Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN UAS ILMU PEMULIAAN TANAMAN

NAMA : NURFADIANSIH

NIM : C1M019108

UAS : IPT

1. Mutasi merupakan upaya untuk mendapatkan sifat baru sebagai sarana untuk
perbaikan genetik tanaman, terutama yang selalu diperbanyak secara vegetative.
 Aplikasi mutasi dalam menghasilkan keragaman dan varietas baru pada
tanaman.
 Mutasi spontan yaitu terjadi secara alami di alam melalui petir, halilintar,
serangan insekta serta proses lama dan jarang terjadi.
 Mutasi buatan yaitu induksi mutagen seperti :
a. Mutagen kimia : Ethyl methane sulphonate (EMS), diethyl sulphate
(dES), methyl methane sulphonate (MMS), hydroxylamine, nitrous acids,
acridines, kolkhisin.
b. Mutagen Fisik : Sinar pengion seperti sinar-X, radiasi Gamma, sinar ultra
Meningkatkan Keragaman Untuk Diseleksi
 Digunakan Pada Berbagai Tanaman yaitu dilakukan mutasi dengan jenis dan
variatas tanamn yang berbeda dengan tujuan mendapatkan sifat genetic yang
baru.
 Frekuensi Mutan yang Diinginkan Kecil
 Sifat yang Diinginkan Tidak Dimiliki/ Terdapat Dalam Koleksiviolet , radiasi
beta, neutrons, dan partikel dari aselerators
2. a. Pemuliaan mutasin
adalah umum dilakukan pada tanaman (padi, kedelai, dan lain-lain).
Kelemahan: sering berefek mematikan (deleterious) sehingga jarang dirilis cultivar
baru dengang metode ini.Spontaneous mutants (sports) hasil pengamatan di lapangan
yaitu penting untuk pemuliaan.Contoh tanaman Apel `Royal Gala' dan `Imperial Gala'
adalah hasil mutasi dari apel `Gala'. Jika terdapat kelebihan karena tanaman buah
umumnya diperbanyak secara vegetatif, hasil mutasi bisa dirilis sebagai kultivar baru
(misal. warna buah, waktu berbuah beda). Karakter  baru yang diperoleh:mutu, hasil,
rasa,  warna dan ukuran serta toleransi terhadap cekaman biotik  maupun abiotic
Induksi mutasi menggunakan iradiasi menghasilkan mutan paling banyak (sekitar
75%).Adapun keuntungan iradiasi adalah dosis yang digunakan lebih akurat dan
penetrasi penyinaran ke dalam sel bersifat homogen. Keuntungan menggunakan
mutagen kimia adalah laju mutasinya tinggi, dan didominasi mutasi titik. Perubahan
yg ditimbulkan karena pemberian mutagen baik fisik maupun kimia dapat terjadi pada
tingkat genom, kromosom, dan DNA. Teknik mutasi dikombinasikan dng kultur in
vitro telah dikembangkan dan telah menghasilkan berbagai varietas unggul untuk
ketahanan terhadap cekaman biotik maupun abiotic. Keragaman yang dihasilkan pada
sel somatik disebut dengan keragaman somaklonal.
 Pendekatan untuk mendapatkan variasi somaklonal yaitu :
 Menumbuhkan kalus pd bbrp siklus.
 Meregenerasikan tan dlm jumlah besar dari kultur.
 Skrening sifat tertentu pd tan hasil regenerasi / turunannya.
 Seleksi dan pengujian sampai generasi lanjut pada sifat yang diinginkan.
 Perbanyaan pada mutan yang sudah stabil untuk mendapatkan genotipe baru

b. Pemuliaan Poliploidi

Adalah pemulia menggunakan berbagai alternatif teknik pemuliaan. Salah satunya:


manipulasi jumlah kromosom sets (ploidy) dengan bantuan colchicine atau bhn kimia lain.
Poliploidi adalah keadaan sel dengan penambahan satu atau lebih genom dari genom normal
2n=2x (3x, 4x, 5x dan seterusnya).Penggandaan kromosom dpt mengakibatkan pertambahan
volume sel, sehingga memperbesar ukuran tanaman. Cocok untuk pemuliaan dan seleksi
ukuran buah yg lebih besar. Secara alami penampakan morfologi tanaman poliploidi lebih
besar dari spesies diploid, seperti buah lebih besar, permukaan daun lebih luas, organ bunga
lebih besar, batang lebih tebal dan tanaman lebih tinggi. Populasi poliploidi mempunyai
kemampuan berkompetisi lebih baik dibanding moyang diploid ditunjukkan dengan daerah
penyebarannya yang luas. Pemuliaan poliploidi dapat memperbaiki sifat tanaman dan
menambah vigoritas.sehingga dapat disimpulkan bahwa .tanaman poliploidi mempunyai
penampilan morfologi meliputi daun, bunga, batang, umbi lebih vigor dibanding tanaman
diploid.Perakitan tanaman poliploidi melalui persilangan seksual atau persilangan somatik
dapat mentransfer sifat-sifat penting yang diinginkan dari tetua. Tanaman poliploidi dapat
dihasilkan melalui persilangan seksual, persilangan somatik dan diinduksi dengan zat-zat
kimia. Setiap spesies tanaman mempunyai jumlah kromosom optimum untuk penampakkan
kevigorannya.

c. Apomiksis

Merupakan kemampuan alami tanaman untuk menghasilkan biji secara aseksual.


