COVER
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Penyusun :
Ahmad Nurhadi
Aidil Amin Effendy
Penganggaran Perusahaan
i
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Penulis :
Ahmad Nurhadi
Aidil Amin Effendy
ISBN : 978-623-7833-66-6
Editor :
Kasmad
Lili Sularmi
Fauziah Septiani
Desain Sampul:
Putut Said Permana
Tata Letak:
Aden
Penerbit:
Unpam Press
Redaksi:
Jl. Surya Kencana No. 1
R. 212, Gd. A Universitas Pamulang
Pamulang | Tangerang Selatan |
Banten Tlp/Fax: 021. 741 2566 – 7470
9855
Ext: 1073
Email: unpampress@unpam.ac.id
Penganggaran Perusahaan
ii
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
iii
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
iv
Universitas Pamulang Manajemen S-1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas
Nikmat, Rahmat dan Anugerah – NYA sehingga kami bisa menyelesaikan Buku Bahan
Ajar yang berjudul “Penganggaran Perusahaan” dengan tepat waktu. Tujuan dari
penulisan Buku Bahan Ajar ini tidak lain adalah untuk membantu para mahasiswa dan
pembaca di dalam memahami ruang lingkup dan seluk beluk tentang Penganggaran
Perusahaan secara teori dan perhitungan sehingga bisa membuka wawasan dan
mempunyai daya manfaat nyata dalam dunia kerja.
Buku ini juga akan memberikan informasi secara lengkap mengenai pengertian,
arti, manfaat, tujuan, pemecahan masalah dan perhitungan yang bisa dipraktekan dalam
dunia kerja sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun Penggangaran yang
dibutuhkan dalam suatu Perusahaan.
Kami menyadari bahwa penulisan ini bukan merupakan hasil kerja keras saya
sendiri, melainkan adalah buah hasil kerja keras kami bersama team kami. Ada banyak
pihak yang sudah berjasa dalam membantu kami di dalam menyelesaikan buku bahan
ajar ini. Maka dari itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu memberikan wawasan dan bimbingan kepada kami sebelum maupun
ketika menulis Buku Bahan Ajar ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Buku Bahan ajar ini masih dari
sempurna, maka dari itu kami meminta dukungan dan masukan dari pembaca agar
dikemudian hari kami bisa lebih baik lagi dalam menulis Buku Bahan Ajar yang lainnya.
Tim Penyusun
Penganggaran Perusahaan
v
Universitas Pamulang Manajemen S-1
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................... i
PENGANGGARAN PERUSAHAAN ........................................................................................ ii
LEMBAR IDENTITAS ARSIP .................................................................................................. iii
IDENTITAS MATA KULIAH ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ vi
PERTEMUAN KE-1 ................................................................................................................... 13
PENGANTAR PENGANGGARAN PERUSAHAAN ............................................................... 13
A. TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................................................ 13
B. URAIAN MATERI........................................................................................................... 13
1. Pengertian Anggaran................................................................................................ 13
2. Kegunaan Anggaran ................................................................................................. 18
3. Tujuan Penggunaan Anggaran ............................................................................... 19
4. Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penganggaran .............................. 20
5. Syarat Penyusunan Anggaran ................................................................................ 21
6. Jenis-Jenis Anggaran ............................................................................................... 21
7. Keunggulan Dan Kelemahan Penganggaran ....................................................... 22
8. Kaitan Penganggaran Dengan Fungsi Manajemen ............................................. 24
9. Hubungan Penganggaran Dengan Manajemen ................................................... 27
C. SOAL TUGAS/ LATIHAN............................................................................................. 28
D. REFERENSI .................................................................................................................... 28
PERTEMUAN KE-2 ................................................................................................................... 30
ANGGARAN PARSIAL DAN ANGGARAN KOMPREHENSIF ........................................... 30
A. TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................................................ 30
B. URAIAN MATERI........................................................................................................... 30
1. Ruang Lingkup Anggaran ........................................................................................ 30
2. Penganggaran Parsial .............................................................................................. 31
3. Penganggaran Komprehensif ................................................................................. 31
4. Anggaran Penambahan Modal ............................................................................... 37
5. Depresiasi Aktiva ...................................................................................................... 38
6. Bagian - bagian Anggaran Keseluruhan (Komprehensif) ................................... 39
C. SOAL LATIHAN/TUGAS .............................................................................................. 44
D. REFERENSI .................................................................................................................... 45
PERTEMUAN KE- 3 .................................................................................................................. 46
ANGGARAN PENJUALAN ...................................................................................................... 46
Penganggaran Perusahaan
vi
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
vii
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
viii
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
ix
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
x
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
xi
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
xii
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE-1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Anggaran korporasi (Budget) adalah pekerjaan mengelola rencana dan
mengendalikan aktifitas keseharian korporasi dituangkan dalam unit program dan unit
keuangan, bermaksud untuk menggambarkan aktifitas korporasi tersebut dalam
rangka memperoleh gambaran laporan keuangan baik neraca, proyeksi laba-rugi,
dan laporan ekuitas pemeilik serta aliran kas.
1. Pengertian Anggaran
Penganggaran Perusahaan
13
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
14
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
15
Universitas Pamulang Manajemen S-1
dan mengawasi setiap satuan dan bidang- bidang organisasional didalam badan
usaha.
2) perusahaan pos
Penganggaran Perusahaan
16
Universitas Pamulang Manajemen S-1
1) persero sucofindo
1) perusahaan daerah
2) transjakarta
1) perseroan terbatas
2) firma
3) CV
4) Koperasi
Penganggaran Perusahaan
17
DEPARTEMEN / BAGIAN
PERUSAHAAN
Usulan
Anggaran
2. Kegunaan Anggaran
Penganggaran Perusahaan
18
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
19
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Kekuatan asset, modal perusahaan, dan umur ekonomis dari peralatan dan
perabotan yang dimiliki perusahaan juga dapat pengaruh terhadap besar
kecilnya beban yang akan
Penganggaran Perusahaan
20
Universitas Pamulang Manajemen S-1
6. Jenis-Jenis Anggaran
Penganggaran Perusahaan
21
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
22
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a. Output ingin dicapai sesuatu jadwal bisa diestimasikan sebelum jadwal itu
diimplementasikan.
b. Penetapan penganggaran membutuhkan kajian amat rinci dan detil bagi
rencana tindakan yang akan diambil.
c. Anggaran adalah riset bagi pekerjaan mengakibatkan bisa dibuat pedoman
dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari output dihasilkan.
Penganggaran Perusahaan
23
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a. Perencanaan
Penganggaran Perusahaan
24
Universitas Pamulang Manajemen S-1
b. Pengkoordinasian
Penganggaran Perusahaan
25
Universitas Pamulang Manajemen S-1
c. Pengawasan
Penganggaran Perusahaan
26
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
27
Universitas Pamulang Manajemen S-1
1. PLANNING
Mengembangkan tujuan dan
memilih kegiatan-kegiatan
untuk masa yang akan datang
dalam mencapai tujuan.
2. ORGANIZING
5. CONTROLLING Penyelarasan antara
Menjamin terciptanya karyawan dan pekerjaan
kinerja yang efisien. Feedback penentuan wewenang
manajemen.
Memperbaiki
kinerja dan
untuk
perencanaan
uang
4. LEADING DAN
3. STAFFING & HUMAN
INTERPERSONAL
RESOURCH
INFLUENCE
MANAJEMEN
Pengarahan dan pengaruh
hubungan antar manusia Pembuatan iklim kerja yang
baik imbalan yang cukup
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Penganggaran Perusahaan
28
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
29
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE-2
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Ruang Lingkup Anggaran
Penganggaran Perusahaan
30
Universitas Pamulang Manajemen S-1
2. Penganggaran Parsial
3. Penganggaran Komprehensif
Penganggaran Perusahaan
31
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a. Rencana substantif
Rencana substantif adalah sasaran yang dituangkan dalam hal – hal
yang akan diraih oleh suatu korporasi pada skala pendek ataupun skala
panjang, metode digunakan berikut asumsinya. Rencana substantif sebisa -
bisanya dibuat melalui format resmi, agar bisa menjasi patokan sebenarnya
bagi korporasi.
b. Rencana keuangan
Rencana keuangan adalah uraian semua permasalahan telah
diprogramkan ke dalam penganggaran agar mempunyai pandangan
keuangan. Dengan makna berbeda, rencana keuangan adalah upaya agar
semua sasaran, program serta kebijakan korporasi disajikan dalam angka -
angka. Dalam arti yang lebih luas rencana keuangan adalah pencantuman
Penganggaran Perusahaan
32
Universitas Pamulang Manajemen S-1
makin detil seluruh sasaran, program serta metode korporasi bagi jangka
periode tertentu. Oleh karenanya, sesuai skala periodenya, rencana
keuangan terdiri dari beberapa bagian, yakni :
1) Rencana strategis
Rencana strategis adalah rencana korporasi dalam skala periode
yang panjang, yaitu melewati 1 tahun bisa jadi lebih dari 5 atau 10 tahun.
Membuat rencana strategis dilaksanakan berdasarkan bentuk sasaran
yang sudah disepakati ketika korporasi dibentuk. Korporasi dibentuk
bukan saja untuk skala periode 1 atau 2 periode saja. Sebab inilah,
korporasi penting membuat rencana komprehensif akan program -
program yang nantinya dilaksanakan untuk skala panjang. Perencanaan
strategis adalah rangkaian menyeluruh dari perencanaan yang diatur
terhadap aktifitas – aktifitas secara berkala. Seringkali korporasi yang
belum mengatur rencana strategis nantinya mendapatkan hambatan
ketika membuat penganggaran tahunan.
2) Rencana taktis
Rencana taktis adalah patokan aktifitas - aktifitas tahunan
korporasi. Rencana taktis dipisahkan, terdiri dari :
a) Penganggaran Operasional
Penganggaran operasional adalah program menyeluruh atas
aktifitas – aktifitas korporasi dalam meraih sasarannya. Biasanya
sasaran korporasi merupakan memperoleh laba. Anggaran tersebut
dapat dibedakan ke dalam dua bagian yaitu :
Penganggaran Perusahaan
33
Universitas Pamulang Manajemen S-1
c) Anggaran Produksi
Penganggaran produksi dibuat setelah mengamati semua
aktifitas produksi, yang dibutuhkan agar mendukung penganggaram
penjualan yang telah dibuat. Penganggaran produksi meliputi berbagai
sub-anggaran yaitu :
(1) Rencana produksi
Penganggaran Perusahaan
34
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
35
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
36
Universitas Pamulang Manajemen S-1
(e) Pinjaman-pinjaman.
Penganggaran Perusahaan
37
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
38
Universitas Pamulang Manajemen S-1
3) Strategi-strategi korporasi
2) Anggaran Tahunan:
a) Anggaran operasional.
Penganggaran Perusahaan
39
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
40
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
41
Universitas Pamulang Manajemen S-1
i. Anggaran kas.
Penganggaran Perusahaan
42
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
43
Universitas Pamulang Manajemen S-1
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa perbedaan antara Anggaran Parsial dengan Anggaran Komprehensif ?
Jelaskan !
2. Dalam Anggaran Komprehensif ada 2 rencana yang harus dilakukan yaitu
Rencana Substantif dan Rencana Keuangan. Jelaskan untuk kedua hal ini !
3. Apa isi dari sub Anggaran dalam Penganggaran Produksi ? Sebutkan dan
Jelaskan !
4. Apa yang anda ketahui tentang Anggaran Proyeksi Laba yang merupakan bagian
dari Anggaran Komprehensif ?
5. Menurut anda apakah semua perusahaan wajib menggunakan Anggaran Parsial,
Anggaran Komprehensif atau gabungan dari keduanya atau boleh salah satu
saja ? Jelaskan !
Penganggaran Perusahaan
44
Universitas Pamulang Manajemen S-1
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
45
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE- 3
ANGGARAN PENJUALAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian anggaran penjualan
2. Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat penyusunan anggaran penjualan
3. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan dan kegunaan penyusunan anggaran
penjualan
4. Mahasiswa dapat menyebutkan factor – factor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran penjualan
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Anggaran Penjualan
a. Gambaran Umum
b. Gambaran Khusus
Penganggaran Perusahaan
46
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
47
Universitas Pamulang Manajemen S-1
3) Pedoman penjualan.
1) Besaran market
a) Bercorak lokal
b) Bercorak regional
c) Bercorak nasional
2) Kondisi kompetitor
Penganggaran Perusahaan
48
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERAGAAN SOAL
Produk yang dibuat adalah mainan – mainan yang bersifat islami berupa
Ular Tangga Shalat Rp. 80.000, Ludo Islami Rp. 40.000, dan Baituul Maal
Rp.130.000. Harga tersebut belum termasuk PPN 10%
b. Penjualan
Riwayat penjualan periode 2007 s.d 2015 yang berhasil diperoleh tim
anggaran dan akan dijadikan sebagai data Anggaran Penjualan adalah
sebagai berikut :
Tahun Penjualan Satuan
2007 100 unit
2008 200 unit
2009 600 unit
2010 800 unit
2011 250 unit
2012 150 unit
2013 250 unit
2014 700 unit
2015 900 unit
Penganggaran Perusahaan
49
Universitas Pamulang Manajemen S-1
c. Sistem Penjualan
Penganggaran Perusahaan
50
Universitas Pamulang Manajemen S-1
1) Hitunglah penjualan Azka Toys selama tahun 2007 sampai dengan tahun
2015
3) Buatlah Hasil perhitungan penjualan per bulan untuk untuk tahun 2015
saja.
