakteri Escherichia coli


terdiri dari Butterfield’s Phosphate Buffered (BFP), Lauryl Sulfate Broth (LSB),
EC. Broth, Levine’s Eosin Methylene Blue (L-EMB) Agar, Plate Count Agar
(PCA), Tryptone Broth (TB), Methyl Red dan Voges Proskauer (MR-VP), dan
Simmon’s Citrat Agar. Sedangkan bahan untuk pengujian bakteri Salmonella sp.
terdiri dari Lactose Broth (LB), Rappaport Vassiliadis (RV), Tetrathionate Broth
(TTB), Xylose Lysine Desoxycholate (XLD) Agar, Triple Sugar Iron (TSI) Agar,
Lysine Iron Agar (LIA), Simmon’s Citrat, Methyl Red dan Voges Proskauer (MR-
VP), Tryptone Broth (TB), Urea, Laktosa, Sukrosa, dan Dulcitol.

Preparasi Sampel
Sampel yang akan diuji dilakukan pemotongan dan ditimbang sebanyak 25
gr. Sampel uji bakteri Escherichia coli dimasukkan kedalam kantong plastik dan
diberi larutan bahan Butterfield’s Phosphate Buffered (BFP) 225 ml. Sedangkan
sampel uji bakteri Salmonella sp. dimasukkan kedalam kantong plastik dan diberi
larutan bahan Lactose Broth (LB) 225 ml. Homogenkan menggunakan
stomatcher sampai tercampur rata dengan media . Sampel yang telah larut dan
terampur siap untuk dilakukan tahap pengujian.

Proses Identifikasi Bakteri Escherichia coli


Proses identifikasi bakteri Escherichia coli pada ikan makarel beku di
Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Surabaya II menggunakan metode yang mengacu pada SNI 2332.1:2015 meliputi
tahap uji pendugaan coliform, uji pendugaan E.coli, uji penegasan dan uji
biokimia.

Pendugaan Coliform
Pengujian pendugaan Coliform bertujuan sebagai indikator pencemaran
dari suatu bahan ataupun lingkungan (Harmita dan Radji, 2008). Proses uji
pendugaan coliform dilakukan pengenceran hingga 10-3 menggunakan larutan
Butterfield’s Phospate Buffered (BFP) 9 ml. Dari pengenceran tersebut masing-
masing menggunakan 3 seri tabung reaksi yang berisi tabung durham dan media

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lauryl Sulfate Broth (LSB) sebanyak 9 ml. Menurut Wasteson and Hornes
(2009), tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi
jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.
Selanjutnya, diambil 1 ml larutan BFP pada setiap pengenceran kedalam
tabung reaksi yang berisi tabung durham dan media Lauryl Sulfate Broth (LSB)
sebanyak 9 ml. Lakukan pengulangan sebanyak 3 kali setelah itu inkubasi tabung
berisi media LSB pada suhu 35 ˚C selama 48 jam. Pengunaan suhu 35 ˚C tersebut
dikarenakan bakteri E.coli merupakan bakteri mesofilik yang artinya suhu
pertumbuhan berkisar 18 – 45 ˚C dengan suhu optimum 35 – 37 ˚C (Agustina
dkk., 2009). Dan menurut Dwidjoseputro (1998) menyatakan, lama waktu
inkubasi bakteri selama 48 jam karena pada waktu tersebut bakteri dimungkinkan
telah berada pada fase logaritmik atau eksponensial, yang artinya pada fase
tersebut bakteri melakukan pembelahan secara konstan dan jumlah sel meningkat.
Setelah 48 jam, tabung berisi media LSB dikeluarkan dari inkubator dan
dilakukan pengamatan. Tabung berisi media LSB menunjukan hasil positif
apabila keruh dan durham terdapat gelembung gas. Terdapat gas dan kekeruhan
tersebut merupakan hasil fermentasi laktosa yang ada pada media oleh bakteri
coliform (Agustina dkk., 2009).