Embrio apomiktik dibentuk tanpa kontribusi tetua jantan.Dalam reproduksi apomiksis,
embrio dibentuk secara langsung dari sel megaspora tetua betina yang tidak mengalami
reduksi kromosomnya atau dari sel somatik ovul atau inti sel. Apomiksis membuat
reproduksi secara vegetatif atau kloning melalui biji.

3. Heterosi adalah perbedaan hasil keturunan oleh satu persilangan dari leluhurnya.Heterosis
tidak berdasarkan pada bergabungnya dua sifat baik dari leluhurnya pada waktu
persilangan.Heterosis juga merupakan sifat penting dalam pengembangan varietas hibrida.
Contoh yang paling mudah adalah jagung hibrida. Penyimpangan yang terjadi pada jagung
hibrida berkarakter positif, ini didasari pada penampilan jagung hibrida yang lebih dari
leluhurnya. Pada sebuah penenelitian bertujuan untuk mengetahui besaran nilai duga heterosis,
heterobeltiosis, serta aksi gen beberapa komponen agronomik jagung. Tahap pertama adalah
membentuk biji F1 hasil persilangan yang dilakukan dari bulan sebelumnya,selanjutnya tahap
kedua adalah untuk penilaian tanaman F1.Heterosis, heterobeltiosis, dan nisbah potensi
dihitung dari sepuluh kombinasi persilangan yang berasal dari lima genotipe tetua. Data yang
digunakan meliputi umur bunga, umur masak, tinggi tanaman, jumlah cabang/tanaman,
jumlah buku/tanaman, jumlah tongkol isi/tanaman, jumlah biji/tanaman, dan hasil
biji/tanaman. Kombinasi persilangan yang memiliki nilai heterosis tinggi cenderung
menunjukkan nilai heterobeltiosis tinggi pada karakter agronomi yang sama, yaitu pada
karakter jumlah buku/ tanaman, jumlah biji/tanaman, dan hasil biji/tanaman mempunyai nilai
heterosis hibrida berbanding lurus dengan nilai heterobeltiosisnya. Kombinasi persilangan
konsisten menunjukkan gejala heterosis dan heterobeltiosis yang tinggi untuk karakter jumlah
cabang, jumlah tongkol, jumlah biji, dan hasil biji per tanaman. Hasil biji pada jagung lebih
banyak dikendalikan oleh aksi gen dominan negatif tidak sempurna, yang berarti bahwa
penampilan F1 hasil persilangan untuk karakter tersebut akan berada diantara kedua tetuanya.
Keberagaman nilai heterosis dan heterobeltiosis pada jagung ditentukan oleh latar belakang
genetik tetua-tetuanya.
4. Prosedur melakukan seleksi pada tamaman menyerbung silang dengan menggunakan
metode seleksi berulang untuk daya gabung umum yaitu:
a. Keturunan dari tanaman
b. Control penuh atas persilangannya
c. Terutama additive
d. Uji daya gabung umum
e. Varitas sintentik dan sebagainya
Jadi dapat dijelaskan beberapa point diatas bahwa prosedur ini merupakan
seleksi yang mengikuti sertakan keturunan di dalam uji-uji keturunan yang
intensif dan bahwa semua seleksi dengan uji keturunan memerlukan lebih banyak
waktu dan fasilitas. Dalam hal uji daya gabung umum maka tertua penguji harus
dipakai material dengan basis genetic yang luas.
1. Menanan populasi dasar, darimana sejumlah S1 dibikin dengan
perkawinan self
2. Galur-galur ini kemudian di tanaman di dalam suatu semaian persilangan
dimana dipergunakan tetua jantan.
3. Keturunan ditanamankan pada gnerasi ke-3 dalam uji hasil dengan ulangan
seperlunnya.
4. Mengawinkan diantara semua S1 jitu dari biji-biji sisanya. Membikin
perkawinan acak untuk satu generasi, agar rekombinasi dapat lebih baik
diantara genotype-genotipe jitu terpilih
5. Sasaran yang hendak dicapai pada tanaman menyerbuk sendiri baik dari golongan
tanaman pangan,hortikultura dan industry adalah sifat unggul dan populasi
homozigot serta seragam. Untuk mendapatkan tanaman homozigot dari populasi
bersegregasi,hasil persilangan buatan,maka peranan seleksi sangat penting Pekerjaan
seleksi perlu didasari metode tertentu sehingga perbaikan sifat yang di inginkan