JAWAB :
a. Untuk mengetahui besarnya penjualan yang dinyatakan dalam rupiah tiap
tahun, kita hitung dulu penjualan untuk masing – masing produk :
Penganggaran Perusahaan
51
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
52
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penjualan Azka Toys selama tahun 2007 sampai dengan 2015 adalah :
Penganggaran Perusahaan
53
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Ludo Islami
Tahun Penjualan Pamulang Ciputat Bintaro Ludo Islami
Baituul Maal
Tahun Penjualan Pamulang Ciputat Bintaro Baituul Maal
Penganggaran Perusahaan
54
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
55
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Setelah itu kita hitung penjualan per bulan berdasarkan tabel diatas
Penjualan selama tahun 2015 adalah Rp. 70.200.000
Bulan Penjualan (%) Jumlah (Rp)
Januari 5 3.510.000
Pebruari 5 3.510.000
Maret 6 4.212.000
April 8 5.616.000
Mei 8 5.616.000
Juni 8 5.616.000
Juli 11 7.722.000
Agustus 11 7.722.000
September 11 7.722.000
Oktober 9 6.318.000
Nopember 9 6.318.000
Desember 9 6.318.000
Jumlah 100 70.200.000
Penganggaran Perusahaan
56
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Hasil penjualan yang diterima selama tahun 2015 saja, adalah sebagai berikut
Bulan Jumlah
Januari 1.755,00
Pebruari 2.808,00
Maret 3.861,00
April 4.773,60
Mei 5.335,20
Juni 5,616,00
Juli 6.669,00
Agustus 7.300,20
September 7.721,40
Oktober 7.019,40
Nopember 6.598,80
Desember 6.318,00
Penganggaran Perusahaan
57
Universitas Pamulang Manajemen S-1
4. Jika suatu perusahaan menghadapi situasi yang sulit untuk memproduksi suatu
barang atau jasa, menurut saudara apakan perusahaan masih perlu untuk
menyusun anggaran penjualan. Jelaskan jawaban saudara.
5. Menurut saudara, mengapa anggaran penjualan itu disusun berdasarkan
estimasi atau ramalan.
6. Jelaskan karakteristik anggaran penjualan menurut pengetahuan saudara.
7. Pada perusahaan AZKA TOYS diperoleh data – data sebagai berikut :
Produk yang dibuat adalah mainan – mainan yang bersifat islami berupa
Ular Tangga Shalat Rp. 80.000, Ludo Islami Rp. 40.000, dan Baituul Maal
Rp.130.000. Harga tersebut belum termasuk PPN 10%
b. Penjualan
Riwayat penjualan periode 2016 s.d 2020 yang berhasil diperoleh tim
anggaran dan akan dijadikan sebagai data Anggaran Penjualan adalah
sebagai berikut :
Tahun Penjualan Satuan
2016 900 unit
2017 900 unit
2018 1.100 unit
2019 1.200 unit
2020 1.050 unit
Penganggaran Perusahaan
58
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Shalat
Ludo Islami 10 10 10 30
Baituul Maal 20 10 0 30
Total 40 40 20 100
c. Sistem Penjualan
Penganggaran Perusahaan
59
Universitas Pamulang Manajemen S-1
saat terjadi penjualan, diikuti bulan – bulan berikutnya, masing – masing 30%
dan 20%.
Diminta :
1) Hitunglah penjualan Azka Toys selama tahun 2016 sampai dengan tahun
2020
3) Buatlah Hasil perhitungan penjualan per bulan untuk untuk tahun 2020
saja.
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
60
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE- 4
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian forecasting
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Forecasting Penjualan
Penganggaran Perusahaan
61
Universitas Pamulang Manajemen S-1
2. Unsur Internal
Adalah unsur yang bisa dikontrol, umpamanya ; mutu dan manfaat barang
yang meliputi :
a. Bagaimana barang digunakan
Penganggaran Perusahaan
62
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Perusahaan harus terus berinovasi atas produk atau jasa yang mereka
sediakan. Dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, maka suatu
perusahaan dapat menciptakan perubahan – perubahan atas produk atau
jasanya, sehingga dapat menaikkan nilai tambah bagi produk atau jasa
perusahaan tersebut.
e. Beban produksi dan pengiriman barang
Bahan mentah atau lebih sering juga dipakai dengan istilah bahan
baku merupakan penggerak utama suatu perusahaan. Ketersediaan
bahan baku ini sangat mempengaruhi harga jual suatu produk atau ajas.
Bahan baku yang langka dapat menyebabkan suatu perusahaan
Penganggaran Perusahaan
63
Universitas Pamulang Manajemen S-1
4) Kapasitas produksi.
Penganggaran Perusahaan
64
Universitas Pamulang Manajemen S-1
3. Unsur Eksternal
b. Konsumen
c. Peraturan hukum
d. Keadaan politik
Penganggaran Perusahaan
65
Universitas Pamulang Manajemen S-1
e. Kondisi lingkungan
f. Perubahan teknologi
g. Barang substitusi
h. Selera masyarakat
Penganggaran Perusahaan
66
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
67
Universitas Pamulang Manajemen S-1
b. Riwayat penjualan
Riwayat penjualan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah sebagai
berikut :
Penganggaran Perusahaan
68
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Tahun Penjualan
2011 5.000
2012 10.000
2013 25.000
2014 43.000
2015 50.000
c. Sistem penjulan
Dibawah ini disajikan pola penjualan bulannan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan pada tahun tertentu
Bulan %-se penjualan
Januari 3
Pebruari 3
Maret 7
April 7
Mei 7
Juni 7
Juli 9
Agustus 9
September 12
Oktober 12
Nopember 10
Desember 10
Penganggaran Perusahaan
69
Universitas Pamulang Manajemen S-1
e. Struktur organisasi
1) Departemen Produksi
Penganggaran Perusahaan
70
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a) Bagian pemasaran
f. Bahan baku
Penganggaran Perusahaan
71
Universitas Pamulang Manajemen S-1
g. Tenaga kerja
h. Penyusutan
Penganggaran Perusahaan
72
Universitas Pamulang Manajemen S-1
perbaikan
i. Listrik
Pemakaian
No Pemakaian listrik per bagian
kwh
1 Bagian pra produksi 120
2 Bagian produksi 400
3 Bagian paska produksi 100
4 Bagian administrasi produksi 50
5 Bagian pemeliharaan dan perbaikan 40
Total 710
Penganggaran Perusahaan
73
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Biaya ini merupakan biaya – biaya yang terjadi diluar proses produksi
dimana biaya diluar usaha seperti sumbangan dan biaya bank. Sedangkan,
pjak penghasilan adalah pajak yang ditanggung oleh perusahaan sesuai
dengan Undang – undang Pajak yang berlaku.
7. Contoh soal
Dari perusahaan boneka 112, boneka 113, dan boneka 114 diperoleh data
– data mengenai tenaga kerja adalah sebagai berikut :
a. Bagian pra produksi meliputi dua pekerja bagian pengadaan yang diupah Rp.
18.000 per jam dan satu orang supervisor diupah Rp. 4.000.000 tiap bulannya
b. Bagian produksi meliputi enam orang pekerja bagian perakitan yang diupah
Rp. 30.000 per jam dan tiga orang karyawan bagian Quality Control dengan
masing – masing upah sebesar Rp. 24.000 per jam serta satu orang
supervisor diupah Rp. 4.000.000 tiap bulannya
c. Bagian paska produksi terdiri dari empat karyawan bagian pengepakan
dengan masing – masing gaji Rp. 18.000 per jam dan satu orang supervisor
diupah Rp. 4.000.000 tiap bulannya
d. Bagian administrasi produksi meliputi dua pekerja masing – masing upah Rp.
2.000.000 per bulannya dan satu orang manajer dengan gaji Rp.6.000.000
per bulan.
e. Bagian pemeliharaan dan perbaikan meliputi dua pekerja dengan masing –
masing upah Rp. 2.000.000 dan satu orang supervisor diupah Rp. 4.000.000
tiap bulannya.
f. Bagian pemasaran meliputi lima pekerja dengan masing – masing gaji
sebesar Rp. 3.500.000 satu orang supervisor dengan gaji Rp. 4.000.000 dan
satu orang manajer dengan gaji Rp. 6.000.000 per bulan.
g. Bagian administrasi dan umum terdiri dari tiga orang karyawan bagian
keuangan dan akuntansi dengan gaji masing – masing Rp. 3.000.000, satu
orang supervisor dengan gaji Rp. 4.000.000 dan satu orang manajer dengan
gaji Rp. 9.000.000, satu orang sekretaris dengan gaji Rp. 6.000.000 dan satu
orang Direktur dengan dengan gaji Rp. 20.000.000.
h. Waktu standar untuk menghasilkan setiap produk pada masing – masing
Penganggaran Perusahaan
74
Universitas Pamulang Manajemen S-1
(menit)
Bagian Tenaga Kerja
Boneka 112 Boneka 113 Boneka
114
Pra produksi Pengadaan 70 75 80
Perakitan 180 190 200
Produksi
Quality Control 30 35 40
Paska Pengepakan 24 25 30
Produksi
Diminta :
Penganggaran Perusahaan
75
Universitas Pamulang Manajemen S-1
1) Bagian perakitan
Upah per jam = Rp. 30.000
Upah per menit = Rp. 30.000 : 60 menit = Rp. 500 per menit
2) Bagian quality control Upah per jam = Rp. 24.000 Upah per menit = Rp.
24.000 : 60 menit = Rp. 400 per menit Jam kerja perakitan :
Pekerjaan Perhitungan Jumlah
Boneka 112 = 180 menit x Rp. 500 = Rp 90.000
Boneka 113 = 190 menit x Rp. 500 = 95.000
Boneka 114 = 200 menit x Rp. 500 = 100.000
Total pekerjaan per karyawan Rp 285.000
Produksi per bulan
Boneka 112 = 20 unit x Rp. 285.000 Rp` 5.700.000
Boneka 113 = 30 unit x Rp. 285.000 8.550.000
Boneka 114 = 10 unit x Rp. 285.000 2.850.000
Total biaya produksi per bulan Rp 17.100.000
Karyawan perakitan = 6 orang Rp 102.600.000
Penganggaran Perusahaan
76
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Upah per menit = Rp. 18.000 : 60 menit = Rp. 300 per menit
`
Boneka 113 = 30 unit x Rp. 23.700 711.000
Boneka 114 = 10 unit x Rp. 23.700 237.000
Total biaya produksi per bulan Rp 1.422.000
Karyawan pengepakan = 4 orang Rp 5.688.000
Gaji supervisor Rp. 4.000.000
Anggaran tenaga kerja bagian pasca produksi Rp 9.688.000
Penganggaran Perusahaan
77
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
78
Universitas Pamulang Manajemen S-1
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa arti dan makna dari Forecasting penjualan ? Jelaskan !
2. Faktor apa saja yang akan mempengaruhi dalam proses Forecasting Penjualan
? Sebutkan !
3. Bagaimana tehnik-teknik yang digunakan dalam menentukan Forecasting
Penjualan ? Berikan langkah-langkahnya !
4. Data dan informasi apa yang dibutuhkan dalam penyusunan Anggaran Penjualan
? Berikan contohnya !
5. Apa hubungan antara hubungan Eksternal dan Internal dalam Forecasting
penjualan dengan Realita Penjualan yang ada ? Jelaskan !
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
79
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE- 5
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan peramalan dengan rencana
B. URAIAN MATERI
1. Koneksi Forecasting Dengan Rencana
Penganggaran Perusahaan
80
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
81
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Demikian juga data yang ingin dilengkapi dari pihak eksternal perusahaan.
Masing – masing rekanan perusahaan atau para supplier masih terkendala
dengan kesibukan di masing – masing perusahaannya. Oleh karenanya,
perusahaan dan tim anggaran tidak dapat dengan segera mendapatkan data
– data yang diperlukan dalam penyusunan anggaran. Sebagai akibatnya,
seringkali perusahaan dan tim yang menyusun anggaran tidak memperoleh
data yang relevan untuk merencanakan anggaran di tahun – tahun berikutnya.
Penganggaran Perusahaan
82
Universitas Pamulang Manajemen S-1
4. Efektifitas Forecasting
a. Ketepatan
c. Objektifitas
d. Waktu
Penganggaran Perusahaan
83
Universitas Pamulang Manajemen S-1
korporasi.
