Anda di halaman 1dari 4

DAFFA AULIA RAMADHAN

XI IPS 2

1. . Tugas AFNEI di Indonesia setelah penyerahan tanpa syarat jepang


kepada Sekutu adalah:

1. Menerima penyerahan pasukan Jepang di Indonesia


2. Melucuti pasukan Jepang di Indonesia  
3. Mengembalikan pasukan Jepang ke negaranya
4. Membebaskan tahanan perang yang ditawan oleh Pasukan Jepang
5. Menciptakan perdamaian di wilayah yang sebelumnya diduduki Jepang
6. Mengadili pasukan Jepang pelaku kejahatan perang.

2. . Pada tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu mendatangi Sumatera


Utara untuk mengambil alih pemerintahan di sana.Pemerintahan Sumatera
Utara memperkenankan sekutu menempati beberap daerah di Medan untuk
sekedar menghargai kedatangan mereka.13 Oktober 1945, seorang Belanda
merampas lalu menginjak lencana merah putih yang ada di Jalan Bali,
Medan.Hotel yang ditempati Belanda tersebut diserang oleh para pemuda
dan menjalar ke beberapa kota di sekitar Medan.Terbentuk TKR Sumatera
Timur, lalu masyarakat mengumpulkan pemuda dari kota lain untuk
mempertahankan kedudukan Indonesia.Sementara itu sekutu NICA
memanggil bala bantuan dari Inggris untuk melemahkan bangsa
Indonesia.Pada akhirnya, terjadi perang fron medan area pada tanggal 10
Agustus 1945. Para pejuang mengadakan pertemuan yang membentuk
komando sehingga Medan Area dapat dibina lebih baik.

3. . Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November sampai 15


Desember 1945 antara pasukan TKR melawan pasukan Sekutu. Insiden
bersenjata mulai timbul di Magelang dan meluas menjadi pertempuran ketika
tentara Sekutu dan NICA membebaskan secara sepihak para interniran
Belanda di Magelang dan Ambarawa. Insiden ini berakhir pada tanggal 2
November 1945 setelah dilakukan perundingan antara Presiden Soekarno
dan Brigadir Jenderal Bethel di Magelang.

Sementara itu, secara diam-diam pasukan Sekutu meninggalkan Magelang


dan mundur ke kota Ambarawa yaitu pada tanggal 21 November 1945.
Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letnan Kolonel M. Sarbini segera
mengadakan pengejaran. Pada saat pengunduran itu, pasukan Sekutu
mencoba menunduki dua desa di sekitar Ambarawa. Dalam pertempuran
untuk membebaskan dua desa tersebut, pada tanggal 26 November 1945
gugurlah Letnan Kolonel Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Dengan
gugurnya Letnan Kolonel Isdiman maka Kolonel Soedirman, Panglima Divisi
Banyumas mengambil alih pimpinan pasukan.

Pada tanggal 12 Desember 1945 dalam waktu setengah jam pasukan TKR
berhasil mengepung kedudukan musuh dalam kota. Kota Ambarawa
dikepung selama 4 hari 4 malam. Pada tanggal 15 Desember 1945, pasukan
Sekutu meninggalkan kota Ambarawa dan mundur menuju ke Semarang.

4. . Momen 10 November 1945 merupakan puncak dari pertempuran antara


dua pihak, yakni pihak pro-kemerdekaan Indonesia dengan pasukan Britania
Raya.
Kendati negara Indonesia telah memprokalamasikan kemerdekaannya pada 3
bulan sebelumnya, namun upaya untuk merisak status tersebut. Bangsa
Indonesia beruntung, sebab dapat memukul mundur pasukan kolonial pada
momen bersejarah tersebut. Mendorong lahirnya banyak pengakuan
internasional dari negara-negara luar.
Secara ringkas pertempuran di kota Surabaya tersebut meletus seusai salah
seorang komandan dari pasukan Britania, yakni A. W. S. Mallaby, tewas
dalam peristiwa baku tembak.
Didorong oleh rasa tak terima, pasukan Britania membalas melakukan
serangan pada tanggal 10 November.
Perang tersebut berlangsung selama 3 pekan 3 hari, dari tanggal 27 Oktober
sampai dengan 20 November 1945.

5. . Diplomasi berkebalikan dengan perjuangan fisik. Karena lebih mengutamakan perundingan,


menarik simpati dunia internasional, serta menghasilkan kesepakatan. Diplomasi sama sekali tidak
menggunakan kekuatan senjata sehingga tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan.

6. . 1. Perjanjian Linggrajati

Perjanjian Linggrajati berlangsung di Linggrajati,Cirebon pada 10 November 1946. Dalam


perundingan, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir dan Belanda diwakili Van Mook.

2. Perjanjian Renville

Perjanjian Renville berlangsung di kapal angkatan laut Amerika Serikat USS Renville. Untuk
mengawasi pelaksanaan gencatan senjata dan sengketa Indonesia dengan Belanda. PBB
(perserikatan bangsa-bangsa) membentuk Komite Tiga Negara (KTN) yang anggotanya dipilih
Indonesia dan Belanda.

Anggota KTN adalah Australia yang dipilih Indonesia, Belgia yang dipilih Belanda dan Amerika
Serikat yang dipilih Australia dan Belgia sebagai penengah. Dalam perjanjian ini Indonesia diwakili
Amir Syarifuddin dan Belanda diwakili R.Abdulkadir Wijoyoatmojo dan sepertinya si R.Abdul Kadir
M. ini orang Indonesia yang memihak Belanda kawan.

3. Perundingan Roem-Royen
Hebatnya perjuangan rakyat dan tekanan Internasional memaksa Belanda menerima perintah PBB
agar menghentikan agresinya dan kembali ke meja perundingan. Untuk mengawasi jalannya
perundingan, PBB membentuk UNCI (United Nations Comission for Indonesia)

Perundingan ini berjalan berlarut-larut hingga akhirnya ditandatangani pada 7 Mei 1949. Delegasi
Indonesia dipimpin Mr. Moh. Roem dan Belanda dipimpin dr. Van Royen sebagai penengah adalah
UNCI.

4. Konferensi Meja Bundar (KMB)

KMB merupakan tindak lanjut dari Perundingan Roem-Royen . KMB bertempat di Deen
Hag,Belanda pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949.

Delegasi Indonesia dipimpin Moh.Hatta, delegasi BFO (Bijeenkomst Voor Federal Overleg) atau
Badan Musyawarah negara-negara Federal dipimpin Sultan Hamid II, delegasi Belanda dipimpin Mr.
Van Maarseveen,sedangkan UNCI dipimpin oleh Chritchley.

Anda mungkin juga menyukai