Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Pitoyo Mukti

Kelompok : E/E4
NIM : 18613107
Resume

Tujuannya :

1) Mahasiswa dapat memahami prinsip dan melakukan isolasi piperin dari buah merica
(piper nigri fructus)
2) Mahasiswa dapat melakukan identifikasi menggunakan KLT dan FTIR

Merica hitam / piper nigrum dikenal sebagai salah satu repah repah yang sangat penting
dalam tamabahan makanan, namun piper nigrum memilki manfaat farmakologi. Kandungan
utama dari piper nigrum ini adalah piperin. Piperin berbentuk kristal runcing, berwarna
kuning, dan berbentuk jarum. Pada praktikum ekstraksi dilakukan menggunakan sokletasi
dengan pelarut etanol 96%. Kemudian akan dipsahkan dari senyawa resinnya mengunakan
KOH etanoli.

Diawali dengan proses ekstraksi, ekstraksi dilakukan dengan metode sokletasi dengan
menggunakan 10 gram serbuk lada hitam atau merica hitam yang kemudian akan dimasukkan
dalam kantung kantung yang terbuat dari kertas saring. Kantong yang sudah siap dan berisi
serbuk merica hitam disokletasi. Sokletasi terdiri dari tabung soklet, pendingin, dan labu alas
bulat sebagai tempat pelarut. Pelarut yang digunakan adalah etanol 96% sebanayak 200 mL.
Sokletasi adalah salah satu metode ekstraksi yang paling efisien karena tidak menggunakan
banyak pelarut. Dalam satu kali ekstraksi rata rata dilakukan penyarian selama 1 – 2 jam
dengan rata rata sekitar 6 – 15 kali sirkulasi. Pada bagian paling bawah ada mante heating
digunkan untuk memanaskan. Disaat sudah panas perlahan lahan, pelarut akan naik masuk
kedalam tabung sokletasi. Dilihat dari pelarut bening kemudian mengguning pada fase
pertama. Pada fase kedua dapat dilihat pada saat rumah siput sudah penuh akan otomatis
turun ke bawah pelarutnya. Proses ekstraksi dilakukan berkali kali 6 – 15 sirkulasi untuk
kemudian diperoleh ekstrak cair lada hitam. Pada saat pengambilan harus berhati hati karena
peralatan sokletasinya panas, sehingga perlu berhati hati dalam mengambil labu alas bulat
dengan menggunakan kain. Tuangkan dalam gelas beker, kemudian dibawa dan diuapkan
menggunakan vakum rotary evaporator sampai kira kira sekitar 5 mL ( tidak sampai kental).

Proses penggunaan rotary evaporator sama dengan penggunaan pada saat pinostrobin.
Proses penguapan sama, tidak kemudian selesai pada rotary evaporator, proses juga dibantu
dengan penguapan secara langsung di lemari asam. Kemudian tambahkan 10 mL KOH
etanolik 10 % dan didiamkan selama 1 jam. Kemudian diaduk supaya larut, pisahkan larutan
dan residu. Ambil bagian yang cukup jernih, untuk mendapatkan piperinnya. Proses dapat
dilakukan dengan disaring atau bisa dengan pipet. Setelah diambil yang bagian jernih maka
bagian jernih disimpan pada lemari pendingin kira kira 3 – 4 hari. Kemudian diambil larutan
tersebut, terdapat butiran butiran dengan isolate piperin. Kemudian cuci dengan etanol dingin
untuk mencuci isolate piperin.

Cairan yang terdapat didalam vial dipisahkan agar memperoleh serbuk serbuknya / kristal
saja. Kristal yang diperoleh masih cukup hitam belum kuning merata. Dicuci menggunakan
etanol 10% yang telah didinginkan. Hal tersebut dilakukan berulang ulang hingga kotorannya
Nama : Muhammad Pitoyo Mukti
Kelompok : E/E4
NIM : 18613107
sedikit dan dapat dilihat kristal berwarna coklat. Kristal sudah cukup bersih dan kuning
kemudian diuapkan dan akan menghasilkan serbuk.