Pendugaan Escherichia coli (E.coli)


Tahap pendugaan Escherichia coli dilakukan dengan mengambil 1 ose
loop dari tabung yang berisi media LSB positif ke media EC. Broth 9 ml,
kemudian inkubasi pada suhu 42 ˚C selama 48 jam. Penggunaan media EC. Broth
merupakan media selektif untuk coliform dan uji konfirmasi E.coli dari sampel
makanan dan lingkungan (Harmita dan Radji, 2008). Hasil uji pendugaaan E.coli
dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Hasil Uji Pendugaan Escherichia coli

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Media EC. Broth pada tabung menunjukan hasil positif apabila keruh dan
terdapat gelembung gas pada durham. Gas dan kekeruhan disebabkan oleh bakteri
yang memfermentasi laktosa sehingga diduga E.coli (Agustina dkk., 2009).

Penegasan Escherichia coli


Proses uji penegasan E.coli dilakukan dengan inokulasi mengambil 1 ose
media EC. Broth yang positif ke media Levine’s Eosin Methylene Blue (L-EMB)
Agar menggunakan metode gores (streak) untuk mendapatkan koloni tunggal
yang terpisah, setelah itu inkubasi media EMBA pada suhu 35˚C selama 24 jam.
Hasil uji penegasan pada media EMBA dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Hasil Uji Penegasan Escherichia coli

Media EMBA adalah media selektif yang digunakan untuk E.coli. Media
EMBA mengandung pepton, laktosa, sukrosa, pewarna eosin dan metilen biru,
sehingga apabila menunjukan hasil positif maka terdapat koloni inti hitam dengan
green shine metalic. Green shine metalic menandakan bahwa koloni tersebut
dapat memfermentasi laktosa (Arifah, 2010).
Selanjutnya Koloni positif yang diduga E.coli diambil 1 ose dari media
EMBA ke dalam media Plate Count Agar (PCA) miring (slant), kemudian
inkubasi pada suhu 35˚C selama 24 jam. Penggunaan media PCA miring
digunakan untuk mengkultur (pengkayaan) dan penyimpanan sementara bakteri,
sebelum pengujian selanjutnya (Agustina dkk., 2009).

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Uji Biokimia
Tahapan yang terakhir setelah proses pendugaan maupun penegasan adalah
melakukan uji biokimia. Uji biokimia dilakukan untuk mengetahui karakteristik
bakteri dan identifikasi (Sari dan Pratiwi, 2014). Proses pengujian biokimia di
Balai KIPM Surabaya II pada bakteri E.coli terdiri dari Uji Indol, Uji methyl red,
Uji voges proskaeur, dan Uji citrat. Media yang digunakan dalam uji biokimia
terdapat tryptose broth (TB), Methyl Red Voges Proskaeur (MRVP) broth, dan
simmon citrate agar.

Proses Identifikasi Bakteri Salmonella sp.


Proses identifikasi bakteri Salmonella sp. pada ikan makarel beku di Balai
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Surabaya II
menggunakan metode yang mengacu pada SNI 2332.2-2006 meliputi tahap uji pra
pengkayaan, pengkayaan, isolasi, dan uji biokimia.

Pra Pengkayaan
Sampel yang akan diuji dipotong dan ditimbang seberat 25 gram kemudian
sampel tersebut dimasukkan kedalam plastik steril dan ditambahkan larutan
Lactose Broth (LB) sebanyak 225 ml. Media LB yang telah dicampur dengan
daging sampel dihomogenkan mengunakan alat stomacher. Sampel yang sudah
homogen selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35 ˚C.
Tahap pra pengkayaan bertujuan untuk menumbuhkan keseluruhan
bakteri-bakteri yang terdapat pada sampel uji terutama Salmonella. Media LB
dapat memperbaiki sel bakteri yang telah rusak serta menutrisi bakteri Salmonella
(Siahaan, 2010).

