Anda di halaman 1dari 5

، ‫ َمنْ َي ْه ِد ِه هَّللا ُ َفالَ مُضِ َّل لَ ُه‬، ‫ُور أَ ْنفُسِ َنا‬ ِ ‫شر‬ ُ ْ‫ُوذ ِب ِه مِن‬ ُ ‫ َو َنع‬، ُ‫إِنَّ ْال

ُ‫إِنَّ ْال َح ْم َد هَّلِل ِ َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َتعِي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِ ُره‬
dengan kita, sehingga tidak sedetikpun diri ini lalai
‫ َوأَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِلَه إِالَّ هَّللا ُ َوأَنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُ ُه أَرْ َسلَ ُه ِب ْال َح ِّق بَشِ يرً ا‬، ‫ِى لَ ُه‬ َ ‫َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬ dari mengingat-Nya.
‫ َنسْ أ َ ُل هَّللا َ َر َّب َنا‬.‫ َو َمنْ َيعْ صِ ِه َما َف َق ْد َغ َوى‬، ‫ َمنْ يُطِ ِع هَّللا َ َو َرسُولَ ُه َف َق ْد َر َش َد‬، ‫ى السَّا َع ِة‬ ِ ‫َو َنذِيرً ا َبي َْن َي َد‬
‫ } َيا َأ ُّي َها‬,ُ‫أَنْ َيجْ َعلَ َنا ِممَّنْ يُطِ ي ُع ُه َويُطِ ي ُع َرسُولَ ُه َو َي َّت ِب ُع ِرضْ َوا َن ُه َو َيجْ َتنِبُ َس َخ َط ُه َفإِ َّن َما َنحْ نُ ِب ِه َولَه‬
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
َ ‫) يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمن يُطِ عْ هَّللا‬۷٠( ‫ِيدا‬ ً ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْوالً َسد‬ َ ‫الَّذ‬
‫ْن مِن‬ َ ‫از َف ْو ًزا َعظِ يمًا } { َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
ِ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوآ ِم ُنوا ِب َرسُولِ ِه ي ُْؤ ِت ُك ْم ِك ْفلَي‬ َ ‫َو َرسُولَ ُه َف َق ْد َف‬ Setiap akhir tahun, biasanya kita selalu dihadapkan
َ ‫ون ِب ِه َو َي ْغفِرْ َل ُك ْم َوهَّللا ُ َغفُو ٌر رَّ حِي ٌم }{ َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا‬ َ ‫ش‬ ُ ‫رَّ حْ َم ِت ِه َو َيجْ َعل لَّ ُك ْم ُنورً ا َت ْم‬
pada persoalan toleransi. Haruskah kita
َ ُ‫ت لِ َغ ٍد َوا َّتقُواهَّللا َ إِنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل‬
‫ون‬ ْ ‫نظرْ َن ْفسٌ مَّا َق َّد َم‬ ُ ‫َو ْل َت‬
mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru
kepada orang-orang Nasrani, sebagai bukti
toleransi kita kepada mereka?
Pertama kali khatib ingin berwasiat kepada diri
khatib pribadi dan segenap kaum Muslimin yang
Sebagian umat Islam ini bimbang. Bahkan ada
hadir agar kita senantiasa meningkatkan rasa
iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Takwa yang menganggapnya remeh. Cuma ucapan saja.
dalam artian yang sebenar-benarnya, yaitu takwa Tak ada kaitan dengan keimanan kita. Maka,
yang menjadi spirit dari segala perkataan yang kita
penting bagi kita untuk mendudukkannya.
ucapkan dan perbuatan yang kita lakukan,
sehingga diri ini terjaga dari setiap perkataan yang Islam memang mengajarkan sikap toleransi. Tapi
menyayat dan perbuatan yang menyinggung bukan toleransi yang menjurus ke arah talbis
orang lain. Begitu juga, takwa yang mendorong
(pencampur adukan) ajaran agama.
kita untuk selalu merasakan kehadiran Allah dekat
Dalam Islam, toleransi bermakna membiarkan umat tidak memaksa umat lain untuk memeluk agama
lain menjalankan ritual agamanya, termasuk Islam.
perayaan agamanya. Toleransi juga bermakna
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Padahal dalam Al-Qur’an, juga dalam hadits
Boleh umat Islam bekerja sama dengan agama lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ditegaskan
hal-hal yang menjadi keyakinan umat Islam,
dalam hal jual beli, muamalah, atau lainnya
bahwa:
dengan orang-orang non-Muslim. 1. Islam adalah agama sempurna dan telah diridhoi
Namun, toleransi bukan lantas memberikan ucapan Allah