5. Metode Forecasting
4) Survey Pelanggan
Penganggaran Perusahaan
84
Universitas Pamulang Manajemen S-1
b. Model Statistik
Forecasting menginginkan kesatuan antara riset ilmiah yang memakai
statistik sebagai alat utama untuk menyusun forecasting. Di bawah ini
berbagai metode forecasting yang memakai metode statistik:
1) Tren bebas
2) Tren setengah rata-rata
3) Tren Matematis
a) Metode moment
b) Metode Least Square
c) Metode Regresi
c. Metode Khusus
Model khusus ini merupakan metode unik bagi memproyeksikan
penjualan dengan memakai analisa market share, analisa product line, dan
analisa pengguna akhir Model statistik dalam objektifitas pemakaian dengan
komprehensif masih belum begitu diyakini outputnya, karena banyak
persoalan yang belum bisa ditakar dengan angka – angka, antara lain :
1) Dinamika politik
2) Struktur masyarakat
Penganggaran Perusahaan
85
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a. Sifat produk
Sifat produk merupakan ciri dari suatu barang atau jasa yang tidak dapat
dipisahkan dari kondisi fisik barang atau jasa tersebut. Ciri ini melekat pada
pandangan konsumen sehingga menjadi solusi bagi permasalahan yang
sedang dihadapi oleh konsumen. Tim penyusun anggaran harus
mempertimbangkan sifat produk dari bagian produksi.
Penganggaran Perusahaan
86
Universitas Pamulang Manajemen S-1
ditempuh secara langsung atau tidak langsung. Pemilihan metode ini akan
menimbulkan biaya yang berbeda dari alternatif pemilihan. Tim anggaran
harus dapat meramalakan apakah perusahaan akan menggunakan distribusi
langsung atau tidak langsung dalam pembebanan anggaran
d. Tingkat persaingan
Penganggaran Perusahaan
87
Universitas Pamulang Manajemen S-1
departemen yang ada menyimpan data historis yang memuat catatan penting
akan perkembangan depertemen – departemen tersebut sebelumnya.
f. Akurasi metoda
Penganggaran Perusahaan
88
Universitas Pamulang Manajemen S-1
j. Ketersediaan dana
1) Jika kalkulasi sesuai informasi yang lampau dari sebuah variabel maka
dipakai metode :
a) Tren Bebas
Model tren momen adalah model analisa yang bisa dipakai bagi
kebutuhan forecasting yang membentuk persamaan Y = a + bX seperti
dalam model semi average.
Penganggaran Perusahaan
89
Universitas Pamulang Manajemen S-1
2) Bilamana kalkulasi sesuai informasi yang lampau dari satu variable yang
akan dinilai dikaitkan dengan informasi yang lampau lainnya yang
memiliki relasi erat pada peningkatan variabel yang akan dinilai, maka
dipakai metode :
a) Metode Korelasi
1) Analisa Industri
Penganggaran Perusahaan
90
Universitas Pamulang Manajemen S-1
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Penganggaran Perusahaan
91
Universitas Pamulang Manajemen S-1
perusahaan.
8. Ada dua tahapan dalam penggunaan analisis industri. Sebutkan dan jelaskan
pendapat saudara.
9. Kapan dan bilamana analisa product line dapat digunakan sebagai suatu teknik
peramalan yang dipakai oleh perusahaan.
10. Apabila suatu produk masih diperlukan proses penyelesaian akhir, maka metode
peramalan apa yang cocok untuk digunakan. Jelaskan pendapat saudara.
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
92
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE- 6
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menghitung Metode Trend Bebas
2. Mahasiswa mampu menghitung Metode Semi Average
3. Mahasiswa mampu menghitung Metode Trend Moment
4. Mahasiswa mampu menghitung Metode Trend Least Square
B. URAIAN MATERI
1. Analisa Trend
Penganggaran Perusahaan
93
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERUSAHAAN SUKSES
DATA PENJUALAN
No Tahun Unit Penjualan (Y)
1 2003 38.000
2 2004 42.000
3 2005 48.000
4 2006 56.000
5 2007 60.000
6 2008 75.000
7 2009 79.000
8 2010 86.000
Penganggaran Perusahaan
94
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Jawab :
PENJUALAN SUKSES
FORECAST PENJUALAN
No Tahun Unit Rata – rata X
Penjualan (Y)
1 2003 38.000 -3
2 2004 42.000 -1
3 2005 48.000 46.000 1
4 2006 56.000 3
5 2007 60.000 5
6 2008 75.000 75.000 7
7 2009 79.000 9
8 2010 86.000 11
= 7.250
Y = 46.000 + 7.250 X
= 46.000 + 94.250
= 140.250
Penganggaran Perusahaan
95
Universitas Pamulang Manajemen S-1
berikut :
Y = a.n + b X
9.150 = 7a + 21b
XY = a X+b X²
-700 = -28b
b = -700/-28
b = 25
Penganggaran Perusahaan
96
Universitas Pamulang Manajemen S-1
9.150 = 7a + 21b
9.150 = 7a + 21 (25)
9.150 = 7a + 525
Y = 1.407
Y XY
a = dan b =
n X²
Penganggaran Perusahaan
97
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Diminta :
Jawab :
Tahun Y X XY X²
2008 750.000 0 0 0
4.178.500 2.120.000 10
Penganggaran Perusahaan
98
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Y XY
a = dan b =
n X²
4.178.500 2.120.000
a = b =
5 10
a = 835.700 b = 212.000
Y = 835.700 + 636.000
Y = 1.471.700
Y = 835.700 + 848.000
Y = 1.683.700
Penganggaran Perusahaan
99
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
100
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
101
Universitas Pamulang Manajemen S-1
-3, dst. dan terhadap data yang sesudahnya diberi score 1, 2, 3, dst.
Untuk data yang jumlahnya genap, biasanya score tidak melibatkan
nilai nol, sebagai contoh bila datanya ada empat score yang diberikan
adalah -3, -1, 1, 3.
a = rata-rata kelompok I ( X1 )
b = selisih antara X2 dengan X1 dibagi dengan jimlah
data yang ada dalam 1 kelompok.
Jadi:
a = 148,33
Penganggaran Perusahaan
102
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Model trend moment adalah metode analisa yang bisa dipakai bagi
kebutuhan forecasting dalam bentuk formula : Y = a + bX seperti pernah
dibahas dalam Model Trend Semi Average.
2015 140 0 0 0
∑ 774 10 1.618 30
∑Y=n.a+b.∑X
∑ XY = a . ∑ X + b . ∑ X2
Penganggaran Perusahaan
103
Universitas Pamulang Manajemen S-1
1.548 = 10 a + 20 b
1.618 = 10 a + 30 b (-)
- 70 = - 10 b
b=7
Substitusikan
b=7
(I) 774 = 5 a + 10 (7)
5 a = 774 – 70 = 704
a= 704 : 5 = 140,8
Penganggaran Perusahaan
104
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Tahun Y X X2 XY
2017 157 0 0 0
∑ 774 0 10 70
Penganggaran Perusahaan
105
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Tahun X Y XY X2 Y2
a. Metode Regresi
b. Metode Korelasi
Penganggaran Perusahaan
106
Universitas Pamulang Manajemen S-1
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Ada berapa macam perhitungan Anggaran dengan Analisis Statistik ? Jelaskan !
2. Apa ciri khas dalam perhitungan yang ada dalam Analisis Statistik yang anda
ketahui ? Berikan ilustrasinya !
3. Apa arti dari persamaan Y = a + bX dalam perhitungan dengan Metode Trend
Momen ? Jelaskan !
4. Apa fungsi dari nilai X dalam persamaan di setiap perhitungan dengan
menggunakan metode Analisis Statistik ? Berikan Penjelasan !
5. Perhitungan X dalam analisis statistik mempunyai cara dan rumus yang berbeda,
tetapi ada selalu yang sama yaitu nilai n. Apa yang dimaksud dengan nilai n
dalam setiap perhitungan yang ada dan apa pengaruhnya dalam perhitungan
yang akan dibuat ? Jelaskan !
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Penganggaran Perusahaan
107
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
108
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE- 7
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah – langkah dalam peramalan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan metode peramalan kuantitatif
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pengembangan model peramalan
4. Mahasiswa dapat menghitung menggunakan Analisa Industri,
5. Mahasiswa mampu menghitung menggunakan Analisa Product Line
6. dan Mahasiswa mampu menghitung menggunakan Analisa Pengguna Akhir
B. URAIAN MATERI
1. Langkah-langkah Dalam Peramalan (Forecasting )
Penganggaran Perusahaan
109
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
110
Universitas Pamulang Manajemen S-1
membuat asumsi bahwa apa yang akan terjadi di masa depan merupakan
sebuah fungsi dari masa lalu. Dengan kata lain, sebuah model time series
melihat data-data yang terjadi selama periode tertentu di masa lalu dan
menggunakan series of past data tersebut untuk membuat forecast. Misalkan
perusahaan harus membuat ramalan jumlah produk terjual minggu depan
selama seminggu, maka perusahaan membuat forecast berdasarkan jumlah
penjualan produk minggu ini dan di minggu-minggu sebelumnya. Secara
teknis, model time series ini dapat diaplikasikan menggunakan beberapa
metode analisa, antara lain: metode moving average, exponential smoothing
dan trend projections
b. Model Kasual (Causal); model kausal memasukkan variabelvarial yang
dianggap menjadi faktor penentu kuantitas yang akan di-forecast. Sebagai
contoh, penjualan harian atas minuman X mungkin ternyata dipengaruhi oleh
faktor suhu, musim, tingkat kelembapan udara, dan cuaca secara harian, serta
dipengaruhi juga oleh faktor jenis hari kerja atau hari akhir pekan/hari libur.
Contoh sebuah model kausal ini akan memasukkan faktor-faktor suhu, musim,
tingkat kelembapan udara, cuaca dan jenis hari ke dalam sebuah model yang
meramalkan jumlah penjualan minuman secara harian. Model kausal, seperti
halnya model time series,dapat menggunakan data saat ini dan data masa
lalu.Secara teknis, model kausal dapat diaplikasikan menggunakan beberapa
metode antara lain: metode regression analysis dan multiple regression, mode
ekonometrika, model input-output.
Model dapat diibaratkan sebagai cara pengolahan dan penyajian data agar
lebih sederhana sehingga mudah untuk dianalisis.
Penganggaran Perusahaan
111
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a. Pengujian Model
4. Analisa Industri
a. Volume
b. Peringkat dalam kompetisi
Penganggaran Perusahaan
112
Universitas Pamulang Manajemen S-1
yaitu :
Hitunglah analisis industri (naik / turun) berdasarkan analisa dan realisasi dari
tabel diatas :
Jawab :
= (30.000) x 10.000
=(200) x 1.230.000
= 246.000.000 (turun)
Penganggaran Perusahaan
113
Universitas Pamulang Manajemen S-1
= 300.000.000 – 246.000.000
= 54.000.000 (naik)
Jawab :
= 1.320.000 : 1.200.000
= 1,1
= 1.476.000 : 1.230.000
= 1,2
= 1.230.000 x 1,1
= 1.353.000
Penganggaran Perusahaan
114
Universitas Pamulang Manajemen S-1
= 66.000.000 (naik)
Jawab :
Departemen A Departemen B
Biaya bahan baku 75.000 -
Biaya bahan penolong 45.000 75.400
Biaya tenaga kerja 88.000 67.200
Biaya overhead pabrik 105.600 80.000
Jumlah biaya produksi 313.600 222.600
Penganggaran Perusahaan
115
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Hitunglah anggaran harga pokok penjualan dari PT. Suka Makan dengan metode
penggunaan akhir?
Jawab :
Untuk menghitung anggaran dengan metode penggunaan akhir diperlukan 4
tahap sebagai berikut :
Tahap I
Menghitung bahan baku yang digunakan
Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah :
Bahan baku yang digunakan = Saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku
– saldo akhir bahan baku
= Rp. 770.000.000
Penganggaran Perusahaan
116
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Tahap II
Tahap III
Perhitungan harga pokok produksi
Harga pokok produksi dihitung dengan rumus :
Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses – saldo akhir
persediaan barang dalam proses
Tahap IV
Perhitungan harga pokok penjualan
Formula perhitungan harga pokok penjualan yaitu :
Harga pokok produksi + persediaan awal barang jadi – persediaan akhir barang
jadi Harga pokok penjualan PT Suka Makan dapat dihitung sebagai berikut :
= 842.000.000 + 120.000.000 – 25.000.000
= 747.000.000
7. Latihan/Tugas
LATIHAN I
Berdasarkan data historis tentang permintaan (penjualan) jumlah kendaraan
bermotor merk “X” dan permintaan industri bermotor menunjukkan kondisi
sebagai berikut:
Penganggaran Perusahaan
117
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Jawab :
Untuk membuat peramalan penjualan Kendaraan Bermotor Merk “X” pada tahun
2012 dengan menggunakan analisis industri, langkah-langkahnya sebagai
berikut:
a. Membuat proyeksi permintaan industri (PI).
Penganggaran Perusahaan
118
Universitas Pamulang Manajemen S-1
LATIHAN II
Penganggaran Perusahaan
119
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Tahun SEPATU
Anak – anak Pria Dewasa Wanita Dewasa
2004 1.800 1.400 1.900
2005 1.850 1.500 1.800
2006 1.800 1.600 1.850
2007 1.900 1.700 2.000
2008 2.000 1.800 2.200
2009 1.950 1.900 2.300
2010 2.000 2.000 2.100
2011 2.100 2.150 2.400
Dari data-data tersebut diatas, buatlah peramalan penjualan sepatu Merk “X”
pada tahun 2012 dengan menggunakan Analisis Product Line .