Pengkayaan
Tahap pengkayaan dilakukan dengan menginokulasi larutan LB yang telah
diinkubasi ke media Rappaport Vassiliadis (RV) dan Tetrathionate Broth (TTB).
Inokulasi sampel untuk masing-masing media adalah 0,1 ml untuk media RV dan
1 ml pada media TTB. Setelah itu di inkubasi pada suhu 42 ˚C selama 24 jam.

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tahap pengkayaan bertujuan meningkatkan pertumbuhan Salmonella dan


menghambat bakteri jenis enterobacter lain (Siahaan, 2010).

Isolasi Salmonella sp.


Isolasi bakteri Salmonella dilakukan dengan inokulasi dari media
Tetrathionate Broth (TTB) dan Rappaport Vassiliadis (RV) yang telah diinkubasi
menggunakan jarum ose goreskan pada media selektif yaitu Xylose Lysine
Desoxycholate (XLD) Agar. Media yang telah digores diinkubasi selama 24 jam
pada suhu 35 °C. Hasil Isolasi pada media XLD Agar dapat dilihat pada Gambar
3.

Gambar 3. Hasil isolasi pada media XLD Agar

Bakteri Salmonella menghasilkan hidrogen sulfida dari natrium tiosulfat


dan karenanya tampak sebagai koloni merah dengan pusat hitam (Anjung, 2016).
Koloni khas yang tumbuh pada media Xylose Lysine Desoxycholate (XLD) Agar,
kemudian ditanam pada media Triple Sugar Iron (TSI) Agar dan Lysine Iron Agar
(LIA) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35 °C.

Uji Bokimia
Tahap konfirmasi untuk mengidentifikasi bakteri Salmonella yaitu dengan
dilakukan pengujian biokimia. Uji biokimia pada Salmonella meliputi uji indol
(TB), uji methyl red dan uji voges proskauer (MRVP), urea, sukrosa, laktosa,
dulcitol, dan uji citrat. Media yang digunakan diantaranya, Tryptone Broth,
MRVP Broth, simmon citrate agar, Urea, Laktosa, Sukrosa, dan Dulcitol.

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Hasil Identifikasi Bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp.


Hasil pengujian bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada ikan
makarel dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 : Hasil Pengujian bakteri Escherichia coli dan Salmonella pada ikan
makarel
Hasil
No Tanggal Jenis Sampel Escherichia coli Salmonella sp.
(APM/g)
1 19 – 12 – 2018 Makarel beku <3 APM/g Negatif
2 21 - 12 – 2018 Makarel beku <3 APM/g Negatif
3 27 – 12 – 2018 Makarel beku <3 APM/g Negatif
4 03 – 01 – 2019 Makarel beku <3 APM/g Negatif
5 07 - 01 – 2019 Makarel beku <3 APM/g Negatif
6 09 – 01 – 2019 Makarel beku <3 APM/g Negatif
7 11 – 01 – 2019 Makarel beku <3 APM/g Negatif
8 18 – 01 – 2019 Makarel beku <3 APM/g Negatif
9 23 – 01 – 2019 Makarel beku <3 APM/g Negatif

Penentuan hasil pengujian sampel tersebut berdasarkan uji biokimia yang


telah dilakukan. Uji biokimia yang di lakukan untuk mengidentifikasi jenis bakteri
berdasarkan sifat biokimianya (Sari dan Pratiwi, 2014).
Pengujian Escherichia coli dan Salmonella sp. pada ikan makarel beku
memperlihatkan bahwa semua sampel negatif (<3 APM/g). Ikan tersebut dapat
dikatakan aman untuk dikonsumsi karena tidak terdapat cemaran bakteri patogen.
Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan sanitasi dan hygiene pada proses ikan
makarel beku telah diterapkan dengan baik (Khairyah, 2011).
Berdasarkan pengujian keseluruhan terhadap ikan makarel dengan
mengacu pada metode standar yaitu SNI 2332.1:2015 dan 2332.2-2006
dinyatakan bahwa sampel tidak terkontaminasi bakteri Escherichia coli dan
Salmonella sp. Hal ini dikarenakan, sampel uji menunjukkan reaksi negatif pada
uji penegasan Escherichia coli maupun pada uji IMViC/ biokimia yang berbeda
dari intepretasi hasil yang sudah ditetapkan pada SNI baik pengujian bakteri
E.coli dan Salmonella sp. (Anjung, 2016).

