Anda di halaman 1dari 7

P1.

Teknik aseptis

Disusun oleh:
Nama :Muhammad Pitoyo Mukti
NIM :18613107
Kelas/Kelompok :E/E4
Asisten :Desti Dwi

I. TUJUAN (5)

1. Dapat memindahbiakan bakteri dari satu media ke media lain secara aseptis
2. Mampu memahami pentingnya teknik aseptis dalam bekerja di laboratorium mikrobiologi
farmasi

II. ALAT DAN BAHAN (5)

Alat :
a) Gelas piala / becker glass e) Ose bulat dan ose runcing
b) Labu Erlenmeyer f) Petridish / cawan
c) Laminar Air Flow (LAF) g) Tabung reaksi
d) Lampu spiritus /bunsen

Bahan :
a) Media cair (nutrient broth)
b) Media padat (nutrient agar)
c) bakteri

III. CARA KERJA (30)


Catatan:
Buat skema kerja dari :
A. Cara penggunaan APD
B. Cara penggunaan BSC
C. Teknik pemindahbiakan bakteri
A. Penggunaan APD
Sepatu yang digunakan harus dilepaskan terlebih dahulu dan di dalam ruangan
menggunakan sendal yang bersih yang telah di sediakan

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dengan menggunakan protokol
sesuai dengan WHO

Kemudian, gunakan jas lab dengan menutupi menutupi seluruh badan dan
tangan, kemudian masker, sarung tangan, dan untuk laki-laki gunakan penutup
kepala.

Setelah persiapan selesai, pastikan APD terpasang dengan benar dan rapih.

Selanjutnya melakukan praktikum

Setelah selesai praktikum atau bekerja di laboratorium lepas seluruh APD.

Lepaskan masker, penutup kepala, dan sarung tangan. Untuk pembuangan
sarung tangan, masker dan penutup kepala dijadikan satu dengan di bagian luar
dari sarung tangan berada di bagian dalam.

Lalu di buang pada tempat sampah khusus limbah.

Jas lab yang telah selesai digunakan dapat dicuci untuk di gunakan pada
praktikum selanjutnya.

B. Penggunaan BSC

C. Tekknik pemindahbiakan bakteri


Pemindahbiakan bakteri dari media cair ke media cair (broth to broth)

Panaskan ose hingga membara

Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan,


panasi mulut tabung pada nyala api.

Masukkan ose tersebut dalam biakan dekat dinding


tabung dan celupkan dalam biakan

Keluarkan ose kemudian panasi mulut tabung


dan tutup

Celupkan ose ke dalam tabung media yang baru,


tutup tabung dan panaskan kembali ose sampai
membara
Pemindahbiakan bakteri dari media agar miring ke media agar miring (slant to slant)

Panaskan ose hingga membara

Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan,


panasi mulut tabung pada nyala api.
Masukkan ose dan goreskan pada permukaan
media yang mengandung koloni bakteri

Keluarkan ose kemudian panasi mulut tabung


dan tutup kembali.

Goreskan ose tersebut pada permukaan media agar


miring yang baru secara zigzag dari arah bawah ke atas
(mundur). Keluarkan ose dan panaskan sampai
membara

Pemindahbiakan bakteri dari media cair ke media padat (broth to plate)

Panaskan ose hingga membara

Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan,


panasi mulut tabung pada nyala api

Masukkan ose dalam biakan dekat dinding tabung dan


celupkan dalam biakan

Keluarkan ose kemudian panasi mulut tabung


dan tutup kembali

Goreskan ose pada permukaan media padat dengan


teknik quadrant, radian atau continouos streak
tutup kembali

IV. HASIL (20)


Uraikan hasil pengujian berikut ini:
Apakah hasil pemindahbiakan sudah sesuai? Terangkan alasannya!

Hasil Hasil kultur bakteri Interpretasi hasil


Sebelum inkubasi Setelah inkubasi 24 jam
Broth to broth
A Pada gambar sebelum
inkubasi terlihat bahwa
bagian tabung cairan
terlihat jernih.
Pada gambar setelah
inkibasi 24 jam terlihat
terjadi kekeruhan
menandakan adanya
mikroba.

Slant to slant
B Dari gambar sebelum
inkubasi terlihat bahwa
tidak ada apa apa.
Dari gambar setelah
inkubasi dapat dilihat
bahwa bakteri tumbuh
dan terjadi kontaminan
dikarenakan hasil yang
terlihat bulat bulat besar

Broth to plate
C Dari gambar sebelum
inkubasi terlihat bahwa
tidak ada bercak bercak.
Dari gambar setelah
inkubasi terlihat ada nya
bercak bercak yang
menandakan adanya
mikroba
E Dari gambar setelah
inkubasi terlihat bahwa
hasil terkena kontaminan
dikarenakan bercaknya
yang seharusnya kecil
berbentuk bulat besar
besar.