Jawab :
Untuk membuat peramalan penjualan sepatu Merk “X” pada tahun 2012 dengan
menggunakan analisis product line, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menentukan penjualan sepatu; baik itu sepatu anak-anak, sepatu pria dan
sepatu dewasa harus dibuatkan ramalan sendiri-sendiri. Karena
masingmasing produk sepatu mempunyai karakteristik sendiri, data
penjualan tersendiri dan tidak saling berhubungan, artinya kenaikan
penjualan sepatu wanita tidak secara otomatis menaikkan penjualan sepatu
pria.
2. Membuat proyeksi penjualan; untuk membuat proyeksi penjualan dengan
menggunakan analisis product line bisa mendasarkan pada metodemetode
sebelumnya (misalnya bisa menggunakan metode trend secara matematis).
Diasumsikan setelah diproyeksikan dengan menggunakan metode Least
Square peramalan penjualan sepatu Merk “X” pada tahun 2012 untuk sepatu
anak-anak diperkirakan akan sebesar 2.107 unit. Sedangkan besarnya
peramalan penjualan tahun 2012 untuk sepatu pria dan sepatu wanita,
dengan langkah yang sama misalnya metode peramalan menggunakan
metode garis (trend) secara matematis dengan pendekatan metode Moment
akan bisa diperoleh hasil peramalannya.
Penganggaran Perusahaan
120
Universitas Pamulang Manajemen S-1
LATIHAN III
Penjualan Perusahaan
Tahun Tekstil Benang
2004 1.800 140
2005 1.850 150
2006 1.800 160
2007 1.900 170
2008 2.000 180
2009 1.950 190
2010 2.000 200
2011 2.100 215
Penganggaran Perusahaan
121
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
122
Universitas Pamulang Manajemen S-1
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Pembuatan peramalan (forecasting) tidaklah mudah akan tetapi pembuatan
peramalan (forecasting) tetap harus dilakukan. Sebutkan langkah - langkah yang
dapat dijadikan pertimbangan dan digunakan oleh peramal (forecaster) bisnis
dalam pembuatan peramalan (forecasting).
2. Metode peramalan kuantitatif lebih didasarkan atas data-data masa lalu yang
kemudian diolah dengan berbagai metode statistik. Metode Peramalan
Kuantitatif dapat dibagi menjadi dua pendekatan, sebutkan dan jelaskan
3. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang analisa industri yang saudara
ketahui dan pelajari selama ini.
4. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang analisa pengguna yang
saudara ketahui dan pelajari selama ini.
5. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang analisa product line yang saudara
ketahui dan pelajari selama ini
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
123
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE – 8
ANGGARAN PRODUKSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian anggaran produksi dalam arti luas
dan sempit
2. Mahasiswa mampu memberi penjelasan kegunaan anggaran produksi yang
akan dibuat
3. Mahasiswa mampu menjelaskan unsur – unsur utama biaya produksi
4. Mahasiswa mampu memberi penjelasan biaya – biaya yang dapat dimasukkan
dalam persediaan
5. Mahasiswa mampu membuat budget produksi dengan menggunakan pola
produksi stabil, bergelombang dan moderat.
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian
Penganggaran Perusahaan
124
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
125
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
126
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
127
Universitas Pamulang Manajemen S-1
6. Budget Produksi
Penganggaran Perusahaan
128
Universitas Pamulang Manajemen S-1
f. Fasilitas gudang.
Terdapat tiga cara strategi atau prosedur untuk menyusun budget produksi
a. Prosedur yang mementingkan kestabilan tahapan produks
Arti dari mengutamakan kestabilan produksi yaitu tahapan yang tetap
dari banyaknya yang diproses pada saat – saat berikutnya, dengan demikian,
meskipun berlangsung pergerakan penjualan, banyaknya satuan yang
diproduksi tetap berimbang.
Penganggaran Perusahaan
129
Universitas Pamulang Manajemen S-1
1) Prosedur awal
2) Langkah kedua
Penganggaran Perusahaan
130
Universitas Pamulang Manajemen S-1
8. Contoh soal
Jumlah unit yang akan dijual tahun 2.000 sebanyak 21.560 unit dengan
harga jual per unit Rp. 1.000. Indeks distribusi penjualan per bulan dan
triwulannya adalah sebagai berikut
1) Januari 10%
2) Pebruari 10%
3) Maret 10%
4) Triwulan II 20%
6) Triwulan IV 30%
Penganggaran Perusahaan
131
Universitas Pamulang Manajemen S-1
b. Rencana Produksi
Hitunglah :
1) Membuat budget penjualan pada tahun 2011 tahun berikutnya
Jawab :
Penganggaran Perusahaan
132
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Selanjutnya, Rencana produksi ini dibagi rata per triwulan maka : 21.600 : 4
= 5.400
Untuk bulan januari s/d Maret diambil dari Triwulan I 5.400 : 3 = 1.800
Jlh Brg Tersedia 3.880 3.524 3.168 6.412 7.500 8.588 23.680
Soal Latihan
Penganggaran Perusahaan
133
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Tahap III :
Kebutuhan – penjualan (per triwulan) = Persediaan akhir
155.000 - 115.000 = 40.000
Triwulan I Triwulan Triwulan Triwulan Total
II III IV
Penjualan 115.000 85.000 85.000 115.000 400.000
a. Latihan Soal
1) Data penjualan
Penganggaran Perusahaan
134
Universitas Pamulang Manajemen S-1
2) Data persediaan
Jawab :
Penganggaran Perusahaan
135
Universitas Pamulang Manajemen S-1
= 191.850 : 3 = 63.950
Jlh Brg Tersedia 113.550 130.500 139.650 271.100 272.550 264.400 817.000
= -12.000 : 4
= -3.000
= -3.000 : 3 = -1.000
Penganggaran Perusahaan
136
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Jlh Brg Tersedia 95.400 105200 113.000 248.000 257.800 273.200 878.400
C. SOAL PERTANYAAN
1. Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai
jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang
didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas),
waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Sebutkan urut – urutan anggaran
produksi yang saudara ketahui .
2. Budget produksi lazimnya digunakan untuk pedoman kerja, mengkoordinasikan
pekerjaan serta mengawasi pekerjaan. Sebutkan dan jelaskan pendapat saudara
akan kegunaan budget produksi yang dikhususkan.
3. Merencanakan dan menjadwalkan produksi merupakan pekerjaan produksi yang
berkaitan dengan menentukan banyaknya bahan yang diproses serta
menentukan saat – saat produksi. Sebutkan dan jelaskan menurut pendapat
saudara unsur yang berpengaruh terhadap budget produksi.
4. Istilah biaya produksi tak langsung digantikan dengan istilah overhead pabrik
dalam buku ini karena lebih singkat. Sebutkan dan jelaskan dua subkelompok
beban overhead pabrik.
5. Persediaan barang dalam proses ada kalanya juga disebut pekerjaan dalam
proses yaitu bahan yang masih menjalani pemrosesan tetapi belum sepenuhnya
selesai. Sebutkan biaya – biayan yang mencakup persediaan dalam proses atau
pekerjaan dalam proses.
6. Sebutkan prosedur – prosedur apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan
untuk menyusun budget produksi.
Penganggaran Perusahaan
137
Universitas Pamulang Manajemen S-1
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
138
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
139
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE 9
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan kebijakan pengendalian persediaan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tingkat persediaan berfluktuasi
3. Mahasiswa mampu memberi penjelasan aturan persediaan
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Internal Control persediaan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan kekeliruan dalam menghitung persediaan
B. URAIAN MATERI
1. Kebijakan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan
a. Langkah I
Tentukan selisih antara stok di awal dan persediaan diakhir
b. Langkah 2
Hitung selisih stok itu, lalu bagilah dengan waktu penjualan dalam satu tahun.
Apabila waktu penjualan dinyatakan bulanan, maka bagilah 12 sebab satu
tahun sama dengan duabelas bulan, apabila rencana penjualannya dalam
triwulan, maka dibagi dengan 4.
c. Langkah 3
Apabila selisihnya negatif, agar diperoleh stok akhir, jumlahkan senilai
selisihnya dan apabila selisihnya positif kurangkan senilai selisihnya. Langkah
ini membebaskan pergerakan banyaknya satuan yang diproduksi, namun
level persediaan dijaga tetap dari periode ke periode.
Contoh soal
Apabila disajikan stok diawal 60.000 satuan dan stok diakhir 40.000 satuan
dengan waktu rencana penjualannya tiga bulanan, maka stok akhir Triwulan
pertama dihitung dengan cara yang membagi selisih antara stok diawal dan
Penganggaran Perusahaan
140
Universitas Pamulang Manajemen S-1
persediaan akhir (periode tiap bulan, tiga bulanan, enam bulanan, dst)
Selisih tk. Persediaan = Persediaan Awal Persediaan Akhir (per triwulan): 4
= (60.000 – 40.000): 4 = 5.000
Dan apabila penjualan Triwulan I, II, III, dan IV diketahui masing – masing
sebesar 115.000, 85.000, 85.000 dan 115.000, maka rencana produksi dapat
disusun sebagai berikut :
Penganggaran Perusahaan
141
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Perkiraan tingkat persediaan awal 60.000 unit dan akhir 40.000 unit.
Berdasarkan contoh diatas, misalkan ditetapkan kebijakan sebagai berikut
a. Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 20% dari tingkat produksi
rata-rata
b. Tingkat persediaan triwulan I dan II berfluktuasi 6.000 unit, sedangkan triwulan
III dan IV 4.000 unit.Jawaban :
Jawab :
Kebijakan a :
tidak boleh berfluktuasi lebih dari 20% dari tingkat produksi rata-rata
Penganggaran Perusahaan
142
Universitas Pamulang Manajemen S-1
3. Aturan persediaan
Penganggaran Perusahaan
143
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a) Penyewaan gedung
b) Beban perbaikan
c) Biaya asuransi
Penganggaran Perusahaan
144
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a) Manusia
b) Alam
(2) bentuk barang yang sukar untuk disusun secara baik di gudang,
(3) barang yang mudah terbakar,
Penganggaran Perusahaan
145
Universitas Pamulang Manajemen S-1
setelah dibeli melalui rekanan. Dokumen penerimaan dicetak dengan nomor urut
yang disediakan departemen penerimaan, sebagai awal pertanggungjawaban
personal terhadap persediaan. Agar menjamin bahwa produk yang masuk cocok
dengan pemesanan, maka masing – masing dokumen penerimaan barang,
dicocokkan dengan dokumen pembelian yang sah. Nilai pesanan produk
layaknya tercantum di dokumen pemesanan dicocokkan terhadap nilai yang
tertera di dokumen penagihan atau invoice. Setelah laporan barang yang
diterima, dokumen pemesanan, dan dokumen penagihan dicocokkan, korporasi
kemudian mencantumkan persediaan di laporan produksi.
Diingatkan lagi, yakni stok diawal ataupun stok diakhir dipakai untuk
mengkalkulasi jumlah rencana produksi suatu perusahaan. Stok diakhir tahun
yang berlangsung, dengan sendirinya menjadi stok diawal periode selanjutnya.
Kekeliruan ketika membuat kalkulasi bagi persediaan akan berdampak pada
harga pokok produksi suatu barang, yaitu :
a. Kekeliruan pencatatan jumlah unit persediaan menyebabkan kekeliruan
informasi penyajian persediaan diakhir. Disamping itu, kekeliruan menghitung
persediaan juga, mengakibatkan harga pokok produski, harga pokok
penjualan, laba kotor dan laba bersih dari suatu perusahaan akan menjadi
Penganggaran Perusahaan
146
Universitas Pamulang Manajemen S-1
keliru.
b. Kekeliruan menghitung unit bagi persediaan diakhir normalnya ditemukan
pada tahun selanjutnya apabila kekeliruan itu dikoreksi.
c. Perlu diingat apabila besarnya persediaan diakhir dilaporkan kekecilan,
mengakibatkan laba bersih pada tahun berjalan ini kekecilan. Nilai akhir
persediaan kekecilan di tahun yang berlangsung, diteruskan di tahun
selanjutnya sebagai persediaan diawal.
d. Demikian juga, apabila besarnya persediaan diakhir dilaporkan ketinggian,
mengakibatkan laba bersih di tahun berjalan ini ketinggian. Saldo akhir
persediaan ketinggian di tahun yang berlangsung, diteruskan di tahun
selanjutnya sebagai persediaan diawal. Sebab, persediaan diakhir di tahun
yang berlangsung ketinggian, mengakibatkan saldo persediaan diawal
periode seterusnya ketinggian.
Penganggaran Perusahaan
147
Universitas Pamulang Manajemen S-1
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. PT Ingin Sukses informasi penjualan seperti dibawah ini :
a. Rencana Penjualan pada tahun 2007 sebanyak 320.000 unit. Pola
penjualan bersifat musiman dengan indeks sebagai berikut :
Januari 9%
Pebruari 11%
Maret 10%
Triwulan II 30%
Triwulan IV 25%
Rencana Persediaan awal tahun 40.000 unit dan akhir tahun 20.000 unit.