selamat atas hari raya dan perayaan keagamaan


‫يت لَ ُك ُم اإْل ِسْ اَل َم دِي ًنا‬ ُ ْ‫ت لَ ُك ْم دِي َن ُك ْم َوأَ ْت َمم‬
ُ ِ‫ َو َرض‬v‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِعْ َم ِتي‬ ُ ‫ا ْل َي ْو َم أَ ْك َم ْل‬
agama lain. Ingatlah, ucapan selamat itu
mengandung doa dan harapan kebaikan untuk Artinya, “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu,dan telah Ku-cukupkan kepadamu
orang yang diberi selamat. Juga menjadi
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
ungkapan kegembiraan dan kesenangan bahkan bagimu… (QS. Al-Maidah [5]: 3).
penghargaan atas apa yang dilakukan atau dicapai
2. Al-Qur’an menolak talbis
oleh orang yang diberi selamat.
َ ‫َواَل َت ْل ِبسُوا ْال َح َّق ِب ْالبَاطِ ِل َو َت ْك ُتمُوا ْال َح َّق َوأَ ْن ُت ْم َتعْ لَم‬
‫ُون‬
Artinya, “Dan janganlah kamu campur adukkan yang
hak dengan yang bathil dan janganlah kamu
sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui”.
(QS.Al-Baqarah [2]: 42) Artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
‫ون َما أَعْ ُب ُد‬
akan senang kepada kamu hingga kamu
َ ‫َواَل أَ ْن ُت ْم َع ِاب ُد‬
mengikuti agama mereka. Katakanlah:
Artinya, “Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
penyembah Tuhan yang aku sembah”. (QS. Al-Kafirun (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu
[109]: 5). mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan
datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
Umat Islam dapat menjadi kafir kembali jika mengikuti pelindung dan penolong bagimu”. (QS.  Al-
langkah-langkah hidup ahli Kitab Baqarah [2]: 120)
3. Umat Islam dapat menjadi kafir kembali jika
mengikuti langkah-langkah hidup ahli Kitab
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
ۗ ‫ار ٰى َح َّت ٰى َت َّت ِب َع ِملَّ َت ُه ْم‬
َ ‫ص‬ َ ‫ك ْال َيهُو ُد َواَل ال َّن‬ َ ‫ض ٰى َع ْن‬َ ْ‫َو َلنْ َتر‬ MUI telah mengeluarkan fatwa melarang umat
‫ت أَهْ َوا َء ُه ْم َبعْ دَ الَّذِي‬ َ ْ‫قُ ْل إِنَّ هُدَ ى هَّللا ِ ه َُو ْالهُدَ ٰى ۗ َو َلئ ِِن ا َّت َبع‬ Islam untuk menghadiri perayaan Natal Bersama.

ٍ ِ‫ك م َِن هَّللا ِ ِمنْ َولِيٍّ َواَل َنص‬


Dalam fatwa yang dikeluarkan Komisi Fatwa MUI
‫ير‬ َ ‫ك م َِن ْالع ِْل ِم ۙ َما َل‬
َ ‫َجا َء‬
pada 7 Maret 1981, MUI di antaranya
menyatakan :

1. Mengikuti upacara Natal bersama bagi umat


Al-Qur’an secara jelas melarang kita ikut serta
Islam hukumnya haram;
merayakan hari raya orang kafir. Allah SWT
2. Agar umat Islam tidak terjerumus pada syubhat berfirman didalam surat al furqon : 72:
dan larangan Allah SWT, dianjurkan untuk tidak ۟ ُّ‫وا ِبٱللَّ ۡغ ِو َمر‬
‫وا ك َِرامࣰا‬ ۟ ُّ‫ور َوإِ َذا َمر‬ َ ‫ِین اَل َی ۡش َه ُد‬
ُّ ‫ون‬
َ ‫ٱلز‬ َ ‫َوٱلَّذ‬
mengikuti kegiatan-kegiatan Natal.
Orang-orang yang tidak memberikan persaksian
Termasuk di dalamnya adalah menggunakan atribut
palsu dan jika mereka bertemu dengan (orang-
agama lain. Tidak boleh. Sebab, itu menyerupai
orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan
mereka. Kata Nabi SAW :
yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan
"‫ش" َّب" َه" ِب" َق" ْ"و" ٍم" َف" ُه" َ"و" ِم" ْن" ُه"م‬
َ "‫َم" ْ"ن" َت‬ menjaga kehormatan dirinya.

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka Makna Az-Zûr itu meliputi semua bentuk
ia bagian dari kaum itu.”
kebatilan. Yang terbesar adalah syirik dan
(HR Abu Dawud dan Ahmad).
mengagungkan sekutu Allah SWT.
‫آن العَظِ ي ِْم َو َن َف َع ِنيْ َوإِ َيا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه‬
ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم ِفيْ القُر‬
َ ‫ار‬
َ ‫َب‬
Oleh karena itu, kaum Muslim juga dilarang ikut
‫الح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ِتاَل َو َت ُه إ َّن ُه ه َُو‬
َ ‫ت َوالذ ِْك ِر‬
ِ ‫م َِن اآل َيا‬
menyemarakkan, meramaikan atau membantu
mempublikasikan hari raya agama lain. َ ‫الغفُ ْو ُر‬.
‫الر ِح ْي ُم‬ َ

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Yang harus kita lakukan saat ini adalah
memegang teguh Islam dan syariahnya. Jangan
sampai terpengaruh dengan propaganda, seruan
bahkan tipudaya dari pihak manapun yang sekilas
terkesan baik, namun sejatinya menggiring kaum
Muslim untuk menjauhi dan menanggalkan ajaran
Islam sedikit demi sedikit.
(‫َواَل ۤ أَ َن ۠ا َع ِابدࣱ مَّا‬ َ ‫ون ۝ َواَل ۤ أَن ُتمۡ َع ٰـ ِب ُد‬
‫ون َم ۤا أَ ۡع ُب ُد ۝‬ َ ‫قُ ۡل َی ٰۤـأ َ ُّی َها ۡٱل َك ٰـفِر‬
vَ ‫ُون ۝ اَل ۤ أَ ۡع ُب ُد َما َت ۡع ُب ُد‬
َ ‫َع َبد ُّتمۡ ۝ َواَل ۤ أَن ُتمۡ َع ٰـ ِب ُد‬
ِ ‫ون َم ۤا أَ ۡع ُب ُد ۝ لَ ُكمۡ دِی ُن ُكمۡ َول َِی د‬
‫ِین‬

Anda mungkin juga menyukai