V. PEMBAHASAN (30)
1. Apa yang dimaksud dengan higienis, steril, teknis aseptis dan dekontaminasi?
- Higienis adalah kondisi yang bersih dari suatu objek atau jumlah
mikroorganismenya relative sedikit
- Steril adalah kondisi yang suci hama, yaitu kondisi yang bebas mikrooganisme
baik dalam bentuk vegetative maupun spora.
- Teknis aseptis adalah prosedur dimana kerja yang meminimalisir kontaminan
mikroorganisme dan dapat mengurangi risiko paparan.
- Dekontaminasi adalah tindakan menghilangkan pencemaran (kontaminan) pada
alat, ruangan lab, atau sterilan

2. Jelaskan definisi dan fungsi dari


A. APD
Merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuh dari kemungkinan atau potensi kelalaian/kesalahan pekerjaan dalam laboratorium
yang mengakibatkan membahayakan diri sendiri.
B. BSC
Merupakan alat yang digunakan untuk memberikan perlindungan bagi pengguna dan
meminimalisir terjadinya kontaminasi sampel serta dapat menjaga tempat laboratorium
C. Autoklaf
Merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi
D. Inkubator
Merupakan alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol

3. Jelaskan prinsip kerja dari BSC, autoklaf, dan inkubator


Prinsip kerja BSC : Menggunakan suatu pengaturan aliran udara yang menciptakan
udara (dimungkinkan ada kontaminan) untuk disaring dan diresirkulasi melalui filter.
Udara yang keluar disaring melewati penyaring sehingga sel – sel yang berbahaya
tidak lepas keluar ke ruangan lain. BSC dilengkapi juga dengan lampu UV untuk
membunuh mikroba
Prinsip Kerja Autoklaf : Mensterilkan menggunakan tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu
121 derajat C. Mengubah energi listrik menjadi energi panas. Panas disalurkan ke air,
air menjadi mendidih menghasilkan uap air dan meningkatkan tekanan. Suhu dan
tekanan yang diberikan memberikan kekuatan yang besar untuk membunuh sel
dibanding dengan udara panas.
Prinsip Kerja Inkubator : Memasukan  atau  menyimpan biakan murni 
mikroorganisme,  kemudian mengatur  suhunya,  biasanya  hanya  dapat diatur diatas
suhu tertentu.
4. Jelaskan tujuan pemindahbiakan bakteri berikut ini:
A. Broth to broth
Broth to broth digunakan jika ingin menggunakan biakan sebagai bakteri uji mikroba
B. Slant to slant
Slant to slant digunakan jika ingin menyimpan biakan dalam jangka waktu tertentu
C. Broth to plate
Broth to plate digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Bentuk plate memudahkan untuk
dapat melihat kultur bakteri dengan jelas

5. Dalam teknik pemindahbiakan terdapat beberapa teknik aseptis yang diterapkan


selama bekerja, jelaskan langkah apa saja yang dilakukan serta tujuannya!
Pada pemindahbiakan teknik aseptis diperlihatkan dengan adanya penggunaan
Bunsen pada pengeluaran bakteri dari tabung menggunakan ose. Pada saat membuka
tabung bakteri pun langsung dipanaskan dengan Bunsen dan saat menutup juga
dipanaskan dengan Bunsen.
Pada pemanasan ose menggunakan bunsen bertujuan untuk menghilangkan
kontaminasi pada alat yang menempel pada ose
Pada saat pembukaan dan penutup tabung berisi kultur dipanaskan mulut mulut
tabung dengan Bunsen dimaksudkan untuk menghindari bakteri yang berusaha keluar
agar tidak keluar.
Pada tahap terkahir memanaskan ose dengan Bunsen dimaksudnkan untuk
menghilangkan bekas bakteri agar tidak menyebar.

6. Bagaimana cara menentukan hasil pemindahbiakan bakteri yang baik?kriteria apa saja
yang harus dipenuhi? (baik broth to broth, slant to slant, broth to plate)
Broth to broth : melihat dari kekeruhan yang dihasilkan
Slant to slant : melihat dari bercak yang muncul apakah sesuai
Broth to plate : melihat dari bercaknya sesuai atau gak
Hasil pemindahbiakan bakteri yang baik dapat dilihat dari bagaimana bakteri yang
tumbuh pada media baru setelah dipindahkan, apabila bakteri yang tumbuh pada
media baru terdapat gumpalan besar maka didalam media tersebut terdapat jenis
jamur lain yang hidup sehingga pemindahbiakan dapat dikatakan belum baik, namun
apabila didalam media baru berubah menjadi keruh atau adanya bintik-bintik maka
hasil pemindahbiakan bakteri dapat dikatan sudah baik.
VI. KESIMPULAN (5)
1. Teknik memindahkan bakteri terdapat 3 cara secara aseptis, yaitu broth to broth, slant
to slant, dan broth to plate.
2. Teknik aseptis dapat digunakan untuk meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan
dapat mengurangi risiko paparan. Teknis aseptis dalam lab sangat diperlukan
dikarenakan jika tidak memahami tekniknya maka akan mengganggu hasil penelitian
dan mampu merusak hasil penelitian dengan hadirnya mikroba mikroba yang tidak di
inginkan.

VII. PUSTAKA (5)


[1]Brooks G. F, et al. (2005). Jawetz, Melnick & Adelberg’s. Medical Microbiology.
Twenty Second. Ed. Penerbit Salemba Medika. Jakarta

Yogyakarta, 05 oktober 2020


Praktikan,

(Muhammad Pitoyo M)

Sudah dikoreksi oleh Asisten


Tanggal :…
Nama :…

Anda mungkin juga menyukai