Kebijakan persediaan yang ditentukan adalah :
Penganggaran Perusahaan
148
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penjualan
Average persediaan
Penganggaran Perusahaan
149
Universitas Pamulang Manajemen S-1
JB 1.000 12.000 - - - -
Penganggaran Perusahaan
150
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Biaya pemasaran riil bulanan khusus untuk cerutu merek JB yang diperoleh
dari data perongkosan yang lalu adalah sebagai berikut :
Tingkat Penjualan (dalam rupiah)
Jenis Biaya
5.000 kotak 8.000 kotak 10.000 kotak
Penganggaran Perusahaan
151
Universitas Pamulang Manajemen S-1
1) Tiap akhir bulan persediaan barang jadi diinginkan sebanyak 40% dari
rencana penjualan bulan berikutnya.
2) Persediaan barang jadi pada saat perhitungan fisik yang dilakukan pada
akhir 31Desember 2010 diketahui sebanyak 1.060 unit.
Penganggaran Perusahaan
152
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
153
Universitas Pamulang Manajemen S-1
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
154
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE- 10
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
2. Mahasiswa mampu memberi penjelasan jumlah bahan baku langsung yang akan
dibeli
3. Mahasiswa dapat menyebutkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk membeli
bahan baku langsung
4. Mahasiswa dapat menyebutkan komponen harga pokok pabrik karena untuk
memproses produksi;
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengendalian bahan baku langsung;
B. URAIAN MATERI
1. Arti Bahan Baku
Bahan baku dalam pemrosesan produksi terdiri dari dua macam, yakni
bahan langsung dan bahan tidak langsung. Bahan langsung adalah bahan yang
secara langsung berkaitan dengan pemroduksian dan terkait erat terhadap
output yang dikeluarkan. Sebaliknya, bahan tidak langsung merupakan bahan
tidak terkait erat terhadap output yang dikeluarkan.
Penganggaran Perusahaan
155
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
156
Universitas Pamulang Manajemen S-1
variabel, yakni :
Umpamanya:
1) Biaya-biaya persiapan pemesanan;
2) Biaya administrasi;
3) Biaya pengiriman pesanan;
4) Biaya mencocokan pesanan yang masuk;
5) Beban menyiapkan pembayaran
Umpamanya;
1) Beban perawatan
2) Beban asuransi;
3) Ongkos memperbaiki barang yang rusak
Jumlah bahan mentah yang harus dibeli tidak harus sama dengan
jumlah bahan mentah yang dibutuhkan, karena adanya faktor persediaan.
Anggaran ini merupakan suatu perencenaan yang terperinci atas kuatintas
bahan mentah yang disimpan sebagai persediaan. Dalam penyusunan
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah dan Anggaran Pembelian Bahan Mentah
dimuka, tampak bahwa masalah nilai persediaan awal dan persediaan akhir
Penganggaran Perusahaan
157
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
158
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a. Estimasi kebutuhan
b. Estimasi barang yang dibeli
c. Pedoman keperluan pembiayaan
d. Dasar penentuan item harga pokok produk
e. Pengawasan bahan baku yang dipakai
Penganggaran Perusahaan
159
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Aturan korporasi bagi stok bahan baku yang pada umumnya ditinjau dari
fluktuasi produksi, sarana menyimpan, kekhawatiran merugi, biaya simpan,
persediaan bahan baku turnover, ketepatan waktu, dan tersedianya modal kerja
EOQ =
Penganggaran Perusahaan
160
Universitas Pamulang Manajemen S-1
5. Soal Peragaan
Reorder point :
Rencana produksi untuk tahun 20XY yang diambil dari Anggaran Produksi
Standar Penggunaan (SP) Bahan Baku/ Standard Usage Rate (SUR) Perkiraan
Harga Bahan Baku per unit
Penganggaran Perusahaan
161
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Harga Bahan B = Rp 25,00 per unit Harga Bahan C = Rp 50,00 per unit
Persediaan Awal tahun 20XY Persediaan awal bahan B = 75 unit Persediaan
awal bahan C= 115 unit
c. Stok Minimum
Stok minimum yaitu jumlah minimum bahan baku yang mesti dijaga agar
memastikan kelancaran pemroduksian. Stok minimum dipengaruhi oleh :
1) Sifat rekanan mengirimkaan bahan baku setelah diorder, sesuai perjanian
atau tidak. Apabila rekanan sesuai perjanjian mengirimkan barang yang
diorder, dampak terhadap kekurangan bahan dalam pemroduksian kecil,
Penganggaran Perusahaan
162
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
163
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Terdapat tiga manfaat penting penganggaran bahan baku yang dibeli, yaitu
:
a. untuk pedoman pekerjaan.
b. Untuk perangkat pimpinan dalam membuat pengkoordinasian pekerjaan.
Penganggaran Perusahaan
164
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
165
Universitas Pamulang Manajemen S-1
bilamana ada kecenderungan harga beli bahan baku akan terus turun maka
perusahaan akan melakukan pembelian dalam jumlah yang sedikit demi
sedikit.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Bahan baku dalam pemrosesan produksi terdiri dari dua macam, yakni bahan
langsung dan bahan tidak langsung. Jelaskan masing – masing pengertian
tersebut.
2. Problematika yang sering menjadi pemikiran korporasi yakni banyaknya
kebutuhan yang akan dipakai serta banyaknya bahan mentah yang akan dibeli.
Korporasi perlu memikirkan pengeluaran – pengeluaran yang ekonomis, namun
tidak mengakibatkan kurangnya stok bahan baku yang ada di korporasi.
Pengeluaran terhemat ini dikenal sebagai Economial Order Quantity (EOQ).
Dalam kalkulasi EOQ diperhatikan dua macam pengeluaran yang bersifat
Penganggaran Perusahaan
166
Universitas Pamulang Manajemen S-1
variabel, yakni ?
3. Apa saja manfaat penting penganggaran bahan baku yang dibeli, yang saudara
ketahui.
4. Penganggaran bahan baku meliputi empat item. Sebutkan dan jelaskan !
5. Sebutkan peranan penganggaran bahan baku yang dibeli
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
167
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
168
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE-11
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung;
2. Mahasiswa mampu memberi penjelasan jumlah bahan baku langsung yang akan
dibeli
3. Mahasiswa dapat menyebutkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk membeli
bahan baku langsung
4. Mahasiswa dapat menyebutkan komponen harga pokok pabrik karena untuk
memproses produksi;
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengendalian bahan baku langsung;
B. URAIAN MATERI
1. Aturan Berakibat Pada Bahan Baku
Penganggaran Perusahaan
169
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
170
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
171
Universitas Pamulang Manajemen S-1
e. STOK MINIMUM
Stok minimum yaitu jumlah minimum bahan baku yang mesti dijaga agar
memastikan kelancaran pemroduksian. Stok minimum dipengaruhi oleh :
1) Sifat rekanan mengirimkaan bahan baku setelah diorder, sesuai perjanian
atau tidak. Apabila rekanan sesuai perjanjian mengirimkan barang yang
diorder, dampak terhadap kekurangan bahan dalam pemroduksian kecil,
menyebabkan stok minimum yang ditetapkan tidak begitu banyak.
Kebalikannya, Apabila rekanan tidak sesuai perjanjian mengirimkan
barang yang diorder, dampak terhadap kekurangan bahan dalam
pemroduksian besar, menyebabkan stok minimum yang ditetapkan cukup
banyak juga.
2) Banyaknya bahan baku yang dibayar ketika ada pemesanan. Nilai bahan
baku yang dibayar tinggi mengindikasikan rata – rata persediaan melebihi
stok minimum, berdampak kekurangan bahan baku cenderung rendah.
3) Estimasi pemakaian bahan baku dengan akurat. Sebuah korporasi yang
mampu memperhitungkan keperluan bahan baku dengan akurat,
menghindari kekurangan bahan baku sebab bahan baku yang diperlukan
Penganggaran Perusahaan
172
Universitas Pamulang Manajemen S-1
tersedia seutuhnya.
4) Komparasi antara pengeluaran akibat menyimpan barang dan
pengeluaran tambahan akibat kekurangan bahan. Pengeluaran untuk
menyimpan barang kelihatan tinggi dibandingkan pengeluaran tambahan
disebabkan kekurangan bahan maka jangan menyediakan stok minimum
yang terlalu tinggi..
Penganggaran Perusahaan
173
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a. Pekerjaan penjualan
Jenis SUR
Bahan Satuan
Barang Barang Barang
Baku X Y Z
1 Unit 2 3 4
2 Kg 3 - 3
3 Unit 1 4 2
Penganggaran Perusahaan
174
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PT. SEJAHTERA
Penganggaran Perusahaan
175
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PT. SEJAHTERA
PT. SEJAHTERA
PT. SEJAHTERA
Penganggaran Perusahaan
176
Universitas Pamulang Manajemen S-1
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Perusahaan Super Lezat memproduksi 2 jenis roti yaitu roti tawar dan roti daging.
Sedangkan bahan baku yang dipakai yaitu tepung terigu dan daging ayam.
Rencana produksi selama tahun 2001 adalah :
Bahan Baku
Jenis Barang Tepung Terigu Daging ayam
Roti tawar 3 ons -
Roti isi daging 2 ons 1 ons
Tepung terigu = Rp. 500 / ons dan daging ayam Rp. 5.000 / ons. Rencana
persediaan akhir untuk setiap bulan dan kuartal selama tahun 2001 adalah :
Bahan Baku
Bulan Tepung Terigu Daging Ayam
Januari 3.000 ons 2.000 ons
Pebruari 4.000 ons 2.500 ons
Maret 4.000 ons 3.000 ons
Triwulan II 3.500 ons 3.000 ons
Triwulan III 4.500 ons 3.500 ons
Triwulan IV 5.000 ons 4.000 ons
Persediaan awal tahun 2001 untuk masing – masing bahan baku adalah :
Tepung terigu = 20.000 ons
Daging ayam = 1.500 ons Dari data diatas susunlah :
Penganggaran Perusahaan
177
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Triwulan I Triwulan
Kualitas Jan Peb Mar II III IV
A 3.000 4.500 5.200 15.000 18.000 12.000
B 9.000 8.000 9.500 30.000 20.000 18.000
C 12.000 14.000 16.000 50.000 45.000 55.000
Penganggaran Perusahaan
178
Universitas Pamulang Manajemen S-1
e. Persediaan yang ada pada awal tahun 2003 adalah sebagai berikut : Bahan
mentah (1) = 60.000 unit
Bahan mentah (2) = 100.000 unit
Bahan mentah (3) = 120.000 unit
Dengan menggunakan data yang tersebut itu, saudara diminta untuk
menyusun :
a. Apa saja yang harus dicantumkan oleh perusahaan secara terperinci pada
anggaran bahan baku
Penganggaran Perusahaan
179
Universitas Pamulang Manajemen S-1
c. Dari beberapa metode yang sering digunakan, sebutkan dua metode yang
saudara pelajari untuk menentukan jumlah pembelian.
d. Sebutkan pengertian Persediaan Besi (safety stock) dan jelaskan lima faktor
yang menentukan persediaan besi.
e. Anggaran pemakaian bahan baku akan merencanakan nilai bahan baku yang
dikalkulasi dalam meter. Apakah fungsi dibuatnya anggaran pemakaian bahan
baku ini.
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Penganggaran Perusahaan
180
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
181
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE- 12
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menguasai rangkuman kali ini, diharapkan masing – masing
mahasiswa akan dapat :
1. Membedakan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung
2. Menghitung jumlah jam kerja tenaga kerja
3. Menyusun anggaran tenaga kerja langsung .
B. URAIAN MATERI
1. Perencanaan Tenaga Kerja
Penganggaran Perusahaan
182
Universitas Pamulang Manajemen S-1
para pekerja tidak terlibat langsung dalam pengolahan dan pemrosesan output.
Penganggaran Perusahaan
183
Universitas Pamulang Manajemen S-1
diri.
Penganggaran Perusahaan
184
Universitas Pamulang Manajemen S-1
c. Tukang sapu
d. Satpam
f. Waktu pengerjaan ulang (waktu yang dipakai para tenaga kerja langsung
untuk mengerjakan kembali pekerjaan yang cacat/rusak).
g. Premi lembur (akan diterangkan dibawah)
Semua upah tenaga kerja pabrik selain tenaga kerja langsung umumnya
digolongkan sebagai tenaga kerja tidak langsung. Sebagaimana ditunjukkan
dalam daftar diatas, istilah tersebut mempunyai banyak sekali sub penggolongan
guna memudahkan analisis biaya-biaya ini.
Penganggaran Perusahaan
185
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Ada kalanya premi lembur tidak bersifat acak. Misalnya, pekerjaan khusus
atau buru-buru dengan jelas dapat merupakan satu-satunya penyebab lembur.
Dalam keadaan seperti itu, permi tersebut dianggap sebagai biaya langsung
produk yang dibuat untuk pekerjaan itu.
Penganggaran Perusahaan
186
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
187
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Habis menghitung jam kerja langsung tiap – tiap golongan produk, barulah
dihitung estimasi tarif upah rata – rata (average wage rate) pada tahun anggaran
berjalam. Metode paling gampang menghitung tarif upah rata – rata tiap pekerja
tiap jam kerja langsung yakni membagi ongkos yang ditanggung untuk melunasi
pekerja langsung dengan banyaknya pekerja langsung yang dibutuhkan.