Identifikasi Kristal piperin dengan metode KLT, menggunakan silica gel Gf254 sebagai
fase diam dan benzene asetat (2:1) sebagai fase gerak. Kristal piperin akan ditotolkan pada
KLT. Kristal piperin dan standard piperin dilarutkan dengan etanol, kemudian ditotolkan
pada KLT secara tegak lurus. Identifikasi akan dilakukan menggunakan pereaksi semprot
dragendroff. Pada KLT kali ini bagian kiri adalah standard piperin dan bagian kanan adalah
isolate yang diperoleh.Perekasi dragendroff akan disemprotkan pada plat KLT yang telah
dielusi untuk melihat apakah benar senyawa tersebut merupakan alkaloid dan melihat RF
sudah sesuai tidak dengan piperin standard. Setelah proses penyemprotan dapat dilihat nilai
RF standard dan isolate berada pada RF yang sama, menandakan bahwa piperin yang kita
dapat benar isolate piperin.

Identifikasi piperi menggunakan FTIR, isolate akan diidentifikasi menggunakan FTIR.


FTIR yang digunakan adalah yang menggunakan jenis diamond atau berlian untuk
refleksikan energy sehingga tidak perlu pellet terlebih dahulu. FTIR adalah seteknik
identifikasi yang memperoleh spectrum inframerah yang akan mengidentifikasi gugus fungsi
dari senyawa tersebut. Secara prinsip FTIR bekerja dengan cara interaksi antara materi dan
energy artinya saat digunakan inframerah akan melewati celah yang menuju krambel
memberikan sejumlah energy. Inframerah akan diserap oleh sempel dan juga akan diteruskan
menuju detector untuk memberikan sinyal dan diolah oleh komponen computer sehingga
akan muncul speksel copy yang menunjukkan gugus fungsi. FTIR akan menghasilkan getaran
yang akan ditangkap oleh detector baik getaran itu berupa banding atau stretching. Pada awal
identifikasi kita kaan melakukan setting terlebih dahulu pada komputer. Kita check dahulu
keadaan serbuk nya bersih atau tidak. Dilakukan setting pada sampel dan menentukan sesuai
sampel yang digunakan. Pada alat FTIR perkin elmer, FTIR tidak menggunakan pellet jadi
langsung diberikan diatas diamond yang tersedia. Sampel yang akan dibaca diletakkan pada
atas diamond hingga menutupi luas dari diamond. Dilakukan scan pada computer, setelah
muncul grafik lakukan perlakuan pada sampel pada alat. Alat diputar untuk melakukan press
pada senyawa, namun tekanan harus diatur tidak boleh melebihi angka 80. Jika melebihi
angka 80 akan merusak alat IR. Dapat dilihat spektra IR sudah mulai terbentuk, kemudian
lakukan scaning pada kompter untuk melihat hasil akhir. Spektra IR inilah yang dapat
dianalisis untuk melihat senyawa atau gugus fungsi merupakan piperin bukan. Dapat dilihat
puncak puncak yang terlihat untuk dianalisis
Nama : Muhammad Pitoyo Mukti
Kelompok : E/E4
NIM : 18613107
1) Dikarenakan
2) Karena bahan KOH basah, dan alkaloid berbentuk garam maka dikasih basah agar
melarutkan garam. Untuk asam nya adalah karena
3) Agar piperin tidak ikut larut menjadi senyawa lain, karena senyawa sudah dalam
bentuk Kristal. Maka dari itu menggunakan pelarut yang dingin supaya tidak terlarut
menjadi menjadi senyawa lain.
Pereaksi lain yang dapat digunakan : meyer, wagner, bauchardat (warna, asam kuat),
4) Identik, karena ir dapat menampilkan jelas gugus fungsi nya. Menggunakan metode