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
Identifikasi bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada ikan makarel
beku yang dilakukan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan Surabaya II menggunakan metode yang mengacu pada SNI
2332.1:2015 dan SNI 01-2332.2-2006. Pengujian bakteri E.coli meliputi persiapan
alat dan bahan pereaksi, uji pendugaan coliform, uji pendugaan E.coli, uji
penegasan E.coli dan uji biokimia yang diantaranya uji indol, uji methyl red, uji
voges proskauer, dan uji citrat. Sedangkan pada pengujian bakteri Salmonella sp.
meliputi pra pengkayaan, pengkayaan, isolasi, uji Triple Sugar Iron Agar TSIA,
uji Lysin Iron Agar (LIA), uji gula (laktosa, sukrosa, dulcitol, urea) dan uji
biokimia.

SARAN
Saran yang dapat disampaikan perlu adanya perawatan dan pengawasan
terhadap penggunaan sarana dan prasarana yang bersifat rutin dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E., B. S. Muntalif dan A. Trisnobudi. 2009. Pengaruh Gelombang


Ultrasonik Terhadap Penurunan E.coli. Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan. Institut Teknologi Bandung. Bandung. 2 hal.

Arifah, I. N. 2010. Analisis Mikrobiologi Pada Makanan. Tugas Akhir. Fakultas


Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 64 hal.

Anjung, M. U. K. 2016. Identifikasi Cemaran Salmonella sp. dan Isolasi


Bakteriofage Sebagai Biokontrol dalam Penanganan Pasca Panen Udang
Vannamei (Litopennaus vannamei). Tesis. Fakultas Pertanian Universitas
Lampung. Bandar Lampung. 75 hal.

de Verdier K, Nyman A, Greko C, Bengtsson B. 2012. Antimicrobial resistance


and virulence factors in Escherichia coli from Swedish dairy calves. Acta
Vet Scand 54:2.

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiology. Djambatan. Malang.

Harmita dan Radji M. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3. Penerbit Buku
Kedoteran EGC, Jakarta.

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Hasutji, E. N., Zuhriansya, dan Imam, M. 2009. Deteksi Pencemaran Bakteri


Salmonella sp. Pada Udang Putih (Penaeus merguiensis) Segar di Pasar
Tradisional Kotamadya Surabaya. Fakultas Kedokteran Hewan. Lembaga
Penelitian Universitas Airlangga. Surabaya.

Jin T, Zhang H, Boyd G, Tang J. 2008. Thermal resistance of Salmonella


enteritidis and Escherichia coli K12 in liquid egg determined by thermal
death time disks. J Food Eng 84: 608-614.

Khairyah, U. 2011. Identifikasi Bakteri Pada Produk Perikanan Beku di Balai


Karantina Ikan Kelas I Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah. Jurusan
Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas
Airlangga. Surabaya.

Sari, R. dan Pratiwi, A. 2014. Cemaran Bakteri Eschericia coli dalam Beberapa
Makanan Laut yang Beredar di Pasar Tradisional Kota Pontianak. Kartika
Jurnal Ilmiah Farmasi, 2 (2), 14-19.

Siahaan, R. O. I. 2010. Isolasi Salmonella spp. pada Sayuran Segar di Wilayah


Bogor dan Evaluasi Pengaruh Perlakuan Pencucian dengan Sanitaiser
Komersial. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Bogor. 90 hal.

Wasteson, Y. and Hornes, E. 2009. Phatogenic Escherichia coli Found in Food.


International Journal Of Food Microbiology Reviews, 7, 43-54.

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI BAKTERI Escheri… EDEIT TYA L.

Anda mungkin juga menyukai