Penganggaran Perusahaan
188
Universitas Pamulang Manajemen S-1
9. Contoh Soal
Contoh Soal 1
Suatu korporasi, pekerja langsung pada manufaktur dikelompokkan ke
dalam tiga golongan, yaitu golongan 1, 2, dan 3.
Golongan 1 50 orang
Golongan 2 20 orang
Golongan 3 5 orang
Total 75 orang
Hasil perhitungan tarif upah rata – rata pekerja langsung tersebut (per orang per
DLH) adalah :
Tingkat upah
per jam dalam Jumlah Jumlah Jumlah
Golongan RP (orang) (DLH) (Rp)
1 150 50 750.000
100
2 200 20 400.000
3 250 5 125.000
75 100 1.275.000
Penganggaran Perusahaan
189
Universitas Pamulang Manajemen S-1
1.275.000
7.500
n.b
12000000
Tingkat upah rata – rata = 50000
= Rp. 240 per DLH
2003 2004
Golongan 1 300 orang 250 orang
Golongan II 200 orang 250 orang
500 orang 500 orang
Penganggaran Perusahaan
190
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Akibatnya, tahun 2004 mengalami peningkatan upah sebesar Rp. 250 tiap
pekerja per DLH.
12500000
Tingkat upah rata – rata = 50000
= Rp. 250 per DLH
Contoh Soal 2
Perusahaan “JAYA ABADI” sedang mempersiapkan penyusunan
anggaran tenaga kerja untuk tahun 2017 data yang tersedia untuk keperluan
tersebut adalah sebagai berikut:
i. 5.000
ii. 4.000
iii. 6.000
iv. 8.000
Penganggaran Perusahaan
191
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penyelesaian:
PT. JAYA ABADI
Departemen I Departemen II
Triwulan Std. Std. Total Jam
Produksi Jumlah Produksi Jumlah
Jam jam Jam jam
1 5.000 2,4 12.000 5.000 1,5 7.500 19.500
2 4.000 9.600 4.000 6.000 15.600
3 6.000 14.400 6.000 9.000 23.400
4 8.000 19.200 8.000 12.000 31.200
Jumlah 23.000 55.200 23.000 34.500 89.700
Penganggaran Perusahaan
192
Universitas Pamulang Manajemen S-1
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Furniture Usaha Personal memiliki data sebagai berikut :
Awal Akhir
Periode Kayu Kaca Kayu Kaca
Januari 24 4 16 12
Pebruari 16 12 30 20
Maret 30 20 38 36
Triwulan I 38 36 44 34
Triwulan II 44 34 50 40
Triwulan III 50 40 62 52
Penganggaran Perusahaan
193
Universitas Pamulang Manajemen S-1
e. Harga bahan baku kayu Rp. 5.000 dan Kaca Rp. 25.000
Tentukan :
a. Tingkat produksi
b. Susunlah anggaran produksi
c. Susunlah anggaran bahan baku
d. Susunlah anggaran pembelian bahan baku
e. Susunlah anggaran jam kerja dan anggaran biaya pekerja langsung
perusahaan tersebut
2. Pekerja, adalah sebuah unsur pemroduksian yang penting dan sering muncul di
korporasi, walaupun korporasi itu telah memakai peralatan. Peralatan yang
dipakai di sebuah korporasi pasti memerlukan pengelolaan manusia walaupun
peralatan – peralatan saat ini serba canggih dan modern. Sebutkan dan jelaskan
pengelompokkan tenaga kerja yang bekerja di pabrik.
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Penganggaran Perusahaan
194
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Penganggaran Perusahaan
195
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE- 13
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mengerti :
1. Apa yang dimaksud anggaran overhead;
2. Mengapa perlu menyusun anggaran overhead;
3. Penyusunan Anggaran overhead;
4. Unsur dan faktor yang mempengaruhi anggaran overhead
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Overhead Pabrik
Penganggaran Perusahaan
196
Universitas Pamulang Manajemen S-1
3. Karakter Biaya
Penganggaran Perusahaan
197
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
198
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
199
Universitas Pamulang Manajemen S-1
c. Pengendalian BOP
1) Departemen produksi
a) Keluaran hasil
b) Ongkos bahan
c) Pengeluaran pekerja langsung
d) Waktu pengoperasian peralatan.
2) Departemen jasa
a) Direct repair house
b) Departemen pembangkit listrik (KwH)
c) Direct labour house (DLH)
Penganggaran Perusahaan
200
Universitas Pamulang Manajemen S-1
7. Contoh Soal
PT SEDERHANA memproduksi 2 produksi, yakni X dan YY. Keduanya diolah
melalui 2 departemen produksi dan 2 departemen jasa. Tarif BOP ditentukan
berdasarkan rencana kegiatan tahunan.
a. overhead pabrik:
Penganggaran Perusahaan
201
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
202
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Departemen I Departemen I
Alokasi BOP
a. BOP Netto tiap dept jasa sesudah membebankan dan mendapatkan jasa:
Departemen I Departemen I
BOP netto
Rp. 3.049.485 Rp. 2.350.515
Mengalokasikan biaya overhead dari dept jasa ke dept produksi mesti tepat
dan sesuai supaya bisa mendapatkan harga pokok produksi yang tepat dan
sesuai juga, dimana ketepatan dan kesesuaian tersebut mesti dikaitkan pada
relasi :
Penganggaran Perusahaan
203
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a. Sebab akibat
b. Beban keuntungan
a. Pembebanan langsung
Misalnya :
1) Alokasi biaya overhead departemen jasa pada departemen produksi.
Penganggaran Perusahaan
204
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Penganggaran Perusahaan
205
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Dari contoh diatas tampak bahwa departemen jasa tidak memakai jasa
sendiri, sehingga kedua departemen jasa tidak terbebani biaya overhead
pabrik. Clean consept dapat pula dipakai dalam kasus dimana diantara
departemen jasa itu sendiri terjadi tukar menukar jasa.
Penganggaran Perusahaan
206
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Pengalokasian model ini biaya overhead pabrik yang muncul di tiap - tiap dept
jasa disebutkan dalam formula matematika sebagai berikut : X1 = a1 + b1Y
: Y = a2 + b2X
Dimana :
X = BOP dari seksi jasa 1 setelah menerima BOP dari seksi jasa 2 Y = BOP
dari seksi jasa 2 setelah menerima BOP dari seksi jasa 1 a1 = BOP dari seksi
jasa 1 sebelum menerima BOP dari seksi jasa 2 a2 = BOP dari seksi jasa 2
sebelum menerima BOP dari seksi jasa 1 b1 = Prosentase penggunaan seksi
jasa 2 oleh jasa 1
b2 = prosentase penggunaan seksi jasa 1 oleh jasa 2
Penganggaran Perusahaan
207
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Pemberian Jasa
Pemakaian Jasa
Jasa 1 Jasa 2
Dari soal diatas saudara diminta untuk menghitung BOP Neto departemen
jasa setelah saling memberi dan menerima jasa
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,
Gramedia, Jakarta
Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan
Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman
Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang
Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja
Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.
Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra
Wacana Media, Bogor
Penganggaran Perusahaan
208
Universitas Pamulang Manajemen S-1
PERTEMUAN KE- 14
ANGGARAN VARIABEL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Sesudah mendalami materi perkuliahan, mahasiswa dapat menjelaskan :
1. Arti biaya variabel
2. Informasi biaya variable
3. Pengelompokkan biaya tetap dan biaya variabel dengan berbagai metode.
4. Makna anggaran variabel;
5. Manfaat anggaran variabel;
6. Faktor yang berperan terhadap anggaran variabel;
7. Metode pemisahan komponen tetap dan variabel
B. URAIAN MATERI
1. Pengeluaran – Pengeluaran Variabel dan Tetap
Penganggaran Perusahaan
209
Universitas Pamulang Manajemen S-1
a. Unit Kegiatannya;
1) Jam mesin langsung
2) Jam kerja langsung
3) Jam reparasi langsung
4) Kilo watt per jam
Pertama kalinya, stok diawal barang dalam pemrosesan dan stok diawal
barang jadinya ditambahkan harga pokok disertai beban overhead tetap.
Makanya penting mengetahui akumulasi beban overhead aktual yang
dibebankan pada masa lampau. Angka tersebut dibebankan sesuai metode
pembebanannya maka didapat beban overhead tiap satuan berdasarkan
pembebanannya. Beban overhead tetap tiap satuan tersebut dikali terhadap
jumlah berdasarkan pembebanannya tercantum pada stok diawal maka didapat
penambahan harga pokok stok diawal. Misalkan dalam contoh 1 diatas, total
biaya overhead tetap sesungguhnya PT Rimendi dalam tahun 19X0 berjumlah
Rp. 559.850 dan dibebankan kepada produk atas dasar beban pekerja langsung
sebesar Rp. 322.500, maka beban overhead tetap sesungguhnya adalah 186%
(599.850:322.500) dari biaya tenaga kerja langsung. Dengan demikian harga
pokok persediaan barang dalam proses diawal dihitung harga pokoknya menurut
beban penuh sebagai berikut:
Ketiga. Stok diakhir barang dalam proses dan stok akhir barang jadi
ditambahkan harga pokoknya dengan beban overhead tetap. Untuk itu beban
overhead tetap aktual yang muncul pada periode saat ini dibagikan sesuai dasar
pembebanan untuk menghitung beban overhead tetap tiap satuan dasar
pembebanaan. Beban overhead tetap tiap satuan dikali dengan jumlah dasar
pembebanan yang tersedia dalam stok diakhir didapat tambahan harga pokok
persediaan akhir. Dalam contoh 1 diatas, total biaya overhead tetap
sesungguhnya PT Rimendi dalam bulan januari 19X1 berjumlah Rp. 49.000 dan
dibebankan kepada produk atas dasar biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.
25.000, maka beban overhead tetap sesungguhnya adalah 196% (49.000 :
25.000) dari biaya tenaga kerja langsung.
b. Cara point tertinggi dan terendah yakni melalui metode membagi pengeluaran
tetap dan variabel sesuai hitungan saling berpengaruh antara 2 jenis besaran
hasil ataupun tingkatan aktifitas yang berlainan.
Misalnya :
2) Pengeluaran:
Point tertinggi = Rp.6.400.000,- Point terendah = Rp.5.200.000,-
3) Saling berpengaruh
Perhitungan pengeluaran variabel tiap satuan :
3.000
Point tertinggi :
Contoh soal :
Jawaban:
1) Anggaran variabel :
Jenis Biaya 10.000 DRH 12.000 DRH 14.000 DRH 16.000 DRH
Gaji 100.000 100.000 100.000 100.000
Bahan pembantu 44.000 59.000 174.000 189.000
Biaya variabel
323.400
Maka jumlah pengeluaran yang mesti tersedia Rp.323.400,-
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Terdapat informasi tentang perencanaan pengeluaran bagi dept pemeliharaan
meliputi 3 jenis pengeluaran, yakni ::
a. Variabilitas anggaran detil dalam format tabel dengan relevant renge kelipatan
1.000 DRH;
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
PERTEMUAN KE- 15
ANGGARAN MODAL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Sesudah membahas modul perkuliahan, mahasiswa mampu dan memhami Ciri
perusahaan, Pembentukan perusahaan, Modal Perusahaan, Pengertian anggaran
modal, Pentingnya anggaran modal, Klasifikasi Proyek Investasi, dan Tujuan
Penyusunan Anggaran Modal dengan baik.
B. URAIAN MATERI
1. Karakteristik Perusahaan
investor saat pembagian dividen . Apabila diamati, dividen yang dikenai pajak
bersumber dari keuntungan sudah dikenai pajak sebelumnya, sebe;um akhirnya
keuntungan entitas itu dibagikan untuk pemilik saham. , Suatu badan usaha,
ketetapan pajak multiple ini muncul akibat adanya para pihak berdiri sendiri satu
sama lainnya yang diperkirakan ikut merasakan keuntungan, yakni entitas
sebagai badan usaha dan pemilik saham sebagai perorangan.
2. Pembentukan Perusahaan
3. Modal Perusahaan
Hak – hak yang akan diberikan oleh perusahaan kepada investor atas
kepemilikan saham biasanya dinyatakan secara tertulis dalam akta pendirian
perusahaan atau dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Kepemilikan saham dibuktikan melalui sertifikat sahamyang bernomor urut
tercetak. Dalam sertifikat saham ini tertera :
a. nama perusahaan,
b. nilai pari saham,
c. nama pemegang saham,
d. kelas saham,
e. dan jumlah saham yang dimiliki.