tercapai.Pada program pemuliaan tanaman ini adalah sifat unggul pada tanaman
homozigot.Memang ciri khusus varietas tanaman menyerbuk sendiri yang
dikembangkan melalui biji adalah susunan genetiknya homozigot,kecuali untuk
varietas hibrida.Untuk memperoleh tanaman-tanaman homozigot dari hasil
hibridisasi atau dari pupolasi heterogen,peranan seleksi amat penting
artinya.Pekerjaan seleksi ini perlu didasari metode tetentu agar perbaikan sifat yang
dituju dapat berlangsung efektif.
6. Seleksi galur murni merupakan seleksi tanaman tunggal dari popuplasi homozigot
heterogen. Genetipe baru tidak akan tercipta dengan menyeleksi populasi homozigot
homogeny. Seleksi ini bahwa keragaman dalam suatu populasi heterozigot
disebabkan oleh keragaman genetic dan lingkungan sedangkan keragaman dalam
galur murni disebabkan oleh keragaman lingkungamn. Sedangkankan seleksi massa
yaitu tanaman-tanaman dipilih berdasarkan fenotipenyya saja.Biji hasil panen
dicampur tanpa dilakukan uji keturunan.
7. Tahapan pelaksanaan dari metode pedigri adalah
a. Membuat persilangan membentuk biji F1
b. Membentuk Pop F2 yang bersegregasi
c. Menananm biji F2 menbentuk Pop F2 , memilih tanaman-tanaman terbaik dan
membuat galur F2 dari masing-masing tanaman terbaik.
d. Pada pertanaman galur F2 ,Generasi F3: pilih family-famili F2 terbaik, pilih
bebrapa tanaman terbaik dari setiap family terpilig. buat galur F3 dari masing-
masing tanaman terpilih.
e. Pada Pop F3 ( Generasi F4) pilih family-family F3 terbaik, pilih beberapa tanaman
terbaik dari setiap family terpilih, bentuk galur F4 dari masing-masing tanaman
terpilih
f. Pada Pop galur F4 ( generasi F5) ,masing-masing galur dipanen bulk sebagai gakur
F4 generasi
g. Perbanyakan benih masing-masing galur dan observasi
h. UDPH
i. UDHL dibeberapa lokasi dan musim
j. Perbanyak benih
k. Pelepasan varietas baru
8. Syarat-syarat pelepasan varietas unggul meliputi :Pengujian adaptasi dan
obsevasi,ketentuan lokasi,jumlah unit pengujian dan persyaratan uji adaptasi.Selain
itu juga dibuat usulan/rencana pelepasan varietas yang akan dilepas,varietas yang
akan dilepas dapat berupa galur/mutan/hibrida/varietas introduksi/varietas unggul
local. Adapu syarat pelepasan yang perlu diperhatikan antara lain yaitu :
 Untuk Varietas yang akan dilepas harus diberikan silsilah bahan asal dan cara
mendapatkannnya.
 Metode seleksi yang digunakan harus disebutkan
 Untuk varietas yang akan dilepas harus diadakan percobaan adaptasi,
dibandingkan dengan varietas baku, di beberapa tempat yang mewakili daerah,
di mana varietas tersebut akan dianjurkan.
 Percobaan adaptasi dilaksanakan sedemikian rupa sehingga data yang
diperoleh dapat dipercaya.
 Rancangan percobaan dan cara analisa data percobaan harus memenuhi kaidah
statistik.
 Untuk varietas yang akan dilepas harus tersedia cukup benih.
9. Mengajukan proposal yaitu:
1. Usulan pelepasan varietas dituangkan dalam bentuk proposal yang disampaikan
kepada sekretaria Tim Penilai dan Pelepasan Varietas di Rektorat Perbenihan
Tanaman Pangan diperbanyak 20 examplerr
2. Secretariat selanjutnya melakukan penelitian awal terhadap proposal yang diterima ,
bila tidak memmenuhi syarat diminta untuk dissempurnakan
3. Proposal yang belum memenuhi syarata adminitrasi diharapakan dapat dilengakapi
4. Setelah usulan diterima, secretariact menentukan waktu siding
5. Ketua tim TPPV akan memberitahu kepada para pengusul uintuk mempresentasikan
usuilannya masing-masing di depan TPPV
6. TPPV selanjutnya mengevaluasi usilan dalam rapat tertutup , dan hasil sidang akan
disampaikan kepada pengusul

Anda mungkin juga menyukai