Rangkuman diskusi
• Pertanyaan 1
Metode ekstraksi dilakukan dengan soxhletasi, apa alasan metode ini dipilih, apakah dapat
diganti dengan metode lain?apa metodenya
Dikarenakan piperin adalah senyawa yang bersifat termostabil, sehingga menggunakan
sokletasi. Adapun Kelebihan dari metode soxhletasi adalah mampu mengekstrak minyak
lebih banyak, pelarut lebih sedikit dan waktu ekstraksi lebih singkat. Efektivitas ekstraksi
suatu senyawa oleh pelarut tergantung kepada kelarutan senyawa tersebut dalam pelarut,
sesuai prinsip suatu senyawa akan terlarut pada pelarut dengan polaritas yang sama (like
dissolve like). Penggunaan jenis pelarut mampu memberikan pengaruh terhadap rendemen
senyawa yang dihasilkan (Anggitha, 2012). Untuk Metode lain yang bisa digunakan adalah
refluks dan maserasi dengan menyesuaikan penggunaan pelarut dan tingkat kepolarannya
• Pertanyaan 2
Proses isolasi menggunakan bahan bahan basa dan kemudian asam, apa tujuan menggunakan
bahan bahan tersebut dalam isolasi piperin?
Jawab : Pelarut yang digunakan ada 2, yaitu KOH etanolik yang fungsinya sebagai basa ,
dan etanol dingin fungsinya sebagai asam
Tujuan nya adalah untuk melepaskan alkaloid (senyawa piperin) dari bentuk garamnya.
Selain itu ditambahkan bahan asam bertujuan untuk mengikat senyawa piperin dalam bentuk
garam, agar didapatkan senyawa piperin secara utuh yang tidak terdapat senyawa pengotor
didalamnya .
• Pertanyaan 3
Pada proses pencucian, digunakan etanol dingin. Apa tujuannya? Dan pada identifikasi
apakah ada pereaksi lain untuk identifikasi alkaloid
Jawab : Penggunaan etanol dingin tujuannya supaya mempercepat proses kristalisasi agar
tidak terdapat pengotor didalamnya dan mencegah agar piperin tidak ikut teruap. Pereaksi
lain untuk identifikasi alkaloid yaitu pereaksi mayeer dan bauchardat (Hendra Budiman,
2016)
• Pertanyaan 4
Identifikasi dengan IR menghasilkan spektroskopi terlampir, apakah sudah identik dengan
piperin? Apakah identifikasi dengan metode lain dapat dilakukan? Jika bias dengan alat apa
dan akan memberikan informasi apa?
Jawab : Identifikasi menggunakan instrument IR menghasilkan spektroskopi yang
identik. Sudah identik, karena identifikasi menggunakan IR mengetahui keberadaan dari
gugus fungsi piperin nya. Metode lain seperti Spektrofometer UV-Vis untuk mengetahui
Nama : Muhammad Pitoyo Mukti
Kelompok : E/E4
NIM : 18613107
panjang gelombang, dan Metode Liquid Cromatography-Mass Spectroscopy (LC-MS)
diperlukan proses validasi metode untuk memastikan metode tersebut akurat dan dapat
digunakan sebagai metode penetapan kadar, sehingga kadar yang dihasilkan konsisten dan
dapat dipercaya.(Gandjar, dkk. 2007).Dapat juga dilakukan dengan KLT Densitometri
dengan mendapatkan nilai Rf , luas area , dan panjang gelombang maksimal yang
dibandingkan antara sampel dan standarnya apakah ada kemiripan antara keduanya.( Untoro,
dkk 2016.)
Kesimpulan
Pada praktikum ini proses ekstraksi menggunakan metode soxhletasi dengan
menggunakan sedikit pelarut dan dengan waktu yang cukup cepat jika dibandingkan dengan
maserasi. Identifikasinya menggunakan KLT dengan silika gel 254 sebagai fase diam dan
fase gerak menggunakan benzena etil asetat (2:1), dan dengan menggunakan pereaksi
semprot Dragendorf. Setelah penyemprotan, dilakukan identifikasi dengan FTIR,
menggunakan prinsip adanya interaksi antara materi dan energi , yang melewati celah menuju
sampel dan memberikan sejumlah energi , inframerah akan diserap oleh sampel dan juga
akan diteruskan menuju ke detektor untuk memberikan sinyal dan diolah oleh komponen
komputer sehingga akan muncul spektroskopi yang menunjukkan gugus fungsi
Daftar Pustaka
- Anggitha, I. 2012. Perform Fokulasi Bioflokulan DYT pada Beragam Keasaman dan
Kekuatan Ion Terhadap Turbiditas Larutan Kaolin. Universitas Pendidikan Indonesia,
Jakarta.
- Gandjar, dkk. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
- Hendra Budiman, 2016, Isolasi dan Identifikasi Alkaloid Piperin Dari Buah Merica
Putih (Albi fructusi), Jurnal Penelitian Ilmu Farmasi dan Kesehatan, 1(2): 17-22
- Untoro, M., Fachriyah, E. and Kusrini, D., 2016. Isolasi dan Identifikasi Senyawa
Golongan Alkaloid dari Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata). Jurnal Kimia
Sains dan Aplikasi, 19(2):61.

Anda mungkin juga menyukai