4. Modal Disetor
5. Pengembalian Modal
Jawab :
Laba bersih
Pengembalian modal =
2.000.000 + 3.000.000
=
2
= 2.500.000
Laba Bersih
Pengembalian modal =
500.000
=
2.500.000
= 20%
6. Pengembalian Investasi
Jawab :
Laba bersih
Pengembalian investasi =
Rata – rata total aktiva
8.000.000
Rata – rata total aktiva =
2
= 4.000.000
Laba Bersih
Pengembalian investasi =
Rata – rata total aktiva
2.000.000
=
4.000.000
= 50%
b. Investasi ditanamkan pada asset berwujud berharap akan output yang dijual
pada periode berikutnya.
c. Uang yang dikeluarkan bagi kepentingan itu relatif banyak dan rumit dijual lagi
apabila asset telah terpakai;
d. Ketetapan – ketetapan yang keliru ketika mengambil kebijakan atas modal
yang dikeluarkan menyebabkan korporasi merugi yang banyak berdampak
pada: beban penyusutan tinggi, bunga yang dibayarkan atas peminjaman,
beban satuan meningkat bilamana kapasitas mesin terlalu besar tetapi tidak
dapat dimanfaatkan secara optimal. Itulah sebabnya mengapa keputusan
pemilihan investasi merupakan keputusan yang penting yang harus diambil
manajer keuangan karena akan menentukan tingkat risiko yang ditanggung
Menetapkan asal pembiayaan akan dipakai. Dalam kasus ini tersedia tiga
alternatif yakni :
a. pembiayaan mandiri keseluruhannnya
Memperkiraan struktur arus kas melalui investasi yang diajukan. Tiap aliran
pembiayaan modal lebih terkenal sebagai capital expenditure dimana terdapat
dua jenis aliran uang (cash flow), yakni
a. Aliran uang masuk
b. Arus kas keluar
Aliran kas masuk adalah asal pendapatan kas bersumber dari penghasilan
investasi, berupa pendapatan kas dan pendapatan lainnya dengan senilai
perolehan.
a. Pendapatan kas adalah penerimaan penjualan, penagihan piutang serta
lainnya.
b. Pendapatan lainnya yakni pendapatan bersumber dari pihak eksternal seperti
Aliran dana keluar (outflow) adalah kas yang dikeluarkan atau bentuk
pengorbanan lainnya dengan harga tertentu. Pada aliran dana keluar dikenalkan
2 tehnik bagaimana dana dikeluarkan sesuai waktunya, yakni :
a. Pengeluaran modal adalah pengeluaran kas yang bermanfaat jangka panjang
misalnya investasi bangunan untuk kegiatan investasi ataupun perolehan
asset berwujud.
b. Pengeluaran biaya adalah pengorbanan kas diperhitungkan untuk
mendapatkan penghasilan pada masa sekarang, seperti belanja produksi,
beban memasarkan dan lainnya.
- xxxx
xxxx
xxxx
-
xxxx
xxxx
-
xxxx
xxxx
- xxxx
Metode Penilaian
Investasi
Berdasarkan Berdasarkan
pendekatan cash flow pendekatan
keuntungan akuntansi
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Dilihat dari kepemilikannya, perusahaan dapat dibedakan antara perusahaan
yang dimiliki oleh publik (masyarakat luas) dan perusahaan yang hanya dimiliki
oleh sekelompok orang tertentu saja. Sebutkan pengertian public cotporation dan
private corporation.
2. Dalam kasus bangkrutnya perusahaan, secara hukum, kerugian keuangan yang
akan menjadi tanggungan pemegang saham hanya sebatas pada jumlah
investasi modal yang telah disetornya ke dala perusahaan. Apakah saudara
setuju dengan pernyataan ini. Jelaskan.
3. Pendirian perusahaan membutuhkan banyak biaya. Biaya – biaya yang terjadi
dalam rangka pendirian perusahaan, dinamakan biaya pendirian perusahaan
(organization cost). Biaya – biaya apa saja yang ditanggung dalam organization
cost.
4. Sebutkan hak – hak apa saja yang dimiliki oleh pemegang saham sapabila telah
memiliki setiap lembar saham biasa
5. Mengapa pemegang saham biasanya tertarik untuk membeli saham perusahaan
sedangkan mereka juga telah memiliki saham atas perusahaan tersebut.
Sebutkan alasan – alasan dalam jawaban saudara.
6. Ekuitas kepemilikan perusahaan disebut ekuitas pemilik. Pada laporan keuangan
perusahaan, sisi ekuitas pemilik dilaporkan memuat asal permodalan. Sebutkan
asal utama modal yang saudara ketahui dan jelaskan pendapat saudara
7. Modal yang disetorkan merupakan saldo kas dan aktiva yang ditanamkan pemilik
saham ke ke korporasi agar ditukarkan dengan saham. Adapun laba ditahan
muncul sebagai output operasional korporasi, yakni laba bersih. Mencerminkan
apa saja keseluruhan modal dasar tersebut. Sebutkan dan jelaskan pendapat
saudara
8. Sebutkan rumus pengembalian modal dan pengembalian investasi yang saudara
ketahui dan berikan contoh – contohnya.
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
PERTEMUAN KE-16
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Sesudah menguasai modul ini , mahasiswa diyakini memiliki kemampuan :
1. Menjelaskan evaluasi kelayakan rencana investasi
2. Menjelaskan kriteria penilaian investasi
3. Memilih berbagai alternatif proyek untuk berinvestasi.
4. Menjelaskan metode yang akan digunakan kelayakan proyek investasi
5. Menghitung kelayakan proyek untuk investasi dengan berbagai metode.
B. URAIAN MATERI
1. Metode Evaluasi Kelayakan Rencana Investasi
2. Aspek Investasi
Sebuah bisnis yang dibiayai berasal dari kas yang didapatkan melalui
koloborasi kekuatan mandiri dan dari peminjaman. Terlebih bagi bisnis / proyek
baru takkan dimungkinkan mendapatkan modal melalui penjualan 100 prosen,
menimbang tidak ada keyakinan investor.
a. Sumber Dana
Tahun EAT
Untuk menghitung Cash Flow (Arus Kas), ada 2 langkah yang harus kita
lakukan, yaitu :
1) Terlebih dahulu kita harus mencari Penyusutan dengan rumus :
5.000.000.000 – 1.000.000.000 - 0
=
5
= 800.000.000
Discount =
Factor
(1 + r )ⁿ
Dimana :
R = cost of capital
N = tahun ke
4) Maka Tabel Cash Flow dapat kita buat seperti di bawah ini :
5. Payback Periode ( PP )
: “The payback period is the exact amount of time required for the firm to
Korporasi MNO menginginkan investasi bisnis A dan B. Kedua bisnis itu adalah
bisnis berdiri sendiri dan saling eksklusif. Pengeluaran investasi diawali periode
kesatu. Informasi arus dana netto tiap – tiap bisnis terlihat dibawah ini :
*. Perhitungannya
Hasil perhitungan :
Bisnis A, sebab mempunya waktu pengembalian yang lebih singkat
Net Present Value menyajikan perhitungan nilai waktu uang, dan model
capital budgeting yang sering dipakai. NPV menghitung jumlah nilai sekarang
seluruh aliran dana masuk (cash inflow) yang dicapai bisnis (berdasarkan tingkat
suku bunga yang berlaku) dikurankan nilai investasi (initial cash outflow). Net
Present Value yaitu: “The Net Present Value is found by subtracting a project’s
initial investment from the present value of its cash inflows discounted at a rate
equal to the firm’s cost of capital”.
Kekuatan model NPV untuk menilai pantas tidaknya sebuah investasi yang
direncanakan merupakan pemakaian nilai waktu uang buat perhitungan nilai
sekarang cash flow yang didapatkan di periode – periode berikutnya. Oleh
karenanya mengartikan deskripsi keuntungan bisnis makin dekat aktualnya.
Kekuatan lainnya yakni mempergunakan discount faktor, lazimnya adalah tingkat
bunga pinjaman yang berlaku ditanggung investor dalam mendanai sebuah
bisnis. Oleh karenanya mempergunakan model ini membuat makin lentur sebab
bisa menyesuaikan discount factor yang besarnya sepanjang periode tidak tetap.
Pemilihan diterimanya sebuah investasi mempergunakan model ini yakni
bilamana NPV didapatkan plus, dan diabaikan bilamana NPV minus. Kekurangan
model ini menggunakan teknis menghitung yang sulit, tak segampang
mempergunakan payback period. Pemakaian tehnis menghitungnya
membutuhkan kemampuan financialanalis yang menyebabkan para pemakainya
tidak terlalu banyak.
Kasus :
Penyelesaian :
Hasilnya :
Proyek A, mempunyai angka lebih besar dikomporasikan proyek
B, meskipun dua – duanya menghasilkan angka NPV > O
Model ini dimungkinkan model lebih sering dipakai sebagai satu diantara
model menilai pilihan – pilihan investasi. Pengertian Internal Rate of Return yaitu
: “The Internal Rate of Return (IRR) is the discount rate that equates the present
value of cash inflows with the initial investment associated with a project”.
Diterangkan diatas bahwa IRR adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang
darialiran dana masuk (cash inflow) menyamakan jumlah investasi diawal
sebuah bisnis. Artinya, IRR adalah tingkat diskon saat NPV dari bisnis tersebut
“O” rupiah. IRR pun menjelaskan prosentase profit yang aktual didapatkan
melalui investasi atau proyek yang diharapkan.
yang dipilih sesuai diinginkan. Lalu hasil tersebut dikomporasikan pada hasil
PV outlaysnya. Apabila PV dari proceeds melebihi PV outlaysnya, maka
digunakan suku bunga terkecil. Cara uji coba ini dilanjutkan hingga ditemukan
suku bunga dimana PV dari proceeds sama jumlahnya dengan PV outlaysnya.
Pada suku bunga tersebutlah NPV usulan diajukan sama dengan “O” ataupun
mendekati “O”
Kasus
Korporasi MNO ingin mendapatkan investasi atas bisnis A dan B. Dua – duanya
bisnis itu adalah proyek mandiri dan saling eksklusif. Investasi diluncurkan
diawal tahunkesatu.
Penyelesaian :
(Bisnis A, memakai tingkat diskon 2O% dan 21%)
Penyelesaian :
(Bisnis A, memakai tingkat diskon 18% dan 23%)
Pilihan bisnis :
Bisnis A, sebab mempunyai tarif rate of return melebihi bisnis B Perbandingan
Metode Capital Budgeting
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Agar kelengkapan industrinya lengkap, PT SV berencana mendatangkan peralatan
baru. Terdapat 2 alternatif yang dikehendaki melaui dua rekanan yang berlainan.
Informasi atas peralatan tersebut terlihat dibawah ini :
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
PERTEMUAN KE-17
ANGGARAN KAS
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa menguasai :
1. Arti anggaran kas;
2. Maksud penyusunan anggaran kas;
3. Pendekatan-pendekatan penyusunan anggaran kas;
4. Langkah-langkah penyusunan anggaran kas.
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Anggaran Kas
Aliran kas masuk dapat bersifat kontinyu seperti hasil penjualan produk
secara tunai dan hasil pelunasan piutang, sedangkan aliran kas masuk yang
bersifat diskontinyu seperti setoran pemegang saham, pelepasan hak, pencairan
pinjaman dan pelepasan asset berwujud yang tak digunakan lagi..
Arus dana keluar dapat terus – menerus seperti perolehan material dan
membayarkan balas jasa pekerja, sedangkan arus dana keluar diskontinyu
seperti pembayaran bunga, deviden, pajak penghasilan, pembayaran pinjaman,
perolehan kembali saham korporasi, dan perolehan harta berwujud.
Keterangan :
Uang kas terbuat dari logam, kertas, cek, wesel pos serta deposito. Materai
dikecualikan dari kas dimasukkan pengeluaran dimuka ataupun biaya deferred.
Biasanya, korporasi menempatkan kas terbagi dua golongan, yakni dana yang
disediakan kasir dan dana disimpan di Bank.
Saldo kas tak ditaruh di bank umumnya dipegang kasir dalam rangka
melunasi pengeluaran – pengeluaran relatif bertransaksi tak besar serta
digunakan sebagai alat pelunasan spesial.
e. Departemen kasir (kepala kasir) akan mengisi formulir setoran bank dan
kemudian menyetorkan uang kas tadi ke bank. Salinan bukti setor bank ini lalu
akan diserahkan oleh departemen kasir ke bagian keuangan. Jika uang kas
hasil penerimaan penjualan harian atau hasil penagihan piutang tersebut tidak
sempat disetor ke bank, maka simpanlah uang kas tadi dalam safe deposite
box, dan hanya satu orang saja yang ditunjuk atau memiliki kode akses untuk
membukanya; hal ini dilakukan untuk menghindari sikap saling menuduh atau
memudahkan pertanggungjawaban langsung apabila terjadi kehilangan atas
uang kas tersebut.
f. Melaksanakan verifkasi intern
Masing – masing catatan atas penerimaan dana diverifikasikan terhadap
saldo fisik uang yang ada di departemen kasir. Pencocokan ini harus setring
– sering dilakukan untuk memastikan bahwa uang kas yang diterima secara
harian telah sama dengan bukti catatan yang mendukung penerimaan itu.
cek harian. Daftar ini merujuk yang membuat cek, maksud pelunasan berikut
saldonya.
Penjualan
Rp. 4.270.150,-
Tembusan salinan pertama dari rangkuman total kas harian yang diterima
ini dikirimkan manajer kasir ke bagian akuntansi untuk pencatatan mutasi harian
penjualannya.
Soal Peragaan
1) Tiap bulan :
2) Tiga bulanan :
Jawab
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
PERTEMUAN KE-18
ANGGARAN PIUTANG
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selesai mendalami materi perkuliahan, mahasiswa diharapkan menguasai :
1. Pengertian anggaran piutang;
2. Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas;
3. Faktor-faktor yang memperngaruhi penyusunan penganggaran piutang;
4. Tahapan dan langkah menyusun Piutang dianggarkan;
5. Manfaat Penganggaran Piutang.
B. URAIAN MATERI
1. Arti Piutang Dianggarkan
Lamanya kredit, makin lama durasi kredit makin jauh ruang diantara
3. Pengelompokkan Piutang
a. Perkiraan Piutang
Yakni nilai ditagihkan kepada debitur hasil menjual suatu produk dengan
non tunai. Saldo piutang dianggap sebagai aktiva dan dicatat disebelah debet.
Saldo Piutang lazimnya diproyeksikan tertagih dengan kurun periode relatif
singkat, normalnya 3O sampai 6O harian. Sesudah penagihan, pengkreditan
saldo piutang dicatat. Saldo Piutang dicantumkan pada bagian aktiva lancar.
b. Wessel Tagih
Penetapan kelompok lancar dan tak lancar, lihatlah kasus ini dimana
durasi normalnya aktifitas korporasi yakni 1O tahun, makanya arti lancarnya
disini dimaksimalkan 12 bulan (setahun). Artinya, piutang tertagih sesudah
setahun ataupun melebihinya dikelompokkan menjadi tak lancar. Tetapi,
apabila durasi normalnya aktifitas korporasi yakni 14 bulan, mengartikan
definisi lancar dimaksimalkan 14 bulan. Sehingga piutang ditagihkan sesudah
14 bulan ataupun melebihinya digolongkan sebagai aktiva tak lancar.
Soal Kasus
PT. RASHAQ memiliki program penjualannya (unit) :
Hitunglah :
Skedul tersusum tertagihnya
piutang periode Jan-Jun 2016.
Penyelesaian :
Perhitungan penjualan non tunai :
Penjualan
Bulan kredit Penj. Jan Feb Mar April Mei Juni
Netto
1.039.719
1.463.924
April 3.080.000 3.018.400 905.520 603.68
3)
0
1.280.93
Mei 2.695.000 2.641.100 4 792.33
0
4)
1.372.4
29
Juni 2.887.500 2.829.750
5)
Keterangan :
a. Penjualan netto adalah penjualan kredit setelah dikurangi bad debt 2%
b. Pembayaran piutang pada 25 hari pertama mendapatkan potongan diskon
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Program penjualannya PT.FILDA ASYIFA thn 2017 sbb :
kandungan 50% penjualannya non tunai dan sisa penjualannya tunai diperoleh
kerugiannya akibat tidak tertagihnya piutang 2% , Selesaikanlah banyaknya
penjualan kas dan penjualan non tunai
KASUS :
Tak tertagih 2% dari penjualan non tunai. Persyaratan non tunai diterapkan 3/25
n 3O
Hitunglah :
JAN 10.000.OOO
TRIWULAN 2 3O.OOO.OOO
FEB 11.000.OOO
TRIWULAN 3 35.OOO.OOO
MAR 13.OOO.OOO
TRIWULAN 4 37.000.OOO
kandungan 25% penjualannya non tunai dan sisa penjualannya tunai diperoleh
kerugiannya akibat tidak tertagihnya piutang 1% , Selesaikanlah banyaknya
penjualan kas dan penjualan non tunai
D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE,
Yogyakarta
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
GLOSARIUM
(RPS)
KEMAMPUAN
BAHAN KAJIAN (MATERI METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
PER AKHIR YANG KRITERIA PENILAIAN
AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
DIHARAPKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Mampu memahami Pengantar Penganggaran Ceramah, diskusi, - Mahasisiwa mampu Ketepatan dalam 4%
pengertian, unsur, Perusahaan tanya jawab, menjelaskan dan menjawab soal dan
syarat, manfaat dan penugasan memahami teori diskusi, mampu
klasifikasi tentang pengertian, menjelaskan materi
Penganggaran, Jenis manfaat, syarat, kembali, memberikan
Anggaran dan klasifikasi, pandangan terhadap
Kelebihan dan kelebihan dan proses belajar mengajar .
Kelemahan Anggaran kelemahan
Anggaran
2 Mahasiswa dapat Anggaran Parsial dan Ceramah, diskusi, - Mahasiswa mampu Ketepatan dalam 4%
menjelaskan Anggaran Komprehensif tanya jawab, menjelaskan menjawab soal dan
284
Universitas Pamulang Manajemen S-1
perbedaan anggaran penugasan perbedaan antara diskusi, mampu
parsial dan anggaran Anggaran Parsial menjelaskan materi
komprehensif, dan dan Anggaran kembali, memberikan
Karakteristik Komprehensif pandangan terhadap
Anggaran Parsial dan - Mahasiswa mampu proses belajar mengajar .
Anggaran membuat mana
Komprehensif Anggaran yang pas
untuk Perusahaan
3 Pertemuan ke-3 Anggaran Penjualan Ketepatan dalam 5%
Mampu memahami Ceramah, diskusi, - Mahasiswa mampu menjawab soal dan
pengertian, manfaat, tanya jawab dan menjelaskan diskusi, mampu
tujuan dan penugasan pengertian, menjelaskan materi
kegunaan, serta manfaat, tujuan, kembali, memberikan
faktor-faktor yang kegunaan dan pandangan terhadap
mempengaruhi faktor yang proses belajar mengajar .
dalam Anggaran mempengaruhi
Penjualan dalam Anggaran
Penjualan
4 Pertemuan ke 4 Pengertian Forecasting Ceramah, diskusi, Ketepatan dalam 5%
Mampu memahami Penjualan tanya jawab dan - Mahasiswa mampu menjawab soal dan
pengertian, faktor penugasan menjelaskan diskusi, mampu
internal dan pengertian, faktor menjelaskan materi
eksternal, Teknik- internal dan kembali, memberikan
teknik, serta sumber- eksternal, Teknik, pandangan terhadap
sumber yang dan sumber proses belajar mengajar .
dibutuhkan dalam sumber yang
Anggaran penjualan dibutuhkan dalam
Anggaran
Penjualan
5 Pertemuan ke-5 Metode Forecasting Ceramah, diskusi, - Mahasiswa mampu Ketepatan dalam 5%
Mampu menjelaskan Penjualan latihan, melakukan menjawab soal dan
hubungan peramalan penugasan, dan perhitungan diskusi, mampu
285
Universitas Pamulang Manajemen S-1
dengan rencana, Analisa data peramalan menjelaskan materi
metode, efektifitas, penjualan untuk kembali, memberikan
dan pertimbangan tahun-tahun yang pandangan terhadap
memilih metode akan datang proses belajar mengajar .
dalam Forecasting
Penjualan
6 Pertemuan ke-6 Perhitungan dengan Ceramah, diskusi, - Mahasiswa mampu Ketepatan dalam 7%
Mampu menghitung Analisis Statistik latihan, menghitung menghitung, membuat
Forecasting penugasan, dan forecasting analisa dan kesimpulan
Penjualan dengan Analisa data penjualan dengan dari perhitungan yang
Metode Trend Bebas, Metode analisis telah dibuat, dan
Metode Semi statistik memberikan pandangan
Average, Metode - Mahasiswa terhadap proses belajar
Trend Moment dan mengerjakan mengajar .
Metode Trend Least Latihan
Square
7 Pertemuan ke-7 Perhitungan dengan Ceramah, diskusi, - Mahasiswa mampu Ketepatan dalam 6%
Mampu menjelaskan Metode Khusus latihan, menghitung menghitung, membuat
Langkah, metode penugasan, dan forecasting analisa dan kesimpulan
peramalan Analisa data penjualan dengan dari perhitungan yang
kuantitatif, model Metode Khusus telah dibuat, dan
peramalan, - Mahasiswa memberikan pandangan
menghitung Analisa mengerjakan terhadap proses belajar
Industri, Analisa Latihan mengajar .
Product Line dan
Analisa Pengguna
Akhir
10 Pertemuan ke-10 Anggaran Bahan Baku Ceramah, diskusi, - Mahasiswa Ketepatan dalam 6%
Mampu latihan, mengerti definisi menghitung, membuat
memperkirakan penugasan, dan anggaran bahan analisa dan kesimpulan
jumlah, bahan baku Analisa data baku dan dari perhitungan yang
yang dibeli, manfaatnya telah dibuat, dan
komponen harga - Mahasiswa memberikan pandangan
pokok dan menghitung dan terhadap proses belajar
pengendalian bahan menyusun mengajar .
baku langsung kebutuhan bahan
baku serta
menentukan
pembelian baik
secara kuantitas
287
Universitas Pamulang Manajemen S-1
maupun anggaran
yang dibutuhkan
- Mahasiswa
mengerjakan
latihan
11 Pertemuan ke-11 Prosedur Anggaran Bahan Ceramah, diskusi, - Mahasiswa mampu Ketepatan dalam 5%
Prosedur, Persediaan Baku latihan, memberikan menghitung, membuat
dan Pemakaian penugasan, dan pengertian analisa dan kesimpulan
Bahan Baku Analisa data prosedur, dari perhitungan yang
persediaan dan telah dibuat, dan
pemakaian bahan memberikan pandangan
baku terhadap proses belajar
- Mahasiswa mampu mengajar .
membuat
perhitungan dalam
bahan baku
- Mahasiswa
mengerjakan
latihan
12 Pertemuan ke-12 Anggaran Tenaga Kerja Ceramah, diskusi, - Mahasiswa Ketepatan dalam 6%
Mampu mejelaskan latihan, mempelajari menghitung, membuat
perbedaan Tenaga penugasan, dan definisi dan analisa dan kesimpulan
Kerja Langsung dan Analisa data manfaat anggaran dari perhitungan yang
tidak, Menghitung tenaga kerja telah dibuat, dan
jumlah jam kerja, - Mahasiswa memberikan pandangan
dan Menyusun menghitung jam terhadap proses belajar
Anggaran Tenaga kerja tenaga kerja mengajar .
Kerja Langsung langsung
- Mahasiswa
menghitung
anggaran tenaga
kerja langsung
- Mahasiswa
mengerjakan
latihan
288
Universitas Pamulang Manajemen S-1
13 Pertemuan ke-13 Anggaran Biaya Overhead Ceramah, diskusi, - Mahasiswa belajar Ketepatan dalam 6%
Mampu menjelaskan, Pabrik ( BOP ) latihan, arti BOP dan menghitung, membuat
pengertian, penugasan, dan manfaat analisa dan kesimpulan
bagaimana Analisa data penyusunan dari perhitungan yang
Menyusun, anggaran BOP telah dibuat, dan
Penyusunannya, - Mahasiswa memberikan pandangan
unusr dan faktor memisahkan terhadap proses belajar
yang mempengaruhi bagian aktifitas mengajar .
didalam Anggaran produksi untuk
Biaya Overhead alokasi BOP
Pabrik - Mahasiswa
mngerjakan
latihan.
14 Pertemuan ke-14 Anggaran Variabel Ceramah, diskusi, - Mahasiswa Ketepatan dalam 5%
Mampu menjelaskan latihan, dan mempelajari menghitung, membuat
pengertian, penugasan pengertian biaya analisa dan kesimpulan
informasi, variabel dan dari perhitungan yang
pengelompokan, manfaat telah dibuat, dan
makna, manfaat, penyusunan memberikan pandangan
faktor dan metode anggraan variabel terhadap proses belajar
pemisahan - Mahasiswa mengajar .
komponen tetap dan mempelajari
variabel dalam pengelompokkan
Anggaran Variabel biaya tetap dan
biaya variabel
dengan berbagai
metode.
- Mahasiswa
mengerjakan
latihan langsung
290
Universitas Pamulang Manajemen S-1
- Mahasiswa
mengerjakan latihan
18 Pertemuan ke-18 Anggaran Piutang Ceramah, diskusi, - Mahasiswa Ketepatan dalam 5%
Mampu menjelaskan latihan, dan mempelajari arti dan menghitung, membuat
pengertian, penugasan makna piutang bagi analisa dan kesimpulan
pengaruh, faktor- Perusahaan dari perhitungan yang
faktor, tahapan dan - Mahasiswa telah dibuat, dan
Langkah serta mempelajari memberikan pandangan
manfaat dari kebijakan penentuan terhadap proses belajar
Anggaran Piutang piutang mengajar .
- Mahasiswa
mengerjakan latihan
Referensi/Sumber :
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta
Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis, Gramedia, Jakarta
Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman
Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang
Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.
Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.
Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta
Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra Wacana Media, Bogor
Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba Empat.
Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy. (2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta:
Erlangga.
Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14, Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.
Arfan. (2018). Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat
Suwardjono. 2017. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE
Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.
Belkaoui, A. 2017. Accounting Theory, 5th edition. Thomson Learning. Singapore.
291
Universitas Pamulang Manajemen S-1
Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta:
Salemba Empat
Stice and Skousen 2019, Memahami Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit PPM.
Budi Rahadjo. 2017.Dasar-Dasar Fundamental Saham Laporan Keuangan Membaca, Memahami, Dan Menganalisis. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas
Press.
292